Dari Rodovid ID
Orang:673249
Generation of a large tree takes a lot of resources of our web server. Anonymous users can only see 7 generations of ancestors and 7 - of descendants on the full tree to decrease server loading by search engines. If you wish to see a full tree without registration, add text ?showfulltree=yes directly to the end of URL of this page. Please, don't use direct link to a full tree anywhere else.
1
1/1 <
?>
♂ Kanjeng Raden Adipati Danurejo I / Raden Bagus Konting Mertowijoyo (Patih Cakrajaya, Sumowijoyo) [
Yudonegoro II]
2
4
1/2 <
1+
1>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Danunegoro / Tirtodiwiryo [
Danurejo I]
5
2/2 <
1+
1>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Sindunegoro / Raden Riya Menduro (Adipati Danurejo) [
Yudonegoro III]
pekerjaan: 7 November 1811 - 2 Desember 1813, Yogyakarta, Pepatih Dalem Kesultanan Ngayogyakarta bergelar Kiai Adipati
3
3/2 <
1+
1>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Danukusumo ? (Wedono Jobo) [
Danurejo I]
2
4/2 <
1>
♀ Raden Ayu Demang [
Danurejo I]
3
6
1/3 <
3+
3>
♂ Kanjeng Pangeran Adipati Danurejo II / Kanjeng Raden Tumenggung Mangkunegoro (Patih Seda Kedhaton) [
Danurejo I]
lahir: 1772
perkawinan: <
5>
♀ Bendoro Mas Ayu Pulungayun [
?]
pekerjaan: 9 September 1799 - 28 Oktober 1811, Yogyakarta,
Pepatih Dalem Kesultanan Yogyakarta bergelar Kanjeng Raden Adipati Danurejo IIwafat: 28 Oktober 1811, Yogyakarta,
Dimakamkan di Banyusumurup, kemudian dipindahkan ke Mlangi7
2/3 <
2+
4>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Martonegoro [
Hamengku Buwono I]
4
11
1/4 <
6>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Yudonegoro I [
Danurejo II]
9
3/4 <
6>
♂ Raden Tumenggung Mertonegoro / Jayapermadi [
Danurejo II]
12
5/4 <
6>
♀ Raden Ajeng Kapilah Raden Ayu Suryabrangta [
Danurejo II]
5
15
1/5 <
11+
7>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Yudonegoro II ? (Raden Bagus Mali) [
Yudonegoro]
lahir: (dari Ibu Raden Ayu Bendara Padmi) BUPATI BANYUMAS VII
13
2/5 <
10+
11>
♂ Kanjeng Sultan Hamengku Buwono V / Gusti Raden Mas Gathot Menol [Hb.4.6] (Sinuhun Menol) [
Hamengku Buwono V]
lahir: 24 Januari 1820, Yogyakarta
perkawinan: <
13>
♀ Gusti Kanjeng Ratu Sultan [Gp.Hb.6.2] / Gusti Kanjeng Ratu Hageng (Roromunting) [
Prawirorejoso]
perkawinan: <
14>
♀ Kanjeng Mas Hemawati [
Hamengku Buwono]
perkawinan: <
15>
♀ Bendoro Raden Ayu Panukmowati [Ga.Hb.5.2] [
?]
perkawinan: <
16>
♀ Bendoro Raden Ayu Dewaningsih [Ga.Hb.5.1] [
?]
perkawinan: <
17>
♀ Bendoro Raden Ayu Retno Sriwulan [Ga.Hb.5.3] [
?]
gelar: 19 Desember 1823 - 17 Agustus 1826, Yogyakarta,
Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sri Sultan Hamengku Buwana V Senopati ing Alaga Ngah 'Abdu'l-Rahman Saiyid'din Panatagama Khalifatu'llah Ingkang Jumeneng Kaping Vgelar: 17 Januari 1828 - 5 Juni 1855, Yogyakarta,
Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sri Sultan Hamengku Buwana V Senopati ing Alaga Ngah 'Abdu'l-Rahman Saiyid'din Panatagama Khalifatu'llah Ingkang Jumeneng Kaping Vperkawinan: <
18>
♀ Gusti Kanjeng Ratu Kencono [Hb.2.52.2] / Bendoro Raden Ajeng Suradinah [Gp.Hb.5.1] [
Hamengku Buwono II / Hamengku Buwono III]
gelar: 1839, Yogyakarta,
Letnan Kolonelgelar: 1847, Yogyakarta,
Kolonelperceraian: <
18!>
♀ Gusti Kanjeng Ratu Kencono [Hb.2.52.2] / Bendoro Raden Ajeng Suradinah [Gp.Hb.5.1] [
Hamengku Buwono II / Hamengku Buwono III]
perkawinan: <
19>
♀ Gusti Kanjeng Ratu Sekar Kedhaton [Hb.3.2.22] / Bendoro Raden Ayu Andaliya [Gp.Hb.5.2] [
Hamengku Buwono III] b. 1834 d. 25 Mei 1919, Yogyakarta
wafat: 5 Juni 1855, Imogiri, Astana Besiyaran
Sri Sultan Hamengkubuwana V (Bahasa Jawa:Sri Sultan Hamengkubuwono V, lahir: 20 Agustus 1821 – wafat: 1855) adalah sultan kelima Kesultanan Yogyakarta, yang berkuasa tanggal 19 Desember 1823 - 17 Agustus 1826, dan kemudian dari 17 Januari 1828 - 5 Juni 1855 yang diselingi oleh pemerintahan Hamengkubuwana II karena ketidakstabilan politik dalam Kesultanan Yogyakarta saat itu.
Riwayat pemerintahan
Nama asli Sri Sultan Hamengkubuwana V adalah Raden Mas Mustoyo, putra Hamengkubuwana IV yang lahir pada tanggal 20 Agustus 1821. Sewaktu dewasa ia bergelar Pangeran Mangkubumi. Ia juga pernah mendapat pangkat Letnan Kolonel tahun 1839 dan Kolonel tahun 1847 dari pemerintah Hindia Belanda.Melihat tahun pemerintahannya dimulai tahun 1823 sedang lahirnya adalah tahun 1821 maka Sultan Hamengku Buwono V waktu permulaan bertahta berumur 2 (dua) tahun.
Hamengkubuwana V sendiri mendekatkan hubungan Keraton Yogyakarta dengan pemerintahan Hindia-Belanda yang berada di bawah Kerajaan Belanda, untuk melakukan taktik perang pasif, dimana ia menginginkan perlawanan tanpa pertumpahan darah. Sri Sultan Hamengkubuwana V mengharapkan dengan dekatnya pihak keraton Yogyakarta dengan pemerintahan Belanda akan ada kerjasama yang saling menguntungkan antara pihak keraton dan Belanda, sehingga kesejahteraan dan keamanan rakyat Yogyakarta dapat terpelihara.
Kebijakan Hamengkubuwana V tersebut ditanggapi dengan tentangan oleh beberapa kanjeng abdi dalem dan adik Sultan HB V sendiri, yaitu Raden Mas Ariojoyo (nantinya Hamengkubuwana VI). Mereka menganggap tindakan Sultan HB V adalah tindakan yang mempermalukan Keraton Yogyakarta sebagai pengecut, sehingga dukungan terhadap Sultan Hamengkubuwana V pun berkurang dan banyak yang memihak adik sultan untuk menggantikan Sultan dengan Raden mas Ariojoyo.
Keadaan semakin menguntungkan Raden Mas Ariojoyo setelah ia berhasil mempersunting putri Kesultanan Brunai dan menjalin ikatan persaudaraan dengan Kesultanan Brunai. Kekuasaan Sultan Hamengkubuwana V semakin terpojok setelah timbul konflik di dalam tubuh keraton yang melibatkan istri ke-5 Sultan sendiri, Kanjeng Mas Hemawati. Sri Sultan Hamengkubuwana V hanya mendapatkan dukungan dari rakyat yang merasakan pemerintahan yang aman dan tenteram selama masa pemerintahannya.
Sri Sultan Hamengkubuwana V wafat pada tahun 1855 dalam sebuah peristiwa yang hanya sedikit diketahui orang, peristiwa itu dikenal dengan wereng saketi tresno ("wafat oleh yang dicinta"), Sri Sultan meninggal setelah ditikam oleh istri ke-5-nya, yaitu Kanjeng Mas Hemawati, yang sampai sekarang tidak diketahui apa penyebab istrinya berani membunuh Sri Sultan suaminya.[2]
Ketika insiden pembunuhan itu terjadi, permaisuri Sultan HB V yakni Kanjeng Ratu Sekar Kedaton, sedang hamil tua. 13 hari pasca sultan tewas, lahirlah anak yang dikandungnya itu dan seharusnya menjadi penerus tahta Yogyakarta. Putra mahkota Sultan HB V tersebut diberi nama Raden Mas Kanjeng Gusti Timur Muhammad.
https://id.wikipedia.org/wiki/Hamengkubuwana_V
Peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono V
Salah satu mahakarya yang lahir di era beliau adalah Serat Makutha Raja. Di dalamnya memuat tentang prinsip-prinsip dasar menjadi raja yang baik. Dari karya ini dapat dilihat visi ke depan Sultan Hamengku Buwono V yang sangat memihak kepada rakyat.
Serat Makutho Raja ini pula yang nantinya menjadi pedoman bagi raja-raja selanjutnya, dan juga menjadi rujukan bagi pemimpin-pemimpin di luar keraton. Serat Makutho Raja ini kurang lebih mengandung nasehat-nasehat dari Kitab Tajussalatin.
Kitab Tajussalatin diterjemahkan di era Sri Sultan Hamengku Buwono V. Kemudian lahir pula karya lain seperti Suluk Sujinah, Serat Syeh Tekawardi dan Serat Syeh Hidayatullah.
Sri Sultan Hamengku Buwono V juga menunjukkan perhatiannya yang besar terhadap kegiatan-kegiatan seni, terutama seni tari. Beliau memimpin sendiri komunitas tari di istana. Bahkan, beberapa sumber juga mengatakan ia turut menjadi penari.
Disamping tarian, Sri Sultan Hamengku Buwono V memprakarsai Gendhing Gati yang memadukan alat musik diatonis seperti terompet, trombon, suling dan jenis drum atau tambur dengan karawitan Jawa. Gendhing Gati ini lazimnya digunakan dalam gerak Kapang-Kapang pada tari Bedaya atau Serimpi, yaitu komposisi ketika masuk atau keluar dari ruang tari.
Pada era pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono V juga terdapat keunikan-keunikan lain dalam pelembagaan tari. Beliau membentuk kelompok penari Bedaya yang biasanya ditarikan oleh para penari wanita, digantikan oleh sekelompok penari laki-laki yang disebut kelompok Bedaya Kakung.
Karya seni tari lain yang diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono V adalah Tari Serimpi Renggawati yang ditarikan oleh lima orang penari, yang salah satunya berperan sebagai Dewi Renggawati. Jalan cerita tari ini menggambarkan kisah Prabu Anglingdarma.
Selain itu, Sri Sultan Hamengku Buwono V juga mengembangkan seni wayang orang. Pada masanya tak kurang dari lima judul lakon yang sering dipertunjukkan yakni Pragulamurti, Petruk Dadi Ratu, Angkawijaya Krama, Jaya Semedi dan Pregiwa-Pregiwati.
Media:https://www.kratonjogja.id/raja-raja/6/sri-sultan-hamengku-buwono-v
14
3/5 <
10+
11>
♂ Kanjeng Sultan Hamengku Buwono VI / Gusti Raden Mas Mustojo [Hb.4.12] (Sinuhun Mangkubumi) [
Hamengku Buwono VI]
Sri Sultan Hamengkubuwana VI (Bahasa Jawa: Sri Sultan Hamengkubuwono VI, lahir: 1821 – wafat: 20 Juli 1877) adalah sultan ke-enam Kesultanan Yogyakarta yang memerintah pada tahun 1855 – 1877. Dia menggantikan kakaknya, Hamengkubuwana V yang meninggal di tengah ketidakstabilan politik dalam tubuh Keraton Yogyakarta.
Riwayat Pemerintahan
Nama asli Sultan Hamengkubuwana VI adalah Raden Mas Mustojo, putra Hamengkubuwana IV yang lahir pada tahun 1821.
Hamengkubuwana VI naik takhta menggantikan kakaknya, yaitu Hamengkubuwana V pada tahun 1855, setelah Hamengkubuwana V meninggal secara misterius. Pada masa pemerintahannya terjadi gempa bumi yang besar yang meruntuhkan sebagian besar Keraton Yogyakarta, Taman Sari, Tugu Golong Gilig, Masjid Gede (masjid keraton), Loji Kecil (sekarang Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta) serta beberapa bangunan lainnya di Kesultanan Yogyakarta.
Pada masa Hamengkubuwana V, Raden Mas Mustojo adalah seorang penentang keras kebijakan politik perang pasif kakaknya yang menjalankan hubungan dekat dengan pemerintahan Hindia-Belanda yang ada di bawah Kerajaan Belanda. Namun setelah kakaknya meninggal dan dia dinobatkan menjadi Hamengkubuwana VI, semasa pemerintahannya dia justru melanjutkan kebijakan dari kakaknya yang sebelumnya dia tentang keras.
Semasa pemerintahan Hamengkubuwana VI kemudian mulai timbul pemberontakan-pemberontakan yang tidak mengakui masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwana VI, namun pemberontakan-pemberontakan tersebut dapat diredam dan dibersihkan. Hal ini berkat kepemimpinan dan ketangguhan Danuredjo V, patih Keraton Yogyakarta saat itu. Hubungan dengan berbagai kerajaan pun terjalin kuat pada masa pemerintahan HB VI, apalagi setelah dia menikah dengan putri Kesultanan Brunai.
Walaupun sempat menimbulkan beberapa sengketa dengan kerajaan-kerajaan lain, tercatat bahwa Sultan HB VI dapat mengatasinya dengan arif bijaksana. Tapi lambat laun hubungan dengan pemerintahan Hindia-Belanda agak mulai menuai konflik tertama karena keraton Yogyakarta kala itu banyak menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan yang menjadi musuh pemerintah Hindia-Belanda dan Kerajaan Belanda.
Pemerintahan Hamengkubuwana VI berakhir ketika ia meninggal dunia pada tanggal 20 Juli 1877. Ia digantikan putranya sebagai sultan selanjutnya bergelar Hamengkubuwana VII.
16
4/5 <
10+
11>
♂ Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Hanom Hamengkunegoro [Hb.4.1] [
Hamengku Buwono IV]
17
5/5 <
8+
9>
♀ Raden Ayu Suryoprawiro [Hb.3.4.3.1] [
Hamengku Buwono III / Danurejo IV]
18
6/5 <
8+
9>
♂ Raden Mas Karmeni [Hb.3.4.3.2] [
Hamengku Buwono III / Danurejo IV]
19
7/5 <
8+
9>
♂ Raden Mas Suleman [Hb.3.4.3.3] [
Hamengku Buwono III / Danurejo IV]
20
8/5 <
8+
9>
♀ Raden Ajeng Parkis [Hb.3.4.3.4] [
Hamengku Buwono III / Danurejo IV]
21
9/5 <
8+
9>
♀ Raden Ayu Mertonegoro [Hb.3.4.3.5] [
Hamengku Buwono III / Danurejo IV]
22
10/5 <
8+
9>
♀ Raden Ayu Dipokusumo [Hb.3.4.3.6] [
Hamengku Buwono III / Danurejo IV]
23
11/5 <
10+
11>
♀ Gusti Kanjeng Ratu Sekar Kedhaton [Hb.4.14] [
Hamengku Buwono IV]
24
12/5 <
8+
8>
♀ Raden Ayu Suryoprawiro [Hb,4.8.1] [
Hamengku Buwono IV]
25
13/5 <
8+
8>
♂ Raden Mas Karmeni [Hb.4.8.2] [
Hamengku Buwono IV]
26
14/5 <
9+
10>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Mertonegoro II [
Danurejo II]
6
49
1/6 <
13+
16>
♀ Bendoro Raden Ayu Adipati Mangkubumi [Hb.5.8] / Bendoro Raden Ayu Sukinah [Gp.Hb.7.11.1] [
Hamengku Buwono V]
27
2/6 <
14+
13>
♂ Kanjeng Sultan Hamengku Buwono VII / Gusti Raden Mas Murtejo [Hb.6.1] (Sinuhun Behi) [
Hamengku Buwono VI]
Sri Sultan Hamengkubuwana VII (Bahasa Jawa:Sri Sultan Hamengkubuwono VII, lahir: 1839 – wafat: 1931 adalah raja Kesultanan Yogyakarta yang memerintah pada tahun 1877 – 1920. Ia dikenal juga dengan sebutan Sultan Ngabehi atau Sultan Sugih.(Bahasa Jawa:Sri Sultan Hamengkubuwono VII, lahir: 1839 – wafat: 1931 adalah raja Kesultanan Yogyakarta yang memerintah pada tahun 1877 – 1920. Ia dikenal juga dengan sebutan Sultan Ngabehi atau Sultan Sugih.
Riwayat Pemerintahan
Nama aslinya adalah Raden Mas Murtejo, putra Hamengkubuwono VI yang lahir pada tanggal 4 Februari 1839. Ia naik takhta menggantikan ayahnya sejak tahun 1877.
Pada masa pemerintahan Hamengkubuwono VII, banyak didirikan pabrik gula di Yogyakarta, yang seluruhnya berjumlah 17 buah. Setiap pendirian pabrik memberikan peluang kepadanya untuk menerima dana sebesar Rp 200.000,00. Hal ini mengakibatkan Sultan sangat kaya sehingga sering dijuluki Sultan Sugih[rujukan?].
Masa pemerintahannya juga merupakan masa transisi menuju modernisasi di Yogyakarta. Banyak sekolah modern didirikan. Ia bahkan mengirim putra-putranya belajar hingga ke negeri Belanda.
Pada tanggal 29 Januari 1920 Hamengkubuwono VII yang saat itu berusia 81 tahun memutuskan untuk turun takhta dan mengangkat putra mahkota sebagai penggantinya. Konon peristiwa ini masih dipertanyakan keabsahannya karena putera mahkota(GRM. Akhadiyat, putra HB VII nomor 14) yang seharusnya menggantikan tiba-tiba meninggal dunia dan sampai saat ini belum jelas penyebab kematiannya.
Dugaan yang muncul ialah adanya keterlibatan pihak Belanda yang tidak setuju dengan putera Mahkota pengganti Hamengkubuwono VII yang terkenal selalu menentang aturan-aturan yang dibuat pemerintah Batavia.
Biasanya dalam pergantian takhta raja kepada putera mahkota ialah menunggu sampai sang raja yang berkuasa meninggal dunia. Namun kali ini berbeda karena pengangkatan Hamengkubuwono VIII dilakukan pada saat Hamengkubuwono VII masih hidup.<--, bahkan menurut cerita masa lalu sang ayah diasingkan oleh anaknya pengganti putera mahkota yang wafat ke Pesanggrahan Ngambarrukma di luar keraton Yogyakarta.-->
Hamengkubuwono VII dengan besar hati mengikuti kemauan sang anak (yang di dalam istilah Jawa disebut mikul dhuwur mendhem jero) yang secara politis telah menguasai kondisi di dalam pemerintahan kerajaan. Setelah turun takhta, Hamengkubuwono VII pernah mengatakan "Tidak pernah ada raja yang meninggal di keraton setelah saya" yang artinya masih dipertanyakan. Sampai saat ini ada dua raja setelah dirinya yang meninggal di luar keraton, yaitu Hamengkubuwono VIII meninggal dunia di tengah perjalanan ke luar kota dan Hamengkubuwono IX meninggal di Amerika Serikat. Bagi masyarakat Jawa adalah suatu kebanggaan jika seseorang meninggal di rumahnya sendiri. Hamengkubuwono VII meninggal di Pesanggrahan Ngambarrukma pada tanggal 30 Desember 1931 dan dimakamkan di Imogiri.
Silsilah
Anak tertua dari Sultan Hamengkubuwana VI dan istri pertamanya RAy Sepuh/GKR Sultan/GKR Agung dan diangkat anak oleh Ratu Kencana.
Memiliki delapan belas istri:
1.BRA Sukina/BRA Mangku Bumi (b. 1836), putri termuda Sultan Hamengkubuwana V dengan istri keduanya BRAy Dewaningsih.
2.GKR Mas, putri dari KRT Jayadipura atau dari Pangeran Suryadiningrat.
3.GKR Kencana/GKR Wandhani, putri dari Raden 'Ali Basa 'Abdu'l-Mustafa Senthot Prawiradirja.
4.GKR Kencana II/BRAy Ratna Sri Wulan, putri dari BPH Adi Negara.
5.BRAy Ratnaningsi.
6.BRAy Ratnaningdia.
7.BRAy Ratna Adi.
8.BRAy Ratnasangdia.
9.BRAy Ratnajiwata.
10.BRAy Puryaningdia.
11.BRAy Devaratna.
12.BRAy Puspitaningdiya.
13.BRAy Srengkara Adinindia.
14.BRAy Rukmidiningdia.
15.BRAy Ratna Adiningrum.
16.BRAy Ratna Puspita.
17.BRAy Tejaningrum.
18.BRAy Ratna Mandaya, putri dari Patih Dhanuraja VI.
Versi lain mengatakan bahwa Hamengkubuwono VII meminta pensiun kepada Belanda untuk madeg pandito (menjadi pertapa) di Pesanggrahan Ngambarrukma (sekarang Ambarrukma). Sampai saat ini bekas pesanggrahan itu masih ada dan di sebelah timurnya dulu pernah berdiri Hotel Ambarrukma yang sekarang sudah tidak ada lagi.
48
4/6 <
13+
19>
♂ Kanjeng Gusti Timur Muhammad Suryengalogo [Hb.5.9] / Raden Mas Muhammad [Hb.3.2.22.1] [
Hamengku Buwono V]
Pada saat Sultan Hamengku Buwono ke V wafat, beliau belum mempunyai anak laki-laki sebagai pewaris kesultanan, karena anaknya yang ada, semuanya wanita, sedang permaisuri yaitu Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Sekar Kedaton sedang hamil tua, yang kemudian 13 hari setelah Sultan Hamengku Buwono V wafat, melahirkan seorang anak laki-laki dan anak tersebut diberi nama Gusti Timur Muhammad, dimana setelah berumur 12 tahun mendapat gelar Gusti Pangeran Haryo (GPH) Suryengalogo.
Karena Gusti Muhammad masih bayi, dan untuk mengisi kekosongan tahta kesultanan maka diangkatlah Pangeran Mangkubumi (adik dari Sultan Hamengku Buwono V) menjadi Sultan Hamengku Buwono ke VI, dengan persyaratan bahwa apabila setelah dewasa Gusti Muhammad akan diangkat menjadi Sultan berikutnya. Namun ternyata Sultan lebih memilih menunjuk putranya menjadi pengganti (putra mahkota) yang nantinya akan menjadi Sultan Hamengku Buwono VII.
Hal tersebut menimbulkan kekecewaan pada keluarga Hamengku Buwono V, terutama GKR Sekar Kedaton dan GPH Suryengalogo yang kemudian memulai perlawanan kepada Sultan Hamengku Buwono VII. Kemudian GKR Sekar Kedaton dan GPH Suryengalogo diputuskan bersalah telah memberontak dan “DIPINDAHKAN DARI YOGYAKARTA KE MANADO SELEBES” dengan Surat Keputusan dari Kesultanan Yogyakarta Hamengku Buwono VII yang disampaikan melalui Dipati Danureja dan Residen Befembag berbunyi sebagai berikut:
“Surat Peringatanku aku Kanjeng Narendra, yang menguasai negeri Kerajaan Ngayogya, sabdaku ini : Tuan Kanjeng Prameswari dan Kangmas Pangeran Suryengalogo berdua, aku pindahkan dari negeri Ngayogya ke negeri Menado, sebab uwa, kangmas berani membangkang (mbalelo) pada Raja. Pergi dari kota tanpa pamit, serta berbuat perang sabil; membunuh perajurit Usar, abdi Kanjeng Gupermen Belanda. Karena itu Kangmas serta Uwa Jeng Prameswari kesalahan membangkang pemerintahan Raja. Tanggal 11 April 1883.”
Dengan berdasarkan Surat Keputusan dari Kesultanan tersebut diatas GKR Sekar Kedaton dan GPH Suryengalogo beserta istri pertama berikut anaknya, dan juga semua pengikutnya, berangkat dengan diantar oleh Residen untuk naik kapal laut dari Semarang menuju Manado. Di Manado bertemu dengan saudara-saudaranya yang telah lebih dahulu dipindahkan dari Yogyakarta ke Manado, yaitu Bendoro Pangeran Haryo Hadiwijoyo (putra Sultan Hamengku Buwono VI dan saudara dari Sultan Hamengku Buwono VII) beserta istri dan anaknya, menjemput rombongan dari Jogyakarta di kapal dan mempersilahkan agar Prameswari dan GPH Suryengalogo menempati rumah mereka di kampung Pondol.
GPH Suryengalogo, 4 tahun kemudian memanggil istri keduanya yaitu Raden Ayu Dayaningsih yang ada di Yogyakarta untuk tinggal di Manado, dan setahun kemudian mempunyai 1 anak laki-laki yang elok rupanya. Tetapi Raden Ayu Dayaningsih cepat meninggalkan segala-galanya.
GPH Suryengalogo akhirnya wafat di Manado pada tanggal 12 Januari 1901. Setelah beliau meninggal dunia, GKR Sekar Kedaton dibelikan rumah oleh Sultan Hamengku Buwono VII untuk ditempati oleh beliau bersama anak dan cucunya. Kanjeng Bendoro Pangeran Haryo (BPH) Hadiwijoyo sudah dianggap sebagai anaknya sendiri oleh GKR Sekar Kedaton, apalagi setelah GPH Suryengalogo meninggal dunia.
BPH Hadiwijoyo pun akhirnya meninggal dunia pada tahun 1916, dan dimakamkan di Manado, tetapi kemudian oleh para keturunannya makamnya dipindahkan ke Hastorenggo Kotagede Yogyakarta.
54
6/6 <
13+
16>
♀ Gusti Bendoro Raden Ayu Angabehi [Hb.5.1] [Gp.Hb.6.3] (Bendoro Raden Ayu Gondokusumo) [
Hamengku Buwono V]
38
9/6 <
14+
13>
♀ Gusti Kanjeng Ratu Bendoro [Hb.6.13] [
Hamengku Buwono VI]
28
10/6 <
14+
21>
♂ Bendoro Pangeran Haryo Hadiwijoyo [Hb.6.17] [
Hamengku Buwono VI]
Bendoro Pangeran Haryo (BPH) Hadiwijoyo adalah putra ke-17 dari Kanjeng Sri Sultan Hamengku Buwono VI. Beliau mempunyai 6 orang putra/putri dari Garwo Padmi yang bernama R.Aj. Jimah (GRA. Hadiwijoyo). BPH. Hadiwijoyo difitnah dan dibuang oleh Belanda ke Manado pada tahun 1875 karena dianggap membenci tindakan baginda Sultan HB VII,
Media:https://kanjengratusekarkedaton.blogspot.com/p/sejarah.html sampai wafatnya pada 9 Februari 1916 dan dimakamkan di Mahakeret Manado.
Pada tahun 1883, BPH. Hadiwijoyo bersama istri dan anaknya, menjemput rombongan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Sekar Kedaton (permaisuri Sultan Hamengku Buwono V) dan putranya Gusti Raden Mas (GRM) Timur Muhammad/Gusti Pangeran Haryo (GPH) Suryengalogo di pelabuhan kapal di Manado, dan mempersilahkan mereka menempati rumah beliau di kampung Pondol. Selama di pengasingan, BPH. Hadiwijoyo ditemani putranya yang bernama RM. Menot. Kemudian disana lahir putra no.6 yang diberi nama RM. Joko Sangkolo. Setelah GPH. Suryengalogo meninggal dunia (1901), GKR. Sekar Kedaton dibelikan rumah oleh Sultan Hamengku Buwono VII sebagai tempat tinggal beliau bersama anak dan cucunya. BPH. Hadiwijoyo sudah dianggap sebagai anak sendiri oleh GKR. Sekar Kedaton.
Kemudian GRA. Hadiwijoyo kembali ke Yogyakarta sampai dengan wafatnya dan dimakamkan di Pasarean Hasta Renggo Kota Gede Yogyakarta (di luar cungkup). BPH. Hadiwijoyo bersumpah tidak akan kembali ke Yogyakarta sebelum saudara yang memfitnahnya wafat, namun ternyata beliau wafat terlebih dahulu. Setelah sekian lama, akhirnya para anggota Trah Hadiwijoyo (Hadiwijayan) bersepakat untuk memindahkan makam BPH. Hadiwijoyo dari Mahakeret Manado ke Pasarean Hasta Renggo Yogyakarta. Rencana ini terelisasi pada tanggal 21 Juli 1990 dimana sebelumnya makam GRA. Hadiwijoyo dibongkar terlebih dahulu dan disandingkan dengan peti BPH. Hadiwijoyo untuk kemudian secara bersama-sama dimakamkan kembali di dalam cungkup.
Keenam Putra/Putri BPH. Hadiwijoyo adalah:
1. RA. Kustiyah (w.VI.17.1)
2. RM. Sutijo / RM. L. Prawirodipuro / RMW. Hatmodijoyo (w.VI.17.2)
3. RM. Subroto / RM. Dutodiprojo / RM. Rio Projomardowo (w.VI.17.3)
4. RA. Sriyati (w.VI.17.4)
5. RM. Sujono / RM. Menot (w.VI.17.5)
6. RM. Joko Sangkolo (w.VI.17.6)
31
14/6 <
14+
24>
♀ Bendoro Raden Ayu Suryomurcito [Hb.6.21] [
Hamengku Buwono VI]
34
17/6 <
14+
23>
♂ Bendoro Raden Mas Suleman [Hb.6.4] [
Hamengku Buwono VI]
35
18/6 <
14+
22>
♀ Bendoro Raden Ayu Notoyudo [Hb.6.16] [
Hamengku Buwono VI]
36
19/6 <
14+
22>
♀ Raden Ajeng Karsinah / Sedo Timur [
Hamengku Buwono VI]
50
26/6 <
14+
28>
♀ Gusti Raden Ajeng Samilah [Hb.6.2] [
Hamengku Buwono VI]
51
27/6 <
14+
29>
♀ Gusti Raden Ajeng Kusdilah [Hb.6.14] [
Hamengku Buwono VI]
53
29/6 <
13+
16>
♂ Bendoro Raden Mas Sepuh [Hb.5.2] [
Hamengku Buwono V]
55
30/6 <
13+
16>
♀ Bendoro Raden Ayu Timur [Hb.5.3] [
Hamengku Buwono V]
56
31/6 <
13+
15>
♀ Bendoro Raden Ayu Hadiwinoto [Hb.5.7] [
Hamengku Buwono V]
58
32/6 <
13+
15>
♀ Bendoro Raden Ayu Suwardi [Hb.5.4] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]
59
33/6 <
13+
15>
♀ Bendoro Raden Ayu Rabingu [Hb.5.5] [
Hamengku Buwono V]
60
34/6 <
13+
17>
♀ Bendoro Raden Ayu Bumisalamah [Hb.5.6] [
Hamengku Buwono V]
61
35/6 <
21>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Gondokusumo [Hb.3.4.3.5.1] [
Hamengku Buwono III / Danurejo IV]
62
36/6 <
26>
♀ R. A. Mutmainah [
Danurejo II]
7
80
1/7 <
44+
105>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Purboningrat [Hb.6.9.4] [
Hamengku Buwono VI]
lahir: 10 Maret 1865
114
2/7 <
44+
105>
♂ Kanjeng Adipati Prawiropurbo [Hb.6.9.10] (Ndoro Purbo / Raden Mas Kusrin) [
Hamengku Buwono VI]
182
4/7 <
46+
57>
♂ Raden Mas Subarjo [Hb.6.11.8] (Raden Tumenggung Wiroguno) [
Hamengku Buwono VI]
Kanjeng Raden Tumenggung Wiroguno. Putra dari KGPA Mangkubumi dan RAY. Tejomurti ini dilahirkan pada tanggal 3 Nopember 1876 di Yogyakarta. Beliau mempunyai kegemaran melukis dengan cat air dan cat minyak. Beberapa lukisannya terpancang di Kraton Yogyakarta.
K.R.T Wiroguno menjabat Bupati Patih Kadipaten Yogyakarta termasuk empu gendhing yang unggul. Disamping itu beliau masih melanjutkan membina corak pagelaran tari ciptaan ayahnya , Pangeran Mangkubumi, yaitu Langendriya. Beliau juga menciptakan dan mengembangkan tari golek putri, ikut serta membina Perkumpulan Tari Krida Beksa Wirama dan aktif membina penyiaran gendhing-gendhing atau seni suara melalui siaran radio pada masa itu.
Hasil Karya K.R.T Wiroguno antara lain :
1) menyusun teori dan pedoman seni gendhing dan suara gaya Mataraman,
2) menciptakan notasi gendhing gaya Mataraman dengan not balok,
3) menyusun suatu lokasi gendhing-gendhing Mataram dalam suatu buku tulisan tangan mulai tahun 1919,
4) mencipta dan menggubah tidak kurang dari 100 buah gendhing, baik gendhing Ageng maupun gendhing alit.
161
7/7 <
27+
30>
♂ Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamengkunegoro III [Hb.7.20] (Gusti Raden Mas Putro) [
Hamengku Buwono VII]
Sampeyan Dalem Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom (SDKGPAA) Hamengkunegoro Sudibyo Raja Putra Narendra Mataram (III) adalah putra dari Ngarso Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sultan Hamengku Buwono Senopati ing Alogo Abdulrachman Sayidin Panatagama Kalifatulah Ingkang Jumeneng Kaping VII (Sri Sultan Hamengku Buwono VII), Keraton Yogyakarta.
Terlahir dengan nama Gusti Raden Mas (GRM) Putro, dari permaisuri, Gusti Kanjeng Ratu Hemas, pada tanggal 8 Maret 1879.
GRM Putro yang telah menyandang gelar Gusti Pangeran Harya (GPH) Purubaya dilantik menjadi Putra Mahkota Keraton Yogyakarta bergelar SDKGPAA Hamengkunegoro III menggantikan kakandanya SDKGPAA Hamengkunegoro II yang dikarenakan kesehatannya kurang memadai, dilepaskan haknya sebagai Putera Mahkota dan diturunkan derajat kepangeranannya menjadi Kanjeng Gusti Pangeran Adipati (KGPA) Juminah. Gelar GPH Purubaya diwariskan kepada adindanya GRM Sujadi.
Sebagai Putra Mahkota, SDKGPAA Hamengkunegoro III memiliki seorang patih Kadipaten yaitu Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Wiroguno. Bendera yang digunakan adalah Kyai Pare Anom, yang berwarna Hijau dan Kuning sebagai lambang Putra Mahkota. Seluruh kakandanya dan sanak saudaranya yang lebih tua memanggilnya dengan sebutan Kanjeng Gusti, sedangkan adik-adiknya menyebutnya dengan Rama Gusti sebagai tanda wakil dari ayahandanya selaku Sultan.
Di bidang seni & sastra, selain aktif sebagai penari Keraton dengan membawa tokoh sebagai Raden Gatutkaca / Purubaya, SDKGPAA Hamengkunegoro III juga menulis Serat Bharatayudha.
Di bidang pendidikan, SDKGPAA Hamengkunegara III mendirikan sekolah bagi para putra bangsawan keraton dan juga keluarga para sentana dalem di Pagelaran Keraton Yogyakarta, yang kemudian terkenal dengan nama Sekolah Keputran. ( Keputran diambil dari nama kecil beliau, PUTRO )
Di bidang lingkungan hidup & industri, SDKGPAA Hamengkunegoro III didampingi pamandanya KGPA Mangkubumi, membangun industri perkebunan vanilli di Pakem dan mereboisasikan Kaliurang. Disamping itu beliau juga membangun Pabrik Gula di Madukismo dan tambang Mangaan di Kulon Progo untuk meningkatkan perekonomian kerajaan dan sekaligus menciptakan lapangan kerja juga menaikkan taraf hidup rakyat.
Seringkali SDKGPAA Hamengkunegoro III berbenturan pendapat dan pemikiran dengan pihak penjajah Belanda, yang selalu mencoba menahan kemajuan dan kemandirian Keraton Yogyakarta.
Demikian ikhtisar singkat biografi SDKGPAA Hamengkunegoro III, namun sebelum beliau memenuhi keinginan ayahandanya Sri Sultan Hamengku Buwono VII untuk menggantikannya, beliau wafat dalam usia 34 tahun tepatnya pada tanggal 21 Februari 1913, akibat sakit keras sekembalinya beliau dari Kulon Progo dan Gunung Kidul.
Sumber:
https://www.facebook.com/pages/KGPAAnom-Hamengkunegoro-III/135924553106257?sk=info
63
9/7 <
27+
30>
♂ Kanjeng Sultan Hamengku Buwono Vlll [Hb.7.23] (Gusti Pangeran Haryo Puruboyo) [
Hamengku Buwono]
Sri Sultan Hamengkubuwana VIII (lahir di Kraton Yogyakarta Adiningrat, 3 Maret 1880 – meninggal di Kraton Yogyakarta Adiningrat, 22 Oktober 1939 pada umur 59 tahun) adalah salah seorang raja yang pernah memimpin di Kesultanan Yogyakarta tahun 1921-1939. Dinobatkan menjadi Sultan Yogyakarta pada tanngal 8 Februari 1921. Pada masa Hamengkubuwono VIII, Kesultanan Yogyakarta mempunyai banyak dana yang dipakai untuk berbagai kegiatan termasuk membiayai sekolah-sekolah kesultanan. Putra-putra Hamengkubuwono VIII banyak disekolahkan hingga perguruan tinggi, banyak diantaranya di Belanda. Salah satunya adalah GRM Dorojatun, yang kelak bertahta dengan gelar Hamengkubuwono IX, yang bersekolah di Universitas Groningen.
Pada masa pemerintahannya, beliau banyak mengadakan rehabilitasi bangunan kompleks keraton Yogyakarta. Salah satunya adalah bangsal Pagelaran yang terletak di paling depan sendiri (berada tepat di selatan Alun-alun utara Yogyakarta). Bangunan lainnya yang rehabilitasi adalah tratag Siti Hinggil, Gerbang Donopratopo, dan Masjid Gedhe.
Beliau meninggal pada tanggal 22 Oktober 1939 di RS Panti Rapih Yogyakarta karena menderita sakit.
Silsilah
Sri Sultan Hamengkubuwono VIII.
Anak kesembilan dari Sultan Hamengkubuwana VII (Sultan Ngabehi) dan istri keduanya GKR Mas
Memiliki delapan istri:
1.RA Siti Katina, putri Gusti Pangeran Adipati Mangkubumi, tahun 1907
2.BRA Purya Aningdiya
3.BRA Puspitaningdiya
4.BRA Srengkara Aningdiya
5.RA Kustilah/KRA Adipati Anum Amangku Negara/Kanjeng Alit, putri Gusti Pangeran Adipati Mangkubumi
6.BRA Rukmi Aningdiya
7.KBRAy Ratna Adiningrum
8.BRAy Ratna Puspita
Memiliki dua puluh empat putra:
1.BRM ... dari BRA Purya Aningdiya, meninggal sebelum sempat diberi nama.
2.BRM Mustari dari BRA Puspitaningdiya
3.Mayor BRM Jartabitu/Kanjeng Mas Pangeran Angabehi/Gusti Pangeran Angabehi dari BRA Puspitaningdiya, menikah dengan BRA Siti Mustakirun
4.Kapten BRM Sungangusamsi/GBPH Purbaya dari BRA Srengkara Aningdiya, menikah dengan BRA Madusari/RAy Purbaya.
5.BRM Sumeru/GBPH Dhanupaya dari BRA Puspitaningdiya
6.BRM Sudiarsa dari BRA Purya Aningdiya
7.BRM Kartala/GBPH Mangkudiningrat dari BRA Purya Aningdiya, menikah dengan RA Sumani dan menikah dengan Amiratna/BRA Mangkudiningrat, putri kedua dari KGPAA Raja Paku Alam VI dan Kanjeng Gusti Timur putri dari KGPAA Raja Paku Alam III
8.BRM Tinggartala/GBPH Prabuningrat dari BRA Puspitaningdiya
9.GRM Dorojatun/GBPH Purbaya/Sri Sultan Hamengkubuwono IX dari Kanjeng Alit
10.BRM Duryatnanu dari BRA Purya Aningdia
11.BRM Mahikyaun/GBPH Surya Wijaya dari BRA Rukmi Aningdiya
12.BRM Rais ul-Ngah Askari/GBPH Bintara dari BRA Srengkara Aningdiya
13.BRM Alpasuatlamin/GBPH Surya Brangta dari BRA Purya Aningdiya
14.BRM Mupasalukatini dari BRA Puspitaningdiya
15.BRM Ila ul-Kirami/GBPH Murdaningrat dari BRA Srengkara Aningdiya
16.BRM Makan ul-Munayati/BGBPH Puya Kusuma dari BRA Purya Aningdiya
17.BRM Pel ul-Kuluki/GBPH Suryaputra dari KBRAy Ratna Adiningrum
18.BRM Sunwata/GBPH Adi Wijaya dari BRAy Ratna Puspita
19.BRM Sahadatsatir dari BRAy Ratna Puspita
20.BRM Hening /GBPH Yudha Negara dari KBRAy Ratna Adiningrum
21.BRM Dr Banakamsi/GBPH Dr Dipayana dari BRA Tejaningrum
22.BRM Satriya/GBPH Benawa dari KBRAy Ratna Adiningrum
23.BRM Danangjaya dari KBRAy Ratna Adiningrum
24.BRM Rabinharyani/GBPH Puger dari BRAy Ratna Puspita
Memiliki tujuh belas putri:
1.BRA Gusti Siti Sundarumiya/GKR Pembayun dari BRA Purya Aningdiya, menikah dengan BPH Pakuningrat, putra tertua KGRM Putra/KGPAA Amangku Negara.
2.BRA Siti Sayadi/GBRAy Sinduraja dari BRA Purya Aningdiya, menikah dengan KRT Sinduraja.
3.BRA Siti Sadari/GBRAy Purbawinata dari BRA Puspitaningdiya, menikah dengan KRT Purbawinata/KPH Purbawinata.
4.BRA Siti Kadarmi/GBRAy Jaya ningrat dari BRA Puspitaningdiya, menikah dengan KRT Jayaningrat.
5.BRA Siti Kajananywa/GBRAy Jaya Winata dari BRA Srengkara Aningdiya, menikah dengan KRT Jayawinata.
6.BRA Siti Mutasangilun dari BRA Srengkara Aningdiya
7.BRA Siti Nuriwadina/GBRAy Chandradiningrat dari BRA Srengkara Aningdiya, menikah dengan KRT Chandradiningrat.
8.BRA Siti Kuswanayi/GBRAy Cakradiningrat dari BRA Rukmi Aningdiya, menikah dengan GBPH Cakradiningrat, putra dari KGRM Putra/KGPAA Amangku Negara.
9.BRA Siti Sriwayati/GBRAy Purbasaputra dari BRA Srengkara Aningdiya, menikah dengan KRT Purbaseputra.
10.BRA Siti Swandari/GBRAy Purwadiningrat dari BRA Puspitaningdiya, menikah dengan KRT Purwadiningrat.
11.BRA Siti Hilal ul-Ngasarati/GBRAy Kusuma Adiningrat dari BRA Puspitaningdiya, menikah dengan KRT Kusumadiningrat.
12.BRA Siti Sutyanti/GBRAy Jayaningrat dari KBRAy Ratna Adiningrum, menikah dengan Ir. Raden Puspaharsana Jayaningrat.
13.BRA Siti Padmasari/GBRAy Sumarman dari KBRAy Ratna Adiningrum, menikah dengan Raden Sumarman, S.H.
14.BRA Siti Wayarini dari BRAy Ratna Puspita
15.BRA Siti Prayuti dari BRAy Ratna Puspita
16.BRA Siti Widyastuti/GBRAy Andayaningrat dari KBRAy Ratna Adiningrum, menikah dengan Raden Suwarna Andayaningrat.
17.BRA Siti Sutarnin dari BRAy Ratna Puspita
75
10/7 <
43+
80>
♂ Kanjeng Pangeran Haryo Adipati Danurejo VIII / [Hb.6.18.3] (Raden Mas Subari) [
Hamengku Buwono VI]
lahir: 3 September 1882, Yogyakarta
pekerjaan: 1909, Kalasan,
Diangkat menjadi Panewu Palang Negari (Sekretaris) di Kabupaten Kalasan dan bergelar Raden Panewu Mangundimejopekerjaan: 1914, Gunung Kidul Regency,
Menjadi Panji Kepala Distrik) di Semanu Kabupaten Gunung Kidul dan bergelar Raden Panji Harjodipuro yang kemudian diubah menjadi Harjokusumopekerjaan: 1919, Kalasan,
Menjadi Bupati Pangreh Praja Kalasan dan bergelar Raden Tumenggung Harjokusumopekerjaan: 1927, Yogyakarta,
Menjadi Bupati Kabupaten Kota Yogyakarta yang merupakan gabungan Kabupaten Sleman, Kalasan, dan Kota Yogyakartagelar: 3 November 1933, Yogyakarta,
Pepatih Dalem Kesultanan Yogyakarta bergelar Kanjeng Pangeran Haryo Adipati Danurejo VIIIperkawinan: <
117!>
♀ Gusti Kanjeng Ratu Chondrokirono II [Hb.7.54] [
Hamengku Buwono VII] , Yogyakarta
pensiun: 14 Juli 1945, Yogyakarta
Patih of Yogyakarta 1933-1945
115
12/7 <
27+
44>
♂ w Bendoro Pangeran Haryo Suryomataram [Hb.7.55] Bendoro Raden Mas Kudiarmadji (Notodongso) [
Hamengku Buwono VII / Danurejo]
119
13/7 <
27+
33>
♂ Bendoro Pangeran Haryo Hadikusumo II [Hb.7.58] (Gusti Raden Mas Hario) [
Hamengku Buwono VII]
123
14/7 <
27+
30>
♂ Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Jumino / Gusti Raden Mas Pratistha (Gusti Djuminah) [
Hamengku Buwono VII]
309
15/7 <
62+
109>
♂ Raden Mas Johannes Soedarto Sosroningrat [
Paku Alam III]
310
17/7 <
62+
109>
♀ R. A. Maria Soelastri Sosroningrat [
Paku Alam III]
Sedari kanak-kanak hingga remaja, Maria Soelastri begitu tertarik mempelajari budaya bangsa lain, termasuk diantaranya budaya barat, untuk menjawab rasa ingin tahu beliau kenapa tanah air Indonesia dikuasai bangsa barat. Sebaliknya, ayahanda beliau, Pangeran Sasraningrat, sangat menaruh minat pada Kesusasteraan Jawa Kuno dengan pergolakan-pergolakan dan perubahan jamannya. Kegiatan beliau dalam bidang jurnalistik membawa beliau berkenalan dengan tamu-tamu dari luar daerah, juga dari Batavia. Salah satunya adalah Dr. Hazeu, penasehat urusan pemerintahan jajahan, yang membawa serta seorang anggota Misi Gereja Katolik untuk Jawa Tengah yaitu Romo van Lith. Romo van Lith yang kemudian sering berkunjung untuk mempelajari Sastra Jawa, adat istiadat dan kebudayaan Jawa.
Th. 1906 dengan rekomendasi Romo van Lith dan disetujui ibunda B.R.A. Sasraningrat masuklah Ibu Maria Soelastri ke Europeese Meisjesschool dari Ordo Suster Fransiskanes Kidul Loji Mataram, Yogyakarta.
Dari sejarah keluarga Maria Soelastri ini, dan dari lingkungan dan komunitas keluarga yang banyak berhubungan dengan tokoh-tokoh pendidikan pada masa itu, tentu menjadi mudahlah bagi kita untuk dapat memahami sifat dan sikap nasionalisme Maria Soelastri yang kental, amat peduli pada rakyat kecil dan berpikiran maju. Perasaannya yang halus dan mudah tersentuh pada penderitaan kaum lemah begitu kuat, yang kemudian mendorong untuk melakukan suatu tindakan nyata bagi orang-orang di sekitarnya. Secara khusus perhatiannya tercurah pada buruh perempuan di pabrik cerutu Negresco dan pabrik gula di Yogyakarta dan usaha untuk mencarikan jalan keluar bagi kesejahteraan dan masa depan mereka. Dari kaum buruh inilah usaha peningkatan derajat dan martabat wanita pada umumnya dan wanita katolik pada khususnya dimulai.
Saat awal didirikannya Poesara Wanita Katholiek – kelak menjadi Wanita Katolik RI – bersama teman-temannya pada tanggal 26 Juni 1924, yang terpilih sebagai ketua pertamanya adalah adik Maria Soelastri, yaitu R.A. Catharina Soekirin Sasraningrat karena R.A. Maria Soelastri bertempat tinggal di Magelang. Terlihat betapa Maria Soelastri ini amat ‘sepi ing pamrih’ (tak punya pamrih atau ambisi pribadi), namun sepak terjangnya dalam membela kaum buruh dan kegigihannya itu membuatnya mendapat julukan ‘singa betina’ yang amat disegani.
Th. 1914 Ibu R.Ay. Maria Soelastri Sasraningrat dipersunting oleh Dokter Hewan R.M. Jacobus Soejadi Darmosapoetro, yang meskipun seorang pegawai negeri dalam pemerintahan tetapi berideologi politik melawan Politik Kapitalis Kolonial.
Ketika Wanita Katolik RI merayakan ulangtahunnya yang ke-50 di tahun 1974, Maria Soelastri menuliskan sebagian dari pengalaman perjuangannya, dengan antara lain menulis :
Sebagai langkah perjuangan yang pertama Ibu (Maria Soelastri – red) menemui pengusaha-pengusaha Belanda dari Pabrik Cerutu dan Pabrik Gula di Yogyakarta yang kedua-duanya juga beragama katolik. Buruh kedua pabrik ini sebagian besar terdiri dari buruh wanita. Pertemuan berlangsung dalam suasana damai. Pembicaraan diadakan dari hati ke hati dengan berpedoman pada Ensiklik-ensiklik Gereja Katolik, antara lain Rerum Novarum dari Bapak Leo ke XIII di Roma dan Quadragesimo Anno dari Paus Pius XI.
Sebagai hasil pembicaraan, dengan segera dibentuklah peraturan-peraturan di kedua belah pabrik tersebut untuk perbaikan nasib para buruhnya pada umumnya dan buruh wanita pada khususnya. Langkah berikutnya dari Organisasi Wanita Katolik meliputi kerja sama dengan Usahawan-usahawan Katolik Belanda untuk mengadakan segala macam perbaikan nasib para buruh.
…
(Maria Soejadi Darmosaputro Sasraningrat, 24-6-1974) – oleh Iswanti, Kodrat yang Bergerak
Kini buah pikiran dan gagasan ibu R.A. Maria Soelastri Soejadi Sasraningrat telah semakin dikembangkan dan diwujud-nyatakan secara meluas. Dari gagasan yang muncul dari seorang perempuan ningrat yang peduli pada kaumnya, dari sebuah tempat ikrar di Kidul Loji, Yogyakarta, kini telah meluas ke seluruh nusantara. Dan gagasan itu semakin dikembangkan oleh srikandi-srikandi masa kini yang mengambil tongkat estafet dari para pendahulunya, namun sampai sekarang gagasan inti tetap tak lekang oleh waktu, tertuang dalam visi misi organisasi Wanita Katolik RI : demi tercapainya kesejahteraan bersama serta tegaknya harkat dan martabat manusia, dengan dilandasi nilai-nilai Injil dan Ajaran Sosial Gereja.
R.A. Maria Soelastri wafat di Semarang tanggal 8 September 1975 dan dimakamkan di Kompleks Gua Maria Kerep Ambarawa (GMKA).
104
18/7 <
47+
71>
♀ Raden Ayu Roostamtiyah [Hb.6.20.21] (Raden Ayu Sindudipuro) [
Pugeran]
64
23/7 <
28+
77>
♂ Raden Mas Rudolf Maximillian Menot [Hb.6.17.5] (Raden Mas Suyono) [
Hadiwijoyo]
RM. Menot adalah putra ke-5 dari BPH. Hadiwijoyo. Pekerjaan terakhir beliau adalah sebagai pegawai Kantor Pos di Jakarta. Pekerjaan itulah yang membuat anak dan cucunya menyukai dan ikut mengoleksi perangko.
RM. Menot meninggal tahun 1973 di Jakarta dan dimakamkan di TPU Menteng Pulo. Pada tahun 1975, kuburannya dipindah ke Manado sesuai keinginannya untuk dikuburkan bersama istri di makam keluarga di Manado.
70
27/7 <
46+
57>
♀ Kanjeng Raden Ayu Adipati Anom Amangku Negara [Gp.Hb.8.1] [Hb.6.11.14] (Raden Ajeng Katinah / Kanjeng Alit) [
Hamengku Buwono VI]
71
28/7 <
46+
54>
♀ Raden Ayu Mangunjoyo II [Hb.6.11.15] [
Hamengku Buwono VI]
72
29/7 <
46+
54>
♂ Raden Bagus Suryokusumo [Hb.6.11.18] [
Hamengku Buwono VI]
73
30/7 <
46+
56>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Jogonegoro III / Kanjeng Raden Tumenggung Ronodiningrat [Hb.6.11.17] [
Hamengku Buwono VI]
74
31/7 <
46+
54>
♂ Raden Tumenggung Suryoatmojo / Raden Mas Murjono [Hb.6.11.12] [
Hamengku Buwono VI]
76
32/7 <
46+
55>
♂ Raden Mas Sutandar [Hb.6.11.1] (Kanjeng Pangeran Haryo Purwodiningrat) [
Hamengku Buwono VI]
77
33/7 <
46+
54>
♀ Kanjeng Raden Ayu Adipati Anom Hamengkunegoro [Gp.Hb.8.1] (Raden Ajeng Kustilah [Hb.6.11.21]) [
Hamengku Buwono VI]
78
34/7 <
47+
67>
♀ Raden Ayu Hatmodijoyo I [Hb.6.20.4] / Raden Ajeng Roostinah (Raden Ayu Puspohatmojo) [
Pugeran]
82
35/7 <
37+
98>
♂ Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat [
Tjondronegoro IV]
83
36/7 <
47+
73>
♂ Raden Mas Sudiro [Hb.6.20.30] (Kanjeng Raden Tumenggung Sastrokusumo) [
Pugeran]
84
37/7 <
47+
67>
♂ Raden Mas Saepur [Hb.6.20.1] (Raden Panji Joyopermadi) [
Pugeran]
85
38/7 <
47+
67>
♂ Raden Mas Rujali [Hb.6.20.2] (Raden Panji Joyopragolo) [
Pugeran]
86
39/7 <
47+
67>
♀ Raden Ayu Roostijah [Ga.Hb.7.20.3] [Hb.6.20.3] (Bendoro Raden Ayu Doyopurnamaningrum) [
Pugeran]
87
40/7 <
47+
67>
♂ Raden Mas Saeran [Hb.6.20.5] (Raden Bagus Gambiranom) [
Pugeran]
88
41/7 <
47+
67>
♂ Raden Mas Karamal [Hb.6.20.6] [
Pugeran]
89
42/7 <
47+
67>
♂ Raden Mas Sukapjo [Hb.6.20.7] (Raden Bagus Suryowinoto) [
Pugeran]
90
43/7 <
47+
67>
♂ Raden Mas Palis [Hb.6.20.10] [
Pugeran]
91
44/7 <
47+
67>
♂ Raden Mas Saerun [Hb.6.20.13] [
Pugeran]
92
45/7 <
47+
67>
♂ Raden Mas Sukapdiman [Hb.6.20.14] [
Pugeran]
93
46/7 <
47+
68>
♀ Raden Ajeng Roosdinah [Hb.6.20.9] (Raden Ayu Kertonadi) [
Pugeran]
94
47/7 <
47+
69>
♀ Raden Ayu Rooskiyati [Hb.6.20.12] (Raden Ayu Padmodiprojo) [
Pugeran]
95
48/7 <
47+
69>
♂ Raden Mas Supandi [Hb.6.20.15] [
Pugeran]
96
49/7 <
47+
69>
♂ Raden Mas Gurnosuwendo [Hb.6.20.17] [
Pugeran]
97
50/7 <
47+
70>
♀ Raden Ayu Roostijah [Hb.6.20.8] [
Pugeran]
98
51/7 <
47+
70>
♂ Raden Mas Dipomenggolo [Hb.6.20.11] [
Pugeran]
99
52/7 <
47+
70>
♂ Raden Mas Yusuf [Hb.6.20.23] (Kanjeng Raden Tumenggung Kusumaningrat) [
Pugeran]
100
53/7 <
47+
74>
♀ Raden Ayu Roosyayi [Hb.6.20.16] (Raden Ayu Darmowinoto) [
Pugeran]
101
54/7 <
47+
71>
♀ Raden Ayu Roostamtinah [Hb.6.20.18] (Raden Ayu Suryodiningrat) [
Pugeran]
102
55/7 <
47+
71>
♂ Raden Mas Ibrahim Ibnu Rustam [Hb.6.20.19] [
Pugeran]
103
56/7 <
47+
71>
♂ Raden Mas Sayid Imran / Kanjeng Raden Tumenggung Purwonegoro [Hb.6.20.20] (Kanjeng Raden Tumenggung Joyonegoro II) [
Pugeran]
105
57/7 <
47+
72>
♀ Raden Ayu Roosinah [Hb.6.20.22] (Raden Ayu Purbocaroko) [
Pugeran]
106
58/7 <
47+
72>
♂ Raden Mas Suwondo [Hb.6.20.24] (Raden Ngabehi Purwodiprojo) [
Pugeran]
107
59/7 <
47+
72>
♂ Raden Mas Suwandi [Hb.6.20.25] (Raden Wedana Suryowimono) [
Pugeran]
108
60/7 <
47+
72>
♀ Raden Ayu Roostirah [Hb.6.20.26] (Raden Ayu Suryodirjokusumo) [
Pugeran]
109
61/7 <
47+
72>
♀ Raden Ajeng Roosimah [Hb.6.20.27] (Raden Ayu Suryodirjokusumo) [
Pugeran]
110
62/7 <
47+
72>
♀ Raden Ayu Roosjiyah [Hb.6.20.28] (Raden Ayu Wigyokusumo) [
Pugeran]
111
63/7 <
47+
72>
♀ Raden Ayu Roossiyah/Roosijah [Hb.6.20.29] (Raden Ayu Suwandhi H.) [
Pugeran]
113
64/7 <
46+
49!>
♀ Raden Ayu Siti Katina [Ga.Hb.8.1] [Hb.6.11.1] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono VI]
117
66/7 <
27+
32>
♀ Gusti Kanjeng Ratu Chondrokirono II [Hb.7.54] [
Hamengku Buwono VII]
125
71/7 <
27>
♂ Gusti Bendoro Pangeran Haryo Pakuningrat [Hb.7.41] [
Hamengku Buwono VII]
127
73/7 <
27>
♂ Bendoro Raden Mas Hirawan [Hb.7.48] [
Hamengku Buwono VII]
128
74/7 <
57>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Yudonegoro IV (Mas.Gandakusuma) [
?]
129
75/7 <
46+
49!>
♂ Kanjeng Pangeran Haryo Suryadi [Hb.6.11.9] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono VI]
130
76/7 <
46+
54>
♀ Raden Ayu Mangunjoyo I [Hb.5.8.2] [Hb.6.11.11] (Raden Ajeng Mustinah) [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono VI]
131
77/7 <
46+
49!>
♂ Raden Lurah Suryodiprojo I [Hb.5.8.3] [Hb.6.11.13] (Raden Mas Jiwanjono) [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono VI]
132
78/7 <
46+
49!>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Puspodiningrat [Hb.5.8.4] [Hb.6.11.20] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono VI]
133
79/7 <
46+
49!>
♀ Raden Ayu Mangkukusumo [Hb.5.8.5] [Gp.Hb.7.17.1] [Hb.6.11.22] (Raden Ajeng Kusdilah / Raden Ayu Mangkukusumo Sepuh) [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono VI]
134
80/7 <
49+
46!>
♀ Raden Ayu Hatmosutejo [Hb.5.8.6] [Hb.6.11.23] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono VI]
135
81/7 <
49+
46!>
♀ Raden Ayu Sujono Tirtokusumo [Hb.5.8.7] / Raden Ajeng Kadawarwati [Hb.6.11.24] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono VI]
136
82/7 <
46+
49!>
♀ Raden Ayu Wironegoro [Hb.5.8.8] / Raden Ajeng Sumardiyah [Hb.6.11.25] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono VI]
137
83/7 <
46+
49!>
♂ Raden Panji Joyowiloyo [Hb.5.8.9] / Raden Mas Dekok Van Lewen [Hb.6.11.26] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono VI]
138
84/7 <
48+
52!>
♂ Raden Mas Soecipto Hadiwijoyo [Hb.5.9.1] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]
139
85/7 <
48+
52!>
♂ Raden Mas Soengkowo Hadiwijoyo [Hb.5.9.2] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]
140
86/7 <
48+
52!>
♂ Raden Mas Dracman Sahid Hadiwijoyo [Hb.5.9.3] [
Hamengku Buwono V]
141
87/7 <
48>
♀ Raden Ayu Jaenab [Hb.3.2.22.1.2] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]
142
88/7 <
48>
♀ Raden Ayu Maemunah [Hb.3.2.22.1.3] [
Hamengku Buwono V]
143
89/7 <
48>
♀ Raden Ayu Khatijah [Hb.3.2.22.1.4] [
Hamengku Buwono V]
144
90/7 <
48+
252!>
♀ Raden Ayu Salamah Soetomo [Hb.3.2.22.1.5] [
Hamengku Buwono V]
146
91/7 <
32+
95>
♂ Raden Mas Atmosutejo [Hb.3.14.3.2] / [Hb.6.8.1] [
Hamengku Buwono III / Hamengku Buwono VI]
147
92/7 <
32+
95>
♀ Raden Ayu Klayunedeng [Hb.3.14.3.3] / [Hb.6.8.2] [
Hamengku Buwono III / Hamengku Buwono VI]
148
93/7 <
61+
108>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Mulyokusumo [Hb.4.9.1.1.1] / Kanjeng Raden Tumenggung Dodipuro [Hb.4.8.5.1.1] [
Hamengku Buwono IV]
149
94/7 <
61+
108>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Kromodeksono [Hb.4.9.1.1.2] / [Hb.4.8.5.1.2] [
Hamengku Buwono IV]
150
95/7 <
41+
101>
♂ Raden Mas Suryodirjo [Hb.6.5.8] [
Hamengku Buwono VI]
151
96/7 <
41+
101>
♀ Raden Ayu Projodipuro [Hb.6.5.7] [
Hamengku Buwono VI]
152
97/7 <
41+
101>
♀ Raden Ajeng Suyatinah [Hb.6.5.6] [
Hamengku Buwono VI]
153
98/7 <
41+
101>
♂ Raden Lurah Atmosuwarno [Hb.6.5.5] [
Hamengku Buwono VI]
154
99/7 <
41+
101>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Purbonegoro [Hb.6.5.4] [
Hamengku Buwono VI]
155
100/7 <
41+
101>
♀ Raden Ajeng Suyadiah [Hb.6.5.3] [
Hamengku Buwono IV]
156
101/7 <
27+
33>
♀ Bendoro Raden Ayu Purbonegoro [Hb.7.21] [
Hamengku Buwono VII]
157
102/7 <
41+
101>
♀ Raden Ayu Purbokusumo [Hb.6.5.2] [
Hamengku Buwono VI]
158
103/7 <
41+
101>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Danuhadiningrat [Hb.6.5.1] [
Hamengku Buwono VI]
159
104/7 <
44+
105>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Purbokusumo [Hb.6.9.3] [
Hamengku Buwono VI]
162
106/7 <
44+
103>
♂ Raden Wedono Atmowerdoyo [Hb.6.9.1] [
Hamengku Buwono VI]
163
107/7 <
44+
104>
♂ Raden Lurah Sosrowirono [Hb.6.9.2] [
Hamengku Buwono VI]
164
108/7 <
44+
105>
♂ Raden Lurah Sosrosebrongto [Hb.6.9.5] [
Hamengku Buwono VI]
165
109/7 <
44+
105>
♂ Raden Mas Samsidi [Hb.6.9.16] [
Hamengku Buwono VI]
166
110/7 <
44+
104>
♀ Raden Ayu Gondokusumo [Hb.6.9.6] [
Hamengku Buwono VI]
167
111/7 <
44>
♀ Raden Ayu Mangunkusumo [Hb.6.9.7] [
Hamengku Buwono VI]
168
112/7 <
44+
105>
♀ Raden Ayu Purboningrat [Hb.6.9.8] [
Hamengku Buwono VI]
169
113/7 <
44+
105>
♀ Raden Ayu Hadiningrat [Hb.6.9.9] [
Hamengku Buwono VI]
170
114/7 <
44+
105>
♀ Raden Ayu Purbohadiningrat [Hb.6.9.11] [
Hamengku Buwono VI]
171
115/7 <
44+
105>
♂ Raden Bekel Atmosudirjo [Hb.6.9.12] [
Hamengku Buwono VI]
172
116/7 <
44>
♀ Raden Ajeng Isdiyah [Hb.6.9.13] [
Hamengku Buwono VI]
173
117/7 <
44>
♂ Raden Lurah Atmosutejo [Hb.6.9.14] [
Hamengku Buwono VI]
174
118/7 <
44+
105>
♀ Raden Ayu Kartokusumo [Hb.6.9.15] [
Hamengku Buwono VI]
175
119/7 <
27>
♂ Bendoro Raden Mas Subono [Hb.7.70] [
Hamengku Buwono VII]
176
120/7 <
46+
56>
♀ Raden Ajeng Manyar [Hb.6.11.2] [
Hamengku Buwono VI]
177
121/7 <
46+
56>
♂ Raden Mas Dikwanis [Hb.6.11.3] (Raden Tumenggung Prawirodirejo) [
Hamengku Buwono VI]
178
122/7 <
46+
56>
♂ Raden Mas Kiswarin [Hb.6.11.4] [
Hamengku Buwono VI]
179
123/7 <
46+
56>
♂ Raden Mas Kodrat Samadikun [Hb.6.11.5] [
Hamengku Buwono VI]
180
124/7 <
46+
56>
♀ Raden Ajeng Karsinah [Hb.6.11.6] [
Hamengku Buwono VI]
181
125/7 <
46+
56>
♂ Raden Mas Mursidi [Hb.6.11.7] (Raden Tumenggung Jogonegoro) [
Hamengku Buwono VI]
184
127/7 <
27+
48>
♀ Bendoro Raden Ayu Jatikusumo [Hb.7.78] (R. A. Soeharsi Widianti) [
Hamengku Buwono VII]
186
129/7 <
46+
54>
♂ Raden Sayid Ashar [Hb.6.11.10] [
Hamengku Buwono VI]
188
131/7 <
46+
54>
♂ Raden Tumenggung Condroprojo / Raden Mas Mursahadah [Hb.6.11.19] [
Hamengku Buwono VI]
189
132/7 <
46+
64>
♂ Raden Mas Rebuahsasi [Hb.6.11.27] (Raden Bagus Kusumohalpito) [
Hamengku Buwono VI]
190
133/7 <
46+
63>
♀ Raden Ajeng Siti Mardinah / Raden Ayu Projosastrokusumo [Hb.6.11.29] [
Hamengku Buwono VI]
191
134/7 <
46+
62>
♀ Raden Ayu Kusumodilogo / Raden Ajeng Siti Rokhiyah [Hb.6.11.30] [
Hamengku Buwono VI]
192
135/7 <
46+
63>
♀ Raden Ajeng Napsiah [Hb.6.11.31] [
Hamengku Buwono VI]
193
136/7 <
46+
60>
♂ Raden Mas Mungsowarat / Raden Bekel Kawindrokusumo [Hb.6.11.32] [
Hamengku Buwono VI]
196
139/7 <
46+
57>
♀ Raden Ajeng Sudarmi [Hb.6.11.16] [
Hamengku Buwono VI]
197
140/7 <
46+
62>
♂ Raden Mas Arwah [Hb.6.11.28] [
Hamengku Buwono VI]
198
141/7 <
43+
79>
♀ Raden Ajeng Sapariyam [Hb.6.18.1] [
Hamengku Buwono VI]
199
142/7 <
43+
88>
♀ Raden Ajeng Saparinten [Hb.6.18.2] [
Hamengku Buwono VI]
200
143/7 <
43+
88>
♂ Raden Mas Suraji [Hb.6.18.6] [
Hamengku Buwono VI]
201
144/7 <
43+
80>
♀ Raden Ayu Sapariah [Hb.6.18.5] [
Hamengku Buwono VI]
202
145/7 <
43+
88>
♂ Raden Mas Sukarjo [Hb.6.18.7] [
Hamengku Buwono VI]
203
146/7 <
43+
86>
♂ Raden Mas Suharji [Hb.6.18.43] [
Hamengku Buwono VI]
204
147/7 <
43+
90>
♀ Raden Ajeng Atas Jinah [Hb.6.18.42] [
Hamengku Buwono VI]
205
148/7 <
43+
90>
♂ Raden Mas Sudibyo [Hb.6.18.41] [
Hamengku Buwono VI]
206
149/7 <
43+
90>
♀ Raden Ajeng Atas Diah [Hb.6.18.38] [
Hamengku Buwono VI]
207
150/7 <
43+
87>
♂ Raden Mas Suhaji [Hb.6.18.40] [
Hamengku Buwono VI]
208
151/7 <
43+
90>
♂ Raden Mas Sumintratmojo [Hb.6.18.37] [
Hamengku Buwono VI]
209
152/7 <
43+
90>
♂ Raden Mas Sudarmo [Hb.6.18.36] [
Hamengku Buwono VI]
210
153/7 <
43+
89>
♂ Raden Mas Sumadi [Hb.6.18.8] (Raden Mas Tirto Sudirjo) [
Hamengku Buwono VI]
211
154/7 <
43+
89>
♀ Raden Ajeng Supardinah [Hb.6.18.10] [
Hamengku Buwono VI]
212
155/7 <
43+
87>
♂ Raden Mas Sudibyo [Hb.6.18.39] [
Hamengku Buwono VI]
213
156/7 <
43+
88>
♀ Raden Ajeng Atas Tinah [Hb.6.18.11] [
Hamengku Buwono VI]
214
157/7 <
43+
87>
♀ Raden Ajeng Atas Tilah [Hb.6.18.18] [
Hamengku Buwono VI]
215
158/7 <
43+
88>
♂ Raden Mas Subarjo [Hb.6.18.12] [
Hamengku Buwono VI]
216
159/7 <
43+
88>
♂ Raden Mas Suparjo [Hb.6.18.30] [
Hamengku Buwono VI]
217
160/7 <
43+
80>
♀ Raden Ajeng Atasilah [Hb.6.18.9] [
Hamengku Buwono VI]
218
161/7 <
43+
80>
♀ Raden Ajeng Saparinah [Hb.6.18.26] [
Hamengku Buwono VI]
219
162/7 <
43+
80>
♂ Raden Mas Sumitro [Hb.6.18.27] [
Hamengku Buwono VI]
220
163/7 <
43+
87>
♂ Raden Mas Sudarsono [Hb.6.18.13] [
Hamengku Buwono VI]
221
164/7 <
43+
84>
♂ Raden Mas Sumarman [Hb.6.18.15] (Kanjeng Pangeran Haryo Tirtodiningrat) [
Hamengku Buwono VI]
222
165/7 <
43+
84>
♂ Raden Mas Sumantri [Hb.6.18.16] [
Hamengku Buwono VI]
223
166/7 <
43+
87>
♂ Raden Mas Sutoatmojo [Hb.6.18.14] [
Hamengku Buwono VI]
224
167/7 <
43+
84>
♀ Raden Ajeng Atas Tijah [Hb.6.18.17] [
Hamengku Buwono VI]
225
168/7 <
43+
86>
♂ Raden Mas Sudiyono [Hb.6.18.19] [
Hamengku Buwono VI]
226
169/7 <
43+
85>
♂ Raden Mas Suharjo [Hb.6.18.20] [
Hamengku Buwono VI]
227
170/7 <
43+
86>
♂ Raden Mas Suhardi [Hb.6.18.21] [
Hamengku Buwono VI]
228
171/7 <
43+
86>
♂ Raden Mas Sujoko [Hb.6.18.22] [
Hamengku Buwono VI]
229
172/7 <
43+
82>
♂ Raden Mas Sumarjo [Hb.6.18.23] [
Hamengku Buwono VI]
230
173/7 <
43+
78>
♂ Raden Mas Sumaryono [Hb.6.18.24] [
Hamengku Buwono VI]
231
174/7 <
43+
81>
♀ Raden Ajeng Marinah [Hb.6.18.28] [
Hamengku Buwono VI]
232
175/7 <
43+
78>
♂ Raden Mas Suprapto [Hb.6.18.25] [
Hamengku Buwono VI]
233
176/7 <
43+
92>
♂ Raden Mas Kasan (Twins/Kembar) [Hb.6.18.33] [
Hamengku Buwono VI]
234
177/7 <
43+
81>
♀ Raden Ajeng Suwarti [Hb.6.18.29] [
Hamengku Buwono VI]
235
178/7 <
43+
92>
♂ Raden Mas Kusen (Twins/Kembar) [Hb.6.18.34] [
Hamengku Buwono VI]
236
179/7 <
43+
91>
♀ Raden Ajeng Suparjiah [Hb.6.18.35] [
Hamengku Buwono VI]
237
180/7 <
43+
81>
♂ Raden Mas Sudiro [Hb.6.18.31] [
Hamengku Buwono VI]
238
181/7 <
43+
92>
♂ Raden Mas Jonobiraji [Hb.6.18.32] [
Hamengku Buwono VI]
239
182/7 <
43+
84>
♀ Raden Ajeng Atas Pinah [Hb.6.18.44] [
Hamengku Buwono VI]
240
183/7 <
43+
83>
♀ Raden Ajeng Atas Jinah [Hb.6.18.45] [
Hamengku Buwono VI]
241
184/7 <
43+
78>
♀ Raden Ajeng Atas Warin [Hb.6.18.4] [
Hamengku Buwono VI]
247
188/7 <
42+
102>
♀ Raden Ayu Yudodiningrat [Hb.6.23.1] [
Hamengku Buwono VI]
248
189/7 <
42+
102>
♀ Raden Ayu Salsiah Padmosudirjo [Hb.6.23.2] [
Hamengku Buwono VI]
249
190/7 <
42+
102>
♀ Raden Ayu Kusdinah Danuseputro [Hb.6.23.4] [
Hamengku Buwono VI]
250
191/7 <
42>
♂ Raden Wedono Puspodirjo [Hb.6.23.3] (Kanjeng Raden Tumenggung Padmodiningrat) [
Hamengku Buwono VI]
251
192/7 <
27>
♀ Bendoro Raden Ayu Mangunkusumo [Hb.7.71] [
Hamengku Buwono VII]
252
193/7 <
27+
34>
♀ Bendoro Raden Ajeng Kusjinah [Hb.7.2] / Raden Ayu Kanjeng Gusti [
Hamengku Buwono VII]
253
194/7 <
27+
34>
♀ Bendoro Raden Ayu Gusti Timur [Hb.7.3] (Gusti Raden Ayu Pembayun) [
Hamengku Buwono VII]
255
196/7 <
27+
35>
♀ Bendoro Raden Ajeng Partilah [Hb.7.6] [
Hamengku Buwono VII]
257
198/7 <
27+
35>
♀ Gusti Bendoro Raden Ayu Sosronegoro [Hb.7.11] [
Hamengku Buwono VII]
258
199/7 <
27+
32+
35>
♀ Gusti Kanjeng Ratu Bendoro III [Hb.7.51] [
Hamengku Buwono VII]
259
200/7 <
27+
40>
♀ Bendoro Raden Ajeng Murlintangpajar [Hb.7.50] [
Hamengku Buwono VII]
260
201/7 <
27+
39>
♀ Gusti Bendoro Raden Ayu Brongtodiningrat I [Hb.7.47] [
Hamengku Buwono VII]
261
202/7 <
27+
41>
♀ Gusti Bendoro Raden Ayu Joyodipuro [Hb.7.46] [
Hamengku Buwono VII]
262
203/7 <
27+
40>
♂ Gusti Bendoro Pangeran Haryo Suryobrongto [Hb.7.45] [
Hamengku Buwono VII]
263
204/7 <
27+
32>
♀ Gusti Raden Ajeng Mursamsilah [Hb.7.44] [
Hamengku Buwono VII]
264
205/7 <
27+
30>
♀ Gusti Kanjeng Ratu Bendoro II [Hb.7.43] [
Hamengku Buwono VII]
266
207/7 <
27+
30>
♀ Gusti Kanjeng Ratu Hanom [Hb.7.40] [
Hamengku Buwono VII]
267
208/7 <
27+
31>
♀ Bendoro Raden Ayu Condroprojo [Hb.7.39] (Gusti Bendoro Raden Ayu Wiryokusumo) [
Hamengku Buwono VII]
268
209/7 <
27+
47>
♂ Bendoro Radem Mas Samsuyobali [Hb.7.77] [
Hamengku Buwono VII]
269
210/7 <
27+
44>
♂ Bendoro Raden Mas Sumaulngirki [Hb.7.73] [
Hamengku Buwono VII]
270
211/7 <
27+
40>
♂ Bendoro Raden Mas Pujiarjo [Hb.7.57] [
Hamengku Buwono VII]
271
212/7 <
27+
49>
♂ Bendoro Raden Mas Prawoto [Hb.7.63] [
Hamengku Buwono VII]
273
214/7 <
27+
50>
♀ Bendoro Raden Ajeng Murharidah [Hb.7.67] [
Hamengku Buwono VII]
274
215/7 <
27+
44>
♂ Gusti Bendoro Pangeran Haryo Joyokusumo II [Hb.7.59] [
Hamengku Buwono VII]
275
216/7 <
27+
32>
♂ Gusti Raden Mas Suhardi [Hb.7.35] [
Hamengku Buwono VII]
276
217/7 <
27+
32>
♂ Gusti Pangeran Haryo Notoprojo [Hb.7.31] [
Hamengku Buwono VII]
277
218/7 <
27+
38>
♂ Bendoro Raden Mas Timur [Hb.7.25] [
Hamengku Buwono VII]
279
220/7 <
27+
30>
♀ Gusti Raden Ajeng Murhadiyah [Hb.7.28] [
Hamengku Buwono VII]
280
221/7 <
27+
30>
♂ Gusti Raden Mas Sukirno [Hb.7.29] [
Hamengku Buwono VII]
284
225/7 <
27+
38>
♀ Gusti Kanjeng Ratu Hangger II [Hb.7.33] [
Hamengku Buwono VII]
286
227/7 <
27+
31>
♀ Gusti Bendoro Raden Ayu Yudonegoro II [Hb.7.19] (Bendoro Raden Ayu Cokdrodiningrat) [
Hamengku Buwono VII]
289
230/7 <
27+
50>
♀ Gusti Bendoro Raden Ayu Suryonegoro [Hb.7.76] [
Hamengku Buwono VII]
290
231/7 <
45>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Suryonegoro [Hb.6.22.2] [
Hamengku Buwono VI]
291
232/7 <
27>
♀ Gusti Bendoro Raden Ayu Brongtodiningrat II [Hb.7.74] [
Hamengku Buwono VII]
299
240/7 <
57+
286!>
♀ Raden Ajeng Suharti [Hb.7.19.1] (Bendoro Raden Ayu Suryohamijoyo) [
Danurejo VII]
300
241/7 <
39+
99>
♀ Raden Ayu Hadinegoro [Gp.Hb.7.13.1] [Hb.6.13.7] [
Hamengku Buwono VI]
302
242/7 <
62+
109>
♂ Raden Mas Prawironingrat [
Paku Alam III]
303
243/7 <
62+
109>
♂ Raden Mas Notoningrat Soetjipto [
Paku Alam III]
304
244/7 <
62+
109>
♂ Raden Mas Soeprapto [
Paku Alam III]
305
245/7 <
62+
109>
♀ R. A. Martodirdjo [
Paku Alam III]
306
246/7 <
62+
109>
♂ Raden Mas Soerojo Sosroningrat [
Paku Alam III]
307
247/7 <
62+
109>
♀ R. A. Soekapsilah [
Paku Alam III]
308
248/7 <
62+
109>
♂ Raden Mas Soejatmo [
Paku Alam III]
311
249/7 <
62+
109>
♂ Raden Mas Santjojo Sosroningrat [
Paku Alam III]
312
250/7 <
62+
109>
♀ R. A. Catharina Soekirin Sosroningrat [
Paku Alam III]
313
251/7 <
30>
♀ R. A. Drijopoero [
Hamengku Buwono VI]
8
400
4/8 <
128>
♀ MAS Ajeng Cakrawedana / Krat Tjokrowedono [
?]
lahir: sepuh BUPATI BANYUMAS II/ BUPATI CILACAP I
379
5/8 <
82+
154>
♀ Raden Ajeng Kartini ? (Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat) [
Sosroningrat]
583
6/8 <
114+
111>
♀ Raden Ajeng Sukilah [Hb.6.10.1] (Raden Ayu Sukiyi) [
Hamengku Buwono VI]
lahir: 1890?
wafat: 1895?
371
7/8 <
82>
♂ Pangeran Adipati Ario Sosro Boesono / Pangeran Adipati Ario Sosrobusono [
Sosroningrat]
pekerjaan: 1905 - 1943, Ngawi, Bupati Ngawi
Bupati Ngawi
387
8/8 <
72>
♀ Bendoro Raden Ayu Pintokopurnomo [Ga.Hb.9.1] [Hb.6.11.18.1] (Kanjeng Ratu Ayu Pintokopurnomo) [
Hamengku Buwono VI]
343
9/8 <
63+
131>
♂ w Bendoro Raden Mas Tinggartala/Tingharto [Hb.8.14] (Gusti Bendoro Pangeran Haryo Prabuningrat) [
Hamengku Buwono VIII]
lahir: 8 Juni 1911, Yogyakarta
pekerjaan: Universitas Islam Indonesia, Rektor
wafat: 31 Agustus 1982, Yogyakarta
314
10/8 <
63+
77!>
♂ Kanjeng Sultan Hamengku Buwono IX [Hb.8.16] (Gusti Raden Mas Dorodjatun) [
Hamengku Buwono IX]
lahir: 12 April 1912, Ngasem (Kediri), Indonesia
perkawinan: <
226>
♀ Kanjeng Ratu Ayu Ciptomurti [Ga.Hb.9.4] [Hb.7.74.2] [
Hamengku Buwono VII] d. 30 Maret 1980
gelar: 1915, Yogyakarta,
Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamengku Negara Sudibya Raja Putera Narendra ing Mataramperkawinan: <
387!>
♀ Bendoro Raden Ayu Pintokopurnomo [Ga.Hb.9.1] [Hb.6.11.18.1] (Kanjeng Ratu Ayu Pintokopurnomo) [
Hamengku Buwono VI] b. 22 November 1910, Yogyakarta
gelar: 18 Maret 1940 - 1 Oktober 1988, Yogyakarta,
Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kangjeng Sultan Hamengkubuwana Senapati-ing-Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama Kalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Sanga ing Ngayogyakarta Hadiningratperkawinan: <
227>
♀ Bendoro Raden Ayu Widyaningrum [Ga.Hb.9.2] ? (Kanjeng Ratu Ayu Widyaningrum / Raden Ayu Siti Kustina, Purwowinoto) [
?] b. 1928
pekerjaan: 17 Agustus 1945 - 1 Oktober 1988, Yogyakarta,
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakartaperkawinan: <
228>
♀ Kanjeng Ratu Ayu Hastungkoro [Ga.Hb.9.3] [Hb.7.13.18.2] (Bendoro Raden Ajeng Kusyadinah) [
Hamengku Buwono VII] , Yogyakarta
pekerjaan: 4 Agustus 1949 - 20 Desember 1949, Jakarta,
Menteri Pertahanan Indonesia ke-5pekerjaan: 6 September 1950 - 27 April 1951, Jakarta,
Wakil Perdana Menteri Indonesia ke-5pekerjaan: 3 April 1952 - 30 Juli 1953, Jakarta,
Menteri Pertahanan Indonesia ke-5pekerjaan: 25 Juli 1966 - 24 Maret 1973, Jakarta,
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia ke-1pekerjaan: 24 Maret 1973 - 23 Maret 1978, Jakarta,
Wakil Presiden Indonesia ke-2perkawinan: <
229>
♀ Kanjeng Ratu Ayu Nindyakirono [Ga.Hb.9.5] ? (Nurma Musa) [
Widarna] b. 3 Desember 1930 d. 3 September 2015
wafat: 1 Oktober 1988, Washington, DC, USA
penguburan: 8 Oktober 1988, Imogiri
gelar: 8 Juni 2003, Jakarta,
Mendapatkan gelar Pahlawan Nasional IndonesiaSri Sultan Hamengkubuwana IX (Bahasa Jawa: Sri Sultan Hamengkubuwono IX), lahir di Sompilan Ngasem, Yogyakarta, Indonesia, 12 April 1912 – meninggal di Washington, DC, Amerika Serikat, 2 Oktober 1988 pada umur 76 tahun. Ia adalah salah seorang Sultan yang pernah memimpin di Kasultanan Yogyakarta (1940-1988) dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yang pertama setelah kemerdekaan Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia yang kedua antara tahun 1973-1978. Ia juga dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, dan pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Biografi
Lahir di Yogyakarta dengan nama G.R.M. Dorojatun pada 12 April 1912, Hamengkubuwana IX adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwana VIII dan Raden Ajeng Kustilah. Di umur 4 tahun Hamengkubuwana IX tinggal pisah dari keluarganya. Dia memperoleh pendidikan di HIS di Yogyakarta, MULO di Semarang, dan AMS di Bandung. Pada tahun 1930-an beliau berkuliah di Rijkuniversiteit (sekarang Universiteit Leiden), Belanda ("Sultan Henkie").
Hamengkubuwana IX dinobatkan sebagai Sultan Yogyakarta pada tanggal 18 Maret 1940 dengan gelar "Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sultan Hamengkubuwana Senapati-ing-Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama Khalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Sanga". Ia merupakan sultan yang menentang penjajahan Belanda dan mendorong kemerdekaan Indonesia. Selain itu, dia juga mendorong agar pemerintah RI memberi status khusus bagi Yogyakarta dengan predikat "Istimewa".
[1] Sebelum dinobatkan, Sultan yang berusia 28 tahun bernegosiasi secara alot selama 4 bulan dengan diplomat senior Belanda Dr. Lucien Adams mengenai otonomi Yogyakarta. Di masa Jepang, Sultan melarang pengiriman romusha dengan mengadakan proyek lokal saluran irigasi Selokan Mataram. Sultan bersama Pakualam adalah penguasa lokal pertama yang menggabungkan diri ke Republik Indonesia. Sultan yang mengundang Presiden untuk memimpin dari Yogyakarta setelah Jakarta dikuasai Belanda dalam Agresi Militer Belanda I.
Peran dalam Serangan Umum 1 Maret 1949
[2] Peranan Sultan Hamengkubuwana IX dalam Serangan Umum 1 Maret 1949 oleh TNI masih tidak singkron dengan versi Soeharto. Menurut Sultan, beliaulah yang melihat semangat juang rakyat melemah dan menganjurkan serangan umum. Sedangkan menurut Pak Harto, beliau baru bertemu Sultan malah setelah penyerahan kedaulatan. Sultan menggunakan dana pribadinya (dari istana Yogyakarta) untuk membayar gaji pegawai republik yang tidak mendapat gaji semenjak Agresi Militer ke-2.
Sejak 1946 beliau pernah beberapa kali menjabat menteri pada kabinet yang dipimpin Presiden Soekarno. Jabatan resminya pada tahun 1966 adalah ialah Menteri Utama di bidang Ekuin. Pada tahun 1973 beliau diangkat sebagai wakil presiden. Pada akhir masa jabatannya pada tahun 1978, beliau menolak untuk dipilih kembali sebagai wakil presiden dengan alasan kesehatan. Namun, ada rumor yang mengatakan bahwa alasan sebenarnya ia mundur adalah karena tak menyukai Presiden Soeharto yang represif seperti pada Peristiwa Malari dan hanyut pada KKN.
Beliau ikut menghadiri perayaan 50 tahun kekuasaan Ratu Wilhelmina di Amsterdam, Belanda pada tahun 1938
Minggu malam 2 Oktober 1988, ia wafat di George Washington University Medical Centre, Amerika Serikat dan dimakamkan di pemakaman para sultan Mataram di Imogiri, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, Indonesia.
Sultan Hamengku Buwana IX tercatat sebagai Gubernur terlama yang menjabat di Indonesia antara 1945-1988 dan Raja Kesultanan Yogyakarta terlama antara 1940-1988.
Silsilah
Mata uang Indonesia yang bergambar Hamengkubuwana IXAnak kesembilan dari Sultan Hamengkubuwono VIII dan istri kelimanya RA Kustilah/KRA Adipati Anum Amangku Negara/Kanjeng Alit.
Memiliki lima istri:
1.BRA Pintakapurnama/KRA Pintakapurnama tahun 1940
2.RA Siti Kustina/BRA Windyaningrum/KRA Widyaningrum/RAy Adipati Anum, putri Pangeran Mangkubumi, tahun 1943
3.Raden Gledegan Ranasaputra/KRA Astungkara, putri Raden Lurah Ranasaputra dan Sujira Sutiyati Ymi Salatun, tahun 1948
4.KRA Ciptamurti
5.Norma Musa/KRA Nindakirana, putri Handaru Widarna tahun 1976
Memiliki lima belas putra:
1.BRM Arjuna Darpita/KGPH Mangkubumi/KGPAA Mangkubumi/Sri Sultan Hamengkubuwono X dari KRA Widyaningrum
2.BRM Murtyanta/GBPH Adi Kusuma/KGPH Adi Kusuma dari KRA Pintakapurnama, menikah dengan Dr. Sri Hardani
3.BRM Ibnu Prastawa/GBPH Adi Winata dari KRA Widyaningrum, menikah dengan Aryuni Utari
4.BRM Kaswara/GBPH Adi Surya dari KRA Pintakapurnama, menikah dengan Andinidevi
5.BRM Arumanta/GBPH Prabu Kusuma dari KRA Astungkara, menikah dengan Kuswarini
6.BRM Sumyandana/GBPH Jaya Kusuma dari KRA Windyaningrum
7.BRM Kuslardiyanta dari KRA Astungkara, menikah dengan Jeng Yeni
8.BRM Anindita/GBPH Paku Ningrat dari KRA Ciptamurti, menikah dengan Nurita Afridiani
9.BRM Sulaksamana/GBPH Yudha Ningrat dari KRA Astungkara, menikah dengan Raden Roro Endang Hermaningrum
10.BRM Abirama/GBPH Chandra Ningrat dari KRA Astungkara, menikah dengan Hery Iswanti
11.BRM Prasasta/GBPH Chakradiningrat dari KRA Ciptamurti, menikah dengan Lakhsmi Indra Suharjana
12.BRM Arianta dari KRA Ciptamurti, menikah dengan Farida Indah.
13.BRM Sarsana dari KRA Ciptamurti
14.BRM Harkamaya dari KRA Ciptamurti
15.BRM Svatindra dari KRA Ciptamurti
Memiliki tujuh putri:
1.BRA Gusti Sri Murhanjati/GKR Anum dari KRA Pintakapurnama, menikah dengan Kolonel Budi Permana/KPH Adibrata yang menjadi Gubernur Sulawesi Selatan
2.BRA Sri Murdiyatun/GBRAy Murda Kusuma dari KRA Pintakapurnama, menikah dengan KRT Murda Kusuma
3.BRA Dr Sri Kuswarjanti/GBRAy Dr. Riya Kusuma dari KRA Widyaningrum, menikah dengan KRT Riya Kusuma
4.BRA Dr Sri Muryati/GBRAy Dr. Dharma Kusuma dari KRA Pintakapurnama, menikah dengan KRT Dharma Kusuma
5.BRA Kuslardiyanta dari KRA Ciptomurti
6.BRA Sri Kusandanari dari KRA Astungkara
7.BRA Sri Kusuladewi/BRAy Padma Kusuma dari KRA Astungkara, menikah dengan KRT Padma Kusuma
Pendidikan
Taman kanak-kanak atau Frobel School asuhan Juffrouw Willer di Bintaran Kidul
Eerste Europese Lagere School (1925)
Hogere Burger School (HBS, setingkat SMP dan SMU) di Semarang dan Bandung (1931)
Rijkuniversiteit Leiden, jurusan Indologie (ilmu tentang Indonesia) kemudian ekonomi
Jabatan
Sultan Hamengkubuwana IX dalam masa Revolusi Nasional Indonesia sekitar akhir 1940-an.Kepala dan Gubernur Militer Daerah Istimewa Yogyakarta (1945)
Menteri Negara pada Kabinet Sjahrir III (2 Oktober 1946 - 27 Juni 1947)
Menteri Negara pada Kabinet Amir Sjarifuddin I dan II (3 Juli 1947 - 11 November 1947 dan 11 November 1947 - 28 Januari 1948)
Menteri Negara pada Kabinet Hatta I (29 Januari 1948 - 4 Agustus 1949)
Menteri Pertahanan/Koordinator Keamanan Dalam Negeri pada Kabinet Hatta II (4 Agustus 1949 - 20 Desember 1949)
Menteri Pertahanan pada masa RIS (20 Desember 1949 - 6 September 1950)
Wakil Perdana Menteri pada Kabinet Natsir (6 September 1950 - 27 April 1951)
Ketua Dewan Kurator Universitas Gajah Mada Yogyakarta (1951)
Ketua Dewan Pariwisata Indonesia (1956)
Ketua Sidang ke 4 ECAFE (Economic Commision for Asia and the Far East) dan Ketua Pertemuan Regional ke 11 Panitia Konsultatif Colombo Plan (1957)
Ketua Federasi ASEAN Games (1958)
Menteri/Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (5 Juli 1959)
Ketua Delegasi Indonesia dalam pertemuan PBB tentang Perjalanan dan Pariwisata (1963)
Menteri Koordinator Pembangunan (21 Februari 1966)
Wakil Perdana Menteri Bidang Ekonomi 11 (Maret 1966)
Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (1968)
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia/KONI (1968)
Ketua Delegasi Indonesia di Konferensi Pasific Area Travel Association (PATA) di California, Amerika Serikat (1968)
Wakil Presiden Indonesia (25 Maret 1973 - 23 Maret 1978)
Pahlawan Nasional
Hamengkubuwana IX diangkat menjadi pahlawan nasional Indonesia tanggal 8 Juni 2003 oleh presiden Megawati Soekarnoputri
321
11/8 <
63+
130>
♂ Gusti Bendoro Pangeran Haryo Suryobrongto [Hb.8.23] (Bendoro Raden Mas Alposuatlamin) [
Hamengku Buwono VIII]
G.B.P.H. Suryobrongto. Putra Sri Sultan Hamengku Buwana VIII, lahir tanggal 11 Nopember 1914 dan menamatkan pendidikan AMS jurusan Sastra Timur tahun 1936. Beliau belajar menari sejak kecil dan terus mendalami tari hingga dewasa. Dalam pagelaran-pagelaran wayang wong di Kraton beliau pernah berperan sebagai Pathut Guritno, Bathara Bromo, dan R. Gathotkoco, dalam Beksan Lawung bertindak sebagai lurah.
Secara khusus beliau berguru tari kepada G.P.H Tedjokusumo, K.R.T Condrodiningrat, RM. Dutodiprojo, K.R.T. Padmodiningrat, R.W. Hatmodijoyo dan KPH Brongtodiningrat. Beliau pernah menjabat sebagai sekretaris pribadi Sri Sultan Hamengku Buwana IX, aktif ikut serta mengembangkan tari klasik gaya Yogyakarta. Pada Tahun 1933-1944 menjadi guru tari klasik di Krida Beksa Wirama, menjadi guru tari di Kraton Yogyakarta ( 1944-1945) dan menjadi guru tari di Among Beksa Kraton Yogyakarta dan pernah mengajar Akademi Tari Indonesia Yogyakarta ( 1967-1969).
Suryobrongto secara khusus juga menekuni filsafat Joged Mataram. Karya-karya tulis di bidang tari antara lain : Tari Klasik Gaya Yogyakarta, Kaidah Tari Klasik Gaya Yogyakarta. Selain memberi ceramah-ceramah mengenai tari klasik, ikut mengembangkan dan membuat ragam tari golek menak. Beliau ikut serta melawat ke luar negeri sebagai Art Director dari tim kesenian Siswo Among Bekso antara lain ke Eropa Barat ( 1971), Hongkong dan Jepang (1973) dan ikut serta menangani perlawatan rutin Siswo Among Bekso berpentas di Taman Ismail Marzuki Jakarta. Dalam Pergelaran Langen Bekso Gagrag Ngayogyakarta tahun 1981, GBPH Suryobrongto bertindak selaku penasehat tari.
328
12/8 <
112+
149>
♂ Kanjeng Pangeran Haryo Djatikusumo [Pb.10.23] (Bendoro Kanjeng Pangeran Haryo Purbonegoro) [
Pakubuwono X]
lahir: 1 Juli 1917, Solo
perkawinan: <
184!>
♀ Bendoro Raden Ayu Jatikusumo [Hb.7.78] (R. A. Soeharsi Widianti) [
Hamengku Buwono VII] , Yogyakarta
lahir: 1 Juni 1946 - 1 Maret 1948, Rembang,
Panglima Divisi V Ronggolawe pekerjaan: 1948 - 1949, Jakarta,
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Ipekerjaan: 1958 - 1960, Singapura,
Duta Besar RI untuk Singapurapekerjaan: 1959 - 1960, Jakarta,
Menteri Muda Perhubungan Darat dan Pos, Telegraf dan Telepon Kabinet Kerja Ipekerjaan: 1960 - 1962, Jakarta,
Menteri Perhubungan Darat dan Pos, Telegraf dan Telepon Kabinet Kerja II pekerjaan: 1962 - 1963, Jakarta,
Menteri Muda Perhubungan Darat dan Pos, Telegraf dan Telepon Kabinet Kerja III wafat: 4 Juli 1992
1117
14/8 <
112+
149>
♀ G. K. R. Pembajoen [
Pakubuwono X]
598
15/8 <
173>
♀ Raden Ayu Surtiadiwati Suryomataram [Hb.6.9.14.1] [
Hamengku Buwono VI]
1089
16/8 <
185+
188>
♀ Gusti Raden Ayu Siti Nurul Kamaril Ngasarati Kusumawardhani / Gusti Noeroel [
Mangkunegara VII]
Gusti Noeroel terkenal memiliki paras yang cantik. Karena kecantikannya, pada saat itu Gusti Noeroel menjadi primadona di Kota Solo dan didambakan para tokoh negara. Mulai dari mantan Perdana Menteri Sutan Sjahrir yang biasa mengirimkan kado melalui sekretarisnya ke kediaman Gusti Noeroel di Pura Mangkunegaran ketika rapat kabinet digelar di Yogyakarta. Gusti Noeroel juga didambakan oleh Kolonel GPH Djatikusumo, salah seorang prajurit militer. Yang menarik adalah mantan Presiden Soekarno yang juga tertarik dengan Gusti Noeroel namun konon kalah bersaing dengan Sutan Sjahrir.[3] Tokoh negara lainnya yang mencoba meminang Gusti Noeroel adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang memiliki 9 orang selir. Namun semua tokoh tersebut tidak ada satupun yang berhasil memikat hati Gusti Noeroel. Putri bangsawan ini memutuskan untuk menerima pinangan seorang militer berpangkat letnan kolonel yang bernama RM Soerjo Soejarso.
Kecantikan Gusti Noeroel yang termasyhur ini juga dibarengi dengan kepiawaiannya menari. Suatu kali, di usianya yang masih 15 tahun, Gusti Noeroel diminta datang secara khusus untuk menari di hadapan Ratu Wilhelmina di Belanda. Tarian tersebut dipersembahkan sebagai kado pernikahan Putri Juliana. Menariknya, saat itu rombongan dari Mangkunegaran tidak membawa gamelan untuk mengiringi tarian Gusti Nurul. Tarian itu diiringi alunan gamelan yang dimainkan dari Pura Mangkunegaran dan dipancarkan melalui Solosche Radio Vereeniging, yang siarannya bisa ditangkap dengan jernih di Belanda[4].
Gusti Noeroel juga dikenal sebagai salah satu tokoh yang membidani berdirinya Solosche Radio Vereeniging, stasiun radio pertama di Indonesia.
365
18/8 <
63+
134>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Sutyanti [Hb.8.29] (Gusti Bendoro Raden Ayu Puspoharsono Jayaningrat) [
Hamengku Buwono VIII]
449
19/8 <
104+
145>
♂ Raden Mas Sudikno [Hb.6.20.21.1] (Raden Mas Mertokusumo) [
Pugeran]
lahir: 7 Desember 1924, Surabaya
1109
20/8 <
301+
135>
♂ Soediro Alimoerto [
Paku Alam III]
lahir: 9 Agustus 1925
1110
21/8 <
309>
♀ R. A. Maria Siti Soedarti Sosroningrat [
Paku Alam III]
lahir: 8 September 1925, Dobo, Kepulauan Aru
Bersekolah di Middelbare Handelsschool, Tempelstraat 4 (kini Jl. Kepanjen), Surabaya. Lalu bekerja sebagai pegawai Tata Usaha di Fak. Teknik Univ. Gadjah Mada, Yogyakarta
315
22/8 <
64+
151>
♂ Raden Mas Robert Mauritz Menot [b.VI.17.5.6] [
Menot]
RM. Menot Junior, adalah putra bungsu dari RM. Menot (RM. Sujono). Pada masa penjajahan Jepang, keluarga RM. Menot (di Manado saat itu) meninggalkan rumah dan ikut bergerilya di hutan. RM. Menot Jr ini bertugas mencari makan dengan menyeberangi sungai guna menghindari tentara Jepang.
RM. Menot Jr, bekerja pada instansi pemerintah Duane (sekarang Bea dan Cukai). Beliau pernah ditugaskan di Biak, Papua pada tahun 1962-1963 saat penyerahakan Papua ke tangan Indonesia. Menurut rekan seangkatan yang hadir saat pemakaman beliau, penyerahan Papua dari Belanda kepada RI di Duane, diserahkan kepada RM. Menot. Bisa jadi beliau adalah Kepala Bea Cukai pertama di tanah Papua (Biak).
Tahun 1982 beliau pensiun dari Bea Cukai dengan kedudukan terakhir di kantor Pusat Bea Cukai Rawamangun. Setelah itu beliau masih diperbantukan di BKPM Jakarta selama 2 tahun berikutnya. Sampai dengan pensiun, mobil dinas yang dipakai tetap sama, Toyota Land Cruiser keluaran 1968. Jeep canvas istilahnya. Mobil ini tetap dipakainya sampai pensiun meski kepangkatan beliau cukup tinggi, tetapi mobilnya tidak mau diganti.
Jaman dulu, belum ada istilah gratifikasi. Setiap menjelang Natal dan Tahun Baru, parcel yang beliau terima (dikirim ke rumah), bisa memenuhi kamar seluar 3x2m. Semua disimpan di kamar itu dan tidak boleh dibuka sampai malam Natal. Setiap malam Natal dan malam Tahun Baru, banyak kolega dan saudara-saudara yang berkumpul di rumahnya di kawasan Tebet Timur. Namun, setelah beliau tidak lagi menjabat, boro-boro dateng, parcel saja tidak ada yang mampir.
Ada kisah yang disampaikan oleh supir beliau (pak Rahman), "Pernah suatu kali, Papi itu didatangi Cina di kantor. Kalau orang lain mah di kasih amplop, kalau Papi dikasih duit sekoper. Tapi tau gak, Cina itu diusir dan kopernya dibuang sama Papi ke luar kantor. Itu Papi kamu".
Ketika masih bekerja, anak-anaknya sering diajak berenang di kolam renang Bojanatirta, Rawamangun. Kolam renang yang berada di dalam lingkungan kompleks perumahan Karyawan BC (Bea dan Cukai) di Jakarta Timur. Memang hobby beliau itu olahraga. Main tennis rutin setiap minggu, tenis meja di rumah, dan terakhir yang tidak pernah lepas dari tangannya, solitaire. Ya, beliau adalah seorang pendiam, tidak banyak bicara. Sebagian besar waktunya dihabiskan untuk main kartu sendiri, sampai kemudian anak bungsunya rajin membelikan TTS (teka-teki silang) sepulang kuliah.
Meskipun terlahir dari bapak Jawa dan ibu Manado, sosialisasi kultural yang diterapkan pada keluarga lebih condong pada budaya Manado. Demikian pula dengan nama keluarga (fam) yang digunakan secara turun temurun, lebih mengikuti pola budaya Manado ketimbang Jawa. Oleh saudara-saudaranya dari Jogja, beliau biasa dipanggil Oom Robbi, sementara untuk ayahnya dipanggil Eyang Menot.
RM. Menot Jr meninggal di rumah sakit Mitra Jatinegara (saat ini namanya RS. Premiere Jatinegara) pada tahun 2000 dalam usia 72 tahun. Beliau memang perokok berat, bukan rokok lagi tapi cerutu. Beliau paling senang bila adik-adiknya dari Holland datang ke Jakarta, bukan cuma kangen, tapi cerutu Westmeister-nya. Jika tidak ada, maka cerutu Adipati-lah yang selalu nangkring dibibirnya.
1111
23/8 <
309>
♀ Raden Ajeng Elisabeth Soeparti Sosroningrat [
Paku Alam III]
lahir: 19 November 1928, Donggala
Bersekolah di Kweekschool (sekolah guru atas) Stella Duce, Jl. Sumbing no. 1, Yogyakarta. Selulus kweekschool, melanjutkan pendidikan ke Belanda. Lalu bekerja sebagai guru di SLB A, Bandung.
RA. Elisabeth Soeparti Sosroningrat tidak menikah.
413
24/8 <
111+
166>
♂ Raden Mas Soerjodrijantoro/Suryodriyantoro [Hb.6.20.29.2] (Romo Suryo) [
Pugeran]
lahir: 1930
wafat: 1992, Kuncen
1106
25/8 <
301+
135>
♂ Bambang Sokawati Dewantara [
Paku Alam III]
lahir: 9 Maret 1930
1112
26/8 <
309>
♂ w Raden Mas Fransiskus Harsono Sosroningrat [
Paku Alam III]
329
27/8 <
68>
♀ Raden Ayu Hardiyah [Hb.6.17.3.6] [
Hamengku Buwono VI / Dutodiprojo]
lahir: 5 Juni 1932, Yogyakarta
wafat: 3 Februari 2024, Yogyakarta
1105
28/8 <
301+
135>
♂ Sjailendra Widjaja [
Paku Alam III]
lahir: 28 September 1932
451
29/8 <
104+
145>
♂ Raden Mas Soekemi Mertokoesoemo [Hb.6.20.21.3] [
Pugeran]
lahir: 22 November 1932, Yogyakarta
lahir: 27 Februari 1993, Surabaya
1113
30/8 <
309>
♀ R. A. Theresia Hartini Goestin Sosroningrat [
Paku Alam III]
lahir: 1 Desember 1932, Semarang
Menempuh pendidikan keperawatan di RS St. Elizabeth, Candi Baru, Semarang
452
32/8 <
104+
145>
♀ Raden Ayu Sriwidayati [Hb.6.20.21.4] [
Pugeran]
lahir: 17 Oktober 1935, Yogyakarta
1114
33/8 <
309>
♂ Raden Mas Maria Benediktus Soeprapto Sosroningrat [
Paku Alam III]
lahir: 11 Juni 1936, Semarang
Mengecap pendidikan di IKIP Bandung.
1115
34/8 <
309>
♂ Raden Mas Maria Emanuel Jaktiawa Amir Katamsi Sosroningrat [
Paku Alam III]
lahir: 24 Desember 1938, Yogyakarta
Bersekolah di SMA De Brito, Yogyakarta
453
35/8 <
104+
145>
♂ Raden Mas Soeseto Mertokoesoemo [Hb.6.20.21.5] [
Pugeran]
lahir: 6 Juli 1939, Yogyakarta
1116
36/8 <
309>
♂ Raden Mas Agustinus Maria Widodo Sosroningrat [
Paku Alam III]
lahir: 22 Januari 1941, Surabaya
569
37/8 <
66+
150>
♂ Raden Mas Oetomo Notodirdjo [Hb.6.17.4.7] [
Hamengku Buwono VI / Notodirdjo]
wafat: 19 Desember 1943, Yogyakarta, Disarekan Pasarean Kuncen Yogyakarta
423
38/8 <
111+
166>
♂ Raden Mas Roostamhadi [Hb.6.20.29.12] (Romo Chunk) [
Pugeran]
lahir: 1947, Yogyakarta
574
39/8 <
66+
150>
♂ Raden Mas Oetojo Notodirdjo [Hb.6.17.4.2] [
Hamengku Buwono VI / Hadiwijoyo / Notodirdjo]
wafat: 24 Februari 1949, Yogyakarta, Disarekan Di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara Yogyakarta
RM Oetojo Notodirjo memilih hidupnya masuk dalam dunia militer pasca kemerdekaan Negara indonesia. Mendaftar melalui Taruna Militiare Academie Yogyakarta atau dikenal dengan Akademi Militer Yogyakarta sebagai Angkatan Pertama, Tempat akademi militer terletak di Kodya Yogyakarta tepatnya di kecamatan Gondokusuman kelurahan Kotabaru. Secara geografis Kotabaru berbatasan dengan Kali Code dan Jogoyudan bagian sebalah barat, sebelah selatan berbatasan dengan daerah Lempuyangan Kecamatan Danurejan. Sewaktu taruna sangat cerdas dan berbakat, dibuktikan menjadi Ketua senat taruna (senator Prases) dalam AM Yogyakarta angkatan I sebagai pimpinan dari korp taruna. Senat taruna tidak hanya mengurusi organisasi intern di akademi saja, tetapi juga melakukan hubungan dengan akademi militer, atau organisasi kelaskaran lain
[1] - Makalah PEMBENTUKAN AKADEMI MILITER YOGYAKARTA 1945-1950 oleh Kuswono. RM Oetojo Notodirdjo juga menjadi lulusan terbaik angkatan pertama Akademi Militer Yogyakarta, yang nantinya pula menjadi pengasuh yang mendampingi para
cadet
Saat Agresi Militer II, tepatnya pada tanggal 24 februari 1949 meletuslah pertempuran sengit di dekat desa plataran, yang mengakibatkan banyak cadet dan pejuang gugur, diantaranya yang gugur adalah Letda Thobias Pasuat Kandou, Vaandrig Cadet Anto Soegijarto, Vaandrig Cadet Abdoel Djalil, Vaandrig Cadet Sarsanto, Letda R.M. Oetojo Notodirdjo, dan Letda Koesnodanoedjo, Letda R. Sukoco, Vaandrig Cadet Husen, Vaandrig Cadet Sumartal, Vaandrig Cadet Susanto, Vaandrig Cadet Suharsono dan Vaandrig Cadet Subiyakto [2] [3].
RM Oetojo Notodirdjo selaku pimpinan, menunjukan ketauladanannya dengan mengambil alih sepucuk Bren dari seorang kadet yang luka parah, ia berusaha menahan gerak maju tentara Belanda dan melindungi para kadet yang sedang mundur, sampai akhirnya ia sendiri gugur. Nama almarhum diabadikan sebagai nama Lapangan Halang Rintang R.M. Oetojo Notodirdjo di AKMIL Magelang.
318
40/8 <
64+
151>
♀ Raden Ayu Adelheid Eva Sophia Menot [Hb.6.17.5.1] [
Hamengku Buwono VI / Menot]
914
41/8 <
242+
143>
♀ Raden Ajeng Andini Dewi [Hb.7.68.15] (Bendoro Raden Ayu Hadisuryo) [
Hamengku Buwono VII]
573
42/8 <
66+
150>
♂ Raden Mas Usodo Notodirdjo [Hb.6.17.4.3] [
Hamengku Buwono VI / Notodirdjo]
575
43/8 <
66+
150>
♀ Raden Ayu Utari Notodirjo [Hb.6.17.4.1] [
Hamengku Buwono VI / Notodirjo]
392
44/8 <
115+
598!>
♀ Raden Ayu Japroet Saronto [Hb.7.55.3] [
Hamengku Buwono VII / Danurejo]
920
45/8 <
242+
143>
♂ Raden Mas Sutarsin [Hb.7.68.9] [
Hamengku Buwono VII]
wafat: 19 Desember 2019, Yogyakarta, Pemakaman Kuncen
317
46/8 <
68>
♀ Raden Ayu Anjaswati [Hb.6.17.3.3] (Raden Ayu Suryobrongto) [
Hamengku Buwono VI / Dutodiprojo]
322
47/8 <
69+
78!>
♂ Raden Mas Ristidjo [Hb.6.17.2.1] [
Hamengku Buwono VI]
323
48/8 <
78+
69!>
♀ Raden Ayu Sutihadinah [Hb.6.17.2.2] [
Hamengku Buwono VI]
325
49/8 <
69+
?>
♂ Raden Mas Koestidjo [Hb.6.17.2.4] [
Hatmodijoyo]
327
51/8 <
68>
♂ Raden Mas Suparto [Hb.6.17.3.4] [
Hamengku Buwono VI / Dutodiprojo]
330
52/8 <
68>
♂ Raden Mas Sugeng Sudarto / Kanjeng Raden Tumenggung Dutodiprojo [Hb.6.17.3.7] (Raden Bagus Sugeng Sudarto) [
Hamengku Buwono VI / Dutodiprojo]
331
53/8 <
68>
♂ Raden Mas Suharto Hendromardowo [Hb.6.17.3.2] [
Hamengku Buwono VI / Dutodiprojo]
332
54/8 <
68>
♂ Raden Mas Sutarto Hadiyuwono [Hb.6.17.3.1] [
Hamengku Buwono VI / Dutodiprojo]
333
55/8 <
67+
153>
♀ Raden Ayu Kusri Sulastri Sunaryo [Hb.6.17.6.3] [
Hamengku Buwono VI / Djokosangkolo]
334
56/8 <
67+
153>
♀ Raden Ayu Kustiati [Hb.6.17.6.2] [
Hamengku Buwono VI / Djokosangkolo]
335
57/8 <
67+
153>
♀ Raden Ayu Kustinah [Hb.6.17.6.1] [
Hamengku Buwono VI / Djokosangkolo]
336
58/8 <
63+
131>
♂ Bendoro Raden Mas Rasisulngaskari [Hb.8.22] (Gusti Bendoro Pangeran Haryo Bintoro) [
Hamengku Buwono VIII]
337
59/8 <
63+
131>
♂ Bendoro Raden Mas Mustari [Hb.8.5] [
Hamengku Buwono VIII]
339
61/8 <
63+
132>
♂ Bendoro Raden Mas Sungangusamsi [Hb.8.8] (Bendoro Pangeran Haryo Puruboyo) [
Hamengku Buwono VIII]
341
63/8 <
63+
130>
♂ Bendoro Raden Mas Sudiarso [Hb.8.10] [
Hamengku Buwono VIII]
342
64/8 <
63+
130>
♂ Bendoro Raden Mas Kartolo [Hb.8.13] (Gusti Bendoro Pangeran Haryo Mangkudiningrat) [
Hamengku Buwono VIII]
344
65/8 <
63+
130>
♂ Bendoro Raden Mas Duryatnanu [Hb.8.20] [
Hamengku Buwono VIII]
345
66/8 <
63+
386!>
♂ Bendoro Raden Mas Mahikyaun [Hb.8.21] (Gusti Bendoro Pangeran Haryo Suryowijoyo) [
Hamengku Buwono VIII]
346
67/8 <
63+
77!>
♂ Bendoro Raden Mas Makanulmunojati [Hb.8.27] (Gusti Bendoro Pangeran Haryo Pujokusumo) [
Hamengku Buwono VIII]
347
68/8 <
63+
134>
♂ Bendoro Raden Mas Pelukuluki [Hb.8.28] (Gusti Bendoro Pangeran Haryo Suryoputro) [
Hamengku Buwono VIII]
348
69/8 <
63>
♂ Bendoro Raden Mas Muposolukatini [Hb.8.25] [
Hamengku Buwono VIII]
349
70/8 <
63+
485!>
♂ Bendoro Raden Mas Sahadatsatir [Hb.8.32] [
Hamengku Buwono VIII]
350
71/8 <
63+
134>
♂ Bendoro Raden Mas Hening [Hb.8.33] (Gusti Bendoro Pangeran Haryo Yudonegoro) [
Hamengku Buwono VIII]
351
72/8 <
63>
♂ Bendoro Raden Mas Bonokamsi [Hb.8.34] (Gusti Bendoro Pangeran Haryo Dipoyono) [
Hamengku Buwono VIII]
352
73/8 <
63+
134>
♂ Bendoro Raden Mas Satriyo [Hb.8.36] (Gusti Bendoro Pangeran Haryo Benowo [Hb.7.7.1.1]) [
Hamengku Buwono VIII]
353
74/8 <
63+
134>
♂ Bendoro Raden Mas Danangjoyo [Hb.8.40] [
Hamengku Buwono VIII]
354
75/8 <
63+
485!>
♂ Bendoro Raden Mas Robin Haryani [Hb.8.41] (Gusti Bendoro Pangeran Haryo Puger) [
Hamengku Buwono VIII]
355
76/8 <
63+
130>
♀ Bendoro Raden Ajeng Gusti Siti Sudarmiyah [Hb.8.1] (Gusti Kanjeng Ratu Pembayun) [
Hamengku Buwono VIII]
356
77/8 <
63+
130>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Sayadi [Hb.8.3] (Gusti Bendoro Raden Ayu Sindurejo) [
Hamengku Buwono VIII]
357
78/8 <
63+
131>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Sadari [Hb.8.4] (Gusti Bendoro Raden Ayu Purbowinoto) [
Hamengku Buwono VIII]
358
79/8 <
63+
130>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Kadarmi [Hb.8.6] (Gusti Bendoro Raden Ayu Jayaningrat) [
Hamengku Buwono VIII]
359
80/8 <
63+
132>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Kajananywo [Hb.8.11] (Gusti Bendoro Raden Ayu Joyowinoto) [
Hamengku Buwono VIII]
360
81/8 <
63+
132>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Nurywadinah [Hb.8.15] (Gusti Bendoro Raden Ayu Condrodiningrat) [
Hamengku Buwono VIII]
361
82/8 <
63+
130>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Kuswanayi [
Hamengku Buwono VIII]
362
83/8 <
63+
132>
♀ Bendor Raden Ajeng Siti Sriwayati [Hb.8.18] (Gusti Bendoro Raden Ayu Purboseputro) [
Hamengku Buwono VIII]
363
84/8 <
63+
131>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Swandari [Hb.8.19] (Bendoro Raden Ayu Purwodiningrat) [
Hamengku Buwono VIII]
364
85/8 <
63+
131>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Hilalulngasarati [Hb.8.24] (Gusti Bendoro Raden Ayu Kusumodiningrat) [
Hamengku Buwono VIII]
366
86/8 <
63+
134>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Pandansari [Hb.8.31] (Gusti Bendoro Raden Ayu Sumarman) [
Hamengku Buwono VIII]
367
87/8 <
63+
485!>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Mutosangilun [Hb.8.12] [
Hamengku Buwono VIII]
368
88/8 <
63+
485!>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Prayuti [Hb,8.37] [
Hamengku Buwono VIII]
369
89/8 <
63+
134>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Widyastuti [Hb.8.38] (Bendoro Raden Ayu Suwarno Handayaningrat) [
Hamengku Buwono VIII]
370
90/8 <
63+
485!>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Sutarmin [Hb.8.39] [
Hamengku Buwono VIII]
372
91/8 <
82+
?>
♀ Raden Ayu Sulastri [
Sosroningrat]
373
92/8 <
82+
?>
♀ Raden Ayu Rukmini [
Sosroningrat]
374
93/8 <
82+
?>
♀ Raden Ayu Kardinah [
Sosroningrat]
Ist RMAA Reksonegoro, Bupati Tegal
375
94/8 <
82+
?>
♀ Raden Ayu Kartinah [
Sosroningrat]
376
95/8 <
82+
?>
♂ Raden Mas Panji Muljono [
Sosroningrat]
377
96/8 <
82+
?>
♀ Raden Ayu Sumantri [
Sosroningrat]
378
97/8 <
82+
?>
♂ Raden Mas Panjiruwito [
Sosroningrat]
380
98/8 <
82+
155>
♂ Raden Mas Sosrokartono [
Sosroningrat]
381
99/8 <
84>
♀ Raden Ayu Saelah [Hb.6.20.1.1] (Raden Ayu Prawirodiharjo) [
Pugeran]
382
100/8 <
84>
♀ Raden Ayu Sayatijah [Hb.6.20.1.2] (Raden Ayu Kusumobroto) [
Pugeran]
383
101/8 <
84>
♂ Raden Mas Untung [Hb.6.20.1.3] (Raden Lurah Yudowinoto) [
Pugeran]
384
102/8 <
84>
♂ Raden Mas Sabar [Hb.6.20.1.4] (Raden Bagus Joyoprayitno) [
Pugeran]
386
103/8 <
157+
159!>
♀ Bendoro Raden Ayu Rukmidiningdia [Ga.Hb.8.4] [Hb.6.9.3.1] (Bendoro Raden Ayu Rukhihadiningdyah) [
Hamengku Buwono VI]
388
104/8 <
121+
172>
♂ Raden Lurah Ronoseputro [Hb.7.13.18] (Raden Gledegan Ronoseputro) [
Hamengku Buwono VII]
389
105/8 <
115+
598!>
♂ Raden Mas Mesyas F. Pannie [Hb.6.9.14.1.1] [
Hamengku Buwono VII / Danurejo]
390
106/8 <
115+
598!>
♂ Raden Mas Jegot [Hb.7.55.1] [
Hamengku Buwono VII / Danurejo]
391
107/8 <
115+
598!>
♂ Raden Mas Grangsang S. [Hb.7.55.2] [
Hamengku Buwono VII / Danurejo]
393
108/8 <
115+
598!>
♀ Raden Ayu Dloereg Poernomosidi Hadjisaroso [Hb.7.55.4] [
Hamengku Buwono VII / Danurejo]
394
109/8 <
115+
598!>
♀ Raden Ayu Jcm. Gresah [Hb.7.55.5] (Raden Ayu Harjokusumo) [
Hamengku Buwono VII / Danurejo]
395
110/8 <
115+
598!>
♀ Raden Ayu Semplah [Hb.7.55.6] [
Hamengku Buwono VII / Danurejo]
396
111/8 <
81+
112>
♂ Bendoro Pangeran Haryo Pakuningrat [
Hamengku Buwono VII]
397
112/8 <
81+
112>
♂ Bendoro Pangeran Haryo Cokrodiningrat ? (Hamengku Buwono VII) [
?]
398
113/8 <
81+
112>
♀ Bendoro Raden Ayu Atmo Condrokusumo / Bendoro Raden Ajeng Siti Putria [
Hamengku Buwono VII]
399
114/8 <
81+
112>
♀ Bendoro Raden Ayu Atmo Condroseputro / Bendoro Raden Ajeng Siti Surat Kabirun [
Hamengku Buwono VII]
401
115/8 <
83+
156>
♀ Raden Ayu Sudiatinah [Hb.6.20.30.1] [
Pugeran]
402
116/8 <
83+
156>
♀ Raden Ayu Sri Luhur Sudarinah [Hb.6.20.30.2] (Raden Ayu Sutiarjo) [
Pugeran]
403
117/8 <
83+
156>
♀ Raden Ajeng Suryantinah [Hb.6.20.30.3] (Raden Ayu Juardi) [
Pugeran]
404
118/8 <
83+
157>
♂ Raden Mas Suryadi [Hb.6.20.30.4] [
Pugeran]
405
119/8 <
83+
157>
♂ Raden Mas Purwanto Sudiro [Hb.6.20.30.5] (Romo Poeng) [
Pugeran]
406
120/8 <
83+
157>
♀ Raden Ajeng Sri Suwarni / Minul [Hb.6.20.30.6] (Raden Ayu Raharjodiposubroto) [
Pugeran]
407
121/8 <
83+
157>
♂ Raden Mas Tri Suwarno [Hb.6.20.30.7] [
Pugeran]
408
122/8 <
83+
157>
♀ Raden Ayu Nani Sudaltinah [Hb.6.20.30.8] (Raden Ayu Wahyanto) [
Pugeran]
409
123/8 <
83+
157>
♂ Raden Mas Sudiharto [Hb.6.20.30.9] [
Pugeran]
410
124/8 <
83+
157>
♂ Raden Mas Sudiwarno [Hb.6.20.30.10] [
Pugeran]
411
125/8 <
83+
157>
♂ Raden Mas Budisantoso [Hb.6.20.30.11] [
Pugeran]
412
126/8 <
111+
166>
♀ Raden Ayu Roosretnodrijanti [Hb.6.20.29.1] [
Pugeran]
414
127/8 <
111+
166>
♂ Raden Mas Soerjodrijasmoro/Suryodriyasmoro [Hb.6.20.29.3] (Romo Dri) [
Pugeran]
415
128/8 <
111+
166>
♂ Raden Mas Soerjodrijardono/Suryodriyardono [Hb.6.20.29.4] (Romo Don) [
Pugeran]
416
129/8 <
111+
166>
♀ Raden Ayu Retnopugiarti [Hb.6.20.29.5] [
Pugeran]
417
130/8 <
111+
166>
♂ Raden Mas Soerjopugiarto [Hb.6.20.29.6] (Romo Genthong) [
Pugeran]
418
131/8 <
111+
166>
♀ Raden Ayu Retnopugiartati [Hb.6.20.29.7] [
Pugeran]
419
132/8 <
111+
166>
♀ Raden Ayu Retnopugiartinah / [Hb.6.20.29.8] (Sitiumyumkasihan) [
Pugeran]
420
133/8 <
111+
166>
♀ Raden Ajeng Rooswandari [Hb.6.20.29.9] (Raden Ayu Sunandar) [
Pugeran]
421
134/8 <
111+
166>
♂ Raden Mas Rooswindo/Rooswondo [Hb.6.20.29.10] (Romo Kenthut) [
Pugeran]
422
135/8 <
111+
166>
♂ Raden Mas Rooswindijatmo [Hb.6.20.29.11] [
Pugeran]
424
136/8 <
110+
165>
♀ Raden Ayu Kusumardiyah [Hb.6.20.28.4] (Raden Ayu Mugiarjo) [
Pugeran]
425
137/8 <
108+
164>
♂ Raden Mas Sutihartono Kiswarin [Hb.6.20.26.1] [
Pugeran]
426
138/8 <
108+
164>
♀ Raden Ayu Sutihartati [Hb.6.20.26.2] (Raden Ayu Kawindro Kusumo) [
Pugeran]
427
139/8 <
108+
164>
♀ Raden Ayu Sutihartinah [Hb.6.20.26.3] (Raden Ayu Suharjo) [
Pugeran]
428
140/8 <
107>
♀ Raden Ajeng Kuswantinah [Hb.6.20.25.1] (Raden Ayu Ibnu Atas Pugiarto) [
Pugeran]
429
141/8 <
107>
♀ Raden Ajeng Koeswandiyah [Hb.6.20.25.2] (Raden Ayu Siswopermadi) [
Pugeran]
430
142/8 <
107>
♂ Raden Mas Kuswantoro [Hb.6.20.25.3] [
Pugeran]
431
143/8 <
107>
♂ Raden Mas Kuswanadji [Hb.6.20.25.4] [
Pugeran]
432
144/8 <
107>
♂ Raden Mas Kuswandiyono [Hb.6.20.25.5] (Romo Mentheg) [
Pugeran]
433
145/8 <
107>
♀ Raden Ayu Kuslaswisuryantirah [Hb.6.20.25.6] (Raden Ayu Sugiantoro) [
Pugeran]
434
146/8 <
107>
♀ Raden Ayu Kusharti [Hb.6.20.25.7] [
Pugeran]
435
147/8 <
107>
♂ Raden Mas Kustamto [Hb.6.20.25.8] [
Pugeran]
436
148/8 <
106>
♂ Raden Mas Ibnu Suwardo [Hb.6.20.24.1] (Romo Mamiek) [
Pugeran]
437
149/8 <
106>
♂ Raden Mas Ibnu Suwardi [Hb.6.20.24.2] (Romo Kampiun) [
Pugeran]
438
150/8 <
106>
♂ Raden Mas Ibnu Sudarmadji [Hb.6.20.24.3] [
Pugeran]
439
151/8 <
106>
♀ Raden Ajeng Siti Rahmani [Hb.6.20.24.4] (Raden Ayu Kusen Notoprojo) [
Pugeran]
440
152/8 <
106>
♀ Raden Ajeng Srikusdaryati/Sripantolo [Hb.6.20.24.5] (Raden Ayu Winarso Condrosangkoyo) [
Pugeran]
441
153/8 <
106>
♂ Raden Mas Ibnu Atas Pugiarto [Hb.6.20.24.6] [
Pugeran]
442
154/8 <
106>
♂ Raden Mas Ibnu Sukoraharjo [Hb.6.20.24.7] [
Pugeran]
443
155/8 <
106>
♀ Raden Ajeng Sasiyah [Hb.6.20.24.8] [
Pugeran]
444
156/8 <
106>
♀ Raden Ajeng Sasinah [Hb.6.20.24.9] [
Pugeran]
445
157/8 <
106>
♂ Raden Mas Ibnu Pujiraharjo [Hb.6.20.24.10] [
Pugeran]
446
158/8 <
106>
♀ Raden Ayu Sri Mulyani [Hb.6.20.24.11] [
Pugeran]
447
159/8 <
106>
♂ Raden Mas Ibnu Suwarji [Hb.6.20.24.12] (Raden Mas Ibnu Mulyono) [
Pugeran]
448
160/8 <
105+
163>
♂ Raden Mas Sukropurnadi [Hb.6.20.22.2] [
Pugeran]
450
161/8 <
104+
145>
♂ Raden Mas Waluyo [Hb.6.20.21.2] (Raden Mas Abubakar) [
Pugeran]
454
162/8 <
103>
♂ Raden Mas Danardono [Hb.6.20.20.1] [
Pugeran]
455
163/8 <
103>
♂ Raden Mas Duksino [Hb.6.20.20.2] [
Pugeran]
456
164/8 <
103>
♂ Raden Mas Sasongko [Hb.6.20.20.3] [
Pugeran]
457
165/8 <
103>
♀ Raden Ajeng Intamiarinah [Hb.6.20.20.4] (Raden Ayu Supriyohartodo) [
Pugeran]
458
166/8 <
103>
♀ Raden Ajeng Imtamhasriyah [Hb.6.20.20.5] (Bendoro Raden Ayu Imtamnurswidah / Raden Ayu Suwandhi) [
Pugeran]
459
167/8 <
103>
♀ Bendoro Raden Ayu Imtamsaidjah [Hb.6.20.20.6] (Bendoro Raden Ayu Puger) [
Pugeran]
460
168/8 <
103>
♂ Raden Mas Purnomo [Hb.6.20.20.8] [
Pugeran]
461
169/8 <
103>
♂ Raden Mas Sutengsi [Hb.6.20.20.9] (Raden Bagus Dirjowijoyo) [
Pugeran]
462
170/8 <
103>
♂ Raden Mas Sasitoh [Hb.6.20.20.10] [
Pugeran]
463
171/8 <
103>
♂ Raden Mas Tjondrodi [Hb.6.20.20.11] (Raden Mas Condrodi) [
Pugeran]
464
172/8 <
103>
♀ Raden Ayu Imtamnurnindyah [Hb.6.20.20.12] [
Pugeran]
465
173/8 <
103>
♀ Raden Ajeng Imtamakindah [Hb.6.20.20.7] [
Pugeran]
466
174/8 <
100+
161>
♂ Raden Mas Priyoatmojo [Hb.6.20.16.1] [
Pugeran]
467
175/8 <
100+
161>
♂ Raden Mas Sukemi / Sukesi [Hb.6.20.16.2] (Raden Mas Cokrowandowo / Cokrowerdoyo) [
Pugeran]
468
176/8 <
100+
161>
♀ Raden Ayu Sumaryati [Hb.6.20.16.3] (Raden Ayu Sukengsi Darmoatmojo) [
Pugeran]
469
177/8 <
100+
161>
♂ Raden Mas Sukindar/Sukendar [Hb.6.20.16.4] [
Pugeran]
470
178/8 <
99+
159>
♂ Raden Mas Yuwarno Slamet [
Pugeran]
471
179/8 <
93+
158>
♂ Raden Mas Puspomadyo [Hb.6.20.9.1] (Raden Wedono Kismowijoyo) [
Pugeran]
472
180/8 <
93+
158>
♀ Raden Ajeng Sudinah [Hb.6.20.9.2] [
Pugeran]
473
181/8 <
93+
158>
♀ Raden Ayu Pustinah [Hb.6.20.9.3] (Bendoro Raden Ayu Retno Wilanten) [
Pugeran]
474
182/8 <
93+
158>
♂ Raden Mas Madi [hb.6.20.9.4] (Raden Mas Puspomadwi) [
Pugeran]
475
183/8 <
93+
158>
♂ Raden Mas Kadi [Hb.6.20.9.5] (Raden Mas Puspokane) [
Pugeran]
476
184/8 <
93+
158>
♂ Raden Mas Ismangil [Hb.6.20.9.6] [
Pugeran]
477
185/8 <
93+
158>
♂ Raden Mas Puspokirman [Hb.6.20.9.7] [
Pugeran]
478
186/8 <
93+
158>
♀ Raden Ajeng Pustijah [Hb.6.20.9.8] (Raden Ayu Gondosumarto) [
Pugeran]
479
187/8 <
93+
158>
♂ Raden Mas Pusdiyo [Hb.6.20.9.9] [
Pugeran]
480
188/8 <
93+
158>
♀ Raden Ayu Pustirah [Hb.6.20.9.10] [
Pugeran]
481
189/8 <
87>
♂ Raden Mas Oranyenasau [Hb.6.20.5.1] (Raden Lurah Condrosari) [
Pugeran]
482
190/8 <
87>
♂ Raden Mas Saparjo [Hb.6.20.5.2] [
Pugeran]
483
191/8 <
87>
♂ Raden Mas Mardowo [Hb.6.20.5.3] [
Pugeran]
484
192/8 <
87>
♀ Raden Ayu Mardewi / Siti Umiramdilah [Hb.6.20.5.4] [
Pugeran]
485
193/8 <
87>
♀ Raden Ayu Siti Umiramtilah / Umiramsilah [Ga.Hb.8.6] [Hb.6.20.5.5] (Bendoro Raden Ayu Retnopuspito) [
Pugeran]
486
194/8 <
87>
♀ Raden Ayu Siti Umiramsinah [Hb.6.20.5.6] (Raden Ayu Dirjowardoyo) [
Pugeran]
487
195/8 <
87>
♂ Raden Mas Mariyunani / [Hb.6.20.5.7] (Raden Wedana Winduwinoto) [
Pugeran]
488
196/8 <
87>
♂ Raden Mas Insimulyono / [Hb.6.20.5.9] (Raden Bagus Seputropawoko) [
Pugeran]
489
197/8 <
87>
♂ Raden Mas Koharin [Hb.6.20.5.8] (Raden Mas Oemar Kunsamsi) [
Pugeran]
490
198/8 <
161+
86!>
♀ Bendoro Raden Ayu Siti Kadariyah [Hb.7.20.3] (Bendoro Raden Ayu Jayengsastro) [
Hamengku Buwono VII]
491
199/8 <
161+
86!>
♀ Bendoro Raden Ayu Siti Yukadiru [Hb.7.20.5] (Bendoro Raden Ayu Poncokusumo) [
Pugeran]
492
200/8 <
161+
86!>
♂ Bendoro Raden Mas Sayidu [Hb.7.20.8] (Bendoro Pangeran Haryo Cokrodiningrat) [
Hamengku Buwono VII]
493
201/8 <
161+
86!>
♂ Bendoro Raden Mas Ngaskarul Kadiri [Hb.7.20.12] (Kanjeng Raden Tumenggung Kusumodipuro) [
Hamengku Buwono VII]
494
202/8 <
161+
86!>
♀ Bendoro Raden Ayu Siti Yungamiru [Hb.7.20.16] (Bendoro Raden Ayu Padmonegoro) [
Hamengku Buwono VII]
495
203/8 <
161+
86!>
♀ Bendoro Raden Ayu Siti Yukasanu [Hb.7.20.18] [
Hamengku Buwono VII]
496
204/8 <
86+
161!>
♂ Bendoro Raden Mas Kasanusabi [Hb.7.20.28] (Kanjeng Raden Tumenggung Wiryonegoro) [
Hamengku Buwono VII]
497
205/8 <
85>
♀ Raden Ajeng Jaliyah [Hb.6.20.2.1] (Raden Ayu Pringgosumarjo) [
Pugeran]
498
206/8 <
85>
♂ Raden Mas Kuswardi [Hb.6.20.2.2] [
Pugeran]
499
207/8 <
85>
♂ Raden Mas Kusdiyo [Hb.6.20.2.3] [
Pugeran]
500
208/8 <
85>
♀ Raden Ajeng Kodamah [Hb.6.20.2.4] [
Pugeran]
501
209/8 <
85>
♀ Raden Ajeng Kustiyah [Hb.6.20.2.5] [
Pugeran]
502
210/8 <
85>
♀ Raden Ajeng Kustari [Hb.6.20.2.6] [
Pugeran]
503
211/8 <
85>
♂ Raden Mas Kusno / Raden Rio Condroseputro [Hb.6.20.2.7] (Raden Wedono Mudodikusno) [
Pugeran]
504
212/8 <
85>
♀ Raden Ajeng Jalinah [Hb.6.20.2.8] (Raden Ayu Projosudibyo) [
Pugeran]
505
213/8 <
85>
♂ Raden Mas Kusnadi [Hb.6.20.2.9] (Kanjeng Pangeran Tumenggung Padmonegoro) [
Pugeran]
506
214/8 <
85>
♂ Raden Mas Sudarsono [Hb.6.20.2.10] [
Pugeran]
507
215/8 <
63+
485!>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Wahyorini [Hb.8.35] [
Hamengku Buwono VIII]
508
216/8 <
63+
485!>
♀ Bendoro Raden Ayu Siti Sutarsih [
Hamengku Buwono VIII]
509
217/8 <
63+
485!>
♂ Bendoro Raden Mas Sunuwoto [Hb.8.30] (Gusti Bendoro Pangeran Haryo Hadiwijoyo) [
Hamengku Buwono VIII]
510
218/8 <
140>
♂ Raden Mas Agoes Budiarto [Hb.5.9.3.1] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]
511
219/8 <
140>
♀ Raden Ayu Tuti Sulastri [Hb.5.9.3.2] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]
512
220/8 <
140>
♀ Raden Ayu Agoes Anwari [Hb.5.9.3.3] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]
513
221/8 <
140>
♂ Raden Mas Agoes Wiradat [Hb.5.9.3.4] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]
514
222/8 <
140>
♀ Raden Ayu Ien Harsini [Hb.5.9.3.5] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]
515
223/8 <
140>
♀ Raden Ayu Siti Waito Sahid Sudarjo Hadi Atmojo [Hb.5.9.3.6] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]
516
224/8 <
124+
184>
♀ Raden Ayu Brotojoyo [Hb.7.27.12] [
Hamengku Buwono VII]
517
225/8 <
145>
♂ Raden Ayu Santimah Ismangun [Hb.3.2.22.1.1.1] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]
518
226/8 <
145>
♀ Raden Ayu Soetimah/ [Hb.3.2.22.1.1.2] [
Hamengkubuwono]
519
227/8 <
145+
147>
♂ Raden Mas Suryo Soeyadi [Hb.3.2.22.1.1.3] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]
520
228/8 <
145+
147>
♀ Raden Ayu Soemiati / [Hb.3.2.22.1.1.4] [
Hamengkubuwono]
521
229/8 <
145+
147>
♀ Raden Ayu Soekartini / [Hb.3.2.22.1.1.5] [
Hamengkubuwono]
523
231/8 <
145+
147>
♀ Raden Ayu Soemarsinah Moestiono [Hb.3.2.22.1.1.7] [
Hamengku Buwono V]
524
232/8 <
145>
♀ Raden Ayu Soewarni / [Hb.3.2.22.1.1.8] [
Hamengkubuwono]
525
233/8 <
145>
♂ Raden Mas Soewardi [Hb.3.2.22.1.1.9] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]
526
234/8 <
145>
♂ Raden Mas Soebronto [Hb.3.2.22.1.1.10] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]
527
235/8 <
147+
186>
♀ Raden Ayu Siti [Hb.3.14.3.3.3] / [Hb.6.8.2.3] [
Hamengku Buwono III / Hamengku Buwono VI]
528
236/8 <
147+
186>
♀ Raden Ayu Dirjo [Hb.3.14.3.3.1] / [Hb.6.8.2.1] [
Hamengku Buwono III / Hamengku Buwono VI]
529
237/8 <
147+
186>
♀ Raden Ayu Plat [Hb.3.14.3.3.2] / [Hb.6.8.2.2] [
Hamengku Buwono III / Hamengku Buwono VI]
530
238/8 <
146>
♂ Raden Mas Sutejo [Hb.3.14.3.2.1] / [Hb.6.8.1.1] [
Hamengku Buwono III / Hamengku Buwono VI]
531
239/8 <
146>
♂ Raden Mas Sutikno [Hb.3.14.3.2.2] / [Hb.6.8.1.2] [
Hamengku Buwono III / Hamengku Buwono VI]
532
240/8 <
146>
♀ Raden Ayu Sastro Utomo [Hb.3.14.3.2.3] / [Hb.6.8.1.3] [
Hamengku Buwono III / Hamengku Buwono VI]
533
241/8 <
146>
♂ Raden Mas Mujamal [Hb.3.14.3.2.4] / [Hb.6.8.1.4] [
Hamengku Buwono III / Hamengku Buwono VI]
534
242/8 <
146>
♀ Raden Ayu Joyo Indro [Hb.3.14.3.2.5] / Raden Ayu Martania [Hb.6.8.1.5] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono VI]
535
243/8 <
146>
♂ Raden Mas Suryomursand I [Hb.3.14.3.2.6] / [Hb.6.8.1.6] [
Hamengku Buwono III / Hamengku Buwono VI]
536
244/8 <
146>
♂ Raden Mujalal [Hb.3.14.3.2.7] / [Hb.6.8.1.7] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono VI]
537
245/8 <
149>
♀ Raden Ayu Kudotaruno [Hb.4.8.5.1.2.1] [Hb.4.9.1.1.2.1] [
Hamengku Buwono IV]
538
246/8 <
149>
♀ Raden Ayu Atmowinoto [Hb.4.8.5.1.2.2] [Hb.4.9.1.1.2.2] [
Hamengku Buwono IV]
539
247/8 <
149>
♀ Raden Ayu Sudarminah Cokrowinoto [Hb.4.8.5.1.2.3] [Hb.4.9.1.1.2.3] [
Hamengku Buwono IV]
540
248/8 <
183+
187>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Projodipuro [Hb.7.8.2] [
Hamengku Buwono VII]
541
249/8 <
158+
160!>
♀ Raden Ayu Siti Jin Sunisai [Hb.6.5.1.1] / [Hb.7.10.1] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
542
250/8 <
158+
160!>
♂ Raden Mas Kewusnandar / Raden Panji Partodigdoyo [Hb.6.5.1.4] / [Hb.7.10.4] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
543
251/8 <
158+
160!>
♀ Raden Ayu Siti Sri Handinah S. [Hb.6.5.1.3] / [Hb.7.10.3] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
544
252/8 <
158+
160!>
♂ Raden Mas Yusupadi [Hb.6.5.1.2] / [Hb.7.10.2] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
545
253/8 <
63+
386!>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Kuswanayi [Hb.8.17] (Gusti Bendoro Raden Ayu Cokrodiningrat) [
Hamengku Buwono VIII]
546
254/8 <
86+
161!>
♂ Bendoro Pangeran Haryo Cokrodiningrat [Hb.7.20.8] (Bendoro Raden Mas Sayidu) [
Hamengku Buwono VII]
547
255/8 <
157+
159!>
♀ Raden Ayu Purbaningrum [Ga.Hb.7.20.5] [Hb.6.5.2.2] [
Hamengku Buwono VI]
548
256/8 <
161+
547!>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Sabikatun [Hb.7.20.26] [
Hamengku Buwono VII]
549
257/8 <
161+
122>
♂ Bendoro Raden Mas Mausofi [Hb.7.20.30] [
Hamengku Buwono VII]
550
258/8 <
161+
122>
♂ Bendoro Raden Mas Mashurun [Hb.7.20.19] [
Hamengku Buwono VII]
551
259/8 <
161+
122>
♂ Bendoro Raden Mas Kolonel [Hb.7.20.7] (Bendoro Kanjeng Raden Tumenggung Riyokusumo) [
Hamengku Buwono VII]
552
260/8 <
161+
122>
♂ Bendoro Raden Mas Sukadari [Hb.7.20.9] (Bendoro Kanjeng Raden Tumenggung Cokronegoro) [
Hamengku Buwono VII]
553
261/8 <
161+
122>
♂ Bendoro Raden Mas Mukeyan [Hb.7.20.13] [
Hamengku Buwono VII]
554
262/8 <
161+
122>
♂ Bendoro Raden Mas Kabinulngaskari [Hb.7.20.14] [
Hamengku Buwono VII]
555
263/8 <
161+
122>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Sulatun [Hb.7.20.24] [
Hamengku Buwono VII]
556
264/8 <
161+
122>
♂ Bendoro Raden Mas Hertog [Hb.7.20.20] [
Hamengku Buwono VII]
557
265/8 <
161+
122>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Mustokirun [Hb.7.20.17] (Bendoro Raden Ayu Hangabehi) [
Hamengku Buwono VII]
558
266/8 <
161+
122>
♂ Bendoro Raden Mas Saluku [Hb.7.20.11] (Bendoro Kanjeng Raden Tumenggung Purbodiningrat) [
Hamengku Buwono VII]
559
267/8 <
161+
122>
♂ Bendoro Raden Mas Wafirulkotrari [Hb.7.20.4] [
Hamengku Buwono VII]
560
268/8 <
157+
159!>
♂ Raden Mas Sulalonkorn [Hb.6.5.2.3] [
Hamengku Buwono VI]
561
269/8 <
157+
159!>
♀ Raden Ayu Hadikusumo Sepuh [Gp.Hb.7.58.1] [Hb.6.5.2.4] [
Hamengku Buwono VI]
562
270/8 <
167>
♀ Raden Ayu Hadikusumo Enem [Gp.Hb.7.58.2] [Hb.6.9.7.3] [
Hamengku Buwono VI]
563
271/8 <
119+
561!>
♂ Raden Mas Ngaskarun [Hb.7.58.1] (Kanjeng Raden Tumenggung Purbokusumo) [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
564
272/8 <
119+
561!>
♀ Raden Ajeng Suwasti [Hb.6.5.2.4.2] [Hb.7.58.5] (Raden Ayu Suryosumarno) [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
565
273/8 <
154+
156!>
♀ Raden Ajeng Niken Raketan [Hb.6.5.4.3] / Raden Ayu Santosa Harsono [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
566
274/8 <
151+
540!>
♂ Raden Mas Bani [Hb.6.5.7.1] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
567
275/8 <
151+
540!>
♂ Raden Mas Mitpangun [Hb.6.5.7.2] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
568
276/8 <
151+
540!>
♀ Raden Ayu Parul Projodiningrat [Hb.6.5.7.3] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
571
277/8 <
66+
150>
♂ Raden Mas Utaryo Notodirjo [Hb.6.17.4.5] [
Hamengku Buwono VI / Notodirjo]
572
278/8 <
66+
150>
♀ Raden Ayu Utami Notodirjo [Hb.6.17.4.4] [
Hamengku Buwono VI / Notodirjo]
576
279/8 <
241>
♀ Raden Ayu Atasti [Hb.6.18.4.10] [
Hamengku Buwono VI]
577
280/8 <
162>
♀ Raden Ayu Sosrowiryono [Hb.6.9.1.1] [
Hamengku Buwono VI]
578
281/8 <
162>
♀ Raden Ayu Jayengprakoso [Hb.6.9.1.2] [
Hamengku Buwono VI]
579
282/8 <
162>
♀ Raden Ayu Purwosudarmo [Hb.6.9.1.3] [
Hamengku Buwono VI]
580
283/8 <
162>
♀ Raden Ajeng Muskasiyah [Hb.6.9.1.4] [
Hamengku Buwono VI]
581
284/8 <
168>
♀ Raden Ayu Pringgosastrosutadikusno [Hb.6.9.8.1] [
Hamengku Buwono VI]
582
285/8 <
169>
♂ Raden Mas Murhadiningrat [Hb.6.9.9.1] [
Hamengku Buwono VI]
584
286/8 <
170>
♂ Raden Mas Atmowijoyo [Hb.6.9.11.1] [
Hamengku Buwono VI]
585
287/8 <
170>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Kuncorohadiningrat [Hb.6.9.11.2] [
Hamengku Buwono VI]
586
288/8 <
171>
♀ Raden Ayu Harjowisastro [Hb.6.9.12.1] [
Hamengku Buwono VI]
587
289/8 <
171>
♀ Raden Ayu Kusumowidagdo [Hb.6.9.12.2] [
Hamengku Buwono VI]
588
290/8 <
171>
♀ Raden Ayu Dirjosukarto [Hb.6.9.12.3] [
Hamengku Buwono VI]
589
291/8 <
173>
♂ Raden Mas Satrioraharjo [Hb.6.9.14.10] [
Hamengku Buwono VI]
590
292/8 <
173>
♀ Raden Ayu Sumarman [Hb.6.9.14.9] [
Hamengku Buwono VI]
591
293/8 <
173>
♀ Raden Ajeng Kussaptoruji [Hb.6.9.14.8] [
Hamengku Buwono VI]
592
294/8 <
173>
♀ Raden Ajeng Ismihari [Hb.6.9.14.7] [
Hamengku Buwono VI]
593
295/8 <
173>
♀ Raden Ajeng Sitiwidayati [Hb.6.9.14.6] [
Hamengku Buwono VI]
594
296/8 <
173>
♂ Raden Mas Nukadar [Hb.6.9.14.5] [
Hamengku Buwono VI]
595
297/8 <
173>
♂ Raden Mas Suprapto [Hb.6.9.14.4] [
Hamengku Buwono VI]
596
298/8 <
173>
♀ Raden Nganten Yudosebrongto [Hb.6.9.14.3] [
Hamengku Buwono VI]
597
299/8 <
173>
♀ Raden Ajeng Susilastuti [Hb.6.9.14.2] [
Hamengku Buwono VI]
599
300/8 <
174>
♂ Raden Mas Suryokusumo [Hb.6.9.15.1] [
Hamengku Buwono VI]
600
301/8 <
174>
♂ Raden Mas Ismanji [Hb.6.9.15.10] [
Hamengku Buwono VI]
601
302/8 <
174>
♀ Raden Ayu Abdul Ali [Hb.6.9.15.9] [
Hamengku Buwono VI]
602
303/8 <
174>
♀ Raden Ayu Darmokusumo [Hb.6.9.15.8] [
Hamengku Buwono VI]
603
304/8 <
174>
♀ Raden Ayu Tjongok [Hb.6.9.15.7] [
Hamengku Buwono VI]
604
305/8 <
174>
♂ Raden Mas Suwarnido [Hb.6.9.15.6] [
Hamengku Buwono VI]
605
306/8 <
174>
♂ Raden Mas Djody Gondokusumo [Hb.6.9.15.5] [
Hamengku Buwono VI]
606
307/8 <
174>
♂ Raden Mas Sukra [Hb.6.9.15.3] [
Hamengku Buwono VI]
607
308/8 <
174>
♂ Raden Mas Suwarnio [Hb.6.9.15.4] [
Hamengku Buwono VI]
608
309/8 <
174>
♀ Raden Ayu Subono [Hb.6.9.15.2] [
Hamengku Buwono VI]
609
310/8 <
118>
♀ Raden Ayu Purbowinoto [Hb.7.1.1] [
Hamengku Buwono VII]
610
311/8 <
76>
♂ Kanjeng Pangeran Haryo Cakraningrat [Hb.6.11.1.1] [
Hamengku Buwono VI]
611
312/8 <
76>
♀ Raden Ayu Mangkudilogo [Hb.6.11.1.2] [
Hamengku Buwono VI]
613
314/8 <
76>
♂ Raden Mas Joyodimurti [Hb.6.11.1.4] [
Hamengku Buwono VI]
614
315/8 <
76>
♀ Raden Ajeng Subiabtinah [Hb.6.11.1.5] (Raden Ayu Harsono) [
Hamengku Buwono VI]
615
316/8 <
76>
♂ Raden Mas Supomeleng [Hb.6.11.1.6] [
Hamengku Buwono VI]
616
317/8 <
76>
♂ Raden Mas Ngarjani [Hb.6.11.1.7] [
Hamengku Buwono VI]
617
318/8 <
76>
♀ Raden Ayu Ronggo Kusmen [Hb.6.11.1.8] [
Hamengku Buwono VI]
618
319/8 <
76>
♀ Raden Ajeng Siti Rahayu Widayatinah [Hb.6.11.1.9] (Raden Ayu Mashur Tejodiningrat) [
Hamengku Buwono VI]
619
320/8 <
177>
♂ Raden Panji Partowinoto [Hb.6.11.3.1] [
Hamengku Buwono VI]
620
321/8 <
177>
♀ Raden Ayu Brotosudirjo [Hb.6.11.3.2] [
Hamengku Buwono VI]
621
322/8 <
177>
♂ Raden Mas Henrich Van Roos [Hb.6.11.3.5] [
Hamengku Buwono VI]
622
323/8 <
177>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Prawirodiningrat [Hb.6.11.3.4] [
Hamengku Buwono VI]
623
324/8 <
177>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Prawirodirejo [Hb.6.11.3.3] [
Hamengku Buwono VI]
624
325/8 <
286>
♀ Raden Ayu Prawirodirjo [Hb.7.19.2] [
Hamengku Buwono VII]
625
326/8 <
179+
609!>
♀ Raden Ayu Yudoyono [Hb.6.11.5.1] [Hb.7.1.1.1] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
626
327/8 <
179+
609!>
♂ Kanjeng Pangeran Haryo Purbowinoto II [Hb.6.11.5.2] [Hb.7.1.1.2] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
627
328/8 <
179+
609!>
♂ Raden Bekel Sastroyuwono [Hb.7.1.1.8] (Raden Mas Teguh Bandarul Kabir) [
Hamengku Buwono VIII]
628
329/8 <
179+
609!>
♂ Raden Bekel Atmowinarno [Hb.7.1.1.7] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
629
330/8 <
179+
609!>
♀ Raden Ayu Subono [Hb.7.1.1.6] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
630
331/8 <
179+
609!>
♂ Raden Bekel Purbodikoro [Hb.7.1.1.4] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
631
332/8 <
179+
609!>
♀ Raden Ayu Siti Kumaryati [Hb.7.1.1.5] (Raden Ayu Mustejo) [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
632
333/8 <
179+
609!>
♂ Raden Panji Takyidunastri [Hb.7.1.1.3] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
633
334/8 <
181>
♀ Raden Ayu Mangundipuro [Hb.6.11.7.1] [
Hamengku Buwono VI]
634
335/8 <
182+
958!>
♂ Kanjeng Pangeran Haryo Purwodiningrat [Hb.7.4.1.1] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
635
336/8 <
182+
958!>
♀ Raden Ayu Labaningrat [Hb.6.11.8.2] [
Hamengku Buwono VI]
636
337/8 <
182+
958!>
♀ Raden Ayu Ronggo Kusnendar [Hb.6.11.8.3] [
Hamengku Buwono VI]
637
338/8 <
182>
♂ Raden Mas Suwarjono [Hb.6.11.8.4] [
Hamengku Buwono VI]
638
339/8 <
182+
958!>
♂ Raden Mas Atmosudibyo [Hb.6.11.8.5] [
Hamengku Buwono VI]
639
340/8 <
182+
958!>
♂ Raden Mas Lunggadung [Hb.6.11.8.6] (Raden Mas Mulasdi) [
Hamengku Buwono VI]
640
341/8 <
182>
♂ Raden Mas Sukirbeman [Hb.6.11.8.9] [
Hamengku Buwono VI]
641
342/8 <
182>
♂ Raden Ayu Salikun Dirjo Wiguno [Hb.6.11.8.8] [
Hamengku Buwono VI]
642
343/8 <
182>
♀ Raden Ajeng Siti Sutiyarti [Hb.6.11.8.7] [
Hamengku Buwono VI]
643
344/8 <
195+
129!>
♀ Raden Ayu Gunopranoto [Hb.7.22.8] [
Hamengku Buwono VII]
644
345/8 <
195+
129!>
♀ Raden Ayu Suryohalpito [Hb.7.22.7] [
Hamengku Buwono VII]
645
346/8 <
195+
129!>
♀ Raden Ayu Prawirodiningrat [Hb.7.22.6] [
Hamengku Buwono VII]
646
347/8 <
195+
129!>
♂ Raden Panji Partowiyono [Hb.7.22.2] [
Hamengku Buwono VII]
647
348/8 <
195+
129!>
♂ Raden Bekel Suryohalpito [Hb.7.22.3] [
Hamengku Buwono VII]
648
349/8 <
195+
129!>
♂ Raden Lurah Atmocondropuspito [Hb.7.22.4] [
Hamengku Buwono VII]
649
350/8 <
195+
129!>
♀ Raden Ajeng Kusmaryati [Hb.7.22.5] [
Hamengku Buwono VII]
650
351/8 <
195+
129!>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Sindurejo [Hb.7.22.1] [
Hamengku Buwono VII]
651
352/8 <
186>
♀ Raden Ajeng Kusretno Kasiyah [Hb.6.11.10.1] [
Hamengku Buwono VI]
652
353/8 <
186>
♂ Raden Mas Tamtanus [Hb.6.11.10.2] [
Hamengku Buwono VI]
653
354/8 <
186>
♂ Raden Mas Iskandar [Hb.6.11.10.3] [
Hamengku Buwono VI]
654
355/8 <
186>
♂ Raden Mas Sidarto [Hb.6.11.10.4] [
Hamengku Buwono VI]
655
356/8 <
186>
♀ Raden Ayu Sayidiyah Tanidipuro [Hb.6.11.10.5] [
Hamengku Buwono VI]
656
357/8 <
130>
♀ Raden Ajeng Kustinah [Hb.6.11.11.1] [
Hamengku Buwono VI]
657
358/8 <
74>
♂ Raden Mas Jamburutari [Hb.6.11.12.1] [
Hamengku Buwono VI]
658
359/8 <
131>
♀ Raden Ayu Kartodiprojo [Hb.6.11.13.1] [
Hamengku Buwono VI]
659
360/8 <
131>
♂ Raden Lurah Suryodiprojo II [Hb.6.11.13.2] [
Hamengku Buwono VI]
660
361/8 <
131>
♀ Raden Ayu Wirodiharjo [Hb.6.11.13.3] [
Hamengku Buwono VI]
661
362/8 <
70>
♀ Bendoro Raden Ajeng Ipji Dangunikri [Hb.6.11.14.1] [
Hamengku Buwono VI]
662
363/8 <
70>
♂ Bendoro Raden Mas Najatun Ngadiati [Hb.6.11.14.2] [
Hamengku Buwono VI]
663
364/8 <
70>
♂ Bendoro Raden Mas Solikut Takiyati [Hb.6.11.14.3] [
Hamengku Buwono VI]
664
365/8 <
71>
♂ Raden Bekel Atmonewoko [Hb.6.11.15.1] [
Hamengku Buwono VI]
665
366/8 <
71>
♀ Raden Ajeng Waskito [Hb.6.11.15.2] [
Hamengku Buwono VI]
666
367/8 <
71>
♂ Raden Mas Sumarsono [Hb.6.11.15.3] [
Hamengku Buwono VI]
667
368/8 <
71>
♀ Raden Ajeng Siti Mustinah [Hb.6.11.15.4] [
Hamengku Buwono VI]
668
369/8 <
73+
187!>
♂ Raden Mas Maliki [Hb.6.11.17.1] [
Hamengku Buwono VI]
669
370/8 <
73+
187!>
♀ Raden Ajeng Widyosastrodipuro [Hb.6.11.17.2] [
Hamengku Buwono VI]
670
371/8 <
73+
187!>
♀ Raden Ajeng Atmosudibyo [Hb.6.11.17.3] [
Hamengku Buwono VI]
671
372/8 <
73+
187!>
♀ Raden Nganten Noyoseputro [Hb.6.11.17.16] [
Hamengku Buwono VI]
672
373/8 <
73+
187!>
♂ Raden Mas Ngantamil Manpirali Istihar [Hb.6.11.17.15] [
Hamengku Buwono VI]
673
374/8 <
73+
187!>
♂ Raden Mas Joko [Hb.6.11.17.14] [
Hamengku Buwono VI]
674
375/8 <
73+
187!>
♀ Raden Ajeng Siti Kurulwaswaskabil [Hb.6.11.17.13] [
Hamengku Buwono VI]
675
376/8 <
73+
187!>
♀ Raden Ayu Suryoputro [Hb.6.11.17.12] [
Hamengku Buwono VI]
676
377/8 <
73+
187!>
♂ Raden Bekel Suryohalpito [Hb.6.11.17.11] [
Hamengku Buwono VI]
677
378/8 <
73+
187!>
♂ Raden Bekel Atmo Condrowiloyo [Hb.6.11.17.10] [
Hamengku Buwono VI]
678
379/8 <
73+
187!>
♀ Raden Ajeng Siti Rohmani [Hb.6.11.17.9] [
Hamengku Buwono VI]
679
380/8 <
73+
187!>
♂ Raden Lurah Atmo Condrodiprojo [Hb.6.11.17.8] [
Hamengku Buwono VI]
680
381/8 <
73+
187!>
♂ Raden Wedana Joyoseputro [Hb.6.11.17.7] [
Hamengku Buwono VI]
681
382/8 <
73+
187!>
♂ Raden Mas Raharjo [Hb.6.11.17.6] [
Hamengku Buwono VI]
682
383/8 <
187+
73!>
♀ Raden Ajeng Siti Rupinah [Hb.6.11.17.5] [
Hamengku Buwono VI]
683
384/8 <
73+
187!>
♂ Raden Mas Atmocondropuspito [Hb.6.11.17.4] [
Hamengku Buwono VI]
684
385/8 <
73+
187!>
♀ Raden Ayu Suryosuparjo [Hb.6.11.17.17] [
Hamengku Buwono VI]
685
386/8 <
132>
♂ Raden Mas Rio Yosodipuro [Hb.6.11.20.1] [
Hamengku Buwono VI]
686
387/8 <
132>
♂ Raden Mas Kajakasari [Hb.6.11.20.2] [
Hamengku Buwono VI]
687
388/8 <
132>
♀ Raden Ajeng Siti Rukmi [Hb.6.11.20.3] [
Hamengku Buwono VI]
688
389/8 <
132>
♀ Raden Ayu Supardi [Hb.6.11.20.5] [
Hamengku Buwono VI]
689
390/8 <
132>
♂ Raden Mas Ibnu Umar [Hb.6.11.20.4] [
Hamengku Buwono VI]
690
391/8 <
133+
122!>
♀ Raden Ajeng Siti Yubeyinu [Hb.7.17.25] (Raden Ayu Pusponegoro) [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
691
392/8 <
133+
122!>
♂ Raden Mas Baninaslun [Hb.7.17.28] (Kanjeng Raden Tumenggung Danukusumo) [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
692
393/8 <
133+
122!>
♂ Raden Mas Abimanyu [Hb.7.17.30] (Kanjeng Raden Tumenggung Reksokusumo) [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
693
394/8 <
122+
133!>
♀ Raden Ajeng Kustamtinah [Hb.7.17.33] (Raden Ayu Sinduseputro) [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
694
395/8 <
122+
133!>
♂ Raden Mas Darmadi [Hb.7.17.35] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
695
396/8 <
134>
♂ Raden Mas Satryo Raharjo [Hb.6.11.23.4] [
Hamengku Buwono VI]
696
397/8 <
134>
♀ Raden Ajeng Sumarman [Hb.6.11.23.3] [
Hamengku Buwono VI]
697
398/8 <
134>
♀ Raden Ajeng Kussaptiriji [Hb.6.11.23..2] [
Hamengku Buwono VI]
698
399/8 <
134>
♀ Raden Ajeng Siti Widyowati [Hb.6.11.23.1] [
Hamengku Buwono VI]
699
400/8 <
135>
♀ Raden Ajeng Siti Sutyarti [Hb.6.11.24.1] [
Hamengku Buwono VI]
700
401/8 <
135>
♀ Raden Ajeng Siti Sujati [Hb.6.11.24.2] [
Hamengku Buwono VI]
701
402/8 <
135>
♂ Raden Mas Wiwoho [Hb.6.11.24.3] [
Hamengku Buwono VI]
702
403/8 <
135>
♀ Raden Ajeng Siti Suryati [Hb.6.11.24.7] [
Hamengku Buwono VI]
703
404/8 <
135>
♀ Raden Ajeng Siti Swati [Hb.6.11.24.5] [
Hamengku Buwono VI]
704
405/8 <
135>
♀ Raden Ajeng Siti Suhatining [Hb.6.11.24.6] [
Hamengku Buwono VI]
705
406/8 <
135>
♀ Raden Ajeng Siti Sudaryati [Hb.6.11.24.4] [
Hamengku Buwono VI]
706
407/8 <
136>
♂ Raden Mas Kuswarddhana [Hb.6.11.25.1] [
Hamengku Buwono VI]
707
408/8 <
136>
♀ Raden Ayu Yudonegoro [Hb.6.11.25.2] [
Hamengku Buwono VI]
708
409/8 <
189>
♂ Raden Mas Renessanu Isboi [Hb.6.11.27.8] [
Hamengku Buwono VI]
709
410/8 <
189>
♀ Raden Ajeng Siti Isbiyunu [Hb.6.11.27.6] (Raden Ayu Suharsono Hadikusumo) [
Hamengku Buwono VI]
710
411/8 <
189>
♂ Raden Mas Suroso Issuwandhono [Hb.6.11.27.7] [
Hamengku Buwono VI]
711
412/8 <
189>
♀ Raden Ajeng Siti Iswandari [Hb.6.11.27.5] [
Hamengku Buwono VI]
712
413/8 <
189>
♀ Raden Ayu Isbiyantirin [Hb.6.11.27.4] [
Hamengku Buwono VI]
713
414/8 <
189>
♀ Raden Ajeng Sosrokusumo [Hb.6.11.27.3] [
Hamengku Buwono VI]
714
415/8 <
189>
♂ Raden Mas Isbenu Katamsi [Hb.6.11.27.2] [
Hamengku Buwono VI]
715
416/8 <
189>
♂ Raden Mas Sidarta [Hb.6.11.27.1] [
Hamengku Buwono VI]
716
417/8 <
197>
♀ Raden Ajeng Darudewi Wahyuwidayati [Hb.6.11.28.2] [
Hamengku Buwono VI]
717
418/8 <
197>
♂ Raden Mas Puntodewo Cahyo Wahyudi [Hb.6.11.28.3] [
Hamengku Buwono VI]
718
419/8 <
197>
♀ Raden Ajeng Puntodewi Runtung Wahyuni [Hb.6.11.28.1] [
Hamengku Buwono VI]
719
420/8 <
190>
♀ Raden Ajeng Siti Kaharmiyah [Hb.6.11.29.1] [
Hamengku Buwono VI]
720
421/8 <
190>
♀ Raden Ajeng Siti Sumarti [Hb.6.11.29.2] [
Hamengku Buwono VI]
721
422/8 <
190>
♂ Raden Mas Jatiwirawan [Hb.6.11.29.3] [
Hamengku Buwono VI]
722
423/8 <
190>
♂ Raden Mas Irawan [Hb.6.11.29.4] [
Hamengku Buwono VI]
723
424/8 <
190>
♂ Raden Mas Joko Kusumo [Hb.6.11.29.5] [
Hamengku Buwono VI]
724
425/8 <
190>
♂ Raden Mas Basudewo [Hb.6.11.29.6] [
Hamengku Buwono VI]
725
426/8 <
190>
♀ Raden Ajeng Siti Kahariyah [Hb.6.11.29.7] [
Hamengku Buwono VI]
726
427/8 <
190>
♀ Raden Ajeng Siti Haryani [Hb.6.11.29.8] [
Hamengku Buwono VI]
727
428/8 <
190>
♂ Raden Mas Rupotolo [Hb.6.11.29.9] [
Hamengku Buwono VI]
728
429/8 <
191+
1022!>
♀ Raden Ajeng Siti Roousmiyati [Hb.7.14.1] (Raden Ayu Jiteng Marsudi) [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
729
430/8 <
191+
1022!>
♂ Raden Mas Roosmiyanto [Hb.7.14.2] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
730
431/8 <
191+
1022!>
♀ Raden Ajeng Siti Kisrunatini [Hb.7.14.3] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
731
432/8 <
191+
1022!>
♂ Raden Mas Ibnu Roosamsi [Hb.7.14.4] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
732
433/8 <
191+
1022!>
♂ Raden Mas Sumarooshaji [Hb.7.14.5] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
733
434/8 <
191+
1022!>
♂ Raden Mas Bonorassid [Hb.7.14.6] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
734
435/8 <
81+
191!>
♀ Raden Ajeng Siti Rokhyati Roosmiyatsih [Hb.7.14.7] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
735
436/8 <
240>
♂ Raden Mas Suwahyohadi [Hb.6.18.45.1] [
Hamengku Buwono VI]
736
437/8 <
240>
♀ Raden Ajeng Atas Sriharjani [Hb.6.18.45.2] [
Hamengku Buwono VI]
737
438/8 <
240>
♂ Raden Mas Susetyohadi [Hb.6.18.45.3] [
Hamengku Buwono VI]
738
439/8 <
203>
♀ Raden Ajeng Suharmi [Hb.6.18.43.1] [
Hamengku Buwono VI]
739
440/8 <
227>
♀ Raden Ajeng Siti Kusumandari [Hb.6.18.21.1] [
Hamengku Buwono VI]
740
441/8 <
227>
♀ Raden Ajeng Siti Kusumastuti [Hb.6.18.21.2] [
Hamengku Buwono VI]
741
442/8 <
226>
♂ Raden Mas Atas Hariyono [Hb.6.18.20.1] [
Hamengku Buwono VI]
742
443/8 <
226>
♀ Raden Ajeng Atas Hariyani [Hb.6.18.20.5] [
Hamengku Buwono VI]
743
444/8 <
226>
♂ Raden Mas Atas Haripranowo [Hb.6.18.20.4] [
Hamengku Buwono VI]
744
445/8 <
226>
♂ Raden Mas Atas Haripranoto [Hb.6.18.20.3] [
Hamengku Buwono VI]
745
446/8 <
226>
♂ Raden Mas Atas Hariyanto [Hb.6.18.20.2] [
Hamengku Buwono VI]
746
447/8 <
225>
♀ Raden Ajeng Sri Rahayu [Hb.6.18.19.1] [
Hamengku Buwono VI]
747
448/8 <
225>
♀ Raden Ajeng Parlentien [Hb.6.18.19.2] [
Hamengku Buwono VI]
748
449/8 <
221+
1035!>
♂ Raden Mas Sasongko Kumoro [Hb.7.20.15.1] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
749
450/8 <
221+
1035!>
♂ Raden Mas Suryo Kumoro [Hb.7.20.15.2] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
750
451/8 <
221+
1035!>
♀ Raden Ajeng Retno Kumoro [Hb.7.20.15.3] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
751
452/8 <
224>
♂ Raden Mas Mustikojati [Hb.6.18.17.1] [
Hamengku Buwono VI]
752
453/8 <
222>
♂ Raden Mas Sudewo [Hb.6.18.16.2] [
Hamengku Buwono VI]
753
454/8 <
222>
♂ Raden Mas Dewobroto [Hb.6.18.16.3] [
Hamengku Buwono VI]
754
455/8 <
222>
♀ Raden Ajeng Utari [Hb.6.18.16.4] [
Hamengku Buwono VI]
755
456/8 <
222>
♂ Raden Mas Susanto [Hb.6.18.16.5] [
Hamengku Buwono VI]
756
457/8 <
222>
♀ Raden Ajeng Kusumaryarti [Hb.6.18.16.1] [
Hamengku Buwono VI]
757
458/8 <
222>
♀ Raden Ajeng Farida Muryati [Hb.6.18.16.7] [
Hamengku Buwono VI]
758
459/8 <
222>
♀ Raden Ajeng Wahyuwiyati [Hb.6.18.16.6] [
Hamengku Buwono VI]
759
460/8 <
224>
♀ Raden Ajeng Susiloretno [Hb.6.18.17.2] [
Hamengku Buwono VI]
760
461/8 <
224>
♀ Raden Ajeng Sukretiyowati [Hb.6.18.17.3] [
Hamengku Buwono VI]
761
462/8 <
224>
♀ Raden Ajeng Sridonoharti [Hb.6.18.17.4] [
Hamengku Buwono VI]
762
463/8 <
224>
♂ Raden Mas Jatmikohadi [Hb.6.18.17.5] [
Hamengku Buwono VI]
763
464/8 <
224>
♀ Raden Ajeng Kuswantiyotatmi [Hb.6.18.17.6] [
Hamengku Buwono VI]
764
465/8 <
224>
♀ Raden Ajeng Sudarsini [Hb.6.18.17.8] [
Hamengku Buwono VI]
765
466/8 <
224>
♀ Raden Ajeng Iswarastuti [Hb.6.18.17.7] [
Hamengku Buwono VI]
766
467/8 <
224>
♀ Raden Ajeng Kusumodewati [Hb.6.18.17.9] [
Hamengku Buwono VI]
767
468/8 <
220>
♂ Raden Mas Usaeni [Hb.6.18.13.2] [
Hamengku Buwono VI]
768
469/8 <
220>
♀ Raden Ajeng Ispahano [Hb.6.18.13.1] [
Hamengku Buwono VI]
769
470/8 <
223>
♂ Raden Mas Arban [Hb.6.18.14.2] [
Hamengku Buwono VI]
770
471/8 <
223>
♂ Raden Mas Armianto [Hb.6.18.14.1] [
Hamengku Buwono VI]
771
472/8 <
223>
♀ Raden Ajeng Armiatun [Hb.6.18.14.3] [
Hamengku Buwono VI]
772
473/8 <
223>
♀ Raden Ajeng Armiati [Hb.6.18.14.4] [
Hamengku Buwono VI]
773
474/8 <
223>
♀ Raden Ajeng Armiastuti [Hb.6.18.14.5] [
Hamengku Buwono VI]
774
475/8 <
223>
♀ Raden Ajeng Ardiatun [Hb.6.18.14.6] [
Hamengku Buwono VI]
775
476/8 <
223>
♀ Raden Ajeng Ardaninggar [Hb.6.18.14.11] [
Hamengku Buwono VI]
776
477/8 <
223>
♂ Raden Mas Arianto [Hb.6.18.14.10] [
Hamengku Buwono VI]
777
478/8 <
223>
♂ Raden Mas Ardianto [Hb.6.18.14.9] [
Hamengku Buwono VI]
778
479/8 <
223>
♀ Raden Ajeng Ardiati [Hb.6.18.14.8] [
Hamengku Buwono VI]
779
480/8 <
223>
♂ Raden Mas Ariseno [Hb.6.18.14.7] [
Hamengku Buwono VI]
780
481/8 <
215>
♂ Raden Mas Barlow Sidhanti [Hb.6.18.12.1] [
Hamengku Buwono VI]
781
482/8 <
215>
♀ Raden Ajeng Bariori Atas Riati [Hb.6.18.12.2] [
Hamengku Buwono VI]
782
483/8 <
215>
♀ Raden Ayu Barnisriati [Hb.6.18.12.3] [
Hamengku Buwono VI]
783
484/8 <
215>
♂ Raden Mas Barnorianto [Hb.6.18.12.4] [
Hamengku Buwono VI]
784
485/8 <
215>
♀ Raden Ajeng Sri Suryati [Hb.6.18.12.5] [
Hamengku Buwono VI]
785
486/8 <
215>
♂ Raden Mas Bardio [Hb.6.18.12.13] [
Hamengku Buwono VI]
786
487/8 <
215>
♂ Raden Mas Barmono [Hb.6.18.12.12] [
Hamengku Buwono VI]
787
488/8 <
215>
♂ Raden Mas Bardono [Hb.6.18.12.11] [
Hamengku Buwono VI]
788
489/8 <
215>
♀ Raden Ajeng Barsiam [Hb.6.18.12.10] [
Hamengku Buwono VI]
789
490/8 <
215>
♀ Raden Ajeng Barri Hastuti [Hb.6.18.12.9] [
Hamengku Buwono VI]
790
491/8 <
215>
♂ Raden Mas Raharjo [Hb.6.18.12.7] [
Hamengku Buwono VI]
791
492/8 <
215>
♂ Raden Mas Kusumo Suprapto [Hb.6.18.12.8] [
Hamengku Buwono VI]
792
493/8 <
215>
♀ Raden Ajeng Sri Indarti [Hb.6.18.12.6] [
Hamengku Buwono VI]
793
494/8 <
213>
♀ Raden Ajeng Atas Waruti [Hb.6.18.11.5] [
Hamengku Buwono VI]
794
495/8 <
213>
♀ Raden Ajeng Atas Sriyati [Hb.6.18.11.4] [
Hamengku Buwono VI]
795
496/8 <
213>
♂ Raden Mas Supratiknyo [Hb.6.18.11.1] [
Hamengku Buwono VI]
796
497/8 <
213>
♂ Raden Mas Suhardiman [Hb.6.18.11.2] [
Hamengku Buwono VI]
797
498/8 <
213>
♀ Raden Ajeng Atas Suwartinah [Hb.6.18.11.3] [
Hamengku Buwono VI]
798
499/8 <
210>
♂ Raden Mas Surodi [Hb.6.18.8.1] [
Hamengku Buwono VI]
799
500/8 <
202>
♀ Raden Ajeng Atas Kartini [Hb.6.18.7.1] [
Hamengku Buwono VI]
800
501/8 <
198>
♂ Raden Mas Sakirdanmerski [Hb.6.18.1.1] [
Hamengku Buwono VI]
801
502/8 <
198>
♂ Raden Mas Sudiyanto [Hb.6.18.1.5] [
Hamengku Buwono VI]
802
503/8 <
198>
♀ Raden Ajeng Emperatrice [Hb.6.18.1.4] [
Hamengku Buwono VI]
803
504/8 <
198>
♂ Raden Mas Alberdien [Hb.6.18.1.3] [
Hamengku Buwono VI]
804
505/8 <
198>
♂ Raden Mas Danurdono [Hb.6.18.1.2] [
Hamengku Buwono VI]
805
506/8 <
199>
♂ Raden Mas Ibnusapari [Hb.6.18.2.1] [
Hamengku Buwono VI]
806
507/8 <
199>
♀ Raden Ajeng Sri Ambarkustin [Hb.6.18.2.5] [
Hamengku Buwono VI]
807
508/8 <
199>
♂ Raden Mas Ibnu Saipur [Hb.6.18.2.4] [
Hamengku Buwono VI]
808
509/8 <
199>
♂ Raden Mas Alwimalebari [Hb.6.18.2.3] [
Hamengku Buwono VI]
809
510/8 <
199>
♀ Raden Ajeng S. Sajarahbanun [Hb.6.18.2.2] [
Hamengku Buwono VI]
810
511/8 <
75>
♂ Raden Mas Sudomo [Hb.6.18.3.3] [
Hamengku Buwono VI]
811
512/8 <
75>
♀ Raden Ajeng Niniek [Hb.6.18.3.1] [
Hamengku Buwono VI]
812
513/8 <
75>
♀ Raden Ajeng Kustanti [Hb.6.18.3.2] [
Hamengku Buwono VI]
813
514/8 <
75>
♀ Raden Ajeng Suwasti [Hb.6.18.3.4] [
Hamengku Buwono VI]
814
515/8 <
75>
♀ Raden Ajeng Sriana [Hb.6.18.3.5] [
Hamengku Buwono VI]
815
516/8 <
75>
♂ Raden Mas Harjosubroto [Hb.6.18.3.6] (Kanjeng Raden Tumenggung Kusumodiningrat) [
Hamengku Buwono VI]
816
517/8 <
75>
♂ Raden Mas Harjowiono [Hb.6.18.3.7] [
Hamengku Buwono VI]
817
518/8 <
75>
♀ Raden Ajeng Constantien [Hb.6.18.3.8] [
Hamengku Buwono VI]
818
519/8 <
75>
♂ Raden Mas Mustolo [Hb.6.18.3.9] [
Hamengku Buwono VI]
819
520/8 <
75>
♂ Raden Mas Harjo Seputro [Hb.6.18.3.10] [
Hamengku Buwono VI]
820
521/8 <
117+
75!>
♂ Raden Mas Samsurohini [Hb.7.54.1] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
821
522/8 <
117+
75!>
♂ Raden Mas Mursanto [Hb.7.54.2] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
822
523/8 <
117+
75!>
♂ Raden Mas Sakuntolo [Hb.7.54.3] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
823
524/8 <
75+
117!>
♀ Raden Ajeng Suyadilah [Hb.7.54.4] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
824
525/8 <
242+
142>
♂ Raden Mas Sardono [Hb.7.68.4] [
Hamengku Buwono VII]
825
526/8 <
75+
117!>
♀ Raden Ayu Suyatilah [Hb.7.54.5] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
826
527/8 <
75>
♂ Raden Mas Jatiprakoso [Hb.6.18.3.2.4] [
Hamengku Buwono VI]
827
528/8 <
75>
♂ Raden Mas Jatiprayitno [Hb.6.18.3.2.5] [
Hamengku Buwono VI]
828
529/8 <
200>
♀ Raden Ajeng S. Sutarin [Hb.6.18.6.1] [
Hamengku Buwono VI]
829
530/8 <
241>
♀ Raden Ajeng Utarin [Hb.6.18.4.1] (Raden Ayu Satochid Kartanegara) [
Hamengku Buwono VI]
830
531/8 <
241>
♂ Raden Mas Umarsono Kusumo Utoyo [Hb.6.18.4.2] [
Hamengku Buwono VI]
831
532/8 <
241>
♂ Raden Mas Ariono Kusumo Utoyo [Hb.6.18.4.4] [
Hamengku Buwono VI]
832
533/8 <
241>
♂ Raden Mas Hadiono Kusumo Utoyo [Hb.6.18.4.3] [
Hamengku Buwono VI]
833
534/8 <
241>
♀ Raden Ajeng Utariah [Hb.6.18.4.5] (Raden Ayu Sudirman Kartohadiprojo) [
Hamengku Buwono VI]
834
535/8 <
241>
♂ Raden Mas Sutodo Kusumo Utoyo [Hb.6.18.4.6] [
Hamengku Buwono VI]
835
536/8 <
241>
♂ Raden Mas Utopo Kusumo Utoyo [Hb.6.18.4.7] [
Hamengku Buwono VI]
836
537/8 <
241>
♀ Raden Ajeng Atashari [Hb.6.18.4.11] (Raden Ayu Martono) [
Hamengku Buwono VI]
837
538/8 <
241>
♂ Raden Mas Usadarto Kusumo Utoyo [Hb.6.18.4.12] [
Hamengku Buwono VI]
838
539/8 <
241>
♀ Raden Ajeng Subanjirah [Hb.6.18.4.8] (Raden Ayu Wignyosuparto) [
Hamengku Buwono VI]
839
540/8 <
241>
♂ Raden Mas Moorianto Kusumo Utoyo [Hb.6.18.4.9] [
Hamengku Buwono VI]
840
541/8 <
201>
♀ Raden Ajeng Sadariah [Hb.6.18.5.1] ? (Raden Ayu Sumitro) [
Hamengku Buwono VI]
841
542/8 <
201>
♂ Raden Mas Rustamaji [
Hamengku Buwono VI]
842
543/8 <
201>
♀ Raden Ajeng Ayu Sri Chayati [Hb.6.18.5.3] ? (Raden Ayu Darmasto H. Panular) [
Hamengku Buwono VI]
843
544/8 <
201>
♀ Raden Ajeng Sri Kustilah [
Hamengku Buwono VI]
844
545/8 <
201>
♂ Raden Mas Rachim [Hb.6.18.5.5] ? (Louis Van S) [
Hamengku Buwono VI]
845
546/8 <
201>
♂ Raden Mas Sutarto [Hb.6.18.5.6] [
Hamengku Buwono VI]
846
547/8 <
201>
♂ Raden Mas Samsudi [Hb.6.18.5.7] [
Hamengku Buwono VI]
847
548/8 <
200>
♀ Raden Ajeng Sutariyah [Hb.6.18.6.2] ? (Raden Ayu Projodiningrat) [
Hamengku Buwono VI]
848
549/8 <
200>
♂ Raden Mas Herusutamto [Hb.6.18.6.3] [
Hamengku Buwono VI]
849
550/8 <
200>
♀ Raden Ajeng Siti Suwasti [Hb.6.18.6.4] [
Hamengku Buwono VI]
850
551/8 <
200>
♀ Raden Ajeng Maryati [Hb.6.18.6.5] ? (Raden Ayu Budiman) [
Hamengku Buwono VI]
851
552/8 <
217+
189>
♂ Raden Mas Sumarsono [Hb.6.18.9.1] [
Hamengku Buwono VI]
852
553/8 <
217+
189>
♂ Raden Mas Sudiono [Hb.6.18.9.2] [
Hamengku Buwono VI]
853
554/8 <
217+
189>
♀ Raden Ajeng Atasasri [Hb.6.18.9.3] ? (Raden Ayu Muksis) [
Hamengku Buwono VI]
854
555/8 <
217+
189>
♀ Raden Ajeng Atasamien [Hb.6.18.9.4] ? (Raden Ayu Hadinoto) [
Hamengku Buwono VI]
855
556/8 <
217+
189>
♂ Raden Mas Sumantri [Hb.6.18.9.5] [
Hamengku Buwono VI]
856
557/8 <
217+
189>
♂ Raden Mas Sudibyo [Hb.6.18.9.6] [
Hamengku Buwono VI]
857
558/8 <
217+
189>
♂ Raden Mas Subari [Hb.6.18.9.7] [
Hamengku Buwono VI]
858
559/8 <
217+
189>
♂ Raden Mas Suharyono [Hb.6.18.9.8] [
Hamengku Buwono VI]
859
560/8 <
217+
189>
♀ Raden Ajeng Atas Asih [Hb.6.18.9.9] ? (Raden Ayu Hadikusumo) [
Hamengku Buwono VI]
860
561/8 <
217+
189>
♂ Raden Mas Suwahyu Aji [Hb.6.18.9.10] [
Hamengku Buwono VI]
861
562/8 <
211>
♀ Raden Ajeng Karmiasih [Hb.6.18.10.1] (Raden Ayu Munoto Notokusumo) [
Hamengku Buwono VI]
862
563/8 <
211>
♀ Raden Ajeng Mustinah [Hb.6.18.10.2] (Raden Ayu Supangkat) [
Hamengku Buwono VI]
863
564/8 <
211>
♀ Raden Ajeng Musrinah [Hb.6.18.10.3] (Raden Ayu Suparto) [
Hamengku Buwono VI]
864
565/8 <
211>
♀ Raden Ajeng Musdilah [Hb.6.18.10.4] (Raden Ayu S. Reksodarmojo) [
Hamengku Buwono VI]
865
566/8 <
211>
♀ Raden Ajeng Musriati [Hb.6.18.10.5] [
Hamengku Buwono VI]
866
567/8 <
211>
♂ Raden Mas Mustopo [Hb.6.18.10.6] [
Hamengku Buwono VI]
867
568/8 <
211>
♂ Raden Mas Mustejo [Hb.6.18.10.7] [
Hamengku Buwono VI]
868
569/8 <
211>
♀ Raden Ajeng Mustiyah [Hb.6.18.10.8] (Raden Ayu Guharsono) [
Hamengku Buwono VI]
869
570/8 <
211>
♂ Raden Mas Mustaji [Hb.6.18.10.9] [
Hamengku Buwono VI]
870
571/8 <
211>
♂ Raden Mas Musigit [Hb.6.18.10.10] [
Hamengku Buwono VI]
871
572/8 <
121+
174>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Jayaningrat [Hb.7.13.8] [
Hamengku Buwono VII]
872
573/8 <
124+
179>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Condrodiningrat [Hb.7.27.1] (Raden Mas Ongkowijoyo) [
Hamengku Buwono VII]
873
574/8 <
110+
165>
♂ Raden Mas Alfonds [Hb.6.20.28.1] [
Pugeran]
874
575/8 <
110+
165>
♀ Raden Ajeng Suul [Hb.6.20.28.2] [
Pugeran]
875
576/8 <
110+
165>
♀ Raden Ajeng Augusta [Hb.6.20.28.3] [
Pugeran]
876
577/8 <
248+
190>
♀ Raden Ayu Kusrento Kasiah [Hb.6.23.2.1] [
Hamengku Buwono VI]
877
578/8 <
248+
190>
♂ Raden Mas Tamtanus [Hb.6.23.2.2] [
Hamengku Buwono VI]
878
579/8 <
248+
190>
♂ Raden Mas Iskandar [Hb.6.23.2.3] [
Hamengku Buwono VI]
879
580/8 <
248+
190>
♂ Raden Mas Sidarto [Hb.6.23.2.4] [
Hamengku Buwono VI]
880
581/8 <
248+
190>
♀ Raden Ayu Sayidiyah Tanidipuro [Hb.6.23.2.5] [
Hamengku Buwono VI]
881
582/8 <
249>
♀ Raden Ayu Agustinah [Hb.6.23.4.1] [
Hamengku Buwono VI]
882
583/8 <
249>
♂ Raden Mas Suripto [Hb.6.23.4.2] [
Hamengku Buwono VI]
883
584/8 <
249>
♂ Raden Mas Danang [Hb.6.23.4.3] [
Hamengku Buwono VI]
884
585/8 <
250>
♀ Raden Ayu Umayi Prayitno [Hb.6.23.3.1] [
Hamengku Buwono VI]
885
586/8 <
250>
♂ Kanjeng Raden Mas Tumenggung Umoyo Padmodipuro [Hb.6.23.3.2] [
Hamengku Buwono VI]
886
587/8 <
167>
♀ Raden Ayu Harjoatmojo [Hb.6.9.7.1] [
Hamengku Buwono VI]
887
588/8 <
167>
♀ Raden Ayu Harjokusumo [Hb.6.9.7.2] [
Hamengku Buwono VI]
888
589/8 <
167>
♀ Raden Ayu Sumekto [Hb.6.9.7.4] [
Hamengku Buwono VI]
889
590/8 <
167>
♀ Raden Ayu Legosuhoto [Hb.6.9.7.5] [
Hamengku Buwono VI]
890
591/8 <
167>
♂ Kanjeng Pangeran Haryo Mangunkusumo [Hb.6.9.7.6] [
Hamengku Buwono VI]
891
592/8 <
80>
♂ Raden Mas Pringgo Sastrosutadikusno [Hb.6.9.4.5] [
Hamengku Buwono VI]
892
593/8 <
118+
169>
♀ Raden Ayu Purboningrat [Hb.7.1.2] [
Hamengku Buwono VII]
893
594/8 <
118+
169>
♀ Raden Ayu Suryo Subianto [Hb.7.1.3] [
Hamengku Buwono VII]
894
595/8 <
118+
169>
♀ Raden Ayu Purbo Sudibyo [Hb.7.1.4] [
Hamengku Buwono VII]
895
596/8 <
118+
170>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Brotodiprojo [Hb.7.1.6] [
Hamengku Buwono VII]
896
597/8 <
118+
169>
♀ Raden Ayu Notoprajarto [Hb.7.1.5] [
Hamengku Buwono VII]
897
598/8 <
118+
170>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Dipodiningrat [Hb.7.1.7] [
Hamengku Buwono VII]
898
599/8 <
118+
171>
♀ Raden Ayu Dewi Marzuki [Hb.7.1.8] [
Hamengku Buwono VII]
899
600/8 <
118+
171>
♀ Raden Ayu Sudiyat [Hb.7.1.9] [
Hamengku Buwono VII]
900
601/8 <
118>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Kusumodiprojo [Hb.7.1.10] [
Hamengku Buwono VII]
901
602/8 <
118>
♀ Raden Ayu Suwahyo [Hb.7.1.11] [
Hamengku Buwono VII]
902
603/8 <
290+
289!>
♂ Raden Mas Ngaskarul Sujangi [Hb.7.76.4] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
903
604/8 <
289+
290!>
♂ Raden Mas Lenggana [Hb.7.76.3] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
904
605/8 <
289+
290!>
♀ Raden Ajeng Sriwiyati [Hb.7.76.2] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
905
606/8 <
289+
290!>
♀ Raden Ajeng Nuning Warini [Hb.7.76.1] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
906
607/8 <
291+
195>
♀ Bendoro Raden Ayu Murdaningrat [Hb.7.74.3] [
Hamengku Buwono VII]
907
608/8 <
291+
195>
♀ Raden Ajeng Siti Kismardewi [Hb.7.74.1] [
Hamengku Buwono VII]
908
609/8 <
251+
890!>
♀ Raden Ajeng Siti Onengan [Hb.7.71.6] (Raden Ayu Sutatwo Hadiwigeno) [
Hamengku Buwono VII]
909
610/8 <
251+
890!>
♂ Raden Mas Supono [Hb.7.71.5] (Kanjeng Raden Tumenggung Hastono Negoro) [
Hamengku Buwono VII]
910
611/8 <
251+
890!>
♂ Raden Mas Sucitro [Hb.7.71.4] [
Hamengku Buwono VII]
911
612/8 <
251+
890!>
♂ Raden Mas Widotomo [Hb.7.71.3] [
Hamengku Buwono VII]
912
613/8 <
251+
890!>
♂ Raden Mas Swayitno [Hb.7.71.2] [
Hamengku Buwono VII]
913
614/8 <
251+
890!>
♀ Bendoro Raden Ayu Benowo [Hb.7.71.1] [
Hamengku Buwono VII]
915
615/8 <
242+
143>
♂ Raden Mas Nirantoro [Hb.7.68.14] [
Hamengku Buwono VII]
916
616/8 <
242+
143>
♂ Raden Mas Sinangjono [Hb.7.68.13] [
Hamengku Buwono VII]
917
617/8 <
242+
143>
♀ Raden Ajeng Harjanti [Hb.7.68.12] (Raden Ayu Sumbogo) [
Hamengku Buwono VII]
918
618/8 <
242+
143>
♀ Raden Ajeng Suparwati [Hb.7.68.11] (Raden Ayu Kuncoro) [
Hamengku Buwono VII]
919
619/8 <
242+
143>
♀ Raden Ajeng Srimulat [Hb.7.68.10] (Raden Ayu Widarso) [
Hamengku Buwono VII]
921
620/8 <
242+
143>
♂ Raden Mas Rimawan [Hb.7.68.8] [
Hamengku Buwono VII]
922
621/8 <
242+
143>
♀ Raden Ajeng Siti Sunarti [Hb.7.68.7] (Raden Ayu Hambarjan) [
Hamengku Buwono VII]
923
622/8 <
242+
143>
♀ Raden Ajeng Ismarpinjun Kastupi [Hb.7.68.6] (Raden Ayu Suwanto Singaranu) [
Hamengku Buwono VII]
924
623/8 <
242+
142>
♀ Raden Ajeng Siti Sumarti [Hb.7.68.5] [
Hamengku Buwono VII]
925
624/8 <
242+
142>
♂ Raden Mas Sutrisno [Hb.7.68.3] [
Hamengku Buwono VII]
926
625/8 <
242+
142>
♂ Raden Mas Sutiyanto [Hb.7.68.2] [
Hamengku Buwono VII]
927
626/8 <
242+
142>
♂ Raden Mas Asimkuwari [Hb.7.68.1] [
Hamengku Buwono VII]
928
627/8 <
119+
562!>
♂ Raden Mas Kesowo [Hb.7.58.4] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
929
628/8 <
119+
562!>
♀ Raden Ajeng Widayat Sumalyo [Hb.7.58.2] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
930
629/8 <
119+
561!>
♂ Raden Mas L. Sayoko [Hb.7.58.3] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
931
630/8 <
119+
562!>
♀ Raden Ajeng Sri Sahuti [Hb.7.58.6] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
932
631/8 <
119+
562!>
♂ Raden Mas Danisworo [Hb.7.58.7] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
933
632/8 <
119+
562!>
♀ Raden Ajeng Srie Haryati [Hb.7.58.8] (Raden Ayu Gandhi Purno) [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
934
633/8 <
119+
561!>
♀ Raden Ajeng Suparmi [Hb.7.58.9] (Raden Ayu Kusumo Widayat) [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
935
634/8 <
292+
213>
♂ Raden Mas Winoto Parartho [Hb.7.56.4] [
Hamengku Buwono VII]
936
635/8 <
292+
213>
♀ Raden Ajeng Musjati [Hb.7.56.3] (Raden Ayu Suryowinoto) [
Hamengku Buwono VII]
937
636/8 <
292+
213>
♀ Raden Ajeng Nuryati [Hb.7.56.2] (Raden Ayu Sutratmo Hadisusanto) [
Hamengku Buwono VII]
938
637/8 <
292+
213>
♀ Raden Ajeng Nurini [Hb.7.56.1] (Raden Ayu Suryokusumo) [
Hamengku Buwono VII]
939
638/8 <
260+
195>
♀ Raden Ayu Condrohalpito [Hb.7.47.1] [
Hamengku Buwono VII]
940
639/8 <
260+
195>
♀ Raden Ayu Puspodiningrat [Hb.7.47.2] [
Hamengku Buwono VII]
941
640/8 <
260+
195>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Brongtodiningrat [Hb.7.47.3] [
Hamengku Buwono VII]
942
641/8 <
260+
195>
♂ Raden Mas Ruslanu Danurusamsi [Hb.7.47.4] [
Hamengku Buwono VII]
943
642/8 <
260+
195>
♀ Raden Ajeng Sumiyarti [Hb.7.47.5] [
Hamengku Buwono VII]
944
643/8 <
260+
195>
♂ Raden Mas Sutresno [Hb.7.47.6] [
Hamengku Buwono VII]
945
644/8 <
260+
195>
♂ Raden Mas Rudhatin [Hb.7.47.7] [
Hamengku Buwono VII]
946
645/8 <
262>
♀ Raden Ajeng Palentinah [Hb.7.45.5] [
Hamengku Buwono VII]
947
646/8 <
262>
♀ Raden Ayu Karloon [Hb.7.45.3] [
Hamengku Buwono VII]
948
647/8 <
262>
♂ Raden Mas Suryo Sucipto [Hb.7.45.2] [
Hamengku Buwono VII]
949
648/8 <
262>
♀ Raden Ajeng Sumarsih [Hb.7.45.4] (Raden Ayu M. Sarlono) [
Hamengku Buwono VII]
950
649/8 <
262>
♂ Raden Mas Yordan [Hb.7.45.1] (Raden Lurah Condrolukito) [
Hamengku Buwono VII]
951
650/8 <
286>
♂ Raden Mas Basuki [Hb.7.19.4] [
Hamengku Buwono VII]
952
651/8 <
286>
♀ Raden Ayu Suryaningprang [Hb.7.19.3] [
Hamengku Buwono VII]
953
652/8 <
299+
220>
♂ Kanjeng Raden Mas Haryo Suryo Baswo S. [Hb.7.19.1.4] [
Pakubuwono X]
954
653/8 <
299+
220>
♂ Bendoro Raden Mas Suryo Danindro S. [Hb.7.19.1.3] [
Pakubuwono X]
955
654/8 <
299+
220>
♀ Bendoro Raden Ajeng Murhardining [Hb.7.19.1.2] (Bendoro Raden Ayu Cipto Yuwono) [
Pakubuwono X]
956
655/8 <
299+
220>
♀ Bendoro Raden Ajeng Kusniati [Hb.7.19.1.1] (Bendoro Raden Ayu Suryo) [
Pakubuwono X]
957
656/8 <
121+
173>
♂ Raden Lurah Hatmosuwarno [Hb.7.13.3] [
Hamengku Buwono VII]
958
657/8 <
116+
167>
♀ Raden Ayu Wiroguno [Hb.7.4.1] [
Hamengku Buwono VII]
959
658/8 <
116+
167>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Poncokusumo [Hb.7.4.2] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
960
659/8 <
116+
167>
♂ Raden Mas Atmo Tjondropawiro [Hb.7.4.4] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
961
660/8 <
116+
167>
♀ Raden Ayu Danuningrat [Hb.7.4.7] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
962
661/8 <
116+
167>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Joyowinoto [Hb.7.4.10] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
963
662/8 <
116+
167>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Pusponegoro [Hb.7.4.9] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
964
663/8 <
116+
167>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Nitinegoro [Hb.7.4.8] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
965
664/8 <
116+
167>
♀ Raden Ayu Ambar Kusumo [Hb.7.4.6] (Raden Ayu Danudirjo) [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
966
665/8 <
116+
167>
♀ Raden Ayu Danusewoyo [Hb.7.4.5] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
967
666/8 <
116+
167>
♀ Raden Ayu Mangun Prawiro Wiguno [Hb.7.4.3] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
968
667/8 <
121+
172>
♂ Raden Lurah Atmocondrodipuro [Hb.7.13.1] [
Hamengku Buwono VII]
969
668/8 <
121+
174>
♂ Raden Mas Sudarmojo [Hb.7.13.2] [
Hamengku Buwono VII]
970
669/8 <
121+
172>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Kusumodipuro [Hb.7.13.4] [
Hamengku Buwono VII]
971
670/8 <
121+
172>
♂ Raden Rio Kusumoatmojo [Hb.7.13.5] [
Hamengku Buwono VII]
972
671/8 <
121+
173>
♂ Raden Wedono Kawindrogupito [Hb.7.13.7] [
Hamengku Buwono VII]
973
672/8 <
121+
177>
♀ Raden Ayu Kaharkusmen [Hb.7.13.6] [
Hamengku Buwono VII]
974
673/8 <
121+
178>
♂ Raden Mas Suarli [Hb.7.13.14] [
Hamengku Buwono VII]
975
674/8 <
121+
176>
♂ Raden Ngabehi Puspopertomo [Hb.7.13.9] [
Hamengku Buwono VII]
976
675/8 <
121+
174>
♀ Raden Ayu Wiryoatmojo [Hb.7.13.13] [
Hamengku Buwono VII]
977
676/8 <
121+
174>
♀ Raden Ayu Kartosudirjo [Hb.7.13.10] [
Hamengku Buwono VII]
978
677/8 <
121+
172>
♂ Raden Lurah Atmocondrosebdo [Hb.7.13.11] [
Hamengku Buwono VII]
979
678/8 <
121+
176>
♂ Raden Rio Mandoyoseputro [Hb.7.13.12] [
Hamengku Buwono VII]
980
679/8 <
121+
176>
♀ Raden Ajeng Suhatijah [Hb.7.13.15] (Raden Ayu Dibyoharjono) [
Hamengku Buwono VII]
981
680/8 <
121+
175>
♂ Raden Mas Suhadiyo [Hb.7.13.28] [
Hamengku Buwono VII]
982
681/8 <
121+
178>
♂ Raden Rio Mandoyoseputro [Hb.7.13.27] [
Hamengku Buwono VII]
983
682/8 <
121+
176>
♂ Raden Mas Sumaji [Hb.7.13.26] [
Hamengku Buwono VII]
984
683/8 <
300+
121!>
♂ Raden Mas Rio Condrodiningrat [Hb.7.13.25] [
Hamengku Buwono VII]
985
684/8 <
300+
121!>
♂ Raden Mas Menot [Hb.7.13.24] [
Hamengku Buwono VII]
986
685/8 <
121+
176>
♀ Raden Ayu Achmad Dahlan [Hb.7.13.23] [
Hamengku Buwono VII]
987
686/8 <
300+
121!>
♂ Raden Mas Yataskiru / Jonggrang [Hb.7.13.22] [
Hamengku Buwono VII]
988
687/8 <
121+
172>
♂ Raden Panji Joyosetejo [Hb.7.13.21] [
Hamengku Buwono VII]
989
688/8 <
300+
121!>
♀ Raden Ajeng Suhadijah [Hb.7.13.20] [
Hamengku Buwono VII]
990
689/8 <
121+
176>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Yudaningrat [Hb.7.13.19] [
Hamengku Buwono VII]
991
690/8 <
121+
174>
♀ Raden Ayu Daryono [Hb.7.13.17] [
Hamengku Buwono VII]
992
691/8 <
121+
178>
♂ Raden Bagus Atmocondrokukilo [Hb.7.13.16] [
Hamengku Buwono VII]
993
692/8 <
276+
204>
♂ Raden Mas Sinduseputro [Hb.7.31.1] (Raden Mas Jonkheer Marineer) [
Hamengku Buwono VII]
994
693/8 <
122+
114>
♀ Raden Ajeng Siti Suharjinah [Hb.7.17.1] (Raden Ayu Pringgowiyono) [
Hamengku Buwono VII]
995
694/8 <
122+
114>
♀ Raden Ajeng Siti Hardiyah [Hb.7.17.2] (Raden Ayu Kasto) [
Hamengku Buwono VII]
996
695/8 <
122+
114>
♂ Raden Mas Sudarmadi [Hb.7.17.4] (Raden Lurah Atmokusumo) [
Hamengku Buwono VII]
997
696/8 <
122+
115>
♂ Raden Mas Sumradono [Hb.7.17.6] [
Hamengku Buwono VII]
998
697/8 <
122+
115>
♀ Raden Ajeng Siti Martiyah [Hb.7.17.7] [
Hamengku Buwono VII]
999
698/8 <
122+
117>
♀ Raden Ajeng Siti Suminarjinah [Hb.7.17.12] [
Hamengku Buwono VII]
1000
699/8 <
122+
115>
♂ Raden Mas Wisnubroto [Hb.7.17.17] [
Hamengku Buwono VII]
1001
700/8 <
122+
118>
♂ Raden Mas Muryatmi [Hb.7.17.19] [
Hamengku Buwono VII]
1002
701/8 <
122+
114>
♂ Raden Mas Nayadi [Hb.7.17.20] [
Hamengku Buwono VII]
1003
702/8 <
122>
♂ Raden Mas Wiyitmo [Hb.7.17.22] [
Hamengku Buwono VII]
1004
703/8 <
122+
118>
♂ Raden Mas Subardi [Hb.7.17.23] (Raden Wedono Atmocondroutomo) [
Hamengku Buwono VII]
1005
704/8 <
122+
115>
♂ Raden Mas Suyadi [Hb.7.17.26] [
Hamengku Buwono VII]
1006
705/8 <
122+
114>
♂ Raden Mas Sutiyardi [Hb.7.17.27] (Raden Bagus Atmosuryodiprojo) [
Hamengku Buwono VII]
1007
706/8 <
122+
115>
♀ Raden Ajeng Siti Partinah [Hb.7.17.29] (Raden Ayu Gondokusumo) [
Hamengku Buwono VII]
1008
707/8 <
122+
120>
♂ Raden Mas Sumardi [Hb.7.17.36] (Kanjeng Raden Tumenggung Hastonokusumo) [
Hamengku Buwono VII]
1009
708/8 <
122+
113>
♀ Raden Ajeng Siti Kadaretno [Hb.7.17.37] [
Hamengku Buwono VII]
1010
709/8 <
122+
121>
♀ Raden Ajeng Siti Isjarun [Hb.7.17.39] (Raden Ayu Notodiningrat) [
Hamengku Buwono VII]
1011
710/8 <
122+
113>
♀ Raden Ajeng Sri Kusumo [Hb.7.17.40] (Raden Ayu D. Susanto) [
Hamengku Buwono VII]
1012
711/8 <
122>
♂ Raden Mas Alex Matram [Hb.7.17.41] (Raden Mas Sukoharjo) [
Hamengku Buwono VII]
1013
712/8 <
122>
♀ Raden Ayu Constantia Sumekar [Hb.7.17.42] [
Hamengku Buwono VII]
1014
713/8 <
122+
113>
♀ Raden Ajeng Takiyatun [Hb.7.17.38] (Raden Ayu Warsonokusumo) [
Hamengku Buwono VII]
1015
714/8 <
122+
113>
♀ Raden Ajeng Puntorini [Hb.7.17.34] (Raden Ayu Sosrokusumo) [
Hamengku Buwono VII]
1016
715/8 <
122+
118>
♀ Raden Ajeng Siti Samtiyah [Hb.7.17.32] (Raden Ayu Jayengkusumo) [
Hamengku Buwono VII]
1017
716/8 <
122+
114>
♂ Raden Mas Daryadi [Hb.7.17.31] (Raden Bekel Atmocondrowardoyo) [
Hamengku Buwono VII]
1018
717/8 <
122+
117>
♀ Raden Ajeng Siti Kusumaningdyah [Hb.7.17.15] (Raden Ayu Cokrodipuro) [
Hamengku Buwono VII]
1019
718/8 <
122+
115>
♂ Raden Mas Gunardi [Hb.7.17.16] (Raden Lurah Projokusumo) [
Hamengku Buwono VII]
1020
719/8 <
122+
115>
♂ Raden Mas Kusnadi [Hb.7.17.21] (Raden Wedono Pringgosastrokusumo) [
Hamengku Buwono VII]
1021
720/8 <
122+
119>
♂ Raden Mas Jayadi [Hb.7.17.24] (Raden Mas Mangkuseputro) [
Hamengku Buwono VII]
1022
721/8 <
122+
119>
♂ Raden Mas Rusyadi [Hb.7.17.14] (Kanjeng Raden Tumenggung Kusumodilogo) [
Hamengku Buwono VII]
1023
722/8 <
133+
122!>
♂ Raden Mas Gendroyono [Hb.7.17.13] (Raden Lurah Atmocondroatmojo) [
Hamengku Buwono VII]
1024
723/8 <
122+
115>
♀ Raden Ajeng Siti Samsinah [Hb.7.17.11] (Raden Ayu Sumaryokusumo) [
Hamengku Buwono VII]
1025
724/8 <
122+
116>
♀ Raden Ajeng Siti Samsiyah [Hb.7.17.10] (Raden Ayu Hendrobujono) [
Hamengku Buwono VII]
1026
725/8 <
122+
115>
♀ Raden Ajeng Siti Mukadar [Hb.7.17.9] (Raden Ayu Puspohasmoro) [
Hamengku Buwono VII]
1027
726/8 <
122+
116>
♀ Raden Ajeng Siti Samsirin [Hb.7.17.8] (Raden Ayu Suryosudirjo) [
Hamengku Buwono VII]
1028
727/8 <
122+
116>
♂ Raden Mas Sudayadi [Hb.7.17.5] (Kanjeng Pangeran Haryo Widyokusumo) [
Hamengku Buwono VII]
1029
728/8 <
122+
115>
♀ Raden Ajeng Siti Joharin [Hb.7.17.3] (Raden Ayu Puspodiprojo) [
Hamengku Buwono VII]
1030
729/8 <
122+
115>
♂ Raden Mas Sunardi [Hb.7.17.18] (Raden Lurah Atmocondrowinoto) [
Hamengku Buwono VII]
1031
730/8 <
161+
123>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Putriyah [Hb.7.20.1] (Bendoro Raden Ayu Atmo Condrokusumo) [
Hamengku Buwono VII]
1032
731/8 <
161+
123>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Suratkabirun [Hb.7.20.2] (Bendoro Raden Ayu Atmo Condroseputro) [
Hamengku Buwono VII]
1033
732/8 <
161+
124>
♀ Bendoro Raden Ayu Siti Kisari [Hb.7.20.6] [
Hamengku Buwono VII]
1034
733/8 <
161+
124>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Suratun K. [Hb.7.20.10] (Bendoro Raden Ayu Mertonegoro) [
Hamengku Buwono VII]
1035
734/8 <
161+
124>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Yukadiru [Hb.7.20.15] (Bendoro Raden Ayu Tirtodiningrat) [
Hamengku Buwono VII]
1036
735/8 <
161+
124>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Kasantani [Hb.7.20.21] [
Hamengku Buwono VII]
1037
736/8 <
161+
125>
♂ Bendoro Raden Mas Dulatussaripi [Hb.7.20.22] [
Hamengku Buwono VII]
1038
737/8 <
161+
127>
♀ Bendoro Raden Ajeng Ipji Dangunikri [Hb.7.20.23] (Bendoro Raden Ayu Nitidipuro) [
Hamengku Buwono VII]
1039
738/8 <
161+
125>
♂ Bendoro Raden Mas Rijalun [Hb.7.20.25] [
Hamengku Buwono VII]
1040
739/8 <
86+
161!>
♂ Bendoro Raden Mas Salikut Takijati [Hb.7.20.27] [
Hamengku Buwono VII]
1041
740/8 <
161+
547!>
♂ Bendoro Raden Mas Nojatun [Hb.7.20.29] [
Hamengku Buwono VII]
1042
741/8 <
79>
♂ Raden Mas Kusumo Malebari [Hb.7.24.2] [
Hamengku Buwono VII]
1043
742/8 <
79>
♀ Raden Ajeng Soortiati [Hb.7.24.1] [
Hamengku Buwono VII]
1044
743/8 <
79>
♂ Raden Mas Darudono Winoto K. [Hb.7.24.3] [
Hamengku Buwono VII]
1045
744/8 <
79+
128>
♀ Raden Ajeng Pratiwi [Hb.7.24.9] (Raden Ayu Kanuyoso Jatiwibowo) [
Hamengku Buwono VII]
1046
745/8 <
79+
128>
♀ Raden Ajeng Sri Sundari [Hb.7.24.8] (Raden Ayu Darmanto) [
Hamengku Buwono VII]
1047
746/8 <
79>
♂ Raden Mas Ruslan [Hb.7.24.7] (Kanjeng Raden Tumenggung Purboseputro) [
Hamengku Buwono VII]
1048
747/8 <
79>
♂ Raden Mas Rojeswenski [Hb.7.24.6] (Raden Mas Suryodiningrat) [
Hamengku Buwono VII]
1049
748/8 <
79>
♀ Raden Ajeng Loorniati [Hb.7.24.5] (Raden Ayu Suharto Mangku Kawoco) [
Hamengku Buwono VII]
1050
749/8 <
79>
♀ Raden Ajeng Roostiati [Hb.7.24.4] (Raden Ayu Gondokusumo) [
Hamengku Buwono VII]
1051
750/8 <
79+
128>
♀ Raden Ajeng Utari [Hb.7.24.10] (Raden Ayu Samudro) [
Hamengku Buwono VII]
1052
751/8 <
79+
128>
♂ Raden Ajeng Gendari [Hb.7.24.11] (Raden Ayu Apialul Jildi) [
Hamengku Buwono VII]
1053
752/8 <
79+
128>
♀ Raden Ajeng Kandihowo [Hb.7.24.16] (Raden Ayu Suharjo) [
Hamengku Buwono VII]
1054
753/8 <
79+
128>
♂ Raden Mas Fransiskus Josef Padyo [Hb.7.24.15] [
Hamengku Buwono VII]
1055
754/8 <
79+
128>
♂ Raden Mas Wisnu Wardhana [Hb.7.24.14] [
Hamengku Buwono VII]
1056
755/8 <
79+
128>
♂ Raden Mas Wasisto Suryodiningrat [Hb.7.24.13] [
Hamengku Buwono VII]
1057
756/8 <
79+
128>
♀ Raden Ajeng Trisnolo [Hb.7.24.12] (Raden Ayu Mustafa Rasyid) [
Hamengku Buwono VII]
1058
757/8 <
124+
179>
♀ Raden Ayu Sri Rahmani [Hb.7.27.4] (Raden Ayu Prawirodiningrat) [
Hamengku Buwono VII]
1059
758/8 <
124+
179>
♀ Raden Ayu Sarikirnen [Hb.7.27.2] (Raden Ayu Roestamdji Sorot) [
Hamengku Buwono VII]
1060
759/8 <
124+
180>
♀ Raden Ayu Widaninggar [Hb.7.27.3] (Raden Ayu Soedomo) [
Hamengku Buwono VII]
1061
760/8 <
63+
131>
♂ Bendoro Raden Mas Muposolukatini [
Hamengku Buwono VIII]
1062
761/8 <
63+
132>
♂ Bendoro Raden Mas Ila ul-Kirami ? (Gusti Bendoro Pangeran Haryo Murdaningrat) [
Hamengku Buwono VIII]
1063
762/8 <
63+
132>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Mutasangilun [Hb.8.12] [
Hamengku Buwono VIII]
1064
763/8 <
63+
132>
♂ Bendoro Raden Mas Rasisulngaskari [Hb.8.22] (Gusti Bendoro Pangeran Haryo Bintoro) [
Hamengku Buwono VIII]
1065
764/8 <
124+
180>
♀ Raden Ayu Sri Sutengsu [Hb.7.27.5] (Raden Ayu Notohadiprawiro) [
Hamengku Buwono VII]
1066
765/8 <
124+
181>
♂ Raden Mas Hino Rimawan [Hb.7.27.6] (Raden Rio Kusumobroto) [
Hamengku Buwono VII]
1067
766/8 <
124+
179>
♂ Raden Mas Hari Murti [Hb.7.27.7] (Raden Rio Tejonegoro) [
Hamengku Buwono VII]
1068
767/8 <
124+
182>
♀ Raden Ayu Mardusari [Hb.7.27.8] (Raden Ayu Puruboyo) [
Hamengku Buwono VII]
1069
768/8 <
124+
183>
♂ Raden Mas Nimpuno [Hb.7.27.9] (Raden Wedono Wilopokusumo) [
Hamengku Buwono VII]
1070
769/8 <
124+
179>
♀ Raden Ayu Sudyapti [Hb.7.27.10] [
Hamengku Buwono VII]
1071
770/8 <
124+
182>
♂ Raden Mas Sadono [Hb.7.27.11] [
Hamengku Buwono VII]
1072
771/8 <
124+
183>
♂ Raden Mas Sukesti [Hb.7.27.13] (Kanjeng Raden Tumenggung Tejohadiningrat) [
Hamengku Buwono VII]
1073
772/8 <
124+
184>
♂ Raden Mas Puntadewa [Hb.7.27.14] [
Hamengku Buwono VII]
1074
773/8 <
194>
♀ Raden Ajeng Siti Rukiyah [Hb.7.30.1] (Raden Ayu Sastrosubandiyo) [
Hamengku Buwono VII]
1075
774/8 <
194>
♀ Raden Ajeng Siti Maemunah [Hb.7.30.3] (Raden Ayu Resodiningrat) [
Hamengku Buwono VII]
1076
775/8 <
194>
♂ Raden Mas Umar Katab [Hb.7.30.4] (Kanjeng Raden Tumenggung Suryoatmojo) [
Hamengku Buwono VII]
1077
776/8 <
194>
♀ Raden Ajeng Siti Sutatdinah [Hb.7.30.8] (Raden Ayu Noorsasongko) [
Hamengku Buwono VII]
1078
777/8 <
194>
♀ Raden Ajeng Siti Yatdaru [Hb.7.30.7] (Raden Ayu Suryaningrat) [
Hamengku Buwono VII]
1079
778/8 <
194>
♀ Raden Ajeng Siti Sumardinah [Hb.7.30.6] (Raden Ayu Nayono Sumonegoro) [
Hamengku Buwono VII]
1080
779/8 <
194>
♀ Raden Ajeng Siti Supilah [Hb.7.30.5] (Raden Ayu Pringgokusumo) [
Hamengku Buwono VII]
1081
780/8 <
276+
206>
♂ Raden Mas Suteki [Hb.7.31.5] [
Hamengku Buwono VII]
1082
781/8 <
276+
204>
♂ Raden Mas Jonkheer Infanterie [Hb.7.31.3] [
Hamengku Buwono VII]
1083
782/8 <
276+
204>
♀ Raden Ajeng Siti Kadarinah [Hb.7.31.2] (Raden Ayu Projosemadi) [
Hamengku Buwono VII]
1084
783/8 <
276+
205>
♀ Raden Ajeng Siti S. Kamarukmi [Hb.7.31.4] (Raden Ayu Irawan Atmojokusumo) [
Hamengku Buwono VII]
1085
784/8 <
276+
206>
♀ Raden Ajeng Siti Sutyasning [Hb.7.31.6] (Raden Ayu Sugeng Suprobo) [
Hamengku Buwono VII]
1086
785/8 <
63+
130>
♂ Bendoro Raden Mas [No Name] [Hb.8.2] [
Hamengku Buwono VIII]
1087
786/8 <
282+
208>
♂ 1. Raden Mas Ratjulun [
Hamengku Buwono VII]
1088
787/8 <
282+
208>
♀ 2. Raden Ajeng Dadut [
Hamengku Buwono VII]
1090
788/8 <
123+
138>
♂ Raden Bekel Condrosentono [
Hamengku Buwono VII]
1091
789/8 <
310+
144>
♂ Raden Mas Benedictus Soetarjono [
Darmosapoetro]
1092
790/8 <
310+
144>
♀ R. A. Henriette Arbiati [
Darmosapoetro]
1093
791/8 <
310+
144>
♀ R. A. Georgia Srikanali [
Darmosapoetro]
1094
792/8 <
310+
144>
♂ Raden Mas Franciscus Xaverius Prahasto [
Darmosapoetro]
1095
793/8 <
310+
144>
♀ Raden Ajeng Melani [
Darmosapoetro]
Meninggal saat bayi
1096
794/8 <
310+
144>
♂ Raden Mas Augustinus Soejanadi [
Darmosapoetro]
1097
795/8 <
310+
144>
♂ Raden Mas Constantinus Satrijo [
Darmosapoetro]
1098
796/8 <
310+
144>
♀ R. A. Mardoesari [
Darmosapoetro]
1099
797/8 <
310+
144>
♂ Raden Mas Aloysius Prijohoetomo [
Darmosapoetro]
1100
798/8 <
310+
144>
♀ R. A. Catharina Soeharti [
Darmosapoetro]
1101
799/8 <
310+
144>
♂ Raden Mas Ignatius Soesanto [
Darmosapoetro]
1102
800/8 <
310+
144>
♂ Raden Mas Petrus Canisius Pulunggono [
Darmosapoetro]
1103
801/8 <
310+
144>
♀ R. A. Margareta Widihastoeti [
Darmosapoetro]
1104
802/8 <
301+
135>
♀ Ratih Tarbijah [
Paku Alam III]
1107
803/8 <
301+
135>
♀ Asti Wandansari [
Paku Alam III]
1108
804/8 <
301+
135>
♂ Soebroto Aria Mataram [
Paku Alam III]
1118
805/8 <
313+
221>
♀ Raden Ajeng Sumaryatin (Raden Ajoe Hardjomenggolo) [
Drijopoero]
1119
806/8 <
140>
♂ Raden Mas Teguh Pambudi [
Hamengku Buwono V]
1120
807/8 <
145>
♀ Raden Ajeng Poedjiastoeti [
Hamengkubuwono]
1121
808/8 <
145>
♂ Raden Mas Soebandi [
Hamengkubuwono]
1122
809/8 <
284+
209>
♀ G. R. A. Siti Djinzoelkari [
Pakubuwono X]
GRA. Siti Djinzoelkari meninggal dalam usia muda.