5. Raden Mas Roub / Raden Mas Raab (Pangeran Hasan) b. 1816 d. 1894

Dari Rodovid ID

Orang:689914
Langsung ke: panduan arah, cari
Marga (saat dilahirkan) Hamengku Buwono III
Jenis Kelamin Pria
Nama lengkap (saat dilahirkan) 5. Raden Mas Roub / Raden Mas Raab
Nama belakang lainnya Pangeran Hasan
Orang Tua

Pangeran Diponegoro [Hb.3.1] / Bendoro Raden Mas Mustahar [Hamengku Buwono III] b. 11 November 1785 d. 8 Januari 1855

3. Raden Ayu Maduretno / Raden Ayu Diponegoro (Bendoro Raden Ayu Ontowiryo) [Hamengku Buwono] b. ~ 1798 d. 28 Februari 1827

[1]

Momen penting

1816 lahir: Solo

1894 wafat: Wanagopa, Tegal

Catatan-catatan

Catatan Admin : Endang Suhendar alias Idang


Raden Mas Roub/Raib/Raab/Pangeran Hasan 1816

Adalah adik kandung Raden Mas Joned. Usianya sekitar sembilan tahun ketika mengikuti ayahnya dalam medan perang. Bersama kakaknya dia ikut merasakan bagaimana kehidupan dalam pengungsian. Raden Mas Roub selalu mengikuti perjalanan ayahnya dalam medan perang. Selain karena putera dari isteri permaisuri kedua, Pangeran Diponegoro menyiapkan Raden Mas Roub agar kelak sebagai seorang pemimpin agama. Sampai di sini dapat dijelaskan bahwa ada 4 (empat) putera Pangeran Diponegoro yang dibuang ke Ambon. Pada buku The Power of Prophecy tulisan Peter F Carey halaman 746 dijelaskan bahwa pada akhir tahun 1848 Pangeran Diponegoro menanyakan kepada gubernur jenderal di Makassar perihal tiga anaknya yaitu Pangeran Dipokusumo, Raden Mas Raib serta Pangeran Diponingrat yang diberitakan mengalami sakit tekanan jiwa. Pangeran Diponegoro juga menanyakan anaknya yang tertua yang mengalami pembuangan di Sumenep pada tahun 1834 setelah memberontak di Kedu, dan belum pernah berkirim kabar.

Segudang Misteri dari Dukuh Wanagopa (27 Maret 2015)

Dukuh Wanagopa terletak di Desa Kreman, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal. Berjarak ± 4,5 KM di barat daya pusat Kecamatan Warureja. Dukuh Wanagopa juga berada di perbatasan antara Kecamatan Warureja dan Suradadi. Letak yang strategis dengan tiga sungai yang mengalir di dalamnya, antara lain : Sungai Kunci, Sungai Pedati, dan Sungai Jimat, membuat mayoritas penduduk Dukuh Wanagopa memilih bekerja sebagai petani.

Dukuh Wanagopa memiliki salah satu peninggalan sejarah yaitu Makam Kyai Hasan atau yang dikenal warga setempat dengan nama Mbah Wana. Menurut sejarah, Kyai Hasan merupakan anak kedua dari Pangeran Diponegoro dari istri keempatnya, yaitu Raden Ayu Manduretno. Kyai Hasan memiliki nama lain Raden Mas Raib atau Pangeran Hasan. Pada saat perang Diponegoro berlangsung Kyai Hasan berumur 9 tahun, beliau sering membantu ayah dan kakak kandungnya yang bernama Mas Joned. Akhirnya mereka ditangkap oleh pihak Belanda pada tanggal 18 Maret 1830 dan diasingkan ke Ambon. Namun pada tahun 1848, Kyai Hasan pun kembali ke tanah Jawa atas seizin Van den Bosch, kemudian beliau mengembara sembari menyebarkan agama Islam di sekitar lereng Gunung Slamet, dan sampailah di sebuah Desa yang ketika itu sudah dibangun oleh Mbah Ibrohim seorang pendatang dari Desa Bumiharja pada tahun 1870. Kemudian desa itu diberi nama Wanagopa. Menurut Bapak Abdul Salam, S.Ag sejarawan wanagopa mengatakan bahwa Wanagopa berasal dari dua kata yaitu Wana dan Gopak. Wana berarti hutan dan Gopak berarti petak, jadi disimpulkan bahwa Wanagopa dibuat dengan menebang hutan secara berpetak-petak. Selain itu nama Wanagopa merupakan bentuk penghargaan Mbah Ibrohim kepada Kyai Hasan/Mbah Wana. Disisa hidupnya Kyai Hasan menghabiskan waktunya dengan mendekatkan diri pada Allah. Pada tahun 1896-an beliau wafat dan dimakamkan di Dukuh Wanagopa, Desa Kreman, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal. Tetapi beberapa pihak mengatakan bahwa Kyai Hasan meninggal di Panggung Tegal. Namun kenyataannya, makam Kyai Hasan sendiri berada di Dukuh Wanagopa, Desa Kreman.

[sunting] Sumber-sumber

  1. http://wanagopa.blogspot.co.id/2015/03/segudangmisteri-dari-dukuh-wanagopa.html -

Dari kakek nenek sampai cucu-cucu

Kakek-nenek
44. Bendoro Pangeran Haryo Hadiwijoyo / Bendoro Pangeran Haryo Abdul Arifin Hadiwijaya (Bendoro Raden Mas Nuryani)
lahir: 1794
perkawinan: 2. Bendoro Raden Ayu Nuryani / Bendoro Raden Ayu Abdu'l Arifin Hadiwijoyo
wafat: 30 Juli 1826, Nglengkong-Sleman, Termasuk dalam Daftar Panglima Perang Pangeran Diponegoro, (wafat pada 30 Juli 1826, dalam sebuah penyergapan Belanda didaerah Nglengkong-Sleman, Royal.Ark)
Kanjeng Sultan Hamengku Buwono III [Hb.2.]
lahir: 20 Februari 1769, Yogyakarta
perkawinan: Bendoro Raden Ayu Murtiningsih [Ga.Hb.3.21]
perkawinan: Bendoro Raden Ayu Hadiningdiah [Ga.Hb.3.22] / Bendoro Raden Ajeng Ratnadimurti
perkawinan: Bendoro Mas Ayu Mindarsih
perkawinan: Gusti Kanjeng Ratu Kencono [Hb.1.?] / Gusti Kanjeng Ratu Hageng [Gp.Hb.3.1]
perkawinan: Bendoro Raden Ayu Mangkorowati [Ga.Hb.3.1]
perkawinan: Bendoro Raden Ayu Dewaningrum
perkawinan: Bendoro Raden Ayu Lesmonowati ? (Ratu Kencono)
perkawinan: Bendoro Raden Ayu Kusumodiningrum
perkawinan: Bendoro Raden Ayu Mulyoningsih
perkawinan: Bendoro Raden Ayu Puspitosari
perkawinan: Bendoro Raden Ayu Mulyosari
perkawinan: Bendoro Mas Ayu Puspitoningsih
perkawinan: Bendoro Raden Ayu Puspitolangen
perkawinan: Bendoro Raden Ayu Kalpikowati
perkawinan: Bendoro Raden Ayu Surtikowati
perkawinan: Bendoro Raden Ayu Panukmowati
perkawinan: Bendoro Mas Ayu Madrasah
perkawinan: Bendoro Raden Ayu Padmowati
perkawinan: Bendoro Raden Ayu Wido
perkawinan: Bendoro Raden Ayu Doyopurnomo
perkawinan: Bendoro Raden Ayu Puspowati
perkawinan: Gusti Kanjeng Ratu Hemas [Gp.Hb.3.1] ? (Prawirodirjo)
perkawinan: Gusti Kanjeng Ratu Wadhan [Gp.Hb.3.3]
perkawinan: Bendoro Mas Ayu Sasmitoningsih [Ga.Hb.3.19]
perkawinan: Bendoro Raden Ayu Renggoasmoro [Ga.Hb.3.20]
perkawinan: Bendoro Raden Ayu Hadiningsih [Ga.Hb.3.23]
gelar: 31 Desember 1808, Yogyakarta, Raja Putro Narendro Pangeran Adipati Anom Amangkunegoro (Pangeran Wali)
gelar: 1810 - 28 Desember 1811, Yogyakarta
gelar: 12 Juni 1812 - 3 November 1814, Yogyakarta, Sultan of Yogyakarta, 3rd
wafat: 3 November 1814, Yogyakarta
Kanjeng Raden Adipati Haryo Ronggo Prawirodirdja III ? (Adipati Maospati Madiun ke III)
perkawinan: 22. Gusti Bendoro Raden Ayu Maduretno ? (Gusti Kanjeng Ratu Prawirodirdja III)
gelar: 1799 - 17 Desember 1810, Bupati Madiun Ke 16 di : Maospati
wafat: 17 Desember 1810, Banyu Sumurup-Imogiri dipindahkan ke Giripurno-Gn Bancak-Magetan pada 1957
Kakek-nenek
Orang Tua
Pangeran Diponegoro [Hb.3.1] / Bendoro Raden Mas Mustahar
lahir: 11 November 1785, Yogyakarta
perkawinan: 3. Raden Ayu Retnodewati
perkawinan:
perkawinan: 5. Raden Ayu Retnaningsih
perkawinan: 7. Raden Ayu Retnaningrum
perkawinan:
perkawinan:
perkawinan:
perkawinan: 1. Raden Ayu Retno Madubrongto
gelar: 3 September 1805, Yogyakarta, Bendoron Raden Mas Ontowiryo (Carey,Peter, Takdir: Riwayat Pangeran Diponegoro, 2014, pp.17)
perkawinan: 2. Raden Ayu Retnakusuma / Raden Ayu Supadmi , Yogyakarta
perkawinan: 3. Raden Ayu Maduretno / Raden Ayu Diponegoro (Bendoro Raden Ayu Ontowiryo) , Keraton Yogyakarta
perkawinan: 6. Raden Ayu Retnakumala
gelar: 15 Agustus 1825, Selarong, Yogyakarta, Sultan Eru Cakra, Sultan Ngah 'Abdu'l Hamid Eru Chakra Kabir ul-Mukminin Saiyid ud-din Panatagama Jawa Khalifat Rasu'llah
perkawinan: 6. Raden Ayu Retnakumala , Kasongan
wafat: 8 Januari 1855, Makasar
3. Raden Ayu Maduretno / Raden Ayu Diponegoro (Bendoro Raden Ayu Ontowiryo)
lahir: ~ 1798, Yogyakarta
perkawinan: Pangeran Diponegoro [Hb.3.1] / Bendoro Raden Mas Mustahar , Keraton Yogyakarta
gelar: 18 Februari 1825, Tegalrejo
wafat: 28 Februari 1827, Yogyakarta
Orang Tua
 
== 3 ==
4. Raden Mas Djonet Dipomenggolo
lahir: 1815, Solo
perkawinan: NYI MAS AYU Fatmah \ Bun Nioh
wafat: 1837, Yogyakarta, dimakamkan di Bogor (Versi 'Peter Carey')
wafat: 1885, Bogor, dimakamkan di Bogor (Versi Keluarga)
11. Raden Ayu Hangreni Mangunjaya
lahir: Sementara menunggu persetujuan putranya diputus : 848551
13. Raden Mas Sarkuma
lahir: 1834
wafat: 1849
5. Raden Mas Roub / Raden Mas Raab (Pangeran Hasan)
lahir: 1816, Solo
wafat: 1894, Wanagopa, Tegal
== 3 ==

Peralatan pribadi
Bahasa lain