Dear Rodovidians, please, help us cover the costs of Rodovid.org web hosting until the end of 2025.
Erna Frederika Bolang b. 13 Agustus 1894 d. 4 November 1967 - Keturunan (Inventaris)
Dari Rodovid ID
perkawinan: <1> ♂ Raden Mas Rudolf Maximillian Menot [Hb.6.17.5] (Raden Mas Suyono) [Hadiwijoyo] d. 25 Desember 1973
wafat: 4 November 1967, Jakarta, Makam beliau dipindahkan dari Jakarta ke Ranomuut Manado tanggal 1 Desember 1972
2
wafat: 7 Juni 1945, Ranomuut, Manado
perkawinan: <5> ♀ Toeti Sjamsuddin [Sjamsuddin] b. 8 Agustus 1928 d. 16 Juli 2005, Jakarta, Immanuel Church
wafat: 20 Juni 2000, Jakarta
RM. Menot Jr, bekerja pada instansi pemerintah Duane (sekarang Bea dan Cukai). Beliau pernah ditugaskan di Biak, Papua pada tahun 1962-1963 saat penyerahakan Papua ke tangan Indonesia. Menurut rekan seangkatan yang hadir saat pemakaman beliau, penyerahan Papua dari Belanda kepada RI di Duane, diserahkan kepada RM. Menot. Bisa jadi beliau adalah Kepala Bea Cukai pertama di tanah Papua (Biak).
Tahun 1982 beliau pensiun dari Bea Cukai dengan kedudukan terakhir di kantor Pusat Bea Cukai Rawamangun. Setelah itu beliau masih diperbantukan di BKPM Jakarta selama 2 tahun berikutnya. Sampai dengan pensiun, mobil dinas yang dipakai tetap sama, Toyota Land Cruiser keluaran 1968. Jeep canvas istilahnya. Mobil ini tetap dipakainya sampai pensiun meski kepangkatan beliau cukup tinggi, tetapi mobilnya tidak mau diganti.
Jaman dulu, belum ada istilah gratifikasi. Setiap menjelang Natal dan Tahun Baru, parcel yang beliau terima (dikirim ke rumah), bisa memenuhi kamar seluar 3x2m. Semua disimpan di kamar itu dan tidak boleh dibuka sampai malam Natal. Setiap malam Natal dan malam Tahun Baru, banyak kolega dan saudara-saudara yang berkumpul di rumahnya di kawasan Tebet Timur. Namun, setelah beliau tidak lagi menjabat, boro-boro dateng, parcel saja tidak ada yang mampir.
Ada kisah yang disampaikan oleh supir beliau (pak Rahman), "Pernah suatu kali, Papi itu didatangi Cina di kantor. Kalau orang lain mah di kasih amplop, kalau Papi dikasih duit sekoper. Tapi tau gak, Cina itu diusir dan kopernya dibuang sama Papi ke luar kantor. Itu Papi kamu".
Ketika masih bekerja, anak-anaknya sering diajak berenang di kolam renang Bojanatirta, Rawamangun. Kolam renang yang berada di dalam lingkungan kompleks perumahan Karyawan BC (Bea dan Cukai) di Jakarta Timur. Memang hobby beliau itu olahraga. Main tennis rutin setiap minggu, tenis meja di rumah, dan terakhir yang tidak pernah lepas dari tangannya, solitaire. Ya, beliau adalah seorang pendiam, tidak banyak bicara. Sebagian besar waktunya dihabiskan untuk main kartu sendiri, sampai kemudian anak bungsunya rajin membelikan TTS (teka-teki silang) sepulang kuliah.
Meskipun terlahir dari bapak Jawa dan ibu Manado, sosialisasi kultural yang diterapkan pada keluarga lebih condong pada budaya Manado. Demikian pula dengan nama keluarga (fam) yang digunakan secara turun temurun, lebih mengikuti pola budaya Manado ketimbang Jawa. Oleh saudara-saudaranya dari Jogja, beliau biasa dipanggil Oom Robbi, sementara untuk ayahnya dipanggil Eyang Menot.
RM. Menot Jr meninggal di rumah sakit Mitra Jatinegara (saat ini namanya RS. Premiere Jatinegara) pada tahun 2000 dalam usia 72 tahun. Beliau memang perokok berat, bukan rokok lagi tapi cerutu. Beliau paling senang bila adik-adiknya dari Holland datang ke Jakarta, bukan cuma kangen, tapi cerutu Westmeister-nya. Jika tidak ada, maka cerutu Adipati-lah yang selalu nangkring dibibirnya.perkawinan: <6> ♂ Willem Aurelius Lucas Mokalu [Mokalu]
wafat: 3 Agustus 1951
3
perkawinan: <8> ♂ Awie M. Narang [Narang] b. 5 Maret 1947
wafat: 14 Juli 2020, Jakarta
wafat: 6 September 2015, Netherlands
Raden Mas Raymond Michael Menot [Hb.6.17.5.6.5] [Hamengku Buwono VI / Menot] GRAD: 10 November 1996, Depok, Universitas Indonesia
perkawinan: <13> ♀ Lina Marlina [Lilik Sumardi] b. 29 Agustus 1976, Depok
4
perkawinan: <19> ♀ Anita [?]
wafat: 28 Juli 2025, Bekasi, Dimakamkan di Menteng Pulo Jakarta. Disatukan dengan makam opa & oma Menot



















