Dari Rodovid ID
Orang:820585
Generation of a large tree takes a lot of resources of our web server. Anonymous users can only see 7 generations of ancestors and 7 - of descendants on the full tree to decrease server loading by search engines. If you wish to see a full tree without registration, add text ?showfulltree=yes directly to the end of URL of this page. Please, don't use direct link to a full tree anywhere else.
1
1/1 ♀ Bendoro Mas Ayu Mindoko [G.Hb.1.6] [
?]
2
3
1/2 <
1+
1>
♂ 10. Bendoro Pangeran Haryo Dipowiyono I / Bendoro Pangeran Haryo Silarang [
Hamengku Buwono]
lahir: 1765
wafat: 1826
2
2/2 <
1+
1>
♀ 24. Bendoro Raden Ayu Sosrodiningrat [
Hamengku Buwono]
3
4
5
1/4 <
4+
3>
♂ Kanjeng Sri Sultan Hamengku Buwono IV [Hb.III.18] / Gusti Raden Mas Ibnu Jarot (Sinuhun Jarot) [
Hamengku Buwono III]
Sri Sultan Hamengkubuwono IV (lahir 3 April 1804 – meninggal 6 Desember 1822 pada umur 18 tahun) adalah raja Kesultanan Yogyakarta yang memerintah pada tahun 1814 - 1822.
[sunting] Riwayat Pemerintahan
Nama aslinya adalah Raden Mas Ibnu Jarot, putra Hamengkubuwana III yang lahir dari permaisuri tanggal 3 April 1804. Ia naik takhta menggantikan ayahnya pada usia sepuluh tahun, yaitu tahun 1814. Karena usianya masih sangat muda, Paku Alam I ditunjuk sebagai wali pemerintahannya.
Pada pemerintahan Hamengkubuwono IV, kekuasaan'' Patih Danurejo IV semakin merajalela. Ia menempatkan saudara-saudaranya menduduki jabatan-jabatan penting di keraton. Keluarga Danurejan ini terkenal tunduk pada Belanda. Mereka juga mendukung pelaksanaan sistem Sewa Tanah untuk swasta, yang hasilnya justru merugikan rakyat kecil.
Pada tanggal 20 Januari 1820 Paku Alam I meletakkan jabatan sebagai wali raja. Pemerintahan mandiri Hamengkubuwono IV itu hanya berjalan dua tahun karena ia tiba-tiba meninggal dunia pada tanggal 6 Desember 1822 saat sedang bertamasya. Oleh karena itu, Hamengkubuwono IV pun mendapat gelar anumerta Sultan Seda ing Pesiyar.
Kematian Hamengkubuwono IV yang serba mendadak ini menimbulkan desas-desus bahwa ia tewas diracun ketika sedang bertamasya. Putra mahkota yang belum genap berusia tiga tahun diangkat sebagai Hamengkubuwono V.
5
6
1/5 <
5+
4>
♂ Kanjeng Sultan Hamengku Buwono V / Gusti Raden Mas Gathot Menol [Hb.4.6] (Sinuhun Menol) [
Hamengku Buwono V]
lahir: 24 Januari 1820
perkawinan: <
15>
♀ Gusti Kanjeng Ratu Sultan [Gp.Hb.6.2] / Gusti Kanjeng Ratu Hageng (Roromunting) [
Prawirorejoso]
perkawinan: <
16>
♀ Kanjeng Mas Hemawati [
Hamengku Buwono]
perkawinan: <
17>
♀ Bendoro Raden Ayu Panukmowati [Ga.Hb.5.2] [
?]
perkawinan: <
18>
♀ Bendoro Raden Ayu Dewaningsih [Ga.Hb.5.1] [
?]
perkawinan: <
19>
♀ Bendoro Raden Ayu Retno Sriwulan [Ga.Hb.5.3] [
?]
gelar: 19 Desember 1823 - 17 Agustus 1826, Yogyakarta,
Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sri Sultan Hamengku Buwana V Senopati ing Alaga Ngah 'Abdu'l-Rahman Saiyid'din Panatagama Khalifatu'llah Ingkang Jumeneng Kaping Vgelar: 17 Januari 1828 - 5 Juni 1855, Yogyakarta,
Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sri Sultan Hamengku Buwana V Senopati ing Alaga Ngah 'Abdu'l-Rahman Saiyid'din Panatagama Khalifatu'llah Ingkang Jumeneng Kaping Vperkawinan: <
20>
♀ Gusti Kanjeng Ratu Kencono [Hb.2.52.2] / Bendoro Raden Ajeng Suradinah [Gp.Hb.5.1] [
Hamengku Buwono II / Hamengku Buwono III]
gelar: 1839, Yogyakarta,
Letnan Kolonelgelar: 1847, Yogyakarta,
Kolonelperceraian: <
20!>
♀ Gusti Kanjeng Ratu Kencono [Hb.2.52.2] / Bendoro Raden Ajeng Suradinah [Gp.Hb.5.1] [
Hamengku Buwono II / Hamengku Buwono III]
perkawinan: <
21>
♀ Gusti Kanjeng Ratu Sekar Kedhaton [Hb.3.2.22] / Bendoro Raden Ayu Andaliya [Gp.Hb.5.2] [
Hamengku Buwono III] b. 1834 d. 25 Mei 1919, Yogyakarta
wafat: 5 Juni 1855, Yogyakarta
Sri Sultan Hamengkubuwana V (Bahasa Jawa:Sri Sultan Hamengkubuwono V, lahir: 20 Agustus 1821 – wafat: 1855) adalah sultan kelima Kesultanan Yogyakarta, yang berkuasa tanggal 19 Desember 1823 - 17 Agustus 1826, dan kemudian dari 17 Januari 1828 - 5 Juni 1855 yang diselingi oleh pemerintahan Hamengkubuwana II karena ketidakstabilan politik dalam Kesultanan Yogyakarta saat itu.
Riwayat pemerintahan
Nama asli Sri Sultan Hamengkubuwana V adalah Raden Mas Mustoyo, putra Hamengkubuwana IV yang lahir pada tanggal 20 Agustus 1821. Sewaktu dewasa ia bergelar Pangeran Mangkubumi. Ia juga pernah mendapat pangkat Letnan Kolonel tahun 1839 dan Kolonel tahun 1847 dari pemerintah Hindia Belanda.Melihat tahun pemerintahannya dimulai tahun 1823 sedang lahirnya adalah tahun 1821 maka Sultan Hamengku Buwono V waktu permulaan bertahta berumur 2 (dua) tahun.
Hamengkubuwana V sendiri mendekatkan hubungan Keraton Yogyakarta dengan pemerintahan Hindia-Belanda yang berada di bawah Kerajaan Belanda, untuk melakukan taktik perang pasif, dimana ia menginginkan perlawanan tanpa pertumpahan darah. Sri Sultan Hamengkubuwana V mengharapkan dengan dekatnya pihak keraton Yogyakarta dengan pemerintahan Belanda akan ada kerjasama yang saling menguntungkan antara pihak keraton dan Belanda, sehingga kesejahteraan dan keamanan rakyat Yogyakarta dapat terpelihara.
Kebijakan Hamengkubuwana V tersebut ditanggapi dengan tentangan oleh beberapa kanjeng abdi dalem dan adik Sultan HB V sendiri, yaitu Raden Mas Ariojoyo (nantinya Hamengkubuwana VI). Mereka menganggap tindakan Sultan HB V adalah tindakan yang mempermalukan Keraton Yogyakarta sebagai pengecut, sehingga dukungan terhadap Sultan Hamengkubuwana V pun berkurang dan banyak yang memihak adik sultan untuk menggantikan Sultan dengan Raden mas Ariojoyo.
Keadaan semakin menguntungkan Raden Mas Ariojoyo setelah ia berhasil mempersunting putri Kesultanan Brunai dan menjalin ikatan persaudaraan dengan Kesultanan Brunai. Kekuasaan Sultan Hamengkubuwana V semakin terpojok setelah timbul konflik di dalam tubuh keraton yang melibatkan istri ke-5 Sultan sendiri, Kanjeng Mas Hemawati. Sri Sultan Hamengkubuwana V hanya mendapatkan dukungan dari rakyat yang merasakan pemerintahan yang aman dan tenteram selama masa pemerintahannya.
Sri Sultan Hamengkubuwana V wafat pada tahun 1855 dalam sebuah peristiwa yang hanya sedikit diketahui orang, peristiwa itu dikenal dengan wereng saketi tresno ("wafat oleh yang dicinta"), Sri Sultan meninggal setelah ditikam oleh istri ke-5-nya, yaitu Kanjeng Mas Hemawati, yang sampai sekarang tidak diketahui apa penyebab istrinya berani membunuh Sri Sultan suaminya.[2]
Ketika insiden pembunuhan itu terjadi, permaisuri Sultan HB V yakni Kanjeng Ratu Sekar Kedaton, sedang hamil tua. 13 hari pasca sultan tewas, lahirlah anak yang dikandungnya itu dan seharusnya menjadi penerus tahta Yogyakarta. Putra mahkota Sultan HB V tersebut diberi nama Raden Mas Kanjeng Gusti Timur Muhammad.
https://id.wikipedia.org/wiki/Hamengkubuwana_V
Peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono V
Salah satu mahakarya yang lahir di era beliau adalah Serat Makutha Raja. Di dalamnya memuat tentang prinsip-prinsip dasar menjadi raja yang baik. Dari karya ini dapat dilihat visi ke depan Sultan Hamengku Buwono V yang sangat memihak kepada rakyat.
Serat Makutho Raja ini pula yang nantinya menjadi pedoman bagi raja-raja selanjutnya, dan juga menjadi rujukan bagi pemimpin-pemimpin di luar keraton. Serat Makutho Raja ini kurang lebih mengandung nasehat-nasehat dari Kitab Tajussalatin.
Kitab Tajussalatin diterjemahkan di era Sri Sultan Hamengku Buwono V. Kemudian lahir pula karya lain seperti Suluk Sujinah, Serat Syeh Tekawardi dan Serat Syeh Hidayatullah.
Sri Sultan Hamengku Buwono V juga menunjukkan perhatiannya yang besar terhadap kegiatan-kegiatan seni, terutama seni tari. Beliau memimpin sendiri komunitas tari di istana. Bahkan, beberapa sumber juga mengatakan ia turut menjadi penari.
Disamping tarian, Sri Sultan Hamengku Buwono V memprakarsai Gendhing Gati yang memadukan alat musik diatonis seperti terompet, trombon, suling dan jenis drum atau tambur dengan karawitan Jawa. Gendhing Gati ini lazimnya digunakan dalam gerak Kapang-Kapang pada tari Bedaya atau Serimpi, yaitu komposisi ketika masuk atau keluar dari ruang tari.
Pada era pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono V juga terdapat keunikan-keunikan lain dalam pelembagaan tari. Beliau membentuk kelompok penari Bedaya yang biasanya ditarikan oleh para penari wanita, digantikan oleh sekelompok penari laki-laki yang disebut kelompok Bedaya Kakung.
Karya seni tari lain yang diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono V adalah Tari Serimpi Renggawati yang ditarikan oleh lima orang penari, yang salah satunya berperan sebagai Dewi Renggawati. Jalan cerita tari ini menggambarkan kisah Prabu Anglingdarma.
Selain itu, Sri Sultan Hamengku Buwono V juga mengembangkan seni wayang orang. Pada masanya tak kurang dari lima judul lakon yang sering dipertunjukkan yakni Pragulamurti, Petruk Dadi Ratu, Angkawijaya Krama, Jaya Semedi dan Pregiwa-Pregiwati.
Media:https://www.kratonjogja.id/raja-raja/6/sri-sultan-hamengku-buwono-v
7
2/5 <
5+
4>
♂ Kanjeng Sultan Hamengku Buwono VI / Gusti Raden Mas Mustojo [Hb.4.12] (Sinuhun Mangkubumi) [
Hamengku Buwono VI]
Sri Sultan Hamengkubuwana VI (Bahasa Jawa: Sri Sultan Hamengkubuwono VI, lahir: 1821 – wafat: 20 Juli 1877) adalah sultan ke-enam Kesultanan Yogyakarta yang memerintah pada tahun 1855 – 1877. Dia menggantikan kakaknya, Hamengkubuwana V yang meninggal di tengah ketidakstabilan politik dalam tubuh Keraton Yogyakarta.
Riwayat Pemerintahan
Nama asli Sultan Hamengkubuwana VI adalah Raden Mas Mustojo, putra Hamengkubuwana IV yang lahir pada tahun 1821.
Hamengkubuwana VI naik takhta menggantikan kakaknya, yaitu Hamengkubuwana V pada tahun 1855, setelah Hamengkubuwana V meninggal secara misterius. Pada masa pemerintahannya terjadi gempa bumi yang besar yang meruntuhkan sebagian besar Keraton Yogyakarta, Taman Sari, Tugu Golong Gilig, Masjid Gede (masjid keraton), Loji Kecil (sekarang Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta) serta beberapa bangunan lainnya di Kesultanan Yogyakarta.
Pada masa Hamengkubuwana V, Raden Mas Mustojo adalah seorang penentang keras kebijakan politik perang pasif kakaknya yang menjalankan hubungan dekat dengan pemerintahan Hindia-Belanda yang ada di bawah Kerajaan Belanda. Namun setelah kakaknya meninggal dan dia dinobatkan menjadi Hamengkubuwana VI, semasa pemerintahannya dia justru melanjutkan kebijakan dari kakaknya yang sebelumnya dia tentang keras.
Semasa pemerintahan Hamengkubuwana VI kemudian mulai timbul pemberontakan-pemberontakan yang tidak mengakui masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwana VI, namun pemberontakan-pemberontakan tersebut dapat diredam dan dibersihkan. Hal ini berkat kepemimpinan dan ketangguhan Danuredjo V, patih Keraton Yogyakarta saat itu. Hubungan dengan berbagai kerajaan pun terjalin kuat pada masa pemerintahan HB VI, apalagi setelah dia menikah dengan putri Kesultanan Brunai.
Walaupun sempat menimbulkan beberapa sengketa dengan kerajaan-kerajaan lain, tercatat bahwa Sultan HB VI dapat mengatasinya dengan arif bijaksana. Tapi lambat laun hubungan dengan pemerintahan Hindia-Belanda agak mulai menuai konflik tertama karena keraton Yogyakarta kala itu banyak menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan yang menjadi musuh pemerintah Hindia-Belanda dan Kerajaan Belanda.
Pemerintahan Hamengkubuwana VI berakhir ketika ia meninggal dunia pada tanggal 20 Juli 1877. Ia digantikan putranya sebagai sultan selanjutnya bergelar Hamengkubuwana VII.
8
3/5 <
5+
12>
♂ Bendoro Pangeran Haryo Suryonegoro [Hb.4.17] [
Hamengku Buwono IV]
9
4/5 <
5+
4>
♂ Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Hanom Hamengkunegoro [Hb.4.1] [
Hamengku Buwono IV]
10
5/5 <
5+
5>
♂ Bendoro Raden Mas Tritrustho [Hb.4.2] [
Hamengku Buwono IV]
11
6/5 <
5+
5>
♂ Bendoro Raden Mas (No Name) [Hb.4.3] [
Hamengku Buwono IV]
12
7/5 <
5+
5>
♂ Bendoro Raden Mas (No Name) [Hb.4.4] [
Hamengku Buwono IV]
13
8/5 <
5+
7>
♀ Bendoro Raden Ayu Danurejo [Hb.4.8] [
Hamengku Buwono IV]
14
9/5 <
5+
5>
♂ Bendoro Raden Mas Sunadi [Hb.4.7] [
Hamengku Buwono IV]
15
10/5 <
5+
8>
♀ Bendoro Raden Ayu Nitinegoro [Hb.4.9] [
Hamengku Buwono IV]
16
11/5 <
5+
9>
♂ Bendoro Pangeran Haryo Suryodinigrat [Hb.4.10] / Bendoro Pangeran Hangabehi [
Hamengku Buwono IV]
17
12/5 <
5+
13>
♀ Bendoro Raden Ayu Mutoinah [Hb.4.15] [
Hamengku Buwono IV]
18
13/5 <
5+
7>
♂ Bendoro Raden Mas Samadikun [Hb.4.18] [
Hamengku Buwono IV]
19
14/5 <
5+
12>
♂ Bendoro Pangeran Haryo Maloyokusumo [Hb.4.17] [
Hamengku Buwono IV]
20
15/5 <
5+
12>
♂ Bendoro Raden Mas Pringadi [Hb.4.16] [
Hamengku Buwono IV]
21
16/5 <
5+
13>
♀ Bendoro Raden Ayu Jayaningrat [Hb.4.11] [
Hamengku Buwono IV]
22
17/5 <
5+
6>
♀ Bendoro Raden Ayu Gusti Maduretno [Hb.4.5] [
Hamengku Buwono IV]
23
18/5 <
5+
4>
♀ Gusti Kanjeng Ratu Sekar Kedhaton [Hb.4.14] [
Hamengku Buwono IV]
24
19/5 <
5+
11>
♀ Bendoron Raden Ayu Suryoatmojo [Hb.4.13] [
Hamengku Buwono IV]
6
48
1/6 <
6+
18>
♀ Bendoro Raden Ayu Adipati Mangkubumi [Hb.5.8] / Bendoro Raden Ayu Sukinah [Gp.Hb.7.11.1] [
Hamengku Buwono V]
25
2/6 <
7+
15>
♂ Kanjeng Sultan Hamengku Buwono VII / Gusti Raden Mas Murtejo [Hb.6.1] (Sinuhun Behi) [
Hamengku Buwono VI]
Sri Sultan Hamengkubuwana VII (Bahasa Jawa:Sri Sultan Hamengkubuwono VII, lahir: 1839 – wafat: 1931 adalah raja Kesultanan Yogyakarta yang memerintah pada tahun 1877 – 1920. Ia dikenal juga dengan sebutan Sultan Ngabehi atau Sultan Sugih.(Bahasa Jawa:Sri Sultan Hamengkubuwono VII, lahir: 1839 – wafat: 1931 adalah raja Kesultanan Yogyakarta yang memerintah pada tahun 1877 – 1920. Ia dikenal juga dengan sebutan Sultan Ngabehi atau Sultan Sugih.
Riwayat Pemerintahan
Nama aslinya adalah Raden Mas Murtejo, putra Hamengkubuwono VI yang lahir pada tanggal 4 Februari 1839. Ia naik takhta menggantikan ayahnya sejak tahun 1877.
Pada masa pemerintahan Hamengkubuwono VII, banyak didirikan pabrik gula di Yogyakarta, yang seluruhnya berjumlah 17 buah. Setiap pendirian pabrik memberikan peluang kepadanya untuk menerima dana sebesar Rp 200.000,00. Hal ini mengakibatkan Sultan sangat kaya sehingga sering dijuluki Sultan Sugih[rujukan?].
Masa pemerintahannya juga merupakan masa transisi menuju modernisasi di Yogyakarta. Banyak sekolah modern didirikan. Ia bahkan mengirim putra-putranya belajar hingga ke negeri Belanda.
Pada tanggal 29 Januari 1920 Hamengkubuwono VII yang saat itu berusia 81 tahun memutuskan untuk turun takhta dan mengangkat putra mahkota sebagai penggantinya. Konon peristiwa ini masih dipertanyakan keabsahannya karena putera mahkota(GRM. Akhadiyat, putra HB VII nomor 14) yang seharusnya menggantikan tiba-tiba meninggal dunia dan sampai saat ini belum jelas penyebab kematiannya.
Dugaan yang muncul ialah adanya keterlibatan pihak Belanda yang tidak setuju dengan putera Mahkota pengganti Hamengkubuwono VII yang terkenal selalu menentang aturan-aturan yang dibuat pemerintah Batavia.
Biasanya dalam pergantian takhta raja kepada putera mahkota ialah menunggu sampai sang raja yang berkuasa meninggal dunia. Namun kali ini berbeda karena pengangkatan Hamengkubuwono VIII dilakukan pada saat Hamengkubuwono VII masih hidup.<--, bahkan menurut cerita masa lalu sang ayah diasingkan oleh anaknya pengganti putera mahkota yang wafat ke Pesanggrahan Ngambarrukma di luar keraton Yogyakarta.-->
Hamengkubuwono VII dengan besar hati mengikuti kemauan sang anak (yang di dalam istilah Jawa disebut mikul dhuwur mendhem jero) yang secara politis telah menguasai kondisi di dalam pemerintahan kerajaan. Setelah turun takhta, Hamengkubuwono VII pernah mengatakan "Tidak pernah ada raja yang meninggal di keraton setelah saya" yang artinya masih dipertanyakan. Sampai saat ini ada dua raja setelah dirinya yang meninggal di luar keraton, yaitu Hamengkubuwono VIII meninggal dunia di tengah perjalanan ke luar kota dan Hamengkubuwono IX meninggal di Amerika Serikat. Bagi masyarakat Jawa adalah suatu kebanggaan jika seseorang meninggal di rumahnya sendiri. Hamengkubuwono VII meninggal di Pesanggrahan Ngambarrukma pada tanggal 30 Desember 1931 dan dimakamkan di Imogiri.
Silsilah
Anak tertua dari Sultan Hamengkubuwana VI dan istri pertamanya RAy Sepuh/GKR Sultan/GKR Agung dan diangkat anak oleh Ratu Kencana.
Memiliki delapan belas istri:
1.BRA Sukina/BRA Mangku Bumi (b. 1836), putri termuda Sultan Hamengkubuwana V dengan istri keduanya BRAy Dewaningsih.
2.GKR Mas, putri dari KRT Jayadipura atau dari Pangeran Suryadiningrat.
3.GKR Kencana/GKR Wandhani, putri dari Raden 'Ali Basa 'Abdu'l-Mustafa Senthot Prawiradirja.
4.GKR Kencana II/BRAy Ratna Sri Wulan, putri dari BPH Adi Negara.
5.BRAy Ratnaningsi.
6.BRAy Ratnaningdia.
7.BRAy Ratna Adi.
8.BRAy Ratnasangdia.
9.BRAy Ratnajiwata.
10.BRAy Puryaningdia.
11.BRAy Devaratna.
12.BRAy Puspitaningdiya.
13.BRAy Srengkara Adinindia.
14.BRAy Rukmidiningdia.
15.BRAy Ratna Adiningrum.
16.BRAy Ratna Puspita.
17.BRAy Tejaningrum.
18.BRAy Ratna Mandaya, putri dari Patih Dhanuraja VI.
Versi lain mengatakan bahwa Hamengkubuwono VII meminta pensiun kepada Belanda untuk madeg pandito (menjadi pertapa) di Pesanggrahan Ngambarrukma (sekarang Ambarrukma). Sampai saat ini bekas pesanggrahan itu masih ada dan di sebelah timurnya dulu pernah berdiri Hotel Ambarrukma yang sekarang sudah tidak ada lagi.
47
4/6 <
6+
21>
♂ Kanjeng Gusti Timur Muhammad Suryengalogo [Hb.5.9] / Raden Mas Muhammad [Hb.3.2.22.1] [
Hamengku Buwono V]
Pada saat Sultan Hamengku Buwono ke V wafat, beliau belum mempunyai anak laki-laki sebagai pewaris kesultanan, karena anaknya yang ada, semuanya wanita, sedang permaisuri yaitu Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Sekar Kedaton sedang hamil tua, yang kemudian 13 hari setelah Sultan Hamengku Buwono V wafat, melahirkan seorang anak laki-laki dan anak tersebut diberi nama Gusti Timur Muhammad, dimana setelah berumur 12 tahun mendapat gelar Gusti Pangeran Haryo (GPH) Suryengalogo.
Karena Gusti Muhammad masih bayi, dan untuk mengisi kekosongan tahta kesultanan maka diangkatlah Pangeran Mangkubumi (adik dari Sultan Hamengku Buwono V) menjadi Sultan Hamengku Buwono ke VI, dengan persyaratan bahwa apabila setelah dewasa Gusti Muhammad akan diangkat menjadi Sultan berikutnya. Namun ternyata Sultan lebih memilih menunjuk putranya menjadi pengganti (putra mahkota) yang nantinya akan menjadi Sultan Hamengku Buwono VII.
Hal tersebut menimbulkan kekecewaan pada keluarga Hamengku Buwono V, terutama GKR Sekar Kedaton dan GPH Suryengalogo yang kemudian memulai perlawanan kepada Sultan Hamengku Buwono VII. Kemudian GKR Sekar Kedaton dan GPH Suryengalogo diputuskan bersalah telah memberontak dan “DIPINDAHKAN DARI YOGYAKARTA KE MANADO SELEBES” dengan Surat Keputusan dari Kesultanan Yogyakarta Hamengku Buwono VII yang disampaikan melalui Dipati Danureja dan Residen Befembag berbunyi sebagai berikut:
“Surat Peringatanku aku Kanjeng Narendra, yang menguasai negeri Kerajaan Ngayogya, sabdaku ini : Tuan Kanjeng Prameswari dan Kangmas Pangeran Suryengalogo berdua, aku pindahkan dari negeri Ngayogya ke negeri Menado, sebab uwa, kangmas berani membangkang (mbalelo) pada Raja. Pergi dari kota tanpa pamit, serta berbuat perang sabil; membunuh perajurit Usar, abdi Kanjeng Gupermen Belanda. Karena itu Kangmas serta Uwa Jeng Prameswari kesalahan membangkang pemerintahan Raja. Tanggal 11 April 1883.”
Dengan berdasarkan Surat Keputusan dari Kesultanan tersebut diatas GKR Sekar Kedaton dan GPH Suryengalogo beserta istri pertama berikut anaknya, dan juga semua pengikutnya, berangkat dengan diantar oleh Residen untuk naik kapal laut dari Semarang menuju Manado. Di Manado bertemu dengan saudara-saudaranya yang telah lebih dahulu dipindahkan dari Yogyakarta ke Manado, yaitu Bendoro Pangeran Haryo Hadiwijoyo (putra Sultan Hamengku Buwono VI dan saudara dari Sultan Hamengku Buwono VII) beserta istri dan anaknya, menjemput rombongan dari Jogyakarta di kapal dan mempersilahkan agar Prameswari dan GPH Suryengalogo menempati rumah mereka di kampung Pondol.
GPH Suryengalogo, 4 tahun kemudian memanggil istri keduanya yaitu Raden Ayu Dayaningsih yang ada di Yogyakarta untuk tinggal di Manado, dan setahun kemudian mempunyai 1 anak laki-laki yang elok rupanya. Tetapi Raden Ayu Dayaningsih cepat meninggalkan segala-galanya.
GPH Suryengalogo akhirnya wafat di Manado pada tanggal 12 Januari 1901. Setelah beliau meninggal dunia, GKR Sekar Kedaton dibelikan rumah oleh Sultan Hamengku Buwono VII untuk ditempati oleh beliau bersama anak dan cucunya. Kanjeng Bendoro Pangeran Haryo (BPH) Hadiwijoyo sudah dianggap sebagai anaknya sendiri oleh GKR Sekar Kedaton, apalagi setelah GPH Suryengalogo meninggal dunia.
BPH Hadiwijoyo pun akhirnya meninggal dunia pada tahun 1916, dan dimakamkan di Manado, tetapi kemudian oleh para keturunannya makamnya dipindahkan ke Hastorenggo Kotagede Yogyakarta.
53
6/6 <
6+
18>
♀ Gusti Bendoro Raden Ayu Angabehi [Hb.5.1] [Gp.Hb.6.3] (Bendoro Raden Ayu Gondokusumo) [
Hamengku Buwono V]
36
8/6 <
7+
15>
♀ Gusti Kanjeng Ratu Bendoro [Hb.6.13] [
Hamengku Buwono VI]
26
10/6 <
7+
23>
♂ Bendoro Pangeran Haryo Hadiwijoyo [Hb.6.17] [
Hamengku Buwono VI]
Bendoro Pangeran Haryo (BPH) Hadiwijoyo adalah putra ke-17 dari Kanjeng Sri Sultan Hamengku Buwono VI. Beliau mempunyai 6 orang putra/putri dari Garwo Padmi yang bernama R.Aj. Jimah (GRA. Hadiwijoyo). BPH. Hadiwijoyo difitnah dan dibuang oleh Belanda ke Manado pada tahun 1875 karena dianggap membenci tindakan baginda Sultan HB VII,
Media:https://kanjengratusekarkedaton.blogspot.com/p/sejarah.html sampai wafatnya pada 9 Februari 1916 dan dimakamkan di Mahakeret Manado.
Pada tahun 1883, BPH. Hadiwijoyo bersama istri dan anaknya, menjemput rombongan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Sekar Kedaton (permaisuri Sultan Hamengku Buwono V) dan putranya Gusti Raden Mas (GRM) Timur Muhammad/Gusti Pangeran Haryo (GPH) Suryengalogo di pelabuhan kapal di Manado, dan mempersilahkan mereka menempati rumah beliau di kampung Pondol. Selama di pengasingan, BPH. Hadiwijoyo ditemani putranya yang bernama RM. Menot. Kemudian disana lahir putra no.6 yang diberi nama RM. Joko Sangkolo. Setelah GPH. Suryengalogo meninggal dunia (1901), GKR. Sekar Kedaton dibelikan rumah oleh Sultan Hamengku Buwono VII sebagai tempat tinggal beliau bersama anak dan cucunya. BPH. Hadiwijoyo sudah dianggap sebagai anak sendiri oleh GKR. Sekar Kedaton.
Kemudian GRA. Hadiwijoyo kembali ke Yogyakarta sampai dengan wafatnya dan dimakamkan di Pasarean Hasta Renggo Kota Gede Yogyakarta (di luar cungkup). BPH. Hadiwijoyo bersumpah tidak akan kembali ke Yogyakarta sebelum saudara yang memfitnahnya wafat, namun ternyata beliau wafat terlebih dahulu. Setelah sekian lama, akhirnya para anggota Trah Hadiwijoyo (Hadiwijayan) bersepakat untuk memindahkan makam BPH. Hadiwijoyo dari Mahakeret Manado ke Pasarean Hasta Renggo Yogyakarta. Rencana ini terelisasi pada tanggal 21 Juli 1990 dimana sebelumnya makam GRA. Hadiwijoyo dibongkar terlebih dahulu dan disandingkan dengan peti BPH. Hadiwijoyo untuk kemudian secara bersama-sama dimakamkan kembali di dalam cungkup.
Keenam Putra/Putri BPH. Hadiwijoyo adalah:
1. RA. Kustiyah (w.VI.17.1)
2. RM. Sutijo / RM. L. Prawirodipuro / RMW. Hatmodijoyo (w.VI.17.2)
3. RM. Subroto / RM. Dutodiprojo / RM. Rio Projomardowo (w.VI.17.3)
4. RA. Sriyati (w.VI.17.4)
5. RM. Sujono / RM. Menot (w.VI.17.5)
6. RM. Joko Sangkolo (w.VI.17.6)
29
14/6 <
7+
26>
♀ Bendoro Raden Ayu Suryomurcito [Hb.6.21] [
Hamengku Buwono VI]
32
17/6 <
7+
25>
♂ Bendoro Raden Mas Suleman [Hb.6.4] [
Hamengku Buwono VI]
33
18/6 <
7+
24>
♀ Bendoro Raden Ayu Notoyudo [Hb.6.16] [
Hamengku Buwono VI]
34
19/6 <
7+
24>
♀ Raden Ajeng Karsinah / Sedo Timur [
Hamengku Buwono VI]
49
26/6 <
7+
30>
♀ Gusti Raden Ajeng Samilah [Hb.6.2] [
Hamengku Buwono VI]
50
27/6 <
7+
31>
♀ Gusti Raden Ajeng Kusdilah [Hb.6.14] [
Hamengku Buwono VI]
52
29/6 <
6+
18>
♂ Bendoro Raden Mas Sepuh [Hb.5.2] [
Hamengku Buwono V]
54
30/6 <
6+
18>
♀ Bendoro Raden Ayu Timur [Hb.5.3] [
Hamengku Buwono V]
55
31/6 <
6+
17>
♀ Bendoro Raden Ayu Hadiwinoto [Hb.5.7] [
Hamengku Buwono V]
56
32/6 <
6+
17>
♀ Bendoro Raden Ayu Suwardi [Hb.5.4] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]
57
33/6 <
6+
17>
♀ Bendoro Raden Ayu Rabingu [Hb.5.5] [
Hamengku Buwono V]
58
34/6 <
6+
19>
♀ Bendoro Raden Ayu Bumisalamah [Hb.5.6] [
Hamengku Buwono V]
59
35/6 <
22>
♂ Raden Lurah Atmodirjo [Hb.4.5.1] [
Hamengku Buwono IV]
60
36/6 <
22>
♀ Raden Ayu Ronodiningrat [Hb.4.5.2] [
Hamengku Buwono IV]
61
37/6 <
22>
♀ Raden Ayu Mangunjoyo [Hb.4.5.3] [
Hamengku Buwono IV]
62
38/6 <
22>
♀ Raden Ayu Mertohadinegoro [Hb.4.5.4] [
Hamengku Buwono IV]
63
39/6 <
22>
♀ Raden Ayu Prawirodiningrat [Hb.4.5.5] [
Hamengku Buwono IV]
64
40/6 <
22>
♀ Raden Ayu Wiryodiningrat [Hb.4.5.6] [
Hamengku Buwono IV]
65
41/6 <
22>
♂ Raden Lurah Atmoprawiro [Hb.4.5.7] / Raden Panji Joyoprawiro [
Hamengku Buwono IV]
66
42/6 <
22>
♀ Raden Ayu Mangundikoro [Hb.4.5.8] [
Hamengku Buwono IV]
67
43/6 <
22>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Prawirodirjo [Hb.4.5.9] [
Hamengku Buwono IV]
68
44/6 <
22>
♂ Raden Ngabehi Ronopragoto [Hb.4.5.10] [
Hamengku Buwono IV]
69
45/6 <
22>
♀ Raden Ayu Kertowerdoyo [Hb.4.5.11] [
Hamengku Buwono IV]
70
46/6 <
22>
♀ Raden Ayu Dutopranoto [Hb.4.5.12] [
Hamengku Buwono IV]
71
47/6 <
22>
♂ Raden Mas Atmodimulyo [Hb.4.5.13] [
Hamengku Buwono IV]
72
48/6 <
21+
34>
♀ Raden Ayu Sosroatmojo [Hb.4.11.1] [
Hamengku Buwono IV]
73
49/6 <
21+
34>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Jayaningrat [Hb.4.11.2] [
Hamengku Buwono IV]
74
50/6 <
21+
34>
♂ Raden Lurah Mangunsentono [Hb.4.11.3] [
Hamengku Buwono IV]
75
51/6 <
15+
33>
♂ Bendoro Pangeran Haryo Cakraningrat [Hb.4.9.1] / Kanjeng Raden Tumenggung Danurejo [
Hamengku Buwono IV]
76
52/6 <
15+
33>
♂ Raden Mas Panenggak [Hb.4.9.2] [
Hamengku Buwono IV]
77
53/6 <
15+
33>
♂ Raden Panji Ronowinoto [Hb.4.9.3] [
Hamengku Buwono IV]
78
54/6 <
15+
33>
♂ Raden Lurah Mangunpragolo [Hb.4.9.4] [
Hamengku Buwono IV]
79
55/6 <
15+
33>
♂ Raden Penewu Sindusentono [Hb.4.9.5] [
Hamengku Buwono IV]
80
56/6 <
15+
33>
♀ Raden Ajeng Rabingah [Hb.4.9.6] [
Hamengku Buwono IV]
81
57/6 <
15+
33>
♀ Raden Ayu Mangkusemedi [Hb.4.9.7] [
Hamengku Buwono IV]
82
58/6 <
15+
33>
♂ Raden Lurah Suryoprawiro [Hb.4.9.8] [
Hamengku Buwono IV]
83
59/6 <
15+
33>
♂ Raden Lurah Atmosuwarno [Hb.4.9.9] / Raden Lurah Dipodiprojo [
Hamengku Buwono IV]
84
60/6 <
16>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Suryotaruno [Hb.4.10.1] [
Hamengku Buwono IV]
85
61/6 <
16>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Danundiningrat [Hb.4.10.2] [
Hamengku Buwono IV]
86
62/6 <
16>
♂ Raden Lurah Atmokusumo [Hb.4.10.3] [
Hamengku Buwono IV]
87
63/6 <
16>
♀ Raden Ayu Pusposedarmo [Hb.4.10.4] [
Hamengku Buwono IV]
88
64/6 <
16>
♀ Raden Ayu Puruboyo [Hb.4.10.5] [
Hamengku Buwono IV]
89
65/6 <
16>
♀ Raden Ayu Sosrodirjo [Hb.4.10.6] [
Hamengku Buwono IV]
90
66/6 <
16>
♀ Raden Ayu Mangkudilogo [Hb.4.10.7] [
Hamengku Buwono IV]
91
67/6 <
16>
♂ Raden Ngabehi Puspoprawiro [Hb.4.10.8] [
Hamengku Buwono IV]
92
68/6 <
16>
♀ Raden Ayu Danudipuro [Hb.4.10.9] [
Hamengku Buwono IV]
93
69/6 <
16>
♀ Raden Ayu Sosroasmoro [Hb.4.10.10] [
Hamengku Buwono IV]
94
70/6 <
16>
♀ Raden Ayu Sosrokusumo [Hb.4.10.11] [
Hamengku Buwono IV]
95
71/6 <
16>
♀ Raden Ayu Mangunyudo [Hb.4.10.12] [
Hamengku Buwono IV]
96
72/6 <
16>
♀ Raden Ayu Wongsodirjo [Hb.4.10.13] [
Hamengku Buwono IV]
97
73/6 <
24+
37>
♀ Raden Ayu Atmokusumo [Hb.4.13.4] [
Hamengku Buwono IV]
98
74/6 <
24+
37>
♂ Raden Lurah Mangkutaruno [Hb.4.13.3] [
Hamengku Buwono IV]
99
75/6 <
24+
37>
♂ Raden Lurah Mangunpramujo [Hb.4.13.2] [
Hamengku Buwono IV]
100
76/6 <
24+
37>
♀ Raden Ayu Bahudirjo [Hb.4.13.1] [
Hamengku Buwono IV]
101
77/6 <
8>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Suryonegoro [Hb.4.17.1] [
Hamengku Buwono IV]
102
78/6 <
8>
♂ Raden Panji Joyowiloyo [Hb.4.17.2] [
Hamengku Buwono IV]
103
79/6 <
8>
♀ Raden Ajeng Siyami Atmopuspito [Hb.4.17.15] [
Hamengku Buwono IV]
104
80/6 <
8>
♂ Raden Mas Pringadi [Hb.4.17.14] [
Hamengku Buwono IV]
105
81/6 <
8>
♂ Raden Mas Sayidiman [Hb.4.17.13] [
Hamengku Buwono IV]
106
82/6 <
8>
♀ Raden Ayu Jayengatmojo [Hb.4.17.12] [
Hamengku Buwono IV]
107
83/6 <
8>
♂ Raden Mas Beskuwit [Hb.4.17.11] [
Hamengku Buwono IV]
108
84/6 <
8>
♂ Raden Mas Bluder [Hb.4.17.10] [
Hamengku Buwono IV]
109
85/6 <
8>
♀ Raden Ajeng Sumirah [Hb.4.17.9] [
Hamengku Buwono IV]
110
86/6 <
8>
♀ Raden Ayu Pusposetoto [Hb.4.17.8] [
Hamengku Buwono IV]
111
87/6 <
8>
♀ Raden Ayu Behi [Hb.4.17.7] [
Hamengku Buwono IV]
112
88/6 <
8>
♀ Raden Ayu Manguntaruno [Hb.4.17.6] [
Hamengku Buwono IV]
113
89/6 <
8>
♀ Raden Ayu Joyopuspito [Hb.4.17.5] [
Hamengku Buwono IV]
114
90/6 <
8>
♀ Raden Ayu Mangkupertomo [Hb.4.17.4] [
Hamengku Buwono IV]
115
91/6 <
8>
♂ Raden Panji Nitidiwiryo [Hb.4.17.3] [
Hamengku Buwono IV]
116
92/6 <
13+
32>
♀ Raden Ayu Suryoprawiro [Hb,4.8.1] [
Hamengku Buwono IV]
117
93/6 <
13+
32>
♂ Raden Mas Karmeni [Hb.4.8.2] [
Hamengku Buwono IV]
7
362
1/7 <
101>
♀ Raden Ajeng Surodiningrat [Hb.4.17.1.1] [
Hamengku Buwono IV / Surjonegoro]
135
2/7 <
42+
111>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Purboningrat [Hb.6.9.4] [
Hamengku Buwono VI]
lahir: 10 Maret 1865
171
3/7 <
42+
111>
♂ Kanjeng Adipati Prawiropurbo [Hb.6.9.10] (Ndoro Purbo / Raden Mas Kusrin) [
Hamengku Buwono VI]
242
5/7 <
45+
64>
♂ Raden Mas Subarjo [Hb.6.11.8] (Raden Tumenggung Wiroguno) [
Hamengku Buwono VI]
Kanjeng Raden Tumenggung Wiroguno. Putra dari KGPA Mangkubumi dan RAY. Tejomurti ini dilahirkan pada tanggal 3 Nopember 1876 di Yogyakarta. Beliau mempunyai kegemaran melukis dengan cat air dan cat minyak. Beberapa lukisannya terpancang di Kraton Yogyakarta.
K.R.T Wiroguno menjabat Bupati Patih Kadipaten Yogyakarta termasuk empu gendhing yang unggul. Disamping itu beliau masih melanjutkan membina corak pagelaran tari ciptaan ayahnya , Pangeran Mangkubumi, yaitu Langendriya. Beliau juga menciptakan dan mengembangkan tari golek putri, ikut serta membina Perkumpulan Tari Krida Beksa Wirama dan aktif membina penyiaran gendhing-gendhing atau seni suara melalui siaran radio pada masa itu.
Hasil Karya K.R.T Wiroguno antara lain :
1) menyusun teori dan pedoman seni gendhing dan suara gaya Mataraman,
2) menciptakan notasi gendhing gaya Mataraman dengan not balok,
3) menyusun suatu lokasi gendhing-gendhing Mataram dalam suatu buku tulisan tangan mulai tahun 1919,
4) mencipta dan menggubah tidak kurang dari 100 buah gendhing, baik gendhing Ageng maupun gendhing alit.
221
8/7 <
25+
38>
♂ Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamengkunegoro III [Hb.7.20] (Gusti Raden Mas Putro) [
Hamengku Buwono VII]
Sampeyan Dalem Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom (SDKGPAA) Hamengkunegoro Sudibyo Raja Putra Narendra Mataram (III) adalah putra dari Ngarso Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sultan Hamengku Buwono Senopati ing Alogo Abdulrachman Sayidin Panatagama Kalifatulah Ingkang Jumeneng Kaping VII (Sri Sultan Hamengku Buwono VII), Keraton Yogyakarta.
Terlahir dengan nama Gusti Raden Mas (GRM) Putro, dari permaisuri, Gusti Kanjeng Ratu Hemas, pada tanggal 8 Maret 1879.
GRM Putro yang telah menyandang gelar Gusti Pangeran Harya (GPH) Purubaya dilantik menjadi Putra Mahkota Keraton Yogyakarta bergelar SDKGPAA Hamengkunegoro III menggantikan kakandanya SDKGPAA Hamengkunegoro II yang dikarenakan kesehatannya kurang memadai, dilepaskan haknya sebagai Putera Mahkota dan diturunkan derajat kepangeranannya menjadi Kanjeng Gusti Pangeran Adipati (KGPA) Juminah. Gelar GPH Purubaya diwariskan kepada adindanya GRM Sujadi.
Sebagai Putra Mahkota, SDKGPAA Hamengkunegoro III memiliki seorang patih Kadipaten yaitu Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Wiroguno. Bendera yang digunakan adalah Kyai Pare Anom, yang berwarna Hijau dan Kuning sebagai lambang Putra Mahkota. Seluruh kakandanya dan sanak saudaranya yang lebih tua memanggilnya dengan sebutan Kanjeng Gusti, sedangkan adik-adiknya menyebutnya dengan Rama Gusti sebagai tanda wakil dari ayahandanya selaku Sultan.
Di bidang seni & sastra, selain aktif sebagai penari Keraton dengan membawa tokoh sebagai Raden Gatutkaca / Purubaya, SDKGPAA Hamengkunegoro III juga menulis Serat Bharatayudha.
Di bidang pendidikan, SDKGPAA Hamengkunegara III mendirikan sekolah bagi para putra bangsawan keraton dan juga keluarga para sentana dalem di Pagelaran Keraton Yogyakarta, yang kemudian terkenal dengan nama Sekolah Keputran. ( Keputran diambil dari nama kecil beliau, PUTRO )
Di bidang lingkungan hidup & industri, SDKGPAA Hamengkunegoro III didampingi pamandanya KGPA Mangkubumi, membangun industri perkebunan vanilli di Pakem dan mereboisasikan Kaliurang. Disamping itu beliau juga membangun Pabrik Gula di Madukismo dan tambang Mangaan di Kulon Progo untuk meningkatkan perekonomian kerajaan dan sekaligus menciptakan lapangan kerja juga menaikkan taraf hidup rakyat.
Seringkali SDKGPAA Hamengkunegoro III berbenturan pendapat dan pemikiran dengan pihak penjajah Belanda, yang selalu mencoba menahan kemajuan dan kemandirian Keraton Yogyakarta.
Demikian ikhtisar singkat biografi SDKGPAA Hamengkunegoro III, namun sebelum beliau memenuhi keinginan ayahandanya Sri Sultan Hamengku Buwono VII untuk menggantikannya, beliau wafat dalam usia 34 tahun tepatnya pada tanggal 21 Februari 1913, akibat sakit keras sekembalinya beliau dari Kulon Progo dan Gunung Kidul.
Sumber:
https://www.facebook.com/pages/KGPAAnom-Hamengkunegoro-III/135924553106257?sk=info
118
10/7 <
25+
38>
♂ Kanjeng Sultan Hamengku Buwono Vlll [Hb.7.23] (Gusti Pangeran Haryo Puruboyo) [
Hamengku Buwono]
Sri Sultan Hamengkubuwana VIII (lahir di Kraton Yogyakarta Adiningrat, 3 Maret 1880 – meninggal di Kraton Yogyakarta Adiningrat, 22 Oktober 1939 pada umur 59 tahun) adalah salah seorang raja yang pernah memimpin di Kesultanan Yogyakarta tahun 1921-1939. Dinobatkan menjadi Sultan Yogyakarta pada tanngal 8 Februari 1921. Pada masa Hamengkubuwono VIII, Kesultanan Yogyakarta mempunyai banyak dana yang dipakai untuk berbagai kegiatan termasuk membiayai sekolah-sekolah kesultanan. Putra-putra Hamengkubuwono VIII banyak disekolahkan hingga perguruan tinggi, banyak diantaranya di Belanda. Salah satunya adalah GRM Dorojatun, yang kelak bertahta dengan gelar Hamengkubuwono IX, yang bersekolah di Universitas Groningen.
Pada masa pemerintahannya, beliau banyak mengadakan rehabilitasi bangunan kompleks keraton Yogyakarta. Salah satunya adalah bangsal Pagelaran yang terletak di paling depan sendiri (berada tepat di selatan Alun-alun utara Yogyakarta). Bangunan lainnya yang rehabilitasi adalah tratag Siti Hinggil, Gerbang Donopratopo, dan Masjid Gedhe.
Beliau meninggal pada tanggal 22 Oktober 1939 di RS Panti Rapih Yogyakarta karena menderita sakit.
Silsilah
Sri Sultan Hamengkubuwono VIII.
Anak kesembilan dari Sultan Hamengkubuwana VII (Sultan Ngabehi) dan istri keduanya GKR Mas
Memiliki delapan istri:
1.RA Siti Katina, putri Gusti Pangeran Adipati Mangkubumi, tahun 1907
2.BRA Purya Aningdiya
3.BRA Puspitaningdiya
4.BRA Srengkara Aningdiya
5.RA Kustilah/KRA Adipati Anum Amangku Negara/Kanjeng Alit, putri Gusti Pangeran Adipati Mangkubumi
6.BRA Rukmi Aningdiya
7.KBRAy Ratna Adiningrum
8.BRAy Ratna Puspita
Memiliki dua puluh empat putra:
1.BRM ... dari BRA Purya Aningdiya, meninggal sebelum sempat diberi nama.
2.BRM Mustari dari BRA Puspitaningdiya
3.Mayor BRM Jartabitu/Kanjeng Mas Pangeran Angabehi/Gusti Pangeran Angabehi dari BRA Puspitaningdiya, menikah dengan BRA Siti Mustakirun
4.Kapten BRM Sungangusamsi/GBPH Purbaya dari BRA Srengkara Aningdiya, menikah dengan BRA Madusari/RAy Purbaya.
5.BRM Sumeru/GBPH Dhanupaya dari BRA Puspitaningdiya
6.BRM Sudiarsa dari BRA Purya Aningdiya
7.BRM Kartala/GBPH Mangkudiningrat dari BRA Purya Aningdiya, menikah dengan RA Sumani dan menikah dengan Amiratna/BRA Mangkudiningrat, putri kedua dari KGPAA Raja Paku Alam VI dan Kanjeng Gusti Timur putri dari KGPAA Raja Paku Alam III
8.BRM Tinggartala/GBPH Prabuningrat dari BRA Puspitaningdiya
9.GRM Dorojatun/GBPH Purbaya/Sri Sultan Hamengkubuwono IX dari Kanjeng Alit
10.BRM Duryatnanu dari BRA Purya Aningdia
11.BRM Mahikyaun/GBPH Surya Wijaya dari BRA Rukmi Aningdiya
12.BRM Rais ul-Ngah Askari/GBPH Bintara dari BRA Srengkara Aningdiya
13.BRM Alpasuatlamin/GBPH Surya Brangta dari BRA Purya Aningdiya
14.BRM Mupasalukatini dari BRA Puspitaningdiya
15.BRM Ila ul-Kirami/GBPH Murdaningrat dari BRA Srengkara Aningdiya
16.BRM Makan ul-Munayati/BGBPH Puya Kusuma dari BRA Purya Aningdiya
17.BRM Pel ul-Kuluki/GBPH Suryaputra dari KBRAy Ratna Adiningrum
18.BRM Sunwata/GBPH Adi Wijaya dari BRAy Ratna Puspita
19.BRM Sahadatsatir dari BRAy Ratna Puspita
20.BRM Hening /GBPH Yudha Negara dari KBRAy Ratna Adiningrum
21.BRM Dr Banakamsi/GBPH Dr Dipayana dari BRA Tejaningrum
22.BRM Satriya/GBPH Benawa dari KBRAy Ratna Adiningrum
23.BRM Danangjaya dari KBRAy Ratna Adiningrum
24.BRM Rabinharyani/GBPH Puger dari BRAy Ratna Puspita
Memiliki tujuh belas putri:
1.BRA Gusti Siti Sundarumiya/GKR Pembayun dari BRA Purya Aningdiya, menikah dengan BPH Pakuningrat, putra tertua KGRM Putra/KGPAA Amangku Negara.
2.BRA Siti Sayadi/GBRAy Sinduraja dari BRA Purya Aningdiya, menikah dengan KRT Sinduraja.
3.BRA Siti Sadari/GBRAy Purbawinata dari BRA Puspitaningdiya, menikah dengan KRT Purbawinata/KPH Purbawinata.
4.BRA Siti Kadarmi/GBRAy Jaya ningrat dari BRA Puspitaningdiya, menikah dengan KRT Jayaningrat.
5.BRA Siti Kajananywa/GBRAy Jaya Winata dari BRA Srengkara Aningdiya, menikah dengan KRT Jayawinata.
6.BRA Siti Mutasangilun dari BRA Srengkara Aningdiya
7.BRA Siti Nuriwadina/GBRAy Chandradiningrat dari BRA Srengkara Aningdiya, menikah dengan KRT Chandradiningrat.
8.BRA Siti Kuswanayi/GBRAy Cakradiningrat dari BRA Rukmi Aningdiya, menikah dengan GBPH Cakradiningrat, putra dari KGRM Putra/KGPAA Amangku Negara.
9.BRA Siti Sriwayati/GBRAy Purbasaputra dari BRA Srengkara Aningdiya, menikah dengan KRT Purbaseputra.
10.BRA Siti Swandari/GBRAy Purwadiningrat dari BRA Puspitaningdiya, menikah dengan KRT Purwadiningrat.
11.BRA Siti Hilal ul-Ngasarati/GBRAy Kusuma Adiningrat dari BRA Puspitaningdiya, menikah dengan KRT Kusumadiningrat.
12.BRA Siti Sutyanti/GBRAy Jayaningrat dari KBRAy Ratna Adiningrum, menikah dengan Ir. Raden Puspaharsana Jayaningrat.
13.BRA Siti Padmasari/GBRAy Sumarman dari KBRAy Ratna Adiningrum, menikah dengan Raden Sumarman, S.H.
14.BRA Siti Wayarini dari BRAy Ratna Puspita
15.BRA Siti Prayuti dari BRAy Ratna Puspita
16.BRA Siti Widyastuti/GBRAy Andayaningrat dari KBRAy Ratna Adiningrum, menikah dengan Raden Suwarna Andayaningrat.
17.BRA Siti Sutarnin dari BRAy Ratna Puspita
130
11/7 <
41+
87>
♂ Kanjeng Pangeran Haryo Adipati Danurejo VIII / [Hb.6.18.3] (Raden Mas Subari) [
Hamengku Buwono VI]
lahir: 3 September 1882, Yogyakarta
pekerjaan: 1909, Kalasan,
Diangkat menjadi Panewu Palang Negari (Sekretaris) di Kabupaten Kalasan dan bergelar Raden Panewu Mangundimejopekerjaan: 1914, Gunung Kidul Regency,
Menjadi Panji Kepala Distrik) di Semanu Kabupaten Gunung Kidul dan bergelar Raden Panji Harjodipuro yang kemudian diubah menjadi Harjokusumopekerjaan: 1919, Kalasan,
Menjadi Bupati Pangreh Praja Kalasan dan bergelar Raden Tumenggung Harjokusumopekerjaan: 1927, Yogyakarta,
Menjadi Bupati Kabupaten Kota Yogyakarta yang merupakan gabungan Kabupaten Sleman, Kalasan, dan Kota Yogyakartagelar: 3 November 1933, Yogyakarta,
Pepatih Dalem Kesultanan Yogyakarta bergelar Kanjeng Pangeran Haryo Adipati Danurejo VIIIperkawinan: <
174!>
♀ Gusti Kanjeng Ratu Chondrokirono II [Hb.7.54] [
Hamengku Buwono VII] , Yogyakarta
pensiun: 14 Juli 1945, Yogyakarta
Patih of Yogyakarta 1933-1945
172
12/7 <
25+
169!>
♂ w Bendoro Pangeran Haryo Suryomataram [Hb.7.55] Bendoro Raden Mas Kudiarmadji (Notodongso) [
Hamengku Buwono VII / Danurejo]
176
13/7 <
25+
41>
♂ Bendoro Pangeran Haryo Hadikusumo II [Hb.7.58] (Gusti Raden Mas Hario) [
Hamengku Buwono VII]
180
14/7 <
25+
38>
♂ Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Jumino / Gusti Raden Mas Pratisto (Gusti Djuminah) [
Hamengku Buwono VII]
gelar: 9 November 1893, Yogyakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Amangkunegara Sudibya Rajaputra Nalendra ing Mataram
160
16/7 <
46+
78>
♀ Raden Ayu Roostamtiyah [Hb.6.20.21] (Raden Ayu Sindudipuro) [
Pugeran]
169
17/7 <
44>
♀ Bendoro Raden Ayu Retnomandoyo [Ga.Hb.7.13] [
Danurejo]
137
18/7 <
44>
♂ Kanjeng Raden Adipati Danurejo VIII / Subari Wiro Haryodirgo Danurejo VI [
?]
119
23/7 <
26+
84>
♂ Raden Mas Rudolf Maximillian Menot [Hb.6.17.5] (Raden Mas Suyono) [
Hadiwijoyo]
RM. Menot adalah putra ke-5 dari BPH. Hadiwijoyo. Pekerjaan terakhir beliau adalah sebagai pegawai Kantor Pos di Jakarta. Pekerjaan itulah yang membuat anak dan cucunya menyukai dan ikut mengoleksi perangko.
RM. Menot meninggal tahun 1973 di Jakarta dan dimakamkan di TPU Menteng Pulo. Pada tahun 1975, kuburannya dipindah ke Manado sesuai keinginannya untuk dikuburkan bersama istri di makam keluarga di Manado.
125
27/7 <
45+
64>
♀ Kanjeng Raden Ayu Adipati Anom Amangku Negara [Gp.Hb.8.1] [Hb.6.11.14] (Raden Ajeng Katinah / Kanjeng Alit) [
Hamengku Buwono VI]
126
28/7 <
45+
61>
♀ Raden Ayu Mangunjoyo II [Hb.6.11.15] [
Hamengku Buwono VI]
127
29/7 <
45+
61>
♂ Raden Bagus Suryokusumo [Hb.6.11.18] [
Hamengku Buwono VI]
128
30/7 <
45+
63>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Jogonegoro III / Kanjeng Raden Tumenggung Ronodiningrat [Hb.6.11.17] [
Hamengku Buwono VI]
129
31/7 <
45+
61>
♂ Raden Tumenggung Suryoatmojo / Raden Mas Murjono [Hb.6.11.12] [
Hamengku Buwono VI]
131
32/7 <
45+
62>
♂ Raden Mas Sutandar [Hb.6.11.1] (Kanjeng Pangeran Haryo Purwodiningrat) [
Hamengku Buwono VI]
132
33/7 <
45+
61>
♀ Kanjeng Raden Ayu Adipati Anom Hamengkunegoro [Gp.Hb.8.1] (Raden Ajeng Kustilah [Hb.6.11.21]) [
Hamengku Buwono VI]
133
34/7 <
46+
74>
♀ Raden Ayu Hatmodijoyo I [Hb.6.20.4] / Raden Ajeng Roostinah (Raden Ayu Puspohatmojo) [
Pugeran]
138
35/7 <
35+
105>
♂ Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat [
Tjondronegoro IV]
139
36/7 <
46+
80>
♂ Raden Mas Sudiro [Hb.6.20.30] (Kanjeng Raden Tumenggung Sastrokusumo) [
Pugeran]
140
37/7 <
46+
74>
♂ Raden Mas Saepur [Hb.6.20.1] (Raden Panji Joyopermadi) [
Pugeran]
141
38/7 <
46+
74>
♂ Raden Mas Rujali [Hb.6.20.2] (Raden Panji Joyopragolo) [
Pugeran]
142
39/7 <
46+
74>
♀ Raden Ayu Roostijah [Ga.Hb.7.20.3] [Hb.6.20.3] (Bendoro Raden Ayu Doyopurnamaningrum) [
Pugeran]
143
40/7 <
46+
74>
♂ Raden Mas Saeran [Hb.6.20.5] (Raden Bagus Gambiranom) [
Pugeran]
144
41/7 <
46+
74>
♂ Raden Mas Karamal [Hb.6.20.6] [
Pugeran]
145
42/7 <
46+
74>
♂ Raden Mas Sukapjo [Hb.6.20.7] (Raden Bagus Suryowinoto) [
Pugeran]
146
43/7 <
46+
74>
♂ Raden Mas Palis [Hb.6.20.10] [
Pugeran]
147
44/7 <
46+
74>
♂ Raden Mas Saerun [Hb.6.20.13] [
Pugeran]
148
45/7 <
46+
74>
♂ Raden Mas Sukapdiman [Hb.6.20.14] [
Pugeran]
149
46/7 <
46+
75>
♀ Raden Ajeng Roosdinah [Hb.6.20.9] (Raden Ayu Kertonadi) [
Pugeran]
150
47/7 <
46+
76>
♀ Raden Ayu Rooskiyati [Hb.6.20.12] (Raden Ayu Padmodiprojo) [
Pugeran]
151
48/7 <
46+
76>
♂ Raden Mas Supandi [Hb.6.20.15] [
Pugeran]
152
49/7 <
46+
76>
♂ Raden Mas Gurnosuwendo [Hb.6.20.17] [
Pugeran]
153
50/7 <
46+
77>
♀ Raden Ayu Roostijah [Hb.6.20.8] [
Pugeran]
154
51/7 <
46+
77>
♂ Raden Mas Dipomenggolo [Hb.6.20.11] [
Pugeran]
155
52/7 <
46+
77>
♂ Raden Mas Yusuf [Hb.6.20.23] (Kanjeng Raden Tumenggung Kusumaningrat) [
Pugeran]
156
53/7 <
46+
81>
♀ Raden Ayu Roosyayi [Hb.6.20.16] (Raden Ayu Darmowinoto) [
Pugeran]
157
54/7 <
46+
78>
♀ Raden Ayu Roostamtinah [Hb.6.20.18] (Raden Ayu Suryodiningrat) [
Pugeran]
158
55/7 <
46+
78>
♂ Raden Mas Ibrahim Ibnu Rustam [Hb.6.20.19] [
Pugeran]
159
56/7 <
46+
78>
♂ Raden Mas Sayid Imran / Kanjeng Raden Tumenggung Purwonegoro [Hb.6.20.20] (Kanjeng Raden Tumenggung Joyonegoro II) [
Pugeran]
161
57/7 <
46+
79>
♀ Raden Ayu Roosinah [Hb.6.20.22] (Raden Ayu Purbocaroko) [
Pugeran]
162
58/7 <
46+
79>
♂ Raden Mas Suwondo [Hb.6.20.24] (Raden Ngabehi Purwodiprojo) [
Pugeran]
163
59/7 <
46+
79>
♂ Raden Mas Suwandi [Hb.6.20.25] (Raden Wedana Suryowimono) [
Pugeran]
164
60/7 <
46+
79>
♀ Raden Ayu Roostirah [Hb.6.20.26] (Raden Ayu Suryodirjokusumo) [
Pugeran]
165
61/7 <
46+
79>
♀ Raden Ajeng Roosimah [Hb.6.20.27] (Raden Ayu Suryodirjokusumo) [
Pugeran]
166
62/7 <
46+
79>
♀ Raden Ayu Roosjiyah [Hb.6.20.28] (Raden Ayu Wigyokusumo) [
Pugeran]
167
63/7 <
46+
79>
♀ Raden Ayu Roossiyah/Roosijah [Hb.6.20.29] (Raden Ayu Suwandhi H.) [
Pugeran]
170
64/7 <
45+
48!>
♀ Raden Ayu Siti Katina [Ga.Hb.8.1] [Hb.6.11.1] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono VI]
174
66/7 <
25+
40>
♀ Gusti Kanjeng Ratu Chondrokirono II [Hb.7.54] [
Hamengku Buwono VII]
182
71/7 <
25>
♂ Gusti Bendoro Pangeran Haryo Pakuningrat [Hb.7.41] [
Hamengku Buwono VII]
184
73/7 <
25>
♂ Bendoro Raden Mas Hirawan [Hb.7.48] [
Hamengku Buwono VII]
185
74/7 <
45+
48!>
♂ Kanjeng Pangeran Haryo Suryadi [Hb.6.11.9] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono VI]
186
75/7 <
45+
61>
♀ Raden Ayu Mangunjoyo I [Hb.5.8.2] [Hb.6.11.11] (Raden Ajeng Mustinah) [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono VI]
187
76/7 <
48+
45!>
♂ Raden Lurah Suryodiprojo I [Hb.5.8.3] [Hb.6.11.13] (Raden Mas Jiwanjono) [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono VI]
188
77/7 <
48+
45!>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Puspodiningrat [Hb.5.8.4] [Hb.6.11.20] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono VI]
189
78/7 <
45+
48!>
♀ Raden Ayu Mangkukusumo [Hb.5.8.5] [Gp.Hb.7.17.1] [Hb.6.11.22] (Raden Ajeng Kusdilah / Raden Ayu Mangkukusumo Sepuh) [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono VI]
190
79/7 <
45+
48!>
♀ Raden Ayu Hatmosutejo [Hb.5.8.6] [Hb.6.11.23] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono VI]
191
80/7 <
45+
48!>
♀ Raden Ayu Sujono Tirtokusumo [Hb.5.8.7] / Raden Ajeng Kadawarwati [Hb.6.11.24] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono VI]
192
81/7 <
45+
48!>
♀ Raden Ayu Wironegoro [Hb.5.8.8] / Raden Ajeng Sumardiyah [Hb.6.11.25] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono VI]
193
82/7 <
45+
48!>
♂ Raden Panji Joyowiloyo [Hb.5.8.9] / Raden Mas Dekok Van Lewen [Hb.6.11.26] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono VI]
194
83/7 <
47+
51!>
♂ Raden Mas Soecipto Hadiwijoyo [Hb.5.9.1] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]
195
84/7 <
47+
51!>
♂ Raden Mas Soengkowo Hadiwijoyo [Hb.5.9.2] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]
196
85/7 <
47+
51!>
♂ Raden Mas Dracman Sahid Hadiwijoyo [Hb.5.9.3] [
Hamengku Buwono V]
197
86/7 <
47>
♀ Raden Ayu Jaenab [Hb.3.2.22.1.2] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]
198
87/7 <
47>
♀ Raden Ayu Maemunah [Hb.3.2.22.1.3] [
Hamengku Buwono V]
199
88/7 <
47>
♀ Raden Ayu Khatijah [Hb.3.2.22.1.4] [
Hamengku Buwono V]
200
89/7 <
47+
312!>
♀ Raden Ayu Salamah Soetomo [Hb.3.2.22.1.5] [
Hamengku Buwono V]
202
90/7 <
30+
102>
♂ Raden Mas Atmosutejo [Hb.3.14.3.2] / [Hb.6.8.1] [
Hamengku Buwono III / Hamengku Buwono VI]
203
91/7 <
30+
102>
♀ Raden Ayu Klayunedeng [Hb.3.14.3.3] / [Hb.6.8.2] [
Hamengku Buwono III / Hamengku Buwono VI]
204
92/7 <
75>
♀ Raden Ayu Gondokusumo [Hb.4.9.1.1] [
Hamengku Buwono IV]
205
93/7 <
85>
♀ Raden Ayu Ilham Dirjodiningrat [Hb.4.10.2.1] [
Hamengku Buwono IV]
206
94/7 <
100+
114>
♂ Raden Mas Harjotaruno [Hb.4.13.1.1] [
Hamengku Buwono IV]
207
95/7 <
100+
114>
♀ Raden Ayu Dwijoatmojo [Hb.4.13.1.1.4] [
Hamengku Buwono IV]
208
96/7 <
100+
114>
♂ Raden Mas Sumodiono [Hb.4.13.1.1.3] [
Hamengku Buwono IV]
209
97/7 <
100+
114>
♀ Raden Ayu Ranudimejo [Hb.4.13.1.1.2] [
Hamengku Buwono IV]
210
98/7 <
39+
107>
♂ Raden Mas Suryodirjo [Hb.6.5.8] [
Hamengku Buwono VI]
211
99/7 <
39+
107>
♀ Raden Ayu Projodipuro [Hb.6.5.7] [
Hamengku Buwono VI]
212
100/7 <
39+
107>
♀ Raden Ajeng Suyatinah [Hb.6.5.6] [
Hamengku Buwono VI]
213
101/7 <
39+
107>
♂ Raden Lurah Atmosuwarno [Hb.6.5.5] [
Hamengku Buwono VI]
214
102/7 <
39+
107>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Purbonegoro [Hb.6.5.4] [
Hamengku Buwono VI]
215
103/7 <
39+
107>
♀ Raden Ajeng Suyadiah [Hb.6.5.3] [
Hamengku Buwono IV]
216
104/7 <
25+
41>
♀ Bendoro Raden Ayu Purbonegoro [Hb.7.21] [
Hamengku Buwono VII]
217
105/7 <
39+
107>
♀ Raden Ayu Purbokusumo [Hb.6.5.2] [
Hamengku Buwono VI]
218
106/7 <
39+
107>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Danuhadiningrat [Hb.6.5.1] [
Hamengku Buwono VI]
219
107/7 <
42+
111>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Purbokusumo [Hb.6.9.3] [
Hamengku Buwono VI]
222
109/7 <
42+
109>
♂ Raden Wedono Atmowerdoyo [Hb.6.9.1] [
Hamengku Buwono VI]
223
110/7 <
42+
110>
♂ Raden Lurah Sosrowirono [Hb.6.9.2] [
Hamengku Buwono VI]
224
111/7 <
42+
111>
♂ Raden Lurah Sosrosebrongto [Hb.6.9.5] [
Hamengku Buwono VI]
225
112/7 <
42+
111>
♂ Raden Mas Samsidi [Hb.6.9.16] [
Hamengku Buwono VI]
226
113/7 <
42+
110>
♀ Raden Ayu Gondokusumo [Hb.6.9.6] [
Hamengku Buwono VI]
227
114/7 <
42>
♀ Raden Ayu Mangunkusumo [Hb.6.9.7] [
Hamengku Buwono VI]
228
115/7 <
42+
111>
♀ Raden Ayu Purboningrat [Hb.6.9.8] [
Hamengku Buwono VI]
229
116/7 <
42+
111>
♀ Raden Ayu Hadiningrat [Hb.6.9.9] [
Hamengku Buwono VI]
230
117/7 <
42+
111>
♀ Raden Ayu Purbohadiningrat [Hb.6.9.11] [
Hamengku Buwono VI]
231
118/7 <
42+
111>
♂ Raden Bekel Atmosudirjo [Hb.6.9.12] [
Hamengku Buwono VI]
232
119/7 <
42>
♀ Raden Ajeng Isdiyah [Hb.6.9.13] [
Hamengku Buwono VI]
233
120/7 <
42>
♂ Raden Lurah Atmosutejo [Hb.6.9.14] [
Hamengku Buwono VI]
234
121/7 <
42+
111>
♀ Raden Ayu Kartokusumo [Hb.6.9.15] [
Hamengku Buwono VI]
235
122/7 <
25>
♂ Bendoro Raden Mas Subono [Hb.7.70] [
Hamengku Buwono VII]
236
123/7 <
45+
63>
♀ Raden Ajeng Manyar [Hb.6.11.2] [
Hamengku Buwono VI]
237
124/7 <
45+
63>
♂ Raden Mas Dikwanis [Hb.6.11.3] (Raden Tumenggung Prawirodirejo) [
Hamengku Buwono VI]
238
125/7 <
45+
63>
♂ Raden Mas Kiswarin [Hb.6.11.4] [
Hamengku Buwono VI]
239
126/7 <
45+
63>
♂ Raden Mas Kodrat Samadikun [Hb.6.11.5] [
Hamengku Buwono VI]
240
127/7 <
45+
63>
♀ Raden Ajeng Karsinah [Hb.6.11.6] [
Hamengku Buwono VI]
241
128/7 <
45+
63>
♂ Raden Mas Mursidi [Hb.6.11.7] (Raden Tumenggung Jogonegoro) [
Hamengku Buwono VI]
244
130/7 <
25+
55>
♀ Bendoro Raden Ayu Jatikusumo [Hb.7.78] (R. A. Soeharsi Widianti) [
Hamengku Buwono VII]
246
132/7 <
45+
61>
♂ Raden Sayid Ashar [Hb.6.11.10] [
Hamengku Buwono VI]
248
134/7 <
45+
61>
♂ Raden Tumenggung Condroprojo / Raden Mas Mursahadah [Hb.6.11.19] [
Hamengku Buwono VI]
249
135/7 <
45+
71>
♂ Raden Mas Rebuahsasi [Hb.6.11.27] (Raden Bagus Kusumohalpito) [
Hamengku Buwono VI]
250
136/7 <
45+
70>
♀ Raden Ajeng Siti Mardinah / Raden Ayu Projosastrokusumo [Hb.6.11.29] [
Hamengku Buwono VI]
251
137/7 <
45+
69>
♀ Raden Ayu Kusumodilogo / Raden Ajeng Siti Rokhiyah [Hb.6.11.30] [
Hamengku Buwono VI]
252
138/7 <
45+
70>
♀ Raden Ajeng Napsiah [Hb.6.11.31] [
Hamengku Buwono VI]
253
139/7 <
45+
67>
♂ Raden Mas Mungsowarat / Raden Bekel Kawindrokusumo [Hb.6.11.32] [
Hamengku Buwono VI]
256
142/7 <
45+
64>
♀ Raden Ajeng Sudarmi [Hb.6.11.16] [
Hamengku Buwono VI]
257
143/7 <
45+
69>
♂ Raden Mas Arwah [Hb.6.11.28] [
Hamengku Buwono VI]
258
144/7 <
41+
86>
♀ Raden Ajeng Sapariyam [Hb.6.18.1] [
Hamengku Buwono VI]
259
145/7 <
41+
95>
♀ Raden Ajeng Saparinten [Hb.6.18.2] [
Hamengku Buwono VI]
260
146/7 <
41+
95>
♂ Raden Mas Suraji [Hb.6.18.6] [
Hamengku Buwono VI]
261
147/7 <
41+
87>
♀ Raden Ayu Sapariah [Hb.6.18.5] [
Hamengku Buwono VI]
262
148/7 <
41+
95>
♂ Raden Mas Sukarjo [Hb.6.18.7] [
Hamengku Buwono VI]
263
149/7 <
41+
93>
♂ Raden Mas Suharji [Hb.6.18.43] [
Hamengku Buwono VI]
264
150/7 <
41+
97>
♀ Raden Ajeng Atas Jinah [Hb.6.18.42] [
Hamengku Buwono VI]
265
151/7 <
41+
97>
♂ Raden Mas Sudibyo [Hb.6.18.41] [
Hamengku Buwono VI]
266
152/7 <
41+
97>
♀ Raden Ajeng Atas Diah [Hb.6.18.38] [
Hamengku Buwono VI]
267
153/7 <
41+
94>
♂ Raden Mas Suhaji [Hb.6.18.40] [
Hamengku Buwono VI]
268
154/7 <
41+
97>
♂ Raden Mas Sumintratmojo [Hb.6.18.37] [
Hamengku Buwono VI]
269
155/7 <
41+
97>
♂ Raden Mas Sudarmo [Hb.6.18.36] [
Hamengku Buwono VI]
270
156/7 <
41+
96>
♂ Raden Mas Sumadi [Hb.6.18.8] (Raden Mas Tirto Sudirjo) [
Hamengku Buwono VI]
271
157/7 <
41+
96>
♀ Raden Ajeng Supardinah [Hb.6.18.10] [
Hamengku Buwono VI]
272
158/7 <
41+
94>
♂ Raden Mas Sudibyo [Hb.6.18.39] [
Hamengku Buwono VI]
273
159/7 <
41+
95>
♀ Raden Ajeng Atas Tinah [Hb.6.18.11] [
Hamengku Buwono VI]
274
160/7 <
41+
94>
♀ Raden Ajeng Atas Tilah [Hb.6.18.18] [
Hamengku Buwono VI]
275
161/7 <
41+
95>
♂ Raden Mas Subarjo [Hb.6.18.12] [
Hamengku Buwono VI]
276
162/7 <
41+
95>
♂ Raden Mas Suparjo [Hb.6.18.30] [
Hamengku Buwono VI]
277
163/7 <
41+
87>
♀ Raden Ajeng Atasilah [Hb.6.18.9] [
Hamengku Buwono VI]
278
164/7 <
41+
87>
♀ Raden Ajeng Saparinah [Hb.6.18.26] [
Hamengku Buwono VI]
279
165/7 <
41+
87>
♂ Raden Mas Sumitro [Hb.6.18.27] [
Hamengku Buwono VI]
280
166/7 <
41+
94>
♂ Raden Mas Sudarsono [Hb.6.18.13] [
Hamengku Buwono VI]
281
167/7 <
41+
91>
♂ Raden Mas Sumarman [Hb.6.18.15] (Kanjeng Pangeran Haryo Tirtodiningrat) [
Hamengku Buwono VI]
282
168/7 <
41+
91>
♂ Raden Mas Sumantri [Hb.6.18.16] [
Hamengku Buwono VI]
283
169/7 <
41+
94>
♂ Raden Mas Sutoatmojo [Hb.6.18.14] [
Hamengku Buwono VI]
284
170/7 <
41+
91>
♀ Raden Ajeng Atas Tijah [Hb.6.18.17] [
Hamengku Buwono VI]
285
171/7 <
41+
93>
♂ Raden Mas Sudiyono [Hb.6.18.19] [
Hamengku Buwono VI]
286
172/7 <
41+
92>
♂ Raden Mas Suharjo [Hb.6.18.20] [
Hamengku Buwono VI]
287
173/7 <
41+
93>
♂ Raden Mas Suhardi [Hb.6.18.21] [
Hamengku Buwono VI]
288
174/7 <
41+
93>
♂ Raden Mas Sujoko [Hb.6.18.22] [
Hamengku Buwono VI]
289
175/7 <
41+
89>
♂ Raden Mas Sumarjo [Hb.6.18.23] [
Hamengku Buwono VI]
290
176/7 <
41+
85>
♂ Raden Mas Sumaryono [Hb.6.18.24] [
Hamengku Buwono VI]
291
177/7 <
41+
88>
♀ Raden Ajeng Marinah [Hb.6.18.28] [
Hamengku Buwono VI]
292
178/7 <
41+
85>
♂ Raden Mas Suprapto [Hb.6.18.25] [
Hamengku Buwono VI]
293
179/7 <
41+
99>
♂ Raden Mas Kasan (Twins/Kembar) [Hb.6.18.33] [
Hamengku Buwono VI]
294
180/7 <
41+
88>
♀ Raden Ajeng Suwarti [Hb.6.18.29] [
Hamengku Buwono VI]
295
181/7 <
41+
99>
♂ Raden Mas Kusen (Twins/Kembar) [Hb.6.18.34] [
Hamengku Buwono VI]
296
182/7 <
41+
98>
♀ Raden Ajeng Suparjiah [Hb.6.18.35] [
Hamengku Buwono VI]
297
183/7 <
41+
88>
♂ Raden Mas Sudiro [Hb.6.18.31] [
Hamengku Buwono VI]
298
184/7 <
41+
99>
♂ Raden Mas Jonobiraji [Hb.6.18.32] [
Hamengku Buwono VI]
299
185/7 <
41+
91>
♀ Raden Ajeng Atas Pinah [Hb.6.18.44] [
Hamengku Buwono VI]
300
186/7 <
41+
90>
♀ Raden Ajeng Atas Jinah [Hb.6.18.45] [
Hamengku Buwono VI]
301
187/7 <
41+
85>
♀ Raden Ajeng Atas Warin [Hb.6.18.4] [
Hamengku Buwono VI]
307
191/7 <
40+
108>
♀ Raden Ayu Yudodiningrat [Hb.6.23.1] [
Hamengku Buwono VI]
308
192/7 <
40+
108>
♀ Raden Ayu Salsiah Padmosudirjo [Hb.6.23.2] [
Hamengku Buwono VI]
309
193/7 <
40+
108>
♀ Raden Ayu Kusdinah Danuseputro [Hb.6.23.4] [
Hamengku Buwono VI]
310
194/7 <
40>
♂ Raden Wedono Puspodirjo [Hb.6.23.3] (Kanjeng Raden Tumenggung Padmodiningrat) [
Hamengku Buwono VI]
311
195/7 <
25>
♀ Bendoro Raden Ayu Mangunkusumo [Hb.7.71] [
Hamengku Buwono VII]
312
196/7 <
25+
42>
♀ Bendoro Raden Ajeng Kusjinah [Hb.7.2] / Raden Ayu Kanjeng Gusti [
Hamengku Buwono VII]
313
197/7 <
25+
42>
♀ Bendoro Raden Ayu Gusti Timur [Hb.7.3] (Gusti Raden Ayu Pembayun) [
Hamengku Buwono VII]
315
199/7 <
25+
43>
♀ Bendoro Raden Ajeng Partilah [Hb.7.6] [
Hamengku Buwono VII]
317
201/7 <
25+
43>
♀ Gusti Bendoro Raden Ayu Sosronegoro [Hb.7.11] [
Hamengku Buwono VII]
318
202/7 <
25+
40+
43>
♀ Gusti Kanjeng Ratu Bendoro III [Hb.7.51] [
Hamengku Buwono VII]
319
203/7 <
25+
48>
♀ Bendoro Raden Ajeng Murlintangpajar [Hb.7.50] [
Hamengku Buwono VII]
320
204/7 <
25+
47>
♀ Gusti Bendoro Raden Ayu Brongtodiningrat I [Hb.7.47] [
Hamengku Buwono VII]
321
205/7 <
25+
49>
♀ Gusti Bendoro Raden Ayu Joyodipuro [Hb.7.46] [
Hamengku Buwono VII]
322
206/7 <
25+
48>
♂ Gusti Bendoro Pangeran Haryo Suryobrongto [Hb.7.45] [
Hamengku Buwono VII]
323
207/7 <
25+
40>
♀ Gusti Raden Ajeng Mursamsilah [Hb.7.44] [
Hamengku Buwono VII]
324
208/7 <
25+
38>
♀ Gusti Kanjeng Ratu Bendoro II [Hb.7.43] [
Hamengku Buwono VII]
326
210/7 <
25+
38>
♀ Gusti Kanjeng Ratu Hanom [Hb.7.40] [
Hamengku Buwono VII]
327
211/7 <
25+
39>
♀ Bendoro Raden Ayu Condroprojo [Hb.7.39] (Gusti Bendoro Raden Ayu Wiryokusumo) [
Hamengku Buwono VII]
328
212/7 <
25+
54>
♂ Bendoro Radem Mas Samsuyobali [Hb.7.77] [
Hamengku Buwono VII]
329
213/7 <
25+
169!>
♂ Bendoro Raden Mas Sumaulngirki [Hb.7.73] [
Hamengku Buwono VII]
330
214/7 <
25+
48>
♂ Bendoro Raden Mas Pujiarjo [Hb.7.57] [
Hamengku Buwono VII]
331
215/7 <
25+
56>
♂ Bendoro Raden Mas Prawoto [Hb.7.63] [
Hamengku Buwono VII]
333
217/7 <
25+
57>
♀ Bendoro Raden Ajeng Murharidah [Hb.7.67] [
Hamengku Buwono VII]
334
218/7 <
25+
169!>
♂ Gusti Bendoro Pangeran Haryo Joyokusumo II [Hb.7.59] [
Hamengku Buwono VII]
335
219/7 <
25+
40>
♂ Gusti Raden Mas Suhardi [Hb.7.35] [
Hamengku Buwono VII]
336
220/7 <
25+
40>
♂ Gusti Pangeran Haryo Notoprojo [Hb.7.31] [
Hamengku Buwono VII]
337
221/7 <
25+
46>
♂ Bendoro Raden Mas Timur [Hb.7.25] [
Hamengku Buwono VII]
339
223/7 <
25+
38>
♀ Gusti Raden Ajeng Murhadiyah [Hb.7.28] [
Hamengku Buwono VII]
340
224/7 <
25+
38>
♂ Gusti Raden Mas Sukirno [Hb.7.29] [
Hamengku Buwono VII]
344
228/7 <
25+
46>
♀ Gusti Kanjeng Ratu Hangger II [Hb.7.33] [
Hamengku Buwono VII]
346
230/7 <
25+
39>
♀ Gusti Bendoro Raden Ayu Yudonegoro II [Hb.7.19] (Bendoro Raden Ayu Cokdrodiningrat) [
Hamengku Buwono VII]
349
233/7 <
25+
57>
♀ Gusti Bendoro Raden Ayu Suryonegoro [Hb.7.76] [
Hamengku Buwono VII]
350
234/7 <
43>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Suryonegoro [Hb.6.22.2] [
Hamengku Buwono VI]
351
235/7 <
25>
♀ Gusti Bendoro Raden Ayu Brongtodiningrat II [Hb.7.74] [
Hamengku Buwono VII]
359
243/7 <
44+
37!>
♀ Raden Ayu Hadinegoro [Gp.Hb.7.13.1] [Hb.6.13.7] [
Hamengku Buwono VI]
360
244/7 <
73>
♂ Raden Mas Somodimejo [
Jayaningrat]
361
245/7 <
28>
♀ R. A. Drijopoero [
Hamengku Buwono VI]
8
428
4/8 <
138+
153>
♀ Raden Ajeng Kartini ? (Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat) [
Sosroningrat]
632
5/8 <
171+
117>
♀ Raden Ajeng Sukilah [Hb.6.10.1] (Raden Ayu Sukiyi) [
Hamengku Buwono VI]
lahir: 1890?
wafat: 1895?
420
6/8 <
138>
♂ Pangeran Adipati Ario Sosro Boesono / Pangeran Adipati Ario Sosrobusono [
Sosroningrat]
pekerjaan: 1905 - 1943, Ngawi, Bupati Ngawi
Bupati Ngawi
436
7/8 <
127>
♀ Bendoro Raden Ayu Pintokopurnomo [Ga.Hb.9.1] [Hb.6.11.18.1] (Kanjeng Ratu Ayu Pintokopurnomo) [
Hamengku Buwono VI]
392
8/8 <
118+
137>
♂ w Bendoro Raden Mas Tinggartala/Tingharto [Hb.8.14] (Gusti Bendoro Pangeran Haryo Prabuningrat) [
Hamengku Buwono VIII]
lahir: 8 Juni 1911, Yogyakarta
pekerjaan: Universitas Islam Indonesia, Rektor
wafat: 31 Agustus 1982, Yogyakarta
363
9/8 <
118+
132!>
♂ Kanjeng Sultan Hamengku Buwono IX [Hb.8.16] (Gusti Raden Mas Dorodjatun) [
Hamengku Buwono IX]
lahir: 12 April 1912, Ngasem (Kediri), Indonesia
perkawinan: <
226>
♀ Kanjeng Ratu Ayu Ciptomurti [Ga.Hb.9.4] [Hb.7.74.2] [
Hamengku Buwono VII] d. 30 Maret 1980
gelar: 1915, Yogyakarta,
Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamengku Negara Sudibya Raja Putera Narendra ing Mataramperkawinan: <
436!>
♀ Bendoro Raden Ayu Pintokopurnomo [Ga.Hb.9.1] [Hb.6.11.18.1] (Kanjeng Ratu Ayu Pintokopurnomo) [
Hamengku Buwono VI] b. 22 November 1910, Yogyakarta
gelar: 18 Maret 1940 - 1 Oktober 1988, Yogyakarta,
Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kangjeng Sultan Hamengkubuwana Senapati-ing-Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama Kalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Sanga ing Ngayogyakarta Hadiningratperkawinan: <
227>
♀ Bendoro Raden Ayu Widyaningrum [Ga.Hb.9.2] ? (Kanjeng Ratu Ayu Widyaningrum / Raden Ayu Siti Kustina, Purwowinoto) [
?] b. 1928
pekerjaan: 17 Agustus 1945 - 1 Oktober 1988, Yogyakarta,
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakartaperkawinan: <
228>
♀ Kanjeng Ratu Ayu Hastungkoro [Ga.Hb.9.3] [Hb.7.13.18.2] (Bendoro Raden Ajeng Kusyadinah) [
Hamengku Buwono VII] , Yogyakarta
pekerjaan: 4 Agustus 1949 - 20 Desember 1949, Jakarta,
Menteri Pertahanan Indonesia ke-5pekerjaan: 6 September 1950 - 27 April 1951, Jakarta,
Wakil Perdana Menteri Indonesia ke-5pekerjaan: 3 April 1952 - 30 Juli 1953, Jakarta,
Menteri Pertahanan Indonesia ke-5pekerjaan: 25 Juli 1966 - 24 Maret 1973, Jakarta,
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia ke-1pekerjaan: 24 Maret 1973 - 23 Maret 1978, Jakarta,
Wakil Presiden Indonesia ke-2perkawinan: <
229>
♀ Kanjeng Ratu Ayu Nindyakirono [Ga.Hb.9.5] ? (Nurma Musa) [
Widarna] b. 3 Desember 1930 d. 3 September 2015
wafat: 1 Oktober 1988, Washington, DC, USA
penguburan: 8 Oktober 1988, Imogiri
gelar: 8 Juni 2003, Jakarta,
Mendapatkan gelar Pahlawan Nasional IndonesiaSri Sultan Hamengkubuwana IX (Bahasa Jawa: Sri Sultan Hamengkubuwono IX), lahir di Sompilan Ngasem, Yogyakarta, Indonesia, 12 April 1912 – meninggal di Washington, DC, Amerika Serikat, 2 Oktober 1988 pada umur 76 tahun. Ia adalah salah seorang Sultan yang pernah memimpin di Kasultanan Yogyakarta (1940-1988) dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yang pertama setelah kemerdekaan Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia yang kedua antara tahun 1973-1978. Ia juga dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, dan pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Biografi
Lahir di Yogyakarta dengan nama G.R.M. Dorojatun pada 12 April 1912, Hamengkubuwana IX adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwana VIII dan Raden Ajeng Kustilah. Di umur 4 tahun Hamengkubuwana IX tinggal pisah dari keluarganya. Dia memperoleh pendidikan di HIS di Yogyakarta, MULO di Semarang, dan AMS di Bandung. Pada tahun 1930-an beliau berkuliah di Rijkuniversiteit (sekarang Universiteit Leiden), Belanda ("Sultan Henkie").
Hamengkubuwana IX dinobatkan sebagai Sultan Yogyakarta pada tanggal 18 Maret 1940 dengan gelar "Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sultan Hamengkubuwana Senapati-ing-Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama Khalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Sanga". Ia merupakan sultan yang menentang penjajahan Belanda dan mendorong kemerdekaan Indonesia. Selain itu, dia juga mendorong agar pemerintah RI memberi status khusus bagi Yogyakarta dengan predikat "Istimewa".
[1] Sebelum dinobatkan, Sultan yang berusia 28 tahun bernegosiasi secara alot selama 4 bulan dengan diplomat senior Belanda Dr. Lucien Adams mengenai otonomi Yogyakarta. Di masa Jepang, Sultan melarang pengiriman romusha dengan mengadakan proyek lokal saluran irigasi Selokan Mataram. Sultan bersama Pakualam adalah penguasa lokal pertama yang menggabungkan diri ke Republik Indonesia. Sultan yang mengundang Presiden untuk memimpin dari Yogyakarta setelah Jakarta dikuasai Belanda dalam Agresi Militer Belanda I.
Peran dalam Serangan Umum 1 Maret 1949
[2] Peranan Sultan Hamengkubuwana IX dalam Serangan Umum 1 Maret 1949 oleh TNI masih tidak singkron dengan versi Soeharto. Menurut Sultan, beliaulah yang melihat semangat juang rakyat melemah dan menganjurkan serangan umum. Sedangkan menurut Pak Harto, beliau baru bertemu Sultan malah setelah penyerahan kedaulatan. Sultan menggunakan dana pribadinya (dari istana Yogyakarta) untuk membayar gaji pegawai republik yang tidak mendapat gaji semenjak Agresi Militer ke-2.
Sejak 1946 beliau pernah beberapa kali menjabat menteri pada kabinet yang dipimpin Presiden Soekarno. Jabatan resminya pada tahun 1966 adalah ialah Menteri Utama di bidang Ekuin. Pada tahun 1973 beliau diangkat sebagai wakil presiden. Pada akhir masa jabatannya pada tahun 1978, beliau menolak untuk dipilih kembali sebagai wakil presiden dengan alasan kesehatan. Namun, ada rumor yang mengatakan bahwa alasan sebenarnya ia mundur adalah karena tak menyukai Presiden Soeharto yang represif seperti pada Peristiwa Malari dan hanyut pada KKN.
Beliau ikut menghadiri perayaan 50 tahun kekuasaan Ratu Wilhelmina di Amsterdam, Belanda pada tahun 1938
Minggu malam 2 Oktober 1988, ia wafat di George Washington University Medical Centre, Amerika Serikat dan dimakamkan di pemakaman para sultan Mataram di Imogiri, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, Indonesia.
Sultan Hamengku Buwana IX tercatat sebagai Gubernur terlama yang menjabat di Indonesia antara 1945-1988 dan Raja Kesultanan Yogyakarta terlama antara 1940-1988.
Silsilah
Mata uang Indonesia yang bergambar Hamengkubuwana IXAnak kesembilan dari Sultan Hamengkubuwono VIII dan istri kelimanya RA Kustilah/KRA Adipati Anum Amangku Negara/Kanjeng Alit.
Memiliki lima istri:
1.BRA Pintakapurnama/KRA Pintakapurnama tahun 1940
2.RA Siti Kustina/BRA Windyaningrum/KRA Widyaningrum/RAy Adipati Anum, putri Pangeran Mangkubumi, tahun 1943
3.Raden Gledegan Ranasaputra/KRA Astungkara, putri Raden Lurah Ranasaputra dan Sujira Sutiyati Ymi Salatun, tahun 1948
4.KRA Ciptamurti
5.Norma Musa/KRA Nindakirana, putri Handaru Widarna tahun 1976
Memiliki lima belas putra:
1.BRM Arjuna Darpita/KGPH Mangkubumi/KGPAA Mangkubumi/Sri Sultan Hamengkubuwono X dari KRA Widyaningrum
2.BRM Murtyanta/GBPH Adi Kusuma/KGPH Adi Kusuma dari KRA Pintakapurnama, menikah dengan Dr. Sri Hardani
3.BRM Ibnu Prastawa/GBPH Adi Winata dari KRA Widyaningrum, menikah dengan Aryuni Utari
4.BRM Kaswara/GBPH Adi Surya dari KRA Pintakapurnama, menikah dengan Andinidevi
5.BRM Arumanta/GBPH Prabu Kusuma dari KRA Astungkara, menikah dengan Kuswarini
6.BRM Sumyandana/GBPH Jaya Kusuma dari KRA Windyaningrum
7.BRM Kuslardiyanta dari KRA Astungkara, menikah dengan Jeng Yeni
8.BRM Anindita/GBPH Paku Ningrat dari KRA Ciptamurti, menikah dengan Nurita Afridiani
9.BRM Sulaksamana/GBPH Yudha Ningrat dari KRA Astungkara, menikah dengan Raden Roro Endang Hermaningrum
10.BRM Abirama/GBPH Chandra Ningrat dari KRA Astungkara, menikah dengan Hery Iswanti
11.BRM Prasasta/GBPH Chakradiningrat dari KRA Ciptamurti, menikah dengan Lakhsmi Indra Suharjana
12.BRM Arianta dari KRA Ciptamurti, menikah dengan Farida Indah.
13.BRM Sarsana dari KRA Ciptamurti
14.BRM Harkamaya dari KRA Ciptamurti
15.BRM Svatindra dari KRA Ciptamurti
Memiliki tujuh putri:
1.BRA Gusti Sri Murhanjati/GKR Anum dari KRA Pintakapurnama, menikah dengan Kolonel Budi Permana/KPH Adibrata yang menjadi Gubernur Sulawesi Selatan
2.BRA Sri Murdiyatun/GBRAy Murda Kusuma dari KRA Pintakapurnama, menikah dengan KRT Murda Kusuma
3.BRA Dr Sri Kuswarjanti/GBRAy Dr. Riya Kusuma dari KRA Widyaningrum, menikah dengan KRT Riya Kusuma
4.BRA Dr Sri Muryati/GBRAy Dr. Dharma Kusuma dari KRA Pintakapurnama, menikah dengan KRT Dharma Kusuma
5.BRA Kuslardiyanta dari KRA Ciptomurti
6.BRA Sri Kusandanari dari KRA Astungkara
7.BRA Sri Kusuladewi/BRAy Padma Kusuma dari KRA Astungkara, menikah dengan KRT Padma Kusuma
Pendidikan
Taman kanak-kanak atau Frobel School asuhan Juffrouw Willer di Bintaran Kidul
Eerste Europese Lagere School (1925)
Hogere Burger School (HBS, setingkat SMP dan SMU) di Semarang dan Bandung (1931)
Rijkuniversiteit Leiden, jurusan Indologie (ilmu tentang Indonesia) kemudian ekonomi
Jabatan
Sultan Hamengkubuwana IX dalam masa Revolusi Nasional Indonesia sekitar akhir 1940-an.Kepala dan Gubernur Militer Daerah Istimewa Yogyakarta (1945)
Menteri Negara pada Kabinet Sjahrir III (2 Oktober 1946 - 27 Juni 1947)
Menteri Negara pada Kabinet Amir Sjarifuddin I dan II (3 Juli 1947 - 11 November 1947 dan 11 November 1947 - 28 Januari 1948)
Menteri Negara pada Kabinet Hatta I (29 Januari 1948 - 4 Agustus 1949)
Menteri Pertahanan/Koordinator Keamanan Dalam Negeri pada Kabinet Hatta II (4 Agustus 1949 - 20 Desember 1949)
Menteri Pertahanan pada masa RIS (20 Desember 1949 - 6 September 1950)
Wakil Perdana Menteri pada Kabinet Natsir (6 September 1950 - 27 April 1951)
Ketua Dewan Kurator Universitas Gajah Mada Yogyakarta (1951)
Ketua Dewan Pariwisata Indonesia (1956)
Ketua Sidang ke 4 ECAFE (Economic Commision for Asia and the Far East) dan Ketua Pertemuan Regional ke 11 Panitia Konsultatif Colombo Plan (1957)
Ketua Federasi ASEAN Games (1958)
Menteri/Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (5 Juli 1959)
Ketua Delegasi Indonesia dalam pertemuan PBB tentang Perjalanan dan Pariwisata (1963)
Menteri Koordinator Pembangunan (21 Februari 1966)
Wakil Perdana Menteri Bidang Ekonomi 11 (Maret 1966)
Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (1968)
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia/KONI (1968)
Ketua Delegasi Indonesia di Konferensi Pasific Area Travel Association (PATA) di California, Amerika Serikat (1968)
Wakil Presiden Indonesia (25 Maret 1973 - 23 Maret 1978)
Pahlawan Nasional
Hamengkubuwana IX diangkat menjadi pahlawan nasional Indonesia tanggal 8 Juni 2003 oleh presiden Megawati Soekarnoputri
370
10/8 <
118+
136>
♂ Gusti Bendoro Pangeran Haryo Suryobrongto [Hb.8.23] (Bendoro Raden Mas Alposuatlamin) [
Hamengku Buwono VIII]
G.B.P.H. Suryobrongto. Putra Sri Sultan Hamengku Buwana VIII, lahir tanggal 11 Nopember 1914 dan menamatkan pendidikan AMS jurusan Sastra Timur tahun 1936. Beliau belajar menari sejak kecil dan terus mendalami tari hingga dewasa. Dalam pagelaran-pagelaran wayang wong di Kraton beliau pernah berperan sebagai Pathut Guritno, Bathara Bromo, dan R. Gathotkoco, dalam Beksan Lawung bertindak sebagai lurah.
Secara khusus beliau berguru tari kepada G.P.H Tedjokusumo, K.R.T Condrodiningrat, RM. Dutodiprojo, K.R.T. Padmodiningrat, R.W. Hatmodijoyo dan KPH Brongtodiningrat. Beliau pernah menjabat sebagai sekretaris pribadi Sri Sultan Hamengku Buwana IX, aktif ikut serta mengembangkan tari klasik gaya Yogyakarta. Pada Tahun 1933-1944 menjadi guru tari klasik di Krida Beksa Wirama, menjadi guru tari di Kraton Yogyakarta ( 1944-1945) dan menjadi guru tari di Among Beksa Kraton Yogyakarta dan pernah mengajar Akademi Tari Indonesia Yogyakarta ( 1967-1969).
Suryobrongto secara khusus juga menekuni filsafat Joged Mataram. Karya-karya tulis di bidang tari antara lain : Tari Klasik Gaya Yogyakarta, Kaidah Tari Klasik Gaya Yogyakarta. Selain memberi ceramah-ceramah mengenai tari klasik, ikut mengembangkan dan membuat ragam tari golek menak. Beliau ikut serta melawat ke luar negeri sebagai Art Director dari tim kesenian Siswo Among Bekso antara lain ke Eropa Barat ( 1971), Hongkong dan Jepang (1973) dan ikut serta menangani perlawatan rutin Siswo Among Bekso berpentas di Taman Ismail Marzuki Jakarta. Dalam Pergelaran Langen Bekso Gagrag Ngayogyakarta tahun 1981, GBPH Suryobrongto bertindak selaku penasehat tari.
377
11/8 <
168+
148>
♂ Kanjeng Pangeran Haryo Djatikusumo [Pb.10.23] (Bendoro Kanjeng Pangeran Haryo Purbonegoro) [
Pakubuwono X]
lahir: 1 Juli 1917, Solo
perkawinan: <
244!>
♀ Bendoro Raden Ayu Jatikusumo [Hb.7.78] (R. A. Soeharsi Widianti) [
Hamengku Buwono VII] , Yogyakarta
lahir: 1 Juni 1946 - 1 Maret 1948, Rembang,
Panglima Divisi V Ronggolawe pekerjaan: 1948 - 1949, Jakarta,
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Ipekerjaan: 1958 - 1960, Singapura,
Duta Besar RI untuk Singapurapekerjaan: 1959 - 1960, Jakarta,
Menteri Muda Perhubungan Darat dan Pos, Telegraf dan Telepon Kabinet Kerja Ipekerjaan: 1960 - 1962, Jakarta,
Menteri Perhubungan Darat dan Pos, Telegraf dan Telepon Kabinet Kerja II pekerjaan: 1962 - 1963, Jakarta,
Menteri Muda Perhubungan Darat dan Pos, Telegraf dan Telepon Kabinet Kerja III wafat: 4 Juli 1992
1138
13/8 <
168+
148>
♀ G. K. R. Pembajoen [
Pakubuwono X]
647
14/8 <
233>
♀ Raden Ayu Surtiadiwati Suryomataram [Hb.6.9.14.1] [
Hamengku Buwono VI]
1136
15/8 <
245+
188>
♀ Gusti Raden Ayu Siti Nurul Kamaril Ngasarati Kusumawardhani / Gusti Noeroel [
Mangkunegara VII]
Gusti Noeroel terkenal memiliki paras yang cantik. Karena kecantikannya, pada saat itu Gusti Noeroel menjadi primadona di Kota Solo dan didambakan para tokoh negara. Mulai dari mantan Perdana Menteri Sutan Sjahrir yang biasa mengirimkan kado melalui sekretarisnya ke kediaman Gusti Noeroel di Pura Mangkunegaran ketika rapat kabinet digelar di Yogyakarta. Gusti Noeroel juga didambakan oleh Kolonel GPH Djatikusumo, salah seorang prajurit militer. Yang menarik adalah mantan Presiden Soekarno yang juga tertarik dengan Gusti Noeroel namun konon kalah bersaing dengan Sutan Sjahrir.[3] Tokoh negara lainnya yang mencoba meminang Gusti Noeroel adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang memiliki 9 orang selir. Namun semua tokoh tersebut tidak ada satupun yang berhasil memikat hati Gusti Noeroel. Putri bangsawan ini memutuskan untuk menerima pinangan seorang militer berpangkat letnan kolonel yang bernama RM Soerjo Soejarso.
Kecantikan Gusti Noeroel yang termasyhur ini juga dibarengi dengan kepiawaiannya menari. Suatu kali, di usianya yang masih 15 tahun, Gusti Noeroel diminta datang secara khusus untuk menari di hadapan Ratu Wilhelmina di Belanda. Tarian tersebut dipersembahkan sebagai kado pernikahan Putri Juliana. Menariknya, saat itu rombongan dari Mangkunegaran tidak membawa gamelan untuk mengiringi tarian Gusti Nurul. Tarian itu diiringi alunan gamelan yang dimainkan dari Pura Mangkunegaran dan dipancarkan melalui Solosche Radio Vereeniging, yang siarannya bisa ditangkap dengan jernih di Belanda[4].
Gusti Noeroel juga dikenal sebagai salah satu tokoh yang membidani berdirinya Solosche Radio Vereeniging, stasiun radio pertama di Indonesia.
414
17/8 <
118+
140>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Sutyanti [Hb.8.29] (Gusti Bendoro Raden Ayu Puspoharsono Jayaningrat) [
Hamengku Buwono VIII]
497
18/8 <
160+
144>
♂ Raden Mas Sudikno [Hb.6.20.21.1] (Raden Mas Mertokusumo) [
Pugeran]
lahir: 7 Desember 1924, Surabaya
364
19/8 <
119+
150>
♂ Raden Mas Robert Mauritz Menot [b.VI.17.5.6] [
Menot]
RM. Menot Junior, adalah putra bungsu dari RM. Menot (RM. Sujono). Pada masa penjajahan Jepang, keluarga RM. Menot (di Manado saat itu) meninggalkan rumah dan ikut bergerilya di hutan. RM. Menot Jr ini bertugas mencari makan dengan menyeberangi sungai guna menghindari tentara Jepang.
RM. Menot Jr, bekerja pada instansi pemerintah Duane (sekarang Bea dan Cukai). Beliau pernah ditugaskan di Biak, Papua pada tahun 1962-1963 saat penyerahakan Papua ke tangan Indonesia. Menurut rekan seangkatan yang hadir saat pemakaman beliau, penyerahan Papua dari Belanda kepada RI di Duane, diserahkan kepada RM. Menot. Bisa jadi beliau adalah Kepala Bea Cukai pertama di tanah Papua (Biak).
Tahun 1982 beliau pensiun dari Bea Cukai dengan kedudukan terakhir di kantor Pusat Bea Cukai Rawamangun. Setelah itu beliau masih diperbantukan di BKPM Jakarta selama 2 tahun berikutnya. Sampai dengan pensiun, mobil dinas yang dipakai tetap sama, Toyota Land Cruiser keluaran 1968. Jeep canvas istilahnya. Mobil ini tetap dipakainya sampai pensiun meski kepangkatan beliau cukup tinggi, tetapi mobilnya tidak mau diganti.
Jaman dulu, belum ada istilah gratifikasi. Setiap menjelang Natal dan Tahun Baru, parcel yang beliau terima (dikirim ke rumah), bisa memenuhi kamar seluar 3x2m. Semua disimpan di kamar itu dan tidak boleh dibuka sampai malam Natal. Setiap malam Natal dan malam Tahun Baru, banyak kolega dan saudara-saudara yang berkumpul di rumahnya di kawasan Tebet Timur. Namun, setelah beliau tidak lagi menjabat, boro-boro dateng, parcel saja tidak ada yang mampir.
Ada kisah yang disampaikan oleh supir beliau (pak Rahman), "Pernah suatu kali, Papi itu didatangi Cina di kantor. Kalau orang lain mah di kasih amplop, kalau Papi dikasih duit sekoper. Tapi tau gak, Cina itu diusir dan kopernya dibuang sama Papi ke luar kantor. Itu Papi kamu".
Ketika masih bekerja, anak-anaknya sering diajak berenang di kolam renang Bojanatirta, Rawamangun. Kolam renang yang berada di dalam lingkungan kompleks perumahan Karyawan BC (Bea dan Cukai) di Jakarta Timur. Memang hobby beliau itu olahraga. Main tennis rutin setiap minggu, tenis meja di rumah, dan terakhir yang tidak pernah lepas dari tangannya, solitaire. Ya, beliau adalah seorang pendiam, tidak banyak bicara. Sebagian besar waktunya dihabiskan untuk main kartu sendiri, sampai kemudian anak bungsunya rajin membelikan TTS (teka-teki silang) sepulang kuliah.
Meskipun terlahir dari bapak Jawa dan ibu Manado, sosialisasi kultural yang diterapkan pada keluarga lebih condong pada budaya Manado. Demikian pula dengan nama keluarga (fam) yang digunakan secara turun temurun, lebih mengikuti pola budaya Manado ketimbang Jawa. Oleh saudara-saudaranya dari Jogja, beliau biasa dipanggil Oom Robbi, sementara untuk ayahnya dipanggil Eyang Menot.
RM. Menot Jr meninggal di rumah sakit Mitra Jatinegara (saat ini namanya RS. Premiere Jatinegara) pada tahun 2000 dalam usia 72 tahun. Beliau memang perokok berat, bukan rokok lagi tapi cerutu. Beliau paling senang bila adik-adiknya dari Holland datang ke Jakarta, bukan cuma kangen, tapi cerutu Westmeister-nya. Jika tidak ada, maka cerutu Adipati-lah yang selalu nangkring dibibirnya.
461
20/8 <
167+
165>
♂ Raden Mas Soerjodrijantoro/Suryodriyantoro [Hb.6.20.29.2] (Romo Suryo) [
Pugeran]
lahir: 1930
wafat: 1992, Kuncen
378
21/8 <
123>
♀ Raden Ayu Hardiyah [Hb.6.17.3.6] [
Hamengku Buwono VI / Dutodiprojo]
lahir: 5 Juni 1932, Yogyakarta
wafat: 3 Februari 2024, Yogyakarta
499
22/8 <
160+
144>
♂ Raden Mas Soekemi Mertokoesoemo [Hb.6.20.21.3] [
Pugeran]
lahir: 22 November 1932, Yogyakarta
lahir: 27 Februari 1993, Surabaya
500
24/8 <
160+
144>
♀ Raden Ayu Sriwidayati [Hb.6.20.21.4] [
Pugeran]
lahir: 17 Oktober 1935, Yogyakarta
501
25/8 <
160+
144>
♂ Raden Mas Soeseto Mertokoesoemo [Hb.6.20.21.5] [
Pugeran]
lahir: 6 Juli 1939, Yogyakarta
618
26/8 <
121+
149>
♂ Raden Mas Oetomo Notodirdjo [Hb.6.17.4.7] [
Hamengku Buwono VI / Notodirdjo]
wafat: 19 Desember 1943, Yogyakarta, Disarekan Pasarean Kuncen Yogyakarta
471
27/8 <
167+
165>
♂ Raden Mas Roostamhadi [Hb.6.20.29.12] (Romo Chunk) [
Pugeran]
lahir: 1947, Yogyakarta
623
28/8 <
121+
149>
♂ Raden Mas Oetojo Notodirdjo [Hb.6.17.4.2] [
Hamengku Buwono VI / Hadiwijoyo / Notodirdjo]
wafat: 24 Februari 1949, Yogyakarta, Disarekan Di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara Yogyakarta
RM Oetojo Notodirjo memilih hidupnya masuk dalam dunia militer pasca kemerdekaan Negara indonesia. Mendaftar melalui Taruna Militiare Academie Yogyakarta atau dikenal dengan Akademi Militer Yogyakarta sebagai Angkatan Pertama, Tempat akademi militer terletak di Kodya Yogyakarta tepatnya di kecamatan Gondokusuman kelurahan Kotabaru. Secara geografis Kotabaru berbatasan dengan Kali Code dan Jogoyudan bagian sebalah barat, sebelah selatan berbatasan dengan daerah Lempuyangan Kecamatan Danurejan. Sewaktu taruna sangat cerdas dan berbakat, dibuktikan menjadi Ketua senat taruna (senator Prases) dalam AM Yogyakarta angkatan I sebagai pimpinan dari korp taruna. Senat taruna tidak hanya mengurusi organisasi intern di akademi saja, tetapi juga melakukan hubungan dengan akademi militer, atau organisasi kelaskaran lain
[1] - Makalah PEMBENTUKAN AKADEMI MILITER YOGYAKARTA 1945-1950 oleh Kuswono. RM Oetojo Notodirdjo juga menjadi lulusan terbaik angkatan pertama Akademi Militer Yogyakarta, yang nantinya pula menjadi pengasuh yang mendampingi para
cadet
Saat Agresi Militer II, tepatnya pada tanggal 24 februari 1949 meletuslah pertempuran sengit di dekat desa plataran, yang mengakibatkan banyak cadet dan pejuang gugur, diantaranya yang gugur adalah Letda Thobias Pasuat Kandou, Vaandrig Cadet Anto Soegijarto, Vaandrig Cadet Abdoel Djalil, Vaandrig Cadet Sarsanto, Letda R.M. Oetojo Notodirdjo, dan Letda Koesnodanoedjo, Letda R. Sukoco, Vaandrig Cadet Husen, Vaandrig Cadet Sumartal, Vaandrig Cadet Susanto, Vaandrig Cadet Suharsono dan Vaandrig Cadet Subiyakto [2] [3].
RM Oetojo Notodirdjo selaku pimpinan, menunjukan ketauladanannya dengan mengambil alih sepucuk Bren dari seorang kadet yang luka parah, ia berusaha menahan gerak maju tentara Belanda dan melindungi para kadet yang sedang mundur, sampai akhirnya ia sendiri gugur. Nama almarhum diabadikan sebagai nama Lapangan Halang Rintang R.M. Oetojo Notodirdjo di AKMIL Magelang.
367
29/8 <
119+
150>
♀ Raden Ayu Adelheid Eva Sophia Menot [Hb.6.17.5.1] [
Hamengku Buwono VI / Menot]
964
30/8 <
302+
963!>
♀ Raden Ajeng Andini Dewi [Hb.7.68.15] (Bendoro Raden Ayu Hadisuryo) [
Hamengku Buwono VII]
622
31/8 <
121+
149>
♂ Raden Mas Usodo Notodirdjo [Hb.6.17.4.3] [
Hamengku Buwono VI / Notodirdjo]
624
32/8 <
121+
149>
♀ Raden Ayu Utari Notodirjo [Hb.6.17.4.1] [
Hamengku Buwono VI / Notodirjo]
441
33/8 <
172+
647!>
♀ Raden Ayu Japroet Saronto [Hb.7.55.3] [
Hamengku Buwono VII / Danurejo]
970
34/8 <
302+
963!>
♂ Raden Mas Sutarsin [Hb.7.68.9] [
Hamengku Buwono VII]
wafat: 19 Desember 2019, Yogyakarta, Pemakaman Kuncen
366
35/8 <
123>
♀ Raden Ayu Anjaswati [Hb.6.17.3.3] (Raden Ayu Suryobrongto) [
Hamengku Buwono VI / Dutodiprojo]
371
36/8 <
124+
133!>
♂ Raden Mas Ristidjo [Hb.6.17.2.1] [
Hamengku Buwono VI]
372
37/8 <
133+
124!>
♀ Raden Ayu Sutihadinah [Hb.6.17.2.2] [
Hamengku Buwono VI]
374
38/8 <
124+
?>
♂ Raden Mas Koestidjo [Hb.6.17.2.4] [
Hatmodijoyo]
376
40/8 <
123>
♂ Raden Mas Suparto [Hb.6.17.3.4] [
Hamengku Buwono VI / Dutodiprojo]
379
41/8 <
123>
♂ Raden Mas Sugeng Sudarto / Kanjeng Raden Tumenggung Dutodiprojo [Hb.6.17.3.7] (Raden Bagus Sugeng Sudarto) [
Hamengku Buwono VI / Dutodiprojo]
380
42/8 <
123>
♂ Raden Mas Suharto Hendromardowo [Hb.6.17.3.2] [
Hamengku Buwono VI / Dutodiprojo]
381
43/8 <
123>
♂ Raden Mas Sutarto Hadiyuwono [Hb.6.17.3.1] [
Hamengku Buwono VI / Dutodiprojo]
382
44/8 <
122+
152>
♀ Raden Ayu Kusri Sulastri Sunaryo [Hb.6.17.6.3] [
Hamengku Buwono VI / Djokosangkolo]
383
45/8 <
122+
152>
♀ Raden Ayu Kustiati [Hb.6.17.6.2] [
Hamengku Buwono VI / Djokosangkolo]
384
46/8 <
122+
152>
♀ Raden Ayu Kustinah [Hb.6.17.6.1] [
Hamengku Buwono VI / Djokosangkolo]
385
47/8 <
118+
137>
♂ Bendoro Raden Mas Rasisulngaskari [Hb.8.22] (Gusti Bendoro Pangeran Haryo Bintoro) [
Hamengku Buwono VIII]
386
48/8 <
118+
137>
♂ Bendoro Raden Mas Mustari [Hb.8.5] [
Hamengku Buwono VIII]
388
50/8 <
118+
138>
♂ Bendoro Raden Mas Sungangusamsi [Hb.8.8] (Bendoro Pangeran Haryo Puruboyo) [
Hamengku Buwono VIII]
390
52/8 <
118+
136>
♂ Bendoro Raden Mas Sudiarso [Hb.8.10] [
Hamengku Buwono VIII]
391
53/8 <
118+
136>
♂ Bendoro Raden Mas Kartolo [Hb.8.13] (Gusti Bendoro Pangeran Haryo Mangkudiningrat) [
Hamengku Buwono VIII]
393
54/8 <
118+
136>
♂ Bendoro Raden Mas Duryatnanu [Hb.8.20] [
Hamengku Buwono VIII]
394
55/8 <
118+
435!>
♂ Bendoro Raden Mas Mahikyaun [Hb.8.21] (Gusti Bendoro Pangeran Haryo Suryowijoyo) [
Hamengku Buwono VIII]
395
56/8 <
118+
132!>
♂ Bendoro Raden Mas Makanulmunojati [Hb.8.27] (Gusti Bendoro Pangeran Haryo Pujokusumo) [
Hamengku Buwono VIII]
396
57/8 <
118+
140>
♂ Bendoro Raden Mas Pelukuluki [Hb.8.28] (Gusti Bendoro Pangeran Haryo Suryoputro) [
Hamengku Buwono VIII]
397
58/8 <
118>
♂ Bendoro Raden Mas Muposolukatini [Hb.8.25] [
Hamengku Buwono VIII]
398
59/8 <
118+
533!>
♂ Bendoro Raden Mas Sahadatsatir [Hb.8.32] [
Hamengku Buwono VIII]
399
60/8 <
118+
140>
♂ Bendoro Raden Mas Hening [Hb.8.33] (Gusti Bendoro Pangeran Haryo Yudonegoro) [
Hamengku Buwono VIII]
400
61/8 <
118>
♂ Bendoro Raden Mas Bonokamsi [Hb.8.34] (Gusti Bendoro Pangeran Haryo Dipoyono) [
Hamengku Buwono VIII]
401
62/8 <
118+
140>
♂ Bendoro Raden Mas Satriyo [Hb.8.36] (Gusti Bendoro Pangeran Haryo Benowo [Hb.7.7.1.1]) [
Hamengku Buwono VIII]
402
63/8 <
118+
140>
♂ Bendoro Raden Mas Danangjoyo [Hb.8.40] [
Hamengku Buwono VIII]
403
64/8 <
118+
533!>
♂ Bendoro Raden Mas Robin Haryani [Hb.8.41] (Gusti Bendoro Pangeran Haryo Puger) [
Hamengku Buwono VIII]
404
65/8 <
118+
136>
♀ Bendoro Raden Ajeng Gusti Siti Sudarmiyah [Hb.8.1] (Gusti Kanjeng Ratu Pembayun) [
Hamengku Buwono VIII]
405
66/8 <
118+
136>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Sayadi [Hb.8.3] (Gusti Bendoro Raden Ayu Sindurejo) [
Hamengku Buwono VIII]
406
67/8 <
118+
137>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Sadari [Hb.8.4] (Gusti Bendoro Raden Ayu Purbowinoto) [
Hamengku Buwono VIII]
407
68/8 <
118+
136>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Kadarmi [Hb.8.6] (Gusti Bendoro Raden Ayu Jayaningrat) [
Hamengku Buwono VIII]
408
69/8 <
118+
138>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Kajananywo [Hb.8.11] (Gusti Bendoro Raden Ayu Joyowinoto) [
Hamengku Buwono VIII]
409
70/8 <
118+
138>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Nurywadinah [Hb.8.15] (Gusti Bendoro Raden Ayu Condrodiningrat) [
Hamengku Buwono VIII]
410
71/8 <
118+
136>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Kuswanayi [
Hamengku Buwono VIII]
411
72/8 <
118+
138>
♀ Bendor Raden Ajeng Siti Sriwayati [Hb.8.18] (Gusti Bendoro Raden Ayu Purboseputro) [
Hamengku Buwono VIII]
412
73/8 <
118+
137>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Swandari [Hb.8.19] (Bendoro Raden Ayu Purwodiningrat) [
Hamengku Buwono VIII]
413
74/8 <
118+
137>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Hilalulngasarati [Hb.8.24] (Gusti Bendoro Raden Ayu Kusumodiningrat) [
Hamengku Buwono VIII]
415
75/8 <
118+
140>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Pandansari [Hb.8.31] (Gusti Bendoro Raden Ayu Sumarman) [
Hamengku Buwono VIII]
416
76/8 <
118+
533!>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Mutosangilun [Hb.8.12] [
Hamengku Buwono VIII]
417
77/8 <
118+
533!>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Prayuti [Hb,8.37] [
Hamengku Buwono VIII]
418
78/8 <
118+
140>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Widyastuti [Hb.8.38] (Bendoro Raden Ayu Suwarno Handayaningrat) [
Hamengku Buwono VIII]
419
79/8 <
118+
533!>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Sutarmin [Hb.8.39] [
Hamengku Buwono VIII]
421
80/8 <
138+
?>
♀ Raden Ayu Sulastri [
Sosroningrat]
422
81/8 <
138+
?>
♀ Raden Ayu Rukmini [
Sosroningrat]
423
82/8 <
138+
?>
♀ Raden Ayu Kardinah [
Sosroningrat]
Ist RMAA Reksonegoro, Bupati Tegal
424
83/8 <
138+
?>
♀ Raden Ayu Kartinah [
Sosroningrat]
425
84/8 <
138+
?>
♂ Raden Mas Panji Muljono [
Sosroningrat]
426
85/8 <
138+
?>
♀ Raden Ayu Sumantri [
Sosroningrat]
427
86/8 <
138+
?>
♂ Raden Mas Panjiruwito [
Sosroningrat]
429
87/8 <
138+
154>
♂ Raden Mas Sosrokartono [
Sosroningrat]
430
88/8 <
140>
♀ Raden Ayu Saelah [Hb.6.20.1.1] (Raden Ayu Prawirodiharjo) [
Pugeran]
431
89/8 <
140>
♀ Raden Ayu Sayatijah [Hb.6.20.1.2] (Raden Ayu Kusumobroto) [
Pugeran]
432
90/8 <
140>
♂ Raden Mas Untung [Hb.6.20.1.3] (Raden Lurah Yudowinoto) [
Pugeran]
433
91/8 <
140>
♂ Raden Mas Sabar [Hb.6.20.1.4] (Raden Bagus Joyoprayitno) [
Pugeran]
435
92/8 <
217+
219!>
♀ Bendoro Raden Ayu Rukmidiningdia [Ga.Hb.8.4] [Hb.6.9.3.1] (Bendoro Raden Ayu Rukhihadiningdyah) [
Hamengku Buwono VI]
437
93/8 <
178+
170>
♂ Raden Lurah Ronoseputro [Hb.7.13.18] (Raden Gledegan Ronoseputro) [
Hamengku Buwono VII]
438
94/8 <
172+
647!>
♂ Raden Mas Mesyas F. Pannie [Hb.6.9.14.1.1] [
Hamengku Buwono VII / Danurejo]
439
95/8 <
172+
647!>
♂ Raden Mas Jegot [Hb.7.55.1] [
Hamengku Buwono VII / Danurejo]
440
96/8 <
172+
647!>
♂ Raden Mas Grangsang S. [Hb.7.55.2] [
Hamengku Buwono VII / Danurejo]
442
97/8 <
172+
647!>
♀ Raden Ayu Dloereg Poernomosidi Hadjisaroso [Hb.7.55.4] [
Hamengku Buwono VII / Danurejo]
443
98/8 <
172+
647!>
♀ Raden Ayu Jcm. Gresah [Hb.7.55.5] (Raden Ayu Harjokusumo) [
Hamengku Buwono VII / Danurejo]
444
99/8 <
172+
647!>
♀ Raden Ayu Semplah [Hb.7.55.6] [
Hamengku Buwono VII / Danurejo]
445
100/8 <
136+
118>
♂ Bendoro Pangeran Haryo Pakuningrat [
Hamengku Buwono VII]
446
101/8 <
136+
118>
♂ Bendoro Pangeran Haryo Cokrodiningrat ? (Hamengku Buwono VII) [
?]
447
102/8 <
136+
118>
♀ Bendoro Raden Ayu Atmo Condrokusumo / Bendoro Raden Ajeng Siti Putria [
Hamengku Buwono VII]
448
103/8 <
136+
118>
♀ Bendoro Raden Ayu Atmo Condroseputro / Bendoro Raden Ajeng Siti Surat Kabirun [
Hamengku Buwono VII]
449
104/8 <
139+
155>
♀ Raden Ayu Sudiatinah [Hb.6.20.30.1] [
Pugeran]
450
105/8 <
139+
155>
♀ Raden Ayu Sri Luhur Sudarinah [Hb.6.20.30.2] (Raden Ayu Sutiarjo) [
Pugeran]
451
106/8 <
139+
155>
♀ Raden Ajeng Suryantinah [Hb.6.20.30.3] (Raden Ayu Juardi) [
Pugeran]
452
107/8 <
139+
156>
♂ Raden Mas Suryadi [Hb.6.20.30.4] [
Pugeran]
453
108/8 <
139+
156>
♂ Raden Mas Purwanto Sudiro [Hb.6.20.30.5] (Romo Poeng) [
Pugeran]
454
109/8 <
139+
156>
♀ Raden Ajeng Sri Suwarni / Minul [Hb.6.20.30.6] (Raden Ayu Raharjodiposubroto) [
Pugeran]
455
110/8 <
139+
156>
♂ Raden Mas Tri Suwarno [Hb.6.20.30.7] [
Pugeran]
456
111/8 <
139+
156>
♀ Raden Ayu Nani Sudaltinah [Hb.6.20.30.8] (Raden Ayu Wahyanto) [
Pugeran]
457
112/8 <
139+
156>
♂ Raden Mas Sudiharto [Hb.6.20.30.9] [
Pugeran]
458
113/8 <
139+
156>
♂ Raden Mas Sudiwarno [Hb.6.20.30.10] [
Pugeran]
459
114/8 <
139+
156>
♂ Raden Mas Budisantoso [Hb.6.20.30.11] [
Pugeran]
460
115/8 <
167+
165>
♀ Raden Ayu Roosretnodrijanti [Hb.6.20.29.1] [
Pugeran]
462
116/8 <
167+
165>
♂ Raden Mas Soerjodrijasmoro/Suryodriyasmoro [Hb.6.20.29.3] (Romo Dri) [
Pugeran]
463
117/8 <
167+
165>
♂ Raden Mas Soerjodrijardono/Suryodriyardono [Hb.6.20.29.4] (Romo Don) [
Pugeran]
464
118/8 <
167+
165>
♀ Raden Ayu Retnopugiarti [Hb.6.20.29.5] [
Pugeran]
465
119/8 <
167+
165>
♂ Raden Mas Soerjopugiarto [Hb.6.20.29.6] (Romo Genthong) [
Pugeran]
466
120/8 <
167+
165>
♀ Raden Ayu Retnopugiartati [Hb.6.20.29.7] [
Pugeran]
467
121/8 <
167+
165>
♀ Raden Ayu Retnopugiartinah / [Hb.6.20.29.8] (Sitiumyumkasihan) [
Pugeran]
468
122/8 <
167+
165>
♀ Raden Ajeng Rooswandari [Hb.6.20.29.9] (Raden Ayu Sunandar) [
Pugeran]
469
123/8 <
167+
165>
♂ Raden Mas Rooswindo/Rooswondo [Hb.6.20.29.10] (Romo Kenthut) [
Pugeran]
470
124/8 <
167+
165>
♂ Raden Mas Rooswindijatmo [Hb.6.20.29.11] [
Pugeran]
472
125/8 <
166+
164>
♀ Raden Ayu Kusumardiyah [Hb.6.20.28.4] (Raden Ayu Mugiarjo) [
Pugeran]
473
126/8 <
164+
163>
♂ Raden Mas Sutihartono Kiswarin [Hb.6.20.26.1] [
Pugeran]
474
127/8 <
164+
163>
♀ Raden Ayu Sutihartati [Hb.6.20.26.2] (Raden Ayu Kawindro Kusumo) [
Pugeran]
475
128/8 <
164+
163>
♀ Raden Ayu Sutihartinah [Hb.6.20.26.3] (Raden Ayu Suharjo) [
Pugeran]
476
129/8 <
163>
♀ Raden Ajeng Kuswantinah [Hb.6.20.25.1] (Raden Ayu Ibnu Atas Pugiarto) [
Pugeran]
477
130/8 <
163>
♀ Raden Ajeng Koeswandiyah [Hb.6.20.25.2] (Raden Ayu Siswopermadi) [
Pugeran]
478
131/8 <
163>
♂ Raden Mas Kuswantoro [Hb.6.20.25.3] [
Pugeran]
479
132/8 <
163>
♂ Raden Mas Kuswanadji [Hb.6.20.25.4] [
Pugeran]
480
133/8 <
163>
♂ Raden Mas Kuswandiyono [Hb.6.20.25.5] (Romo Mentheg) [
Pugeran]
481
134/8 <
163>
♀ Raden Ayu Kuslaswisuryantirah [Hb.6.20.25.6] (Raden Ayu Sugiantoro) [
Pugeran]
482
135/8 <
163>
♀ Raden Ayu Kusharti [Hb.6.20.25.7] [
Pugeran]
483
136/8 <
163>
♂ Raden Mas Kustamto [Hb.6.20.25.8] [
Pugeran]
484
137/8 <
162>
♂ Raden Mas Ibnu Suwardo [Hb.6.20.24.1] (Romo Mamiek) [
Pugeran]
485
138/8 <
162>
♂ Raden Mas Ibnu Suwardi [Hb.6.20.24.2] (Romo Kampiun) [
Pugeran]
486
139/8 <
162>
♂ Raden Mas Ibnu Sudarmadji [Hb.6.20.24.3] [
Pugeran]
487
140/8 <
162>
♀ Raden Ajeng Siti Rahmani [Hb.6.20.24.4] (Raden Ayu Kusen Notoprojo) [
Pugeran]
488
141/8 <
162>
♀ Raden Ajeng Srikusdaryati/Sripantolo [Hb.6.20.24.5] (Raden Ayu Winarso Condrosangkoyo) [
Pugeran]
489
142/8 <
162>
♂ Raden Mas Ibnu Atas Pugiarto [Hb.6.20.24.6] [
Pugeran]
490
143/8 <
162>
♂ Raden Mas Ibnu Sukoraharjo [Hb.6.20.24.7] [
Pugeran]
491
144/8 <
162>
♀ Raden Ajeng Sasiyah [Hb.6.20.24.8] [
Pugeran]
492
145/8 <
162>
♀ Raden Ajeng Sasinah [Hb.6.20.24.9] [
Pugeran]
493
146/8 <
162>
♂ Raden Mas Ibnu Pujiraharjo [Hb.6.20.24.10] [
Pugeran]
494
147/8 <
162>
♀ Raden Ayu Sri Mulyani [Hb.6.20.24.11] [
Pugeran]
495
148/8 <
162>
♂ Raden Mas Ibnu Suwarji [Hb.6.20.24.12] (Raden Mas Ibnu Mulyono) [
Pugeran]
496
149/8 <
161+
162>
♂ Raden Mas Sukropurnadi [Hb.6.20.22.2] [
Pugeran]
498
150/8 <
160+
144>
♂ Raden Mas Waluyo [Hb.6.20.21.2] (Raden Mas Abubakar) [
Pugeran]
502
151/8 <
159>
♂ Raden Mas Danardono [Hb.6.20.20.1] [
Pugeran]
503
152/8 <
159>
♂ Raden Mas Duksino [Hb.6.20.20.2] [
Pugeran]
504
153/8 <
159>
♂ Raden Mas Sasongko [Hb.6.20.20.3] [
Pugeran]
505
154/8 <
159>
♀ Raden Ajeng Intamiarinah [Hb.6.20.20.4] (Raden Ayu Supriyohartodo) [
Pugeran]
506
155/8 <
159>
♀ Raden Ajeng Imtamhasriyah [Hb.6.20.20.5] (Bendoro Raden Ayu Imtamnurswidah / Raden Ayu Suwandhi) [
Pugeran]
507
156/8 <
159>
♀ Bendoro Raden Ayu Imtamsaidjah [Hb.6.20.20.6] (Bendoro Raden Ayu Puger) [
Pugeran]
508
157/8 <
159>
♂ Raden Mas Purnomo [Hb.6.20.20.8] [
Pugeran]
509
158/8 <
159>
♂ Raden Mas Sutengsi [Hb.6.20.20.9] (Raden Bagus Dirjowijoyo) [
Pugeran]
510
159/8 <
159>
♂ Raden Mas Sasitoh [Hb.6.20.20.10] [
Pugeran]
511
160/8 <
159>
♂ Raden Mas Tjondrodi [Hb.6.20.20.11] (Raden Mas Condrodi) [
Pugeran]
512
161/8 <
159>
♀ Raden Ayu Imtamnurnindyah [Hb.6.20.20.12] [
Pugeran]
513
162/8 <
159>
♀ Raden Ajeng Imtamakindah [Hb.6.20.20.7] [
Pugeran]
514
163/8 <
156+
160>
♂ Raden Mas Priyoatmojo [Hb.6.20.16.1] [
Pugeran]
515
164/8 <
156+
160>
♂ Raden Mas Sukemi / Sukesi [Hb.6.20.16.2] (Raden Mas Cokrowandowo / Cokrowerdoyo) [
Pugeran]
516
165/8 <
156+
160>
♀ Raden Ayu Sumaryati [Hb.6.20.16.3] (Raden Ayu Sukengsi Darmoatmojo) [
Pugeran]
517
166/8 <
156+
160>
♂ Raden Mas Sukindar/Sukendar [Hb.6.20.16.4] [
Pugeran]
518
167/8 <
155+
158>
♂ Raden Mas Yuwarno Slamet [
Pugeran]
519
168/8 <
149+
157>
♂ Raden Mas Puspomadyo [Hb.6.20.9.1] (Raden Wedono Kismowijoyo) [
Pugeran]
520
169/8 <
149+
157>
♀ Raden Ajeng Sudinah [Hb.6.20.9.2] [
Pugeran]
521
170/8 <
149+
157>
♀ Raden Ayu Pustinah [Hb.6.20.9.3] (Bendoro Raden Ayu Retno Wilanten) [
Pugeran]
522
171/8 <
149+
157>
♂ Raden Mas Madi [hb.6.20.9.4] (Raden Mas Puspomadwi) [
Pugeran]
523
172/8 <
149+
157>
♂ Raden Mas Kadi [Hb.6.20.9.5] (Raden Mas Puspokane) [
Pugeran]
524
173/8 <
149+
157>
♂ Raden Mas Ismangil [Hb.6.20.9.6] [
Pugeran]
525
174/8 <
149+
157>
♂ Raden Mas Puspokirman [Hb.6.20.9.7] [
Pugeran]
526
175/8 <
149+
157>
♀ Raden Ajeng Pustijah [Hb.6.20.9.8] (Raden Ayu Gondosumarto) [
Pugeran]
527
176/8 <
149+
157>
♂ Raden Mas Pusdiyo [Hb.6.20.9.9] [
Pugeran]
528
177/8 <
149+
157>
♀ Raden Ayu Pustirah [Hb.6.20.9.10] [
Pugeran]
529
178/8 <
143>
♂ Raden Mas Oranyenasau [Hb.6.20.5.1] (Raden Lurah Condrosari) [
Pugeran]
530
179/8 <
143>
♂ Raden Mas Saparjo [Hb.6.20.5.2] [
Pugeran]
531
180/8 <
143>
♂ Raden Mas Mardowo [Hb.6.20.5.3] [
Pugeran]
532
181/8 <
143>
♀ Raden Ayu Mardewi / Siti Umiramdilah [Hb.6.20.5.4] [
Pugeran]
533
182/8 <
143>
♀ Raden Ayu Siti Umiramtilah / Umiramsilah [Ga.Hb.8.6] [Hb.6.20.5.5] (Bendoro Raden Ayu Retnopuspito) [
Pugeran]
534
183/8 <
143>
♀ Raden Ayu Siti Umiramsinah [Hb.6.20.5.6] (Raden Ayu Dirjowardoyo) [
Pugeran]
535
184/8 <
143>
♂ Raden Mas Mariyunani / [Hb.6.20.5.7] (Raden Wedana Winduwinoto) [
Pugeran]
536
185/8 <
143>
♂ Raden Mas Insimulyono / [Hb.6.20.5.9] (Raden Bagus Seputropawoko) [
Pugeran]
537
186/8 <
143>
♂ Raden Mas Koharin [Hb.6.20.5.8] (Raden Mas Oemar Kunsamsi) [
Pugeran]
538
187/8 <
221+
142!>
♀ Bendoro Raden Ayu Siti Kadariyah [Hb.7.20.3] (Bendoro Raden Ayu Jayengsastro) [
Hamengku Buwono VII]
539
188/8 <
221+
142!>
♀ Bendoro Raden Ayu Siti Yukadiru [Hb.7.20.5] (Bendoro Raden Ayu Poncokusumo) [
Pugeran]
540
189/8 <
221+
142!>
♂ Bendoro Raden Mas Sayidu [Hb.7.20.8] (Bendoro Pangeran Haryo Cokrodiningrat) [
Hamengku Buwono VII]
541
190/8 <
221+
142!>
♂ Bendoro Raden Mas Ngaskarul Kadiri [Hb.7.20.12] (Kanjeng Raden Tumenggung Kusumodipuro) [
Hamengku Buwono VII]
542
191/8 <
221+
142!>
♀ Bendoro Raden Ayu Siti Yungamiru [Hb.7.20.16] (Bendoro Raden Ayu Padmonegoro) [
Hamengku Buwono VII]
543
192/8 <
221+
142!>
♀ Bendoro Raden Ayu Siti Yukasanu [Hb.7.20.18] [
Hamengku Buwono VII]
544
193/8 <
142+
221!>
♂ Bendoro Raden Mas Kasanusabi [Hb.7.20.28] (Kanjeng Raden Tumenggung Wiryonegoro) [
Hamengku Buwono VII]
545
194/8 <
141>
♀ Raden Ajeng Jaliyah [Hb.6.20.2.1] (Raden Ayu Pringgosumarjo) [
Pugeran]
546
195/8 <
141>
♂ Raden Mas Kuswardi [Hb.6.20.2.2] [
Pugeran]
547
196/8 <
141>
♂ Raden Mas Kusdiyo [Hb.6.20.2.3] [
Pugeran]
548
197/8 <
141>
♀ Raden Ajeng Kodamah [Hb.6.20.2.4] [
Pugeran]
549
198/8 <
141>
♀ Raden Ajeng Kustiyah [Hb.6.20.2.5] [
Pugeran]
550
199/8 <
141>
♀ Raden Ajeng Kustari [Hb.6.20.2.6] [
Pugeran]
551
200/8 <
141>
♂ Raden Mas Kusno / Raden Rio Condroseputro [Hb.6.20.2.7] (Raden Wedono Mudodikusno) [
Pugeran]
552
201/8 <
141>
♀ Raden Ajeng Jalinah [Hb.6.20.2.8] (Raden Ayu Projosudibyo) [
Pugeran]
553
202/8 <
141>
♂ Raden Mas Kusnadi [Hb.6.20.2.9] (Kanjeng Pangeran Tumenggung Padmonegoro) [
Pugeran]
554
203/8 <
141>
♂ Raden Mas Sudarsono [Hb.6.20.2.10] [
Pugeran]
555
204/8 <
118+
533!>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Wahyorini [Hb.8.35] [
Hamengku Buwono VIII]
556
205/8 <
118+
533!>
♀ Bendoro Raden Ayu Siti Sutarsih [
Hamengku Buwono VIII]
557
206/8 <
118+
533!>
♂ Bendoro Raden Mas Sunuwoto [Hb.8.30] (Gusti Bendoro Pangeran Haryo Hadiwijoyo) [
Hamengku Buwono VIII]
558
207/8 <
196>
♂ Raden Mas Agoes Budiarto [Hb.5.9.3.1] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]
559
208/8 <
196>
♀ Raden Ayu Tuti Sulastri [Hb.5.9.3.2] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]
560
209/8 <
196>
♀ Raden Ayu Agoes Anwari [Hb.5.9.3.3] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]
561
210/8 <
196>
♂ Raden Mas Agoes Wiradat [Hb.5.9.3.4] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]
562
211/8 <
196>
♀ Raden Ayu Ien Harsini [Hb.5.9.3.5] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]
563
212/8 <
196>
♀ Raden Ayu Siti Waito Sahid Sudarjo Hadi Atmojo [Hb.5.9.3.6] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]
564
213/8 <
181+
182>
♀ Raden Ayu Brotojoyo [Hb.7.27.12] [
Hamengku Buwono VII]
565
214/8 <
201>
♂ Raden Ayu Santimah Ismangun [Hb.3.2.22.1.1.1] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]
566
215/8 <
201>
♀ Raden Ayu Soetimah/ [Hb.3.2.22.1.1.2] [
Hamengkubuwono]
567
216/8 <
201+
146>
♂ Raden Mas Suryo Soeyadi [Hb.3.2.22.1.1.3] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]
568
217/8 <
201+
146>
♀ Raden Ayu Soemiati / [Hb.3.2.22.1.1.4] [
Hamengkubuwono]
569
218/8 <
201+
146>
♀ Raden Ayu Soekartini / [Hb.3.2.22.1.1.5] [
Hamengkubuwono]
571
220/8 <
201+
146>
♀ Raden Ayu Soemarsinah Moestiono [Hb.3.2.22.1.1.7] [
Hamengku Buwono V]
572
221/8 <
201>
♀ Raden Ayu Soewarni / [Hb.3.2.22.1.1.8] [
Hamengkubuwono]
573
222/8 <
201>
♂ Raden Mas Soewardi [Hb.3.2.22.1.1.9] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]
574
223/8 <
201>
♂ Raden Mas Soebronto [Hb.3.2.22.1.1.10] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]
575
224/8 <
203+
184>
♀ Raden Ayu Siti [Hb.3.14.3.3.3] / [Hb.6.8.2.3] [
Hamengku Buwono III / Hamengku Buwono VI]
576
225/8 <
203+
184>
♀ Raden Ayu Dirjo [Hb.3.14.3.3.1] / [Hb.6.8.2.1] [
Hamengku Buwono III / Hamengku Buwono VI]
577
226/8 <
203+
184>
♀ Raden Ayu Plat [Hb.3.14.3.3.2] / [Hb.6.8.2.2] [
Hamengku Buwono III / Hamengku Buwono VI]
578
227/8 <
202>
♂ Raden Mas Sutejo [Hb.3.14.3.2.1] / [Hb.6.8.1.1] [
Hamengku Buwono III / Hamengku Buwono VI]
579
228/8 <
202>
♂ Raden Mas Sutikno [Hb.3.14.3.2.2] / [Hb.6.8.1.2] [
Hamengku Buwono III / Hamengku Buwono VI]
580
229/8 <
202>
♀ Raden Ayu Sastro Utomo [Hb.3.14.3.2.3] / [Hb.6.8.1.3] [
Hamengku Buwono III / Hamengku Buwono VI]
581
230/8 <
202>
♂ Raden Mas Mujamal [Hb.3.14.3.2.4] / [Hb.6.8.1.4] [
Hamengku Buwono III / Hamengku Buwono VI]
582
231/8 <
202>
♀ Raden Ayu Joyo Indro [Hb.3.14.3.2.5] / Raden Ayu Martania [Hb.6.8.1.5] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono VI]
583
232/8 <
202>
♂ Raden Mas Suryomursand I [Hb.3.14.3.2.6] / [Hb.6.8.1.6] [
Hamengku Buwono III / Hamengku Buwono VI]
584
233/8 <
202>
♂ Raden Mujalal [Hb.3.14.3.2.7] / [Hb.6.8.1.7] [
Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono VI]
585
234/8 <
204+
185>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Mulyokusumo [Hb.4.9.1.1.1] / Kanjeng Raden Tumenggung Dodipuro [Hb.4.8.5.1.1] [
Hamengku Buwono IV]
586
235/8 <
204+
185>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Kromodeksono [Hb.4.9.1.1.2] / [Hb.4.8.5.1.2] [
Hamengku Buwono IV]
587
236/8 <
205>
♂ Raden Mas Abdul Kadir I [Hb.4.10.2.1.1] [
Hamengku Buwono IV]
588
237/8 <
206+
186>
♀ Raden Ayu Sujinah Tablek Sastropertomo [Hb.4.13.1.1.1] [
Hamengku Buwono IV]
589
238/8 <
243+
187>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Projodipuro [Hb.7.8.2] [
Hamengku Buwono VII]
590
239/8 <
220+
218!>
♀ Raden Ayu Siti Jin Sunisai [Hb.6.5.1.1] / [Hb.7.10.1] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
591
240/8 <
220+
218!>
♂ Raden Mas Kewusnandar / Raden Panji Partodigdoyo [Hb.6.5.1.4] / [Hb.7.10.4] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
592
241/8 <
220+
218!>
♀ Raden Ayu Siti Sri Handinah S. [Hb.6.5.1.3] / [Hb.7.10.3] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
593
242/8 <
220+
218!>
♂ Raden Mas Yusupadi [Hb.6.5.1.2] / [Hb.7.10.2] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
594
243/8 <
118+
435!>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Kuswanayi [Hb.8.17] (Gusti Bendoro Raden Ayu Cokrodiningrat) [
Hamengku Buwono VIII]
595
244/8 <
142+
221!>
♂ Bendoro Pangeran Haryo Cokrodiningrat [Hb.7.20.8] (Bendoro Raden Mas Sayidu) [
Hamengku Buwono VII]
596
245/8 <
217+
219!>
♀ Raden Ayu Purbaningrum [Ga.Hb.7.20.5] [Hb.6.5.2.2] [
Hamengku Buwono VI]
597
246/8 <
221+
596!>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Sabikatun [Hb.7.20.26] [
Hamengku Buwono VII]
598
247/8 <
221+
128>
♂ Bendoro Raden Mas Mausofi [Hb.7.20.30] [
Hamengku Buwono VII]
599
248/8 <
221+
128>
♂ Bendoro Raden Mas Mashurun [Hb.7.20.19] [
Hamengku Buwono VII]
600
249/8 <
221+
128>
♂ Bendoro Raden Mas Kolonel [Hb.7.20.7] (Bendoro Kanjeng Raden Tumenggung Riyokusumo) [
Hamengku Buwono VII]
601
250/8 <
221+
128>
♂ Bendoro Raden Mas Sukadari [Hb.7.20.9] (Bendoro Kanjeng Raden Tumenggung Cokronegoro) [
Hamengku Buwono VII]
602
251/8 <
221+
128>
♂ Bendoro Raden Mas Mukeyan [Hb.7.20.13] [
Hamengku Buwono VII]
603
252/8 <
221+
128>
♂ Bendoro Raden Mas Kabinulngaskari [Hb.7.20.14] [
Hamengku Buwono VII]
604
253/8 <
221+
128>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Sulatun [Hb.7.20.24] [
Hamengku Buwono VII]
605
254/8 <
221+
128>
♂ Bendoro Raden Mas Hertog [Hb.7.20.20] [
Hamengku Buwono VII]
606
255/8 <
221+
128>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Mustokirun [Hb.7.20.17] (Bendoro Raden Ayu Hangabehi) [
Hamengku Buwono VII]
607
256/8 <
221+
128>
♂ Bendoro Raden Mas Saluku [Hb.7.20.11] (Bendoro Kanjeng Raden Tumenggung Purbodiningrat) [
Hamengku Buwono VII]
608
257/8 <
221+
128>
♂ Bendoro Raden Mas Wafirulkotrari [Hb.7.20.4] [
Hamengku Buwono VII]
609
258/8 <
217+
219!>
♂ Raden Mas Sulalonkorn [Hb.6.5.2.3] [
Hamengku Buwono VI]
610
259/8 <
219+
217!>
♀ Raden Ayu Hadikusumo Sepuh [Gp.Hb.7.58.1] [Hb.6.5.2.4] [
Hamengku Buwono VI]
611
260/8 <
227>
♀ Raden Ayu Hadikusumo Enem [Gp.Hb.7.58.2] [Hb.6.9.7.3] [
Hamengku Buwono VI]
612
261/8 <
176+
610!>
♂ Raden Mas Ngaskarun [Hb.7.58.1] (Kanjeng Raden Tumenggung Purbokusumo) [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
613
262/8 <
176+
610!>
♀ Raden Ajeng Suwasti [Hb.6.5.2.4.2] [Hb.7.58.5] (Raden Ayu Suryosumarno) [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
614
263/8 <
214+
216!>
♀ Raden Ajeng Niken Raketan [Hb.6.5.4.3] / Raden Ayu Santosa Harsono [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
615
264/8 <
211+
589!>
♂ Raden Mas Bani [Hb.6.5.7.1] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
616
265/8 <
211+
589!>
♂ Raden Mas Mitpangun [Hb.6.5.7.2] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
617
266/8 <
211+
589!>
♀ Raden Ayu Parul Projodiningrat [Hb.6.5.7.3] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
620
267/8 <
121+
149>
♂ Raden Mas Utaryo Notodirjo [Hb.6.17.4.5] [
Hamengku Buwono VI / Notodirjo]
621
268/8 <
121+
149>
♀ Raden Ayu Utami Notodirjo [Hb.6.17.4.4] [
Hamengku Buwono VI / Notodirjo]
625
269/8 <
301>
♀ Raden Ayu Atasti [Hb.6.18.4.10] [
Hamengku Buwono VI]
626
270/8 <
222>
♀ Raden Ayu Sosrowiryono [Hb.6.9.1.1] [
Hamengku Buwono VI]
627
271/8 <
222>
♀ Raden Ayu Jayengprakoso [Hb.6.9.1.2] [
Hamengku Buwono VI]
628
272/8 <
222>
♀ Raden Ayu Purwosudarmo [Hb.6.9.1.3] [
Hamengku Buwono VI]
629
273/8 <
222>
♀ Raden Ajeng Muskasiyah [Hb.6.9.1.4] [
Hamengku Buwono VI]
630
274/8 <
228>
♀ Raden Ayu Pringgosastrosutadikusno [Hb.6.9.8.1] [
Hamengku Buwono VI]
631
275/8 <
229>
♂ Raden Mas Murhadiningrat [Hb.6.9.9.1] [
Hamengku Buwono VI]
633
276/8 <
230>
♂ Raden Mas Atmowijoyo [Hb.6.9.11.1] [
Hamengku Buwono VI]
634
277/8 <
230>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Kuncorohadiningrat [Hb.6.9.11.2] [
Hamengku Buwono VI]
635
278/8 <
231>
♀ Raden Ayu Harjowisastro [Hb.6.9.12.1] [
Hamengku Buwono VI]
636
279/8 <
231>
♀ Raden Ayu Kusumowidagdo [Hb.6.9.12.2] [
Hamengku Buwono VI]
637
280/8 <
231>
♀ Raden Ayu Dirjosukarto [Hb.6.9.12.3] [
Hamengku Buwono VI]
638
281/8 <
233>
♂ Raden Mas Satrioraharjo [Hb.6.9.14.10] [
Hamengku Buwono VI]
639
282/8 <
233>
♀ Raden Ayu Sumarman [Hb.6.9.14.9] [
Hamengku Buwono VI]
640
283/8 <
233>
♀ Raden Ajeng Kussaptoruji [Hb.6.9.14.8] [
Hamengku Buwono VI]
641
284/8 <
233>
♀ Raden Ajeng Ismihari [Hb.6.9.14.7] [
Hamengku Buwono VI]
642
285/8 <
233>
♀ Raden Ajeng Sitiwidayati [Hb.6.9.14.6] [
Hamengku Buwono VI]
643
286/8 <
233>
♂ Raden Mas Nukadar [Hb.6.9.14.5] [
Hamengku Buwono VI]
644
287/8 <
233>
♂ Raden Mas Suprapto [Hb.6.9.14.4] [
Hamengku Buwono VI]
645
288/8 <
233>
♀ Raden Nganten Yudosebrongto [Hb.6.9.14.3] [
Hamengku Buwono VI]
646
289/8 <
233>
♀ Raden Ajeng Susilastuti [Hb.6.9.14.2] [
Hamengku Buwono VI]
648
290/8 <
234>
♂ Raden Mas Suryokusumo [Hb.6.9.15.1] [
Hamengku Buwono VI]
649
291/8 <
234>
♂ Raden Mas Ismanji [Hb.6.9.15.10] [
Hamengku Buwono VI]
650
292/8 <
234>
♀ Raden Ayu Abdul Ali [Hb.6.9.15.9] [
Hamengku Buwono VI]
651
293/8 <
234>
♀ Raden Ayu Darmokusumo [Hb.6.9.15.8] [
Hamengku Buwono VI]
652
294/8 <
234>
♀ Raden Ayu Tjongok [Hb.6.9.15.7] [
Hamengku Buwono VI]
653
295/8 <
234>
♂ Raden Mas Suwarnido [Hb.6.9.15.6] [
Hamengku Buwono VI]
654
296/8 <
234>
♂ Raden Mas Djody Gondokusumo [Hb.6.9.15.5] [
Hamengku Buwono VI]
655
297/8 <
234>
♂ Raden Mas Sukra [Hb.6.9.15.3] [
Hamengku Buwono VI]
656
298/8 <
234>
♂ Raden Mas Suwarnio [Hb.6.9.15.4] [
Hamengku Buwono VI]
657
299/8 <
234>
♀ Raden Ayu Subono [Hb.6.9.15.2] [
Hamengku Buwono VI]
658
300/8 <
175>
♀ Raden Ayu Purbowinoto [Hb.7.1.1] [
Hamengku Buwono VII]
659
301/8 <
131>
♂ Kanjeng Pangeran Haryo Cakraningrat [Hb.6.11.1.1] [
Hamengku Buwono VI]
660
302/8 <
131>
♀ Raden Ayu Mangkudilogo [Hb.6.11.1.2] [
Hamengku Buwono VI]
662
304/8 <
131>
♂ Raden Mas Joyodimurti [Hb.6.11.1.4] [
Hamengku Buwono VI]
663
305/8 <
131>
♀ Raden Ajeng Subiabtinah [Hb.6.11.1.5] (Raden Ayu Harsono) [
Hamengku Buwono VI]
664
306/8 <
131>
♂ Raden Mas Supomeleng [Hb.6.11.1.6] [
Hamengku Buwono VI]
665
307/8 <
131>
♂ Raden Mas Ngarjani [Hb.6.11.1.7] [
Hamengku Buwono VI]
666
308/8 <
131>
♀ Raden Ayu Ronggo Kusmen [Hb.6.11.1.8] [
Hamengku Buwono VI]
667
309/8 <
131>
♀ Raden Ajeng Siti Rahayu Widayatinah [Hb.6.11.1.9] (Raden Ayu Mashur Tejodiningrat) [
Hamengku Buwono VI]
668
310/8 <
237>
♂ Raden Panji Partowinoto [Hb.6.11.3.1] [
Hamengku Buwono VI]
669
311/8 <
237>
♀ Raden Ayu Brotosudirjo [Hb.6.11.3.2] [
Hamengku Buwono VI]
670
312/8 <
237>
♂ Raden Mas Henrich Van Roos [Hb.6.11.3.5] [
Hamengku Buwono VI]
671
313/8 <
237>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Prawirodiningrat [Hb.6.11.3.4] [
Hamengku Buwono VI]
672
314/8 <
237>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Prawirodirejo [Hb.6.11.3.3] [
Hamengku Buwono VI]
673
315/8 <
346>
♀ Raden Ayu Prawirodirjo [Hb.7.19.2] [
Hamengku Buwono VII]
674
316/8 <
239+
658!>
♀ Raden Ayu Yudoyono [Hb.6.11.5.1] [Hb.7.1.1.1] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
675
317/8 <
239+
658!>
♂ Kanjeng Pangeran Haryo Purbowinoto II [Hb.6.11.5.2] [Hb.7.1.1.2] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
676
318/8 <
239+
658!>
♂ Raden Bekel Sastroyuwono [Hb.7.1.1.8] (Raden Mas Teguh Bandarul Kabir) [
Hamengku Buwono VIII]
677
319/8 <
239+
658!>
♂ Raden Bekel Atmowinarno [Hb.7.1.1.7] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
678
320/8 <
239+
658!>
♀ Raden Ayu Subono [Hb.7.1.1.6] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
679
321/8 <
239+
658!>
♂ Raden Bekel Purbodikoro [Hb.7.1.1.4] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
680
322/8 <
239+
658!>
♀ Raden Ayu Siti Kumaryati [Hb.7.1.1.5] (Raden Ayu Mustejo) [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
681
323/8 <
239+
658!>
♂ Raden Panji Takyidunastri [Hb.7.1.1.3] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
682
324/8 <
241>
♀ Raden Ayu Mangundipuro [Hb.6.11.7.1] [
Hamengku Buwono VI]
683
325/8 <
242+
1005!>
♂ Kanjeng Pangeran Haryo Purwodiningrat [Hb.7.4.1.1] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
684
326/8 <
242+
1005!>
♀ Raden Ayu Labaningrat [Hb.6.11.8.2] [
Hamengku Buwono VI]
685
327/8 <
242+
1005!>
♀ Raden Ayu Ronggo Kusnendar [Hb.6.11.8.3] [
Hamengku Buwono VI]
686
328/8 <
242>
♂ Raden Mas Suwarjono [Hb.6.11.8.4] [
Hamengku Buwono VI]
687
329/8 <
242+
1005!>
♂ Raden Mas Atmosudibyo [Hb.6.11.8.5] [
Hamengku Buwono VI]
688
330/8 <
242+
1005!>
♂ Raden Mas Lunggadung [Hb.6.11.8.6] (Raden Mas Mulasdi) [
Hamengku Buwono VI]
689
331/8 <
242>
♂ Raden Mas Sukirbeman [Hb.6.11.8.9] [
Hamengku Buwono VI]
690
332/8 <
242>
♂ Raden Ayu Salikun Dirjo Wiguno [Hb.6.11.8.8] [
Hamengku Buwono VI]
691
333/8 <
242>
♀ Raden Ajeng Siti Sutiyarti [Hb.6.11.8.7] [
Hamengku Buwono VI]
692
334/8 <
255+
185!>
♀ Raden Ayu Gunopranoto [Hb.7.22.8] [
Hamengku Buwono VII]
693
335/8 <
255+
185!>
♀ Raden Ayu Suryohalpito [Hb.7.22.7] [
Hamengku Buwono VII]
694
336/8 <
255+
185!>
♀ Raden Ayu Prawirodiningrat [Hb.7.22.6] [
Hamengku Buwono VII]
695
337/8 <
255+
185!>
♂ Raden Panji Partowiyono [Hb.7.22.2] [
Hamengku Buwono VII]
696
338/8 <
255+
185!>
♂ Raden Bekel Suryohalpito [Hb.7.22.3] [
Hamengku Buwono VII]
697
339/8 <
185+
255!>
♂ Raden Lurah Atmocondropuspito [Hb.7.22.4] [
Hamengku Buwono VII]
698
340/8 <
185+
255!>
♀ Raden Ajeng Kusmaryati [Hb.7.22.5] [
Hamengku Buwono VII]
699
341/8 <
185+
255!>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Sindurejo [Hb.7.22.1] [
Hamengku Buwono VII]
700
342/8 <
246>
♀ Raden Ajeng Kusretno Kasiyah [Hb.6.11.10.1] [
Hamengku Buwono VI]
701
343/8 <
246>
♂ Raden Mas Tamtanus [Hb.6.11.10.2] [
Hamengku Buwono VI]
702
344/8 <
246>
♂ Raden Mas Iskandar [Hb.6.11.10.3] [
Hamengku Buwono VI]
703
345/8 <
246>
♂ Raden Mas Sidarto [Hb.6.11.10.4] [
Hamengku Buwono VI]
704
346/8 <
246>
♀ Raden Ayu Sayidiyah Tanidipuro [Hb.6.11.10.5] [
Hamengku Buwono VI]
705
347/8 <
186>
♀ Raden Ajeng Kustinah [Hb.6.11.11.1] [
Hamengku Buwono VI]
706
348/8 <
129>
♂ Raden Mas Jamburutari [Hb.6.11.12.1] [
Hamengku Buwono VI]
707
349/8 <
187>
♀ Raden Ayu Kartodiprojo [Hb.6.11.13.1] [
Hamengku Buwono VI]
708
350/8 <
187>
♂ Raden Lurah Suryodiprojo II [Hb.6.11.13.2] [
Hamengku Buwono VI]
709
351/8 <
187>
♀ Raden Ayu Wirodiharjo [Hb.6.11.13.3] [
Hamengku Buwono VI]
710
352/8 <
125>
♀ Bendoro Raden Ajeng Ipji Dangunikri [Hb.6.11.14.1] [
Hamengku Buwono VI]
711
353/8 <
125>
♂ Bendoro Raden Mas Najatun Ngadiati [Hb.6.11.14.2] [
Hamengku Buwono VI]
712
354/8 <
125>
♂ Bendoro Raden Mas Solikut Takiyati [Hb.6.11.14.3] [
Hamengku Buwono VI]
713
355/8 <
126>
♂ Raden Bekel Atmonewoko [Hb.6.11.15.1] [
Hamengku Buwono VI]
714
356/8 <
126>
♀ Raden Ajeng Waskito [Hb.6.11.15.2] [
Hamengku Buwono VI]
715
357/8 <
126>
♂ Raden Mas Sumarsono [Hb.6.11.15.3] [
Hamengku Buwono VI]
716
358/8 <
126>
♀ Raden Ajeng Siti Mustinah [Hb.6.11.15.4] [
Hamengku Buwono VI]
717
359/8 <
128+
247!>
♂ Raden Mas Maliki [Hb.6.11.17.1] [
Hamengku Buwono VI]
718
360/8 <
128+
247!>
♀ Raden Ajeng Widyosastrodipuro [Hb.6.11.17.2] [
Hamengku Buwono VI]
719
361/8 <
128+
247!>
♀ Raden Ajeng Atmosudibyo [Hb.6.11.17.3] [
Hamengku Buwono VI]
720
362/8 <
128+
247!>
♀ Raden Nganten Noyoseputro [Hb.6.11.17.16] [
Hamengku Buwono VI]
721
363/8 <
128+
247!>
♂ Raden Mas Ngantamil Manpirali Istihar [Hb.6.11.17.15] [
Hamengku Buwono VI]
722
364/8 <
128+
247!>
♂ Raden Mas Joko [Hb.6.11.17.14] [
Hamengku Buwono VI]
723
365/8 <
128+
247!>
♀ Raden Ajeng Siti Kurulwaswaskabil [Hb.6.11.17.13] [
Hamengku Buwono VI]
724
366/8 <
128+
247!>
♀ Raden Ayu Suryoputro [Hb.6.11.17.12] [
Hamengku Buwono VI]
725
367/8 <
128+
247!>
♂ Raden Bekel Suryohalpito [Hb.6.11.17.11] [
Hamengku Buwono VI]
726
368/8 <
247+
128!>
♂ Raden Bekel Atmo Condrowiloyo [Hb.6.11.17.10] [
Hamengku Buwono VI]
727
369/8 <
247+
128!>
♀ Raden Ajeng Siti Rohmani [Hb.6.11.17.9] [
Hamengku Buwono VI]
728
370/8 <
247+
128!>
♂ Raden Lurah Atmo Condrodiprojo [Hb.6.11.17.8] [
Hamengku Buwono VI]
729
371/8 <
247+
128!>
♂ Raden Wedana Joyoseputro [Hb.6.11.17.7] [
Hamengku Buwono VI]
730
372/8 <
247+
128!>
♂ Raden Mas Raharjo [Hb.6.11.17.6] [
Hamengku Buwono VI]
731
373/8 <
247+
128!>
♀ Raden Ajeng Siti Rupinah [Hb.6.11.17.5] [
Hamengku Buwono VI]
732
374/8 <
128+
247!>
♂ Raden Mas Atmocondropuspito [Hb.6.11.17.4] [
Hamengku Buwono VI]
733
375/8 <
128+
247!>
♀ Raden Ayu Suryosuparjo [Hb.6.11.17.17] [
Hamengku Buwono VI]
734
376/8 <
188>
♂ Raden Mas Rio Yosodipuro [Hb.6.11.20.1] [
Hamengku Buwono VI]
735
377/8 <
188>
♂ Raden Mas Kajakasari [Hb.6.11.20.2] [
Hamengku Buwono VI]
736
378/8 <
188>
♀ Raden Ajeng Siti Rukmi [Hb.6.11.20.3] [
Hamengku Buwono VI]
737
379/8 <
188>
♀ Raden Ayu Supardi [Hb.6.11.20.5] [
Hamengku Buwono VI]
738
380/8 <
188>
♂ Raden Mas Ibnu Umar [Hb.6.11.20.4] [
Hamengku Buwono VI]
739
381/8 <
179+
189!>
♀ Raden Ajeng Siti Yubeyinu [Hb.7.17.25] (Raden Ayu Pusponegoro) [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
740
382/8 <
179+
189!>
♂ Raden Mas Baninaslun [Hb.7.17.28] (Kanjeng Raden Tumenggung Danukusumo) [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
741
383/8 <
179+
189!>
♂ Raden Mas Abimanyu [Hb.7.17.30] (Kanjeng Raden Tumenggung Reksokusumo) [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
742
384/8 <
179+
189!>
♀ Raden Ajeng Kustamtinah [Hb.7.17.33] (Raden Ayu Sinduseputro) [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
743
385/8 <
189+
179!>
♂ Raden Mas Darmadi [Hb.7.17.35] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
744
386/8 <
190>
♂ Raden Mas Satryo Raharjo [Hb.6.11.23.4] [
Hamengku Buwono VI]
745
387/8 <
190>
♀ Raden Ajeng Sumarman [Hb.6.11.23.3] [
Hamengku Buwono VI]
746
388/8 <
190>
♀ Raden Ajeng Kussaptiriji [Hb.6.11.23..2] [
Hamengku Buwono VI]
747
389/8 <
190>
♀ Raden Ajeng Siti Widyowati [Hb.6.11.23.1] [
Hamengku Buwono VI]
748
390/8 <
191>
♀ Raden Ajeng Siti Sutyarti [Hb.6.11.24.1] [
Hamengku Buwono VI]
749
391/8 <
191>
♀ Raden Ajeng Siti Sujati [Hb.6.11.24.2] [
Hamengku Buwono VI]
750
392/8 <
191>
♂ Raden Mas Wiwoho [Hb.6.11.24.3] [
Hamengku Buwono VI]
751
393/8 <
191>
♀ Raden Ajeng Siti Suryati [Hb.6.11.24.7] [
Hamengku Buwono VI]
752
394/8 <
191>
♀ Raden Ajeng Siti Swati [Hb.6.11.24.5] [
Hamengku Buwono VI]
753
395/8 <
191>
♀ Raden Ajeng Siti Suhatining [Hb.6.11.24.6] [
Hamengku Buwono VI]
754
396/8 <
191>
♀ Raden Ajeng Siti Sudaryati [Hb.6.11.24.4] [
Hamengku Buwono VI]
755
397/8 <
192>
♂ Raden Mas Kuswarddhana [Hb.6.11.25.1] [
Hamengku Buwono VI]
756
398/8 <
192>
♀ Raden Ayu Yudonegoro [Hb.6.11.25.2] [
Hamengku Buwono VI]
757
399/8 <
249>
♂ Raden Mas Renessanu Isboi [Hb.6.11.27.8] [
Hamengku Buwono VI]
758
400/8 <
249>
♀ Raden Ajeng Siti Isbiyunu [Hb.6.11.27.6] (Raden Ayu Suharsono Hadikusumo) [
Hamengku Buwono VI]
759
401/8 <
249>
♂ Raden Mas Suroso Issuwandhono [Hb.6.11.27.7] [
Hamengku Buwono VI]
760
402/8 <
249>
♀ Raden Ajeng Siti Iswandari [Hb.6.11.27.5] [
Hamengku Buwono VI]
761
403/8 <
249>
♀ Raden Ayu Isbiyantirin [Hb.6.11.27.4] [
Hamengku Buwono VI]
762
404/8 <
249>
♀ Raden Ajeng Sosrokusumo [Hb.6.11.27.3] [
Hamengku Buwono VI]
763
405/8 <
249>
♂ Raden Mas Isbenu Katamsi [Hb.6.11.27.2] [
Hamengku Buwono VI]
764
406/8 <
249>
♂ Raden Mas Sidarta [Hb.6.11.27.1] [
Hamengku Buwono VI]
765
407/8 <
257>
♀ Raden Ajeng Darudewi Wahyuwidayati [Hb.6.11.28.2] [
Hamengku Buwono VI]
766
408/8 <
257>
♂ Raden Mas Puntodewo Cahyo Wahyudi [Hb.6.11.28.3] [
Hamengku Buwono VI]
767
409/8 <
257>
♀ Raden Ajeng Puntodewi Runtung Wahyuni [Hb.6.11.28.1] [
Hamengku Buwono VI]
768
410/8 <
250>
♀ Raden Ajeng Siti Kaharmiyah [Hb.6.11.29.1] [
Hamengku Buwono VI]
769
411/8 <
250>
♀ Raden Ajeng Siti Sumarti [Hb.6.11.29.2] [
Hamengku Buwono VI]
770
412/8 <
250>
♂ Raden Mas Jatiwirawan [Hb.6.11.29.3] [
Hamengku Buwono VI]
771
413/8 <
250>
♂ Raden Mas Irawan [Hb.6.11.29.4] [
Hamengku Buwono VI]
772
414/8 <
250>
♂ Raden Mas Joko Kusumo [Hb.6.11.29.5] [
Hamengku Buwono VI]
773
415/8 <
250>
♂ Raden Mas Basudewo [Hb.6.11.29.6] [
Hamengku Buwono VI]
774
416/8 <
250>
♀ Raden Ajeng Siti Kahariyah [Hb.6.11.29.7] [
Hamengku Buwono VI]
775
417/8 <
250>
♀ Raden Ajeng Siti Haryani [Hb.6.11.29.8] [
Hamengku Buwono VI]
776
418/8 <
250>
♂ Raden Mas Rupotolo [Hb.6.11.29.9] [
Hamengku Buwono VI]
777
419/8 <
251+
1069!>
♀ Raden Ajeng Siti Roousmiyati [Hb.7.14.1] (Raden Ayu Jiteng Marsudi) [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
778
420/8 <
251+
1069!>
♂ Raden Mas Roosmiyanto [Hb.7.14.2] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
779
421/8 <
251+
1069!>
♀ Raden Ajeng Siti Kisrunatini [Hb.7.14.3] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
780
422/8 <
251+
1069!>
♂ Raden Mas Ibnu Roosamsi [Hb.7.14.4] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
781
423/8 <
251+
1069!>
♂ Raden Mas Sumarooshaji [Hb.7.14.5] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
782
424/8 <
251+
1069!>
♂ Raden Mas Bonorassid [Hb.7.14.6] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
783
425/8 <
136+
251!>
♀ Raden Ajeng Siti Rokhyati Roosmiyatsih [Hb.7.14.7] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
784
426/8 <
300>
♂ Raden Mas Suwahyohadi [Hb.6.18.45.1] [
Hamengku Buwono VI]
785
427/8 <
300>
♀ Raden Ajeng Atas Sriharjani [Hb.6.18.45.2] [
Hamengku Buwono VI]
786
428/8 <
300>
♂ Raden Mas Susetyohadi [Hb.6.18.45.3] [
Hamengku Buwono VI]
787
429/8 <
263>
♀ Raden Ajeng Suharmi [Hb.6.18.43.1] [
Hamengku Buwono VI]
788
430/8 <
287>
♀ Raden Ajeng Siti Kusumandari [Hb.6.18.21.1] [
Hamengku Buwono VI]
789
431/8 <
287>
♀ Raden Ajeng Siti Kusumastuti [Hb.6.18.21.2] [
Hamengku Buwono VI]
790
432/8 <
286>
♂ Raden Mas Atas Hariyono [Hb.6.18.20.1] [
Hamengku Buwono VI]
791
433/8 <
286>
♀ Raden Ajeng Atas Hariyani [Hb.6.18.20.5] [
Hamengku Buwono VI]
792
434/8 <
286>
♂ Raden Mas Atas Haripranowo [Hb.6.18.20.4] [
Hamengku Buwono VI]
793
435/8 <
286>
♂ Raden Mas Atas Haripranoto [Hb.6.18.20.3] [
Hamengku Buwono VI]
794
436/8 <
286>
♂ Raden Mas Atas Hariyanto [Hb.6.18.20.2] [
Hamengku Buwono VI]
795
437/8 <
285>
♀ Raden Ajeng Sri Rahayu [Hb.6.18.19.1] [
Hamengku Buwono VI]
796
438/8 <
285>
♀ Raden Ajeng Parlentien [Hb.6.18.19.2] [
Hamengku Buwono VI]
797
439/8 <
281+
1082!>
♂ Raden Mas Sasongko Kumoro [Hb.7.20.15.1] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
798
440/8 <
281+
1082!>
♂ Raden Mas Suryo Kumoro [Hb.7.20.15.2] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
799
441/8 <
281+
1082!>
♀ Raden Ajeng Retno Kumoro [Hb.7.20.15.3] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
800
442/8 <
284>
♂ Raden Mas Mustikojati [Hb.6.18.17.1] [
Hamengku Buwono VI]
801
443/8 <
282>
♂ Raden Mas Sudewo [Hb.6.18.16.2] [
Hamengku Buwono VI]
802
444/8 <
282>
♂ Raden Mas Dewobroto [Hb.6.18.16.3] [
Hamengku Buwono VI]
803
445/8 <
282>
♀ Raden Ajeng Utari [Hb.6.18.16.4] [
Hamengku Buwono VI]
804
446/8 <
282>
♂ Raden Mas Susanto [Hb.6.18.16.5] [
Hamengku Buwono VI]
805
447/8 <
282>
♀ Raden Ajeng Kusumaryarti [Hb.6.18.16.1] [
Hamengku Buwono VI]
806
448/8 <
282>
♀ Raden Ajeng Farida Muryati [Hb.6.18.16.7] [
Hamengku Buwono VI]
807
449/8 <
282>
♀ Raden Ajeng Wahyuwiyati [Hb.6.18.16.6] [
Hamengku Buwono VI]
808
450/8 <
284>
♀ Raden Ajeng Susiloretno [Hb.6.18.17.2] [
Hamengku Buwono VI]
809
451/8 <
284>
♀ Raden Ajeng Sukretiyowati [Hb.6.18.17.3] [
Hamengku Buwono VI]
810
452/8 <
284>
♀ Raden Ajeng Sridonoharti [Hb.6.18.17.4] [
Hamengku Buwono VI]
811
453/8 <
284>
♂ Raden Mas Jatmikohadi [Hb.6.18.17.5] [
Hamengku Buwono VI]
812
454/8 <
284>
♀ Raden Ajeng Kuswantiyotatmi [Hb.6.18.17.6] [
Hamengku Buwono VI]
813
455/8 <
284>
♀ Raden Ajeng Sudarsini [Hb.6.18.17.8] [
Hamengku Buwono VI]
814
456/8 <
284>
♀ Raden Ajeng Iswarastuti [Hb.6.18.17.7] [
Hamengku Buwono VI]
815
457/8 <
284>
♀ Raden Ajeng Kusumodewati [Hb.6.18.17.9] [
Hamengku Buwono VI]
816
458/8 <
280>
♂ Raden Mas Usaeni [Hb.6.18.13.2] [
Hamengku Buwono VI]
817
459/8 <
280>
♀ Raden Ajeng Ispahano [Hb.6.18.13.1] [
Hamengku Buwono VI]
818
460/8 <
283>
♂ Raden Mas Arban [Hb.6.18.14.2] [
Hamengku Buwono VI]
819
461/8 <
283>
♂ Raden Mas Armianto [Hb.6.18.14.1] [
Hamengku Buwono VI]
820
462/8 <
283>
♀ Raden Ajeng Armiatun [Hb.6.18.14.3] [
Hamengku Buwono VI]
821
463/8 <
283>
♀ Raden Ajeng Armiati [Hb.6.18.14.4] [
Hamengku Buwono VI]
822
464/8 <
283>
♀ Raden Ajeng Armiastuti [Hb.6.18.14.5] [
Hamengku Buwono VI]
823
465/8 <
283>
♀ Raden Ajeng Ardiatun [Hb.6.18.14.6] [
Hamengku Buwono VI]
824
466/8 <
283>
♀ Raden Ajeng Ardaninggar [Hb.6.18.14.11] [
Hamengku Buwono VI]
825
467/8 <
283>
♂ Raden Mas Arianto [Hb.6.18.14.10] [
Hamengku Buwono VI]
826
468/8 <
283>
♂ Raden Mas Ardianto [Hb.6.18.14.9] [
Hamengku Buwono VI]
827
469/8 <
283>
♀ Raden Ajeng Ardiati [Hb.6.18.14.8] [
Hamengku Buwono VI]
828
470/8 <
283>
♂ Raden Mas Ariseno [Hb.6.18.14.7] [
Hamengku Buwono VI]
829
471/8 <
275>
♂ Raden Mas Barlow Sidhanti [Hb.6.18.12.1] [
Hamengku Buwono VI]
830
472/8 <
275>
♀ Raden Ajeng Bariori Atas Riati [Hb.6.18.12.2] [
Hamengku Buwono VI]
831
473/8 <
275>
♀ Raden Ayu Barnisriati [Hb.6.18.12.3] [
Hamengku Buwono VI]
832
474/8 <
275>
♂ Raden Mas Barnorianto [Hb.6.18.12.4] [
Hamengku Buwono VI]
833
475/8 <
275>
♀ Raden Ajeng Sri Suryati [Hb.6.18.12.5] [
Hamengku Buwono VI]
834
476/8 <
275>
♂ Raden Mas Bardio [Hb.6.18.12.13] [
Hamengku Buwono VI]
835
477/8 <
275>
♂ Raden Mas Barmono [Hb.6.18.12.12] [
Hamengku Buwono VI]
836
478/8 <
275>
♂ Raden Mas Bardono [Hb.6.18.12.11] [
Hamengku Buwono VI]
837
479/8 <
275>
♀ Raden Ajeng Barsiam [Hb.6.18.12.10] [
Hamengku Buwono VI]
838
480/8 <
275>
♀ Raden Ajeng Barri Hastuti [Hb.6.18.12.9] [
Hamengku Buwono VI]
839
481/8 <
275>
♂ Raden Mas Raharjo [Hb.6.18.12.7] [
Hamengku Buwono VI]
840
482/8 <
275>
♂ Raden Mas Kusumo Suprapto [Hb.6.18.12.8] [
Hamengku Buwono VI]
841
483/8 <
275>
♀ Raden Ajeng Sri Indarti [Hb.6.18.12.6] [
Hamengku Buwono VI]
842
484/8 <
273>
♀ Raden Ajeng Atas Waruti [Hb.6.18.11.5] [
Hamengku Buwono VI]
843
485/8 <
273>
♀ Raden Ajeng Atas Sriyati [Hb.6.18.11.4] [
Hamengku Buwono VI]
844
486/8 <
273>
♂ Raden Mas Supratiknyo [Hb.6.18.11.1] [
Hamengku Buwono VI]
845
487/8 <
273>
♂ Raden Mas Suhardiman [Hb.6.18.11.2] [
Hamengku Buwono VI]
846
488/8 <
273>
♀ Raden Ajeng Atas Suwartinah [Hb.6.18.11.3] [
Hamengku Buwono VI]
847
489/8 <
270>
♂ Raden Mas Surodi [Hb.6.18.8.1] [
Hamengku Buwono VI]
848
490/8 <
262>
♀ Raden Ajeng Atas Kartini [Hb.6.18.7.1] [
Hamengku Buwono VI]
849
491/8 <
258>
♂ Raden Mas Sakirdanmerski [Hb.6.18.1.1] [
Hamengku Buwono VI]
850
492/8 <
258>
♂ Raden Mas Sudiyanto [Hb.6.18.1.5] [
Hamengku Buwono VI]
851
493/8 <
258>
♀ Raden Ajeng Emperatrice [Hb.6.18.1.4] [
Hamengku Buwono VI]
852
494/8 <
258>
♂ Raden Mas Alberdien [Hb.6.18.1.3] [
Hamengku Buwono VI]
853
495/8 <
258>
♂ Raden Mas Danurdono [Hb.6.18.1.2] [
Hamengku Buwono VI]
854
496/8 <
259>
♂ Raden Mas Ibnusapari [Hb.6.18.2.1] [
Hamengku Buwono VI]
855
497/8 <
259>
♀ Raden Ajeng Sri Ambarkustin [Hb.6.18.2.5] [
Hamengku Buwono VI]
856
498/8 <
259>
♂ Raden Mas Ibnu Saipur [Hb.6.18.2.4] [
Hamengku Buwono VI]
857
499/8 <
259>
♂ Raden Mas Alwimalebari [Hb.6.18.2.3] [
Hamengku Buwono VI]
858
500/8 <
259>
♀ Raden Ajeng S. Sajarahbanun [Hb.6.18.2.2] [
Hamengku Buwono VI]
859
501/8 <
130>
♂ Raden Mas Sudomo [Hb.6.18.3.3] [
Hamengku Buwono VI]
860
502/8 <
130>
♀ Raden Ajeng Niniek [Hb.6.18.3.1] [
Hamengku Buwono VI]
861
503/8 <
130>
♀ Raden Ajeng Kustanti [Hb.6.18.3.2] [
Hamengku Buwono VI]
862
504/8 <
130>
♀ Raden Ajeng Suwasti [Hb.6.18.3.4] [
Hamengku Buwono VI]
863
505/8 <
130>
♀ Raden Ajeng Sriana [Hb.6.18.3.5] [
Hamengku Buwono VI]
864
506/8 <
130>
♂ Raden Mas Harjosubroto [Hb.6.18.3.6] (Kanjeng Raden Tumenggung Kusumodiningrat) [
Hamengku Buwono VI]
865
507/8 <
130>
♂ Raden Mas Harjowiono [Hb.6.18.3.7] [
Hamengku Buwono VI]
866
508/8 <
130>
♀ Raden Ajeng Constantien [Hb.6.18.3.8] [
Hamengku Buwono VI]
867
509/8 <
130>
♂ Raden Mas Mustolo [Hb.6.18.3.9] [
Hamengku Buwono VI]
868
510/8 <
130>
♂ Raden Mas Harjo Seputro [Hb.6.18.3.10] [
Hamengku Buwono VI]
869
511/8 <
130+
174!>
♂ Raden Mas Samsurohini [Hb.7.54.1] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
870
512/8 <
130+
174!>
♂ Raden Mas Mursanto [Hb.7.54.2] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
871
513/8 <
130+
174!>
♂ Raden Mas Sakuntolo [Hb.7.54.3] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
872
514/8 <
130+
174!>
♀ Raden Ajeng Suyadilah [Hb.7.54.4] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
873
515/8 <
302+
143>
♂ Raden Mas Sardono [Hb.7.68.4] [
Hamengku Buwono VII]
874
516/8 <
130+
174!>
♀ Raden Ayu Suyatilah [Hb.7.54.5] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
875
517/8 <
130>
♂ Raden Mas Jatiprakoso [Hb.6.18.3.2.4] [
Hamengku Buwono VI]
876
518/8 <
130>
♂ Raden Mas Jatiprayitno [Hb.6.18.3.2.5] [
Hamengku Buwono VI]
877
519/8 <
260>
♀ Raden Ajeng S. Sutarin [Hb.6.18.6.1] [
Hamengku Buwono VI]
878
520/8 <
301>
♀ Raden Ajeng Utarin [Hb.6.18.4.1] (Raden Ayu Satochid Kartanegara) [
Hamengku Buwono VI]
879
521/8 <
301>
♂ Raden Mas Umarsono Kusumo Utoyo [Hb.6.18.4.2] [
Hamengku Buwono VI]
880
522/8 <
301>
♂ Raden Mas Ariono Kusumo Utoyo [Hb.6.18.4.4] [
Hamengku Buwono VI]
881
523/8 <
301>
♂ Raden Mas Hadiono Kusumo Utoyo [Hb.6.18.4.3] [
Hamengku Buwono VI]
882
524/8 <
301>
♀ Raden Ajeng Utariah [Hb.6.18.4.5] (Raden Ayu Sudirman Kartohadiprojo) [
Hamengku Buwono VI]
883
525/8 <
301>
♂ Raden Mas Sutodo Kusumo Utoyo [Hb.6.18.4.6] [
Hamengku Buwono VI]
884
526/8 <
301>
♂ Raden Mas Utopo Kusumo Utoyo [Hb.6.18.4.7] [
Hamengku Buwono VI]
885
527/8 <
301>
♀ Raden Ajeng Atashari [Hb.6.18.4.11] (Raden Ayu Martono) [
Hamengku Buwono VI]
886
528/8 <
301>
♂ Raden Mas Usadarto Kusumo Utoyo [Hb.6.18.4.12] [
Hamengku Buwono VI]
887
529/8 <
301>
♀ Raden Ajeng Subanjirah [Hb.6.18.4.8] (Raden Ayu Wignyosuparto) [
Hamengku Buwono VI]
888
530/8 <
301>
♂ Raden Mas Moorianto Kusumo Utoyo [Hb.6.18.4.9] [
Hamengku Buwono VI]
889
531/8 <
261>
♀ Raden Ajeng Sadariah [Hb.6.18.5.1] ? (Raden Ayu Sumitro) [
Hamengku Buwono VI]
890
532/8 <
261>
♂ Raden Mas Rustamaji [
Hamengku Buwono VI]
891
533/8 <
261>
♀ Raden Ajeng Ayu Sri Chayati [Hb.6.18.5.3] ? (Raden Ayu Darmasto H. Panular) [
Hamengku Buwono VI]
892
534/8 <
261>
♀ Raden Ajeng Sri Kustilah [
Hamengku Buwono VI]
893
535/8 <
261>
♂ Raden Mas Rachim [Hb.6.18.5.5] ? (Louis Van S) [
Hamengku Buwono VI]
894
536/8 <
261>
♂ Raden Mas Sutarto [Hb.6.18.5.6] [
Hamengku Buwono VI]
895
537/8 <
261>
♂ Raden Mas Samsudi [Hb.6.18.5.7] [
Hamengku Buwono VI]
896
538/8 <
260>
♀ Raden Ajeng Sutariyah [Hb.6.18.6.2] ? (Raden Ayu Projodiningrat) [
Hamengku Buwono VI]
897
539/8 <
260>
♂ Raden Mas Herusutamto [Hb.6.18.6.3] [
Hamengku Buwono VI]
898
540/8 <
260>
♀ Raden Ajeng Siti Suwasti [Hb.6.18.6.4] [
Hamengku Buwono VI]
899
541/8 <
260>
♀ Raden Ajeng Maryati [Hb.6.18.6.5] ? (Raden Ayu Budiman) [
Hamengku Buwono VI]
900
542/8 <
277+
189>
♂ Raden Mas Sumarsono [Hb.6.18.9.1] [
Hamengku Buwono VI]
901
543/8 <
277+
189>
♂ Raden Mas Sudiono [Hb.6.18.9.2] [
Hamengku Buwono VI]
902
544/8 <
277+
189>
♀ Raden Ajeng Atasasri [Hb.6.18.9.3] ? (Raden Ayu Muksis) [
Hamengku Buwono VI]
903
545/8 <
277+
189>
♀ Raden Ajeng Atasamien [Hb.6.18.9.4] ? (Raden Ayu Hadinoto) [
Hamengku Buwono VI]
904
546/8 <
277+
189>
♂ Raden Mas Sumantri [Hb.6.18.9.5] [
Hamengku Buwono VI]
905
547/8 <
277+
189>
♂ Raden Mas Sudibyo [Hb.6.18.9.6] [
Hamengku Buwono VI]
906
548/8 <
277+
189>
♂ Raden Mas Subari [Hb.6.18.9.7] [
Hamengku Buwono VI]
907
549/8 <
277+
189>
♂ Raden Mas Suharyono [Hb.6.18.9.8] [
Hamengku Buwono VI]
908
550/8 <
277+
189>
♀ Raden Ajeng Atas Asih [Hb.6.18.9.9] ? (Raden Ayu Hadikusumo) [
Hamengku Buwono VI]
909
551/8 <
277+
189>
♂ Raden Mas Suwahyu Aji [Hb.6.18.9.10] [
Hamengku Buwono VI]
910
552/8 <
271>
♀ Raden Ajeng Karmiasih [Hb.6.18.10.1] (Raden Ayu Munoto Notokusumo) [
Hamengku Buwono VI]
911
553/8 <
271>
♀ Raden Ajeng Mustinah [Hb.6.18.10.2] (Raden Ayu Supangkat) [
Hamengku Buwono VI]
912
554/8 <
271>
♀ Raden Ajeng Musrinah [Hb.6.18.10.3] (Raden Ayu Suparto) [
Hamengku Buwono VI]
913
555/8 <
271>
♀ Raden Ajeng Musdilah [Hb.6.18.10.4] (Raden Ayu S. Reksodarmojo) [
Hamengku Buwono VI]
914
556/8 <
271>
♀ Raden Ajeng Musriati [Hb.6.18.10.5] [
Hamengku Buwono VI]
915
557/8 <
271>
♂ Raden Mas Mustopo [Hb.6.18.10.6] [
Hamengku Buwono VI]
916
558/8 <
271>
♂ Raden Mas Mustejo [Hb.6.18.10.7] [
Hamengku Buwono VI]
917
559/8 <
271>
♀ Raden Ajeng Mustiyah [Hb.6.18.10.8] (Raden Ayu Guharsono) [
Hamengku Buwono VI]
918
560/8 <
271>
♂ Raden Mas Mustaji [Hb.6.18.10.9] [
Hamengku Buwono VI]
919
561/8 <
271>
♂ Raden Mas Musigit [Hb.6.18.10.10] [
Hamengku Buwono VI]
920
562/8 <
178+
172>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Jayaningrat [Hb.7.13.8] [
Hamengku Buwono VII]
921
563/8 <
181+
177>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Condrodiningrat [Hb.7.27.1] (Raden Mas Ongkowijoyo) [
Hamengku Buwono VII]
922
564/8 <
166+
164>
♂ Raden Mas Alfonds [Hb.6.20.28.1] [
Pugeran]
923
565/8 <
166+
164>
♀ Raden Ajeng Suul [Hb.6.20.28.2] [
Pugeran]
924
566/8 <
166+
164>
♀ Raden Ajeng Augusta [Hb.6.20.28.3] [
Pugeran]
925
567/8 <
308+
190>
♀ Raden Ayu Kusrento Kasiah [Hb.6.23.2.1] [
Hamengku Buwono VI]
926
568/8 <
308+
190>
♂ Raden Mas Tamtanus [Hb.6.23.2.2] [
Hamengku Buwono VI]
927
569/8 <
308+
190>
♂ Raden Mas Iskandar [Hb.6.23.2.3] [
Hamengku Buwono VI]
928
570/8 <
308+
190>
♂ Raden Mas Sidarto [Hb.6.23.2.4] [
Hamengku Buwono VI]
929
571/8 <
308+
190>
♀ Raden Ayu Sayidiyah Tanidipuro [Hb.6.23.2.5] [
Hamengku Buwono VI]
930
572/8 <
309>
♀ Raden Ayu Agustinah [Hb.6.23.4.1] [
Hamengku Buwono VI]
931
573/8 <
309>
♂ Raden Mas Suripto [Hb.6.23.4.2] [
Hamengku Buwono VI]
932
574/8 <
309>
♂ Raden Mas Danang [Hb.6.23.4.3] [
Hamengku Buwono VI]
933
575/8 <
310>
♀ Raden Ayu Umayi Prayitno [Hb.6.23.3.1] [
Hamengku Buwono VI]
934
576/8 <
310>
♂ Kanjeng Raden Mas Tumenggung Umoyo Padmodipuro [Hb.6.23.3.2] [
Hamengku Buwono VI]
935
577/8 <
227>
♀ Raden Ayu Harjoatmojo [Hb.6.9.7.1] [
Hamengku Buwono VI]
936
578/8 <
227>
♀ Raden Ayu Harjokusumo [Hb.6.9.7.2] [
Hamengku Buwono VI]
937
579/8 <
227>
♀ Raden Ayu Sumekto [Hb.6.9.7.4] [
Hamengku Buwono VI]
938
580/8 <
227>
♀ Raden Ayu Legosuhoto [Hb.6.9.7.5] [
Hamengku Buwono VI]
939
581/8 <
227>
♂ Kanjeng Pangeran Haryo Mangunkusumo [Hb.6.9.7.6] [
Hamengku Buwono VI]
940
582/8 <
135>
♂ Raden Mas Pringgo Sastrosutadikusno [Hb.6.9.4.5] [
Hamengku Buwono VI]
941
583/8 <
175+
167>
♀ Raden Ayu Purboningrat [Hb.7.1.2] [
Hamengku Buwono VII]
942
584/8 <
175+
167>
♀ Raden Ayu Suryo Subianto [Hb.7.1.3] [
Hamengku Buwono VII]
943
585/8 <
175+
167>
♀ Raden Ayu Purbo Sudibyo [Hb.7.1.4] [
Hamengku Buwono VII]
944
586/8 <
175+
168>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Brotodiprojo [Hb.7.1.6] [
Hamengku Buwono VII]
945
587/8 <
175+
167>
♀ Raden Ayu Notoprajarto [Hb.7.1.5] [
Hamengku Buwono VII]
946
588/8 <
175+
168>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Dipodiningrat [Hb.7.1.7] [
Hamengku Buwono VII]
947
589/8 <
175+
169>
♀ Raden Ayu Dewi Marzuki [Hb.7.1.8] [
Hamengku Buwono VII]
948
590/8 <
175+
169>
♀ Raden Ayu Sudiyat [Hb.7.1.9] [
Hamengku Buwono VII]
949
591/8 <
175>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Kusumodiprojo [Hb.7.1.10] [
Hamengku Buwono VII]
950
592/8 <
175>
♀ Raden Ayu Suwahyo [Hb.7.1.11] [
Hamengku Buwono VII]
951
593/8 <
349+
350!>
♂ Raden Mas Ngaskarul Sujangi [Hb.7.76.4] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
952
594/8 <
349+
350!>
♂ Raden Mas Lenggana [Hb.7.76.3] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
953
595/8 <
349+
350!>
♀ Raden Ajeng Sriwiyati [Hb.7.76.2] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
954
596/8 <
349+
350!>
♀ Raden Ajeng Nuning Warini [Hb.7.76.1] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
955
597/8 <
351+
195>
♀ Bendoro Raden Ayu Murdaningrat [Hb.7.74.3] [
Hamengku Buwono VII]
956
598/8 <
351+
195>
♀ Raden Ajeng Siti Kismardewi [Hb.7.74.1] [
Hamengku Buwono VII]
957
599/8 <
311+
939!>
♀ Raden Ajeng Siti Onengan [Hb.7.71.6] (Raden Ayu Sutatwo Hadiwigeno) [
Hamengku Buwono VII]
958
600/8 <
311+
939!>
♂ Raden Mas Supono [Hb.7.71.5] (Kanjeng Raden Tumenggung Hastono Negoro) [
Hamengku Buwono VII]
959
601/8 <
311+
939!>
♂ Raden Mas Sucitro [Hb.7.71.4] [
Hamengku Buwono VII]
960
602/8 <
311+
939!>
♂ Raden Mas Widotomo [Hb.7.71.3] [
Hamengku Buwono VII]
961
603/8 <
311+
939!>
♂ Raden Mas Swayitno [Hb.7.71.2] [
Hamengku Buwono VII]
962
604/8 <
311+
939!>
♀ Bendoro Raden Ayu Benowo [Hb.7.71.1] [
Hamengku Buwono VII]
963
605/8 <
362+
115>
♀ Raden Ayu Hadinegoro Enem [Gp.Hb.7.68.2] Raden Ajeng Ismusiratun [
Surodiningrat]
965
606/8 <
302+
963!>
♂ Raden Mas Nirantoro [Hb.7.68.14] [
Hamengku Buwono VII]
966
607/8 <
302+
963!>
♂ Raden Mas Sinangjono [Hb.7.68.13] [
Hamengku Buwono VII]
967
608/8 <
302+
963!>
♀ Raden Ajeng Harjanti [Hb.7.68.12] (Raden Ayu Sumbogo) [
Hamengku Buwono VII]
968
609/8 <
302+
963!>
♀ Raden Ajeng Suparwati [Hb.7.68.11] (Raden Ayu Kuncoro) [
Hamengku Buwono VII]
969
610/8 <
302+
963!>
♀ Raden Ajeng Srimulat [Hb.7.68.10] (Raden Ayu Widarso) [
Hamengku Buwono VII]
971
611/8 <
302+
963!>
♂ Raden Mas Rimawan [Hb.7.68.8] [
Hamengku Buwono VII]
972
612/8 <
302+
963!>
♀ Raden Ajeng Siti Sunarti [Hb.7.68.7] (Raden Ayu Hambarjan) [
Hamengku Buwono VII]
973
613/8 <
302+
963!>
♀ Raden Ajeng Ismarpinjun Kastupi [Hb.7.68.6] (Raden Ayu Suwanto Singaranu) [
Hamengku Buwono VII]
974
614/8 <
302+
143>
♀ Raden Ajeng Siti Sumarti [Hb.7.68.5] [
Hamengku Buwono VII]
975
615/8 <
302+
143>
♂ Raden Mas Sutrisno [Hb.7.68.3] [
Hamengku Buwono VII]
976
616/8 <
302+
143>
♂ Raden Mas Sutiyanto [Hb.7.68.2] [
Hamengku Buwono VII]
977
617/8 <
302+
143>
♂ Raden Mas Asimkuwari [Hb.7.68.1] [
Hamengku Buwono VII]
978
618/8 <
176+
611!>
♂ Raden Mas Kesowo [Hb.7.58.4] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
979
619/8 <
176+
611!>
♀ Raden Ajeng Widayat Sumalyo [Hb.7.58.2] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
980
620/8 <
176+
610!>
♂ Raden Mas L. Sayoko [Hb.7.58.3] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
981
621/8 <
176+
611!>
♀ Raden Ajeng Sri Sahuti [Hb.7.58.6] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
982
622/8 <
176+
611!>
♂ Raden Mas Danisworo [Hb.7.58.7] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
983
623/8 <
176+
611!>
♀ Raden Ajeng Srie Haryati [Hb.7.58.8] (Raden Ayu Gandhi Purno) [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
984
624/8 <
176+
610!>
♀ Raden Ajeng Suparmi [Hb.7.58.9] (Raden Ayu Kusumo Widayat) [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
985
625/8 <
352+
214>
♂ Raden Mas Winoto Parartho [Hb.7.56.4] [
Hamengku Buwono VII]
986
626/8 <
352+
214>
♀ Raden Ajeng Musjati [Hb.7.56.3] (Raden Ayu Suryowinoto) [
Hamengku Buwono VII]
987
627/8 <
352+
214>
♀ Raden Ajeng Nuryati [Hb.7.56.2] (Raden Ayu Sutratmo Hadisusanto) [
Hamengku Buwono VII]
988
628/8 <
352+
214>
♀ Raden Ajeng Nurini [Hb.7.56.1] (Raden Ayu Suryokusumo) [
Hamengku Buwono VII]
989
629/8 <
320+
195>
♀ Raden Ayu Condrohalpito [Hb.7.47.1] [
Hamengku Buwono VII]
990
630/8 <
320+
195>
♀ Raden Ayu Puspodiningrat [Hb.7.47.2] [
Hamengku Buwono VII]
991
631/8 <
320+
195>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Brongtodiningrat [Hb.7.47.3] [
Hamengku Buwono VII]
992
632/8 <
320+
195>
♂ Raden Mas Ruslanu Danurusamsi [Hb.7.47.4] [
Hamengku Buwono VII]
993
633/8 <
320+
195>
♀ Raden Ajeng Sumiyarti [Hb.7.47.5] [
Hamengku Buwono VII]
994
634/8 <
320+
195>
♂ Raden Mas Sutresno [Hb.7.47.6] [
Hamengku Buwono VII]
995
635/8 <
320+
195>
♂ Raden Mas Rudhatin [Hb.7.47.7] [
Hamengku Buwono VII]
996
636/8 <
322>
♀ Raden Ajeng Palentinah [Hb.7.45.5] [
Hamengku Buwono VII]
997
637/8 <
322>
♀ Raden Ayu Karloon [Hb.7.45.3] [
Hamengku Buwono VII]
998
638/8 <
322>
♂ Raden Mas Suryo Sucipto [Hb.7.45.2] [
Hamengku Buwono VII]
999
639/8 <
322>
♀ Raden Ajeng Sumarsih [Hb.7.45.4] (Raden Ayu M. Sarlono) [
Hamengku Buwono VII]
1000
640/8 <
322>
♂ Raden Mas Yordan [Hb.7.45.1] (Raden Lurah Condrolukito) [
Hamengku Buwono VII]
1001
641/8 <
346>
♂ Raden Mas Basuki [Hb.7.19.4] [
Hamengku Buwono VII]
1002
642/8 <
346>
♀ Raden Ayu Suryaningprang [Hb.7.19.3] [
Hamengku Buwono VII]
1003
643/8 <
346+
209>
♀ Raden Ajeng Suharti [Hb.7.19.1] (Bendoro Raden Ayu Suryohamijoyo) [
Danurejo VII]
1004
644/8 <
178+
171>
♂ Raden Lurah Hatmosuwarno [Hb.7.13.3] [
Hamengku Buwono VII]
1005
645/8 <
173+
166>
♀ Raden Ayu Wiroguno [Hb.7.4.1] [
Hamengku Buwono VII]
1006
646/8 <
173+
166>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Poncokusumo [Hb.7.4.2] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
1007
647/8 <
173+
166>
♂ Raden Mas Atmo Tjondropawiro [Hb.7.4.4] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
1008
648/8 <
173+
166>
♀ Raden Ayu Danuningrat [Hb.7.4.7] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
1009
649/8 <
173+
166>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Joyowinoto [Hb.7.4.10] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
1010
650/8 <
173+
166>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Pusponegoro [Hb.7.4.9] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
1011
651/8 <
173+
166>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Nitinegoro [Hb.7.4.8] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
1012
652/8 <
173+
166>
♀ Raden Ayu Ambar Kusumo [Hb.7.4.6] (Raden Ayu Danudirjo) [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
1013
653/8 <
173+
166>
♀ Raden Ayu Danusewoyo [Hb.7.4.5] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
1014
654/8 <
173+
166>
♀ Raden Ayu Mangun Prawiro Wiguno [Hb.7.4.3] [
Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
1015
655/8 <
178+
170>
♂ Raden Lurah Atmocondrodipuro [Hb.7.13.1] [
Hamengku Buwono VII]
1016
656/8 <
178+
172>
♂ Raden Mas Sudarmojo [Hb.7.13.2] [
Hamengku Buwono VII]
1017
657/8 <
178+
170>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Kusumodipuro [Hb.7.13.4] [
Hamengku Buwono VII]
1018
658/8 <
178+
170>
♂ Raden Rio Kusumoatmojo [Hb.7.13.5] [
Hamengku Buwono VII]
1019
659/8 <
178+
171>
♂ Raden Wedono Kawindrogupito [Hb.7.13.7] [
Hamengku Buwono VII]
1020
660/8 <
178+
175>
♀ Raden Ayu Kaharkusmen [Hb.7.13.6] [
Hamengku Buwono VII]
1021
661/8 <
178+
176>
♂ Raden Mas Suarli [Hb.7.13.14] [
Hamengku Buwono VII]
1022
662/8 <
178+
174>
♂ Raden Ngabehi Puspopertomo [Hb.7.13.9] [
Hamengku Buwono VII]
1023
663/8 <
178+
172>
♀ Raden Ayu Wiryoatmojo [Hb.7.13.13] [
Hamengku Buwono VII]
1024
664/8 <
178+
172>
♀ Raden Ayu Kartosudirjo [Hb.7.13.10] [
Hamengku Buwono VII]
1025
665/8 <
178+
170>
♂ Raden Lurah Atmocondrosebdo [Hb.7.13.11] [
Hamengku Buwono VII]
1026
666/8 <
178+
174>
♂ Raden Rio Mandoyoseputro [Hb.7.13.12] [
Hamengku Buwono VII]
1027
667/8 <
178+
174>
♀ Raden Ajeng Suhatijah [Hb.7.13.15] (Raden Ayu Dibyoharjono) [
Hamengku Buwono VII]
1028
668/8 <
178+
173>
♂ Raden Mas Suhadiyo [Hb.7.13.28] [
Hamengku Buwono VII]
1029
669/8 <
178+
176>
♂ Raden Rio Mandoyoseputro [Hb.7.13.27] [
Hamengku Buwono VII]
1030
670/8 <
178+
174>
♂ Raden Mas Sumaji [Hb.7.13.26] [
Hamengku Buwono VII]
1031
671/8 <
359+
178!>
♂ Raden Mas Rio Condrodiningrat [Hb.7.13.25] [
Hamengku Buwono VII]
1032
672/8 <
359+
178!>
♂ Raden Mas Menot [Hb.7.13.24] [
Hamengku Buwono VII]
1033
673/8 <
178+
174>
♀ Raden Ayu Achmad Dahlan [Hb.7.13.23] [
Hamengku Buwono VII]
1034
674/8 <
359+
178!>
♂ Raden Mas Yataskiru / Jonggrang [Hb.7.13.22] [
Hamengku Buwono VII]
1035
675/8 <
178+
170>
♂ Raden Panji Joyosetejo [Hb.7.13.21] [
Hamengku Buwono VII]
1036
676/8 <
359+
178!>
♀ Raden Ajeng Suhadijah [Hb.7.13.20] [
Hamengku Buwono VII]
1037
677/8 <
178+
174>
♂ Kanjeng Raden Tumenggung Yudaningrat [Hb.7.13.19] [
Hamengku Buwono VII]
1038
678/8 <
178+
172>
♀ Raden Ayu Daryono [Hb.7.13.17] [
Hamengku Buwono VII]
1039
679/8 <
178+
176>
♂ Raden Bagus Atmocondrokukilo [Hb.7.13.16] [
Hamengku Buwono VII]
1040
680/8 <
336+
204>
♂ Raden Mas Sinduseputro [Hb.7.31.1] (Raden Mas Jonkheer Marineer) [
Hamengku Buwono VII]
1041
681/8 <
179+
120>
♀ Raden Ajeng Siti Suharjinah [Hb.7.17.1] (Raden Ayu Pringgowiyono) [
Hamengku Buwono VII]
1042
682/8 <
179+
120>
♀ Raden Ajeng Siti Hardiyah [Hb.7.17.2] (Raden Ayu Kasto) [
Hamengku Buwono VII]
1043
683/8 <
179+
120>
♂ Raden Mas Sudarmadi [Hb.7.17.4] (Raden Lurah Atmokusumo) [
Hamengku Buwono VII]
1044
684/8 <
179+
121>
♂ Raden Mas Sumradono [Hb.7.17.6] [
Hamengku Buwono VII]
1045
685/8 <
179+
121>
♀ Raden Ajeng Siti Martiyah [Hb.7.17.7] [
Hamengku Buwono VII]
1046
686/8 <
179+
123>
♀ Raden Ajeng Siti Suminarjinah [Hb.7.17.12] [
Hamengku Buwono VII]
1047
687/8 <
179+
121>
♂ Raden Mas Wisnubroto [Hb.7.17.17] [
Hamengku Buwono VII]
1048
688/8 <
179+
124>
♂ Raden Mas Muryatmi [Hb.7.17.19] [
Hamengku Buwono VII]
1049
689/8 <
179+
120>
♂ Raden Mas Nayadi [Hb.7.17.20] [
Hamengku Buwono VII]
1050
690/8 <
179>
♂ Raden Mas Wiyitmo [Hb.7.17.22] [
Hamengku Buwono VII]
1051
691/8 <
179+
124>
♂ Raden Mas Subardi [Hb.7.17.23] (Raden Wedono Atmocondroutomo) [
Hamengku Buwono VII]
1052
692/8 <
179+
121>
♂ Raden Mas Suyadi [Hb.7.17.26] [
Hamengku Buwono VII]
1053
693/8 <
179+
120>
♂ Raden Mas Sutiyardi [Hb.7.17.27] (Raden Bagus Atmosuryodiprojo) [
Hamengku Buwono VII]
1054
694/8 <
179+
121>
♀ Raden Ajeng Siti Partinah [Hb.7.17.29] (Raden Ayu Gondokusumo) [
Hamengku Buwono VII]
1055
695/8 <
179+
126>
♂ Raden Mas Sumardi [Hb.7.17.36] (Kanjeng Raden Tumenggung Hastonokusumo) [
Hamengku Buwono VII]
1056
696/8 <
179+
119>
♀ Raden Ajeng Siti Kadaretno [Hb.7.17.37] [
Hamengku Buwono VII]
1057
697/8 <
179+
127>
♀ Raden Ajeng Siti Isjarun [Hb.7.17.39] (Raden Ayu Notodiningrat) [
Hamengku Buwono VII]
1058
698/8 <
179+
119>
♀ Raden Ajeng Sri Kusumo [Hb.7.17.40] (Raden Ayu D. Susanto) [
Hamengku Buwono VII]
1059
699/8 <
179>
♂ Raden Mas Alex Matram [Hb.7.17.41] (Raden Mas Sukoharjo) [
Hamengku Buwono VII]
1060
700/8 <
179>
♀ Raden Ayu Constantia Sumekar [Hb.7.17.42] [
Hamengku Buwono VII]
1061
701/8 <
179+
119>
♀ Raden Ajeng Takiyatun [Hb.7.17.38] (Raden Ayu Warsonokusumo) [
Hamengku Buwono VII]
1062
702/8 <
179+
119>
♀ Raden Ajeng Puntorini [Hb.7.17.34] (Raden Ayu Sosrokusumo) [
Hamengku Buwono VII]
1063
703/8 <
179+
124>
♀ Raden Ajeng Siti Samtiyah [Hb.7.17.32] (Raden Ayu Jayengkusumo) [
Hamengku Buwono VII]
1064
704/8 <
179+
120>
♂ Raden Mas Daryadi [Hb.7.17.31] (Raden Bekel Atmocondrowardoyo) [
Hamengku Buwono VII]
1065
705/8 <
179+
123>
♀ Raden Ajeng Siti Kusumaningdyah [Hb.7.17.15] (Raden Ayu Cokrodipuro) [
Hamengku Buwono VII]
1066
706/8 <
179+
121>
♂ Raden Mas Gunardi [Hb.7.17.16] (Raden Lurah Projokusumo) [
Hamengku Buwono VII]
1067
707/8 <
179+
121>
♂ Raden Mas Kusnadi [Hb.7.17.21] (Raden Wedono Pringgosastrokusumo) [
Hamengku Buwono VII]
1068
708/8 <
179+
125>
♂ Raden Mas Jayadi [Hb.7.17.24] (Raden Mas Mangkuseputro) [
Hamengku Buwono VII]
1069
709/8 <
179+
125>
♂ Raden Mas Rusyadi [Hb.7.17.14] (Kanjeng Raden Tumenggung Kusumodilogo) [
Hamengku Buwono VII]
1070
710/8 <
189+
179!>
♂ Raden Mas Gendroyono [Hb.7.17.13] (Raden Lurah Atmocondroatmojo) [
Hamengku Buwono VII]
1071
711/8 <
179+
121>
♀ Raden Ajeng Siti Samsinah [Hb.7.17.11] (Raden Ayu Sumaryokusumo) [
Hamengku Buwono VII]
1072
712/8 <
179+
122>
♀ Raden Ajeng Siti Samsiyah [Hb.7.17.10] (Raden Ayu Hendrobujono) [
Hamengku Buwono VII]
1073
713/8 <
179+
121>
♀ Raden Ajeng Siti Mukadar [Hb.7.17.9] (Raden Ayu Puspohasmoro) [
Hamengku Buwono VII]
1074
714/8 <
179+
122>
♀ Raden Ajeng Siti Samsirin [Hb.7.17.8] (Raden Ayu Suryosudirjo) [
Hamengku Buwono VII]
1075
715/8 <
179+
122>
♂ Raden Mas Sudayadi [Hb.7.17.5] (Kanjeng Pangeran Haryo Widyokusumo) [
Hamengku Buwono VII]
1076
716/8 <
179+
121>
♀ Raden Ajeng Siti Joharin [Hb.7.17.3] (Raden Ayu Puspodiprojo) [
Hamengku Buwono VII]
1077
717/8 <
179+
121>
♂ Raden Mas Sunardi [Hb.7.17.18] (Raden Lurah Atmocondrowinoto) [
Hamengku Buwono VII]
1078
718/8 <
221+
129>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Putriyah [Hb.7.20.1] (Bendoro Raden Ayu Atmo Condrokusumo) [
Hamengku Buwono VII]
1079
719/8 <
221+
129>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Suratkabirun [Hb.7.20.2] (Bendoro Raden Ayu Atmo Condroseputro) [
Hamengku Buwono VII]
1080
720/8 <
221+
130>
♀ Bendoro Raden Ayu Siti Kisari [Hb.7.20.6] [
Hamengku Buwono VII]
1081
721/8 <
221+
130>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Suratun K. [Hb.7.20.10] (Bendoro Raden Ayu Mertonegoro) [
Hamengku Buwono VII]
1082
722/8 <
221+
130>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Yukadiru [Hb.7.20.15] (Bendoro Raden Ayu Tirtodiningrat) [
Hamengku Buwono VII]
1083
723/8 <
221+
130>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Kasantani [Hb.7.20.21] [
Hamengku Buwono VII]
1084
724/8 <
221+
131>
♂ Bendoro Raden Mas Dulatussaripi [Hb.7.20.22] [
Hamengku Buwono VII]
1085
725/8 <
221+
133>
♀ Bendoro Raden Ajeng Ipji Dangunikri [Hb.7.20.23] (Bendoro Raden Ayu Nitidipuro) [
Hamengku Buwono VII]
1086
726/8 <
221+
131>
♂ Bendoro Raden Mas Rijalun [Hb.7.20.25] [
Hamengku Buwono VII]
1087
727/8 <
142+
221!>
♂ Bendoro Raden Mas Salikut Takijati [Hb.7.20.27] [
Hamengku Buwono VII]
1088
728/8 <
221+
596!>
♂ Bendoro Raden Mas Nojatun [Hb.7.20.29] [
Hamengku Buwono VII]
1089
729/8 <
134>
♂ Raden Mas Kusumo Malebari [Hb.7.24.2] [
Hamengku Buwono VII]
1090
730/8 <
134>
♀ Raden Ajeng Soortiati [Hb.7.24.1] [
Hamengku Buwono VII]
1091
731/8 <
134>
♂ Raden Mas Darudono Winoto K. [Hb.7.24.3] [
Hamengku Buwono VII]
1092
732/8 <
134+
134>
♀ Raden Ajeng Pratiwi [Hb.7.24.9] (Raden Ayu Kanuyoso Jatiwibowo) [
Hamengku Buwono VII]
1093
733/8 <
134+
134>
♀ Raden Ajeng Sri Sundari [Hb.7.24.8] (Raden Ayu Darmanto) [
Hamengku Buwono VII]
1094
734/8 <
134>
♂ Raden Mas Ruslan [Hb.7.24.7] (Kanjeng Raden Tumenggung Purboseputro) [
Hamengku Buwono VII]
1095
735/8 <
134>
♂ Raden Mas Rojeswenski [Hb.7.24.6] (Raden Mas Suryodiningrat) [
Hamengku Buwono VII]
1096
736/8 <
134>
♀ Raden Ajeng Loorniati [Hb.7.24.5] (Raden Ayu Suharto Mangku Kawoco) [
Hamengku Buwono VII]
1097
737/8 <
134>
♀ Raden Ajeng Roostiati [Hb.7.24.4] (Raden Ayu Gondokusumo) [
Hamengku Buwono VII]
1098
738/8 <
134+
134>
♀ Raden Ajeng Utari [Hb.7.24.10] (Raden Ayu Samudro) [
Hamengku Buwono VII]
1099
739/8 <
134+
134>
♂ Raden Ajeng Gendari [Hb.7.24.11] (Raden Ayu Apialul Jildi) [
Hamengku Buwono VII]
1100
740/8 <
134+
134>
♀ Raden Ajeng Kandihowo [Hb.7.24.16] (Raden Ayu Suharjo) [
Hamengku Buwono VII]
1101
741/8 <
134+
134>
♂ Raden Mas Fransiskus Josef Padyo [Hb.7.24.15] [
Hamengku Buwono VII]
1102
742/8 <
134+
134>
♂ Raden Mas Wisnu Wardhana [Hb.7.24.14] [
Hamengku Buwono VII]
1103
743/8 <
134+
134>
♂ Raden Mas Wasisto Suryodiningrat [Hb.7.24.13] [
Hamengku Buwono VII]
1104
744/8 <
134+
134>
♀ Raden Ajeng Trisnolo [Hb.7.24.12] (Raden Ayu Mustafa Rasyid) [
Hamengku Buwono VII]
1105
745/8 <
181+
177>
♀ Raden Ayu Sri Rahmani [Hb.7.27.4] (Raden Ayu Prawirodiningrat) [
Hamengku Buwono VII]
1106
746/8 <
181+
177>
♀ Raden Ayu Sarikirnen [Hb.7.27.2] (Raden Ayu Roestamdji Sorot) [
Hamengku Buwono VII]
1107
747/8 <
181+
178>
♀ Raden Ayu Widaninggar [Hb.7.27.3] (Raden Ayu Soedomo) [
Hamengku Buwono VII]
1108
748/8 <
118+
137>
♂ Bendoro Raden Mas Muposolukatini [
Hamengku Buwono VIII]
1109
749/8 <
118+
138>
♂ Bendoro Raden Mas Ila ul-Kirami ? (Gusti Bendoro Pangeran Haryo Murdaningrat) [
Hamengku Buwono VIII]
1110
750/8 <
118+
138>
♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Mutasangilun [Hb.8.12] [
Hamengku Buwono VIII]
1111
751/8 <
118+
138>
♂ Bendoro Raden Mas Rasisulngaskari [Hb.8.22] (Gusti Bendoro Pangeran Haryo Bintoro) [
Hamengku Buwono VIII]
1112
752/8 <
181+
178>
♀ Raden Ayu Sri Sutengsu [Hb.7.27.5] (Raden Ayu Notohadiprawiro) [
Hamengku Buwono VII]
1113
753/8 <
181+
179>
♂ Raden Mas Hino Rimawan [Hb.7.27.6] (Raden Rio Kusumobroto) [
Hamengku Buwono VII]
1114
754/8 <
181+
177>
♂ Raden Mas Hari Murti [Hb.7.27.7] (Raden Rio Tejonegoro) [
Hamengku Buwono VII]
1115
755/8 <
181+
180>
♀ Raden Ayu Mardusari [Hb.7.27.8] (Raden Ayu Puruboyo) [
Hamengku Buwono VII]
1116
756/8 <
181+
181>
♂ Raden Mas Nimpuno [Hb.7.27.9] (Raden Wedono Wilopokusumo) [
Hamengku Buwono VII]
1117
757/8 <
181+
177>
♀ Raden Ayu Sudyapti [Hb.7.27.10] [
Hamengku Buwono VII]
1118
758/8 <
181+
180>
♂ Raden Mas Sadono [Hb.7.27.11] [
Hamengku Buwono VII]
1119
759/8 <
181+
181>
♂ Raden Mas Sukesti [Hb.7.27.13] (Kanjeng Raden Tumenggung Tejohadiningrat) [
Hamengku Buwono VII]
1120
760/8 <
181+
182>
♂ Raden Mas Puntadewa [Hb.7.27.14] [
Hamengku Buwono VII]
1121
761/8 <
254>
♀ Raden Ajeng Siti Rukiyah [Hb.7.30.1] (Raden Ayu Sastrosubandiyo) [
Hamengku Buwono VII]
1122
762/8 <
254>
♀ Raden Ajeng Siti Maemunah [Hb.7.30.3] (Raden Ayu Resodiningrat) [
Hamengku Buwono VII]
1123
763/8 <
254>
♂ Raden Mas Umar Katab [Hb.7.30.4] (Kanjeng Raden Tumenggung Suryoatmojo) [
Hamengku Buwono VII]
1124
764/8 <
254>
♀ Raden Ajeng Siti Sutatdinah [Hb.7.30.8] (Raden Ayu Noorsasongko) [
Hamengku Buwono VII]
1125
765/8 <
254>
♀ Raden Ajeng Siti Yatdaru [Hb.7.30.7] (Raden Ayu Suryaningrat) [
Hamengku Buwono VII]
1126
766/8 <
254>
♀ Raden Ajeng Siti Sumardinah [Hb.7.30.6] (Raden Ayu Nayono Sumonegoro) [
Hamengku Buwono VII]
1127
767/8 <
254>
♀ Raden Ajeng Siti Supilah [Hb.7.30.5] (Raden Ayu Pringgokusumo) [
Hamengku Buwono VII]
1128
768/8 <
336+
206>
♂ Raden Mas Suteki [Hb.7.31.5] [
Hamengku Buwono VII]
1129
769/8 <
336+
204>
♂ Raden Mas Jonkheer Infanterie [Hb.7.31.3] [
Hamengku Buwono VII]
1130
770/8 <
336+
204>
♀ Raden Ajeng Siti Kadarinah [Hb.7.31.2] (Raden Ayu Projosemadi) [
Hamengku Buwono VII]
1131
771/8 <
336+
205>
♀ Raden Ajeng Siti S. Kamarukmi [Hb.7.31.4] (Raden Ayu Irawan Atmojokusumo) [
Hamengku Buwono VII]
1132
772/8 <
336+
206>
♀ Raden Ajeng Siti Sutyasning [Hb.7.31.6] (Raden Ayu Sugeng Suprobo) [
Hamengku Buwono VII]
1133
773/8 <
118+
136>
♂ Bendoro Raden Mas [No Name] [Hb.8.2] [
Hamengku Buwono VIII]
1134
774/8 <
342+
208>
♂ 1. Raden Mas Ratjulun [
Hamengku Buwono VII]
1135
775/8 <
342+
208>
♀ 2. Raden Ajeng Dadut [
Hamengku Buwono VII]
1137
776/8 <
180>
♂ Raden Bagus Condrosentono [
Hamengku Buwono VII]
1139
777/8 <
360>
♂ Raden Mas Warso Sunardi [
Jayaningrat]
1140
778/8 <
361+
221>
♀ Raden Ajeng Sumaryatin (Raden Ajoe Hardjomenggolo) [
Drijopoero]
1141
779/8 <
362+
115>
♂ Raden Mas Ismali [
?]
1142
780/8 <
362+
115>
♂ Raden Mas Ismono [
?]
1143
781/8 <
362+
115>
♂ Raden Mas Ismadji [
?]
1144
782/8 <
362+
115>
♀ Raden Ajeng Ismodirah [
Surodiningrat]
1145
783/8 <
362+
115>
♀ Raden Ajeng Iswarkamsi [
?]
1146
784/8 <
362+
115>
♂ Raden Mas Ispudiardjo [
?]
1147
785/8 <
196>
♂ Raden Mas Teguh Pambudi [
Hamengku Buwono V]
1148
786/8 <
201>
♀ Raden Ajeng Poedjiastoeti [
Hamengkubuwono]
1149
787/8 <
201>
♂ Raden Mas Soebandi [
Hamengkubuwono]
1150
788/8 <
344+
210>
♀ G. R. A. Siti Djinzoelkari [
Pakubuwono X]
GRA. Siti Djinzoelkari meninggal dalam usia muda.