Bhre Mataram
Dari Rodovid ID
Marga (saat dilahirkan) | Wijayarajasa |
Jenis Kelamin | Wanita |
Nama lengkap (saat dilahirkan) | Bhre Mataram |
Orang Tua
♀ Surawardhani Bhre Pawanawan (Rajasawardhani) [Majapahit Rajasa] ♂ Ranamanggala Raden Sumirat (Bhre Pandansalas I) [Majapahit Rajasa] | |
Halaman-wiki | [[1]] |
Momen penting
kelahiran anak: ♂ Bhre Tumapel II [Majapahit Rajasa]
perkawinan: ♂ Wikramawardhana / Raden Gagaksali [Majapahit Rajasa]
Catatan-catatan
Silsilah Wikramawardhana dan Kusumawardhani Wikramawardhana dalam Pararaton bergelar Bhra Hyang Wisesa Aji Wikrama. Nama aslinya adalah Raden Gagak Sali. Ibunya bernama Dyah Nertaja, adik Hayam Wuruk, yang menjabat sebagai Bhre Pajang. Sedangkan ayahnya bernama Raden Sumana yang menjabat sebagai Bhre Paguhan, bergelar Singhawardhana.
Permaisurinya, yaitu Kusumawardhani adalah putri Hayam Wuruk yang lahir dari Padukasori. Dalam Nagarakretagama (ditulis 1365), Kusumawardhani dan Wikramawardhana diberitakan sudah menikah. Padahal waktu itu Hayam Wuruk baru berusia 31 tahun. Maka, dapat dipastikan kalau kedua sepupu tersebut telah dijodohkan sejak kecil.
Dari perkawinan itu, lahir putra mahkota bernama Rajasakusuma bergelar Hyang Wekasing Sukha, yang meninggal sebelum sempat menjadi raja.
Pararaton juga menyebutkan, Wikramawardhana memiliki tiga orang anak dari selir, yaitu Bhre Tumapel, Suhita, dan Kertawijaya.
Bhre Tumapel lahir dari Bhre Mataram, putri Bhre Pandansalas. Ia menggantikan Rajasakusuma sebagai putra mahkota, tetapi juga meninggal sebelum sempat menjadi raja.
Kedudukan sebagai pewaris takhta kemudian dijabat oleh Suhita yang lahir dari Bhre Daha putri Bhre Wirabhumi.
[sunting] Sumber-sumber
- ↑ Kepustakaan - * M.C. Ricklefs. 1991. Sejarah Indonesia Modern (terjemahan). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
- Poesponegoro, M.D., Notosusanto, N. (editor utama). Sejarah Nasional Indonesia. Edisi ke-4. Jilid II. Jakarta: Balai Pustaka, 1990.
- Slamet Muljana. 1979. Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya. Jakarta: Bhratara
- Slamet Muljana. 2005. Runtuhnya Kerajaan Jindu-Jawa dan Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara (terbitan ulang 1968). Yogyakarta: LKIS
Dari kakek nenek sampai cucu-cucu
perkawinan: ♀ Sri Sudewi / Padukosari
perkawinan: ♀ Selir / Garwo Ampeyan
gelar: 1350 - 1389, Majapahit, Prabu Majapahit IV bergelar Maharaja Sri Rajasanagara
wafat: 1389
perkawinan: ♀ Putri Bhre Wirabhumi / Bhre Daha
perkawinan: ♀ Kusumawardhani / Bhre Kabalan I
perkawinan: ♀ Bhre Mataram
gelar: 1389 - 1429, Prabu Majapahit V bergelar Bhra Hyang Wisesa Aji Wikrama
gelar: 1447 - 1451, Prabu Majapahit VII bergelar Sri Maharaja Wijaya Parakrama Wardhana (Brawijaya I)
wafat: 1451
gelar: 1429 - 1447, Rani Majapahit V bergelar Prabu Stri Suhita
wafat: 1447
perkawinan: ♀ Rajasawardhanadewi Dyah Sripura
gelar: 1466 - 1474, Majapahit, Raja Majapahit X bergelar Sri Adi Suraprabhawa Singhawikramawardhana Giripati Pasutabhupati Ketubhuta (Brawijaya IV)
wafat: 1474, Didarmakan di Sri Wisnupura - Jinggan