Bendoro Mas Ayu Mindoko [G.Hb.1.6] - Keturunan (Inventaris)

Dari Rodovid ID

Orang:820585
Langsung ke: panduan arah, cari
Generation of a large tree takes a lot of resources of our web server. Anonymous users can only see 7 generations of ancestors and 7 - of descendants on the full tree to decrease server loading by search engines. If you wish to see a full tree without registration, add text ?showfulltree=yes directly to the end of URL of this page. Please, don't use direct link to a full tree anywhere else.
11/1 Bendoro Mas Ayu Mindoko [G.Hb.1.6] [?]

2

31/2 <1+1> 10. Bendoro Pangeran Haryo Dipowiyono I / Bendoro Pangeran Haryo Silarang [Hamengku Buwono]
lahir: 1765
wafat: 1826
22/2 <1+1> 24. Bendoro Raden Ayu Sosrodiningrat [Hamengku Buwono]

3

41/3 <2> Gusti Kanjeng Ratu Kencono [Hb.1.?] / Gusti Kanjeng Ratu Hageng [Gp.Hb.3.1] [Hamengku Buwono I]
perkawinan: <3> Kanjeng Sultan Hamengku Buwono III [Hb.2.] [Hamengku Buwono II] b. 20 Februari 1769 d. 3 November 1814

4

51/4 <4+3> Kanjeng Sri Sultan Hamengku Buwono IV [Hb.III.18] / Gusti Raden Mas Ibnu Jarot (Sinuhun Jarot) [Hamengku Buwono III]
Sri Sultan Hamengkubuwono IV (lahir 3 April 1804 – meninggal 6 Desember 1822 pada umur 18 tahun) adalah raja Kesultanan Yogyakarta yang memerintah pada tahun 1814 - 1822.

[sunting] Riwayat Pemerintahan

Nama aslinya adalah Raden Mas Ibnu Jarot, putra Hamengkubuwana III yang lahir dari permaisuri tanggal 3 April 1804. Ia naik takhta menggantikan ayahnya pada usia sepuluh tahun, yaitu tahun 1814. Karena usianya masih sangat muda, Paku Alam I ditunjuk sebagai wali pemerintahannya.

Pada pemerintahan Hamengkubuwono IV, kekuasaan'' Patih Danurejo IV semakin merajalela. Ia menempatkan saudara-saudaranya menduduki jabatan-jabatan penting di keraton. Keluarga Danurejan ini terkenal tunduk pada Belanda. Mereka juga mendukung pelaksanaan sistem Sewa Tanah untuk swasta, yang hasilnya justru merugikan rakyat kecil.

Pada tanggal 20 Januari 1820 Paku Alam I meletakkan jabatan sebagai wali raja. Pemerintahan mandiri Hamengkubuwono IV itu hanya berjalan dua tahun karena ia tiba-tiba meninggal dunia pada tanggal 6 Desember 1822 saat sedang bertamasya. Oleh karena itu, Hamengkubuwono IV pun mendapat gelar anumerta Sultan Seda ing Pesiyar.

Kematian Hamengkubuwono IV yang serba mendadak ini menimbulkan desas-desus bahwa ia tewas diracun ketika sedang bertamasya. Putra mahkota yang belum genap berusia tiga tahun diangkat sebagai Hamengkubuwono V.

5

61/5 <5+4> Kanjeng Sultan Hamengku Buwono V / Gusti Raden Mas Gathot Menol [Hb.4.6] (Sinuhun Menol) [Hamengku Buwono V]
lahir: 24 Januari 1820
perkawinan: <15> Gusti Kanjeng Ratu Sultan [Gp.Hb.6.2] / Gusti Kanjeng Ratu Hageng (Roromunting) [Prawirorejoso]
perkawinan: <16> Kanjeng Mas Hemawati [Hamengku Buwono]
perkawinan: <17> Bendoro Raden Ayu Panukmowati [Ga.Hb.5.2] [?]
perkawinan: <18> Bendoro Raden Ayu Dewaningsih [Ga.Hb.5.1] [?]
perkawinan: <19> Bendoro Raden Ayu Retno Sriwulan [Ga.Hb.5.3] [?]
gelar: 19 Desember 1823 - 17 Agustus 1826, Yogyakarta, Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sri Sultan Hamengku Buwana V Senopati ing Alaga Ngah 'Abdu'l-Rahman Saiyid'din Panatagama Khalifatu'llah Ingkang Jumeneng Kaping V
gelar: 17 Januari 1828 - 5 Juni 1855, Yogyakarta, Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sri Sultan Hamengku Buwana V Senopati ing Alaga Ngah 'Abdu'l-Rahman Saiyid'din Panatagama Khalifatu'llah Ingkang Jumeneng Kaping V
perkawinan: <20> Gusti Kanjeng Ratu Kencono [Hb.2.52.2] / Bendoro Raden Ajeng Suradinah [Gp.Hb.5.1] [Hamengku Buwono II / Hamengku Buwono III]
gelar: 1839, Yogyakarta, Letnan Kolonel
gelar: 1847, Yogyakarta, Kolonel
perceraian: <20!> Gusti Kanjeng Ratu Kencono [Hb.2.52.2] / Bendoro Raden Ajeng Suradinah [Gp.Hb.5.1] [Hamengku Buwono II / Hamengku Buwono III]
perkawinan: <21> Gusti Kanjeng Ratu Sekar Kedhaton [Hb.3.2.22] / Bendoro Raden Ayu Andaliya [Gp.Hb.5.2] [Hamengku Buwono III] b. 1834 d. 25 Mei 1919, Yogyakarta
wafat: 5 Juni 1855, Yogyakarta
Sri Sultan Hamengkubuwana V (Bahasa Jawa:Sri Sultan Hamengkubuwono V, lahir: 20 Agustus 1821 – wafat: 1855) adalah sultan kelima Kesultanan Yogyakarta, yang berkuasa tanggal 19 Desember 1823 - 17 Agustus 1826, dan kemudian dari 17 Januari 1828 - 5 Juni 1855 yang diselingi oleh pemerintahan Hamengkubuwana II karena ketidakstabilan politik dalam Kesultanan Yogyakarta saat itu.

Riwayat pemerintahan Nama asli Sri Sultan Hamengkubuwana V adalah Raden Mas Mustoyo, putra Hamengkubuwana IV yang lahir pada tanggal 20 Agustus 1821. Sewaktu dewasa ia bergelar Pangeran Mangkubumi. Ia juga pernah mendapat pangkat Letnan Kolonel tahun 1839 dan Kolonel tahun 1847 dari pemerintah Hindia Belanda.Melihat tahun pemerintahannya dimulai tahun 1823 sedang lahirnya adalah tahun 1821 maka Sultan Hamengku Buwono V waktu permulaan bertahta berumur 2 (dua) tahun.

Hamengkubuwana V sendiri mendekatkan hubungan Keraton Yogyakarta dengan pemerintahan Hindia-Belanda yang berada di bawah Kerajaan Belanda, untuk melakukan taktik perang pasif, dimana ia menginginkan perlawanan tanpa pertumpahan darah. Sri Sultan Hamengkubuwana V mengharapkan dengan dekatnya pihak keraton Yogyakarta dengan pemerintahan Belanda akan ada kerjasama yang saling menguntungkan antara pihak keraton dan Belanda, sehingga kesejahteraan dan keamanan rakyat Yogyakarta dapat terpelihara.

Kebijakan Hamengkubuwana V tersebut ditanggapi dengan tentangan oleh beberapa kanjeng abdi dalem dan adik Sultan HB V sendiri, yaitu Raden Mas Ariojoyo (nantinya Hamengkubuwana VI). Mereka menganggap tindakan Sultan HB V adalah tindakan yang mempermalukan Keraton Yogyakarta sebagai pengecut, sehingga dukungan terhadap Sultan Hamengkubuwana V pun berkurang dan banyak yang memihak adik sultan untuk menggantikan Sultan dengan Raden mas Ariojoyo.

Keadaan semakin menguntungkan Raden Mas Ariojoyo setelah ia berhasil mempersunting putri Kesultanan Brunai dan menjalin ikatan persaudaraan dengan Kesultanan Brunai. Kekuasaan Sultan Hamengkubuwana V semakin terpojok setelah timbul konflik di dalam tubuh keraton yang melibatkan istri ke-5 Sultan sendiri, Kanjeng Mas Hemawati. Sri Sultan Hamengkubuwana V hanya mendapatkan dukungan dari rakyat yang merasakan pemerintahan yang aman dan tenteram selama masa pemerintahannya.

Sri Sultan Hamengkubuwana V wafat pada tahun 1855 dalam sebuah peristiwa yang hanya sedikit diketahui orang, peristiwa itu dikenal dengan wereng saketi tresno ("wafat oleh yang dicinta"), Sri Sultan meninggal setelah ditikam oleh istri ke-5-nya, yaitu Kanjeng Mas Hemawati, yang sampai sekarang tidak diketahui apa penyebab istrinya berani membunuh Sri Sultan suaminya.[2]

Ketika insiden pembunuhan itu terjadi, permaisuri Sultan HB V yakni Kanjeng Ratu Sekar Kedaton, sedang hamil tua. 13 hari pasca sultan tewas, lahirlah anak yang dikandungnya itu dan seharusnya menjadi penerus tahta Yogyakarta. Putra mahkota Sultan HB V tersebut diberi nama Raden Mas Kanjeng Gusti Timur Muhammad.

https://id.wikipedia.org/wiki/Hamengkubuwana_V

Peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono V Salah satu mahakarya yang lahir di era beliau adalah Serat Makutha Raja. Di dalamnya memuat tentang prinsip-prinsip dasar menjadi raja yang baik. Dari karya ini dapat dilihat visi ke depan Sultan Hamengku Buwono V yang sangat memihak kepada rakyat.

Serat Makutho Raja ini pula yang nantinya menjadi pedoman bagi raja-raja selanjutnya, dan juga menjadi rujukan bagi pemimpin-pemimpin di luar keraton. Serat Makutho Raja ini kurang lebih mengandung nasehat-nasehat dari Kitab Tajussalatin.

Kitab Tajussalatin diterjemahkan di era Sri Sultan Hamengku Buwono V. Kemudian lahir pula karya lain seperti Suluk Sujinah, Serat Syeh Tekawardi dan Serat Syeh Hidayatullah.

Sri Sultan Hamengku Buwono V juga menunjukkan perhatiannya yang besar terhadap kegiatan-kegiatan seni, terutama seni tari. Beliau memimpin sendiri komunitas tari di istana. Bahkan, beberapa sumber juga mengatakan ia turut menjadi penari.

Disamping tarian, Sri Sultan Hamengku Buwono V memprakarsai Gendhing Gati yang memadukan alat musik diatonis seperti terompet, trombon, suling dan jenis drum atau tambur dengan karawitan Jawa. Gendhing Gati ini lazimnya digunakan dalam gerak Kapang-Kapang pada tari Bedaya atau Serimpi, yaitu komposisi ketika masuk atau keluar dari ruang tari.

Pada era pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono V juga terdapat keunikan-keunikan lain dalam pelembagaan tari. Beliau membentuk kelompok penari Bedaya yang biasanya ditarikan oleh para penari wanita, digantikan oleh sekelompok penari laki-laki yang disebut kelompok Bedaya Kakung.

Karya seni tari lain yang diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono V adalah Tari Serimpi Renggawati yang ditarikan oleh lima orang penari, yang salah satunya berperan sebagai Dewi Renggawati. Jalan cerita tari ini menggambarkan kisah Prabu Anglingdarma.

Selain itu, Sri Sultan Hamengku Buwono V juga mengembangkan seni wayang orang. Pada masanya tak kurang dari lima judul lakon yang sering dipertunjukkan yakni Pragulamurti, Petruk Dadi Ratu, Angkawijaya Krama, Jaya Semedi dan Pregiwa-Pregiwati.

Media:https://www.kratonjogja.id/raja-raja/6/sri-sultan-hamengku-buwono-v
72/5 <5+4> Kanjeng Sultan Hamengku Buwono VI / Gusti Raden Mas Mustojo [Hb.4.12] (Sinuhun Mangkubumi) [Hamengku Buwono VI]
Sri Sultan Hamengkubuwana VI (Bahasa Jawa: Sri Sultan Hamengkubuwono VI, lahir: 1821 – wafat: 20 Juli 1877) adalah sultan ke-enam Kesultanan Yogyakarta yang memerintah pada tahun 1855 – 1877. Dia menggantikan kakaknya, Hamengkubuwana V yang meninggal di tengah ketidakstabilan politik dalam tubuh Keraton Yogyakarta.

Riwayat Pemerintahan Nama asli Sultan Hamengkubuwana VI adalah Raden Mas Mustojo, putra Hamengkubuwana IV yang lahir pada tahun 1821.

Hamengkubuwana VI naik takhta menggantikan kakaknya, yaitu Hamengkubuwana V pada tahun 1855, setelah Hamengkubuwana V meninggal secara misterius. Pada masa pemerintahannya terjadi gempa bumi yang besar yang meruntuhkan sebagian besar Keraton Yogyakarta, Taman Sari, Tugu Golong Gilig, Masjid Gede (masjid keraton), Loji Kecil (sekarang Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta) serta beberapa bangunan lainnya di Kesultanan Yogyakarta.

Pada masa Hamengkubuwana V, Raden Mas Mustojo adalah seorang penentang keras kebijakan politik perang pasif kakaknya yang menjalankan hubungan dekat dengan pemerintahan Hindia-Belanda yang ada di bawah Kerajaan Belanda. Namun setelah kakaknya meninggal dan dia dinobatkan menjadi Hamengkubuwana VI, semasa pemerintahannya dia justru melanjutkan kebijakan dari kakaknya yang sebelumnya dia tentang keras.

Semasa pemerintahan Hamengkubuwana VI kemudian mulai timbul pemberontakan-pemberontakan yang tidak mengakui masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwana VI, namun pemberontakan-pemberontakan tersebut dapat diredam dan dibersihkan. Hal ini berkat kepemimpinan dan ketangguhan Danuredjo V, patih Keraton Yogyakarta saat itu. Hubungan dengan berbagai kerajaan pun terjalin kuat pada masa pemerintahan HB VI, apalagi setelah dia menikah dengan putri Kesultanan Brunai.

Walaupun sempat menimbulkan beberapa sengketa dengan kerajaan-kerajaan lain, tercatat bahwa Sultan HB VI dapat mengatasinya dengan arif bijaksana. Tapi lambat laun hubungan dengan pemerintahan Hindia-Belanda agak mulai menuai konflik tertama karena keraton Yogyakarta kala itu banyak menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan yang menjadi musuh pemerintah Hindia-Belanda dan Kerajaan Belanda.

Pemerintahan Hamengkubuwana VI berakhir ketika ia meninggal dunia pada tanggal 20 Juli 1877. Ia digantikan putranya sebagai sultan selanjutnya bergelar Hamengkubuwana VII.
83/5 <5+12> Bendoro Pangeran Haryo Suryonegoro [Hb.4.17] [Hamengku Buwono IV]
94/5 <5+4> Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Hanom Hamengkunegoro [Hb.4.1] [Hamengku Buwono IV]
105/5 <5+5> Bendoro Raden Mas Tritrustho [Hb.4.2] [Hamengku Buwono IV]
116/5 <5+5> Bendoro Raden Mas (No Name) [Hb.4.3] [Hamengku Buwono IV]
127/5 <5+5> Bendoro Raden Mas (No Name) [Hb.4.4] [Hamengku Buwono IV]
138/5 <5+7> Bendoro Raden Ayu Danurejo [Hb.4.8] [Hamengku Buwono IV] 149/5 <5+5> Bendoro Raden Mas Sunadi [Hb.4.7] [Hamengku Buwono IV]
1510/5 <5+8> Bendoro Raden Ayu Nitinegoro [Hb.4.9] [Hamengku Buwono IV] 1611/5 <5+9> Bendoro Pangeran Haryo Suryodinigrat [Hb.4.10] / Bendoro Pangeran Hangabehi [Hamengku Buwono IV]
1712/5 <5+13> Bendoro Raden Ayu Mutoinah [Hb.4.15] [Hamengku Buwono IV]
1813/5 <5+7> Bendoro Raden Mas Samadikun [Hb.4.18] [Hamengku Buwono IV]
1914/5 <5+12> Bendoro Pangeran Haryo Maloyokusumo [Hb.4.17] [Hamengku Buwono IV]
2015/5 <5+12> Bendoro Raden Mas Pringadi [Hb.4.16] [Hamengku Buwono IV]
2116/5 <5+13> Bendoro Raden Ayu Jayaningrat [Hb.4.11] [Hamengku Buwono IV] 2217/5 <5+6> Bendoro Raden Ayu Gusti Maduretno [Hb.4.5] [Hamengku Buwono IV] 2318/5 <5+4> Gusti Kanjeng Ratu Sekar Kedhaton [Hb.4.14] [Hamengku Buwono IV]
2419/5 <5+11> Bendoron Raden Ayu Suryoatmojo [Hb.4.13] [Hamengku Buwono IV]

6

481/6 <6+18> Bendoro Raden Ayu Adipati Mangkubumi [Hb.5.8] / Bendoro Raden Ayu Sukinah [Gp.Hb.7.11.1] [Hamengku Buwono V]
252/6 <7+15> Kanjeng Sultan Hamengku Buwono VII / Gusti Raden Mas Murtejo [Hb.6.1] (Sinuhun Behi) [Hamengku Buwono VI]
lahir: 4 Februari 1839, Yogyakarta
perkawinan: <38> Gusti Kanjeng Ratu Mas ? ([Gp.Hb.7.2], Joyodipuro) [?] d. 1892
perkawinan: <39> Bendoro Raden Ayu Retnojuwito ? (Ga.Hb.7.6) [?]
perkawinan: <40> 2. Gusti Kanjeng Ratu Kencono II [Gp.Hb.7.3] (Bendoro Raden Ayu Ratna Sri Wulan) [Hamengku Buwono II]
perkawinan: <41> Bendoro Raden Ayu Ratnaningsih ? (Ga.Hb.7.1) [?]
perkawinan: <42> Bendoro Raden Ayu Ratnaningdia ? ([Ga.Hb.7.2]) [?]
perkawinan: <43> Bendoro Raden Ayu Retnohadi ? (Ga.Hb.7.3) [?]
perkawinan: <44> Bendoro Raden Ayu Retnodewati [Ga.Hb.7.5] [?]
perkawinan: <435!> Bendoro Raden Ayu Rukmidiningdia [Ga.Hb.8.4] [Hb.6.9.3.1] (Bendoro Raden Ayu Rukhihadiningdyah) [Hamengku Buwono VI]
perkawinan: <45> Bendoro Raden Ayu Retnosangdiah ? ([Ga.Hb.7.4]) [?]
perkawinan: <46> Bendoro Raden Ayu Retnomurcito [Ga.Hb.7.8] [?]
perkawinan: <47> Bendoro Raden Ayu Pujoretno [Ga.Hb.7.9] [?]
perkawinan: <48> Kanjeng Bendoro Raden Ayu Retnopurnomo [Ga.Hb.7.10] [?]
perkawinan: <49> Bendoro Mas Ayu Retnojumanten [Ga.Hb.7.11] [?]
perkawinan: <50> Bendoro Raden Ayu Retnodewati [Ga.Hb.7.5] [?]
perkawinan: <51> Bendoro Raden Ayu Retnomurcito [Ga.Hb.7.8] [?]
perkawinan: <169!> Bendoro Raden Ayu Retnomandoyo [Ga.Hb.7.13] [Danurejo] d. 30 Desember 1931
perkawinan: <52> Bendoro Raden Ayu Dewo Retno [Ga.Hb.7.7] [?]
perkawinan: <53> Raden Ajeng Centhung [Pl.Hb.7.1] [?]
perkawinan: <54> Raden Roro Sumodirejo [Pl.Hb.7.2] [?]
perkawinan: <55> Bendoro Raden Ayu Retnoliringhasmoro [Ga.Hb.7.16] [?]
perkawinan: <56> Bendoro Raden Ayu Retnosetyohasmoro [Ga.Hb.7.15] [?]
perkawinan: <57> Bendoro Raden Ayu Retnorenggohasmoro [Ga.Hb.7.14] [?]
perkawinan: <58> Bendoro Raden Ayu Retnowinardi [Ga.Hb.7.12] [?]
perkawinan: <48!> Bendoro Raden Ayu Adipati Mangkubumi [Hb.5.8] / Bendoro Raden Ayu Sukinah [Gp.Hb.7.11.1] [Hamengku Buwono V] b. 1836, Yogyakarta
perceraian: <48!> Bendoro Raden Ayu Adipati Mangkubumi [Hb.5.8] / Bendoro Raden Ayu Sukinah [Gp.Hb.7.11.1] [Hamengku Buwono V] b. 1836
perkawinan: <59> Gusti Kanjeng Ratu Kencana [Gp.Hb.7.1] (Bendara Raden Ayu Retno Sriwulan) [Sentot Alibasa] , Yogyakarta
gelar: 13 Agustus 1877 - 29 Januari 1920, Yogyakarta, Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sri Sultan Hamengku Buwana Senopati ing Alaga Ngah 'Abdu'l-Rahman Saiyid'din Panatagama Khalifatu'llah Ingkang Jumeneng Kaping VII
perceraian: <60> Bendoro Raden Ayu Tejaningrum [?] , Yogyakarta
wafat: 30 Desember 1921, Yogyakarta
Image:hb-vii.jpeg

Sri Sultan Hamengkubuwana VII (Bahasa Jawa:Sri Sultan Hamengkubuwono VII, lahir: 1839 – wafat: 1931 adalah raja Kesultanan Yogyakarta yang memerintah pada tahun 1877 – 1920. Ia dikenal juga dengan sebutan Sultan Ngabehi atau Sultan Sugih.(Bahasa Jawa:Sri Sultan Hamengkubuwono VII, lahir: 1839 – wafat: 1931 adalah raja Kesultanan Yogyakarta yang memerintah pada tahun 1877 – 1920. Ia dikenal juga dengan sebutan Sultan Ngabehi atau Sultan Sugih.

Riwayat Pemerintahan Nama aslinya adalah Raden Mas Murtejo, putra Hamengkubuwono VI yang lahir pada tanggal 4 Februari 1839. Ia naik takhta menggantikan ayahnya sejak tahun 1877.

Pada masa pemerintahan Hamengkubuwono VII, banyak didirikan pabrik gula di Yogyakarta, yang seluruhnya berjumlah 17 buah. Setiap pendirian pabrik memberikan peluang kepadanya untuk menerima dana sebesar Rp 200.000,00. Hal ini mengakibatkan Sultan sangat kaya sehingga sering dijuluki Sultan Sugih[rujukan?].

Masa pemerintahannya juga merupakan masa transisi menuju modernisasi di Yogyakarta. Banyak sekolah modern didirikan. Ia bahkan mengirim putra-putranya belajar hingga ke negeri Belanda.

Pada tanggal 29 Januari 1920 Hamengkubuwono VII yang saat itu berusia 81 tahun memutuskan untuk turun takhta dan mengangkat putra mahkota sebagai penggantinya. Konon peristiwa ini masih dipertanyakan keabsahannya karena putera mahkota(GRM. Akhadiyat, putra HB VII nomor 14) yang seharusnya menggantikan tiba-tiba meninggal dunia dan sampai saat ini belum jelas penyebab kematiannya.

Dugaan yang muncul ialah adanya keterlibatan pihak Belanda yang tidak setuju dengan putera Mahkota pengganti Hamengkubuwono VII yang terkenal selalu menentang aturan-aturan yang dibuat pemerintah Batavia.

Biasanya dalam pergantian takhta raja kepada putera mahkota ialah menunggu sampai sang raja yang berkuasa meninggal dunia. Namun kali ini berbeda karena pengangkatan Hamengkubuwono VIII dilakukan pada saat Hamengkubuwono VII masih hidup.<--, bahkan menurut cerita masa lalu sang ayah diasingkan oleh anaknya pengganti putera mahkota yang wafat ke Pesanggrahan Ngambarrukma di luar keraton Yogyakarta.-->

Hamengkubuwono VII dengan besar hati mengikuti kemauan sang anak (yang di dalam istilah Jawa disebut mikul dhuwur mendhem jero) yang secara politis telah menguasai kondisi di dalam pemerintahan kerajaan. Setelah turun takhta, Hamengkubuwono VII pernah mengatakan "Tidak pernah ada raja yang meninggal di keraton setelah saya" yang artinya masih dipertanyakan. Sampai saat ini ada dua raja setelah dirinya yang meninggal di luar keraton, yaitu Hamengkubuwono VIII meninggal dunia di tengah perjalanan ke luar kota dan Hamengkubuwono IX meninggal di Amerika Serikat. Bagi masyarakat Jawa adalah suatu kebanggaan jika seseorang meninggal di rumahnya sendiri. Hamengkubuwono VII meninggal di Pesanggrahan Ngambarrukma pada tanggal 30 Desember 1931 dan dimakamkan di Imogiri. Silsilah Anak tertua dari Sultan Hamengkubuwana VI dan istri pertamanya RAy Sepuh/GKR Sultan/GKR Agung dan diangkat anak oleh Ratu Kencana. Memiliki delapan belas istri: 1.BRA Sukina/BRA Mangku Bumi (b. 1836), putri termuda Sultan Hamengkubuwana V dengan istri keduanya BRAy Dewaningsih. 2.GKR Mas, putri dari KRT Jayadipura atau dari Pangeran Suryadiningrat. 3.GKR Kencana/GKR Wandhani, putri dari Raden 'Ali Basa 'Abdu'l-Mustafa Senthot Prawiradirja. 4.GKR Kencana II/BRAy Ratna Sri Wulan, putri dari BPH Adi Negara. 5.BRAy Ratnaningsi. 6.BRAy Ratnaningdia. 7.BRAy Ratna Adi. 8.BRAy Ratnasangdia. 9.BRAy Ratnajiwata. 10.BRAy Puryaningdia. 11.BRAy Devaratna. 12.BRAy Puspitaningdiya. 13.BRAy Srengkara Adinindia. 14.BRAy Rukmidiningdia. 15.BRAy Ratna Adiningrum. 16.BRAy Ratna Puspita. 17.BRAy Tejaningrum. 18.BRAy Ratna Mandaya, putri dari Patih Dhanuraja VI.

Versi lain mengatakan bahwa Hamengkubuwono VII meminta pensiun kepada Belanda untuk madeg pandito (menjadi pertapa) di Pesanggrahan Ngambarrukma (sekarang Ambarrukma). Sampai saat ini bekas pesanggrahan itu masih ada dan di sebelah timurnya dulu pernah berdiri Hotel Ambarrukma yang sekarang sudah tidak ada lagi.
453/6 <7+15> Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Mangkubumi [Hb.6.11] (Gusti Pangeran Haryo Hadikusumo) [Hamengku Buwono VI]
474/6 <6+21> Kanjeng Gusti Timur Muhammad Suryengalogo [Hb.5.9] / Raden Mas Muhammad [Hb.3.2.22.1] [Hamengku Buwono V]
Pada saat Sultan Hamengku Buwono ke V wafat, beliau belum mempunyai anak laki-laki sebagai pewaris kesultanan, karena anaknya yang ada, semuanya wanita, sedang permaisuri yaitu Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Sekar Kedaton sedang hamil tua, yang kemudian 13 hari setelah Sultan Hamengku Buwono V wafat, melahirkan seorang anak laki-laki dan anak tersebut diberi nama Gusti Timur Muhammad, dimana setelah berumur 12 tahun mendapat gelar Gusti Pangeran Haryo (GPH) Suryengalogo.

Karena Gusti Muhammad masih bayi, dan untuk mengisi kekosongan tahta kesultanan maka diangkatlah Pangeran Mangkubumi (adik dari Sultan Hamengku Buwono V) menjadi Sultan Hamengku Buwono ke VI, dengan persyaratan bahwa apabila setelah dewasa Gusti Muhammad akan diangkat menjadi Sultan berikutnya. Namun ternyata Sultan lebih memilih menunjuk putranya menjadi pengganti (putra mahkota) yang nantinya akan menjadi Sultan Hamengku Buwono VII.

Hal tersebut menimbulkan kekecewaan pada keluarga Hamengku Buwono V, terutama GKR Sekar Kedaton dan GPH Suryengalogo yang kemudian memulai perlawanan kepada Sultan Hamengku Buwono VII. Kemudian GKR Sekar Kedaton dan GPH Suryengalogo diputuskan bersalah telah memberontak dan “DIPINDAHKAN DARI YOGYAKARTA KE MANADO SELEBES” dengan Surat Keputusan dari Kesultanan Yogyakarta Hamengku Buwono VII yang disampaikan melalui Dipati Danureja dan Residen Befembag berbunyi sebagai berikut: “Surat Peringatanku aku Kanjeng Narendra, yang menguasai negeri Kerajaan Ngayogya, sabdaku ini : Tuan Kanjeng Prameswari dan Kangmas Pangeran Suryengalogo berdua, aku pindahkan dari negeri Ngayogya ke negeri Menado, sebab uwa, kangmas berani membangkang (mbalelo) pada Raja. Pergi dari kota tanpa pamit, serta berbuat perang sabil; membunuh perajurit Usar, abdi Kanjeng Gupermen Belanda. Karena itu Kangmas serta Uwa Jeng Prameswari kesalahan membangkang pemerintahan Raja. Tanggal 11 April 1883.”

Dengan berdasarkan Surat Keputusan dari Kesultanan tersebut diatas GKR Sekar Kedaton dan GPH Suryengalogo beserta istri pertama berikut anaknya, dan juga semua pengikutnya, berangkat dengan diantar oleh Residen untuk naik kapal laut dari Semarang menuju Manado. Di Manado bertemu dengan saudara-saudaranya yang telah lebih dahulu dipindahkan dari Yogyakarta ke Manado, yaitu Bendoro Pangeran Haryo Hadiwijoyo (putra Sultan Hamengku Buwono VI dan saudara dari Sultan Hamengku Buwono VII) beserta istri dan anaknya, menjemput rombongan dari Jogyakarta di kapal dan mempersilahkan agar Prameswari dan GPH Suryengalogo menempati rumah mereka di kampung Pondol.

GPH Suryengalogo, 4 tahun kemudian memanggil istri keduanya yaitu Raden Ayu Dayaningsih yang ada di Yogyakarta untuk tinggal di Manado, dan setahun kemudian mempunyai 1 anak laki-laki yang elok rupanya. Tetapi Raden Ayu Dayaningsih cepat meninggalkan segala-galanya. GPH Suryengalogo akhirnya wafat di Manado pada tanggal 12 Januari 1901. Setelah beliau meninggal dunia, GKR Sekar Kedaton dibelikan rumah oleh Sultan Hamengku Buwono VII untuk ditempati oleh beliau bersama anak dan cucunya. Kanjeng Bendoro Pangeran Haryo (BPH) Hadiwijoyo sudah dianggap sebagai anaknya sendiri oleh GKR Sekar Kedaton, apalagi setelah GPH Suryengalogo meninggal dunia.

BPH Hadiwijoyo pun akhirnya meninggal dunia pada tahun 1916, dan dimakamkan di Manado, tetapi kemudian oleh para keturunannya makamnya dipindahkan ke Hastorenggo Kotagede Yogyakarta.
465/6 <7+15> Gusti Pangeran Haryo Puger [Hb.6.20] [Hamengku Buwono VI]
536/6 <6+18> Gusti Bendoro Raden Ayu Angabehi [Hb.5.1] [Gp.Hb.6.3] (Bendoro Raden Ayu Gondokusumo) [Hamengku Buwono V]
437/6 <7+15> Gusti Pangeran Haryo Suryoputro [Hb.6.22] [Hamengku Buwono VI]
lahir: 1872?
368/6 <7+15> Gusti Kanjeng Ratu Bendoro [Hb.6.13] [Hamengku Buwono VI]
449/6 <22+35> Kanjeng Raden Adipati Danurejo VI / Kanjeng Pangeran Haryo Yudonegoro II (Pangeran Haryo Cakraningrat) [Danurejo]
perkawinan: <37!> Gusti Kanjeng Ratu Hangger [Hb.6.3] [Hamengku Buwono VI]
perkawinan: <346!> Gusti Bendoro Raden Ayu Yudonegoro II [Hb.7.19] (Bendoro Raden Ayu Cokdrodiningrat) [Hamengku Buwono VII]
pekerjaan: 17 Maret 1900 - 21 Oktober 1911, Yogyakarta, Pepatih Dalem Kesultanan Yogyakarta bergelar Kanjeng Raden Adipati Danurejo VI
2610/6 <7+23> Bendoro Pangeran Haryo Hadiwijoyo [Hb.6.17] [Hamengku Buwono VI]
perkawinan: <84> Gusti Raden Ayu Hadiwijoyo / Raden Ajeng Jimah [Hadiwijoyo] d. 10 Februari 1939
wafat: 9 Februari 1916, Mahakeret Manado, Disarekan kembali di Pasarean Hasta Renggo Kotagede Yogyakarta pada Hari Minggu Legi 22 Juli 1990
Bendoro Pangeran Haryo (BPH) Hadiwijoyo adalah putra ke-17 dari Kanjeng Sri Sultan Hamengku Buwono VI. Beliau mempunyai 6 orang putra/putri dari Garwo Padmi yang bernama R.Aj. Jimah (GRA. Hadiwijoyo). BPH. Hadiwijoyo difitnah dan dibuang oleh Belanda ke Manado pada tahun 1875 karena dianggap membenci tindakan baginda Sultan HB VII, Media:https://kanjengratusekarkedaton.blogspot.com/p/sejarah.html sampai wafatnya pada 9 Februari 1916 dan dimakamkan di Mahakeret Manado.

Pada tahun 1883, BPH. Hadiwijoyo bersama istri dan anaknya, menjemput rombongan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Sekar Kedaton (permaisuri Sultan Hamengku Buwono V) dan putranya Gusti Raden Mas (GRM) Timur Muhammad/Gusti Pangeran Haryo (GPH) Suryengalogo di pelabuhan kapal di Manado, dan mempersilahkan mereka menempati rumah beliau di kampung Pondol. Selama di pengasingan, BPH. Hadiwijoyo ditemani putranya yang bernama RM. Menot. Kemudian disana lahir putra no.6 yang diberi nama RM. Joko Sangkolo. Setelah GPH. Suryengalogo meninggal dunia (1901), GKR. Sekar Kedaton dibelikan rumah oleh Sultan Hamengku Buwono VII sebagai tempat tinggal beliau bersama anak dan cucunya. BPH. Hadiwijoyo sudah dianggap sebagai anak sendiri oleh GKR. Sekar Kedaton.

Kemudian GRA. Hadiwijoyo kembali ke Yogyakarta sampai dengan wafatnya dan dimakamkan di Pasarean Hasta Renggo Kota Gede Yogyakarta (di luar cungkup). BPH. Hadiwijoyo bersumpah tidak akan kembali ke Yogyakarta sebelum saudara yang memfitnahnya wafat, namun ternyata beliau wafat terlebih dahulu. Setelah sekian lama, akhirnya para anggota Trah Hadiwijoyo (Hadiwijayan) bersepakat untuk memindahkan makam BPH. Hadiwijoyo dari Mahakeret Manado ke Pasarean Hasta Renggo Yogyakarta. Rencana ini terelisasi pada tanggal 21 Juli 1990 dimana sebelumnya makam GRA. Hadiwijoyo dibongkar terlebih dahulu dan disandingkan dengan peti BPH. Hadiwijoyo untuk kemudian secara bersama-sama dimakamkan kembali di dalam cungkup.

Keenam Putra/Putri BPH. Hadiwijoyo adalah: 1. RA. Kustiyah (w.VI.17.1) 2. RM. Sutijo / RM. L. Prawirodipuro / RMW. Hatmodijoyo (w.VI.17.2) 3. RM. Subroto / RM. Dutodiprojo / RM. Rio Projomardowo (w.VI.17.3) 4. RA. Sriyati (w.VI.17.4) 5. RM. Sujono / RM. Menot (w.VI.17.5)

6. RM. Joko Sangkolo (w.VI.17.6)
4111/6 <7+15> Gusti Pangeran Haryo Buminoto [Hb.6.18] [Hamengku Buwono VI]
2712/6 <7+23> Bendoro Raden Ayu Mangkuyudo [Hb.6.19] [Hamengku Buwono VI]
2813/6 <7+27> Bendoro Pangeran Haryo Hadiwinoto [Hb.6.12] [Hamengku Buwono VI]
2914/6 <7+26> Bendoro Raden Ayu Suryomurcito [Hb.6.21] [Hamengku Buwono VI]
3015/6 <7+29> Bendoro Raden Ayu Purwodiningrat [Hb.6.8] [Hamengku Buwono VI]
3116/6 <7+28> Bendoro Pangeran Haryo Puruboyo [Hb.6.6] [Hamengku Buwono VI]
3217/6 <7+25> Bendoro Raden Mas Suleman [Hb.6.4] [Hamengku Buwono VI]
3318/6 <7+24> Bendoro Raden Ayu Notoyudo [Hb.6.16] [Hamengku Buwono VI] 3419/6 <7+24> Raden Ajeng Karsinah / Sedo Timur [Hamengku Buwono VI]
3520/6 <7+24> Gusti Kanjeng Ratu Ayu [Hb.6.10] [Gp.Pa.4.1] [Hamengku Buwono VI]
3721/6 <7+15> Gusti Kanjeng Ratu Hangger [Hb.6.3] [Hamengku Buwono VI]
3822/6 <7+15> Gusti Kanjeng Ratu Hanom [Hb.6.7] [Hamengku Buwono VI]
3923/6 <7+15> Gusti Kanjeng Ratu Pembayun [Hb.6.5] [Hamengku Buwono VI]
4024/6 <7+15> Gusti Pangeran Haryo Anom [Hb.6.23] [Hamengku Buwono VI]
4225/6 <7+15> Gusti Pangeran Haryo Suryomataram I [Hb.6.9] [Hamengku Buwono VI]
4926/6 <7+30> Gusti Raden Ajeng Samilah [Hb.6.2] [Hamengku Buwono VI]
5027/6 <7+31> Gusti Raden Ajeng Kusdilah [Hb.6.14] [Hamengku Buwono VI]
5128/6 <7+31> Gusti Kanjeng Ratu Sasi [Hb.6.15] [Hamengku Buwono VI]
5229/6 <6+18> Bendoro Raden Mas Sepuh [Hb.5.2] [Hamengku Buwono V]
5430/6 <6+18> Bendoro Raden Ayu Timur [Hb.5.3] [Hamengku Buwono V]
5531/6 <6+17> Bendoro Raden Ayu Hadiwinoto [Hb.5.7] [Hamengku Buwono V] 5632/6 <6+17> Bendoro Raden Ayu Suwardi [Hb.5.4] [Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]
5733/6 <6+17> Bendoro Raden Ayu Rabingu [Hb.5.5] [Hamengku Buwono V]
5834/6 <6+19> Bendoro Raden Ayu Bumisalamah [Hb.5.6] [Hamengku Buwono V]
5935/6 <22> Raden Lurah Atmodirjo [Hb.4.5.1] [Hamengku Buwono IV]
6036/6 <22> Raden Ayu Ronodiningrat [Hb.4.5.2] [Hamengku Buwono IV]
6137/6 <22> Raden Ayu Mangunjoyo [Hb.4.5.3] [Hamengku Buwono IV]
6238/6 <22> Raden Ayu Mertohadinegoro [Hb.4.5.4] [Hamengku Buwono IV]
6339/6 <22> Raden Ayu Prawirodiningrat [Hb.4.5.5] [Hamengku Buwono IV]
6440/6 <22> Raden Ayu Wiryodiningrat [Hb.4.5.6] [Hamengku Buwono IV]
6541/6 <22> Raden Lurah Atmoprawiro [Hb.4.5.7] / Raden Panji Joyoprawiro [Hamengku Buwono IV]
6642/6 <22> Raden Ayu Mangundikoro [Hb.4.5.8] [Hamengku Buwono IV]
6743/6 <22> Kanjeng Raden Tumenggung Prawirodirjo [Hb.4.5.9] [Hamengku Buwono IV]
6844/6 <22> Raden Ngabehi Ronopragoto [Hb.4.5.10] [Hamengku Buwono IV]
6945/6 <22> Raden Ayu Kertowerdoyo [Hb.4.5.11] [Hamengku Buwono IV]
7046/6 <22> Raden Ayu Dutopranoto [Hb.4.5.12] [Hamengku Buwono IV]
7147/6 <22> Raden Mas Atmodimulyo [Hb.4.5.13] [Hamengku Buwono IV]
7248/6 <21+34> Raden Ayu Sosroatmojo [Hb.4.11.1] [Hamengku Buwono IV]
7349/6 <21+34> Kanjeng Raden Tumenggung Jayaningrat [Hb.4.11.2] [Hamengku Buwono IV]
7450/6 <21+34> Raden Lurah Mangunsentono [Hb.4.11.3] [Hamengku Buwono IV]
7551/6 <15+33> Bendoro Pangeran Haryo Cakraningrat [Hb.4.9.1] / Kanjeng Raden Tumenggung Danurejo [Hamengku Buwono IV]
7652/6 <15+33> Raden Mas Panenggak [Hb.4.9.2] [Hamengku Buwono IV]
7753/6 <15+33> Raden Panji Ronowinoto [Hb.4.9.3] [Hamengku Buwono IV]
7854/6 <15+33> Raden Lurah Mangunpragolo [Hb.4.9.4] [Hamengku Buwono IV]
7955/6 <15+33> Raden Penewu Sindusentono [Hb.4.9.5] [Hamengku Buwono IV]
8056/6 <15+33> Raden Ajeng Rabingah [Hb.4.9.6] [Hamengku Buwono IV]
8157/6 <15+33> Raden Ayu Mangkusemedi [Hb.4.9.7] [Hamengku Buwono IV]
8258/6 <15+33> Raden Lurah Suryoprawiro [Hb.4.9.8] [Hamengku Buwono IV]
8359/6 <15+33> Raden Lurah Atmosuwarno [Hb.4.9.9] / Raden Lurah Dipodiprojo [Hamengku Buwono IV]
8460/6 <16> Kanjeng Raden Tumenggung Suryotaruno [Hb.4.10.1] [Hamengku Buwono IV]
8561/6 <16> Kanjeng Raden Tumenggung Danundiningrat [Hb.4.10.2] [Hamengku Buwono IV]
8662/6 <16> Raden Lurah Atmokusumo [Hb.4.10.3] [Hamengku Buwono IV]
8763/6 <16> Raden Ayu Pusposedarmo [Hb.4.10.4] [Hamengku Buwono IV]
8864/6 <16> Raden Ayu Puruboyo [Hb.4.10.5] [Hamengku Buwono IV]
8965/6 <16> Raden Ayu Sosrodirjo [Hb.4.10.6] [Hamengku Buwono IV]
9066/6 <16> Raden Ayu Mangkudilogo [Hb.4.10.7] [Hamengku Buwono IV]
9167/6 <16> Raden Ngabehi Puspoprawiro [Hb.4.10.8] [Hamengku Buwono IV]
9268/6 <16> Raden Ayu Danudipuro [Hb.4.10.9] [Hamengku Buwono IV]
9369/6 <16> Raden Ayu Sosroasmoro [Hb.4.10.10] [Hamengku Buwono IV]
9470/6 <16> Raden Ayu Sosrokusumo [Hb.4.10.11] [Hamengku Buwono IV]
9571/6 <16> Raden Ayu Mangunyudo [Hb.4.10.12] [Hamengku Buwono IV]
9672/6 <16> Raden Ayu Wongsodirjo [Hb.4.10.13] [Hamengku Buwono IV]
9773/6 <24+37> Raden Ayu Atmokusumo [Hb.4.13.4] [Hamengku Buwono IV]
9874/6 <24+37> Raden Lurah Mangkutaruno [Hb.4.13.3] [Hamengku Buwono IV]
9975/6 <24+37> Raden Lurah Mangunpramujo [Hb.4.13.2] [Hamengku Buwono IV]
10076/6 <24+37> Raden Ayu Bahudirjo [Hb.4.13.1] [Hamengku Buwono IV] 10177/6 <8> Kanjeng Raden Tumenggung Suryonegoro [Hb.4.17.1] [Hamengku Buwono IV]
10278/6 <8> Raden Panji Joyowiloyo [Hb.4.17.2] [Hamengku Buwono IV]
10379/6 <8> Raden Ajeng Siyami Atmopuspito [Hb.4.17.15] [Hamengku Buwono IV]
10480/6 <8> Raden Mas Pringadi [Hb.4.17.14] [Hamengku Buwono IV]
10581/6 <8> Raden Mas Sayidiman [Hb.4.17.13] [Hamengku Buwono IV]
10682/6 <8> Raden Ayu Jayengatmojo [Hb.4.17.12] [Hamengku Buwono IV]
10783/6 <8> Raden Mas Beskuwit [Hb.4.17.11] [Hamengku Buwono IV]
10884/6 <8> Raden Mas Bluder [Hb.4.17.10] [Hamengku Buwono IV]
10985/6 <8> Raden Ajeng Sumirah [Hb.4.17.9] [Hamengku Buwono IV]
11086/6 <8> Raden Ayu Pusposetoto [Hb.4.17.8] [Hamengku Buwono IV]
11187/6 <8> Raden Ayu Behi [Hb.4.17.7] [Hamengku Buwono IV]
11288/6 <8> Raden Ayu Manguntaruno [Hb.4.17.6] [Hamengku Buwono IV]
11389/6 <8> Raden Ayu Joyopuspito [Hb.4.17.5] [Hamengku Buwono IV]
11490/6 <8> Raden Ayu Mangkupertomo [Hb.4.17.4] [Hamengku Buwono IV]
11591/6 <8> Raden Panji Nitidiwiryo [Hb.4.17.3] [Hamengku Buwono IV]
11692/6 <13+32> Raden Ayu Suryoprawiro [Hb,4.8.1] [Hamengku Buwono IV]
11793/6 <13+32> Raden Mas Karmeni [Hb.4.8.2] [Hamengku Buwono IV]

7

3621/7 <101> Raden Ajeng Surodiningrat [Hb.4.17.1.1] [Hamengku Buwono IV / Surjonegoro]
perkawinan: <115> Raden Tumenggung Surodiningrat [?] d. 1856
wafat: Yogyakarta, Disarekan Pasarean Kuncen Yogyakarta
1352/7 <42+111> Kanjeng Raden Tumenggung Purboningrat [Hb.6.9.4] [Hamengku Buwono VI]
lahir: 10 Maret 1865
1713/7 <42+111> Kanjeng Adipati Prawiropurbo [Hb.6.9.10] (Ndoro Purbo / Raden Mas Kusrin) [Hamengku Buwono VI]
lahir: 1869, Yogyakarta
perkawinan: <116> Nyi Kasihan [?]
perkawinan: <117> Nyai Prawiro Purbo ? (Jiwaningsih) [?] d. 1896?
wafat: 4 Maret 1933, Yogyakarta
penguburan: 5 Maret 1933, Yogyakarta
1364/7 <25+38> Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamengkunegoro I [Hb.7.14] (Gusti Raden Mas Akhadiyat) [Hamengku Buwono VII]
lahir: 1873, Yogyakarta
perkawinan: <118> Raden Ayu Hamengkunegoro [?]
perkawinan: <251!> Raden Ayu Kusumodilogo / Raden Ajeng Siti Rokhiyah [Hb.6.11.30] [Hamengku Buwono VI]
gelar: 5 Maret 1883, Yogyakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamengkunegoro Sudibyo Rajaputra Nalendra ing Mataram
2425/7 <45+64> Raden Mas Subarjo [Hb.6.11.8] (Raden Tumenggung Wiroguno) [Hamengku Buwono VI]
lahir: 3 November 1876, Yogyakarta
perkawinan: <1005!> Raden Ayu Wiroguno [Hb.7.4.1] [Hamengku Buwono VII]
Kanjeng Raden Tumenggung Wiroguno. Putra dari KGPA Mangkubumi dan RAY. Tejomurti ini dilahirkan pada tanggal 3 Nopember 1876 di Yogyakarta. Beliau mempunyai kegemaran melukis dengan cat air dan cat minyak. Beberapa lukisannya terpancang di Kraton Yogyakarta.

K.R.T Wiroguno menjabat Bupati Patih Kadipaten Yogyakarta termasuk empu gendhing yang unggul. Disamping itu beliau masih melanjutkan membina corak pagelaran tari ciptaan ayahnya , Pangeran Mangkubumi, yaitu Langendriya. Beliau juga menciptakan dan mengembangkan tari golek putri, ikut serta membina Perkumpulan Tari Krida Beksa Wirama dan aktif membina penyiaran gendhing-gendhing atau seni suara melalui siaran radio pada masa itu.

Hasil Karya K.R.T Wiroguno antara lain : 1) menyusun teori dan pedoman seni gendhing dan suara gaya Mataraman, 2) menciptakan notasi gendhing gaya Mataraman dengan not balok, 3) menyusun suatu lokasi gendhing-gendhing Mataram dalam suatu buku tulisan tangan mulai tahun 1919,

4) mencipta dan menggubah tidak kurang dari 100 buah gendhing, baik gendhing Ageng maupun gendhing alit.
1796/7 <25+59> Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Mangkukusumo [Hb.7.17] (Gusti Raden Mas Puntoaji) [Hamengku Buwono VII]
1247/7 <26+84> Raden Mas Wedono Hatmodijoyo [Hb.7.17.2] (Raden Mas Lurah Puspoatmojo) [Hadiwijoyo]
lahir: 1878, Yogyakarta
wafat: 27 April 1943, Yogyakarta
2218/7 <25+38> Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamengkunegoro III [Hb.7.20] (Gusti Raden Mas Putro) [Hamengku Buwono VII]
Sampeyan Dalem Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom (SDKGPAA) Hamengkunegoro Sudibyo Raja Putra Narendra Mataram (III) adalah putra dari Ngarso Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sultan Hamengku Buwono Senopati ing Alogo Abdulrachman Sayidin Panatagama Kalifatulah Ingkang Jumeneng Kaping VII (Sri Sultan Hamengku Buwono VII), Keraton Yogyakarta.

Terlahir dengan nama Gusti Raden Mas (GRM) Putro, dari permaisuri, Gusti Kanjeng Ratu Hemas, pada tanggal 8 Maret 1879.

GRM Putro yang telah menyandang gelar Gusti Pangeran Harya (GPH) Purubaya dilantik menjadi Putra Mahkota Keraton Yogyakarta bergelar SDKGPAA Hamengkunegoro III menggantikan kakandanya SDKGPAA Hamengkunegoro II yang dikarenakan kesehatannya kurang memadai, dilepaskan haknya sebagai Putera Mahkota dan diturunkan derajat kepangeranannya menjadi Kanjeng Gusti Pangeran Adipati (KGPA) Juminah. Gelar GPH Purubaya diwariskan kepada adindanya GRM Sujadi.

Sebagai Putra Mahkota, SDKGPAA Hamengkunegoro III memiliki seorang patih Kadipaten yaitu Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Wiroguno. Bendera yang digunakan adalah Kyai Pare Anom, yang berwarna Hijau dan Kuning sebagai lambang Putra Mahkota. Seluruh kakandanya dan sanak saudaranya yang lebih tua memanggilnya dengan sebutan Kanjeng Gusti, sedangkan adik-adiknya menyebutnya dengan Rama Gusti sebagai tanda wakil dari ayahandanya selaku Sultan.

Di bidang seni & sastra, selain aktif sebagai penari Keraton dengan membawa tokoh sebagai Raden Gatutkaca / Purubaya, SDKGPAA Hamengkunegoro III juga menulis Serat Bharatayudha.

Di bidang pendidikan, SDKGPAA Hamengkunegara III mendirikan sekolah bagi para putra bangsawan keraton dan juga keluarga para sentana dalem di Pagelaran Keraton Yogyakarta, yang kemudian terkenal dengan nama Sekolah Keputran. ( Keputran diambil dari nama kecil beliau, PUTRO )

Di bidang lingkungan hidup & industri, SDKGPAA Hamengkunegoro III didampingi pamandanya KGPA Mangkubumi, membangun industri perkebunan vanilli di Pakem dan mereboisasikan Kaliurang. Disamping itu beliau juga membangun Pabrik Gula di Madukismo dan tambang Mangaan di Kulon Progo untuk meningkatkan perekonomian kerajaan dan sekaligus menciptakan lapangan kerja juga menaikkan taraf hidup rakyat.

Seringkali SDKGPAA Hamengkunegoro III berbenturan pendapat dan pemikiran dengan pihak penjajah Belanda, yang selalu mencoba menahan kemajuan dan kemandirian Keraton Yogyakarta.

Demikian ikhtisar singkat biografi SDKGPAA Hamengkunegoro III, namun sebelum beliau memenuhi keinginan ayahandanya Sri Sultan Hamengku Buwono VII untuk menggantikannya, beliau wafat dalam usia 34 tahun tepatnya pada tanggal 21 Februari 1913, akibat sakit keras sekembalinya beliau dari Kulon Progo dan Gunung Kidul.

Sumber: https://www.facebook.com/pages/KGPAAnom-Hamengkunegoro-III/135924553106257?sk=info
1349/7 <25+39> Gusti Bendoro Pangeran Haryo Suryodiningrat [Hb.7.24] [Hamengku Buwono VII]
11810/7 <25+38> Kanjeng Sultan Hamengku Buwono Vlll [Hb.7.23] (Gusti Pangeran Haryo Puruboyo) [Hamengku Buwono]
lahir: 3 Maret 1880, Yogyakarta
perkawinan: <125!> Kanjeng Raden Ayu Adipati Anom Amangku Negara [Gp.Hb.8.1] [Hb.6.11.14] (Raden Ajeng Katinah / Kanjeng Alit) [Hamengku Buwono VI]
perkawinan: <136> Bendoro Raden Ayu Purya Aningdiya [Ga.Hb.8.1] ? (Raden Ayu Pujoningdiah) [?]
perkawinan: <137> Bendoro Raden Ayu Puspitoningdiah [Ga.Hb.8.3] [?]
perkawinan: <138> Bendoro Raden Ayu Srengkara Ningdiya [Ga.Hb.8.3] ? (Raden Ayu Srengkorohadiningdiah) [?]
perkawinan: <139> Bendoro Raden Ayu Rukmi Aningdiya [?]
perkawinan: <140> Kanjeng Bendoro Raden Ayu Ratna Adiningrum [Ga.Hb.8.6] ? (Raden Ayu Retnohadiningrum) [?]
perkawinan: <533!> Raden Ayu Siti Umiramtilah / Umiramsilah [Ga.Hb.8.6] [Hb.6.20.5.5] (Bendoro Raden Ayu Retnopuspito) [Pugeran]
perkawinan: <132!> Kanjeng Raden Ayu Adipati Anom Hamengkunegoro [Gp.Hb.8.1] (Raden Ajeng Kustilah [Hb.6.11.21]) [Hamengku Buwono VI]
perkawinan: <435!> Bendoro Raden Ayu Rukmidiningdia [Ga.Hb.8.4] [Hb.6.9.3.1] (Bendoro Raden Ayu Rukhihadiningdyah) [Hamengku Buwono VI]
perkawinan: <521!> Raden Ayu Pustinah [Hb.6.20.9.3] (Bendoro Raden Ayu Retno Wilanten) [Pugeran]
perkawinan: <170!> Raden Ayu Siti Katina [Ga.Hb.8.1] [Hb.6.11.1] [Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono VI] , Yogyakarta
gelar: 8 Februari 1921 - 22 Oktober 1939, Yogyakarta, Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sri Sultan Hamengku Buwana VIII Senopati ing Alaga Ngah 'Abdu'l-Rahman Saiyid'din Panatagama Khalifatu'llah Ingkang Jumeneng Kaping VIII
wafat: 22 Oktober 1939, Yogyakarta, Indonesia
Sri Sultan Hamengkubuwana VIII (lahir di Kraton Yogyakarta Adiningrat, 3 Maret 1880 – meninggal di Kraton Yogyakarta Adiningrat, 22 Oktober 1939 pada umur 59 tahun) adalah salah seorang raja yang pernah memimpin di Kesultanan Yogyakarta tahun 1921-1939. Dinobatkan menjadi Sultan Yogyakarta pada tanngal 8 Februari 1921. Pada masa Hamengkubuwono VIII, Kesultanan Yogyakarta mempunyai banyak dana yang dipakai untuk berbagai kegiatan termasuk membiayai sekolah-sekolah kesultanan. Putra-putra Hamengkubuwono VIII banyak disekolahkan hingga perguruan tinggi, banyak diantaranya di Belanda. Salah satunya adalah GRM Dorojatun, yang kelak bertahta dengan gelar Hamengkubuwono IX, yang bersekolah di Universitas Groningen.

Pada masa pemerintahannya, beliau banyak mengadakan rehabilitasi bangunan kompleks keraton Yogyakarta. Salah satunya adalah bangsal Pagelaran yang terletak di paling depan sendiri (berada tepat di selatan Alun-alun utara Yogyakarta). Bangunan lainnya yang rehabilitasi adalah tratag Siti Hinggil, Gerbang Donopratopo, dan Masjid Gedhe.

Beliau meninggal pada tanggal 22 Oktober 1939 di RS Panti Rapih Yogyakarta karena menderita sakit.

Silsilah Sri Sultan Hamengkubuwono VIII. Anak kesembilan dari Sultan Hamengkubuwana VII (Sultan Ngabehi) dan istri keduanya GKR Mas Memiliki delapan istri: 1.RA Siti Katina, putri Gusti Pangeran Adipati Mangkubumi, tahun 1907 2.BRA Purya Aningdiya 3.BRA Puspitaningdiya 4.BRA Srengkara Aningdiya 5.RA Kustilah/KRA Adipati Anum Amangku Negara/Kanjeng Alit, putri Gusti Pangeran Adipati Mangkubumi 6.BRA Rukmi Aningdiya 7.KBRAy Ratna Adiningrum 8.BRAy Ratna Puspita Memiliki dua puluh empat putra: 1.BRM ... dari BRA Purya Aningdiya, meninggal sebelum sempat diberi nama. 2.BRM Mustari dari BRA Puspitaningdiya 3.Mayor BRM Jartabitu/Kanjeng Mas Pangeran Angabehi/Gusti Pangeran Angabehi dari BRA Puspitaningdiya, menikah dengan BRA Siti Mustakirun 4.Kapten BRM Sungangusamsi/GBPH Purbaya dari BRA Srengkara Aningdiya, menikah dengan BRA Madusari/RAy Purbaya. 5.BRM Sumeru/GBPH Dhanupaya dari BRA Puspitaningdiya 6.BRM Sudiarsa dari BRA Purya Aningdiya 7.BRM Kartala/GBPH Mangkudiningrat dari BRA Purya Aningdiya, menikah dengan RA Sumani dan menikah dengan Amiratna/BRA Mangkudiningrat, putri kedua dari KGPAA Raja Paku Alam VI dan Kanjeng Gusti Timur putri dari KGPAA Raja Paku Alam III 8.BRM Tinggartala/GBPH Prabuningrat dari BRA Puspitaningdiya 9.GRM Dorojatun/GBPH Purbaya/Sri Sultan Hamengkubuwono IX dari Kanjeng Alit 10.BRM Duryatnanu dari BRA Purya Aningdia 11.BRM Mahikyaun/GBPH Surya Wijaya dari BRA Rukmi Aningdiya 12.BRM Rais ul-Ngah Askari/GBPH Bintara dari BRA Srengkara Aningdiya 13.BRM Alpasuatlamin/GBPH Surya Brangta dari BRA Purya Aningdiya 14.BRM Mupasalukatini dari BRA Puspitaningdiya 15.BRM Ila ul-Kirami/GBPH Murdaningrat dari BRA Srengkara Aningdiya 16.BRM Makan ul-Munayati/BGBPH Puya Kusuma dari BRA Purya Aningdiya 17.BRM Pel ul-Kuluki/GBPH Suryaputra dari KBRAy Ratna Adiningrum 18.BRM Sunwata/GBPH Adi Wijaya dari BRAy Ratna Puspita 19.BRM Sahadatsatir dari BRAy Ratna Puspita 20.BRM Hening /GBPH Yudha Negara dari KBRAy Ratna Adiningrum 21.BRM Dr Banakamsi/GBPH Dr Dipayana dari BRA Tejaningrum 22.BRM Satriya/GBPH Benawa dari KBRAy Ratna Adiningrum 23.BRM Danangjaya dari KBRAy Ratna Adiningrum 24.BRM Rabinharyani/GBPH Puger dari BRAy Ratna Puspita Memiliki tujuh belas putri: 1.BRA Gusti Siti Sundarumiya/GKR Pembayun dari BRA Purya Aningdiya, menikah dengan BPH Pakuningrat, putra tertua KGRM Putra/KGPAA Amangku Negara. 2.BRA Siti Sayadi/GBRAy Sinduraja dari BRA Purya Aningdiya, menikah dengan KRT Sinduraja. 3.BRA Siti Sadari/GBRAy Purbawinata dari BRA Puspitaningdiya, menikah dengan KRT Purbawinata/KPH Purbawinata. 4.BRA Siti Kadarmi/GBRAy Jaya ningrat dari BRA Puspitaningdiya, menikah dengan KRT Jayaningrat. 5.BRA Siti Kajananywa/GBRAy Jaya Winata dari BRA Srengkara Aningdiya, menikah dengan KRT Jayawinata. 6.BRA Siti Mutasangilun dari BRA Srengkara Aningdiya 7.BRA Siti Nuriwadina/GBRAy Chandradiningrat dari BRA Srengkara Aningdiya, menikah dengan KRT Chandradiningrat. 8.BRA Siti Kuswanayi/GBRAy Cakradiningrat dari BRA Rukmi Aningdiya, menikah dengan GBPH Cakradiningrat, putra dari KGRM Putra/KGPAA Amangku Negara. 9.BRA Siti Sriwayati/GBRAy Purbasaputra dari BRA Srengkara Aningdiya, menikah dengan KRT Purbaseputra. 10.BRA Siti Swandari/GBRAy Purwadiningrat dari BRA Puspitaningdiya, menikah dengan KRT Purwadiningrat. 11.BRA Siti Hilal ul-Ngasarati/GBRAy Kusuma Adiningrat dari BRA Puspitaningdiya, menikah dengan KRT Kusumadiningrat. 12.BRA Siti Sutyanti/GBRAy Jayaningrat dari KBRAy Ratna Adiningrum, menikah dengan Ir. Raden Puspaharsana Jayaningrat. 13.BRA Siti Padmasari/GBRAy Sumarman dari KBRAy Ratna Adiningrum, menikah dengan Raden Sumarman, S.H. 14.BRA Siti Wayarini dari BRAy Ratna Puspita 15.BRA Siti Prayuti dari BRAy Ratna Puspita 16.BRA Siti Widyastuti/GBRAy Andayaningrat dari KBRAy Ratna Adiningrum, menikah dengan Raden Suwarna Andayaningrat.

17.BRA Siti Sutarnin dari BRAy Ratna Puspita
13011/7 <41+87> Kanjeng Pangeran Haryo Adipati Danurejo VIII / [Hb.6.18.3] (Raden Mas Subari) [Hamengku Buwono VI]
lahir: 3 September 1882, Yogyakarta
pekerjaan: 1909, Kalasan, Diangkat menjadi Panewu Palang Negari (Sekretaris) di Kabupaten Kalasan dan bergelar Raden Panewu Mangundimejo
pekerjaan: 1914, Gunung Kidul Regency, Menjadi Panji Kepala Distrik) di Semanu Kabupaten Gunung Kidul dan bergelar Raden Panji Harjodipuro yang kemudian diubah menjadi Harjokusumo
pekerjaan: 1919, Kalasan, Menjadi Bupati Pangreh Praja Kalasan dan bergelar Raden Tumenggung Harjokusumo
pekerjaan: 1927, Yogyakarta, Menjadi Bupati Kabupaten Kota Yogyakarta yang merupakan gabungan Kabupaten Sleman, Kalasan, dan Kota Yogyakarta
gelar: 3 November 1933, Yogyakarta, Pepatih Dalem Kesultanan Yogyakarta bergelar Kanjeng Pangeran Haryo Adipati Danurejo VIII
perkawinan: <174!> Gusti Kanjeng Ratu Chondrokirono II [Hb.7.54] [Hamengku Buwono VII] , Yogyakarta
pensiun: 14 Juli 1945, Yogyakarta
Patih of Yogyakarta 1933-1945
17212/7 <25+169!> w Bendoro Pangeran Haryo Suryomataram [Hb.7.55] Bendoro Raden Mas Kudiarmadji (Notodongso) [Hamengku Buwono VII / Danurejo]
lahir: 20 Mei 1892, Yogyakarta
perkawinan: <647!> Raden Ayu Surtiadiwati Suryomataram [Hb.6.9.14.1] [Hamengku Buwono VI] d. 1921
perkawinan: <141> Nyai Ageng Suryomataram [?] , Salatiga
wafat: 18 Maret 1962, Yogyakarta
17613/7 <25+41> Bendoro Pangeran Haryo Hadikusumo II [Hb.7.58] (Gusti Raden Mas Hario) [Hamengku Buwono VII] 18014/7 <25+38> Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Jumino / Gusti Raden Mas Pratisto (Gusti Djuminah) [Hamengku Buwono VII]
gelar: 9 November 1893, Yogyakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Amangkunegara Sudibya Rajaputra Nalendra ing Mataram
30215/7 <25> Bendoro Pangeran Haryo Hadinegoro II [Hb.7.68] (Bendoro Raden Mas Sujanadi) [Hamengku Buwono VII]
16016/7 <46+78> Raden Ayu Roostamtiyah [Hb.6.20.21] (Raden Ayu Sindudipuro) [Pugeran]
lahir: 3 Desember 1898, Yogyakarta
perkawinan: <144> Raden Wedana Sindudipuro [?] b. 14 September 1901 d. 11 Mei 1951
wafat: 2 Oktober 1968, Yogyakarta
16917/7 <44> Bendoro Raden Ayu Retnomandoyo [Ga.Hb.7.13] [Danurejo]
perkawinan: <25!> Kanjeng Sultan Hamengku Buwono VII / Gusti Raden Mas Murtejo [Hb.6.1] (Sinuhun Behi) [Hamengku Buwono VI] b. 4 Februari 1839 d. 30 Desember 1921
wafat: 30 Desember 1931, Yogyakarta
13718/7 <44> Kanjeng Raden Adipati Danurejo VIII / Subari Wiro Haryodirgo Danurejo VI [?]
perkawinan: <174!> Gusti Kanjeng Ratu Chondrokirono II [Hb.7.54] [Hamengku Buwono VII]
pekerjaan: 30 November 1933 - 14 Juli 1945, Yogyakarta, Pepatih Dalem Kesultanan Yogyakarta bergelar Kanjeng Pangeran Haryo Adipati Danurejo VIII
30419/7 <47+312!> Bendoro Raden Ayu Mariam Suryengalogo [Suryengalogo]
perkawinan: <145> Raden Mas Soeryodinegoro [?]
wafat: 23 Juni 1934, Manado, Mahakeret, Manado
20120/7 <47+312!> Bendoro Raden Mas Abdul Razak Suryengalogo [Hb.3.2.22.1.1] [Hamengku Buwono V]
perkawinan: <146> Aminah [?]
perkawinan: <147> Ema Sondakh [Sondakh]
wafat: 31 Agustus 1940
16821/7 <25+40> Gusti Kanjeng Ratu Hemas [Hb.7.61] [Hamengku Buwono VII]
perkawinan: <148> Kanjeng Susuhunan Pakubuwono X / Sunan Panutup (Raden Mas Malikul Kusno) [Pakubuwono X] b. 29 November 1866 d. 1 Februari 1939, Yogyakarta
wafat: 28 Mei 1944
12122/7 <26+84> Raden Ayu Sriyati [Hb.6.17.4] [Hadiwijoyo]
perkawinan: <149> Raden Mas Iljas Notodirdjo [Surodiningrat] d. 8 Agustus 1945
wafat: 26 Februari 1955, Yogyakarta, Disarekan Pasarean Kuncen Yogyakarta
11923/7 <26+84> Raden Mas Rudolf Maximillian Menot [Hb.6.17.5] (Raden Mas Suyono) [Hadiwijoyo]
perkawinan: <150> Erna Frederika Bolang [Bolang] b. 13 Agustus 1894 d. 4 November 1967
wafat: 25 Desember 1973, Jakarta
RM. Menot adalah putra ke-5 dari BPH. Hadiwijoyo. Pekerjaan terakhir beliau adalah sebagai pegawai Kantor Pos di Jakarta. Pekerjaan itulah yang membuat anak dan cucunya menyukai dan ikut mengoleksi perangko. RM. Menot meninggal tahun 1973 di Jakarta dan dimakamkan di TPU Menteng Pulo. Pada tahun 1975, kuburannya dipindah ke Manado sesuai keinginannya untuk dikuburkan bersama istri di makam keluarga di Manado.
12024/7 <26+84> Raden Ayu Kustiyah [Hb.6.17.1] / Raden Ayu Kawindrodipuro [Hamengku Buwono VI / Hadiwijoyo]
12225/7 <26+84> Raden Mas Djoko Sangkolo [Hb.6.17.6] [Hadiwijoyo]
12326/7 <26+84> Raden Mas Dutodiprojo [Hb.6.17.3] (Raden Mas Rio Projomardowo) [Hadiwijoyo]
12527/7 <45+64> Kanjeng Raden Ayu Adipati Anom Amangku Negara [Gp.Hb.8.1] [Hb.6.11.14] (Raden Ajeng Katinah / Kanjeng Alit) [Hamengku Buwono VI] 12628/7 <45+61> Raden Ayu Mangunjoyo II [Hb.6.11.15] [Hamengku Buwono VI]
12729/7 <45+61> Raden Bagus Suryokusumo [Hb.6.11.18] [Hamengku Buwono VI]
12830/7 <45+63> Kanjeng Raden Tumenggung Jogonegoro III / Kanjeng Raden Tumenggung Ronodiningrat [Hb.6.11.17] [Hamengku Buwono VI] 12931/7 <45+61> Raden Tumenggung Suryoatmojo / Raden Mas Murjono [Hb.6.11.12] [Hamengku Buwono VI]
13132/7 <45+62> Raden Mas Sutandar [Hb.6.11.1] (Kanjeng Pangeran Haryo Purwodiningrat) [Hamengku Buwono VI]
13233/7 <45+61> Kanjeng Raden Ayu Adipati Anom Hamengkunegoro [Gp.Hb.8.1] (Raden Ajeng Kustilah [Hb.6.11.21]) [Hamengku Buwono VI] 13334/7 <46+74> Raden Ayu Hatmodijoyo I [Hb.6.20.4] / Raden Ajeng Roostinah (Raden Ayu Puspohatmojo) [Pugeran]
13835/7 <35+105> Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat [Tjondronegoro IV] 13936/7 <46+80> Raden Mas Sudiro [Hb.6.20.30] (Kanjeng Raden Tumenggung Sastrokusumo) [Pugeran] 14037/7 <46+74> Raden Mas Saepur [Hb.6.20.1] (Raden Panji Joyopermadi) [Pugeran]
14138/7 <46+74> Raden Mas Rujali [Hb.6.20.2] (Raden Panji Joyopragolo) [Pugeran]
14239/7 <46+74> Raden Ayu Roostijah [Ga.Hb.7.20.3] [Hb.6.20.3] (Bendoro Raden Ayu Doyopurnamaningrum) [Pugeran] 14340/7 <46+74> Raden Mas Saeran [Hb.6.20.5] (Raden Bagus Gambiranom) [Pugeran]
14441/7 <46+74> Raden Mas Karamal [Hb.6.20.6] [Pugeran]
14542/7 <46+74> Raden Mas Sukapjo [Hb.6.20.7] (Raden Bagus Suryowinoto) [Pugeran]
14643/7 <46+74> Raden Mas Palis [Hb.6.20.10] [Pugeran]
14744/7 <46+74> Raden Mas Saerun [Hb.6.20.13] [Pugeran]
14845/7 <46+74> Raden Mas Sukapdiman [Hb.6.20.14] [Pugeran]
14946/7 <46+75> Raden Ajeng Roosdinah [Hb.6.20.9] (Raden Ayu Kertonadi) [Pugeran] 15047/7 <46+76> Raden Ayu Rooskiyati [Hb.6.20.12] (Raden Ayu Padmodiprojo) [Pugeran]
15148/7 <46+76> Raden Mas Supandi [Hb.6.20.15] [Pugeran]
15249/7 <46+76> Raden Mas Gurnosuwendo [Hb.6.20.17] [Pugeran]
15350/7 <46+77> Raden Ayu Roostijah [Hb.6.20.8] [Pugeran]
15451/7 <46+77> Raden Mas Dipomenggolo [Hb.6.20.11] [Pugeran]
15552/7 <46+77> Raden Mas Yusuf [Hb.6.20.23] (Kanjeng Raden Tumenggung Kusumaningrat) [Pugeran] 15653/7 <46+81> Raden Ayu Roosyayi [Hb.6.20.16] (Raden Ayu Darmowinoto) [Pugeran] 15754/7 <46+78> Raden Ayu Roostamtinah [Hb.6.20.18] (Raden Ayu Suryodiningrat) [Pugeran] 15855/7 <46+78> Raden Mas Ibrahim Ibnu Rustam [Hb.6.20.19] [Pugeran]
15956/7 <46+78> Raden Mas Sayid Imran / Kanjeng Raden Tumenggung Purwonegoro [Hb.6.20.20] (Kanjeng Raden Tumenggung Joyonegoro II) [Pugeran] 16157/7 <46+79> Raden Ayu Roosinah [Hb.6.20.22] (Raden Ayu Purbocaroko) [Pugeran] 16258/7 <46+79> Raden Mas Suwondo [Hb.6.20.24] (Raden Ngabehi Purwodiprojo) [Pugeran]
16359/7 <46+79> Raden Mas Suwandi [Hb.6.20.25] (Raden Wedana Suryowimono) [Pugeran]
16460/7 <46+79> Raden Ayu Roostirah [Hb.6.20.26] (Raden Ayu Suryodirjokusumo) [Pugeran] 16561/7 <46+79> Raden Ajeng Roosimah [Hb.6.20.27] (Raden Ayu Suryodirjokusumo) [Pugeran]
16662/7 <46+79> Raden Ayu Roosjiyah [Hb.6.20.28] (Raden Ayu Wigyokusumo) [Pugeran] 16763/7 <46+79> Raden Ayu Roossiyah/Roosijah [Hb.6.20.29] (Raden Ayu Suwandhi H.) [Pugeran] 17064/7 <45+48!> Raden Ayu Siti Katina [Ga.Hb.8.1] [Hb.6.11.1] [Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono VI]
17365/7 <25> Gusti Bendoro Raden Ayu Danunegoro [Hb.7.4] [Hamengku Buwono VII]
17466/7 <25+40> Gusti Kanjeng Ratu Chondrokirono II [Hb.7.54] [Hamengku Buwono VII]
17567/7 <25+41> Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Hangabehi [Hb.7.1] [Hamengku Buwono VII]
17768/7 <25+45> Gusti Bendoro Pangeran Haryo Joyokusumo I [Hb.7.7] [Hamengku Buwono VII]
17869/7 <25+42> Gusti Bendoro Pangeran Haryo Hadinegoro I [Hb.7.13] [Hamengku Buwono VII]
18170/7 <25+59> Gusti Pangeran Haryo Tejokusumo [Hb.7.27] (Gusti Raden Mas Sugiri) [Hamengku Buwono VII]
18271/7 <25> Gusti Bendoro Pangeran Haryo Pakuningrat [Hb.7.41] [Hamengku Buwono VII]
18372/7 <25> Gusti Bendoro Pangeran Haryo Hadisuryo [Hb.7.49] [Hamengku Buwono VII]
18473/7 <25> Bendoro Raden Mas Hirawan [Hb.7.48] [Hamengku Buwono VII]
18574/7 <45+48!> Kanjeng Pangeran Haryo Suryadi [Hb.6.11.9] [Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono VI] 18675/7 <45+61> Raden Ayu Mangunjoyo I [Hb.5.8.2] [Hb.6.11.11] (Raden Ajeng Mustinah) [Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono VI]
18776/7 <48+45!> Raden Lurah Suryodiprojo I [Hb.5.8.3] [Hb.6.11.13] (Raden Mas Jiwanjono) [Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono VI]
18877/7 <48+45!> Kanjeng Raden Tumenggung Puspodiningrat [Hb.5.8.4] [Hb.6.11.20] [Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono VI]
18978/7 <45+48!> Raden Ayu Mangkukusumo [Hb.5.8.5] [Gp.Hb.7.17.1] [Hb.6.11.22] (Raden Ajeng Kusdilah / Raden Ayu Mangkukusumo Sepuh) [Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono VI] 19079/7 <45+48!> Raden Ayu Hatmosutejo [Hb.5.8.6] [Hb.6.11.23] [Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono VI]
19180/7 <45+48!> Raden Ayu Sujono Tirtokusumo [Hb.5.8.7] / Raden Ajeng Kadawarwati [Hb.6.11.24] [Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono VI] 19281/7 <45+48!> Raden Ayu Wironegoro [Hb.5.8.8] / Raden Ajeng Sumardiyah [Hb.6.11.25] [Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono VI]
19382/7 <45+48!> Raden Panji Joyowiloyo [Hb.5.8.9] / Raden Mas Dekok Van Lewen [Hb.6.11.26] [Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono VI]
19483/7 <47+51!> Raden Mas Soecipto Hadiwijoyo [Hb.5.9.1] [Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]
19584/7 <47+51!> Raden Mas Soengkowo Hadiwijoyo [Hb.5.9.2] [Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]
19685/7 <47+51!> Raden Mas Dracman Sahid Hadiwijoyo [Hb.5.9.3] [Hamengku Buwono V]
19786/7 <47> Raden Ayu Jaenab [Hb.3.2.22.1.2] [Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]
19887/7 <47> Raden Ayu Maemunah [Hb.3.2.22.1.3] [Hamengku Buwono V]
19988/7 <47> Raden Ayu Khatijah [Hb.3.2.22.1.4] [Hamengku Buwono V]
20089/7 <47+312!> Raden Ayu Salamah Soetomo [Hb.3.2.22.1.5] [Hamengku Buwono V]
20290/7 <30+102> Raden Mas Atmosutejo [Hb.3.14.3.2] / [Hb.6.8.1] [Hamengku Buwono III / Hamengku Buwono VI]
20391/7 <30+102> Raden Ayu Klayunedeng [Hb.3.14.3.3] / [Hb.6.8.2] [Hamengku Buwono III / Hamengku Buwono VI] 20492/7 <75> Raden Ayu Gondokusumo [Hb.4.9.1.1] [Hamengku Buwono IV] 20593/7 <85> Raden Ayu Ilham Dirjodiningrat [Hb.4.10.2.1] [Hamengku Buwono IV]
20694/7 <100+114> Raden Mas Harjotaruno [Hb.4.13.1.1] [Hamengku Buwono IV] 20795/7 <100+114> Raden Ayu Dwijoatmojo [Hb.4.13.1.1.4] [Hamengku Buwono IV]
20896/7 <100+114> Raden Mas Sumodiono [Hb.4.13.1.1.3] [Hamengku Buwono IV]
20997/7 <100+114> Raden Ayu Ranudimejo [Hb.4.13.1.1.2] [Hamengku Buwono IV]
21098/7 <39+107> Raden Mas Suryodirjo [Hb.6.5.8] [Hamengku Buwono VI]
21199/7 <39+107> Raden Ayu Projodipuro [Hb.6.5.7] [Hamengku Buwono VI] 212100/7 <39+107> Raden Ajeng Suyatinah [Hb.6.5.6] [Hamengku Buwono VI]
213101/7 <39+107> Raden Lurah Atmosuwarno [Hb.6.5.5] [Hamengku Buwono VI]
214102/7 <39+107> Kanjeng Raden Tumenggung Purbonegoro [Hb.6.5.4] [Hamengku Buwono VI] 215103/7 <39+107> Raden Ajeng Suyadiah [Hb.6.5.3] [Hamengku Buwono IV]
216104/7 <25+41> Bendoro Raden Ayu Purbonegoro [Hb.7.21] [Hamengku Buwono VII] 217105/7 <39+107> Raden Ayu Purbokusumo [Hb.6.5.2] [Hamengku Buwono VI] 218106/7 <39+107> Kanjeng Raden Tumenggung Danuhadiningrat [Hb.6.5.1] [Hamengku Buwono VI] 219107/7 <42+111> Kanjeng Raden Tumenggung Purbokusumo [Hb.6.9.3] [Hamengku Buwono VI]
220108/7 <25+42> Gusti Bendoro Raden Ayu Danuhadiningrat I [Hb.7.10] [Hamengku Buwono VII]
222109/7 <42+109> Raden Wedono Atmowerdoyo [Hb.6.9.1] [Hamengku Buwono VI]
223110/7 <42+110> Raden Lurah Sosrowirono [Hb.6.9.2] [Hamengku Buwono VI]
224111/7 <42+111> Raden Lurah Sosrosebrongto [Hb.6.9.5] [Hamengku Buwono VI]
225112/7 <42+111> Raden Mas Samsidi [Hb.6.9.16] [Hamengku Buwono VI]
226113/7 <42+110> Raden Ayu Gondokusumo [Hb.6.9.6] [Hamengku Buwono VI]
227114/7 <42> Raden Ayu Mangunkusumo [Hb.6.9.7] [Hamengku Buwono VI]
228115/7 <42+111> Raden Ayu Purboningrat [Hb.6.9.8] [Hamengku Buwono VI]
229116/7 <42+111> Raden Ayu Hadiningrat [Hb.6.9.9] [Hamengku Buwono VI]
230117/7 <42+111> Raden Ayu Purbohadiningrat [Hb.6.9.11] [Hamengku Buwono VI]
231118/7 <42+111> Raden Bekel Atmosudirjo [Hb.6.9.12] [Hamengku Buwono VI]
232119/7 <42> Raden Ajeng Isdiyah [Hb.6.9.13] [Hamengku Buwono VI]
233120/7 <42> Raden Lurah Atmosutejo [Hb.6.9.14] [Hamengku Buwono VI]
234121/7 <42+111> Raden Ayu Kartokusumo [Hb.6.9.15] [Hamengku Buwono VI]
235122/7 <25> Bendoro Raden Mas Subono [Hb.7.70] [Hamengku Buwono VII] 236123/7 <45+63> Raden Ajeng Manyar [Hb.6.11.2] [Hamengku Buwono VI]
237124/7 <45+63> Raden Mas Dikwanis [Hb.6.11.3] (Raden Tumenggung Prawirodirejo) [Hamengku Buwono VI]
238125/7 <45+63> Raden Mas Kiswarin [Hb.6.11.4] [Hamengku Buwono VI]
239126/7 <45+63> Raden Mas Kodrat Samadikun [Hb.6.11.5] [Hamengku Buwono VI] 240127/7 <45+63> Raden Ajeng Karsinah [Hb.6.11.6] [Hamengku Buwono VI]
241128/7 <45+63> Raden Mas Mursidi [Hb.6.11.7] (Raden Tumenggung Jogonegoro) [Hamengku Buwono VI]
243129/7 <25+59> Gusti Kanjeng Ratu Condrokirono I [Hb.7.8] [Hamengku Buwono VII]
244130/7 <25+55> Bendoro Raden Ayu Jatikusumo [Hb.7.78] (R. A. Soeharsi Widianti) [Hamengku Buwono VII]
245131/7 <25+40> Gusti Kanjeng Ratu Timur [Hb.7.65] (Bendoro Raden Ajeng Mursudarya) [Hamengku Buwono VII]
perkawinan: <188> Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario Mangkunegara VII [Mangkunegara VII] b. 15 Agustus 1855 d. 19 Juli 1944, Surakarta
246132/7 <45+61> Raden Sayid Ashar [Hb.6.11.10] [Hamengku Buwono VI]
247133/7 <25> Bendoro Raden Ayu Jogonegoro [Hb.7.34] (Bendoro Raden Ayu Ronodiningrat) [Hamengku Buwono VII]
248134/7 <45+61> Raden Tumenggung Condroprojo / Raden Mas Mursahadah [Hb.6.11.19] [Hamengku Buwono VI]
249135/7 <45+71> Raden Mas Rebuahsasi [Hb.6.11.27] (Raden Bagus Kusumohalpito) [Hamengku Buwono VI]
250136/7 <45+70> Raden Ajeng Siti Mardinah / Raden Ayu Projosastrokusumo [Hb.6.11.29] [Hamengku Buwono VI]
251137/7 <45+69> Raden Ayu Kusumodilogo / Raden Ajeng Siti Rokhiyah [Hb.6.11.30] [Hamengku Buwono VI] 252138/7 <45+70> Raden Ajeng Napsiah [Hb.6.11.31] [Hamengku Buwono VI]
253139/7 <45+67> Raden Mas Mungsowarat / Raden Bekel Kawindrokusumo [Hb.6.11.32] [Hamengku Buwono VI]
254140/7 <25> Gusti Bendoro Pangeran Haryo Suryowijoyo [Hb.7.30] [Hamengku Buwono VII]
255141/7 <25+40> Gusti Kanjeng Ratu Bendoro I [Hb.7.22] [Hamengku Buwono VII]
256142/7 <45+64> Raden Ajeng Sudarmi [Hb.6.11.16] [Hamengku Buwono VI]
257143/7 <45+69> Raden Mas Arwah [Hb.6.11.28] [Hamengku Buwono VI]
258144/7 <41+86> Raden Ajeng Sapariyam [Hb.6.18.1] [Hamengku Buwono VI]
259145/7 <41+95> Raden Ajeng Saparinten [Hb.6.18.2] [Hamengku Buwono VI]
260146/7 <41+95> Raden Mas Suraji [Hb.6.18.6] [Hamengku Buwono VI]
261147/7 <41+87> Raden Ayu Sapariah [Hb.6.18.5] [Hamengku Buwono VI]
262148/7 <41+95> Raden Mas Sukarjo [Hb.6.18.7] [Hamengku Buwono VI]
263149/7 <41+93> Raden Mas Suharji [Hb.6.18.43] [Hamengku Buwono VI]
264150/7 <41+97> Raden Ajeng Atas Jinah [Hb.6.18.42] [Hamengku Buwono VI]
265151/7 <41+97> Raden Mas Sudibyo [Hb.6.18.41] [Hamengku Buwono VI]
266152/7 <41+97> Raden Ajeng Atas Diah [Hb.6.18.38] [Hamengku Buwono VI]
267153/7 <41+94> Raden Mas Suhaji [Hb.6.18.40] [Hamengku Buwono VI]
268154/7 <41+97> Raden Mas Sumintratmojo [Hb.6.18.37] [Hamengku Buwono VI]
269155/7 <41+97> Raden Mas Sudarmo [Hb.6.18.36] [Hamengku Buwono VI]
270156/7 <41+96> Raden Mas Sumadi [Hb.6.18.8] (Raden Mas Tirto Sudirjo) [Hamengku Buwono VI]
271157/7 <41+96> Raden Ajeng Supardinah [Hb.6.18.10] [Hamengku Buwono VI]
272158/7 <41+94> Raden Mas Sudibyo [Hb.6.18.39] [Hamengku Buwono VI]
273159/7 <41+95> Raden Ajeng Atas Tinah [Hb.6.18.11] [Hamengku Buwono VI]
274160/7 <41+94> Raden Ajeng Atas Tilah [Hb.6.18.18] [Hamengku Buwono VI]
275161/7 <41+95> Raden Mas Subarjo [Hb.6.18.12] [Hamengku Buwono VI]
276162/7 <41+95> Raden Mas Suparjo [Hb.6.18.30] [Hamengku Buwono VI]
277163/7 <41+87> Raden Ajeng Atasilah [Hb.6.18.9] [Hamengku Buwono VI] 278164/7 <41+87> Raden Ajeng Saparinah [Hb.6.18.26] [Hamengku Buwono VI]
279165/7 <41+87> Raden Mas Sumitro [Hb.6.18.27] [Hamengku Buwono VI]
280166/7 <41+94> Raden Mas Sudarsono [Hb.6.18.13] [Hamengku Buwono VI]
281167/7 <41+91> Raden Mas Sumarman [Hb.6.18.15] (Kanjeng Pangeran Haryo Tirtodiningrat) [Hamengku Buwono VI] 282168/7 <41+91> Raden Mas Sumantri [Hb.6.18.16] [Hamengku Buwono VI]
283169/7 <41+94> Raden Mas Sutoatmojo [Hb.6.18.14] [Hamengku Buwono VI]
284170/7 <41+91> Raden Ajeng Atas Tijah [Hb.6.18.17] [Hamengku Buwono VI]
285171/7 <41+93> Raden Mas Sudiyono [Hb.6.18.19] [Hamengku Buwono VI]
286172/7 <41+92> Raden Mas Suharjo [Hb.6.18.20] [Hamengku Buwono VI]
287173/7 <41+93> Raden Mas Suhardi [Hb.6.18.21] [Hamengku Buwono VI]
288174/7 <41+93> Raden Mas Sujoko [Hb.6.18.22] [Hamengku Buwono VI]
289175/7 <41+89> Raden Mas Sumarjo [Hb.6.18.23] [Hamengku Buwono VI]
290176/7 <41+85> Raden Mas Sumaryono [Hb.6.18.24] [Hamengku Buwono VI]
291177/7 <41+88> Raden Ajeng Marinah [Hb.6.18.28] [Hamengku Buwono VI]
292178/7 <41+85> Raden Mas Suprapto [Hb.6.18.25] [Hamengku Buwono VI]
293179/7 <41+99> Raden Mas Kasan (Twins/Kembar) [Hb.6.18.33] [Hamengku Buwono VI]
294180/7 <41+88> Raden Ajeng Suwarti [Hb.6.18.29] [Hamengku Buwono VI]
295181/7 <41+99> Raden Mas Kusen (Twins/Kembar) [Hb.6.18.34] [Hamengku Buwono VI]
296182/7 <41+98> Raden Ajeng Suparjiah [Hb.6.18.35] [Hamengku Buwono VI]
297183/7 <41+88> Raden Mas Sudiro [Hb.6.18.31] [Hamengku Buwono VI]
298184/7 <41+99> Raden Mas Jonobiraji [Hb.6.18.32] [Hamengku Buwono VI]
299185/7 <41+91> Raden Ajeng Atas Pinah [Hb.6.18.44] [Hamengku Buwono VI]
300186/7 <41+90> Raden Ajeng Atas Jinah [Hb.6.18.45] [Hamengku Buwono VI]
301187/7 <41+85> Raden Ajeng Atas Warin [Hb.6.18.4] [Hamengku Buwono VI]
303188/7 <47> Bendoro Raden Mas Sayid Suryengalogo [Suryengalogo]
305189/7 <47> Bendoro Raden Mas Soelaiman Suryengalogo [Suryengalogo]
306190/7 <25+38> Gusti Kanjeng Ratu Hangger [Hb.7.16] [Hamengku Buwono VII]
307191/7 <40+108> Raden Ayu Yudodiningrat [Hb.6.23.1] [Hamengku Buwono VI]
308192/7 <40+108> Raden Ayu Salsiah Padmosudirjo [Hb.6.23.2] [Hamengku Buwono VI] 309193/7 <40+108> Raden Ayu Kusdinah Danuseputro [Hb.6.23.4] [Hamengku Buwono VI]
310194/7 <40> Raden Wedono Puspodirjo [Hb.6.23.3] (Kanjeng Raden Tumenggung Padmodiningrat) [Hamengku Buwono VI]
311195/7 <25> Bendoro Raden Ayu Mangunkusumo [Hb.7.71] [Hamengku Buwono VII] 312196/7 <25+42> Bendoro Raden Ajeng Kusjinah [Hb.7.2] / Raden Ayu Kanjeng Gusti [Hamengku Buwono VII] 313197/7 <25+42> Bendoro Raden Ayu Gusti Timur [Hb.7.3] (Gusti Raden Ayu Pembayun) [Hamengku Buwono VII]
314198/7 <25+42> Gusti Bendoro Pangeran Haryo Hadikusumo I [Hb.7.5] [Hamengku Buwono VII]
315199/7 <25+43> Bendoro Raden Ajeng Partilah [Hb.7.6] [Hamengku Buwono VII]
316200/7 <25+43> Gusti Bendoro Raden Ayu Mangkuyudo [Hb.7.9] [Hamengku Buwono VII]
317201/7 <25+43> Gusti Bendoro Raden Ayu Sosronegoro [Hb.7.11] [Hamengku Buwono VII] 318202/7 <25+40+43> Gusti Kanjeng Ratu Bendoro III [Hb.7.51] [Hamengku Buwono VII] 319203/7 <25+48> Bendoro Raden Ajeng Murlintangpajar [Hb.7.50] [Hamengku Buwono VII]
320204/7 <25+47> Gusti Bendoro Raden Ayu Brongtodiningrat I [Hb.7.47] [Hamengku Buwono VII] 321205/7 <25+49> Gusti Bendoro Raden Ayu Joyodipuro [Hb.7.46] [Hamengku Buwono VII] 322206/7 <25+48> Gusti Bendoro Pangeran Haryo Suryobrongto [Hb.7.45] [Hamengku Buwono VII]
323207/7 <25+40> Gusti Raden Ajeng Mursamsilah [Hb.7.44] [Hamengku Buwono VII]
324208/7 <25+38> Gusti Kanjeng Ratu Bendoro II [Hb.7.43] [Hamengku Buwono VII]
325209/7 <25+47> Bendoro Raden Ayu Nitiprojo [Hb.7.42] (Gusti Bendoro Raden Ayu Prawirodiningrat) [Hamengku Buwono VII]
326210/7 <25+38> Gusti Kanjeng Ratu Hanom [Hb.7.40] [Hamengku Buwono VII] 327211/7 <25+39> Bendoro Raden Ayu Condroprojo [Hb.7.39] (Gusti Bendoro Raden Ayu Wiryokusumo) [Hamengku Buwono VII] 328212/7 <25+54> Bendoro Radem Mas Samsuyobali [Hb.7.77] [Hamengku Buwono VII]
329213/7 <25+169!> Bendoro Raden Mas Sumaulngirki [Hb.7.73] [Hamengku Buwono VII]
330214/7 <25+48> Bendoro Raden Mas Pujiarjo [Hb.7.57] [Hamengku Buwono VII]
331215/7 <25+56> Bendoro Raden Mas Prawoto [Hb.7.63] [Hamengku Buwono VII]
332216/7 <25+40> Gusti Bendoro Pangeran Haryo Buminoto [Hb.7.69] [Hamengku Buwono VII]
333217/7 <25+57> Bendoro Raden Ajeng Murharidah [Hb.7.67] [Hamengku Buwono VII]
334218/7 <25+169!> Gusti Bendoro Pangeran Haryo Joyokusumo II [Hb.7.59] [Hamengku Buwono VII]
perkawinan: <202> Raden Ajeng Suryadiya [?] , Yogyakarta
335219/7 <25+40> Gusti Raden Mas Suhardi [Hb.7.35] [Hamengku Buwono VII]
336220/7 <25+40> Gusti Pangeran Haryo Notoprojo [Hb.7.31] [Hamengku Buwono VII] 337221/7 <25+46> Bendoro Raden Mas Timur [Hb.7.25] [Hamengku Buwono VII]
338222/7 <25+52> Bendoro Raden Ajeng Murtinah [Hb.7.26] [Hamengku Buwono VII]
339223/7 <25+38> Gusti Raden Ajeng Murhadiyah [Hb.7.28] [Hamengku Buwono VII]
340224/7 <25+38> Gusti Raden Mas Sukirno [Hb.7.29] [Hamengku Buwono VII]
341225/7 <25+40> Gusti Kanjeng Ratu Dewi [Hb.7.38] [Hamengku Buwono VII]
342226/7 <25+41> Gusti Bendoro Raden Ayu Condronegoro [Hb.7.37] [Hamengku Buwono VII]
343227/7 <25+46> Gusti Kanjeng Ratu Ayu [Hb.7.36] [Hamengku Buwono VII]
344228/7 <25+46> Gusti Kanjeng Ratu Hangger II [Hb.7.33] [Hamengku Buwono VII]
345229/7 <25+51> Gusti Bendoro Raden Ayu Suronegoro [Hb.7.32] [Hamengku Buwono VII]
346230/7 <25+39> Gusti Bendoro Raden Ayu Yudonegoro II [Hb.7.19] (Bendoro Raden Ayu Cokdrodiningrat) [Hamengku Buwono VII]
347231/7 <25+50> Gusti Bendoro Raden Ayu Danuhadiningrat II [Hb.7.15] [Hamengku Buwono VII]
348232/7 <25+38> Gusti Kanjeng Ratu Sekar Kedhaton [Hb.7.12] (Gusti Kanjeng Ratu Maduretno) [Hamengku Buwono VII]
349233/7 <25+57> Gusti Bendoro Raden Ayu Suryonegoro [Hb.7.76] [Hamengku Buwono VII] 350234/7 <43> Kanjeng Raden Tumenggung Suryonegoro [Hb.6.22.2] [Hamengku Buwono VI] 351235/7 <25> Gusti Bendoro Raden Ayu Brongtodiningrat II [Hb.7.74] [Hamengku Buwono VII]
352236/7 <25+57> Gusti Bendoro Raden Ayu Suryowinoto [Hb.7.56] [Hamengku Buwono VII]
353237/7 <25+169!> Gusti Bendoro Pangeran Haryo Hadiwinoto [Hb.7.64] [Hamengku Buwono VII]
perkawinan: <215> Raden Ajeng Atastila [?] , Yogyakarta
354238/7 <25+169!> Gusti Bendoro Raden Ayu Mangunnegoro [Hb.7.52] [Hamengku Buwono VII]
355239/7 <25> Gusti Bendoro Raden Ayu Purwonegoro [Hb.7.53] [Hamengku Buwono VII]
356240/7 <25+47> Gusti Bendoro Raden Ayu Padmodiningrat [Hb.7.62] [Hamengku Buwono VIII]
357241/7 <25+53> Gusti Bendoro Raden Ayu Purbodirjo [Hb.7.66] [Hamengku Buwono VII]
358242/7 <25+56> Gusti Bendoro Raden Ayu Pringgodiningrat [Hb.7.60] [Hamengku Buwono VII]
359243/7 <44+37!> Raden Ayu Hadinegoro [Gp.Hb.7.13.1] [Hb.6.13.7] [Hamengku Buwono VI] 360244/7 <73> Raden Mas Somodimejo [Jayaningrat]
361245/7 <28> R. A. Drijopoero [Hamengku Buwono VI]

8

3651/8 <119+150> Raden Mas Bobby Alexander Menot [Hb.6.17.5.2] (Bob) [Hamengku Buwono VI / Menot]
lahir: Ranomuut, Manado
perkawinan: <222> Etty Hansen [?]
wafat: Brisbane, Australia
3682/8 <119+150> Raden Ayu Francina Louise Menot [Hb.6.17.5.5] (Wisa) [Hamengku Buwono VI / Menot]
lahir: Ranomuut, Manado
perkawinan:
perkawinan: <223> Eduard Kapel [Kapel]
wafat: Netherlands
3693/8 <119+150> Raden Ayu Marie Charlotte Menot [Hb.6.17.5.4] Menot (Zus) [Hamengku Buwono VI / Menot]
lahir: Ronumuut, Manado
perkawinan: <224> Olaf Nielsen [Nielsen]
wafat: Denmark
4284/8 <138+153> Raden Ajeng Kartini ? (Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat) [Sosroningrat]
lahir: 21 April 1879, Jepara
perkawinan: <225> Kanjeng Raden Mas Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat [Rembang]
NMR: 12 November 1903
wafat: 17 September 1904, Rembang Regency
6325/8 <171+117> Raden Ajeng Sukilah [Hb.6.10.1] (Raden Ayu Sukiyi) [Hamengku Buwono VI]
lahir: 1890?
wafat: 1895?
4206/8 <138> Pangeran Adipati Ario Sosro Boesono / Pangeran Adipati Ario Sosrobusono [Sosroningrat]
pekerjaan: 1905 - 1943, Ngawi, Bupati Ngawi
Bupati Ngawi
4367/8 <127> Bendoro Raden Ayu Pintokopurnomo [Ga.Hb.9.1] [Hb.6.11.18.1] (Kanjeng Ratu Ayu Pintokopurnomo) [Hamengku Buwono VI]
lahir: 22 November 1910
perkawinan: <363!> Kanjeng Sultan Hamengku Buwono IX [Hb.8.16] (Gusti Raden Mas Dorodjatun) [Hamengku Buwono IX] b. 12 April 1912 d. 1 Oktober 1988, Yogyakarta
3928/8 <118+137> w Bendoro Raden Mas Tinggartala/Tingharto [Hb.8.14] (Gusti Bendoro Pangeran Haryo Prabuningrat) [Hamengku Buwono VIII]
lahir: 8 Juni 1911, Yogyakarta
pekerjaan: Universitas Islam Indonesia, Rektor
wafat: 31 Agustus 1982, Yogyakarta
3639/8 <118+132!> Kanjeng Sultan Hamengku Buwono IX [Hb.8.16] (Gusti Raden Mas Dorodjatun) [Hamengku Buwono IX]
lahir: 12 April 1912, Ngasem (Kediri), Indonesia
perkawinan: <226> Kanjeng Ratu Ayu Ciptomurti [Ga.Hb.9.4] [Hb.7.74.2] [Hamengku Buwono VII] d. 30 Maret 1980
gelar: 1915, Yogyakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamengku Negara Sudibya Raja Putera Narendra ing Mataram
perkawinan: <436!> Bendoro Raden Ayu Pintokopurnomo [Ga.Hb.9.1] [Hb.6.11.18.1] (Kanjeng Ratu Ayu Pintokopurnomo) [Hamengku Buwono VI] b. 22 November 1910, Yogyakarta
gelar: 18 Maret 1940 - 1 Oktober 1988, Yogyakarta, Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kangjeng Sultan Hamengkubuwana Senapati-ing-Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama Kalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Sanga ing Ngayogyakarta Hadiningrat
perkawinan: <227> Bendoro Raden Ayu Widyaningrum [Ga.Hb.9.2] ? (Kanjeng Ratu Ayu Widyaningrum / Raden Ayu Siti Kustina, Purwowinoto) [?] b. 1928
pekerjaan: 17 Agustus 1945 - 1 Oktober 1988, Yogyakarta, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta
perkawinan: <228> Kanjeng Ratu Ayu Hastungkoro [Ga.Hb.9.3] [Hb.7.13.18.2] (Bendoro Raden Ajeng Kusyadinah) [Hamengku Buwono VII] , Yogyakarta
pekerjaan: 4 Agustus 1949 - 20 Desember 1949, Jakarta, Menteri Pertahanan Indonesia ke-5
pekerjaan: 6 September 1950 - 27 April 1951, Jakarta, Wakil Perdana Menteri Indonesia ke-5
pekerjaan: 3 April 1952 - 30 Juli 1953, Jakarta, Menteri Pertahanan Indonesia ke-5
pekerjaan: 25 Juli 1966 - 24 Maret 1973, Jakarta, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia ke-1
pekerjaan: 24 Maret 1973 - 23 Maret 1978, Jakarta, Wakil Presiden Indonesia ke-2
perkawinan: <229> Kanjeng Ratu Ayu Nindyakirono [Ga.Hb.9.5] ? (Nurma Musa) [Widarna] b. 3 Desember 1930 d. 3 September 2015
wafat: 1 Oktober 1988, Washington, DC, USA
penguburan: 8 Oktober 1988, Imogiri
gelar: 8 Juni 2003, Jakarta, Mendapatkan gelar Pahlawan Nasional Indonesia
Sri Sultan Hamengkubuwana IX (Bahasa Jawa: Sri Sultan Hamengkubuwono IX), lahir di Sompilan Ngasem, Yogyakarta, Indonesia, 12 April 1912 – meninggal di Washington, DC, Amerika Serikat, 2 Oktober 1988 pada umur 76 tahun. Ia adalah salah seorang Sultan yang pernah memimpin di Kasultanan Yogyakarta (1940-1988) dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yang pertama setelah kemerdekaan Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia yang kedua antara tahun 1973-1978. Ia juga dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, dan pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

Biografi Lahir di Yogyakarta dengan nama G.R.M. Dorojatun pada 12 April 1912, Hamengkubuwana IX adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwana VIII dan Raden Ajeng Kustilah. Di umur 4 tahun Hamengkubuwana IX tinggal pisah dari keluarganya. Dia memperoleh pendidikan di HIS di Yogyakarta, MULO di Semarang, dan AMS di Bandung. Pada tahun 1930-an beliau berkuliah di Rijkuniversiteit (sekarang Universiteit Leiden), Belanda ("Sultan Henkie").

Hamengkubuwana IX dinobatkan sebagai Sultan Yogyakarta pada tanggal 18 Maret 1940 dengan gelar "Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sultan Hamengkubuwana Senapati-ing-Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama Khalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Sanga". Ia merupakan sultan yang menentang penjajahan Belanda dan mendorong kemerdekaan Indonesia. Selain itu, dia juga mendorong agar pemerintah RI memberi status khusus bagi Yogyakarta dengan predikat "Istimewa".

[1] Sebelum dinobatkan, Sultan yang berusia 28 tahun bernegosiasi secara alot selama 4 bulan dengan diplomat senior Belanda Dr. Lucien Adams mengenai otonomi Yogyakarta. Di masa Jepang, Sultan melarang pengiriman romusha dengan mengadakan proyek lokal saluran irigasi Selokan Mataram. Sultan bersama Pakualam adalah penguasa lokal pertama yang menggabungkan diri ke Republik Indonesia. Sultan yang mengundang Presiden untuk memimpin dari Yogyakarta setelah Jakarta dikuasai Belanda dalam Agresi Militer Belanda I.

Peran dalam Serangan Umum 1 Maret 1949 [2] Peranan Sultan Hamengkubuwana IX dalam Serangan Umum 1 Maret 1949 oleh TNI masih tidak singkron dengan versi Soeharto. Menurut Sultan, beliaulah yang melihat semangat juang rakyat melemah dan menganjurkan serangan umum. Sedangkan menurut Pak Harto, beliau baru bertemu Sultan malah setelah penyerahan kedaulatan. Sultan menggunakan dana pribadinya (dari istana Yogyakarta) untuk membayar gaji pegawai republik yang tidak mendapat gaji semenjak Agresi Militer ke-2.

Sejak 1946 beliau pernah beberapa kali menjabat menteri pada kabinet yang dipimpin Presiden Soekarno. Jabatan resminya pada tahun 1966 adalah ialah Menteri Utama di bidang Ekuin. Pada tahun 1973 beliau diangkat sebagai wakil presiden. Pada akhir masa jabatannya pada tahun 1978, beliau menolak untuk dipilih kembali sebagai wakil presiden dengan alasan kesehatan. Namun, ada rumor yang mengatakan bahwa alasan sebenarnya ia mundur adalah karena tak menyukai Presiden Soeharto yang represif seperti pada Peristiwa Malari dan hanyut pada KKN.

Beliau ikut menghadiri perayaan 50 tahun kekuasaan Ratu Wilhelmina di Amsterdam, Belanda pada tahun 1938

Minggu malam 2 Oktober 1988, ia wafat di George Washington University Medical Centre, Amerika Serikat dan dimakamkan di pemakaman para sultan Mataram di Imogiri, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, Indonesia.

Sultan Hamengku Buwana IX tercatat sebagai Gubernur terlama yang menjabat di Indonesia antara 1945-1988 dan Raja Kesultanan Yogyakarta terlama antara 1940-1988.

Silsilah

Mata uang Indonesia yang bergambar Hamengkubuwana IXAnak kesembilan dari Sultan Hamengkubuwono VIII dan istri kelimanya RA Kustilah/KRA Adipati Anum Amangku Negara/Kanjeng Alit. Memiliki lima istri: 1.BRA Pintakapurnama/KRA Pintakapurnama tahun 1940 2.RA Siti Kustina/BRA Windyaningrum/KRA Widyaningrum/RAy Adipati Anum, putri Pangeran Mangkubumi, tahun 1943 3.Raden Gledegan Ranasaputra/KRA Astungkara, putri Raden Lurah Ranasaputra dan Sujira Sutiyati Ymi Salatun, tahun 1948 4.KRA Ciptamurti 5.Norma Musa/KRA Nindakirana, putri Handaru Widarna tahun 1976

Memiliki lima belas putra: 1.BRM Arjuna Darpita/KGPH Mangkubumi/KGPAA Mangkubumi/Sri Sultan Hamengkubuwono X dari KRA Widyaningrum 2.BRM Murtyanta/GBPH Adi Kusuma/KGPH Adi Kusuma dari KRA Pintakapurnama, menikah dengan Dr. Sri Hardani 3.BRM Ibnu Prastawa/GBPH Adi Winata dari KRA Widyaningrum, menikah dengan Aryuni Utari 4.BRM Kaswara/GBPH Adi Surya dari KRA Pintakapurnama, menikah dengan Andinidevi 5.BRM Arumanta/GBPH Prabu Kusuma dari KRA Astungkara, menikah dengan Kuswarini 6.BRM Sumyandana/GBPH Jaya Kusuma dari KRA Windyaningrum 7.BRM Kuslardiyanta dari KRA Astungkara, menikah dengan Jeng Yeni 8.BRM Anindita/GBPH Paku Ningrat dari KRA Ciptamurti, menikah dengan Nurita Afridiani 9.BRM Sulaksamana/GBPH Yudha Ningrat dari KRA Astungkara, menikah dengan Raden Roro Endang Hermaningrum 10.BRM Abirama/GBPH Chandra Ningrat dari KRA Astungkara, menikah dengan Hery Iswanti 11.BRM Prasasta/GBPH Chakradiningrat dari KRA Ciptamurti, menikah dengan Lakhsmi Indra Suharjana 12.BRM Arianta dari KRA Ciptamurti, menikah dengan Farida Indah. 13.BRM Sarsana dari KRA Ciptamurti 14.BRM Harkamaya dari KRA Ciptamurti 15.BRM Svatindra dari KRA Ciptamurti

Memiliki tujuh putri: 1.BRA Gusti Sri Murhanjati/GKR Anum dari KRA Pintakapurnama, menikah dengan Kolonel Budi Permana/KPH Adibrata yang menjadi Gubernur Sulawesi Selatan 2.BRA Sri Murdiyatun/GBRAy Murda Kusuma dari KRA Pintakapurnama, menikah dengan KRT Murda Kusuma 3.BRA Dr Sri Kuswarjanti/GBRAy Dr. Riya Kusuma dari KRA Widyaningrum, menikah dengan KRT Riya Kusuma 4.BRA Dr Sri Muryati/GBRAy Dr. Dharma Kusuma dari KRA Pintakapurnama, menikah dengan KRT Dharma Kusuma 5.BRA Kuslardiyanta dari KRA Ciptomurti 6.BRA Sri Kusandanari dari KRA Astungkara 7.BRA Sri Kusuladewi/BRAy Padma Kusuma dari KRA Astungkara, menikah dengan KRT Padma Kusuma

Pendidikan Taman kanak-kanak atau Frobel School asuhan Juffrouw Willer di Bintaran Kidul Eerste Europese Lagere School (1925) Hogere Burger School (HBS, setingkat SMP dan SMU) di Semarang dan Bandung (1931) Rijkuniversiteit Leiden, jurusan Indologie (ilmu tentang Indonesia) kemudian ekonomi

Jabatan

Sultan Hamengkubuwana IX dalam masa Revolusi Nasional Indonesia sekitar akhir 1940-an.Kepala dan Gubernur Militer Daerah Istimewa Yogyakarta (1945) Menteri Negara pada Kabinet Sjahrir III (2 Oktober 1946 - 27 Juni 1947) Menteri Negara pada Kabinet Amir Sjarifuddin I dan II (3 Juli 1947 - 11 November 1947 dan 11 November 1947 - 28 Januari 1948) Menteri Negara pada Kabinet Hatta I (29 Januari 1948 - 4 Agustus 1949) Menteri Pertahanan/Koordinator Keamanan Dalam Negeri pada Kabinet Hatta II (4 Agustus 1949 - 20 Desember 1949) Menteri Pertahanan pada masa RIS (20 Desember 1949 - 6 September 1950) Wakil Perdana Menteri pada Kabinet Natsir (6 September 1950 - 27 April 1951) Ketua Dewan Kurator Universitas Gajah Mada Yogyakarta (1951) Ketua Dewan Pariwisata Indonesia (1956) Ketua Sidang ke 4 ECAFE (Economic Commision for Asia and the Far East) dan Ketua Pertemuan Regional ke 11 Panitia Konsultatif Colombo Plan (1957) Ketua Federasi ASEAN Games (1958) Menteri/Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (5 Juli 1959) Ketua Delegasi Indonesia dalam pertemuan PBB tentang Perjalanan dan Pariwisata (1963) Menteri Koordinator Pembangunan (21 Februari 1966) Wakil Perdana Menteri Bidang Ekonomi 11 (Maret 1966) Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (1968) Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia/KONI (1968) Ketua Delegasi Indonesia di Konferensi Pasific Area Travel Association (PATA) di California, Amerika Serikat (1968) Wakil Presiden Indonesia (25 Maret 1973 - 23 Maret 1978)

Pahlawan Nasional

Hamengkubuwana IX diangkat menjadi pahlawan nasional Indonesia tanggal 8 Juni 2003 oleh presiden Megawati Soekarnoputri
37010/8 <118+136> Gusti Bendoro Pangeran Haryo Suryobrongto [Hb.8.23] (Bendoro Raden Mas Alposuatlamin) [Hamengku Buwono VIII]
G.B.P.H. Suryobrongto. Putra Sri Sultan Hamengku Buwana VIII, lahir tanggal 11 Nopember 1914 dan menamatkan pendidikan AMS jurusan Sastra Timur tahun 1936. Beliau belajar menari sejak kecil dan terus mendalami tari hingga dewasa. Dalam pagelaran-pagelaran wayang wong di Kraton beliau pernah berperan sebagai Pathut Guritno, Bathara Bromo, dan R. Gathotkoco, dalam Beksan Lawung bertindak sebagai lurah.

Secara khusus beliau berguru tari kepada G.P.H Tedjokusumo, K.R.T Condrodiningrat, RM. Dutodiprojo, K.R.T. Padmodiningrat, R.W. Hatmodijoyo dan KPH Brongtodiningrat. Beliau pernah menjabat sebagai sekretaris pribadi Sri Sultan Hamengku Buwana IX, aktif ikut serta mengembangkan tari klasik gaya Yogyakarta. Pada Tahun 1933-1944 menjadi guru tari klasik di Krida Beksa Wirama, menjadi guru tari di Kraton Yogyakarta ( 1944-1945) dan menjadi guru tari di Among Beksa Kraton Yogyakarta dan pernah mengajar Akademi Tari Indonesia Yogyakarta ( 1967-1969).

Suryobrongto secara khusus juga menekuni filsafat Joged Mataram. Karya-karya tulis di bidang tari antara lain : Tari Klasik Gaya Yogyakarta, Kaidah Tari Klasik Gaya Yogyakarta. Selain memberi ceramah-ceramah mengenai tari klasik, ikut mengembangkan dan membuat ragam tari golek menak. Beliau ikut serta melawat ke luar negeri sebagai Art Director dari tim kesenian Siswo Among Bekso antara lain ke Eropa Barat ( 1971), Hongkong dan Jepang (1973) dan ikut serta menangani perlawatan rutin Siswo Among Bekso berpentas di Taman Ismail Marzuki Jakarta. Dalam Pergelaran Langen Bekso Gagrag Ngayogyakarta tahun 1981, GBPH Suryobrongto bertindak selaku penasehat tari.
37711/8 <168+148> Kanjeng Pangeran Haryo Djatikusumo [Pb.10.23] (Bendoro Kanjeng Pangeran Haryo Purbonegoro) [Pakubuwono X]
lahir: 1 Juli 1917, Solo
perkawinan: <244!> Bendoro Raden Ayu Jatikusumo [Hb.7.78] (R. A. Soeharsi Widianti) [Hamengku Buwono VII] , Yogyakarta
lahir: 1 Juni 1946 - 1 Maret 1948, Rembang, Panglima Divisi V Ronggolawe
pekerjaan: 1948 - 1949, Jakarta, Kepala Staf TNI Angkatan Darat I
pekerjaan: 1958 - 1960, Singapura, Duta Besar RI untuk Singapura
pekerjaan: 1959 - 1960, Jakarta, Menteri Muda Perhubungan Darat dan Pos, Telegraf dan Telepon Kabinet Kerja I
pekerjaan: 1960 - 1962, Jakarta, Menteri Perhubungan Darat dan Pos, Telegraf dan Telepon Kabinet Kerja II
pekerjaan: 1962 - 1963, Jakarta, Menteri Muda Perhubungan Darat dan Pos, Telegraf dan Telepon Kabinet Kerja III
wafat: 4 Juli 1992
37312/8 <124+?> Raden Ayu Kustihadi [Hb.6.17.2.3] [Hamengku Buwono VI]
lahir: 19 Januari 1919, Yogyakarta
perkawinan: <230> Ki Hadisukatno / Ki Sukatno [Djojomartono] b. 26 Mei 1915 d. 12 November 1983, Yogyakarta, Bertempat di Ndalem Tejokusuman
wafat: 1 Oktober 1974, Yogyakarta, Dimakamkan di Taman Widyabrata, Yogyakarta
113813/8 <168+148> G. K. R. Pembajoen [Pakubuwono X]
lahir: 25 Maret 1919
perkawinan: <231> R. A. A. M. Sis Tjakraningrat [Cakraadiningrat II] d. 24 September 1992
wafat: 10 Juli 1988, Ciputat, Tangerang Selatan
penguburan: Imogiri, Bantul
64714/8 <233> Raden Ayu Surtiadiwati Suryomataram [Hb.6.9.14.1] [Hamengku Buwono VI]
113615/8 <245+188> Gusti Raden Ayu Siti Nurul Kamaril Ngasarati Kusumawardhani / Gusti Noeroel [Mangkunegara VII]
lahir: 17 September 1921, Surakarta
perkawinan: <232> Raden Mas Soerjosoejarso [Mangkunegara V]
wafat: 10 November 2015, Bandung
Gusti Noeroel terkenal memiliki paras yang cantik. Karena kecantikannya, pada saat itu Gusti Noeroel menjadi primadona di Kota Solo dan didambakan para tokoh negara. Mulai dari mantan Perdana Menteri Sutan Sjahrir yang biasa mengirimkan kado melalui sekretarisnya ke kediaman Gusti Noeroel di Pura Mangkunegaran ketika rapat kabinet digelar di Yogyakarta. Gusti Noeroel juga didambakan oleh Kolonel GPH Djatikusumo, salah seorang prajurit militer. Yang menarik adalah mantan Presiden Soekarno yang juga tertarik dengan Gusti Noeroel namun konon kalah bersaing dengan Sutan Sjahrir.[3] Tokoh negara lainnya yang mencoba meminang Gusti Noeroel adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang memiliki 9 orang selir. Namun semua tokoh tersebut tidak ada satupun yang berhasil memikat hati Gusti Noeroel. Putri bangsawan ini memutuskan untuk menerima pinangan seorang militer berpangkat letnan kolonel yang bernama RM Soerjo Soejarso.

Kecantikan Gusti Noeroel yang termasyhur ini juga dibarengi dengan kepiawaiannya menari. Suatu kali, di usianya yang masih 15 tahun, Gusti Noeroel diminta datang secara khusus untuk menari di hadapan Ratu Wilhelmina di Belanda. Tarian tersebut dipersembahkan sebagai kado pernikahan Putri Juliana. Menariknya, saat itu rombongan dari Mangkunegaran tidak membawa gamelan untuk mengiringi tarian Gusti Nurul. Tarian itu diiringi alunan gamelan yang dimainkan dari Pura Mangkunegaran dan dipancarkan melalui Solosche Radio Vereeniging, yang siarannya bisa ditangkap dengan jernih di Belanda[4].

Gusti Noeroel juga dikenal sebagai salah satu tokoh yang membidani berdirinya Solosche Radio Vereeniging, stasiun radio pertama di Indonesia.
43416/8 <119+150> Raden Ayu Sientje Menot [Hb.6.17.5.3] [Hamengku Buwono VI / Menot]
lahir: 1922, Ranomuut, Manado
wafat: 7 Juni 1945, Ranomuut, Manado
41417/8 <118+140> Bendoro Raden Ajeng Siti Sutyanti [Hb.8.29] (Gusti Bendoro Raden Ayu Puspoharsono Jayaningrat) [Hamengku Buwono VIII]
lahir: 3 Juni 1923
perkawinan: <233> Raden Puspoharsono Jayaningrat [?]
49718/8 <160+144> Raden Mas Sudikno [Hb.6.20.21.1] (Raden Mas Mertokusumo) [Pugeran]
lahir: 7 Desember 1924, Surabaya
36419/8 <119+150> Raden Mas Robert Mauritz Menot [b.VI.17.5.6] [Menot]
lahir: 23 Oktober 1927, Manado
perkawinan: <234> Toeti Sjamsuddin [Sjamsuddin] b. 8 Agustus 1928 d. 16 Juli 2005, Jakarta, Immanuel Church
wafat: 20 Juni 2000, Jakarta
RM. Menot Junior, adalah putra bungsu dari RM. Menot (RM. Sujono). Pada masa penjajahan Jepang, keluarga RM. Menot (di Manado saat itu) meninggalkan rumah dan ikut bergerilya di hutan. RM. Menot Jr ini bertugas mencari makan dengan menyeberangi sungai guna menghindari tentara Jepang.

RM. Menot Jr, bekerja pada instansi pemerintah Duane (sekarang Bea dan Cukai). Beliau pernah ditugaskan di Biak, Papua pada tahun 1962-1963 saat penyerahakan Papua ke tangan Indonesia. Menurut rekan seangkatan yang hadir saat pemakaman beliau, penyerahan Papua dari Belanda kepada RI di Duane, diserahkan kepada RM. Menot. Bisa jadi beliau adalah Kepala Bea Cukai pertama di tanah Papua (Biak).

Tahun 1982 beliau pensiun dari Bea Cukai dengan kedudukan terakhir di kantor Pusat Bea Cukai Rawamangun. Setelah itu beliau masih diperbantukan di BKPM Jakarta selama 2 tahun berikutnya. Sampai dengan pensiun, mobil dinas yang dipakai tetap sama, Toyota Land Cruiser keluaran 1968. Jeep canvas istilahnya. Mobil ini tetap dipakainya sampai pensiun meski kepangkatan beliau cukup tinggi, tetapi mobilnya tidak mau diganti.

Jaman dulu, belum ada istilah gratifikasi. Setiap menjelang Natal dan Tahun Baru, parcel yang beliau terima (dikirim ke rumah), bisa memenuhi kamar seluar 3x2m. Semua disimpan di kamar itu dan tidak boleh dibuka sampai malam Natal. Setiap malam Natal dan malam Tahun Baru, banyak kolega dan saudara-saudara yang berkumpul di rumahnya di kawasan Tebet Timur. Namun, setelah beliau tidak lagi menjabat, boro-boro dateng, parcel saja tidak ada yang mampir.

Ada kisah yang disampaikan oleh supir beliau (pak Rahman), "Pernah suatu kali, Papi itu didatangi Cina di kantor. Kalau orang lain mah di kasih amplop, kalau Papi dikasih duit sekoper. Tapi tau gak, Cina itu diusir dan kopernya dibuang sama Papi ke luar kantor. Itu Papi kamu".

Ketika masih bekerja, anak-anaknya sering diajak berenang di kolam renang Bojanatirta, Rawamangun. Kolam renang yang berada di dalam lingkungan kompleks perumahan Karyawan BC (Bea dan Cukai) di Jakarta Timur. Memang hobby beliau itu olahraga. Main tennis rutin setiap minggu, tenis meja di rumah, dan terakhir yang tidak pernah lepas dari tangannya, solitaire. Ya, beliau adalah seorang pendiam, tidak banyak bicara. Sebagian besar waktunya dihabiskan untuk main kartu sendiri, sampai kemudian anak bungsunya rajin membelikan TTS (teka-teki silang) sepulang kuliah.

Meskipun terlahir dari bapak Jawa dan ibu Manado, sosialisasi kultural yang diterapkan pada keluarga lebih condong pada budaya Manado. Demikian pula dengan nama keluarga (fam) yang digunakan secara turun temurun, lebih mengikuti pola budaya Manado ketimbang Jawa. Oleh saudara-saudaranya dari Jogja, beliau biasa dipanggil Oom Robbi, sementara untuk ayahnya dipanggil Eyang Menot.

RM. Menot Jr meninggal di rumah sakit Mitra Jatinegara (saat ini namanya RS. Premiere Jatinegara) pada tahun 2000 dalam usia 72 tahun. Beliau memang perokok berat, bukan rokok lagi tapi cerutu. Beliau paling senang bila adik-adiknya dari Holland datang ke Jakarta, bukan cuma kangen, tapi cerutu Westmeister-nya. Jika tidak ada, maka cerutu Adipati-lah yang selalu nangkring dibibirnya.
46120/8 <167+165> Raden Mas Soerjodrijantoro/Suryodriyantoro [Hb.6.20.29.2] (Romo Suryo) [Pugeran]
lahir: 1930
wafat: 1992, Kuncen
37821/8 <123> Raden Ayu Hardiyah [Hb.6.17.3.6] [Hamengku Buwono VI / Dutodiprojo]
lahir: 5 Juni 1932, Yogyakarta
wafat: 3 Februari 2024, Yogyakarta
49922/8 <160+144> Raden Mas Soekemi Mertokoesoemo [Hb.6.20.21.3] [Pugeran]
lahir: 22 November 1932, Yogyakarta
lahir: 27 Februari 1993, Surabaya
61923/8 <121+149> Raden Ayu Oetarti Notodirdjo [Hb.6.17.4.6] [Hamengku Buwono VI / Hadiwijoyo / Notodirdjo]
lahir: 10 Juli 1933, Semarang
perkawinan: <235> Edhi Soejitno [?] b. 21 Desember 1929
wafat: 27 Agustus 2008, Semarang, Disarekan Pasarean Kuncen Yogyakarta
50024/8 <160+144> Raden Ayu Sriwidayati [Hb.6.20.21.4] [Pugeran]
lahir: 17 Oktober 1935, Yogyakarta
50125/8 <160+144> Raden Mas Soeseto Mertokoesoemo [Hb.6.20.21.5] [Pugeran]
lahir: 6 Juli 1939, Yogyakarta
61826/8 <121+149> Raden Mas Oetomo Notodirdjo [Hb.6.17.4.7] [Hamengku Buwono VI / Notodirdjo]
wafat: 19 Desember 1943, Yogyakarta, Disarekan Pasarean Kuncen Yogyakarta
47127/8 <167+165> Raden Mas Roostamhadi [Hb.6.20.29.12] (Romo Chunk) [Pugeran]
lahir: 1947, Yogyakarta
62328/8 <121+149> Raden Mas Oetojo Notodirdjo [Hb.6.17.4.2] [Hamengku Buwono VI / Hadiwijoyo / Notodirdjo]
wafat: 24 Februari 1949, Yogyakarta, Disarekan Di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara Yogyakarta
RM Oetojo Notodirjo memilih hidupnya masuk dalam dunia militer pasca kemerdekaan Negara indonesia. Mendaftar melalui Taruna Militiare Academie Yogyakarta atau dikenal dengan Akademi Militer Yogyakarta sebagai Angkatan Pertama, Tempat akademi militer terletak di Kodya Yogyakarta tepatnya di kecamatan Gondokusuman kelurahan Kotabaru. Secara geografis Kotabaru berbatasan dengan Kali Code dan Jogoyudan bagian sebalah barat, sebelah selatan berbatasan dengan daerah Lempuyangan Kecamatan Danurejan. Sewaktu taruna sangat cerdas dan berbakat, dibuktikan menjadi Ketua senat taruna (senator Prases) dalam AM Yogyakarta angkatan I sebagai pimpinan dari korp taruna. Senat taruna tidak hanya mengurusi organisasi intern di akademi saja, tetapi juga melakukan hubungan dengan akademi militer, atau organisasi kelaskaran lain [1] - Makalah PEMBENTUKAN AKADEMI MILITER YOGYAKARTA 1945-1950 oleh Kuswono. RM Oetojo Notodirdjo juga menjadi lulusan terbaik angkatan pertama Akademi Militer Yogyakarta, yang nantinya pula menjadi pengasuh yang mendampingi para cadet

Saat Agresi Militer II, tepatnya pada tanggal 24 februari 1949 meletuslah pertempuran sengit di dekat desa plataran, yang mengakibatkan banyak cadet dan pejuang gugur, diantaranya yang gugur adalah Letda Thobias Pasuat Kandou, Vaandrig Cadet Anto Soegijarto, Vaandrig Cadet Abdoel Djalil, Vaandrig Cadet Sarsanto, Letda R.M. Oetojo Notodirdjo, dan Letda Koesnodanoedjo, Letda R. Sukoco, Vaandrig Cadet Husen, Vaandrig Cadet Sumartal, Vaandrig Cadet Susanto, Vaandrig Cadet Suharsono dan Vaandrig Cadet Subiyakto [2] [3].

RM Oetojo Notodirdjo selaku pimpinan, menunjukan ketauladanannya dengan mengambil alih sepucuk Bren dari seorang kadet yang luka parah, ia berusaha menahan gerak maju tentara Belanda dan melindungi para kadet yang sedang mundur, sampai akhirnya ia sendiri gugur. Nama almarhum diabadikan sebagai nama Lapangan Halang Rintang R.M. Oetojo Notodirdjo di AKMIL Magelang.
36729/8 <119+150> Raden Ayu Adelheid Eva Sophia Menot [Hb.6.17.5.1] [Hamengku Buwono VI / Menot]
lahir: Ranomuut, Manado
perkawinan: <236> Willem Aurelius Lucas Mokalu [Mokalu]
wafat: 3 Agustus 1951
96430/8 <302+963!> Raden Ajeng Andini Dewi [Hb.7.68.15] (Bendoro Raden Ayu Hadisuryo) [Hamengku Buwono VII] 62231/8 <121+149> Raden Mas Usodo Notodirdjo [Hb.6.17.4.3] [Hamengku Buwono VI / Notodirdjo]
perkawinan: <625!> Raden Ayu Atasti [Hb.6.18.4.10] [Hamengku Buwono VI]
pekerjaan: 13 April 1981, Norway, Ambassador of Indonesia to Norway
62432/8 <121+149> Raden Ayu Utari Notodirjo [Hb.6.17.4.1] [Hamengku Buwono VI / Notodirjo]
perkawinan: <238> H.r. Suparto [?]
wafat: 7 Oktober 2016, Jakarta, Burried in Pasarean Karangturi Yogyakarta
44133/8 <172+647!> Raden Ayu Japroet Saronto [Hb.7.55.3] [Hamengku Buwono VII / Danurejo]
perkawinan: <239> Saronto [?]
wafat: 29 Juni 2019, Jakarta
penguburan: Yogyakarta
97034/8 <302+963!> Raden Mas Sutarsin [Hb.7.68.9] [Hamengku Buwono VII]
wafat: 19 Desember 2019, Yogyakarta, Pemakaman Kuncen
36635/8 <123> Raden Ayu Anjaswati [Hb.6.17.3.3] (Raden Ayu Suryobrongto) [Hamengku Buwono VI / Dutodiprojo] 37136/8 <124+133!> Raden Mas Ristidjo [Hb.6.17.2.1] [Hamengku Buwono VI]
37237/8 <133+124!> Raden Ayu Sutihadinah [Hb.6.17.2.2] [Hamengku Buwono VI] 37438/8 <124+?> Raden Mas Koestidjo [Hb.6.17.2.4] [Hatmodijoyo]
37539/8 <123> Raden Ayu Rahayu Musamsiyah [Hb.6.17.3.5] [Hamengku Buwono VI / Dutodiprojo]
37640/8 <123> Raden Mas Suparto [Hb.6.17.3.4] [Hamengku Buwono VI / Dutodiprojo] 37941/8 <123> Raden Mas Sugeng Sudarto / Kanjeng Raden Tumenggung Dutodiprojo [Hb.6.17.3.7] (Raden Bagus Sugeng Sudarto) [Hamengku Buwono VI / Dutodiprojo]
perkawinan: <244> S. Murkatri [?] d. 16 Desember 2017
38042/8 <123> Raden Mas Suharto Hendromardowo [Hb.6.17.3.2] [Hamengku Buwono VI / Dutodiprojo] 38143/8 <123> Raden Mas Sutarto Hadiyuwono [Hb.6.17.3.1] [Hamengku Buwono VI / Dutodiprojo] 38244/8 <122+152> Raden Ayu Kusri Sulastri Sunaryo [Hb.6.17.6.3] [Hamengku Buwono VI / Djokosangkolo] 38345/8 <122+152> Raden Ayu Kustiati [Hb.6.17.6.2] [Hamengku Buwono VI / Djokosangkolo]
38446/8 <122+152> Raden Ayu Kustinah [Hb.6.17.6.1] [Hamengku Buwono VI / Djokosangkolo] 38547/8 <118+137> Bendoro Raden Mas Rasisulngaskari [Hb.8.22] (Gusti Bendoro Pangeran Haryo Bintoro) [Hamengku Buwono VIII] 38648/8 <118+137> Bendoro Raden Mas Mustari [Hb.8.5] [Hamengku Buwono VIII]
38749/8 <118+137> Bendoro Raden Mas Yartobitu/Jartabitu [Hb.8.7] (Gusti Pangeran Hangabehi) [Hamengku Buwono VIII]
38850/8 <118+138> Bendoro Raden Mas Sungangusamsi [Hb.8.8] (Bendoro Pangeran Haryo Puruboyo) [Hamengku Buwono VIII]
38951/8 <118+137> Bendoro Raden Mas Sumeru [Hb.8.9] (Gusti Bendoro Pangeran Haryo Danupoyo) [Hamengku Buwono VIII]
39052/8 <118+136> Bendoro Raden Mas Sudiarso [Hb.8.10] [Hamengku Buwono VIII]
39153/8 <118+136> Bendoro Raden Mas Kartolo [Hb.8.13] (Gusti Bendoro Pangeran Haryo Mangkudiningrat) [Hamengku Buwono VIII] 39354/8 <118+136> Bendoro Raden Mas Duryatnanu [Hb.8.20] [Hamengku Buwono VIII]
39455/8 <118+435!> Bendoro Raden Mas Mahikyaun [Hb.8.21] (Gusti Bendoro Pangeran Haryo Suryowijoyo) [Hamengku Buwono VIII]
39556/8 <118+132!> Bendoro Raden Mas Makanulmunojati [Hb.8.27] (Gusti Bendoro Pangeran Haryo Pujokusumo) [Hamengku Buwono VIII]
39657/8 <118+140> Bendoro Raden Mas Pelukuluki [Hb.8.28] (Gusti Bendoro Pangeran Haryo Suryoputro) [Hamengku Buwono VIII]
39758/8 <118> Bendoro Raden Mas Muposolukatini [Hb.8.25] [Hamengku Buwono VIII]
39859/8 <118+533!> Bendoro Raden Mas Sahadatsatir [Hb.8.32] [Hamengku Buwono VIII]
39960/8 <118+140> Bendoro Raden Mas Hening [Hb.8.33] (Gusti Bendoro Pangeran Haryo Yudonegoro) [Hamengku Buwono VIII]
40061/8 <118> Bendoro Raden Mas Bonokamsi [Hb.8.34] (Gusti Bendoro Pangeran Haryo Dipoyono) [Hamengku Buwono VIII]
40162/8 <118+140> Bendoro Raden Mas Satriyo [Hb.8.36] (Gusti Bendoro Pangeran Haryo Benowo [Hb.7.7.1.1]) [Hamengku Buwono VIII] 40263/8 <118+140> Bendoro Raden Mas Danangjoyo [Hb.8.40] [Hamengku Buwono VIII]
40364/8 <118+533!> Bendoro Raden Mas Robin Haryani [Hb.8.41] (Gusti Bendoro Pangeran Haryo Puger) [Hamengku Buwono VIII] 40465/8 <118+136> Bendoro Raden Ajeng Gusti Siti Sudarmiyah [Hb.8.1] (Gusti Kanjeng Ratu Pembayun) [Hamengku Buwono VIII] 40566/8 <118+136> Bendoro Raden Ajeng Siti Sayadi [Hb.8.3] (Gusti Bendoro Raden Ayu Sindurejo) [Hamengku Buwono VIII] 40667/8 <118+137> Bendoro Raden Ajeng Siti Sadari [Hb.8.4] (Gusti Bendoro Raden Ayu Purbowinoto) [Hamengku Buwono VIII] 40768/8 <118+136> Bendoro Raden Ajeng Siti Kadarmi [Hb.8.6] (Gusti Bendoro Raden Ayu Jayaningrat) [Hamengku Buwono VIII] 40869/8 <118+138> Bendoro Raden Ajeng Siti Kajananywo [Hb.8.11] (Gusti Bendoro Raden Ayu Joyowinoto) [Hamengku Buwono VIII] 40970/8 <118+138> Bendoro Raden Ajeng Siti Nurywadinah [Hb.8.15] (Gusti Bendoro Raden Ayu Condrodiningrat) [Hamengku Buwono VIII] 41071/8 <118+136> Bendoro Raden Ajeng Siti Kuswanayi [Hamengku Buwono VIII] 41172/8 <118+138> Bendor Raden Ajeng Siti Sriwayati [Hb.8.18] (Gusti Bendoro Raden Ayu Purboseputro) [Hamengku Buwono VIII] 41273/8 <118+137> Bendoro Raden Ajeng Siti Swandari [Hb.8.19] (Bendoro Raden Ayu Purwodiningrat) [Hamengku Buwono VIII] 41374/8 <118+137> Bendoro Raden Ajeng Siti Hilalulngasarati [Hb.8.24] (Gusti Bendoro Raden Ayu Kusumodiningrat) [Hamengku Buwono VIII] 41575/8 <118+140> Bendoro Raden Ajeng Siti Pandansari [Hb.8.31] (Gusti Bendoro Raden Ayu Sumarman) [Hamengku Buwono VIII] 41676/8 <118+533!> Bendoro Raden Ajeng Siti Mutosangilun [Hb.8.12] [Hamengku Buwono VIII]
41777/8 <118+533!> Bendoro Raden Ajeng Siti Prayuti [Hb,8.37] [Hamengku Buwono VIII]
41878/8 <118+140> Bendoro Raden Ajeng Siti Widyastuti [Hb.8.38] (Bendoro Raden Ayu Suwarno Handayaningrat) [Hamengku Buwono VIII] 41979/8 <118+533!> Bendoro Raden Ajeng Siti Sutarmin [Hb.8.39] [Hamengku Buwono VIII]
42180/8 <138+?> Raden Ayu Sulastri [Sosroningrat]
42281/8 <138+?> Raden Ayu Rukmini [Sosroningrat]
42382/8 <138+?> Raden Ayu Kardinah [Sosroningrat]
Ist RMAA Reksonegoro, Bupati Tegal
42483/8 <138+?> Raden Ayu Kartinah [Sosroningrat]
42584/8 <138+?> Raden Mas Panji Muljono [Sosroningrat]
42685/8 <138+?> Raden Ayu Sumantri [Sosroningrat]
42786/8 <138+?> Raden Mas Panjiruwito [Sosroningrat]
42987/8 <138+154> Raden Mas Sosrokartono [Sosroningrat]
43088/8 <140> Raden Ayu Saelah [Hb.6.20.1.1] (Raden Ayu Prawirodiharjo) [Pugeran]
43189/8 <140> Raden Ayu Sayatijah [Hb.6.20.1.2] (Raden Ayu Kusumobroto) [Pugeran]
43290/8 <140> Raden Mas Untung [Hb.6.20.1.3] (Raden Lurah Yudowinoto) [Pugeran]
43391/8 <140> Raden Mas Sabar [Hb.6.20.1.4] (Raden Bagus Joyoprayitno) [Pugeran]
43592/8 <217+219!> Bendoro Raden Ayu Rukmidiningdia [Ga.Hb.8.4] [Hb.6.9.3.1] (Bendoro Raden Ayu Rukhihadiningdyah) [Hamengku Buwono VI] 43793/8 <178+170> Raden Lurah Ronoseputro [Hb.7.13.18] (Raden Gledegan Ronoseputro) [Hamengku Buwono VII] 43894/8 <172+647!> Raden Mas Mesyas F. Pannie [Hb.6.9.14.1.1] [Hamengku Buwono VII / Danurejo]
43995/8 <172+647!> Raden Mas Jegot [Hb.7.55.1] [Hamengku Buwono VII / Danurejo]
44096/8 <172+647!> Raden Mas Grangsang S. [Hb.7.55.2] [Hamengku Buwono VII / Danurejo]
44297/8 <172+647!> Raden Ayu Dloereg Poernomosidi Hadjisaroso [Hb.7.55.4] [Hamengku Buwono VII / Danurejo] 44398/8 <172+647!> Raden Ayu Jcm. Gresah [Hb.7.55.5] (Raden Ayu Harjokusumo) [Hamengku Buwono VII / Danurejo] 44499/8 <172+647!> Raden Ayu Semplah [Hb.7.55.6] [Hamengku Buwono VII / Danurejo]
445100/8 <136+118> Bendoro Pangeran Haryo Pakuningrat [Hamengku Buwono VII]
446101/8 <136+118> Bendoro Pangeran Haryo Cokrodiningrat ? (Hamengku Buwono VII) [?]
447102/8 <136+118> Bendoro Raden Ayu Atmo Condrokusumo / Bendoro Raden Ajeng Siti Putria [Hamengku Buwono VII]
448103/8 <136+118> Bendoro Raden Ayu Atmo Condroseputro / Bendoro Raden Ajeng Siti Surat Kabirun [Hamengku Buwono VII]
449104/8 <139+155> Raden Ayu Sudiatinah [Hb.6.20.30.1] [Pugeran]
450105/8 <139+155> Raden Ayu Sri Luhur Sudarinah [Hb.6.20.30.2] (Raden Ayu Sutiarjo) [Pugeran]
451106/8 <139+155> Raden Ajeng Suryantinah [Hb.6.20.30.3] (Raden Ayu Juardi) [Pugeran]
452107/8 <139+156> Raden Mas Suryadi [Hb.6.20.30.4] [Pugeran]
453108/8 <139+156> Raden Mas Purwanto Sudiro [Hb.6.20.30.5] (Romo Poeng) [Pugeran]
454109/8 <139+156> Raden Ajeng Sri Suwarni / Minul [Hb.6.20.30.6] (Raden Ayu Raharjodiposubroto) [Pugeran]
455110/8 <139+156> Raden Mas Tri Suwarno [Hb.6.20.30.7] [Pugeran]
456111/8 <139+156> Raden Ayu Nani Sudaltinah [Hb.6.20.30.8] (Raden Ayu Wahyanto) [Pugeran] 457112/8 <139+156> Raden Mas Sudiharto [Hb.6.20.30.9] [Pugeran]
458113/8 <139+156> Raden Mas Sudiwarno [Hb.6.20.30.10] [Pugeran]
459114/8 <139+156> Raden Mas Budisantoso [Hb.6.20.30.11] [Pugeran]
460115/8 <167+165> Raden Ayu Roosretnodrijanti [Hb.6.20.29.1] [Pugeran]
462116/8 <167+165> Raden Mas Soerjodrijasmoro/Suryodriyasmoro [Hb.6.20.29.3] (Romo Dri) [Pugeran]
463117/8 <167+165> Raden Mas Soerjodrijardono/Suryodriyardono [Hb.6.20.29.4] (Romo Don) [Pugeran]
464118/8 <167+165> Raden Ayu Retnopugiarti [Hb.6.20.29.5] [Pugeran]
465119/8 <167+165> Raden Mas Soerjopugiarto [Hb.6.20.29.6] (Romo Genthong) [Pugeran]
466120/8 <167+165> Raden Ayu Retnopugiartati [Hb.6.20.29.7] [Pugeran]
467121/8 <167+165> Raden Ayu Retnopugiartinah / [Hb.6.20.29.8] (Sitiumyumkasihan) [Pugeran]
468122/8 <167+165> Raden Ajeng Rooswandari [Hb.6.20.29.9] (Raden Ayu Sunandar) [Pugeran]
469123/8 <167+165> Raden Mas Rooswindo/Rooswondo [Hb.6.20.29.10] (Romo Kenthut) [Pugeran]
470124/8 <167+165> Raden Mas Rooswindijatmo [Hb.6.20.29.11] [Pugeran]
472125/8 <166+164> Raden Ayu Kusumardiyah [Hb.6.20.28.4] (Raden Ayu Mugiarjo) [Pugeran] 473126/8 <164+163> Raden Mas Sutihartono Kiswarin [Hb.6.20.26.1] [Pugeran]
474127/8 <164+163> Raden Ayu Sutihartati [Hb.6.20.26.2] (Raden Ayu Kawindro Kusumo) [Pugeran] 475128/8 <164+163> Raden Ayu Sutihartinah [Hb.6.20.26.3] (Raden Ayu Suharjo) [Pugeran]
476129/8 <163> Raden Ajeng Kuswantinah [Hb.6.20.25.1] (Raden Ayu Ibnu Atas Pugiarto) [Pugeran] 477130/8 <163> Raden Ajeng Koeswandiyah [Hb.6.20.25.2] (Raden Ayu Siswopermadi) [Pugeran]
478131/8 <163> Raden Mas Kuswantoro [Hb.6.20.25.3] [Pugeran]
479132/8 <163> Raden Mas Kuswanadji [Hb.6.20.25.4] [Pugeran]
480133/8 <163> Raden Mas Kuswandiyono [Hb.6.20.25.5] (Romo Mentheg) [Pugeran]
481134/8 <163> Raden Ayu Kuslaswisuryantirah [Hb.6.20.25.6] (Raden Ayu Sugiantoro) [Pugeran] 482135/8 <163> Raden Ayu Kusharti [Hb.6.20.25.7] [Pugeran]
483136/8 <163> Raden Mas Kustamto [Hb.6.20.25.8] [Pugeran]
484137/8 <162> Raden Mas Ibnu Suwardo [Hb.6.20.24.1] (Romo Mamiek) [Pugeran]
485138/8 <162> Raden Mas Ibnu Suwardi [Hb.6.20.24.2] (Romo Kampiun) [Pugeran]
486139/8 <162> Raden Mas Ibnu Sudarmadji [Hb.6.20.24.3] [Pugeran]
487140/8 <162> Raden Ajeng Siti Rahmani [Hb.6.20.24.4] (Raden Ayu Kusen Notoprojo) [Pugeran] 488141/8 <162> Raden Ajeng Srikusdaryati/Sripantolo [Hb.6.20.24.5] (Raden Ayu Winarso Condrosangkoyo) [Pugeran] 489142/8 <162> Raden Mas Ibnu Atas Pugiarto [Hb.6.20.24.6] [Pugeran] 490143/8 <162> Raden Mas Ibnu Sukoraharjo [Hb.6.20.24.7] [Pugeran]
491144/8 <162> Raden Ajeng Sasiyah [Hb.6.20.24.8] [Pugeran]
492145/8 <162> Raden Ajeng Sasinah [Hb.6.20.24.9] [Pugeran]
493146/8 <162> Raden Mas Ibnu Pujiraharjo [Hb.6.20.24.10] [Pugeran]
494147/8 <162> Raden Ayu Sri Mulyani [Hb.6.20.24.11] [Pugeran]
495148/8 <162> Raden Mas Ibnu Suwarji [Hb.6.20.24.12] (Raden Mas Ibnu Mulyono) [Pugeran]
496149/8 <161+162> Raden Mas Sukropurnadi [Hb.6.20.22.2] [Pugeran]
498150/8 <160+144> Raden Mas Waluyo [Hb.6.20.21.2] (Raden Mas Abubakar) [Pugeran]
502151/8 <159> Raden Mas Danardono [Hb.6.20.20.1] [Pugeran]
503152/8 <159> Raden Mas Duksino [Hb.6.20.20.2] [Pugeran]
504153/8 <159> Raden Mas Sasongko [Hb.6.20.20.3] [Pugeran]
505154/8 <159> Raden Ajeng Intamiarinah [Hb.6.20.20.4] (Raden Ayu Supriyohartodo) [Pugeran]
506155/8 <159> Raden Ajeng Imtamhasriyah [Hb.6.20.20.5] (Bendoro Raden Ayu Imtamnurswidah / Raden Ayu Suwandhi) [Pugeran]
507156/8 <159> Bendoro Raden Ayu Imtamsaidjah [Hb.6.20.20.6] (Bendoro Raden Ayu Puger) [Pugeran] 508157/8 <159> Raden Mas Purnomo [Hb.6.20.20.8] [Pugeran]
509158/8 <159> Raden Mas Sutengsi [Hb.6.20.20.9] (Raden Bagus Dirjowijoyo) [Pugeran]
510159/8 <159> Raden Mas Sasitoh [Hb.6.20.20.10] [Pugeran]
511160/8 <159> Raden Mas Tjondrodi [Hb.6.20.20.11] (Raden Mas Condrodi) [Pugeran]
512161/8 <159> Raden Ayu Imtamnurnindyah [Hb.6.20.20.12] [Pugeran] 513162/8 <159> Raden Ajeng Imtamakindah [Hb.6.20.20.7] [Pugeran]
514163/8 <156+160> Raden Mas Priyoatmojo [Hb.6.20.16.1] [Pugeran]
515164/8 <156+160> Raden Mas Sukemi / Sukesi [Hb.6.20.16.2] (Raden Mas Cokrowandowo / Cokrowerdoyo) [Pugeran]
516165/8 <156+160> Raden Ayu Sumaryati [Hb.6.20.16.3] (Raden Ayu Sukengsi Darmoatmojo) [Pugeran] 517166/8 <156+160> Raden Mas Sukindar/Sukendar [Hb.6.20.16.4] [Pugeran]
518167/8 <155+158> Raden Mas Yuwarno Slamet [Pugeran]
519168/8 <149+157> Raden Mas Puspomadyo [Hb.6.20.9.1] (Raden Wedono Kismowijoyo) [Pugeran]
520169/8 <149+157> Raden Ajeng Sudinah [Hb.6.20.9.2] [Pugeran]
521170/8 <149+157> Raden Ayu Pustinah [Hb.6.20.9.3] (Bendoro Raden Ayu Retno Wilanten) [Pugeran] 522171/8 <149+157> Raden Mas Madi [hb.6.20.9.4] (Raden Mas Puspomadwi) [Pugeran]
523172/8 <149+157> Raden Mas Kadi [Hb.6.20.9.5] (Raden Mas Puspokane) [Pugeran]
524173/8 <149+157> Raden Mas Ismangil [Hb.6.20.9.6] [Pugeran]
525174/8 <149+157> Raden Mas Puspokirman [Hb.6.20.9.7] [Pugeran]
526175/8 <149+157> Raden Ajeng Pustijah [Hb.6.20.9.8] (Raden Ayu Gondosumarto) [Pugeran]
527176/8 <149+157> Raden Mas Pusdiyo [Hb.6.20.9.9] [Pugeran]
528177/8 <149+157> Raden Ayu Pustirah [Hb.6.20.9.10] [Pugeran]
529178/8 <143> Raden Mas Oranyenasau [Hb.6.20.5.1] (Raden Lurah Condrosari) [Pugeran]
530179/8 <143> Raden Mas Saparjo [Hb.6.20.5.2] [Pugeran]
531180/8 <143> Raden Mas Mardowo [Hb.6.20.5.3] [Pugeran]
532181/8 <143> Raden Ayu Mardewi / Siti Umiramdilah [Hb.6.20.5.4] [Pugeran]
533182/8 <143> Raden Ayu Siti Umiramtilah / Umiramsilah [Ga.Hb.8.6] [Hb.6.20.5.5] (Bendoro Raden Ayu Retnopuspito) [Pugeran] 534183/8 <143> Raden Ayu Siti Umiramsinah [Hb.6.20.5.6] (Raden Ayu Dirjowardoyo) [Pugeran]
535184/8 <143> Raden Mas Mariyunani / [Hb.6.20.5.7] (Raden Wedana Winduwinoto) [Pugeran]
536185/8 <143> Raden Mas Insimulyono / [Hb.6.20.5.9] (Raden Bagus Seputropawoko) [Pugeran]
537186/8 <143> Raden Mas Koharin [Hb.6.20.5.8] (Raden Mas Oemar Kunsamsi) [Pugeran]
538187/8 <221+142!> Bendoro Raden Ayu Siti Kadariyah [Hb.7.20.3] (Bendoro Raden Ayu Jayengsastro) [Hamengku Buwono VII]
539188/8 <221+142!> Bendoro Raden Ayu Siti Yukadiru [Hb.7.20.5] (Bendoro Raden Ayu Poncokusumo) [Pugeran]
540189/8 <221+142!> Bendoro Raden Mas Sayidu [Hb.7.20.8] (Bendoro Pangeran Haryo Cokrodiningrat) [Hamengku Buwono VII] 541190/8 <221+142!> Bendoro Raden Mas Ngaskarul Kadiri [Hb.7.20.12] (Kanjeng Raden Tumenggung Kusumodipuro) [Hamengku Buwono VII]
542191/8 <221+142!> Bendoro Raden Ayu Siti Yungamiru [Hb.7.20.16] (Bendoro Raden Ayu Padmonegoro) [Hamengku Buwono VII]
543192/8 <221+142!> Bendoro Raden Ayu Siti Yukasanu [Hb.7.20.18] [Hamengku Buwono VII] 544193/8 <142+221!> Bendoro Raden Mas Kasanusabi [Hb.7.20.28] (Kanjeng Raden Tumenggung Wiryonegoro) [Hamengku Buwono VII]
545194/8 <141> Raden Ajeng Jaliyah [Hb.6.20.2.1] (Raden Ayu Pringgosumarjo) [Pugeran]
546195/8 <141> Raden Mas Kuswardi [Hb.6.20.2.2] [Pugeran]
547196/8 <141> Raden Mas Kusdiyo [Hb.6.20.2.3] [Pugeran]
548197/8 <141> Raden Ajeng Kodamah [Hb.6.20.2.4] [Pugeran]
549198/8 <141> Raden Ajeng Kustiyah [Hb.6.20.2.5] [Pugeran]
550199/8 <141> Raden Ajeng Kustari [Hb.6.20.2.6] [Pugeran]
551200/8 <141> Raden Mas Kusno / Raden Rio Condroseputro [Hb.6.20.2.7] (Raden Wedono Mudodikusno) [Pugeran]
552201/8 <141> Raden Ajeng Jalinah [Hb.6.20.2.8] (Raden Ayu Projosudibyo) [Pugeran]
553202/8 <141> Raden Mas Kusnadi [Hb.6.20.2.9] (Kanjeng Pangeran Tumenggung Padmonegoro) [Pugeran]
554203/8 <141> Raden Mas Sudarsono [Hb.6.20.2.10] [Pugeran]
555204/8 <118+533!> Bendoro Raden Ajeng Siti Wahyorini [Hb.8.35] [Hamengku Buwono VIII]
556205/8 <118+533!> Bendoro Raden Ayu Siti Sutarsih [Hamengku Buwono VIII]
557206/8 <118+533!> Bendoro Raden Mas Sunuwoto [Hb.8.30] (Gusti Bendoro Pangeran Haryo Hadiwijoyo) [Hamengku Buwono VIII] 558207/8 <196> Raden Mas Agoes Budiarto [Hb.5.9.3.1] [Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]
559208/8 <196> Raden Ayu Tuti Sulastri [Hb.5.9.3.2] [Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]
560209/8 <196> Raden Ayu Agoes Anwari [Hb.5.9.3.3] [Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]
561210/8 <196> Raden Mas Agoes Wiradat [Hb.5.9.3.4] [Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]
562211/8 <196> Raden Ayu Ien Harsini [Hb.5.9.3.5] [Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]
563212/8 <196> Raden Ayu Siti Waito Sahid Sudarjo Hadi Atmojo [Hb.5.9.3.6] [Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]
564213/8 <181+182> Raden Ayu Brotojoyo [Hb.7.27.12] [Hamengku Buwono VII] 565214/8 <201> Raden Ayu Santimah Ismangun [Hb.3.2.22.1.1.1] [Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III] 566215/8 <201> Raden Ayu Soetimah/ [Hb.3.2.22.1.1.2] [Hamengkubuwono] 567216/8 <201+146> Raden Mas Suryo Soeyadi [Hb.3.2.22.1.1.3] [Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III] 568217/8 <201+146> Raden Ayu Soemiati / [Hb.3.2.22.1.1.4] [Hamengkubuwono] 569218/8 <201+146> Raden Ayu Soekartini / [Hb.3.2.22.1.1.5] [Hamengkubuwono]
570219/8 <201+146> Raden Ayu Susilastuti [Hb.3.2.22.1.1.6] [Hamengku Buwono V]
571220/8 <201+146> Raden Ayu Soemarsinah Moestiono [Hb.3.2.22.1.1.7] [Hamengku Buwono V] 572221/8 <201> Raden Ayu Soewarni / [Hb.3.2.22.1.1.8] [Hamengkubuwono] 573222/8 <201> Raden Mas Soewardi [Hb.3.2.22.1.1.9] [Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III] 574223/8 <201> Raden Mas Soebronto [Hb.3.2.22.1.1.10] [Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono III]
perkawinan: <280> Anna [?]
575224/8 <203+184> Raden Ayu Siti [Hb.3.14.3.3.3] / [Hb.6.8.2.3] [Hamengku Buwono III / Hamengku Buwono VI]
576225/8 <203+184> Raden Ayu Dirjo [Hb.3.14.3.3.1] / [Hb.6.8.2.1] [Hamengku Buwono III / Hamengku Buwono VI]
577226/8 <203+184> Raden Ayu Plat [Hb.3.14.3.3.2] / [Hb.6.8.2.2] [Hamengku Buwono III / Hamengku Buwono VI]
578227/8 <202> Raden Mas Sutejo [Hb.3.14.3.2.1] / [Hb.6.8.1.1] [Hamengku Buwono III / Hamengku Buwono VI]
579228/8 <202> Raden Mas Sutikno [Hb.3.14.3.2.2] / [Hb.6.8.1.2] [Hamengku Buwono III / Hamengku Buwono VI]
580229/8 <202> Raden Ayu Sastro Utomo [Hb.3.14.3.2.3] / [Hb.6.8.1.3] [Hamengku Buwono III / Hamengku Buwono VI]
581230/8 <202> Raden Mas Mujamal [Hb.3.14.3.2.4] / [Hb.6.8.1.4] [Hamengku Buwono III / Hamengku Buwono VI]
582231/8 <202> Raden Ayu Joyo Indro [Hb.3.14.3.2.5] / Raden Ayu Martania [Hb.6.8.1.5] [Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono VI] 583232/8 <202> Raden Mas Suryomursand I [Hb.3.14.3.2.6] / [Hb.6.8.1.6] [Hamengku Buwono III / Hamengku Buwono VI]
584233/8 <202> Raden Mujalal [Hb.3.14.3.2.7] / [Hb.6.8.1.7] [Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono VI]
585234/8 <204+185> Kanjeng Raden Tumenggung Mulyokusumo [Hb.4.9.1.1.1] / Kanjeng Raden Tumenggung Dodipuro [Hb.4.8.5.1.1] [Hamengku Buwono IV]
586235/8 <204+185> Kanjeng Raden Tumenggung Kromodeksono [Hb.4.9.1.1.2] / [Hb.4.8.5.1.2] [Hamengku Buwono IV]
587236/8 <205> Raden Mas Abdul Kadir I [Hb.4.10.2.1.1] [Hamengku Buwono IV]
588237/8 <206+186> Raden Ayu Sujinah Tablek Sastropertomo [Hb.4.13.1.1.1] [Hamengku Buwono IV]
589238/8 <243+187> Kanjeng Raden Tumenggung Projodipuro [Hb.7.8.2] [Hamengku Buwono VII] 590239/8 <220+218!> Raden Ayu Siti Jin Sunisai [Hb.6.5.1.1] / [Hb.7.10.1] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII] 591240/8 <220+218!> Raden Mas Kewusnandar / Raden Panji Partodigdoyo [Hb.6.5.1.4] / [Hb.7.10.4] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
592241/8 <220+218!> Raden Ayu Siti Sri Handinah S. [Hb.6.5.1.3] / [Hb.7.10.3] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII] 593242/8 <220+218!> Raden Mas Yusupadi [Hb.6.5.1.2] / [Hb.7.10.2] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII] 594243/8 <118+435!> Bendoro Raden Ajeng Siti Kuswanayi [Hb.8.17] (Gusti Bendoro Raden Ayu Cokrodiningrat) [Hamengku Buwono VIII] 595244/8 <142+221!> Bendoro Pangeran Haryo Cokrodiningrat [Hb.7.20.8] (Bendoro Raden Mas Sayidu) [Hamengku Buwono VII] 596245/8 <217+219!> Raden Ayu Purbaningrum [Ga.Hb.7.20.5] [Hb.6.5.2.2] [Hamengku Buwono VI] 597246/8 <221+596!> Bendoro Raden Ajeng Siti Sabikatun [Hb.7.20.26] [Hamengku Buwono VII]
598247/8 <221+128> Bendoro Raden Mas Mausofi [Hb.7.20.30] [Hamengku Buwono VII]
599248/8 <221+128> Bendoro Raden Mas Mashurun [Hb.7.20.19] [Hamengku Buwono VII]
600249/8 <221+128> Bendoro Raden Mas Kolonel [Hb.7.20.7] (Bendoro Kanjeng Raden Tumenggung Riyokusumo) [Hamengku Buwono VII]
601250/8 <221+128> Bendoro Raden Mas Sukadari [Hb.7.20.9] (Bendoro Kanjeng Raden Tumenggung Cokronegoro) [Hamengku Buwono VII]
602251/8 <221+128> Bendoro Raden Mas Mukeyan [Hb.7.20.13] [Hamengku Buwono VII]
603252/8 <221+128> Bendoro Raden Mas Kabinulngaskari [Hb.7.20.14] [Hamengku Buwono VII]
604253/8 <221+128> Bendoro Raden Ajeng Siti Sulatun [Hb.7.20.24] [Hamengku Buwono VII] 605254/8 <221+128> Bendoro Raden Mas Hertog [Hb.7.20.20] [Hamengku Buwono VII]
606255/8 <221+128> Bendoro Raden Ajeng Siti Mustokirun [Hb.7.20.17] (Bendoro Raden Ayu Hangabehi) [Hamengku Buwono VII] 607256/8 <221+128> Bendoro Raden Mas Saluku [Hb.7.20.11] (Bendoro Kanjeng Raden Tumenggung Purbodiningrat) [Hamengku Buwono VII]
608257/8 <221+128> Bendoro Raden Mas Wafirulkotrari [Hb.7.20.4] [Hamengku Buwono VII] 609258/8 <217+219!> Raden Mas Sulalonkorn [Hb.6.5.2.3] [Hamengku Buwono VI]
610259/8 <219+217!> Raden Ayu Hadikusumo Sepuh [Gp.Hb.7.58.1] [Hb.6.5.2.4] [Hamengku Buwono VI] 611260/8 <227> Raden Ayu Hadikusumo Enem [Gp.Hb.7.58.2] [Hb.6.9.7.3] [Hamengku Buwono VI] 612261/8 <176+610!> Raden Mas Ngaskarun [Hb.7.58.1] (Kanjeng Raden Tumenggung Purbokusumo) [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
613262/8 <176+610!> Raden Ajeng Suwasti [Hb.6.5.2.4.2] [Hb.7.58.5] (Raden Ayu Suryosumarno) [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII] 614263/8 <214+216!> Raden Ajeng Niken Raketan [Hb.6.5.4.3] / Raden Ayu Santosa Harsono [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
615264/8 <211+589!> Raden Mas Bani [Hb.6.5.7.1] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
616265/8 <211+589!> Raden Mas Mitpangun [Hb.6.5.7.2] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
617266/8 <211+589!> Raden Ayu Parul Projodiningrat [Hb.6.5.7.3] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
620267/8 <121+149> Raden Mas Utaryo Notodirjo [Hb.6.17.4.5] [Hamengku Buwono VI / Notodirjo]
621268/8 <121+149> Raden Ayu Utami Notodirjo [Hb.6.17.4.4] [Hamengku Buwono VI / Notodirjo]
625269/8 <301> Raden Ayu Atasti [Hb.6.18.4.10] [Hamengku Buwono VI] 626270/8 <222> Raden Ayu Sosrowiryono [Hb.6.9.1.1] [Hamengku Buwono VI]
627271/8 <222> Raden Ayu Jayengprakoso [Hb.6.9.1.2] [Hamengku Buwono VI]
628272/8 <222> Raden Ayu Purwosudarmo [Hb.6.9.1.3] [Hamengku Buwono VI]
629273/8 <222> Raden Ajeng Muskasiyah [Hb.6.9.1.4] [Hamengku Buwono VI]
630274/8 <228> Raden Ayu Pringgosastrosutadikusno [Hb.6.9.8.1] [Hamengku Buwono VI] 631275/8 <229> Raden Mas Murhadiningrat [Hb.6.9.9.1] [Hamengku Buwono VI]
633276/8 <230> Raden Mas Atmowijoyo [Hb.6.9.11.1] [Hamengku Buwono VI]
634277/8 <230> Kanjeng Raden Tumenggung Kuncorohadiningrat [Hb.6.9.11.2] [Hamengku Buwono VI]
635278/8 <231> Raden Ayu Harjowisastro [Hb.6.9.12.1] [Hamengku Buwono VI]
636279/8 <231> Raden Ayu Kusumowidagdo [Hb.6.9.12.2] [Hamengku Buwono VI]
637280/8 <231> Raden Ayu Dirjosukarto [Hb.6.9.12.3] [Hamengku Buwono VI]
638281/8 <233> Raden Mas Satrioraharjo [Hb.6.9.14.10] [Hamengku Buwono VI]
639282/8 <233> Raden Ayu Sumarman [Hb.6.9.14.9] [Hamengku Buwono VI]
640283/8 <233> Raden Ajeng Kussaptoruji [Hb.6.9.14.8] [Hamengku Buwono VI]
641284/8 <233> Raden Ajeng Ismihari [Hb.6.9.14.7] [Hamengku Buwono VI]
642285/8 <233> Raden Ajeng Sitiwidayati [Hb.6.9.14.6] [Hamengku Buwono VI]
643286/8 <233> Raden Mas Nukadar [Hb.6.9.14.5] [Hamengku Buwono VI]
644287/8 <233> Raden Mas Suprapto [Hb.6.9.14.4] [Hamengku Buwono VI]
645288/8 <233> Raden Nganten Yudosebrongto [Hb.6.9.14.3] [Hamengku Buwono VI] 646289/8 <233> Raden Ajeng Susilastuti [Hb.6.9.14.2] [Hamengku Buwono VI]
648290/8 <234> Raden Mas Suryokusumo [Hb.6.9.15.1] [Hamengku Buwono VI]
649291/8 <234> Raden Mas Ismanji [Hb.6.9.15.10] [Hamengku Buwono VI]
650292/8 <234> Raden Ayu Abdul Ali [Hb.6.9.15.9] [Hamengku Buwono VI]
651293/8 <234> Raden Ayu Darmokusumo [Hb.6.9.15.8] [Hamengku Buwono VI]
652294/8 <234> Raden Ayu Tjongok [Hb.6.9.15.7] [Hamengku Buwono VI]
653295/8 <234> Raden Mas Suwarnido [Hb.6.9.15.6] [Hamengku Buwono VI]
654296/8 <234> Raden Mas Djody Gondokusumo [Hb.6.9.15.5] [Hamengku Buwono VI]
655297/8 <234> Raden Mas Sukra [Hb.6.9.15.3] [Hamengku Buwono VI]
656298/8 <234> Raden Mas Suwarnio [Hb.6.9.15.4] [Hamengku Buwono VI]
657299/8 <234> Raden Ayu Subono [Hb.6.9.15.2] [Hamengku Buwono VI] 658300/8 <175> Raden Ayu Purbowinoto [Hb.7.1.1] [Hamengku Buwono VII] 659301/8 <131> Kanjeng Pangeran Haryo Cakraningrat [Hb.6.11.1.1] [Hamengku Buwono VI]
660302/8 <131> Raden Ayu Mangkudilogo [Hb.6.11.1.2] [Hamengku Buwono VI]
661303/8 <131> Raden Ayu Danudiningrat [Hb.6.11.1.3] [Hamengku Buwono VI]
662304/8 <131> Raden Mas Joyodimurti [Hb.6.11.1.4] [Hamengku Buwono VI]
663305/8 <131> Raden Ajeng Subiabtinah [Hb.6.11.1.5] (Raden Ayu Harsono) [Hamengku Buwono VI]
664306/8 <131> Raden Mas Supomeleng [Hb.6.11.1.6] [Hamengku Buwono VI]
665307/8 <131> Raden Mas Ngarjani [Hb.6.11.1.7] [Hamengku Buwono VI]
666308/8 <131> Raden Ayu Ronggo Kusmen [Hb.6.11.1.8] [Hamengku Buwono VI]
667309/8 <131> Raden Ajeng Siti Rahayu Widayatinah [Hb.6.11.1.9] (Raden Ayu Mashur Tejodiningrat) [Hamengku Buwono VI] 668310/8 <237> Raden Panji Partowinoto [Hb.6.11.3.1] [Hamengku Buwono VI]
669311/8 <237> Raden Ayu Brotosudirjo [Hb.6.11.3.2] [Hamengku Buwono VI]
670312/8 <237> Raden Mas Henrich Van Roos [Hb.6.11.3.5] [Hamengku Buwono VI]
671313/8 <237> Kanjeng Raden Tumenggung Prawirodiningrat [Hb.6.11.3.4] [Hamengku Buwono VI]
672314/8 <237> Kanjeng Raden Tumenggung Prawirodirejo [Hb.6.11.3.3] [Hamengku Buwono VI] 673315/8 <346> Raden Ayu Prawirodirjo [Hb.7.19.2] [Hamengku Buwono VII] 674316/8 <239+658!> Raden Ayu Yudoyono [Hb.6.11.5.1] [Hb.7.1.1.1] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
675317/8 <239+658!> Kanjeng Pangeran Haryo Purbowinoto II [Hb.6.11.5.2] [Hb.7.1.1.2] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII] 676318/8 <239+658!> Raden Bekel Sastroyuwono [Hb.7.1.1.8] (Raden Mas Teguh Bandarul Kabir) [Hamengku Buwono VIII]
677319/8 <239+658!> Raden Bekel Atmowinarno [Hb.7.1.1.7] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
678320/8 <239+658!> Raden Ayu Subono [Hb.7.1.1.6] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
679321/8 <239+658!> Raden Bekel Purbodikoro [Hb.7.1.1.4] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
680322/8 <239+658!> Raden Ayu Siti Kumaryati [Hb.7.1.1.5] (Raden Ayu Mustejo) [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
681323/8 <239+658!> Raden Panji Takyidunastri [Hb.7.1.1.3] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
682324/8 <241> Raden Ayu Mangundipuro [Hb.6.11.7.1] [Hamengku Buwono VI]
683325/8 <242+1005!> Kanjeng Pangeran Haryo Purwodiningrat [Hb.7.4.1.1] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII] 684326/8 <242+1005!> Raden Ayu Labaningrat [Hb.6.11.8.2] [Hamengku Buwono VI]
685327/8 <242+1005!> Raden Ayu Ronggo Kusnendar [Hb.6.11.8.3] [Hamengku Buwono VI]
686328/8 <242> Raden Mas Suwarjono [Hb.6.11.8.4] [Hamengku Buwono VI]
687329/8 <242+1005!> Raden Mas Atmosudibyo [Hb.6.11.8.5] [Hamengku Buwono VI]
688330/8 <242+1005!> Raden Mas Lunggadung [Hb.6.11.8.6] (Raden Mas Mulasdi) [Hamengku Buwono VI]
689331/8 <242> Raden Mas Sukirbeman [Hb.6.11.8.9] [Hamengku Buwono VI]
690332/8 <242> Raden Ayu Salikun Dirjo Wiguno [Hb.6.11.8.8] [Hamengku Buwono VI]
691333/8 <242> Raden Ajeng Siti Sutiyarti [Hb.6.11.8.7] [Hamengku Buwono VI]
692334/8 <255+185!> Raden Ayu Gunopranoto [Hb.7.22.8] [Hamengku Buwono VII]
693335/8 <255+185!> Raden Ayu Suryohalpito [Hb.7.22.7] [Hamengku Buwono VII]
694336/8 <255+185!> Raden Ayu Prawirodiningrat [Hb.7.22.6] [Hamengku Buwono VII]
695337/8 <255+185!> Raden Panji Partowiyono [Hb.7.22.2] [Hamengku Buwono VII]
696338/8 <255+185!> Raden Bekel Suryohalpito [Hb.7.22.3] [Hamengku Buwono VII]
697339/8 <185+255!> Raden Lurah Atmocondropuspito [Hb.7.22.4] [Hamengku Buwono VII]
698340/8 <185+255!> Raden Ajeng Kusmaryati [Hb.7.22.5] [Hamengku Buwono VII]
699341/8 <185+255!> Kanjeng Raden Tumenggung Sindurejo [Hb.7.22.1] [Hamengku Buwono VII] 700342/8 <246> Raden Ajeng Kusretno Kasiyah [Hb.6.11.10.1] [Hamengku Buwono VI]
701343/8 <246> Raden Mas Tamtanus [Hb.6.11.10.2] [Hamengku Buwono VI]
702344/8 <246> Raden Mas Iskandar [Hb.6.11.10.3] [Hamengku Buwono VI]
703345/8 <246> Raden Mas Sidarto [Hb.6.11.10.4] [Hamengku Buwono VI]
704346/8 <246> Raden Ayu Sayidiyah Tanidipuro [Hb.6.11.10.5] [Hamengku Buwono VI]
705347/8 <186> Raden Ajeng Kustinah [Hb.6.11.11.1] [Hamengku Buwono VI]
706348/8 <129> Raden Mas Jamburutari [Hb.6.11.12.1] [Hamengku Buwono VI]
707349/8 <187> Raden Ayu Kartodiprojo [Hb.6.11.13.1] [Hamengku Buwono VI]
708350/8 <187> Raden Lurah Suryodiprojo II [Hb.6.11.13.2] [Hamengku Buwono VI]
709351/8 <187> Raden Ayu Wirodiharjo [Hb.6.11.13.3] [Hamengku Buwono VI]
710352/8 <125> Bendoro Raden Ajeng Ipji Dangunikri [Hb.6.11.14.1] [Hamengku Buwono VI]
711353/8 <125> Bendoro Raden Mas Najatun Ngadiati [Hb.6.11.14.2] [Hamengku Buwono VI]
712354/8 <125> Bendoro Raden Mas Solikut Takiyati [Hb.6.11.14.3] [Hamengku Buwono VI]
713355/8 <126> Raden Bekel Atmonewoko [Hb.6.11.15.1] [Hamengku Buwono VI]
714356/8 <126> Raden Ajeng Waskito [Hb.6.11.15.2] [Hamengku Buwono VI]
715357/8 <126> Raden Mas Sumarsono [Hb.6.11.15.3] [Hamengku Buwono VI]
716358/8 <126> Raden Ajeng Siti Mustinah [Hb.6.11.15.4] [Hamengku Buwono VI] 717359/8 <128+247!> Raden Mas Maliki [Hb.6.11.17.1] [Hamengku Buwono VI]
718360/8 <128+247!> Raden Ajeng Widyosastrodipuro [Hb.6.11.17.2] [Hamengku Buwono VI]
719361/8 <128+247!> Raden Ajeng Atmosudibyo [Hb.6.11.17.3] [Hamengku Buwono VI]
720362/8 <128+247!> Raden Nganten Noyoseputro [Hb.6.11.17.16] [Hamengku Buwono VI]
721363/8 <128+247!> Raden Mas Ngantamil Manpirali Istihar [Hb.6.11.17.15] [Hamengku Buwono VI]
722364/8 <128+247!> Raden Mas Joko [Hb.6.11.17.14] [Hamengku Buwono VI]
723365/8 <128+247!> Raden Ajeng Siti Kurulwaswaskabil [Hb.6.11.17.13] [Hamengku Buwono VI]
724366/8 <128+247!> Raden Ayu Suryoputro [Hb.6.11.17.12] [Hamengku Buwono VI]
725367/8 <128+247!> Raden Bekel Suryohalpito [Hb.6.11.17.11] [Hamengku Buwono VI]
726368/8 <247+128!> Raden Bekel Atmo Condrowiloyo [Hb.6.11.17.10] [Hamengku Buwono VI]
727369/8 <247+128!> Raden Ajeng Siti Rohmani [Hb.6.11.17.9] [Hamengku Buwono VI]
728370/8 <247+128!> Raden Lurah Atmo Condrodiprojo [Hb.6.11.17.8] [Hamengku Buwono VI]
729371/8 <247+128!> Raden Wedana Joyoseputro [Hb.6.11.17.7] [Hamengku Buwono VI]
730372/8 <247+128!> Raden Mas Raharjo [Hb.6.11.17.6] [Hamengku Buwono VI]
731373/8 <247+128!> Raden Ajeng Siti Rupinah [Hb.6.11.17.5] [Hamengku Buwono VI]
732374/8 <128+247!> Raden Mas Atmocondropuspito [Hb.6.11.17.4] [Hamengku Buwono VI]
733375/8 <128+247!> Raden Ayu Suryosuparjo [Hb.6.11.17.17] [Hamengku Buwono VI]
734376/8 <188> Raden Mas Rio Yosodipuro [Hb.6.11.20.1] [Hamengku Buwono VI]
735377/8 <188> Raden Mas Kajakasari [Hb.6.11.20.2] [Hamengku Buwono VI]
736378/8 <188> Raden Ajeng Siti Rukmi [Hb.6.11.20.3] [Hamengku Buwono VI]
737379/8 <188> Raden Ayu Supardi [Hb.6.11.20.5] [Hamengku Buwono VI]
738380/8 <188> Raden Mas Ibnu Umar [Hb.6.11.20.4] [Hamengku Buwono VI]
739381/8 <179+189!> Raden Ajeng Siti Yubeyinu [Hb.7.17.25] (Raden Ayu Pusponegoro) [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII] 740382/8 <179+189!> Raden Mas Baninaslun [Hb.7.17.28] (Kanjeng Raden Tumenggung Danukusumo) [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
741383/8 <179+189!> Raden Mas Abimanyu [Hb.7.17.30] (Kanjeng Raden Tumenggung Reksokusumo) [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
742384/8 <179+189!> Raden Ajeng Kustamtinah [Hb.7.17.33] (Raden Ayu Sinduseputro) [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII] 743385/8 <189+179!> Raden Mas Darmadi [Hb.7.17.35] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
744386/8 <190> Raden Mas Satryo Raharjo [Hb.6.11.23.4] [Hamengku Buwono VI]
745387/8 <190> Raden Ajeng Sumarman [Hb.6.11.23.3] [Hamengku Buwono VI]
746388/8 <190> Raden Ajeng Kussaptiriji [Hb.6.11.23..2] [Hamengku Buwono VI]
747389/8 <190> Raden Ajeng Siti Widyowati [Hb.6.11.23.1] [Hamengku Buwono VI]
748390/8 <191> Raden Ajeng Siti Sutyarti [Hb.6.11.24.1] [Hamengku Buwono VI]
749391/8 <191> Raden Ajeng Siti Sujati [Hb.6.11.24.2] [Hamengku Buwono VI]
750392/8 <191> Raden Mas Wiwoho [Hb.6.11.24.3] [Hamengku Buwono VI]
751393/8 <191> Raden Ajeng Siti Suryati [Hb.6.11.24.7] [Hamengku Buwono VI] 752394/8 <191> Raden Ajeng Siti Swati [Hb.6.11.24.5] [Hamengku Buwono VI]
753395/8 <191> Raden Ajeng Siti Suhatining [Hb.6.11.24.6] [Hamengku Buwono VI] 754396/8 <191> Raden Ajeng Siti Sudaryati [Hb.6.11.24.4] [Hamengku Buwono VI] 755397/8 <192> Raden Mas Kuswarddhana [Hb.6.11.25.1] [Hamengku Buwono VI] 756398/8 <192> Raden Ayu Yudonegoro [Hb.6.11.25.2] [Hamengku Buwono VI]
757399/8 <249> Raden Mas Renessanu Isboi [Hb.6.11.27.8] [Hamengku Buwono VI]
758400/8 <249> Raden Ajeng Siti Isbiyunu [Hb.6.11.27.6] (Raden Ayu Suharsono Hadikusumo) [Hamengku Buwono VI] 759401/8 <249> Raden Mas Suroso Issuwandhono [Hb.6.11.27.7] [Hamengku Buwono VI]
760402/8 <249> Raden Ajeng Siti Iswandari [Hb.6.11.27.5] [Hamengku Buwono VI] 761403/8 <249> Raden Ayu Isbiyantirin [Hb.6.11.27.4] [Hamengku Buwono VI]
762404/8 <249> Raden Ajeng Sosrokusumo [Hb.6.11.27.3] [Hamengku Buwono VI]
763405/8 <249> Raden Mas Isbenu Katamsi [Hb.6.11.27.2] [Hamengku Buwono VI]
764406/8 <249> Raden Mas Sidarta [Hb.6.11.27.1] [Hamengku Buwono VI]
765407/8 <257> Raden Ajeng Darudewi Wahyuwidayati [Hb.6.11.28.2] [Hamengku Buwono VI] 766408/8 <257> Raden Mas Puntodewo Cahyo Wahyudi [Hb.6.11.28.3] [Hamengku Buwono VI]
767409/8 <257> Raden Ajeng Puntodewi Runtung Wahyuni [Hb.6.11.28.1] [Hamengku Buwono VI]
768410/8 <250> Raden Ajeng Siti Kaharmiyah [Hb.6.11.29.1] [Hamengku Buwono VI]
769411/8 <250> Raden Ajeng Siti Sumarti [Hb.6.11.29.2] [Hamengku Buwono VI]
770412/8 <250> Raden Mas Jatiwirawan [Hb.6.11.29.3] [Hamengku Buwono VI]
771413/8 <250> Raden Mas Irawan [Hb.6.11.29.4] [Hamengku Buwono VI]
772414/8 <250> Raden Mas Joko Kusumo [Hb.6.11.29.5] [Hamengku Buwono VI]
773415/8 <250> Raden Mas Basudewo [Hb.6.11.29.6] [Hamengku Buwono VI]
774416/8 <250> Raden Ajeng Siti Kahariyah [Hb.6.11.29.7] [Hamengku Buwono VI]
775417/8 <250> Raden Ajeng Siti Haryani [Hb.6.11.29.8] [Hamengku Buwono VI] 776418/8 <250> Raden Mas Rupotolo [Hb.6.11.29.9] [Hamengku Buwono VI]
777419/8 <251+1069!> Raden Ajeng Siti Roousmiyati [Hb.7.14.1] (Raden Ayu Jiteng Marsudi) [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII] 778420/8 <251+1069!> Raden Mas Roosmiyanto [Hb.7.14.2] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
779421/8 <251+1069!> Raden Ajeng Siti Kisrunatini [Hb.7.14.3] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
780422/8 <251+1069!> Raden Mas Ibnu Roosamsi [Hb.7.14.4] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
781423/8 <251+1069!> Raden Mas Sumarooshaji [Hb.7.14.5] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
782424/8 <251+1069!> Raden Mas Bonorassid [Hb.7.14.6] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
783425/8 <136+251!> Raden Ajeng Siti Rokhyati Roosmiyatsih [Hb.7.14.7] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
784426/8 <300> Raden Mas Suwahyohadi [Hb.6.18.45.1] [Hamengku Buwono VI]
785427/8 <300> Raden Ajeng Atas Sriharjani [Hb.6.18.45.2] [Hamengku Buwono VI]
786428/8 <300> Raden Mas Susetyohadi [Hb.6.18.45.3] [Hamengku Buwono VI]
787429/8 <263> Raden Ajeng Suharmi [Hb.6.18.43.1] [Hamengku Buwono VI]
788430/8 <287> Raden Ajeng Siti Kusumandari [Hb.6.18.21.1] [Hamengku Buwono VI]
789431/8 <287> Raden Ajeng Siti Kusumastuti [Hb.6.18.21.2] [Hamengku Buwono VI]
790432/8 <286> Raden Mas Atas Hariyono [Hb.6.18.20.1] [Hamengku Buwono VI]
791433/8 <286> Raden Ajeng Atas Hariyani [Hb.6.18.20.5] [Hamengku Buwono VI]
792434/8 <286> Raden Mas Atas Haripranowo [Hb.6.18.20.4] [Hamengku Buwono VI]
793435/8 <286> Raden Mas Atas Haripranoto [Hb.6.18.20.3] [Hamengku Buwono VI]
794436/8 <286> Raden Mas Atas Hariyanto [Hb.6.18.20.2] [Hamengku Buwono VI]
795437/8 <285> Raden Ajeng Sri Rahayu [Hb.6.18.19.1] [Hamengku Buwono VI]
796438/8 <285> Raden Ajeng Parlentien [Hb.6.18.19.2] [Hamengku Buwono VI]
797439/8 <281+1082!> Raden Mas Sasongko Kumoro [Hb.7.20.15.1] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII] 798440/8 <281+1082!> Raden Mas Suryo Kumoro [Hb.7.20.15.2] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
799441/8 <281+1082!> Raden Ajeng Retno Kumoro [Hb.7.20.15.3] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
800442/8 <284> Raden Mas Mustikojati [Hb.6.18.17.1] [Hamengku Buwono VI]
801443/8 <282> Raden Mas Sudewo [Hb.6.18.16.2] [Hamengku Buwono VI]
802444/8 <282> Raden Mas Dewobroto [Hb.6.18.16.3] [Hamengku Buwono VI]
803445/8 <282> Raden Ajeng Utari [Hb.6.18.16.4] [Hamengku Buwono VI]
804446/8 <282> Raden Mas Susanto [Hb.6.18.16.5] [Hamengku Buwono VI]
805447/8 <282> Raden Ajeng Kusumaryarti [Hb.6.18.16.1] [Hamengku Buwono VI]
806448/8 <282> Raden Ajeng Farida Muryati [Hb.6.18.16.7] [Hamengku Buwono VI]
807449/8 <282> Raden Ajeng Wahyuwiyati [Hb.6.18.16.6] [Hamengku Buwono VI]
808450/8 <284> Raden Ajeng Susiloretno [Hb.6.18.17.2] [Hamengku Buwono VI]
809451/8 <284> Raden Ajeng Sukretiyowati [Hb.6.18.17.3] [Hamengku Buwono VI]
810452/8 <284> Raden Ajeng Sridonoharti [Hb.6.18.17.4] [Hamengku Buwono VI]
811453/8 <284> Raden Mas Jatmikohadi [Hb.6.18.17.5] [Hamengku Buwono VI]
812454/8 <284> Raden Ajeng Kuswantiyotatmi [Hb.6.18.17.6] [Hamengku Buwono VI]
813455/8 <284> Raden Ajeng Sudarsini [Hb.6.18.17.8] [Hamengku Buwono VI]
814456/8 <284> Raden Ajeng Iswarastuti [Hb.6.18.17.7] [Hamengku Buwono VI]
815457/8 <284> Raden Ajeng Kusumodewati [Hb.6.18.17.9] [Hamengku Buwono VI]
816458/8 <280> Raden Mas Usaeni [Hb.6.18.13.2] [Hamengku Buwono VI]
817459/8 <280> Raden Ajeng Ispahano [Hb.6.18.13.1] [Hamengku Buwono VI]
818460/8 <283> Raden Mas Arban [Hb.6.18.14.2] [Hamengku Buwono VI]
819461/8 <283> Raden Mas Armianto [Hb.6.18.14.1] [Hamengku Buwono VI]
820462/8 <283> Raden Ajeng Armiatun [Hb.6.18.14.3] [Hamengku Buwono VI]
821463/8 <283> Raden Ajeng Armiati [Hb.6.18.14.4] [Hamengku Buwono VI]
822464/8 <283> Raden Ajeng Armiastuti [Hb.6.18.14.5] [Hamengku Buwono VI]
823465/8 <283> Raden Ajeng Ardiatun [Hb.6.18.14.6] [Hamengku Buwono VI]
824466/8 <283> Raden Ajeng Ardaninggar [Hb.6.18.14.11] [Hamengku Buwono VI]
825467/8 <283> Raden Mas Arianto [Hb.6.18.14.10] [Hamengku Buwono VI]
826468/8 <283> Raden Mas Ardianto [Hb.6.18.14.9] [Hamengku Buwono VI]
827469/8 <283> Raden Ajeng Ardiati [Hb.6.18.14.8] [Hamengku Buwono VI]
828470/8 <283> Raden Mas Ariseno [Hb.6.18.14.7] [Hamengku Buwono VI]
829471/8 <275> Raden Mas Barlow Sidhanti [Hb.6.18.12.1] [Hamengku Buwono VI]
830472/8 <275> Raden Ajeng Bariori Atas Riati [Hb.6.18.12.2] [Hamengku Buwono VI]
831473/8 <275> Raden Ayu Barnisriati [Hb.6.18.12.3] [Hamengku Buwono VI]
832474/8 <275> Raden Mas Barnorianto [Hb.6.18.12.4] [Hamengku Buwono VI]
833475/8 <275> Raden Ajeng Sri Suryati [Hb.6.18.12.5] [Hamengku Buwono VI] 834476/8 <275> Raden Mas Bardio [Hb.6.18.12.13] [Hamengku Buwono VI]
835477/8 <275> Raden Mas Barmono [Hb.6.18.12.12] [Hamengku Buwono VI]
836478/8 <275> Raden Mas Bardono [Hb.6.18.12.11] [Hamengku Buwono VI]
837479/8 <275> Raden Ajeng Barsiam [Hb.6.18.12.10] [Hamengku Buwono VI]
838480/8 <275> Raden Ajeng Barri Hastuti [Hb.6.18.12.9] [Hamengku Buwono VI]
839481/8 <275> Raden Mas Raharjo [Hb.6.18.12.7] [Hamengku Buwono VI]
840482/8 <275> Raden Mas Kusumo Suprapto [Hb.6.18.12.8] [Hamengku Buwono VI]
841483/8 <275> Raden Ajeng Sri Indarti [Hb.6.18.12.6] [Hamengku Buwono VI]
842484/8 <273> Raden Ajeng Atas Waruti [Hb.6.18.11.5] [Hamengku Buwono VI]
843485/8 <273> Raden Ajeng Atas Sriyati [Hb.6.18.11.4] [Hamengku Buwono VI]
844486/8 <273> Raden Mas Supratiknyo [Hb.6.18.11.1] [Hamengku Buwono VI]
845487/8 <273> Raden Mas Suhardiman [Hb.6.18.11.2] [Hamengku Buwono VI]
846488/8 <273> Raden Ajeng Atas Suwartinah [Hb.6.18.11.3] [Hamengku Buwono VI]
847489/8 <270> Raden Mas Surodi [Hb.6.18.8.1] [Hamengku Buwono VI]
848490/8 <262> Raden Ajeng Atas Kartini [Hb.6.18.7.1] [Hamengku Buwono VI]
849491/8 <258> Raden Mas Sakirdanmerski [Hb.6.18.1.1] [Hamengku Buwono VI]
850492/8 <258> Raden Mas Sudiyanto [Hb.6.18.1.5] [Hamengku Buwono VI]
851493/8 <258> Raden Ajeng Emperatrice [Hb.6.18.1.4] [Hamengku Buwono VI]
852494/8 <258> Raden Mas Alberdien [Hb.6.18.1.3] [Hamengku Buwono VI]
853495/8 <258> Raden Mas Danurdono [Hb.6.18.1.2] [Hamengku Buwono VI]
854496/8 <259> Raden Mas Ibnusapari [Hb.6.18.2.1] [Hamengku Buwono VI]
855497/8 <259> Raden Ajeng Sri Ambarkustin [Hb.6.18.2.5] [Hamengku Buwono VI]
856498/8 <259> Raden Mas Ibnu Saipur [Hb.6.18.2.4] [Hamengku Buwono VI]
857499/8 <259> Raden Mas Alwimalebari [Hb.6.18.2.3] [Hamengku Buwono VI]
858500/8 <259> Raden Ajeng S. Sajarahbanun [Hb.6.18.2.2] [Hamengku Buwono VI]
859501/8 <130> Raden Mas Sudomo [Hb.6.18.3.3] [Hamengku Buwono VI]
860502/8 <130> Raden Ajeng Niniek [Hb.6.18.3.1] [Hamengku Buwono VI]
861503/8 <130> Raden Ajeng Kustanti [Hb.6.18.3.2] [Hamengku Buwono VI]
862504/8 <130> Raden Ajeng Suwasti [Hb.6.18.3.4] [Hamengku Buwono VI]
863505/8 <130> Raden Ajeng Sriana [Hb.6.18.3.5] [Hamengku Buwono VI]
864506/8 <130> Raden Mas Harjosubroto [Hb.6.18.3.6] (Kanjeng Raden Tumenggung Kusumodiningrat) [Hamengku Buwono VI] 865507/8 <130> Raden Mas Harjowiono [Hb.6.18.3.7] [Hamengku Buwono VI]
866508/8 <130> Raden Ajeng Constantien [Hb.6.18.3.8] [Hamengku Buwono VI]
867509/8 <130> Raden Mas Mustolo [Hb.6.18.3.9] [Hamengku Buwono VI]
868510/8 <130> Raden Mas Harjo Seputro [Hb.6.18.3.10] [Hamengku Buwono VI]
869511/8 <130+174!> Raden Mas Samsurohini [Hb.7.54.1] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII] 870512/8 <130+174!> Raden Mas Mursanto [Hb.7.54.2] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
871513/8 <130+174!> Raden Mas Sakuntolo [Hb.7.54.3] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
872514/8 <130+174!> Raden Ajeng Suyadilah [Hb.7.54.4] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII] 873515/8 <302+143> Raden Mas Sardono [Hb.7.68.4] [Hamengku Buwono VII] 874516/8 <130+174!> Raden Ayu Suyatilah [Hb.7.54.5] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
875517/8 <130> Raden Mas Jatiprakoso [Hb.6.18.3.2.4] [Hamengku Buwono VI]
876518/8 <130> Raden Mas Jatiprayitno [Hb.6.18.3.2.5] [Hamengku Buwono VI]
877519/8 <260> Raden Ajeng S. Sutarin [Hb.6.18.6.1] [Hamengku Buwono VI]
878520/8 <301> Raden Ajeng Utarin [Hb.6.18.4.1] (Raden Ayu Satochid Kartanegara) [Hamengku Buwono VI] 879521/8 <301> Raden Mas Umarsono Kusumo Utoyo [Hb.6.18.4.2] [Hamengku Buwono VI]
880522/8 <301> Raden Mas Ariono Kusumo Utoyo [Hb.6.18.4.4] [Hamengku Buwono VI]
881523/8 <301> Raden Mas Hadiono Kusumo Utoyo [Hb.6.18.4.3] [Hamengku Buwono VI]
882524/8 <301> Raden Ajeng Utariah [Hb.6.18.4.5] (Raden Ayu Sudirman Kartohadiprojo) [Hamengku Buwono VI] 883525/8 <301> Raden Mas Sutodo Kusumo Utoyo [Hb.6.18.4.6] [Hamengku Buwono VI]
884526/8 <301> Raden Mas Utopo Kusumo Utoyo [Hb.6.18.4.7] [Hamengku Buwono VI]
885527/8 <301> Raden Ajeng Atashari [Hb.6.18.4.11] (Raden Ayu Martono) [Hamengku Buwono VI]
886528/8 <301> Raden Mas Usadarto Kusumo Utoyo [Hb.6.18.4.12] [Hamengku Buwono VI]
887529/8 <301> Raden Ajeng Subanjirah [Hb.6.18.4.8] (Raden Ayu Wignyosuparto) [Hamengku Buwono VI]
888530/8 <301> Raden Mas Moorianto Kusumo Utoyo [Hb.6.18.4.9] [Hamengku Buwono VI] 889531/8 <261> Raden Ajeng Sadariah [Hb.6.18.5.1] ? (Raden Ayu Sumitro) [Hamengku Buwono VI] 890532/8 <261> Raden Mas Rustamaji [Hamengku Buwono VI]
891533/8 <261> Raden Ajeng Ayu Sri Chayati [Hb.6.18.5.3] ? (Raden Ayu Darmasto H. Panular) [Hamengku Buwono VI] 892534/8 <261> Raden Ajeng Sri Kustilah [Hamengku Buwono VI]
893535/8 <261> Raden Mas Rachim [Hb.6.18.5.5] ? (Louis Van S) [Hamengku Buwono VI]
894536/8 <261> Raden Mas Sutarto [Hb.6.18.5.6] [Hamengku Buwono VI]
895537/8 <261> Raden Mas Samsudi [Hb.6.18.5.7] [Hamengku Buwono VI]
896538/8 <260> Raden Ajeng Sutariyah [Hb.6.18.6.2] ? (Raden Ayu Projodiningrat) [Hamengku Buwono VI] 897539/8 <260> Raden Mas Herusutamto [Hb.6.18.6.3] [Hamengku Buwono VI]
898540/8 <260> Raden Ajeng Siti Suwasti [Hb.6.18.6.4] [Hamengku Buwono VI]
899541/8 <260> Raden Ajeng Maryati [Hb.6.18.6.5] ? (Raden Ayu Budiman) [Hamengku Buwono VI] 900542/8 <277+189> Raden Mas Sumarsono [Hb.6.18.9.1] [Hamengku Buwono VI]
901543/8 <277+189> Raden Mas Sudiono [Hb.6.18.9.2] [Hamengku Buwono VI]
902544/8 <277+189> Raden Ajeng Atasasri [Hb.6.18.9.3] ? (Raden Ayu Muksis) [Hamengku Buwono VI] 903545/8 <277+189> Raden Ajeng Atasamien [Hb.6.18.9.4] ? (Raden Ayu Hadinoto) [Hamengku Buwono VI] 904546/8 <277+189> Raden Mas Sumantri [Hb.6.18.9.5] [Hamengku Buwono VI]
905547/8 <277+189> Raden Mas Sudibyo [Hb.6.18.9.6] [Hamengku Buwono VI]
906548/8 <277+189> Raden Mas Subari [Hb.6.18.9.7] [Hamengku Buwono VI]
907549/8 <277+189> Raden Mas Suharyono [Hb.6.18.9.8] [Hamengku Buwono VI]
908550/8 <277+189> Raden Ajeng Atas Asih [Hb.6.18.9.9] ? (Raden Ayu Hadikusumo) [Hamengku Buwono VI] 909551/8 <277+189> Raden Mas Suwahyu Aji [Hb.6.18.9.10] [Hamengku Buwono VI]
910552/8 <271> Raden Ajeng Karmiasih [Hb.6.18.10.1] (Raden Ayu Munoto Notokusumo) [Hamengku Buwono VI] 911553/8 <271> Raden Ajeng Mustinah [Hb.6.18.10.2] (Raden Ayu Supangkat) [Hamengku Buwono VI]
912554/8 <271> Raden Ajeng Musrinah [Hb.6.18.10.3] (Raden Ayu Suparto) [Hamengku Buwono VI]
913555/8 <271> Raden Ajeng Musdilah [Hb.6.18.10.4] (Raden Ayu S. Reksodarmojo) [Hamengku Buwono VI]
914556/8 <271> Raden Ajeng Musriati [Hb.6.18.10.5] [Hamengku Buwono VI]
915557/8 <271> Raden Mas Mustopo [Hb.6.18.10.6] [Hamengku Buwono VI]
916558/8 <271> Raden Mas Mustejo [Hb.6.18.10.7] [Hamengku Buwono VI]
917559/8 <271> Raden Ajeng Mustiyah [Hb.6.18.10.8] (Raden Ayu Guharsono) [Hamengku Buwono VI] 918560/8 <271> Raden Mas Mustaji [Hb.6.18.10.9] [Hamengku Buwono VI]
919561/8 <271> Raden Mas Musigit [Hb.6.18.10.10] [Hamengku Buwono VI]
920562/8 <178+172> Kanjeng Raden Tumenggung Jayaningrat [Hb.7.13.8] [Hamengku Buwono VII] 921563/8 <181+177> Kanjeng Raden Tumenggung Condrodiningrat [Hb.7.27.1] (Raden Mas Ongkowijoyo) [Hamengku Buwono VII] 922564/8 <166+164> Raden Mas Alfonds [Hb.6.20.28.1] [Pugeran]
923565/8 <166+164> Raden Ajeng Suul [Hb.6.20.28.2] [Pugeran]
924566/8 <166+164> Raden Ajeng Augusta [Hb.6.20.28.3] [Pugeran]
925567/8 <308+190> Raden Ayu Kusrento Kasiah [Hb.6.23.2.1] [Hamengku Buwono VI]
926568/8 <308+190> Raden Mas Tamtanus [Hb.6.23.2.2] [Hamengku Buwono VI]
927569/8 <308+190> Raden Mas Iskandar [Hb.6.23.2.3] [Hamengku Buwono VI]
928570/8 <308+190> Raden Mas Sidarto [Hb.6.23.2.4] [Hamengku Buwono VI]
929571/8 <308+190> Raden Ayu Sayidiyah Tanidipuro [Hb.6.23.2.5] [Hamengku Buwono VI]
930572/8 <309> Raden Ayu Agustinah [Hb.6.23.4.1] [Hamengku Buwono VI]
931573/8 <309> Raden Mas Suripto [Hb.6.23.4.2] [Hamengku Buwono VI]
932574/8 <309> Raden Mas Danang [Hb.6.23.4.3] [Hamengku Buwono VI]
933575/8 <310> Raden Ayu Umayi Prayitno [Hb.6.23.3.1] [Hamengku Buwono VI]
934576/8 <310> Kanjeng Raden Mas Tumenggung Umoyo Padmodipuro [Hb.6.23.3.2] [Hamengku Buwono VI]
935577/8 <227> Raden Ayu Harjoatmojo [Hb.6.9.7.1] [Hamengku Buwono VI]
936578/8 <227> Raden Ayu Harjokusumo [Hb.6.9.7.2] [Hamengku Buwono VI]
937579/8 <227> Raden Ayu Sumekto [Hb.6.9.7.4] [Hamengku Buwono VI]
938580/8 <227> Raden Ayu Legosuhoto [Hb.6.9.7.5] [Hamengku Buwono VI]
939581/8 <227> Kanjeng Pangeran Haryo Mangunkusumo [Hb.6.9.7.6] [Hamengku Buwono VI] 940582/8 <135> Raden Mas Pringgo Sastrosutadikusno [Hb.6.9.4.5] [Hamengku Buwono VI] 941583/8 <175+167> Raden Ayu Purboningrat [Hb.7.1.2] [Hamengku Buwono VII]
942584/8 <175+167> Raden Ayu Suryo Subianto [Hb.7.1.3] [Hamengku Buwono VII]
943585/8 <175+167> Raden Ayu Purbo Sudibyo [Hb.7.1.4] [Hamengku Buwono VII]
944586/8 <175+168> Kanjeng Raden Tumenggung Brotodiprojo [Hb.7.1.6] [Hamengku Buwono VII]
945587/8 <175+167> Raden Ayu Notoprajarto [Hb.7.1.5] [Hamengku Buwono VII]
946588/8 <175+168> Kanjeng Raden Tumenggung Dipodiningrat [Hb.7.1.7] [Hamengku Buwono VII]
947589/8 <175+169> Raden Ayu Dewi Marzuki [Hb.7.1.8] [Hamengku Buwono VII]
948590/8 <175+169> Raden Ayu Sudiyat [Hb.7.1.9] [Hamengku Buwono VII]
949591/8 <175> Kanjeng Raden Tumenggung Kusumodiprojo [Hb.7.1.10] [Hamengku Buwono VII]
950592/8 <175> Raden Ayu Suwahyo [Hb.7.1.11] [Hamengku Buwono VII]
951593/8 <349+350!> Raden Mas Ngaskarul Sujangi [Hb.7.76.4] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
952594/8 <349+350!> Raden Mas Lenggana [Hb.7.76.3] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
953595/8 <349+350!> Raden Ajeng Sriwiyati [Hb.7.76.2] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
954596/8 <349+350!> Raden Ajeng Nuning Warini [Hb.7.76.1] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
955597/8 <351+195> Bendoro Raden Ayu Murdaningrat [Hb.7.74.3] [Hamengku Buwono VII]
956598/8 <351+195> Raden Ajeng Siti Kismardewi [Hb.7.74.1] [Hamengku Buwono VII]
957599/8 <311+939!> Raden Ajeng Siti Onengan [Hb.7.71.6] (Raden Ayu Sutatwo Hadiwigeno) [Hamengku Buwono VII] 958600/8 <311+939!> Raden Mas Supono [Hb.7.71.5] (Kanjeng Raden Tumenggung Hastono Negoro) [Hamengku Buwono VII]
959601/8 <311+939!> Raden Mas Sucitro [Hb.7.71.4] [Hamengku Buwono VII]
960602/8 <311+939!> Raden Mas Widotomo [Hb.7.71.3] [Hamengku Buwono VII]
961603/8 <311+939!> Raden Mas Swayitno [Hb.7.71.2] [Hamengku Buwono VII]
962604/8 <311+939!> Bendoro Raden Ayu Benowo [Hb.7.71.1] [Hamengku Buwono VII] 963605/8 <362+115> Raden Ayu Hadinegoro Enem [Gp.Hb.7.68.2] Raden Ajeng Ismusiratun [Surodiningrat] 965606/8 <302+963!> Raden Mas Nirantoro [Hb.7.68.14] [Hamengku Buwono VII]
966607/8 <302+963!> Raden Mas Sinangjono [Hb.7.68.13] [Hamengku Buwono VII]
967608/8 <302+963!> Raden Ajeng Harjanti [Hb.7.68.12] (Raden Ayu Sumbogo) [Hamengku Buwono VII] 968609/8 <302+963!> Raden Ajeng Suparwati [Hb.7.68.11] (Raden Ayu Kuncoro) [Hamengku Buwono VII] 969610/8 <302+963!> Raden Ajeng Srimulat [Hb.7.68.10] (Raden Ayu Widarso) [Hamengku Buwono VII] 971611/8 <302+963!> Raden Mas Rimawan [Hb.7.68.8] [Hamengku Buwono VII]
972612/8 <302+963!> Raden Ajeng Siti Sunarti [Hb.7.68.7] (Raden Ayu Hambarjan) [Hamengku Buwono VII] 973613/8 <302+963!> Raden Ajeng Ismarpinjun Kastupi [Hb.7.68.6] (Raden Ayu Suwanto Singaranu) [Hamengku Buwono VII] 974614/8 <302+143> Raden Ajeng Siti Sumarti [Hb.7.68.5] [Hamengku Buwono VII]
975615/8 <302+143> Raden Mas Sutrisno [Hb.7.68.3] [Hamengku Buwono VII]
976616/8 <302+143> Raden Mas Sutiyanto [Hb.7.68.2] [Hamengku Buwono VII]
977617/8 <302+143> Raden Mas Asimkuwari [Hb.7.68.1] [Hamengku Buwono VII]
978618/8 <176+611!> Raden Mas Kesowo [Hb.7.58.4] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
979619/8 <176+611!> Raden Ajeng Widayat Sumalyo [Hb.7.58.2] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
980620/8 <176+610!> Raden Mas L. Sayoko [Hb.7.58.3] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
981621/8 <176+611!> Raden Ajeng Sri Sahuti [Hb.7.58.6] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
982622/8 <176+611!> Raden Mas Danisworo [Hb.7.58.7] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
983623/8 <176+611!> Raden Ajeng Srie Haryati [Hb.7.58.8] (Raden Ayu Gandhi Purno) [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII] 984624/8 <176+610!> Raden Ajeng Suparmi [Hb.7.58.9] (Raden Ayu Kusumo Widayat) [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII] 985625/8 <352+214> Raden Mas Winoto Parartho [Hb.7.56.4] [Hamengku Buwono VII]
986626/8 <352+214> Raden Ajeng Musjati [Hb.7.56.3] (Raden Ayu Suryowinoto) [Hamengku Buwono VII] 987627/8 <352+214> Raden Ajeng Nuryati [Hb.7.56.2] (Raden Ayu Sutratmo Hadisusanto) [Hamengku Buwono VII] 988628/8 <352+214> Raden Ajeng Nurini [Hb.7.56.1] (Raden Ayu Suryokusumo) [Hamengku Buwono VII] 989629/8 <320+195> Raden Ayu Condrohalpito [Hb.7.47.1] [Hamengku Buwono VII]
990630/8 <320+195> Raden Ayu Puspodiningrat [Hb.7.47.2] [Hamengku Buwono VII]
991631/8 <320+195> Kanjeng Raden Tumenggung Brongtodiningrat [Hb.7.47.3] [Hamengku Buwono VII]
992632/8 <320+195> Raden Mas Ruslanu Danurusamsi [Hb.7.47.4] [Hamengku Buwono VII]
993633/8 <320+195> Raden Ajeng Sumiyarti [Hb.7.47.5] [Hamengku Buwono VII]
994634/8 <320+195> Raden Mas Sutresno [Hb.7.47.6] [Hamengku Buwono VII]
995635/8 <320+195> Raden Mas Rudhatin [Hb.7.47.7] [Hamengku Buwono VII]
996636/8 <322> Raden Ajeng Palentinah [Hb.7.45.5] [Hamengku Buwono VII]
997637/8 <322> Raden Ayu Karloon [Hb.7.45.3] [Hamengku Buwono VII]
998638/8 <322> Raden Mas Suryo Sucipto [Hb.7.45.2] [Hamengku Buwono VII]
999639/8 <322> Raden Ajeng Sumarsih [Hb.7.45.4] (Raden Ayu M. Sarlono) [Hamengku Buwono VII] 1000640/8 <322> Raden Mas Yordan [Hb.7.45.1] (Raden Lurah Condrolukito) [Hamengku Buwono VII]
1001641/8 <346> Raden Mas Basuki [Hb.7.19.4] [Hamengku Buwono VII]
1002642/8 <346> Raden Ayu Suryaningprang [Hb.7.19.3] [Hamengku Buwono VII]
1003643/8 <346+209> Raden Ajeng Suharti [Hb.7.19.1] (Bendoro Raden Ayu Suryohamijoyo) [Danurejo VII] 1004644/8 <178+171> Raden Lurah Hatmosuwarno [Hb.7.13.3] [Hamengku Buwono VII]
1005645/8 <173+166> Raden Ayu Wiroguno [Hb.7.4.1] [Hamengku Buwono VII] 1006646/8 <173+166> Kanjeng Raden Tumenggung Poncokusumo [Hb.7.4.2] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
1007647/8 <173+166> Raden Mas Atmo Tjondropawiro [Hb.7.4.4] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
1008648/8 <173+166> Raden Ayu Danuningrat [Hb.7.4.7] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
1009649/8 <173+166> Kanjeng Raden Tumenggung Joyowinoto [Hb.7.4.10] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
1010650/8 <173+166> Kanjeng Raden Tumenggung Pusponegoro [Hb.7.4.9] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII] 1011651/8 <173+166> Kanjeng Raden Tumenggung Nitinegoro [Hb.7.4.8] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
1012652/8 <173+166> Raden Ayu Ambar Kusumo [Hb.7.4.6] (Raden Ayu Danudirjo) [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
1013653/8 <173+166> Raden Ayu Danusewoyo [Hb.7.4.5] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
1014654/8 <173+166> Raden Ayu Mangun Prawiro Wiguno [Hb.7.4.3] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
1015655/8 <178+170> Raden Lurah Atmocondrodipuro [Hb.7.13.1] [Hamengku Buwono VII]
1016656/8 <178+172> Raden Mas Sudarmojo [Hb.7.13.2] [Hamengku Buwono VII]
1017657/8 <178+170> Kanjeng Raden Tumenggung Kusumodipuro [Hb.7.13.4] [Hamengku Buwono VII]
1018658/8 <178+170> Raden Rio Kusumoatmojo [Hb.7.13.5] [Hamengku Buwono VII]
1019659/8 <178+171> Raden Wedono Kawindrogupito [Hb.7.13.7] [Hamengku Buwono VII]
1020660/8 <178+175> Raden Ayu Kaharkusmen [Hb.7.13.6] [Hamengku Buwono VII]
1021661/8 <178+176> Raden Mas Suarli [Hb.7.13.14] [Hamengku Buwono VII]
1022662/8 <178+174> Raden Ngabehi Puspopertomo [Hb.7.13.9] [Hamengku Buwono VII]
1023663/8 <178+172> Raden Ayu Wiryoatmojo [Hb.7.13.13] [Hamengku Buwono VII]
1024664/8 <178+172> Raden Ayu Kartosudirjo [Hb.7.13.10] [Hamengku Buwono VII]
1025665/8 <178+170> Raden Lurah Atmocondrosebdo [Hb.7.13.11] [Hamengku Buwono VII]
1026666/8 <178+174> Raden Rio Mandoyoseputro [Hb.7.13.12] [Hamengku Buwono VII]
1027667/8 <178+174> Raden Ajeng Suhatijah [Hb.7.13.15] (Raden Ayu Dibyoharjono) [Hamengku Buwono VII] 1028668/8 <178+173> Raden Mas Suhadiyo [Hb.7.13.28] [Hamengku Buwono VII]
1029669/8 <178+176> Raden Rio Mandoyoseputro [Hb.7.13.27] [Hamengku Buwono VII]
1030670/8 <178+174> Raden Mas Sumaji [Hb.7.13.26] [Hamengku Buwono VII]
1031671/8 <359+178!> Raden Mas Rio Condrodiningrat [Hb.7.13.25] [Hamengku Buwono VII]
1032672/8 <359+178!> Raden Mas Menot [Hb.7.13.24] [Hamengku Buwono VII]
1033673/8 <178+174> Raden Ayu Achmad Dahlan [Hb.7.13.23] [Hamengku Buwono VII]
1034674/8 <359+178!> Raden Mas Yataskiru / Jonggrang [Hb.7.13.22] [Hamengku Buwono VII]
1035675/8 <178+170> Raden Panji Joyosetejo [Hb.7.13.21] [Hamengku Buwono VII]
1036676/8 <359+178!> Raden Ajeng Suhadijah [Hb.7.13.20] [Hamengku Buwono VII]
1037677/8 <178+174> Kanjeng Raden Tumenggung Yudaningrat [Hb.7.13.19] [Hamengku Buwono VII]
1038678/8 <178+172> Raden Ayu Daryono [Hb.7.13.17] [Hamengku Buwono VII]
1039679/8 <178+176> Raden Bagus Atmocondrokukilo [Hb.7.13.16] [Hamengku Buwono VII]
1040680/8 <336+204> Raden Mas Sinduseputro [Hb.7.31.1] (Raden Mas Jonkheer Marineer) [Hamengku Buwono VII] 1041681/8 <179+120> Raden Ajeng Siti Suharjinah [Hb.7.17.1] (Raden Ayu Pringgowiyono) [Hamengku Buwono VII]
1042682/8 <179+120> Raden Ajeng Siti Hardiyah [Hb.7.17.2] (Raden Ayu Kasto) [Hamengku Buwono VII]
1043683/8 <179+120> Raden Mas Sudarmadi [Hb.7.17.4] (Raden Lurah Atmokusumo) [Hamengku Buwono VII]
1044684/8 <179+121> Raden Mas Sumradono [Hb.7.17.6] [Hamengku Buwono VII]
1045685/8 <179+121> Raden Ajeng Siti Martiyah [Hb.7.17.7] [Hamengku Buwono VII]
1046686/8 <179+123> Raden Ajeng Siti Suminarjinah [Hb.7.17.12] [Hamengku Buwono VII]
1047687/8 <179+121> Raden Mas Wisnubroto [Hb.7.17.17] [Hamengku Buwono VII]
1048688/8 <179+124> Raden Mas Muryatmi [Hb.7.17.19] [Hamengku Buwono VII]
1049689/8 <179+120> Raden Mas Nayadi [Hb.7.17.20] [Hamengku Buwono VII]
1050690/8 <179> Raden Mas Wiyitmo [Hb.7.17.22] [Hamengku Buwono VII]
1051691/8 <179+124> Raden Mas Subardi [Hb.7.17.23] (Raden Wedono Atmocondroutomo) [Hamengku Buwono VII]
1052692/8 <179+121> Raden Mas Suyadi [Hb.7.17.26] [Hamengku Buwono VII]
1053693/8 <179+120> Raden Mas Sutiyardi [Hb.7.17.27] (Raden Bagus Atmosuryodiprojo) [Hamengku Buwono VII]
1054694/8 <179+121> Raden Ajeng Siti Partinah [Hb.7.17.29] (Raden Ayu Gondokusumo) [Hamengku Buwono VII]
1055695/8 <179+126> Raden Mas Sumardi [Hb.7.17.36] (Kanjeng Raden Tumenggung Hastonokusumo) [Hamengku Buwono VII]
1056696/8 <179+119> Raden Ajeng Siti Kadaretno [Hb.7.17.37] [Hamengku Buwono VII]
1057697/8 <179+127> Raden Ajeng Siti Isjarun [Hb.7.17.39] (Raden Ayu Notodiningrat) [Hamengku Buwono VII]
1058698/8 <179+119> Raden Ajeng Sri Kusumo [Hb.7.17.40] (Raden Ayu D. Susanto) [Hamengku Buwono VII]
1059699/8 <179> Raden Mas Alex Matram [Hb.7.17.41] (Raden Mas Sukoharjo) [Hamengku Buwono VII]
1060700/8 <179> Raden Ayu Constantia Sumekar [Hb.7.17.42] [Hamengku Buwono VII]
1061701/8 <179+119> Raden Ajeng Takiyatun [Hb.7.17.38] (Raden Ayu Warsonokusumo) [Hamengku Buwono VII]
1062702/8 <179+119> Raden Ajeng Puntorini [Hb.7.17.34] (Raden Ayu Sosrokusumo) [Hamengku Buwono VII]
1063703/8 <179+124> Raden Ajeng Siti Samtiyah [Hb.7.17.32] (Raden Ayu Jayengkusumo) [Hamengku Buwono VII]
1064704/8 <179+120> Raden Mas Daryadi [Hb.7.17.31] (Raden Bekel Atmocondrowardoyo) [Hamengku Buwono VII]
1065705/8 <179+123> Raden Ajeng Siti Kusumaningdyah [Hb.7.17.15] (Raden Ayu Cokrodipuro) [Hamengku Buwono VII]
1066706/8 <179+121> Raden Mas Gunardi [Hb.7.17.16] (Raden Lurah Projokusumo) [Hamengku Buwono VII]
1067707/8 <179+121> Raden Mas Kusnadi [Hb.7.17.21] (Raden Wedono Pringgosastrokusumo) [Hamengku Buwono VII]
1068708/8 <179+125> Raden Mas Jayadi [Hb.7.17.24] (Raden Mas Mangkuseputro) [Hamengku Buwono VII]
1069709/8 <179+125> Raden Mas Rusyadi [Hb.7.17.14] (Kanjeng Raden Tumenggung Kusumodilogo) [Hamengku Buwono VII] 1070710/8 <189+179!> Raden Mas Gendroyono [Hb.7.17.13] (Raden Lurah Atmocondroatmojo) [Hamengku Buwono VII]
1071711/8 <179+121> Raden Ajeng Siti Samsinah [Hb.7.17.11] (Raden Ayu Sumaryokusumo) [Hamengku Buwono VII]
1072712/8 <179+122> Raden Ajeng Siti Samsiyah [Hb.7.17.10] (Raden Ayu Hendrobujono) [Hamengku Buwono VII] 1073713/8 <179+121> Raden Ajeng Siti Mukadar [Hb.7.17.9] (Raden Ayu Puspohasmoro) [Hamengku Buwono VII]
1074714/8 <179+122> Raden Ajeng Siti Samsirin [Hb.7.17.8] (Raden Ayu Suryosudirjo) [Hamengku Buwono VII] 1075715/8 <179+122> Raden Mas Sudayadi [Hb.7.17.5] (Kanjeng Pangeran Haryo Widyokusumo) [Hamengku Buwono VII]
1076716/8 <179+121> Raden Ajeng Siti Joharin [Hb.7.17.3] (Raden Ayu Puspodiprojo) [Hamengku Buwono VII] 1077717/8 <179+121> Raden Mas Sunardi [Hb.7.17.18] (Raden Lurah Atmocondrowinoto) [Hamengku Buwono VII]
1078718/8 <221+129> Bendoro Raden Ajeng Siti Putriyah [Hb.7.20.1] (Bendoro Raden Ayu Atmo Condrokusumo) [Hamengku Buwono VII] 1079719/8 <221+129> Bendoro Raden Ajeng Siti Suratkabirun [Hb.7.20.2] (Bendoro Raden Ayu Atmo Condroseputro) [Hamengku Buwono VII] 1080720/8 <221+130> Bendoro Raden Ayu Siti Kisari [Hb.7.20.6] [Hamengku Buwono VII]
1081721/8 <221+130> Bendoro Raden Ajeng Siti Suratun K. [Hb.7.20.10] (Bendoro Raden Ayu Mertonegoro) [Hamengku Buwono VII]
1082722/8 <221+130> Bendoro Raden Ajeng Siti Yukadiru [Hb.7.20.15] (Bendoro Raden Ayu Tirtodiningrat) [Hamengku Buwono VII] 1083723/8 <221+130> Bendoro Raden Ajeng Siti Kasantani [Hb.7.20.21] [Hamengku Buwono VII]
1084724/8 <221+131> Bendoro Raden Mas Dulatussaripi [Hb.7.20.22] [Hamengku Buwono VII]
1085725/8 <221+133> Bendoro Raden Ajeng Ipji Dangunikri [Hb.7.20.23] (Bendoro Raden Ayu Nitidipuro) [Hamengku Buwono VII]
1086726/8 <221+131> Bendoro Raden Mas Rijalun [Hb.7.20.25] [Hamengku Buwono VII]
1087727/8 <142+221!> Bendoro Raden Mas Salikut Takijati [Hb.7.20.27] [Hamengku Buwono VII]
1088728/8 <221+596!> Bendoro Raden Mas Nojatun [Hb.7.20.29] [Hamengku Buwono VII]
1089729/8 <134> Raden Mas Kusumo Malebari [Hb.7.24.2] [Hamengku Buwono VII]
1090730/8 <134> Raden Ajeng Soortiati [Hb.7.24.1] [Hamengku Buwono VII]
1091731/8 <134> Raden Mas Darudono Winoto K. [Hb.7.24.3] [Hamengku Buwono VII]
1092732/8 <134+134> Raden Ajeng Pratiwi [Hb.7.24.9] (Raden Ayu Kanuyoso Jatiwibowo) [Hamengku Buwono VII] 1093733/8 <134+134> Raden Ajeng Sri Sundari [Hb.7.24.8] (Raden Ayu Darmanto) [Hamengku Buwono VII] 1094734/8 <134> Raden Mas Ruslan [Hb.7.24.7] (Kanjeng Raden Tumenggung Purboseputro) [Hamengku Buwono VII]
1095735/8 <134> Raden Mas Rojeswenski [Hb.7.24.6] (Raden Mas Suryodiningrat) [Hamengku Buwono VII]
1096736/8 <134> Raden Ajeng Loorniati [Hb.7.24.5] (Raden Ayu Suharto Mangku Kawoco) [Hamengku Buwono VII] 1097737/8 <134> Raden Ajeng Roostiati [Hb.7.24.4] (Raden Ayu Gondokusumo) [Hamengku Buwono VII]
1098738/8 <134+134> Raden Ajeng Utari [Hb.7.24.10] (Raden Ayu Samudro) [Hamengku Buwono VII]
1099739/8 <134+134> Raden Ajeng Gendari [Hb.7.24.11] (Raden Ayu Apialul Jildi) [Hamengku Buwono VII]
1100740/8 <134+134> Raden Ajeng Kandihowo [Hb.7.24.16] (Raden Ayu Suharjo) [Hamengku Buwono VII]
1101741/8 <134+134> Raden Mas Fransiskus Josef Padyo [Hb.7.24.15] [Hamengku Buwono VII]
1102742/8 <134+134> Raden Mas Wisnu Wardhana [Hb.7.24.14] [Hamengku Buwono VII]
1103743/8 <134+134> Raden Mas Wasisto Suryodiningrat [Hb.7.24.13] [Hamengku Buwono VII]
1104744/8 <134+134> Raden Ajeng Trisnolo [Hb.7.24.12] (Raden Ayu Mustafa Rasyid) [Hamengku Buwono VII] 1105745/8 <181+177> Raden Ayu Sri Rahmani [Hb.7.27.4] (Raden Ayu Prawirodiningrat) [Hamengku Buwono VII] 1106746/8 <181+177> Raden Ayu Sarikirnen [Hb.7.27.2] (Raden Ayu Roestamdji Sorot) [Hamengku Buwono VII] 1107747/8 <181+178> Raden Ayu Widaninggar [Hb.7.27.3] (Raden Ayu Soedomo) [Hamengku Buwono VII] 1108748/8 <118+137> Bendoro Raden Mas Muposolukatini [Hamengku Buwono VIII]
1109749/8 <118+138> Bendoro Raden Mas Ila ul-Kirami ? (Gusti Bendoro Pangeran Haryo Murdaningrat) [Hamengku Buwono VIII]
1110750/8 <118+138> Bendoro Raden Ajeng Siti Mutasangilun [Hb.8.12] [Hamengku Buwono VIII]
1111751/8 <118+138> Bendoro Raden Mas Rasisulngaskari [Hb.8.22] (Gusti Bendoro Pangeran Haryo Bintoro) [Hamengku Buwono VIII]
1112752/8 <181+178> Raden Ayu Sri Sutengsu [Hb.7.27.5] (Raden Ayu Notohadiprawiro) [Hamengku Buwono VII] 1113753/8 <181+179> Raden Mas Hino Rimawan [Hb.7.27.6] (Raden Rio Kusumobroto) [Hamengku Buwono VII] 1114754/8 <181+177> Raden Mas Hari Murti [Hb.7.27.7] (Raden Rio Tejonegoro) [Hamengku Buwono VII]
1115755/8 <181+180> Raden Ayu Mardusari [Hb.7.27.8] (Raden Ayu Puruboyo) [Hamengku Buwono VII]
1116756/8 <181+181> Raden Mas Nimpuno [Hb.7.27.9] (Raden Wedono Wilopokusumo) [Hamengku Buwono VII]
1117757/8 <181+177> Raden Ayu Sudyapti [Hb.7.27.10] [Hamengku Buwono VII]
1118758/8 <181+180> Raden Mas Sadono [Hb.7.27.11] [Hamengku Buwono VII]
1119759/8 <181+181> Raden Mas Sukesti [Hb.7.27.13] (Kanjeng Raden Tumenggung Tejohadiningrat) [Hamengku Buwono VII] 1120760/8 <181+182> Raden Mas Puntadewa [Hb.7.27.14] [Hamengku Buwono VII] 1121761/8 <254> Raden Ajeng Siti Rukiyah [Hb.7.30.1] (Raden Ayu Sastrosubandiyo) [Hamengku Buwono VII]
1122762/8 <254> Raden Ajeng Siti Maemunah [Hb.7.30.3] (Raden Ayu Resodiningrat) [Hamengku Buwono VII]
1123763/8 <254> Raden Mas Umar Katab [Hb.7.30.4] (Kanjeng Raden Tumenggung Suryoatmojo) [Hamengku Buwono VII]
1124764/8 <254> Raden Ajeng Siti Sutatdinah [Hb.7.30.8] (Raden Ayu Noorsasongko) [Hamengku Buwono VII]
1125765/8 <254> Raden Ajeng Siti Yatdaru [Hb.7.30.7] (Raden Ayu Suryaningrat) [Hamengku Buwono VII]
1126766/8 <254> Raden Ajeng Siti Sumardinah [Hb.7.30.6] (Raden Ayu Nayono Sumonegoro) [Hamengku Buwono VII]
1127767/8 <254> Raden Ajeng Siti Supilah [Hb.7.30.5] (Raden Ayu Pringgokusumo) [Hamengku Buwono VII]
1128768/8 <336+206> Raden Mas Suteki [Hb.7.31.5] [Hamengku Buwono VII]
1129769/8 <336+204> Raden Mas Jonkheer Infanterie [Hb.7.31.3] [Hamengku Buwono VII]
1130770/8 <336+204> Raden Ajeng Siti Kadarinah [Hb.7.31.2] (Raden Ayu Projosemadi) [Hamengku Buwono VII]
1131771/8 <336+205> Raden Ajeng Siti S. Kamarukmi [Hb.7.31.4] (Raden Ayu Irawan Atmojokusumo) [Hamengku Buwono VII] 1132772/8 <336+206> Raden Ajeng Siti Sutyasning [Hb.7.31.6] (Raden Ayu Sugeng Suprobo) [Hamengku Buwono VII] 1133773/8 <118+136> Bendoro Raden Mas [No Name] [Hb.8.2] [Hamengku Buwono VIII]
1134774/8 <342+208> 1. Raden Mas Ratjulun [Hamengku Buwono VII]
1135775/8 <342+208> 2. Raden Ajeng Dadut [Hamengku Buwono VII]
1137776/8 <180> Raden Bagus Condrosentono [Hamengku Buwono VII]
1139777/8 <360> Raden Mas Warso Sunardi [Jayaningrat]
1140778/8 <361+221> Raden Ajeng Sumaryatin (Raden Ajoe Hardjomenggolo) [Drijopoero] 1141779/8 <362+115> Raden Mas Ismali [?]
1142780/8 <362+115> Raden Mas Ismono [?]
1143781/8 <362+115> Raden Mas Ismadji [?]
1144782/8 <362+115> Raden Ajeng Ismodirah [Surodiningrat]
1145783/8 <362+115> Raden Ajeng Iswarkamsi [?]
1146784/8 <362+115> Raden Mas Ispudiardjo [?]
1147785/8 <196> Raden Mas Teguh Pambudi [Hamengku Buwono V]
1148786/8 <201> Raden Ajeng Poedjiastoeti [Hamengkubuwono]
1149787/8 <201> Raden Mas Soebandi [Hamengkubuwono]
1150788/8 <344+210> G. R. A. Siti Djinzoelkari [Pakubuwono X]
GRA. Siti Djinzoelkari meninggal dalam usia muda.
Tampilan
Peralatan pribadi