Dear Rodovidians, please, help us cover the costs of Rodovid.org web hosting until the end of 2025.

84.8% Complete

Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario Mangkunegara VII b. 15 Agustus 1855 d. 19 Juli 1944 - Keturunan (Inventaris)

Dari Rodovid ID

Orang:26118
Langsung ke: panduan arah, cari
Generation of a large tree takes a lot of resources of our web server. Anonymous users can only see 7 generations of ancestors and 7 - of descendants on the full tree to decrease server loading by search engines. If you wish to see a full tree without registration, add text ?showfulltree=yes directly to the end of URL of this page. Please, don't use direct link to a full tree anywhere else.
11/1 <?> Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario Mangkunegara VII [Mangkunegara VII]
lahir: 15 Agustus 1855
perkawinan: <1> Raden Roro Mardewi [Wongsosoetirto]
perkawinan: <2> B. R. A. Setyowati [Setyowati]
perkawinan: <3> Mas Ayu Retnoningrum [Retnoningrum]
perkawinan: <4> Mas Ayu Sitaningrum [Sitaningrum]
perkawinan: <5> Mas Ayu Kamijem [Kamijem]
perkawinan: <6> B. R. A. Tedjowati [Tedjowati]
pekerjaan: 11 Januari 1916 - 1944, Surakarta, Sunan Surakarta bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario Mangkunegara VII
perkawinan: <7> Gusti Kanjeng Ratu Timur [Hb.7.65] (Bendoro Raden Ajeng Mursudarya) [Hamengku Buwono VII] , Surakarta
wafat: 19 Juli 1944
KGPAA. Mangkunegara VII (lahir 12 November 1885 - wafat 1944) adalah pemegang tampuk pemerintahan Mangkunegaran dari tahun 1916 - 1944. Ia adalah salah seorang putera dari Mangkunegara V. Ia menggantikan pamannya, Mangkunegara VI, yang mengundurkan diri pada 11 Januari 1916.

Mangkunegara VII adalah seorang penguasa yang dianggap berpandangan modern pada jamannya. Ia berhasil meningkatkan kesejahteraan di wilayah Praja Mangkunegaran melalui usaha perkebunan (onderneming), terutama komoditas gula. Mangkunegara VII juga seorang pencinta seni dan budaya Jawa, dan terutama mendukung berkembangnya musik dan drama tradisional.

Mangkunegara VII terlahir dengan nama Raden Mas Soerjo Soeparto. Ia adalah anak ketujuh atau anak lelaki ketiga dari 28 bersaudara anak-anak dari Mangkunegara V.

Anak putri tertua Mangkunegara VII, yaitu BRAy. Partini, menikah dengan P.A. Husein Djajadiningrat, seorang sejarawan dan ningrat dari Serang, Banten.

Mangkunegara VII, dikenal pada zamannya sebagai bangsawan modern yang berkontribusi banyak terhadap kelangsungan kebudayaan Jawa dan gerakan kebangkitan nasional. Ia sempat mengenyam pendidikan di Universitas Leiden di Belanda selama tiga tahun, sebelum pulang ke Indonesia untuk menggantikan pamannya, Mangkunegara VI yang mengundurkan diri tahun 1916.

Semangat Mangkunegara VII untuk mencari ilmu pengetahuan sudah tampak sejak muda, ketika pamannya Mangkunegara VI melarangnya untuk masuk HBS, ia memilih untuk berkelana dan menjalani hidup di luar keraton; menjadi penerjemah bahasa Belanda-Jawa dan mantri di tingkat kabupaten. Sedangkan kecintaannya terhadap budaya Jawa ditunjukkan melalui peranannya yang aktif dalam mendirikan lembaga studi Cultuur-Wijsgeerige Studiekring (Lingkar Studi Filosofi-Budaya) dan lembaga kebudayaan Jawa Java-Instituut, tidak luput juga karya ilmiahnya tentang simbolisme wayang Over de wajang-koelit (poerwa) in het algemeen en over de daarin voorkomende symbolische en mystieke elementen (1920).

Ia juga turut menjadi tokoh di dalam organisasi pergerakan nasional Boedi Oetomo dan penasihat di organisasi pelajar Jong Java. Pada tahun 1933, ia memprakarsai didirikannya radio pribumi pertama di Indonesia yaitu SRV (Solosche Radio Vereniging) yang memancarkan program-program dalam bahasa Jawa.

Selain itu ia juga seorang perwira KNIL dengan jabatan Kolonel pada masa hidupnya, dengan jabatan ini ia juga merangkap sebagai komandan Legiun Mangkunegaran, sebuah tentara kecil yang terdiri dari prajurit Mangkunegaran.

2

41/2 <1+1> B. R. A. Partini [Mangkunegara VII]
lahir: 14 Agustus 1902
perkawinan: <8> Hoessein Djajadiningrat [Djajawinata] b. 8 Desember 1886 d. 12 November 1960
wafat: 1998
32/2 <1+7> Gusti Raden Ayu Siti Nurul Kamaril Ngasarati Kusumawardhani / Gusti Noeroel [Mangkunegara VII]
lahir: 17 September 1921, Surakarta
perkawinan: <9> Raden Mas Soerjosoejarso [Mangkunegara V]
wafat: 10 November 2015, Bandung
Gusti Noeroel terkenal memiliki paras yang cantik. Karena kecantikannya, pada saat itu Gusti Noeroel menjadi primadona di Kota Solo dan didambakan para tokoh negara. Mulai dari mantan Perdana Menteri Sutan Sjahrir yang biasa mengirimkan kado melalui sekretarisnya ke kediaman Gusti Noeroel di Pura Mangkunegaran ketika rapat kabinet digelar di Yogyakarta. Gusti Noeroel juga didambakan oleh Kolonel GPH Djatikusumo, salah seorang prajurit militer. Yang menarik adalah mantan Presiden Soekarno yang juga tertarik dengan Gusti Noeroel namun konon kalah bersaing dengan Sutan Sjahrir.[3] Tokoh negara lainnya yang mencoba meminang Gusti Noeroel adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang memiliki 9 orang selir. Namun semua tokoh tersebut tidak ada satupun yang berhasil memikat hati Gusti Noeroel. Putri bangsawan ini memutuskan untuk menerima pinangan seorang militer berpangkat letnan kolonel yang bernama RM Soerjo Soejarso.

Kecantikan Gusti Noeroel yang termasyhur ini juga dibarengi dengan kepiawaiannya menari. Suatu kali, di usianya yang masih 15 tahun, Gusti Noeroel diminta datang secara khusus untuk menari di hadapan Ratu Wilhelmina di Belanda. Tarian tersebut dipersembahkan sebagai kado pernikahan Putri Juliana. Menariknya, saat itu rombongan dari Mangkunegaran tidak membawa gamelan untuk mengiringi tarian Gusti Nurul. Tarian itu diiringi alunan gamelan yang dimainkan dari Pura Mangkunegaran dan dipancarkan melalui Solosche Radio Vereeniging, yang siarannya bisa ditangkap dengan jernih di Belanda[4].

Gusti Noeroel juga dikenal sebagai salah satu tokoh yang membidani berdirinya Solosche Radio Vereeniging, stasiun radio pertama di Indonesia.
23/2 <1+3> Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario Mangkunegara Vlll (Th:1944-1987) [Mangkunegara VIII]
54/2 <1+4> Bendoro Raden Mas Santoso (K. P. H. Hamidjojo Santoso) [Mangkunegara VII]
65/2 <1+5> B. R. M. Sanjaya [Mangkunegara VII]
76/2 <1+6> B. R. A. Partina [Mangkunegara VII]

3

161/3 <4+8> Hoessein Wahjoe Djajadiningrat [Djajawinata] 262/3 <4+8> R. M. A. A. Djajadiningrat [Djajawinata]
lahir: 21 April 1928
93/3 <2+10> G. P. H. Radityo Praboekoesoemo [Mangkunegara VIII]
lahir: 20 September 1942
perkawinan: <14> Erna Santoso [Santoso]
wafat: 21 November 1977, GPH. Radityo Praboekoesoemo meninggal akibat kecelakaan lalu lintas.
104/3 <2+10> G. R. A. Retnosatoeti [Mangkunegara VIII]
lahir: 24 September 1944
perkawinan: <15> R. M. H. Rahadian Jamin (Kph. Surjadiningrat) [Khatib] d. 1979
115/3 <2+10> G. R. A. Rosati [Mangkunegara VIII] 196/3 <5> R. A. Joyce Joconda Amaid Siti Sjahriati Hamidjojo Santoso [Mangkunegara VII]
lahir: 1947?
perkawinan: <17> R. M. H. Hoedionoto Harjoto [Harjoto]
wafat: 24 Juni 2022, Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati
87/3 <2+10> Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IX / Gusti Pangeran Haryo Sujiwokusuma [Mangkunegara IX]
lahir: 18 Agustus 1951
perkawinan: <18> Prisca Marina Jogi Soepardi (Gusti Kanjeng Putri Mangkunegara IX) [Soepardi]
perkawinan: <19> Raden Ayu Sukmawati Soekarnoputri [Hamengku Buwono II] b. 26 Oktober 1951
wafat: 13 Agustus 2021, Jakarta
penguburan: 15 Agustus 2021, Astana Girilayu, Karanganyar
Mangkunegara IX adalah putra laki laki kedua dari Mangkunegara VIII.Pada masa remajanya bernama GPH Sujiwokusuma.Dalam pada itu GPH Sujiwokusuma menjadi Raja Muda di Mangkunegaran pada jaman dengan alam yang sudah merdeka jadi alamnya Republik Indonesia.Naiknya GPH Sujiwokusuma ke tampuk kekuasaan Mangkunegaran membawa suasana yang menebalkan catatan catatan para sejarahwan dan juga para kuli tinta (wartawan).
128/3 <2+10> Gusti Raden Mas Saktia Hamidjojo Saroso [Mangkunegara VIII]
lahir: 1 November 1959
perkawinan: <20> M. G. Sutjiati [Sutjiati]
139/3 <2+10> Gusti Raden Mas Herwasta Hamidjojo Saroso (Gusti Pangeran Haryo Robertus Gregorius Herwasto Kusumo) [Mangkunegara VIII]
lahir: 10 Mei 1961
wafat: 31 Juli 2012
1510/3 <2+11> Bendoro Raden Mas Surjo Amiseno [Mangkunegara VIII]
lahir: 15 Juni 1963
1411/3 <2+10> G. R. A. Retnoastrini [Mangkunegara VIII]
lahir: 16 Maret 1964
perkawinan: <21> Tunku Abu Bakar [Ismail (Johor)]
1712/3 <4+8> Partoeti Djajadiningrat [Djajawinata] 1813/3 <4+8> Pardewi Djajadiningrat [Djajawinata]
2014/3 <3+9> Raden Mas Sularso Basarah Soerjosoejarso [Mangkunegara V]
2115/3 <3+9> R. A. Parimita Wiarti Soerjosoejarso [Mangkunegara V]
2216/3 <3+9> Raden Mas Adji Pamoso Soerjosoejarso [Mangkunegara V]
2317/3 <3+9> R. A. Heruma Wiarti Soerjosoejarso [Mangkunegara V]
2418/3 <3+9> R. A. Rasika Wiarti Soerjosoejarso [Mangkunegara V]
2519/3 <3+9> R. A. Wimaja Wiarti Soerjosoejarso [Mangkunegara V]

4

351/4 <26> Dimas Djajadiningrat [Djajawinata]
lahir: 24 Agustus 1973
perkawinan: <23> Reynavenzka Retno Deyandra [Deyandra] b. 24 Maret 1992
perkawinan: <24> Raden Roro Faradina Mufti [Faradina Mufti] b. 1 Desember 1989
Dimas Djayadiningrat (lahir 24 Agustus 1973) adalah seorang sutradara video klip dan film asal Indonesia. Dia pernah menjadi salah satu dari 4 orang juri di Indonesian Idol Musim Pertama sampai dengan Indonesian Idol Musim Ketiga. Setelah keluar dari team juri, dia kembali diundang sebagai juri tamu si Indonesian Idol Musim Ketujuh.

Film yang pernah dibuatnya antara lain Tusuk Jelangkung, yang dibintangi oleh Marcella Zalianty, Iqbal Rizantha, Dinna Olivia dan Samuel Rizal.

Film Tusuk Jelangkung (2003)

30 Hari Mencari Cinta (2004)
282/4 <8+19> w Gusti Raden Mas Pondrokarno Sukmoputro Jimonagoro / Gusti Pangeran Haryo Paundrakarna [Mangkunegara IX]
lahir: 19 April 1975
273/4 <8+19> Gusti Raden Ajeng Suniwati Sukmoputro / Gusti Raden Ajeng Putri Agung Suniwati [Mangkunegara IX]
lahir: 4 Agustus 1977
294/4 <14+21> Tunku Kurshiah Aminah [Ismail (Johor)]
lahir: 1991?
perkawinan: <25> Mohamad Zaini [Hitam]
305/4 <14+21> Tunku Abdul Rahman Burhanuddin [Ismail (Johor)]
lahir: 1994?
wafat: 2020
316/4 <14+21> Tunku Aishah [Ismail (Johor)]
lahir: 1998?
347/4 <19+17> Raden Mas Ario Bayu Putro [Harjoto]
wafat: 2015
388/4 <8+18> Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara X (Gusti Pangeran Haryo Bhre Cakrahutama Wira Sudjiwo) [Mangkunegara X]
gelar: 12 Maret 2022, Surakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X
329/4 <11+16> R. A. Ratna Rosilawati Kadarisman [Notohadiningrat]
3310/4 <11+16> K. R. M. H. Hariadhi Anggoro Kadarisman [Notohadiningrat] 3611/4 <9+14> Raden Ajeng Aminah Radyastuti [Mangkunegara VIII]
3712/4 <8+18> Gusti Raden Ajeng Ancillasura Marina Sudjiwo [Mangkunegara IX]
3913/4 <10+15> Bendoro Raden Mas Roy Rahajasa Jamin [Khatib]
4014/4 <10+15> Bendoro Raden Mas Riano Jayanegara Jamin [Khatib]

5

411/5 <29+25> Mohamad Zulqarnain [Hitam]
lahir: September 2019?
422/5 <33+26> Raden Ajeng Azura Amara Kadarisman [Notohadiningrat]
433/5 <33+26> Raden Mas Adzan Rasyad Kadarisman [Notohadiningrat]
444/5 <33+26> Raden Ajeng Amala Putri Kadarisman [Notohadiningrat]
455/5 <35+23> Andana Malya Djajadiningrat [Djajawinata]
Tampilan
Peralatan pribadi