Kyai Penghulu R. M. Haji Muhammad Cholil Kamaludiningrat d. 1914 - Keturunan (Inventaris)
Dari Rodovid ID
KAUMAN Islam~c Village bertengger di atas pintu gerbang utama masuk kampung Kauman dari sisi selatan. Di kampung sumpek berpenduduk 4.500 jiwa itulah, lahir Kiai Haji Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah. Kampung Kauman di jantung Yog~yakarta hampir sarlla tuanya dengan keraton Ngayogyokarto Hadiningrat. Keraton Y~gyakarta secara resmi ditempati Sultan Hamengku Buwono I pada 7 Oktober 1756, dilengkapi beberapa bangunan penunjang. Masjid Agung, salah satu di antaranya, dibangun di bagian depan keraton, di barat Alun-Alun Utara. Fungsi masjid itu tidak hanya untuk tempat ibadah, melainkan juga untuk keperluan kemasyarakatan lainnya. Masjid itu berada di bawah pengawasan lembaga Kepengulon, sebuah lembaga yang mengurusi urusan keagamaan kerajaan Yogyakarta. Lembaga ini dipimpin oleh seorang penghulu, yang di dalam birokrasi keraton dipegang oleh seorang abdi Bupati Nayaka. Penghulu dan seluruh aparatnya ini disebut dengan Abdi Dalem Pamethakan, abdi dalem putih. Para abdi dalem yang mengurusi masjid ini mendapat fasilitas tanah gaduhan di sekitar masjid tersebut. Tanah seluas 1~2.000 m2 yang digunakan sebagai tempat tinggal para pengelola masjid itu disebut Tanah Pakauman, yang selanjut~ya ~disebut Kauman. Kata Kauman itu berasal dari kata Arab Qoimuddin (~Qoim dan Addin), artinya penegak agama. Dari pendekatan antropologi, masyarakat Kauman, termasuk masyarakat endogami. Sebuah masyarakat y~ang melaksanakan pernikahan dengan orang sekampung. Menurut Drs. Ahmad Adaby Darban, putra Kauman, dosen Sejarah Kauman UGM "Akibat ikatan kea~gamaan dan pertalian darah itu pergaulan sosial lebih intim." Di kampung Kauman itulah lahir Muhammad Darwisy, yan~g kelak dikenal dengan nama Kiai Haji Ahmad Dahlan. Putra Kiai Abu Bakar imam dan khatib Masjid Agung Keraton Yogyakarta, itu sejak 1~910 berusaha memurnikan Islam, m~engembalikan kehidupan agama kepada sumber aslinya, Quran dan Sunah. Secara terbuka, saat itu, Kiai Dahlan memberantas hal-hal yang menyimpang dari ajaran Islam. Misalnya perbuatan menyekutukan Tuhan (syirik), bidah khurafat, melakukan upacara peribadatan yang tidak diajarkan Quran. Salah satu tindakan nyata yang dilakukan Kiai Ahmad Dahlan, waktu itu, adalah memperbaiki arah kiblat yang semula lurus ke barat tapi kemudian dengan mengacu pada ilmu falak dibuat agak condong ke utara 22 derajat. Pembetulan arah kiblat ini dimulai dari Langgar Kidul, milik Kiai Ahmad Dahlan, dengan membuat garis saf. Anjuran pembetulan arah kiblat ini kemudian memberi semangat pada para santrinya untuk membuat garis-garis saf arah kiblat di Masjid Agung Yogyakarta. Akibatnya, sebagai abdi dalem Ketib, Kiai Ahmad Dahlan dinyatakan bersalah, melanggar kewenangannya dan birokrasi, karena Masjid Agung adalah wewenang kesultanan. Kanjeng Penghulu Cholil Kamaluddiningrat, penghulu Masjid Agung, bertambah marah ketika tahu bahwa Langgar Kidul baru saja diubah bangunannya, diluruskan dengan kiblat condong ke utara 22 derajat. Dia memerintah tukang-tukang dengan dikawal polisi Belanda merusak Langgar Kidul. Kiai Ahmad Dahlan sangat terpukul. Gerakan Pembaruan (Tajdid) yang dilakukan oleh K.H. Ahmad Dahlan menjadi mulus setelah empat dari lima langgar yang ada di Kauman itu mengikuti jejaknya. Usaha reformasi lebih lancar lagi setelah Kiai Cholil meninggal 1914, dan diganti oleh Kanjeng Penghulu Muhammad Sa'idu Kamaludiningrat. Kiai Penghulu Sa'idu inilah memberi nama gerakan itu Muhammadiyah, artinya pengikut Nabi Muhammad, 1912. Dan, Kanjeng Penghulu Muhammad Sa'idu menjadi anggota Muhammadiyah dengan nomor stambuk 00001. Lalu, Kiai Penghulu mengizinkan pendopo Pengulon untuk aktivitas gerakan Muhammadiyah. Dalam bidang pendidikan, usaha Muhammadiyah sangat menonjol. Pada 1913 di Kauman lahir sekolah kiai, sekolah yang amat asing bagi masyarakat Kauman saat itu, yang lebih mengenal sistem pesantren. Karena meniru Belanda, Kiai Ahmad Dahlan dituduh kafir dan dicap sebagai Kiai Palus serta 'Kristen Alus'. Tapi, Ahmad Dahlan jalan terus. Pada 1918 juga di Kauman berdiri sekolah tingkat lanjut Al-Qismul Arqo. Sebuah sekolah dengan sistem modern. Sekolah inilah kemudian diubah menjadi Pondok Muhammadiyah, selanjutnya diubah lagi menjadi Kweekschool M~uhammadiyah dan Kweek~school Istri. Karena sekolah yang dise~lenggakan oleh bumiputra tidak dibolehkan memakai nama mirip sekolah Belanda, lalu berubah lagi menjadi Madrasah Mu~alimin Muhammadiyah dan Madrasah Mualimat Muhammadiyah. Da~ri Langgar Kidul itu berm~uculan organisasi kemuhammadiyah. Antara lain, 1917, berdiri organisasi wanita Muhammadiyah, yang diberi Aisiyah. Lalu, 191~7, berdiri organisasi kepanduan Hizbul Wathon, dan 1922, di Dalem Pengulon berdiri pendidikan kanak-kanak yang diberi nama Bus~~tanul A~tfal. Dan tumbuh pula organisasi pencak silat Ci Kauman (1915, yang kemudian bernama Tapak Suci. Kauman sekarang masih merupakan kampung santri dan kampung perjuangan. Di sana ada pengajian malam Selasa yang terkenal. Pengajian itu sudah ada sejak zaman Kiai Ahmad Dahlan, yang dahulu sering dihadiri oleh Panglima Besar Jenderal Soedirman. Kauman telah melahirkan empat pahlawan nasional: Kiai H. Ahmad Dahlan, Nyai Ahmad Dahlan, Kiai H. Fachruddin, dan Kiai H. Bagus Hadikoesoemo. Syahril Chili dan M. Ajie Surya
(http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1990/12/15/NAS/mbm.19901215.NAS20135.id.html)
KH Kholil & KH. Achmad Dachlan Tahun 1868 – 1910
1868 · Ahmad Dahlan lahir di Kampung Kauman Yogyakarta dengan nama Muhammad Darwis. Berayahkan K.H. Abu Bakar, seorang Ketib Masjid Besar Kauman Yogyakarta. Ibunya Siti Aminah adalah anak K.H. Ibrahim, penghulu besar di Yogyakarta. · Darwis kanak-kanak dikenal sebagai memiliki keahlian membuat barang kerajinan dan mainan. Sebagaimana anak laki-laki lain, ia juga memiliki kegemaran bermain layang-layang dan gasing · Saat remaja ia belajar agama Islam tingkat lanjut. Belajar fiqh dari K.H. Muhammad Saleh, belajar nahwu dari K.H. Muhsin, juga pelajaran lainnya didapatkan dari K.H. Abdul Hamid di Lempuyangan dan K.H. Muhammad Nur. · Sebelum haji, jenis kitab yang dibaca Dahlan lebih banyak pada kitab-kitab Ahlussunnah wal jamaah dalam ilmu aqaid, dari madzhab Syafii dalam ilmu fiqh, dan dari Imam Ghazali dalam ilmu tasawuf.
1883-88 · Muhammad Darwis menunaikan ibadah haji yang pertama. Di tanah suci ia belajar kepada banyak ulama. Untuk ilmu hadits belajar kepada Kyai Mahfudh Termas dan Syekh Khayat, belajar qiraah kepada Syekh Amien dan Sayid Bakri Syatha, belajar ilmu falaq pada K.H. Dahlan Semarang, Ia juga belajar pada Syekh Hasan tentang mengatasi racun binatang. Selain dengan guru-guru di atas, selama delapan bulan di tanah suci, ia sempat bersosialisasi dengan Syekh Akhmad Khatib dan Syekh Jamil Jambek dari Minangkabau, Kyai Najrowi dari Banyumas, Kyai Nawawi dari Banten, para ulama dari Arab, serta pemikiran baru yang ia pelajari selama mukim di di Mekah.
1888 · Sepulang dari ibadah haji yang pertama, ia membelanjakan sebagian dari modal dagang sebesar f 500 (lima ratus gulden) yang diberi ayahnya, untuk membeli buku.
1889 · Ahmad Dahlan menikahi Siti Walidah yang kemudian dikenal sebagai Nyai Ahmad Dahlan, pendiri organisasi perempuan ‘Aisyiyah.
1896 · Ayahnya yang menjabat Ketib Amin meninggal. Sesuai dengan kebiasan yang berlaku di Kraton Yogyakarta sebagai anak laki-laki yang paling besar Ahmad Dahlan diangkat sebagai Ketib Amin menggantikan ayahnya.
1898 · Dahlan mengundang 17 ulama di sekitar kota Yogyakarta untuk melakukan musyawarah tentang arah kiblat di musholla milik keluarganya di Kauman. Masalah arah kiblat adalah masalah yang peka pada saat itu. Pembicaraan itu berlangsung hingga shubuh tanpa menghasilkan kesepakatan. Tetapi diam-diam dua orang yang mendengarkan pembicaraan itu beberapa hari kemudian membuat tiga garis putih setebal 5 cm di depan pengimaman masjid besar Kauman untuk mengubah arah kiblat sehingga mengejutkan jemaah salat dzuhur waktu itu. Kyai Penghulu H.M. Kholil Kamaludiningrat memerintahkan untuk menghapus tanda tersebut dan mencari orang yang melakukan itu.
1900-1910 · Panitia Zakat pertama. · Panitia kurban pertama. · Penggunaan metode hisab menggantikan metode aboge dan melihat hilal. · Peristiwa dirobohkannya surau Kyai A. Dahlan.
1903 · Ahmad Dahlan menunaikan haji yang kedua. Ia kembali memperdalam ilmu agamanya kepada guru-guru yang telah mengajarnya saat haji pertama. Ia belajar fiqh kepada Syekh Saleh Bafadal, Syekh Sa’id Yamani, dan Syekh Sa’id Babusyel. Belajar ilmu hadis kepada Mufti Syafi‘I, ilmu falaq pada Kyai Asy’ari Bawean, ilmu qiraat pada Syekh Ali Misri Makkah. Selain itu, selama bermukim di Mekah ini Dahlan juga mengadakan hubungan dan membicarakan berbagai masalah sosial-keagamaan, termasuk masalah yang terjadi di Indonesia dengan para ulama Indonesia yang telah lama bermukim di Arab Saudi, seperti: Syekh Ahmad Khatib, Kyai Nawawi dari Banten, Kyai Mas Abdullah dari Surabaya, dan Kyai Fakih dari Maskumambang.
1909
· Ahmad Dahlan resmi menjadi Anggota Budi Utomo. Selanjutnya, ia menjadi pengurus kring Kauman dan salah seorang komisaris dalam kepengurusan Budi Utomo Cabang Yogyakarta
1910 · Ahmad Dahlan juga menjadi anggota Jamiat Khair, organisasi Islam yang banyak bergerak dalam bidang pendidikan dan mayoritas anggotanya adalah orang-orang Arab. · Melalui R. Budiharjo dan R Sosrosugondo (pengurus dan anggota Budi Utomo), yang tertarik pada masalah agama Islam, Ahmad Dahlan mendapat kesempatan mengajar agama Islam kepada para siswa Kweekschool Jetis. · Keinginan Ahmad Dahlan untuk mendirikan lembaga pendidikan yang menerapkan model sekolah yang mengajarkan ilmu agama Islam maupun ilmu pengetahuan umum terwujud. Sekolah pertama itu dimulai dengan 8 orang siswa, bertempat di ruang tamu rumah Ahmad Dahlan yang berukuran 2,5 m x 6 m, di ia sendiri bertindak sebagai guru. Pada tahap awal proses belajar mengajar belum berjalan lancar. Selain ada pemboikotan masyarakat sekitarnya, para siswa yang hanya 8 orang tersebut juga sering tidak masuk sekolah. Untuk mengatasinya, Ahmad Dahlan tidak segan-segan datang ke rumah para siswanya dan meminta mereka masuk kembali. (http://www.muhammadiyah.or.id/content-154-det-timeline-muhammadiyah.html).
Catatan Hilal Achmar: Masalah arah kiblat ini, sampai tahun 2000-2010 masih menjadi perdebatan, apakah masjid yang tidak tepat mengarah ke Ka'bah, harus dibenarkan atau tidak arah kiblatnya. Saya fikir, memang harus dibenarkan arah kiblatnya, tetapi dengan catatan: 1. Disosialisasikan dahulu kepada masyarakat sekitar Masjid. 2. Masyarakat diberitahu tentang arah kiblat yang benar dengan dasar ilmu yang dapat dimengertinya. 3. Berhati-hati, sehingga tidak menimbulkan konflik. Dibawah ini ada cara penentuan arah kiblat yang akurat dan sederhana, dimana masyarakat akan mengerti, dan menyadari arah kiblat mereka:
KIBLAT Kiblat adalah kata Arab yang merujuk arah yang dituju saat seorang Muslim mendirikan salat. Sejarah
Pada mulanya, kiblat mengarah ke Yerusalem. Menurut Ibnu Katsir,[1] Rasulullah SAW dan para sahabat salat dengan menghadap Baitul Maqdis. Namun, Rasulullah lebih suka salat menghadap kiblatnya Nabi Ibrahim, yaitu Ka'bah. Oleh karena itu beliau sering salat di antara dua sudut Ka'bah sehingga Ka'bah berada di antara diri beliau dan Baitul Maqdis. Dengan demikian beliau salat sekaligus menghadap Ka'bah dan Baitul Maqdis.
Setelah hijrah ke Madinah, hal tersebut tidak mungkin lagi. Ia salat dengan menghadap Baitul Maqdis. Ia sering menengadahkan kepalanya ke langit menanti wahyu turun agar Ka'bah dijadikan kiblat salat. Allah pun mengabulkan keinginan beliau dengan menurunkan ayat 144 dari Surat al-Baqarah: Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan (Maksudnya ialah Nabi Muhammad SAW sering melihat ke langit mendoa dan menunggu-nunggu turunnya wahyu yang memerintahkan beliau menghadap ke Baitullah).[2]
Juga diceritakan dalam suatu hadits riwayat Imam Bukhari:[3] Dari al-Bara bin Azib, bahwasanya Nabi SAW pertama tiba di Madinah beliau turun di rumah kakek-kakek atau paman-paman dari Anshar. Dan bahwasanya beliau salat menghadap Baitul Maqdis enam belas atau tujuh belas bulan. Dan beliau senang kiblatnya dijadikan menghadap Baitullah. Dan salat pertama beliau dengan menghadap Baitullah adalah salat Ashar dimana orang-orang turut salat (bermakmum) bersama beliau. Seusai salat, seorang lelaki yang ikut salat bersama beliau pergi kemudian melewati orang-orang di suatu masjid sedang ruku. Lantas dia berkata: "Aku bersaksi kepada Allah, sungguh aku telah salat bersama Rasulullah SAW dengan menghadap Makkah." Merekapun dalam keadaan demikian (ruku) mengubah kiblat menghadap Baitullah. Dan orang-orang Yahudi dan Ahli Kitab senang beliau salat menghadap Baitul Maqdis. Setelah beliau memalingkan wajahnya ke Baitullah, mereka mengingkari hal itu. Sesungguhnya sementara orang meninggal dan terbunuh sebelum berpindahnya kiblat, sehingga kami tidak tahu apa yang akan kami katakan tentang mereka. Kemudian Allah yang Maha Tinggi menurunkan ayat "dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu" (al-Baqarah, 2:143).[2]
Hal itu terjadi pada tahun 624. Dengan turunnya ayat tersebut, kiblat diganti menjadi mengarah ke Ka'bah di Mekkah. Selain arah salat, kiblat juga merupakan arah kepala hewan yang disembelih, juga arah kepala jenazah yang dimakamkkan.
Penentuan arah kiblat
Dalam 1000 tahun terakhir, sejumlah matematikawan dan astronom Muslim seperti Biruni telah melakukan perhitungan yang tepat untuk menentukan arah kiblat dari berbagai tempat di dunia. Seluruhnya setuju bahwa setiap tahun ada dua hari dimana matahari berada tepat di atas Ka'bah, dan arah bayangan matahari dimanapun di dunia pasti mengarah ke Kiblat. Peristiwa tersebut terjadi setiap tanggal 28 Mei pukul 9.18 GMT (16.18 WIB) dan 16 Juli jam 9.27 GMT (16.27 WIB) untuk tahun biasa. Sedang kalau tahun kabisat, tanggal tersebut dimajukan satu hari, dengan jam yang sama.
Tentu saja pada waktu tersebut hanya separuh dari bumi yang mendapat sinar matahari. Selain itu terdapat 2 hari lain dimana matahari tepat di "balik" Ka'bah (antipoda), dimana bayangan matahari pada waktu tersebut juga mengarah ke Ka'bah. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 28 November 21.09 GMT (4.09 WIB) dan 16 Januari jam 21.29 GMT (4.29 WIB)
Pranala luar Indonesia) Sensitifnya Arah Kiblat Kiblat Kiblat Qiblah Qiblah in north america Al-Quds About.com Second Year of the Hijra di al-islam.org Menentukan arah kiblat pakai Google Earth di youtube
Catatan ^ (Arab)Ibnu Katsir. Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Surat al-Baqarah. ^ a b (Arab)Al-Qur'an Al-Karim. ^ (Arab)Al-Bukhari. Shahih al-Bukhari, hadits no. 41 dalam Fath al-Bari.
Kyai Penghulu R. M. Haji Muhammad Cholil Kamaludiningrat digantikan oleh Kiai Muhammad Sangidu/Kiai Penghulu Kanjeng Raden Haji Muhammad Kamaludiningrat, yaitu seorang penghulu keraton Yogyakarta sejak tahun 1914 sampai tahun 1940. Penghulu Kanjeng Raden Haji Muhammad Kamaludiningrat dikenal sebagai pemegang kartu anggota Muhammadiyah stanboek No. 1, dan juga pendukung gerakan KH. Ahmad Dahlan.
Kiai Penghulu Kanjeng Raden Haji Muhammad Kamaludiningrat mempunyai anak Muhammad Wardan dilahirkan pada tanggal 19 Mei 1911 di Kampung Kauman, Yogyakarta. Dia anak ketiga dari tujuh bersaudara seayah-seibu. Adapun enam saudaranya adalah Umniyah, Muhammad Darun, Muhammad Jannah, Muhammad Jundi, Burhanah dan Wari`iyah. Selain itu, dia juga mempunyai saudara yang berlainan ibu, yaitu Djalaluddin, Siti Salaman dan Siti Nafi`ah. Di lingkungan masyarakat Kauman, keluarga PKRH Muhammad Kamaluddiningrat dikenal sebagai Dani (keluarga) ketib Tengah yang tinggal di wilayah Kauman bagian barat. Sebagai keluarga abdi dalem santri mereka memiliki pusat kegiatan di Langgar Dhuwur. Dengan demikian, Muhammad Wardan secara sosio kultural berasal dari lingkungan keluarga abdi dalem santri.
Foto Insert: Keturunan Kyai Penghulu R. M. Haji Muhammad Cholil Kamaludiningrat, saat silaturahmi Idhul Fithri Tahun 20112
21/2 <1> ♀ R.Ngt.Brahim [Hamengku Buwono]3
perkawinan: <1> ♀ Rina Anggraina [?]
perkawinan: <2> ♀ Alm. Siti Aminah [?]
wafat: Tegal
Asal Usul Bani Jawi, Asal usul R Samhudi, ayahanda Hilal Achmar. Pada masa Dinasti ke-18 Fir'aun di Mesir (sekitar 1.567SM-1.339SM), di pesisir barat pulau sumatera telah ada pelabuhan yang ramai, dengan nama Barus. Pelabuhan ini berkembang dengan baik, dikarenakan ada bangsa yang mengatur, serta menjaganya dari serangan bajak laut atau negara lain.
Penguasa Pelabuhan Barus, dikenal dengan nama Bangsa Malai. Malai dalam bahasa Sanskrit atau Tamil, berarti bukit (gunung). Seperti namanya, Bangsa Malai bermukim di sekitar perbukitan (dataran tinggi).
Asal Muasal Bangsa Malai
Diperkirakan bangsa Malai, bermula dari 4 (empat) bangsa, yakni Arab-Cina-Eropa-Hindia, terkadang disingkat ACEH (sampai sekarang istilah ACEH masih dinisbatkan kepada keturunan Bangsa Malai yang tinggal di ujung utara pulau sumatera).
Bangsa yang pertama datang adalah Bangsa Hindia Malaya (Himalaya). Bangsa Himalaya merupakan interaksi antara Bangsa Hindia (keturunan Kusy keturunan Ham bin Nabi Nuh), dengan Bangsa Malaya (keturunan Bangsa Malaya Purba/Atlantis/Sundaland [Penduduk Asli Nusantara], yang selamat dari bencana banjir Nuh). Pada awalnya mereka tinggal di kaki gunung Himalaya, sekitar tahun 6.000SM mereka datang ke pulau sumatera. Mereka menyusul kerabatnya bangsa Polinesia (keturunan Heth keturunan Ham bin Nabi Nuh), yang telah terlebih dahulu datang, dan bertempat tinggal di bagian timur Nusantara.
Pada sekitar tahun 4.500SM, datang Bangsa Cina atau Bangsa Formosa (keturunan Shini keturunan Yafits bin Nabi Nuh). Bangsa ini membawa budaya Agraris dari tempat asalnya.
Setelah itu sekitar tahun 2.500SM, datang Bangsa Eropa atau Bangsa Troya/Romawi Purba (keturunan Rumi keturunan Yafits bin Nabi Nuh), mereka membawa Peradaban Harappa, yang dikenal sudah sangat maju.
Dan terakhir sekitar tahun 2.200SM datang Bangsa Arab Purba atau Bangsa Khabiru (keturunan 'Ad keturunan Sam bin Nabi Nuh). Bangsa Khabiru adalah pengikut setia Nabi Hud, mereka datang dengan membawa keyakinan Monotheisme, di dalam masyarakat pulau sumatera.
Penyatuan ke-empat bangsa ini di kenal dengan nama Bangsa Malai (Bangsa Aceh Purba/Melayu Proto), dengan mata pencaharian utama sebagai nelayan dan petani.
Bangsa Malai sebagaimana leluhur pertamanya Bangsa Himalaya, mendiami daerah dataran tinggi, yaitu di sepanjang Bukit Barisan (dari Pegunungan Pusat Gayo di utara, sampai daerah sekitar Gunung Dempo di selatan).
Bermula dari Bukit Barisan inilah, Bangsa Malai menyebar ke pelosok Nusantara, seperti di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Semenanjung Malaya, Siam, Kambujiya, Sunda, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
Bangsa Malai Pelindung Nusantara
Menurut para sejarawan, Bangsa Mongoloid begitu mendominasi daerah di sebelah utara Nusantara.
Muncul pertanyaan, mengapa bangsa Mongoloid tidak sampai meluaskan kekuasaan sampai ke selatan, bukankah nusantara adalah daerah yang sangat layak untuk dikuasai? Daerahnya subur, serta tersimpan beraneka bahan tambang seperti emas, timah dan sebagainya.
Apa yang mereka takutkan?
Jawabnya hanya satu, karena Nusantara ketika itu, dilindungi Bangsa Malai. Bangsa Malai dikenal memiliki kekuatan maritim yang kuat, dan balatentaranya memiliki ilmu beladiri yang mumpuni.
Siti Qanturah Leluhur Bani Jawi
Pada sekitar tahun 1670SM, dikhabarkan Nabi Ibrahim (keturunan Syalikh keturunan Sam bin Nabi Nuh) telah sampai berdakwah di negeri Bangsa Malai. Beliau diceritakan memperistri puteri Bangsa Malai, yang bernama Siti Qanturah (Qatura/Keturah). Dari pernikahan itu Nabi Ibrahim di karuniai 6 anak, yang bernama : Zimran, Jokshan, Medan, Midian, Ishbak dan Shuah. Dari anak keturunan Siti Qanturah kelak akan memunculkan bangsa Media (Madyan), Khaldea dan Melayu Deutro (berdasarkan perkiraan, Nabi Ibrahim hidup di masa Dinasti Hyksos berkuasa di Mesir Kuno (1730SM-1580SM), sementara versi lain menyebutkan, Nabi Ibrahim menikah dengan Siti Qanturah, pada sekitar tahun 2025SM).
Bangsa Melayu Deutro (Malai Muda), yang saat ini mendiami kepulauan Nusantara, juga mendapat sebutan Bani Jawi. Bani Jawi yang berasal dari kata Bani (Kaum/Kelompok) JiWi (Ji = satu ; Wi = Widhi atau Tuhan). Jadi makna Bani Jawi (JiWi) adalah kaum yang meyakini adanya satu Tuhan.
Keterangan mengenai Bani Jawi sebagai keturunan Nabi Ibrahim, ditulis oleh sejarawan terkemuka Ibnu Athir dalam bukunya yang terkenal 'al-Kamil fi al-Tarikh'.
Catatan : Melayu Deutro adalah istilah yang digunakan para sejarawan modern, untuk meng-indentifikasikan Bani Jawi, dimana Ibnu Athir menerangkan bahwa Bani Jawi adalah keturunan Nabi Ibrahim.
Keterangan Ibnu Athir ini semakin nyata, ketika baru-baru ini, dari penelitian seorang Profesor Universiti Kebangsaaan Malaysia (UKM), diperoleh data bahwa, di dalam darah DNA Melayu, terdapat 27% Variant Mediterranaen (merupakan DNA bangsa-bangsa EURO-Semitik).
Variant Mediterranaen sendiri terdapat juga di dalam DNA keturunan Nabi Ibrahim yang lain, seperti pada bangsa Arab dan Bani Israil.
Suku Jawa adalah suku terbesar dari Bani Jawi. Dan sejak dahulu, mereka menganut monotheisme, seperti keyakinan adanya Sang Hyang Widhi atau Sangkan Paraning Dumadi.
Selain suku Jawa, pemahaman monotheisme juga terdapat di dalam masyarakat Sunda Kuno. Hal ini bisa kita jumpai pada Keyakinan Sunda Wiwitan. Mereka meyakini adanya 'Allah Yang Maha Kuasa', yang dilambangkan dengan ucapan bahasa 'Nu Ngersakeun' atau disebut juga 'Sang Hyang Keresa'.
Tulisan kami bukan sekedar cerita, legenda atau mitos, akan tetapi juga didukung oleh fakta-fakta ilmiah. Mengenai keberadaan Kota Barus, mari kita ikuti bacaan berikut...
SEJARAH KOTA BARUS
Sebagai pelabuhan niaga samudera, Barus (Lobu Tua) diperkirakan sudah ada sejak 3000 tahun sebelum Masehi. Bahkan ada juga yang memperkirakan lebih jauh dari itu, sekitar 5000 tahun sebelum Nabi Isa lahir.
Perkiraan terakhir itu didasarkan pada temuan bahan pengawet dari berbagai mummy Fir'aun Mesir kuno yang salah satu bahan pengawetnya menggunakan kamper atau kapur barus. Getah kayu itu yang paling baik kualitasnya kala itu hanya ditemukan di sekitar Barus.
Sejarawan di era kemerdekaan, Prof Muhammad Yamin memperkirakan perdagangan rempah-rempah diantara kamper sudah dilakukan pedagang Nusantara sejak 6000 tahun lalu ke berbagai penjuru dunia.
Seorang pengembara Yunani, Claudius Ptolomeus menyebutkan bahwa selain pedagang Yunani, pedagang Venesia, India, Arab, dan juga Tiongkok lalu lalang ke Barus untuk mendapatkan rempah-rempah.
Lalu pada arsip tua India, Kathasaritsagara, sekitar tahun 600 M, mencatat perjalanan seorang Brahmana mencari anaknya hingga ke Barus. Brahmana itu mengunjungi Keladvipa (pulau kelapa diduga Sumatera) dengan rute Ketaha (Kedah-Malaysia), menyusuri pantai Barat hingga ke Karpuradvipa (Barus).
ada lagi yang berpendapat:Melayu Deutero atau Melayu Muda adalah sebutan yang dulu dipakai untuk menunjuk populasi yang dikira datang pada "gelombang kedua" setelah "gelombang pertama" Melayu Proto. Populasi ini dikatakan datang pada Zaman Logam (kurang lebih 1500 SM). Suku bangsa di Indonesia yang dimasukkan dalam Melayu Muda adalah Aceh, Minangkabau, Jawa, Bali, Makassar, Bugis, Manado, dll.[rujukan?]
Wawasan ini tidak lagi dianggap. Para arkeolog sudah menyimpulkan bahwa tidak ada dasar arkeologis yang berarti yang menunjukkan adanya perbedaan antara Proto- dan Deutero-Melayu.[1]
Sumber : http://naulibasa-magz.com/index.php/web/news/index/5/1903532242
http://kanzunqalam.blogspot.com/2009_12_01_archive.htmlperkawinan: Murtiningsih
perkawinan: <5> ♀ Alm. Sumiyati [?] b. Desember 1945, <6> ♀ Murtini [?] b. April 1960
4

(Database berisi catatan individu 587.672 orang, 31.233 di antaranya telah ditambahkan dalam bahasa Spanyol. Ada 143.213 catatan keluarga, 8422 dari mereka yang dalam bahasa Spanyol. Lihat di: http://es.rodovid.org/wk/Especial:ChartInventory/354605)
Hilal Achmar Lineage Study. From: http://hilalachmar.wordpress.com/
Pertama saya mohon izin kepada penulis dalam internet, maupun hard copy, yang saya sebut dan tidak sebut http nya, nama penulisnya, yang saya kutip pendapatnya, dalam rangka pencarian asal usul saya. Saya berharap semua penulis mengizinkan saya untuk mengutip. Saya mengucapkan beribu terima kasih kepada para penulis, yang saya sebut sumbernya, sehingga saya mengetahui asal-usul diri saya. Terima Kasih.
MOHON PERHATIAN: NASAB RASULULLAH DISEPAKATI OLEH PARA ULAMA SAMPAI DENGAN 'ADNAN. TULISAN INI ADALAH STUDY YANG MASIH AKAN BERUBAH MENGENAI URUTAN LINEAGE, TANGGAL DAN TAHUN, TEMPAT KEJADIAN DAN KETERANGANNYA!
Hilal Achmar ( http://hilalachmar.wordpress.com/ )dilahirkan di RS Panti Nugraha, Jalan Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Seklatan. Sampai umur 8 tahun bertempat tinggal di rumah neneknya dari fihak ibu di Jalan Senayan No. 61 tepat didepan RS bersalin tempat ia dilahirkan.
Study ini adalah silsilah lengkap pertama mengenai lineage Azmatkhan, yang ditulis dan di upload pada internet mengenai keturunan Rasulullah SAW yang ada di Indonesia lewat lineage Maulana Malik Ibrahim Ibn Zainal Alam Barkat Ibn Jamaluddin Husain Akbar. Study di upload ke internet pada bulan Mei 2010.
Saya tidak mengklaim tulisan saya benar. kritik dan masukan sangat daya hargai. Saya hanya ingin mengetahui, bagaimana pengetahuan tentang lineage menjelaskan sebaran gen di penjuru dunia.
Lineage Ir. H. Hilal Achmar dibagi dalam 5 bagian.
PERINGATAN! Bagian I : Dari Nabi Adam Alaihi Salam sampai Nabi Ibrahim Alaihi Salam. Study ini juga belum valid per individunya. Tidak diketahui dengan pasti nama individunya, kecuali Azar, ayah Nabi Ibrahim Alaihi Salam. Seluruh Rasul dan keterangannya yang berada pada jalur kenabian dari Rasul Adam Alaihi Salam, Ibrahim Alaihi Salam dan seluruh Rasul dari keturunan Ibrahim adalah valid. Diharapkan, pada masa yang akan datang, ditemukan bukti-bukti baru dan riwayat yang terlewati pada saat study ini dibuat, mengenai nama dan keterangan individunya. Yang jelas adalah, seluruh umat manusia yang ada sekarang adalah keturunan Nabi Adam Alaihi Salam dan Ibu Siti Hawa.
Ibnu Abbas berkata, aku mendengar Nabi saw bersabda: “Aku adalah Muhammad bin Abdillah bin Abdil Muththalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’b bin Luay bin Ghalib bin Fahr bin Malik bin Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nazzar bin Ma’da bin ‘Adnan bin Adda bin Udada bin Hamyasa’ bin Yasyhab bin Nabat bin Jamil bin Qaidar bin Ismail bin Ibrahim bin Tarikh bin Nahur bin Asyu’ bin Ar’us bin Faligh bin ‘Abar (Hud) bin Syalikh bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh bin Lumka bin Mutawasysyalikh bin Akhnukh (Idris) bin Azda bin Qinan bin Anwasy bin Syayts bin Adam (as). http://id.wikipedia.org/wiki/Syechbubakar
001. Adam Rasulullah Alaihi Salam. Prophet No. 1 And Siti Hawa. http://id.rodovid.org/wk/Orang:372338
002. Shith bin Adam http://id.rodovid.org/wk/Orang:372337
003. Anusha bin Shith. http://id.rodovid.org/wk/Orang:372336
004. Qainan bin Anusha. http://id.rodovid.org/wk/Orang:372335
005. Mahla’il bin Qainan. http://id.rodovid.org/wk/Orang:372334
006. Yarid bin Mahla'il. http://id.rodovid.org/wk/Orang:372333
007. Nabi Idris Alaihi Salam (Akhnukh) bin Yarid. http://id.rodovid.org/wk/Orang:372332
008. Mutwashlack bin Nabi Idris Alaihi Salam. http://id.rodovid.org/wk/Orang:372331
009. Lamik bin Mutwashlack. http://id.rodovid.org/wk/Orang:372330
010. Nabi Nuh Alaihi Salam bin Lamik. http://id.rodovid.org/wk/Orang:372329
011. Sam bin Nabi Nuh Alaihi Salam. http://id.rodovid.org/wk/Orang:372328
012. Arfakhshad bin Sam. http://id.rodovid.org/wk/Orang:372327
013. Shalikh bin Arfakhshad. http://id.rodovid.org/wk/Orang:372326
014. Abir bin Shalikh. http://id.rodovid.org/wk/Orang:372325
015. Falikh bin Abir. http://id.rodovid.org/wk/Orang:372324
016. Ra‘u bin Falikh. http://id.rodovid.org/wk/Orang:372323
017. Saru‘ bin Ra'u. http://id.rodovid.org/wk/Orang:372322
018. Nahur bin Saru'. http://id.rodovid.org/wk/Orang:372321
019. Tarih (Azar) bin Nahur. http://id.rodovid.org/wk/Orang:372320
020. Nabi Ibrahim Alaihi Salam Ibn Tarih. http://id.rodovid.org/wk/Orang:336061
[Ibn Hisham 1/2-4; Rahmat-ul-lil'alameen 2/18; Khulasat As-Siyar p.6]. In Ar Raheeq Al Makhtum. The Sealed Nectar By: Saifur Rahman al-Mubarakpuri.
PERINGATAN! Bagian II : Dari Ismail Alaihi Salam sampai Add Study lineage ini belum valid mengenai nama, jumlah individu dan keterangannya. Ada perbedaan pendapat diantara para ulama. Person yang valid pada lineage ini adalah Nabi Ismail Alaihi Salam yang diangkat sebagai Rasul.
021. Nabi Ishmail Alaihi Salam Ibn Nabi Ibrahim Alaihi Salam. http://id.rodovid.org/wk/Orang:321254
022. Qaidar bin Nabi Ishmail Alaihi Salam. http://id.rodovid.org/wk/Orang:372317
023. Aram bin Qaidar. http://id.rodovid.org/wk/Orang:321251
024. ‘Awda bin Aram. http://id.rodovid.org/wk/Orang:321248
025. Mazzi bin 'Awda. http://id.rodovid.org/wk/Orang:157388
026. Sami bin Mazzi. http://id.rodovid.org/wk/Orang:157387
027. Zarih bin Mazzi. http://id.rodovid.org/wk/Orang:372312
028. Nahith bin Zarih. http://id.rodovid.org/wk/Orang:372311
029. Muksar bin Nahith. http://id.rodovid.org/wk/Orang:372310
030. Aiham bin Muksar. http://id.rodovid.org/wk/Orang:372309
031. Afnad bin Aiham . http://id.rodovid.org/wk/Orang:372308
032. Aisar bin http://id.rodovid.org/wk/Orang:372307
033. Deshan bin Aisar. http://id.rodovid.org/wk/Orang:361719
034. Aid bin Deshan. http://id.rodovid.org/wk/Orang:361717
035. Ar‘awi bin Aid . http://id.rodovid.org/wk/Orang:361715
036. Yalhan bin http://id.rodovid.org/wk/Orang:361714
037. Yahzin bin Yalhan. http://id.rodovid.org/wk/Orang:361712
038. Yathrabi Yahzin. bin http://id.rodovid.org/wk/Orang:361737
039. Sanbir bin Yathrabi. http://id.rodovid.org/wk/Orang:361711
040. Hamdan bin Sanbir http://id.rodovid.org/wk/Orang:361802
041. Ad-Da‘a bin http://id.rodovid.org/wk/Orang:361707
042. ‘Ubaid bin d-Da‘a . http://id.rodovid.org/wk/Orang:361705
043. ‘Abqar bin ‘Ubaid. http://id.rodovid.org/wk/Orang:361702
044. Aid bin ‘Abqar . http://id.rodovid.org/wk/Orang:361701
045. Makhi bin Aid http://id.rodovid.org/wk/Orang:361700
046. Nahish bin Makhi. http://id.rodovid.org/wk/Orang:361699
047. Jahim bin Nahish . http://id.rodovid.org/wk/Orang:361697
048. Tabikh bin Jahim. http://id.rodovid.org/wk/Orang:361696
049. Yadlaf bin Tabikh . http://id.rodovid.org/wk/Orang:361695
050. Bildas bin Yadlaf . http://id.rodovid.org/wk/Orang:361694
051. Haza bin Bildas . http://id.rodovid.org/wk/Orang:361692
052. Nashid bin Haza . http://id.rodovid.org/wk/Orang:157362
053. ‘Awwam bin http://id.rodovid.org/wk/Orang:157361
054. Obai bin ‘Awwam . http://id.rodovid.org/wk/Orang:157360
055. Qamwal bin Obai . http://id.rodovid.org/wk/Orang:157359
056. Buz bin Qamwal. http://id.rodovid.org/wk/Orang:157358
057. Aws bin Buz. http://id.rodovid.org/wk/Orang:157357
058. Salaman bin Aws. http://id.rodovid.org/wk/Orang:157356
059. Humaisi‘ bin Salaman . http://id.rodovid.org/wk/Orang:103803
060. Add bin Humaisi‘. http://id.rodovid.org/wk/Orang:165278
[Rahmat-ul-lil'alameen 2/14-17]By: In Ar Raheeq Al Makhtum. The Sealed Nectar By: Saifur Rahman al-Mubarakpuri.
Bagian III : Dari 'Adnan. sampai Rasulullah Shalallohu Alaihi Wasalam Sampai saat ini tidak ada Hadist yang bermatan nasab Rasulullah SAW lebih jauh daripada Adnan, yang disabdakan Rasulullah secara lengkap per individu. Menurut Muhammad bin Ishak bin Yasar al-Madani, Nasab Rasulullah sampai Adnan disepakati oleh para ulama, sedangkan setelah Adnan terjadi perbedaan pendapat. Study lineage ini valid sampai dengan Adnan."Allâh selected Ishmael from the sons of Abraham, Kinana from the sons of Ishmael, Quraish from the sons of Kinana, Hashim from the sons of Quraish and He selected me from the sons of Hashim." [Muslim 2/245; Tirmidhi 2/201]
061. ‘Adnan bin Add . http://id.rodovid.org/wk/Orang:103802
062. Ma‘ad bin ‘Adnan. http://id.rodovid.org/wk/Orang:165272
063. Nizar bin Ma‘ad. http://id.rodovid.org/wk/Orang:103801
064. Mudar bin Nizar. http://id.rodovid.org/wk/Orang:165271
065. Elias bin Mudar. http://id.rodovid.org/wk/Orang:103800
066. Mudrikah ( ‘Amir) bin Elias. http://id.rodovid.org/wk/Orang:165270
067. Khuzaiman bin Mudrikah. http://id.rodovid.org/wk/Orang:103799
068. bin Khuzaiman . http://id.rodovid.org/wk/Orang:165269
069. An-Nadr (Qais) bin Kinana . http://id.rodovid.org/wk/Orang:103798
070. Malik bin An-Nadr. http://id.rodovid.org/wk/Orang:28202
071. Fahr (Quraish) bin Malik. http://id.rodovid.org/wk/Orang:28201
072. Ghalib bin Fahr. http://id.rodovid.org/wk/Orang:28200
073. Lo’i bin Ghalib . http://id.rodovid.org/wk/Orang:28199
074. Ka‘b bin Lo’i http://id.rodovid.org/wk/Orang:28198
075. Murra bin Ka‘b . http://id.rodovid.org/wk/Orang:28197
076. Kilab bin Murra . http://id.rodovid.org/wk/Orang:28196
077. Qusai (Zaid) bin Kilab. http://id.rodovid.org/wk/Orang:28195
078. ‘Abd Munaf (Al-Mugheera) bin Qusai. http://id.rodovid.org/wk/Orang:28194
079. Hashim, (named ‘Amr) bin ‘Abd Munaf. http://id.rodovid.org/wk/Orang:28192
080. ‘Abdul-Muttalib (Shaiba) bin Hashim. http://id.rodovid.org/wk/Orang:28191
081. ‘Abdullah bin ‘Abdul-Muttalib. http://id.rodovid.org/wk/Orang:28189
082. Nabi Muhammad Shalallohu Alaihi Wa Salam http://id.rodovid.org/wk/Orang:28188
[Ibn Hisham 1/1,2; Talqeeh Fuhoom Ahl Al-Athar, p. 5-6; Rahmat-ul-lil'alameen 2/11-14,52]In Ar Raheeq Al Makhtum. The Sealed Nectar By: Saifur Rahman al-Mubarakpuri.
Bagian IV : Dari Muhammad Rasulullah Shalallohu 'Alaihi Wassalam sampai Ahmad Jalal Syah. Person pada bagian kedua ini, semuanya tidak pernah bermukim di Indonesia. Jadi sebenarnya, keturunan Azmatkhan di Indonesia, tidak asli Indonesia. Jika dipelajari silsilah lengkap Ir. H. Hilal Achmar, maka akan dapat dibayangkan, lebih banyak orang Indonesia yang tidak mengetahui, sebenarnya mereka adalah keturunan langsung dari jalur silsilah keturunan Muhammad Shallallohu Alaihi Wasalam.
083. Fatima bint Mohammed(Al Hashimi}http://id.rodovid.org/wk/Orang:70267
084. Husayn(Al Hashimi}http://id.rodovid.org/wk/Orang:70255
085. Ali Zainal Abidin (Al Husaini). http://id.rodovid.org/wk/Orang:70251
086. Muhammad Al Baqir(Al Husaini). http://id.rodovid.org/wk/Orang:70247
087. Ja'afar As-Sodiq(Al Husaini). http://id.rodovid.org/wk/Orang:70246
088. Ali Al-’Uraidhi (Al Husaini). http://id.rodovid.org/wk/Orang:359677
089. Muhammad An-Naqib(Al Husaini). http://id.rodovid.org/wk/Orang:359676
090. Isa Ar-Rumi(Al Husaini). http://id.rodovid.org/wk/Orang:359675
091. Ahmad Al Muhajir(Al Husaini). http://id.rodovid.org/wk/Orang:359674
092. Abdullah. http://id.rodovid.org/wk/Orang:3596973
093. Alawi Awwal(Al Husaini). http://id.rodovid.org/wk/Orang:359672
094. Muhammad Sohibus Saumi'ah (BaAlawi Al Husaini). http://id.rodovid.org/wk/Orang:359671
095. Alawi Ats-Tsani(BaAlawi Al Husaini). http://id.rodovid.org/wk/Orang:359670
096. Ali Kholi Qosam(BaAlawi Al Husaini). http://id.rodovid.org/wk/Orang:359668
097. Muhammad Shohib Mirbath(BaAlawi Al Husaini). http://id.rodovid.org/wk/Orang:359667
098. Alawi Ammil Al Fagih(BaAlawi Al Husaini). http://id.rodovid.org/wk/Orang:359658
099. Sayyid Abdul Malik(Azmatkhan). http://id.rodovid.org/wk/Orang:359654
100. Abdullah Azmatkhan(Azmatkhan). http://id.rodovid.org/wk/Orang:359650
101. Ahmad Jalal Syah(Azmatkhan). http://id.rodovid.org/wk/Orang:359646
Bagian V : Dari Maulana Jamaluddin Husein Akbar sampai Ir. H. Hilal Achmar.
Person pada bagian pertama ini, baik selama hidupnya maupun sebagian dari masa hidupnya pernah bermukim di Indonesia. Masing-masing keterangan per individu dapat dilihat pada Hilal Achmar Lineage Study, dari Nabi Adam Alaihi Salam sampai Muhammad Kevyn Reza Pahlevy.
102. Maulana Jamaluddin Husein Akbar(Azmatkhan). http://id.rodovid.org/wk/Orang:359642
103. Zainal Alam Barkat(Azmatkhan). http://id.rodovid.org/wk/Orang:354654
104. Maulana Malik Ibrahim(Azmatkhan). http://id.rodovid.org/wk/Orang:354655
105. R. Kidang Telangkas(Azmatkhan). http://id.rodovid.org/wk/Orang:354656
106. Dewi Nawangsih(Azmatkhan). http://id.rodovid.org/wk/Orang:354657
107. Ki Ageng Getaspendowo (Majapahit Girindrawardhana). http://id.rodovid.org/wk/Orang:354658
108. Ki Ageng Selo(Mataram). http://id.rodovid.org/wk/Orang:354659
109. Ki Ageng Enis(Mataram). http://id.rodovid.org/wk/Orang:354660
110. Ki Ageng Pemanahan(Mataram). http://id.rodovid.org/wk/Orang:354661
111. Raden Sutawijaya(Mataram). http://id.rodovid.org/wk/Orang:354662
112. Panembahan Hadi Prabu Hanyokrowati(Mataram). http://id.rodovid.org/wk/Orang:354663
113. Sultan Agung(Mataram). http://id.rodovid.org/wk/Orang:354664
114. Sunan Prabu Amangkurat Agung(Mataram). http://id.rodovid.org/wk/Orang:354665
115. Susuhunan Pakubuwono I(Mataram). http://id.rodovid.org/wk/Orang:354666
116. Prabu Mangkurat IV(Mataram). http://id.rodovid.org/wk/Orang:354667
117. Pangeran Hario Mangkubumi Hamengku Buwono I (Hamengku Buwono). http://id.rodovid.org/wk/Orang:354668
118. Kanjeng Sultan Hamengku Buwono II (Hamengku Buwono). http://id.rodovid.org/wk/Orang:354669
119. 6. BPH Dipawiyana (bph Dipowiyono)(Hamengku Buwono). http://id.rodovid.org/wk/Orang:354671
120. R.Ay. Pangulu Kamaludiningrat(Hamengku Buwono). http://id.rodovid.org/wk/Orang:354671
121. R. Pangulu Kamaludiningrat(Hamengku Buwono). http://id.rodovid.org/wk/Orang:354674
122. R.M.Haji Muh Cholil(Hamengku Buwono). http://id.rodovid.org/wk/Orang:354675
123. R.Ngt.Brahim(Hamengku Buwono). http://id.rodovid.org/wk/Orang:354676
124. R.Samhudi(Hamengku Buwono). http://id.rodovid.org/wk/Orang:354678
125. # Ir. H. Hilal Achmar(Hamengku Buwono). http://id.rodovid.org/wk/Orang:354605
126. Muhammad Kevyn Reza Pahlevy(Hamengku Buwono)
Pengukuran Validitas individu pada Ir. H. Hilal Achmar Lineage Study, diambil dari yang tervalid, urutannya bersumber dari: 1. Al Qur’an 2. Hadist 3. Ulama 4. Gene 5. Catatan dari R. Wedana Rio Murtiwandawa, Tepas Darah Kraton Yogyakarta. 6. Keterangan dari Trah Sri Sultan Hamengkubuwana II, Raja Yogyakarta. 7. Individu yang bersangkutan yang menyumbang tulisan. 8. Catatan sejarah dan bukti-bukti peninggalan sejarahnya. 9. Berbagai sumber baik media digital elektronik maupun cetak.
Umum diketahui bahwa, perdebatan tentang apakah benar Rasulullah keturunan Rasul Ismail Alaihi Salam Ibn Rasul Ibrahim Alaihi Salam, tidak pernah mencapai suatu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan. Tentu saja demikian, sebab Baik yang berpendapat Rasulullah adalah keturunan Ismail AS, dan yang berpendapat bahwa Rasulullah bukan keturunan Ismail AS, masing-masing berdebat tentang hal yang tidak diketahui! Ismail AS hidup sekitar 2.000 tahun sebelum masehi dari saat ini berarti 4.000 tahun yang lalu! Ismail AS ke Muhammad SAW berjarak sekitar 2.500 tahun. Ancestor kita semua, Adam AS dan Ibu Siti Hawa hidup sekitar 7.000 tahun yang lalu.
Pada Al Qur’an tidak terdapat keterangan yang terperinci tentang lineage Ismail AS sampai dengan Muhammad SAW, tetapi jelas terdapat 25 jalur kerasulan, Mulai dari Adam AS sampai dengan Muhammad SAW. Pada kitab suci lainnya, tidak ada juga yang tegas mengatakan bahwa Muhammad SAW bukan keturunan Ismail AS. Perdebatan Muhammad SAW keturunan Ismail AS adalah sia-sia. Muslim selalu meyakini, bahwa Muhammad SAW adalah keturunan Ismail AS.
Kini, ilmu pengetahuan semakin berkembang, baik ilmu pengetahuan agama maupun berbagai ilmu pengetahuan sosial dan teknologi. Kini, dapat diketahui, apakah memang benar seorang individu berada pada garis silsilah moyangnya yang terpisah jarak ribuan tahun dengannya. Contohnya adalah, dapat dibuktikan secara genotipa, bahwa Rasulullah SAW adalah keturunan Rasul Ismail Alaihi Salam yang terpisah waktu kurang lebih 2.500 tahun!
GARIS KETURUNAN DARI PEREMPUAN DIAKUI DALAM STUDY INI Diakui, memang ada perbedaan pendapat mengenai garis keturunan yang diakui. Ada yang berpendapat bahwa keturunan yang diakui adalah keturunan dari garis pria. Di Indonesia, misalnya, sebagian keturunan dari garis Azmatkhan Al Husaini hanya mengakui keturunan Azmatkhan Al Husaini dari garis pria. Jika konsekwen dengan garis keturunan pria, maka harus mengakui, garis keturunan di atas Husayn adalah Ali – Abi Thalib – Abdul Mutthalib. Jika ingin diakui, nasab bersambung kepada Rasulullah SAW, maka garis keturunan ditempatkan sejajar antara pria dan wanita, karena semua keturunan Rasulullah SAW, berasal dari anak perempuan beliau yang bernama Fatimah Az Zahra.
Cabang lineage Azmatkhan Al Husaini dari Trah Sri Sultan Hamengku Buwono II, mengakui garis keturunan wanita sebagai garis keturunan Azmatkhan Al Husaini, dengan mengakui bahwa dalam masalah garis keturunan, tidak ada keistimewaan antara pria dan wanita. Mengingat: 1. Selain keturunan Nabi Adam AS, semua umat manusia juga keturunan Ibu Siti Hawa. 2. Nabi Yunus AS Ibn Matta, dinasabkan kepada ibundanya yang bernama Matta. 3. Nabi Isa AS Ibn Maryam, dinasabkan kepada ibundanya yang bernama Maryam. 4. Semua keturunan Rasulullah sekarang berasal dari Fatimah Az Zahra Binti Rasulullah SAW.
5. Rasulullah SAW memerintahkan umatnya menghormati Ibu lebih daripada Bapak.perkawinan: <13> ♂ H. Tony Sutisna Miharja [?]
perceraian: <13!> ♂ H. Tony Sutisna Miharja [?]
wafat: Jakarta
perkawinan:
perkawinan: <21> ♀ Nevi Widiastuti, S.Pd [?] b. November 1968
perkawinan: Wulan
perkawinan: Wahyu Rohadi Imam Santoso
perkawinan: Danang Cahyo Wijanarko
perkawinan: Kunto Wiyono
perkawinan: Dody Sulistyo Febrianto
wafat: 2014
5
952/5 <24> ♂ Adika Irwansyah [HBO II]Otobiogafi M. Kevyn Reza Pahlevi.
Otobiografi yang saya tulis ini berhubungan dengan fase kehidupan saya, keterangan tentang orangtua dan orang-orang yang saya kenal dalam lingkungan dimana saya hidup.
1. Pentingnya Lineage / Jalur Keturunan / Garis Darah. Otobiografi ini saya mulai dari Jalur Keturunan saya, yang saya kutipkan dari catatan garis darah yang ada dalam keluarga saya. Menurut bapak saya, adalah penting mengetahui Jalur Keturunan kita, agar kita mengetahui asal-usul kita, darimana kita berasal, bagaimana sejarah dan akhir keturunan kita, berapa banyak sodara yang masih dapat kita lacak, dan lebih penting lagi adalah, kita adalah penerus sejarah dari moyang pendahulu kita. Kita juga dapat membandingkan karya kita di dunia, dengan moyang pendahulu kita, apakah kita kalah budaya, menang budaya, atau sejajar dengan mereka. Menurut bapak saya lagi, pengetahuan akan jalur keturunan, menyebabkan kita mengetahui, bahwa pada akhirnya, kita akan mengikuti pola hidup moyang kita pada jalur keturunan kita, terutama pada saat kita dewasa dan tua. Idola bagi remaja, dapat dicari pada moyangnya sendiri. Singkatnya, pencarian jati diri kita, sekali lagi menurut bapak saya, lebih mudah jika kita mempelajari kehidupan moyang kita sendiri, oleh karena dapat diceritakan oleh keluarga. Saya tidak mengatakan bahwa jalur kelturunan dan keluarga saya adalah yang terbaik. Jalur keluarga manapun, pasti ada kebaikan didalamnya, pasti ada moyang yang telah teraktualisasi sedemikian rupa, sehingga pengimitasian aktualisasi itu, berguna bagi keturunan selanjutnya. Pengetahuan lineage yang diberitahu kepada saya oleh bapak saya, begitu mencengangkan, tidak ada hal lain yang akan saya katakan tentang lineage:
Hendaknya keluarga-keluarga mulai mencatat garis keturunannya, jika tidak dapat jauh keatas, niatkanlah menyusun jauh kebawah, yang akan diteruskan oleh keturunan nanti.
2. Lineage Saya Dibawah ini adalah lineage saya, yang saya kutip dari keterangan yang diberikan oleh bapak saya dalam catatannya / study bapak saya tentang lineage.
Bagian I Lineage: Dari Nabi Adam Alaihi Salam sampai Nabi Ibrahim Alaihi Salam. Tidak diketahui dengan pasti nama individunya, kecuali Azar, ayah Nabi Ibrahim Alaihi Salam. Seluruh Rasul dan keterangannya yang berada pada jalur kenabian dari Rasul Adam Alaihi Salam, Ibrahim Alaihi Salam dan seluruh Rasul dari keturunan Ibrahim adalah valid. Diharapkan, pada masa yang akan datang, ditemukan bukti-bukti baru dan riwayat yang terlewati pada saat study ini dibuat, mengenai nama dan keterangan individunya.
Bagian II Lineage : Dari Ismail Alaihi Salam sampai Add. Study lineage ini belum valid mengenai nama, jumlah individu dan keterangannya. Ada perbedaan pendapat diantara para ulama. Dan ahli lineage Timur dan Barat. Person yang valid pada lineage ini adalah Nabi Ismail Alaihi Salam yang diangkat sebagai Rasul.
Bagian III Lineage: Dari 'Adnan. sampai Rasulullah Shalallohu Alaihi Wasalam Sampai saat ini tidak ada Hadist yang bermatan nasab Rasulullah SAW lebih jauh daripada Adnan, yang disabdakan Rasulullah secara lengkap per individu. Menurut Muhammad bin Ishak bin Yasar al-Madani, Nasab Rasulullah sampai Adnan disepakati oleh para ulama, sedangkan setelah Adnan terjadi perbedaan pendapat.
Bagian IV Lineage : Dari Muhammad Rasulullah Shalallohu 'Alaihi Wassalam sampai Ahmad Jalal Syah. Person pada bagian kedua ini, semuanya tidak pernah bermukim di Indonesia. Jadi sebenarnya, keturunan Azmatkhan di Indonesia, tidak asli Indonesia. Jika dipelajari silsilah lengkap M. Kevyn Reza Pahlevi, maka akan dapat dibayangkan, lebih banyak orang Indonesia yang tidak mengetahui, sebenarnya mereka adalah keturunan langsung dari jalur silsilah keturunan Muhammad Shallallohu Alaihi Wasalam.
Bagian V Lineage: Dari Maulana Jamaluddin Husein Akbar sampai M. Kevyn Reza Pahlevi. Person pada bagian Lima ini, baik selama hidupnya maupun sebagian dari masa hidupnya pernah bermukim di Indonesia.
Catatan: Kata yang dikurung menunjukkan clan/trah/marga. Contoh M. Kevyn Reza Pahlevi (Hamengku Buwono) artinya, Kevyn berada dalam clan/trah/marga Hamengku Buwono
lineage saya Dari Jalur Bapak 001. Adam Rasulullah Alaihi Salam. Prophet No. 1 002. Shith bin 003. Anusha bin 004. Qainan bin 005. Mahla’il bin 006. Yarid bin 007. Nabi Idris Alaihi Salam (Akhnukh) bin 008. Mutwashlack bin 009. Lamik bin 010. Nabi Nuh Alaihi Salam bin 011. Sam bin 012. Arfakhshad bin 013. Shalikh bin 014. Abir bin 015. Falikh bin 016. Ra‘u bin 017. Saru‘ bin 018. Nahur bin 019. Tarih (Azar) bin 020. Nabi Ibrahim Alaihi Salam Ibn 021. Nabi Ishmail Alaihi Salam 022. Qaidar bin 023. Aram bin 024. ‘Awda bin 025. Mazzi bin 026. Sami bin 027. Zarih bin 028. Nahith bin 029. Muksar bin 030. Aiham bin 031. Afnad bin 032. Aisar bin 033. Deshan bin 034. Aid bin 035. Ar‘awi bin 036. Yalhan bin 037. Yahzin bin 038. Yathrabi bin 039. Sanbir bin 040. Hamdan bin 041. Ad-Da‘a bin 042. ‘Ubaid bin 043. ‘Abqar bin 044. Aid bin 045. Makhi bin 046. Nahish bin 047. Jahim bin 048. Tabikh bin 049. Yadlaf bin 050. Bildas bin 051. Haza bin 052. Nashid bin 053. ‘Awwam bin 054. Obai bin 055. Qamwal bin 056. Buz bin 057. Aws bin 058. Salaman bin 059. Humaisi‘ bin 060. Add bin 061. ‘Adnan bin 062. Ma‘ad bin 063. Nizar bin 064. Mudar bin 065. Elias bin 066. Mudrikah ( ‘Amir) bin 067. Khuzaiman bin 068. Kinana bin 0690. An-Nadr (Qais) bin 070. Malik bin 071. Fahr (Quraish) bin 072. Ghalib bin 073. Lo’i bin 074. Ka‘b bin 075. Murra bin 076. Kilab bin 077. Qusai (Zaid) bin 078. ‘Abd Munaf (Al-Mugheera) bin 079. Hashim, (named ‘Amr) bin 080. ‘Abdul-Muttalib (Shaiba) bin 081. ‘Abdullah bin 082. Nabi Muhammad Shalallohu Alaihi Wa Salam 083. Fatima bint Mohammed(Al Hashimi} 084. Husayn(Al Hashimi} 085. Ali Zainal Abidin (Al Husaini) 086. Muhammad Al Baqir(Al Husaini) 087. Ja'afar As-Sodiq(Al Husaini) 088. Ali Al-’Uraidhi (Al Husaini) 089. Muhammad An-Naqib(Al Husaini) 090. Isa Ar-Rumi(Al Husaini) 091. Ahmad(Al Husaini) 092. Ubaidullah(Al Husaini) 093. Alawi Awwal(Al Husaini) 094. Muh. Sohibus Saumi'ah (BaAlawi Al Husaini) 095. Alawi Ats-Tsani(BaAlawi Al Husaini) 096. Ali Kholi Qosam(BaAlawi Al Husaini) 097. Al-Imam Muh. bin Ali (BaAlawi Al Husaini) 098. Alawi Ammil Al Fagih(BaAlawi Al Husaini) 099. Sayyid Abdul Malik(Azmatkhan) 100. Abdullah Azmatkhan(Azmatkhan) 101. Ahmad Jalal Syah(Azmatkhan) 102. Maulana Jamaluddin Husein Akbar(Azmatkhan) 103. Zainal Alam Barkat(Azmatkhan) 104. Maulana Malik Ibrahim(Azmatkhan) 105. R. Kidang Telangkas(Azmatkhan) 106. Dewi Nawangsih(Azmatkhan) 107. Ki Ageng Getaspendowo (Majapahit Girindrawardhana) 108. Ki Ageng Selo(Mataram) 109. Ki Ageng Enis(Mataram) 110. Ki Ageng Pemanahan(Mataram) 111. Raden Sutawijaya(Mataram) 112. Panembahan Hadi Prabu Hanyokrowati(Mataram) 113. Sultan Agung(Mataram) 114. Sunan Prabu Amangkurat Agung(Mataram) 115. Susuhunan Pakubuwono I(Mataram) 116. Prabu Mangkurat IV(Mataram) 117. Pangeran Hario Mangkubumi Hamengku Buwono I (Hamengku Buwono) 118. Sri Sultan Hamengku Buwono II (Hamengku Buwono) 119. 6. BPH Dipawiyana (Hamengku Buwono) 120. R.Ay. Pangulu Kamaludiningrat(Hamengku Buwono) 121. R. Pangulu Kamaludiningrat(Hamengku Buwono) 122. R.M.Haji Muh Cholil(Hamengku Buwono) 123. R.Ngt.Brahim(Hamengku Buwono) 124. R.Samhudi(Hamengku Buwono) 125. # Ir. H. Hilal Achmar(Hamengku Buwono) 126. M.Kevyn Reza Pahlevi (Hamengku Buwono)
lineage saya Dari Jalur Ibu 001. Adam Rasulullah Alaihi Salam. Prophet No. 1 002. Shith bin 003. Anusha bin 004. Qainan bin 005. Mahla’il bin 006. Yarid bin 007. Nabi Idris Alaihi Salam (Akhnukh) bin 008. Mutwashlack bin 009. Lamik bin 010. Nabi Nuh Alaihi Salam bin 011. Sam bin 012. Arfakhshad bin 013. Shalikh bin 014. Abir bin 015. Falikh bin 016. Ra‘u bin 017. Saru‘ bin 018. Nahur bin 019. Tarih (Azar) bin 020. Nabi Ibrahim Alaihi Salam Ibn 021. Nabi Ishmail Alaihi Salam 022. Qaidar bin 023. Aram bin 024. ‘Awda bin 025. Mazzi bin 026. Sami bin 027. Zarih bin 028. Nahith bin 029. Muksar bin 030. Aiham bin 031. Afnad bin 032. Aisar bin 033. Deshan bin 034. Aid bin 035. Ar‘awi bin 036. Yalhan bin 037. Yahzin bin 038. Yathrabi bin 039. Sanbir bin 040. Hamdan bin 041. Ad-Da‘a bin 042. ‘Ubaid bin 043. ‘Abqar bin 044. Aid bin 045. Makhi bin 046. Nahish bin 047. Jahim bin 048. Tabikh bin 049. Yadlaf bin 050. Bildas bin 051. Haza bin 052. Nashid bin 053. ‘Awwam bin 054. Obai bin 055. Qamwal bin 056. Buz bin 057. Aws bin 058. Salaman bin 059. Humaisi‘ bin 060. Add bin 061. ‘Adnan bin 062. Ma‘ad bin 063. Nizar bin 064. Mudar bin 065. Elias bin 066. Mudrikah ( ‘Amir) bin 067. Khuzaiman bin 068. Kinana bin 0690. An-Nadr (Qais) bin 070. Malik bin 071. Fahr (Quraish) bin 072. Ghalib bin 073. Lo’i bin 074. Ka‘b bin 075. Murra bin 076. Kilab bin 077. Qusai (Zaid) bin 078. ‘Abd Munaf (Al-Mugheera) bin 079. Hashim, (named ‘Amr) bin 080. ‘Abdul-Muttalib (Shaiba) bin 081. ‘Abdullah bin 082. Nabi Muhammad Shalallohu Alaihi Wa Salam 083. Fatima bint Mohammed(Al Hashimi} 084. Husayn(Al Hashimi} 085. Ali Zainal Abidin (Al Husaini) 086. Muhammad Al Baqir(Al Husaini) 087. Ja'afar As-Sodiq(Al Husaini) 088. Ali Al-’Uraidhi (Al Husaini) 089. Muhammad An-Naqib(Al Husaini) 090. Isa Ar-Rumi(Al Husaini) 091. Ahmad(Al Husaini) 092. Ubaidullah(Al Husaini) 093. Alawi Awwal(Al Husaini) 094. Muh. Sohibus Saumi'ah (BaAlawi Al Husaini) 095. Alawi Ats-Tsani(BaAlawi Al Husaini) 096. Ali Kholi Qosam(BaAlawi Al Husaini) 097. Al-Imam Muh. bin Ali (BaAlawi Al Husaini) 098. Alawi Ammil Al Fagih(BaAlawi Al Husaini) 099. Sayyid Abdul Malik(Azmatkhan) 100. Abdullah Azmatkhan(Azmatkhan) 101. Ahmad Jalal Syah(Azmatkhan) 102. Maulana Jamaluddin Husein Akbar(Azmatkhan) 103. Zainal Alam Barkat(Azmatkhan) 104. Maulana Malik Ibrahim(Azmatkhan) 105. R. Kidang Telangkas(Azmatkhan) 106. Dewi Nawangsih(Azmatkhan) 107. Ki Ageng Getaspendowo (Majapahit Girindrawardhana) 108. Ki Ageng Selo(Mataram) 109. Ki Ageng Enis(Mataram) 110. Ki Ageng Pemanahan(Mataram) 111. Raden Sutawijaya(Mataram) 112. Panembahan Hadi Prabu Hanyokrowati(Mataram) 113. Sultan Agung(Mataram) 114. Sunan Prabu Amangkurat Agung(Mataram) 115. Susuhunan Pakubuwono I(Mataram) 116. Prabu Mangkurat IV(Mataram) 117. Pangeran Hario Mangkubumi Hamengku Buwono I (Hamengku Buwono) 118. Sri Sultan Hamengku Buwono II (HamengkuBuwono) 119. Sri Sultan Hamengkubuwono III 120. R. Ay. Gondokusumo(Hamengku Buwono) 121. R. Sulaiman(Hamengku Buwono) 122. R. Martoatmojo(Hamengku Buwono) 123. R. Soenardi(Hamengku Buwono) 124. Ir. Hj. Rr. Komarwati(Hamengku Buwono) 125. M.Kevyn Reza Pahlevi (Hamengku Buwono)
3. FASE KELAHIRAN Nama Lengkap saya adalah Muhammad Kevyn Reza Pahlevi. Saya dilahirkan pada tanggal 14 Juni 1995, dinihari malam Jum’at Kliwon, bertepatan dengan tanggal 1 Syuro/ Muharam tahun lunar/Hijriah, yang saya lupa tahun hijriahnya, dan akan saya periksa nanti. Saya lahir di Rumah Sakit Bersalin ‘Asih’, Blok M, Kebayoran Baru. Karena saya anak pertama, kakak sepupu ibu, Tante Sapti khawatir, jika ibu saya tidak dapat mengurus saya dengan baik, karena belum berpengalaman mengurus bayi. Setelah melahirkan saya, selama 3 bulan kami tinggal di rumah Tante Sapti Sapti di Jalan Brawijaya V/51, agar ibu saya dapat belajar mengurus saya dari Tante Sapti, juga sambil menunggu renovasi rumah keluarga kami di Reni Jaya, Pamulang.
Setelah tiga bulan di rumah Tante Sapti, dan renovasi rumah telah selesai, kami sekeluarga kemudian pulang kerumah keluarga kami di perumahan Reni Jaya Blok L4/6 sampai tahun 2003.
4. IBU DAN BAPAK Ibu saya bernama Ir. H. Rr. Komarwati dan bapak saya bernama Ir. H. Hilal Achmar. Ibu dan bapak saya bergaris darah Yogyakarta. Keterangan tentang lineage ibu dan bapak saya, dapat dilihat pada lineage saya diatas. Ibu saya lahir di Balikpapan, kemudian bersekolah di Yogyakarta dari TK, SD, SMP, SMA sampai lulus sarjana di Universitan Pembangunan Nasional Yogyakarta. Ibu saya pada awal karirnya bekerja di Nestle (susu), di Reebok (sepatu dan pakaian olahraga), dan di Agip (oli). Semuanya di bagian Marketing. Ketika saya lahir, ibu memutuskan untuk berhenti bekerja. Bapak saya ahli dalam bidang export import dan manajerial perusahaan. Pada tahun 2001, ketika bekerja pada PMA Jepang, bapak saya mengundurkan diri. Sesaat sebelum bapak keluar kerja, ibu telah mendirikan perusahaannya sendiri, yang kemudian dikerjakan bersama bapak sampai sekarang.
Menurut Ibu saya, dikala balita belum usia satu tahun, saya dijuluki oleh lingkungan saya dengan Michael Tyson, seorang bekas juara dunia tinju, karena perawakan saya yang kekar.
5. Anggota Keluarga Saya Selengkapnya.
Anggota keluarga saya terdiri dari Bapak, Ibu, saya, dan adik sepupu saya yang bernama Moreno Raditya Danu Pratama dan biasa dipanggil dengan sebutan Ade atau Reno. Reno adalah anak dari adik ibu saya yang bernama Tante Nita yang tinggal di Malang. Tahun ini Moreno berumur 5 tahun dan akan masuk di kelas 1 Sekolah Dasar. Dari usia beberapa bulan, Reno tinggal dengan keluarga kami. Ia seorang anak yang sangat mandiri, dalam usianya. Ia biasa mandi sendiri, makan tidak lagi disuapi, dan memakai baju sendiri. Di Taman kanak-kanak Nurul Hasanah, ia termasuk siswa yang cerdas. Rasanya sepi kalau tidak ada Moreno, misalnya kalau dia sedang diajak berjalan-jalan bersama ibu saya. Kalau pulang, rumah menjadi ramai dengan celotehan dan ceritanya.
6. Masa Di Taman Kanak-Kanak Saat saya berumur 3 tahun, saya dititipkan pada TK Kembang di daerah Kemang, Kebayoran Baru, dan hanya bersekolah pada hari Kamis, dan itupun atas anjuran Tante Sapti, yang ingin selalu memantau perkembangan saya. Karena anak pertama, sampai berumur satu tahun, saya digendong terus oleh ibu dan baby sitter, sehingga saya terlambat berjalan. Tante Saptilah yang mendorong ibu agar melepas saya, agar segera dapat berjalan. Saya melangkah pertama kali di Pasar Reni Jaya, ketika ibu mendirikan saya di meja dagangan. Saat itu ibu saya senang sekali saya dapat melangkah untuk yang pertama kalinya. Itu saya kutip dari cerita ibu saya.
Pada tahun 1999, saat saya berumur 3,5 tahun, saya beralih dari TK Kembang di Kemang, dan dititipkan di TK Nurul Hasanah di Reni Jaya. Menurut ibu, saya agak hiperaktif, ketika anak-anak duduk dengan tenang di kelas, saya selalu berjalan-jalan diantara bangku-bangku. Ketika tidak boleh berjalan-jalan di kelas, saya meminta ibu guru saya mengurung saya dengan meja tambahan agar saya sendiri tidak dapat berjalan-jalan di kelas. Saya senang, karena meja saya lain, dengan meja tambahan untuk mengurung saya. Ucapan terima kasih saya kepada seluruh Ibu dan Bapak Guru TK Nurul Hasanah, saya sangat senang pada saat itu. Banyak permainan, lagu, pengenalan dasar huruf dan angka, terutama saya dapat bertemu banyak sekali anak-anak sebaya saya yang dapat bermain bersama. Teman saya waktu TK diantaranya adalah: Budi tetangga sebelah rumah, Ibrahim yg keturunan arab , Irma yg berasal dari NTT , Ibrahim mempunyai kelebihan yaitu larinya yg sangat cepat. Orang tua saya membelikan saya banyak mainan, sehingga, lebih banyak anak-anak yang bermain ke rumah saya. Saya sesekali main ke rumah teman-teman juga, yang akhirnya semua berkumpul di rumah saya. Saya juga mempunyai teman yang bernama Nikko, yang telah kelas 3 SD. Nikko senang juga bermain dengan saya. Pada akhirnya, banyak juga anak-anak SD yang selalu bermain di rumah saya. Saat itu sngguh menyenangkan.
7. SEPUPU YANG SERING BERTEMU DENGAN SAYA Saya mempunyai sepupu yang rumahnya berdekatan dengan rumah saya di Pamulang, Tangerang Selatan, Bapak saya mempunyai adik yang bernama Tante Ismi yang bersuamikan Om Hasan, yang tinggal di Griya Jakarta Pamulang. Anak-anak tante Ismi, yaitu Kak Adhika dan Ananta, sering bermain bersama dengan saya jika keluarga saya berkunjung ke rumah Tante Ismi. Sampai sekarang, kami berempat, saya, adik sepupu saya Moreno, Ananta dan kakak sepupu saya Adhika, sering menonton acara TV, bermain Play Station, pergi ke Mall dan bertamasya bersama pada saat libur panjang atau libur Sabtu dan Minggu, dan tentu saja dengan orang tua kami. Adik Bapak saya yang lainnya, yaitu Tante Wiwi, mempunyai seorang putrid bernama Mbak Wieni Gustriana. Sebenarnya hanya lebih tua 8 tahun saja dari saya, tetapi ia telah lulus dari Universitas Indonesia dan sekarang telah bekerja di Citybank, jadi kami jarang bertemu tahun 2011 ini. Ibu saya mempunyai seorang adik di Vila Pamulang, namanya Om Agung yang mempunyai anak bernama Febi. Saya juga sering bertemu dengan Febi.
8. MASA SEKOLAH DI SD NURUL HIDAYAH Pada tahun 2001, saya lulus TK Nurul Hasanah, dan masuk SD Nurul Hidayah di Reni Jaya. Pada saat kelas satu SD pun saya masih agak hiperaktif, saya selalu berjalan-jalan diantara bangku, dan kalau duduk pun, dengan sengaja saya menjatuhkan pinsil berkali-kali, supaya ada ‘kegiatan’. Saya merasa bersyukur dan berterima kasih kepada ibu guru kelas 1, yaitu Ibu Peni, yang sabar, terutama menangani anak yang agak hiperaktif seperti saya. Pada saat kelas 1 SD itulah saya bisa membaca. Ibu senang sekali ketika saya dapat membaca. Ibu saya selalu mendapat laporan yang lucu-lucu tentang pelajaran yang saya jalani. Pada saat mengarang, saya menulis, bahwa papah selalu cium mamah di depan pintu. Ketika disuruh mengisi cita-cita, saya menulis menjadi bos, dengan tulisan ‘cakar ayam’ yang sulit dibaca, yang akhirnya ‘berhasil’ dibaca ibu guru. Itu membuat tertawa ibu guru. Ketika pelajaran menggambar,saya menggambar dua gedung tinggi yang ditabrak pesawat, dan dibawahnya ada laut dan ikan hiunya. Cerita ibu guru kepada ibu, ketika ditanya saya menggambar apa, saya katakan bahwa pesawat menabrak gedung, orang dalam pesawat jatuh kelaut dan dimakan hiu. Saya tidak tahu, bahwa gedung itu runtuh yang mengakibatkan banyak korban. Saya mengira, korban tewas karena dimakan hiu! Pada saat di TK dan SD saya belajar agama dan cara-cara beribadah kepada Tuhan.
Pada tahun 2003, kami sekeluarga pindah ke Jalan Salak Raya No.128, Pamulang, Tangerang Selatan. Saat liburan sekolah, saya sering diajak ke Yogyakarta, kerumah eyang, terutama libur Lebaran Idul Fitri. Sering juga ke Surabaya dan Malang ke rumah adik-adik ibu. Ibu selalu membawa saya dalam pertemuan-pertemuan keluarga yang diadakan di Jakarta atau di Daerah. Saya mengenal dan pernah bertemu dengan semua adik-adik ibu. Ibu anak pertama. Saya juga sering diajak ketempat kerja ibu dan bapak, dengan syarat, saya harus bermain sendiri, dan tidak boleh mendekat dan berbicara ketika ibu dan bapak sedang bekerja.
Pada saat SD, kegiatan utama saya adalah belajar dan bermain dengan anak-anak sebaya saya dan juga dengan anak-anak yang berumur 2 sampai 4 tahun lebih tua dari saya. Pada saat SD ini, selain les pada Ibu Peni, saya juga les drum, tapi kemudian saya tidak menyukainya. Saya lebih menyukai alat musik melodi. Teman-teman saya saat sd sangat banyak saya mempunyai teman bernama Zian dia sangat ahli dalam bermain bola , dia pernah dikirim ke luar negri karena kelihaiannya dalam bermain bola. Ucapan terima kasih saya kepada seluruh Ibu dan Bapak Guru SD yang telah membimbing saya dalam ilmu-ilmu dasar, yang berguna bagi kehidupan, membaca, menulis, berhitung, dan ilmu agama.
9. Ditinggal Pergi Haji Yang Pertama
Saat saya berumur lima tahun, pada tahun 2001, ibu dan bapak saya menunaikan ibadah haji, dan yang pertama kali mereka pergi ke Mekkah. Saya ditemani adik bapak saya yang bernama Tante Tati, yang mengurus saya sewaktu kedua orang tua saya pergi ke tanah suci, selama 40 hari. Sewaktu pulang kembali ke rumah, saya banyak dibelikan mainan dan oleh-oleh dari Mekah. Ada onta yang dapat bernyanyi, jam meja yang dapat mengumandangkan azan, jam tangan, air zamzam, kurma, pacar untuk mewarnai kuku, tasbih, coklat, kacang arab, siwak untuk menggosok gigi, kismis dan banyak lagi, seperti minyak wangi, sajadah, busana muslim dan lain-lainnya. Ibu dan bapak saya, telah menyiapkan banyak sekali oleh-oleh yang akan dibagikan, kepada siapa saja yang dating ke rumah kami. Bagi pemeluk Islam seperti keluarga kami, pergi haji adalah kewajiban, yang tidak boleh ditinggalkan.
10. Ditinggal Pergi Haji Yang Kedua Ternyata, tidak hanya sekali saya ditinggal haji. Pada saat saya berumur 8 tahun pada tahun 2004, ibu dan bapak saya kembali menunaikan ibadah Haji. Ibu saya menghajikan orang tuanya yang laki-laki (kakek saya) dan bapak saya menghajikan ibunya (nenek saya). Mereka berangkat bertiga: Ibu saya, bapak saya, nenek saya dari fihak ibu, yaitu Eyang Lily. Ibu dan bapak saya sering menelpon saya pada saat beliau berada di tanah suci, jadi, kapanpun saya mempunyai keperluan, saya dapat berhubungan dengan orang tua saya. Dengan alat komunikasi yang canggih, memang manusia dapat merasa dekat, walaupun sebenarnya dipisahkan jarak ribuan kilometer. Orang tua saya memang rajin beribadah, saya sendiri, dari mulai TK, sudah mulai diperkenalkan dengan Masjid. Menurut beliau berdua, manusia hendaknya jangan terputus hubungan dengan Tuhan. Mulai saya mengerti diajak berbicara, orang tua saya selalu berpesan, jangan meninggalkan ibadah, shalat, puasa. Saya berpuasa sebulan penuh mulai kelas 1 SD, sampai sekarang, saya sebisanya berpuasa sebulan penuh jika datang bulang ramadhan.
11. SUNATAN Pada saat saya sunatan, keluarga kami mengundang saudara-saudara. Ada banyak saudara yang datang, dan jumlahnya ratusan orang yang menghadiri syukuran sunatan saya. Juga teman-teman ibu dan bapak saya turut menghadiri syukuran ini. Saya ingat pada waktu kelas lima SD ini, pada saat tamu pulang, saya mendapat ‘hadiah’ dari para undangan, yang kalau dijumlah semuanya, saya mendapat lebih dari delapan juta rupiah. Saat itu dapat dipakai untuk membeli motor bebek baru. Saya senang bukan karena saya mendapat uang yang banyak, saya lebih senang lagi, karena saya telah disunat.
12. MASA SEKOLAH DI SMPN 17 PAMULANG TANGERANG SELATAN Pada tahun 2007, saya lulus SD Nurul Hidayah dan masuk ke SMPN 3 (sekarang SMPN 17) di Pamulang, Tangerang Selatan. Pada saat SMP ini, ibu saya menganjurkan saya untuk les bahasa inggris dan keyboard. Saya kemudian les, tetapi, sebentar kemudian, kurang lebih 5 bulan, saya berhenti. Ada rasa lelah dan jenuh, saya akui, ada juga rasa malas. Kemudian saya mengikuti kegiatan marawis, ikut klub sepakbola Villa 2000, yang kemudian juga saya berhenti. Mungkin saya sedang mencari, sebenarnya, kegiatan apakah yang paling saya senangi pada saat saya bersekolah di SMP. Pada saat SMP saya mempunyai banyak teman dan saat itu saya senang makan mie goreng. Saya biasa menghabiskan 2-3 bungkus mie dalam sehari, saya sering bermain di kelas teman-teman saya. Pada saat di SMP itulah saya pertama kali merasakan Ujian Nasional dan saya sedikit grogi untuk mengerjakannya. Tetapi alhamdulillah saya lulus…
13. Saat Pertama Ke Negeri Seberang
Jika melihat film di televise, senang juga melihat negeri yang belum pernah saya lihat. Saya ingin pergi ke luar negeri. Pada saat di SMP, saya bersama sepupu saya, Andhit, Aryo dan Dito, anak-anak kakak sepupu ibu saya yaitu Tante Yanti dan Om Dudit yang tinggal di Alam sutera, kami pergi ke Singapura. Karena kesibukannya, dan mengurus Moreno, yang belum ada pasportnya, dan juga karena kepergian mendadak tanpa direncanakan jauh hari sebelumnya, sayang sekali ibu dan bapak saya tidak ikut. Alangkah senangnya dapat melihat kota dan Negara Singapura. Kami berjalan-jalan di Orchard Road, ke mal dan took-toko, ke obyek wisata yang banyak, dan juga menikmati kota yang bersih dan tertib. Sangat berbeda dengan tempat tinggal saya di Pamulang. Kebersihan menyebabkan banyak wisatawan senang tinggal disana. Juga, banyak orang Indonesia yang dapat kita jumpai sedang berbelanja di mal-mal dan obyek wisata di sana. Itulah pertama kali saya ‘ke luar negeri’, dan saya berharap dapat pergi lebih jauh lagi, kenegara yang lebih jauh lagi dari tempat tinggal saya.
14. SAAT SEKOLAH DI SMAN 2 TANGERANG SELATAN Pada tahun 2010, saya lulus SMPN 17 dan masuk ke SMAN 2 Tangerang Selatan. Ya, segalanya baru, ibu dan bapak guru baru, teman baru, lingkungan baru, pelajaran baru, dan beberapa saat, kecanggungan baru. Saya merasa canggung beberapa saat ketika masuk SMA. Mungkin perasaan ini juga dialami oleh kawan-kawan yang baru masuk SMA. Ibu sangat senang, bahwa saya telah masuk SMA, menurut ibu, waktu begitu cepat berlalu. Bapak, seperti biasanya, tenang saja, beliau susah ditebak perasaannya.
15. Penutup
Begitulah adanya otobiografi saya. Saya yang lahir tanggal 14 Juni 1995 dan sekarang pada bulai Mei 2011, baru duduk di kelas 1 SMA, tentu belum banyak yang dapat saya tuliskan untuk berbagi pengalaman. Dalam membuat otobiografi ini, saya banyak mengutip dari tulisan bapak saya, cerita ibu dan bapak saya, dan ingatan saya sendiri, walaupun pada saat balita, ingatan saya samara-samar, tidak terang benderang. Ibu dan bapak saya membantu saya untuk mengingat-ingat kembali perjalanan hidup saya.
16. Ucapan Terima Kasih Saya kepada ibu, bapak, semua guru, dan beliau-beliau yang berjasa pada kehidupan saya. Semoga amal ibadah beliau sekalian mendapat balasan yang baik Dari Tuhan Semesta Alam. Ya Tuhan, kabulkanlah. Amin.
17. SUMBER OTOBIOGRAFI SAYA 1. KRT. Riya Murtiwandowo, Tepas Darah Dalem Kraton Ngayogyakarta. 2. Ir. H. Hilal Achmar 3. Ir. Hj. Rr. Komarwati Sunardi 4. Ir. Hj. Dian Damayanti 5. Ir. H. Prihatna Dwi Ananta 6. Silsilah Keluarga
7. Catatan Lineage Keluarga Saya.