Raden Rajasawardhana Dyah Wijayakumara/ Brawijaya II
Dari Rodovid ID
Marga (saat dilahirkan) | Majapahit Rajasa |
Jenis Kelamin | Pria |
Nama lengkap (saat dilahirkan) | Raden Rajasawardhana Dyah Wijayakumara/ Brawijaya II |
Nama lainnya | Bhre Matahun /Sang Sinagara |
Orang Tua
♀ Jayawardhani Dyah Jayeswari / Bhre Daha Kapanca [Bhre Daha V] ♂ Kertawijaya / Brawijaya I (Bhre Tumapel III) [Majapahit Rajasa] d. 1451 | |
Halaman-wiki | [[1]] |
Momen penting
kelahiran anak: ♀ Nagarawardhani [Majapahit Rajasa] d. 1400
kelahiran anak: ♂ Girishawardhana Dyah Suryawikrama / Bhra Hyang Purwawisesa (Dyah Suryawikrama / Brawijaya III) [Majapahit Rajasa] d. 1466
kelahiran anak: ♂ Raden Mertawijaya / Bhre Pamotan Karo [Majapahit Rajasa]
kelahiran anak: ♂ Raden Alit Adaningkung / Bhre Kahuripan Kapitu [Bhre Kahuripan VII]
kelahiran anak: ♂ Raden Angkawijaya / Bhre Mataram Kapanca [Bhre Mataram V]
kelahiran anak: ♀ Putri [Majapahit Girindrawardhana]
kelahiran anak: ♀ Putri [Majapahit Girindrawardhana]
kelahiran anak: ♀ Putri [Majapahit Girindrawardhana]
kelahiran anak: ♂ Bhre Kertabhumi/ Wijaya Parakramawardhana / Raden Alit (Brawijaya V) [Majapahit Rajasa] d. 1478
perkawinan: ♀ Manggalawaardhani Dyah Suragharini / Bhre Tanjungpura [Tdk ada Catatan]
1451 - 1453 gelar: Prabu Majapahit VIII bergelar Brawijaya II
Catatan-catatan
Rajasawardhana dalam sejarah Kerajaan Majapahit merujuk pada dua orang. Yang pertama adalah pejabat Bhre Matahun pada pemerintahan Hayam Wuruk, sedangkan yang kedua adalah raja Majapahit yang memerintah tahun 1451-1453.
Rajasawardhana alias Bhre Matahun Menurut Nagarakretagama, Rajasawardhana alias Bhre Matahun adalah suami dari Indudewi alias Bhre Lasem putri Rajadewi dan Wijayarajasa. Dari perkawinan itu, lahir Nagarawardhani yang menikah dengan Bhre Wirabhumi putra Hayam Wuruk, raja Majapahit saat itu (1351-1389).
Pejabat Bhre Matahun yang identik dengan Rajasawardhana dalam Pararaton adalah Raden Larang. Istrinya adalah adik kandung Hayam Wuruk. Perkawinan tersebut tidak menghasilkan keturunan, karena istri Bhre Wirabhumi versi Pararaton adalah putri Raden Sumana alias Bhre Paguhan, bukan putri Raden Larang.
Dalam hal ini, berita dalam Nagarakretagama lebih dapat dipercaya, karena ditulis tahun 1365, saat Rajasawardhana masih hidup.
Rajasawardhana Sang Sinagara Raja Majapahit Rajasawardhana yang kedua muncul dalam Pararaton sebagai raja Majapahit yang naik takhta tahun 1451. Disebutkan bahwa, sebelum menjadi raja ia pernah menjabat sebagai Bhre Pamotan, Bhre Keling, kemudian Bhre Kahuripan.
Rajasawardhana naik takhta menggantikan Dyah Kertawijaya. Hubungan antara keduanya tidak disebut dengan jelas dalam Pararaton, sehingga muncul pendapat bahwa, Rajasawardhana adalah adik Dyah Kertawijaya yang melakukan kudeta disertai pembunuhan terhadap kakaknya tersebut.
Pendapat di atas perlu diselidiki kebenarannya, karena Pararaton menyebutkan, Dyah Kertawijaya adalah putra bungsu dalam keluarga Wikramawardhana.
Pendapat lain mengatakan, Rajasawardhana identik dengan Dyah Wijayakumara, yaitu putra sulung Dyah Kertawijaya yang namanya tercatat dalam prasasti Waringin Pitu (1447).
Menurut prasasti Waringin Pitu, Dyah Wijayakumara memiliki istri bernama Manggalawardhani Bhre Tanjungpura. Dari perkawinan itu lahir dua orang anak, yaitu Dyah Samarawijaya dan Dyah Wijayakarana.
Sementara itu, Rajasawardhana Sang Sinagara dalam Pararaton memiliki empat orang anak, yaitu Bhre Kahuripan, Bhre Mataram, Bhre Pamotan, dan Bhre Kertabhumi. Jika Rajasawardhana benar identik dengan Wijayakumara, berarti Bhre Kahuripan dan Bhre Mataram juga identik dengan Samarawijaya dan Wijayakarana. Mungkin, saat prasasti Waringin Pitu dikeluarkan (1447), Bhre Pamotan dan Bhre Kertabhumi belum lahir.
Pemerintahan Rajasawardhana juga terdapat dalam berita Cina. Disebutkan bahwa pada tahun 1452 Rajasawardhana mengirim duta besar ke Cina.
Menurut Pararaton, sepeninggal Rajasawardhana tahun 1453, Majapahit mengalami kekosongan pemerintahan selama tiga tahun. Baru pada tahun 1456, Bhre Wengker naik takhta bergelar Bhra Hyang Purwawisesa. Tokoh ini dianggap identik dengan Girisawardhana yang tercatat dalam prasasti Waringin Pitu.
[sunting] Sumber-sumber
- ↑ Kepustakaan - * M.C. Ricklefs. 1991. Sejarah Indonesia Modern (terjemahan). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
- Poesponegoro, M.D., Notosusanto, N. (editor utama). Sejarah Nasional Indonesia. Edisi ke-4. Jilid II. Jakarta: Balai Pustaka, 1990.
- Slamet Muljana. 1979. Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya. Jakarta: Bhratara
Dari kakek nenek sampai cucu-cucu
gelar: 1429 - 1447, Rani Majapahit V bergelar Prabu Stri Suhita
wafat: 1447
gelar: 1447, Menurut prasasti Waringin Pitu, Dyah Wijayakumara memiliki istri bernama Manggalawardhani Bhre Tanjungpura. Dari perkawinan itu lahir dua orang anak, yaitu Dyah Samarawijaya dan Dyah Wijayakarana.
perkawinan: ♂ 13. Raden Patah / Panembahan Jin Bun (Raden Praba)
perkawinan:
perkawinan: ♂ Bhre Pandansalas / Dyah Suraprabhawa (Bhre Tumapel Singhawikramawardhana / Brawijaya IV)
perkawinan: ♂ Bhre Paguhan III / Raden Aria Gegombak Janggala Rajasa (Pangeran Suryanata/Raden Suryacipta)
perkawinan: ♂ Bhre Paguhan III
perkawinan: ♂ Rajasawardhana Dyah Wijayakumara Sang Sinagara (Brawijaya II/Bhre Pamotan I/Bhre Keling II/Bhre Kahuripan VI)
perkawinan: ♂ Bhre Paguhan III / Raden Aria Gegombak Janggala Rajasa (Pangeran Suryanata/Raden Suryacipta)