Kanjeng Gusti Timur Muhammad Suryengalogo [Hb.5.9] / Raden Mas Muhammad [Hb.3.2.22.1] b. 17 Juni 1855 d. 12 Januari 1901
Dari Rodovid ID
Marga (saat dilahirkan) | Hamengku Buwono V |
Jenis Kelamin | Pria |
Nama lengkap (saat dilahirkan) | Kanjeng Gusti Timur Muhammad Suryengalogo [Hb.5.9] / Raden Mas Muhammad [Hb.3.2.22.1] |
Nama lainnya | Gusti Pangeran Haryo Suryaningalogo |
Orang Tua
♂ Kanjeng Sultan Hamengku Buwono V / Gusti Raden Mas Gathot Menol [Hb.4.6] (Sinuhun Menol) [Hamengku Buwono V] b. 24 Januari 1820 d. 5 Juni 1855 ♀ Gusti Kanjeng Ratu Sekar Kedhaton [Hb.3.2.22] / Bendoro Raden Ayu Andaliya [Gp.Hb.5.2] [Hamengku Buwono III] b. 1834 d. 25 Mei 1919 | |
Halaman-wiki | wikipedia:Hamengkubuwana_V |
Momen penting
17 Juni 1855 lahir: Yogyakarta
kelahiran anak: ♀ Raden Ayu Khatijah [Hb.3.2.22.1.4] [Hamengku Buwono V]
kelahiran anak: ♀ Raden Ayu Maemunah [Hb.3.2.22.1.3] [Hamengku Buwono V]
kelahiran anak: ♀ Raden Ayu Salamah Soetomo [Hb.3.2.22.1.5] [Hamengku Buwono V]
kelahiran anak: ♂ Bendoro Raden Mas Abdul Razak Suryengalogo [Hb.3.2.22.1.1] [Hamengku Buwono V] d. 31 Agustus 1940
kelahiran anak: ♂ Bendoro Raden Mas Soelaiman Suryengalogo [Suryengalogo]
kelahiran anak: ♀ Bendoro Raden Ayu Mariam Suryengalogo [Suryengalogo] d. 23 Juni 1934
kelahiran anak: ♂ Bendoro Raden Mas Sayid Suryengalogo [Suryengalogo]
kelahiran anak: ♀ Raden Ayu Jaenab [Hb.3.2.22.1.2] [Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]
kelahiran anak: ♂ Raden Mas Dracman Sahid Hadiwijoyo [Hb.5.9.3] [Hamengku Buwono V]
kelahiran anak: ♂ Raden Mas Soengkowo Hadiwijoyo [Hb.5.9.2] [Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]
kelahiran anak: ♂ Raden Mas Soecipto Hadiwijoyo [Hb.5.9.1] [Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]
perkawinan: ♀ Gusti Kanjeng Ratu Sasi [Hb.6.15] [Hamengku Buwono VI]
perkawinan: ♀ Raden Ayu Panukmowati [?]
perkawinan: ♀ Unggu Sihaka [Sihaka]
perkawinan: ♀ Bendoro Raden Ajeng Kusjinah [Hb.7.2] / Raden Ayu Kanjeng Gusti [Hamengku Buwono VII]
12 Januari 1901 wafat: Manado
Catatan-catatan
Pada saat Sultan Hamengku Buwono ke V wafat, beliau belum mempunyai anak laki-laki sebagai pewaris kesultanan, karena anaknya yang ada, semuanya wanita, sedang permaisuri yaitu Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Sekar Kedaton sedang hamil tua, yang kemudian 13 hari setelah Sultan Hamengku Buwono V wafat, melahirkan seorang anak laki-laki dan anak tersebut diberi nama Gusti Timur Muhammad, dimana setelah berumur 12 tahun mendapat gelar Gusti Pangeran Haryo (GPH) Suryengalogo. Karena Gusti Muhammad masih bayi, dan untuk mengisi kekosongan tahta kesultanan maka diangkatlah Pangeran Mangkubumi (adik dari Sultan Hamengku Buwono V) menjadi Sultan Hamengku Buwono ke VI, dengan persyaratan bahwa apabila setelah dewasa Gusti Muhammad akan diangkat menjadi Sultan berikutnya. Namun ternyata Sultan lebih memilih menunjuk putranya menjadi pengganti (putra mahkota) yang nantinya akan menjadi Sultan Hamengku Buwono VII.
Hal tersebut menimbulkan kekecewaan pada keluarga Hamengku Buwono V, terutama GKR Sekar Kedaton dan GPH Suryengalogo yang kemudian memulai perlawanan kepada Sultan Hamengku Buwono VII. Kemudian GKR Sekar Kedaton dan GPH Suryengalogo diputuskan bersalah telah memberontak dan “DIPINDAHKAN DARI YOGYAKARTA KE MANADO SELEBES” dengan Surat Keputusan dari Kesultanan Yogyakarta Hamengku Buwono VII yang disampaikan melalui Dipati Danureja dan Residen Befembag berbunyi sebagai berikut: “Surat Peringatanku aku Kanjeng Narendra, yang menguasai negeri Kerajaan Ngayogya, sabdaku ini : Tuan Kanjeng Prameswari dan Kangmas Pangeran Suryengalogo berdua, aku pindahkan dari negeri Ngayogya ke negeri Menado, sebab uwa, kangmas berani membangkang (mbalelo) pada Raja. Pergi dari kota tanpa pamit, serta berbuat perang sabil; membunuh perajurit Usar, abdi Kanjeng Gupermen Belanda. Karena itu Kangmas serta Uwa Jeng Prameswari kesalahan membangkang pemerintahan Raja. Tanggal 11 April 1883.”
Dengan berdasarkan Surat Keputusan dari Kesultanan tersebut diatas GKR Sekar Kedaton dan GPH Suryengalogo beserta istri pertama berikut anaknya, dan juga semua pengikutnya, berangkat dengan diantar oleh Residen untuk naik kapal laut dari Semarang menuju Manado. Di Manado bertemu dengan saudara-saudaranya yang telah lebih dahulu dipindahkan dari Yogyakarta ke Manado, yaitu Bendoro Pangeran Haryo Hadiwijoyo (putra Sultan Hamengku Buwono VI dan saudara dari Sultan Hamengku Buwono VII) beserta istri dan anaknya, menjemput rombongan dari Jogyakarta di kapal dan mempersilahkan agar Prameswari dan GPH Suryengalogo menempati rumah mereka di kampung Pondol.
GPH Suryengalogo, 4 tahun kemudian memanggil istri keduanya yaitu Raden Ayu Dayaningsih yang ada di Yogyakarta untuk tinggal di Manado, dan setahun kemudian mempunyai 1 anak laki-laki yang elok rupanya. Tetapi Raden Ayu Dayaningsih cepat meninggalkan segala-galanya. GPH Suryengalogo akhirnya wafat di Manado pada tanggal 12 Januari 1901. Setelah beliau meninggal dunia, GKR Sekar Kedaton dibelikan rumah oleh Sultan Hamengku Buwono VII untuk ditempati oleh beliau bersama anak dan cucunya. Kanjeng Bendoro Pangeran Haryo (BPH) Hadiwijoyo sudah dianggap sebagai anaknya sendiri oleh GKR Sekar Kedaton, apalagi setelah GPH Suryengalogo meninggal dunia. BPH Hadiwijoyo pun akhirnya meninggal dunia pada tahun 1916, dan dimakamkan di Manado, tetapi kemudian oleh para keturunannya makamnya dipindahkan ke Hastorenggo Kotagede Yogyakarta.
[sunting] Sumber-sumber
- ↑ https://kanjengratusekarkedaton.blogspot.com/p/sejarah.html -
- ↑ https://id.wikipedia.org/wiki/Hamengkubuwana_V -
Dari kakek nenek sampai cucu-cucu

perkawinan: ♀ 3. Raden Ayu Retnodewati
perkawinan:
perkawinan: ♀ 5. Raden Ayu Retnaningsih
perkawinan: ♀ 7. Raden Ayu Retnaningrum
perkawinan:
perkawinan:
perkawinan:
perkawinan: ♀ 1. Raden Ayu Retno Madubrongto
gelar: 3 September 1805, Yogyakarta, Bendoron Raden Mas Ontowiryo (Carey,Peter, Takdir: Riwayat Pangeran Diponegoro, 2014, pp.17)
perkawinan: ♀ 2. Raden Ayu Retnakusuma / Raden Ayu Supadmi , Yogyakarta
perkawinan: ♀ 3. Raden Ayu Maduretno / Raden Ayu Diponegoro (Bendoro Raden Ayu Ontowiryo) , Keraton Yogyakarta
perkawinan: ♀ 6. Raden Ayu Retnakumala
gelar: 15 Agustus 1825, Selarong, Yogyakarta, Sultan Eru Cakra, Sultan Ngah 'Abdu'l Hamid Eru Chakra Kabir ul-Mukminin Saiyid ud-din Panatagama Jawa Khalifat Rasu'llah
perkawinan: ♀ 6. Raden Ayu Retnakumala , Kasongan
wafat: 8 Januari 1855, Makasar

perkawinan: ♀ Raden Ayu Adipati Danurejo [Hb.3.4.3]
wafat: 1844, Yogyakarta, Dimakamkan di Mlangi, sebelah utara Demakijo
pekerjaan: 11 Februari 1847 - 17 November 1879, Yogyakarta, Patih Dalem Kerajaan Mataram Yogyakarta bergelar Danurejo V
perkawinan: ♀ Bendoro Raden Ayu Padmi
perkawinan: ♀ Putri Kerajaan Brunei
perkawinan: ♀ Bendoro Raden Ayu Retnodiningrum [Ga.Hb.6.7]
perkawinan: ♀ Bendoro Raden Ayu Murtiningrum [Ga.Hb.6.6]
perkawinan: ♀ Bendoro Raden Ayu Pujoretno [Ga.Hb.6.2]
perkawinan: ♀ Bendoro Raden Ayu Dewiningrum [Ga.Hb.6.8]
perkawinan: ♀ Bendoro Raden Ayu Puspitoningrum [Ga.Hb.6.5]
perkawinan: ♀ Bendoro Raden Ayu Retnoningdiah [Ga.Hb.6.3]
perkawinan: ♀ Bendoro Raden Ayu Sasmitaningrum [Ga.Hb.6.4]
perkawinan: ♀ Bendoro Raden Ayu Tedjaningsih [Ga.Hb.6.1]
perkawinan: ♀ Gusti Kanjeng Ratu Sultan [Gp.Hb.6.2] / Gusti Kanjeng Ratu Hageng (Roromunting)
perkawinan: ♀ Gusti Kanjeng Ratu Kencono [Gp.Hb.6.1] ? (Gusti Kanjeng Ratu Hamengku Buwono, Pakubuwono VIII) , Yogyakarta
gelar: 5 Juli 1855 - 20 Juli 1877, Yogyakarta, Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sri Sultan Hamengku Buwana VI Senopati ing Alaga Ngah 'Abdu'l-Rahman Saiyid'din Panatagama Khalifatu'llah Ingkang Jumeneng Kaping VI
perkawinan: ♀ Gusti Bendoro Raden Ayu Angabehi [Hb.5.1] [Gp.Hb.6.3] (Bendoro Raden Ayu Gondokusumo) , Yogyakarta
perceraian: ♀ Gusti Bendoro Raden Ayu Angabehi [Hb.5.1] [Gp.Hb.6.3] (Bendoro Raden Ayu Gondokusumo)
wafat: 20 Juli 1877, Yogyakarta
perkawinan: ♂ Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Mangkubumi [Hb.6.11] (Gusti Pangeran Haryo Hadikusumo)
perkawinan: ♂ Kanjeng Sultan Hamengku Buwono VII / Gusti Raden Mas Murtejo [Hb.6.1] (Sinuhun Behi) , Yogyakarta
perceraian: ♂ Kanjeng Sultan Hamengku Buwono VII / Gusti Raden Mas Murtejo [Hb.6.1] (Sinuhun Behi)