1.3.1. Dewi Retno Nawangsih

Dari Rodovid ID

Orang:354657
Langsung ke: panduan arah, cari
Marga (saat dilahirkan) Azmatkhan
Jenis Kelamin Wanita
Nama lengkap (saat dilahirkan) 1.3.1. Dewi Retno Nawangsih
Orang Tua

1.3. R. Kidang Telangkas (Jaka Tarub) / Abdurrahim Al-Maghribi [/ Abdurrahim Al-Maghribi]

Dewi Nawangwulan [Bidadari]

[1][2]

Momen penting

kelahiran anak: 3. Nyai Ageng Ngerang I/ Nyai Siti Rochmah (Dewi Roro Kasihan) [Brawijaya V]

kelahiran anak: 1. Ki Ageng Wonosobo /Syeh Ngabdullah [Brawijaya]

kelahiran anak: 2. Ki Ageng Getas Pandawa [Brawijaya] d. 1445

perkawinan: 14. R. Bondan Kejawan / Ki Ageng Tarub III (Ki Lembu Peteng) [Brawijaya V]

perkawinan: 14. R. Bondan Kejawan / Ki Ageng Tarub III (Ki Lembu Peteng) [Brawijaya V]

Catatan-catatan

Hilal Achmar Foto: Lesung Peninggalan Legenda Jaka Tarub http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2011/11/22/lesung-peninggalan-dari-kisah-legenda-jaka-tarub-dan-7-bidadari/

Barangkali banyak yang sudah paham, bagaimana kisah legenda Jaka Tarub dan tujuh bidadari. Cerita keisengan pemuda Jaka Tarub mengintip 7 bidadari yang sedang mandi di sungai, berlanjut dengan keisengan mencuri selendang milik salah satu bidadari yang diletakkan di pinggir sungai. Setelah selesai mandi, ke-enam bidadari pulang kembali terbang ke kahyangan. Tinggal satu bidadari yang tidak bisa terbang, karena selendang saktinya dicuri Jaka Tarub. Konon bidadari itu bernama Dewi Nawangwulan.

Cerita selanjutnya, bidadari yang tertinggal teman-temannya, menikah dengan Jaka Tarub. Dalam kisah tersebut pasutri Jaka Tarub dan bidadari Dewi Nawangwulan dikarunia seorang putri bernama Dewi Nawangsih.

Kesaktian bidadari Dewi Nawangwulan ialah bisa menanak nasi sebakul cukup dengan sebutir beras. Dengan syarat, alat penanaknya tidak boleh dibuka. Suatu saat Jaka Tarub melanggar syarat itu. Hilang sudah kesaktian bidadari Dewi Nawangwulan menanak nasi sebakul cukup dengan sebutir beras. Karena itu kemudian menanak nasinya seperti lumrahnya manusia. Hingga hampir habis cadangan berasnya, baru ketahuan oleh bidadari Dewi Nawangwulan, ternyata selendangnya disembunyikan di dalam simpanan beras.

Dewi Nawangwulan marah, lantas mau kembali ke Kahyangan. Walaupun tidak diperbolehkan oleh suaminya, Jaka Tarub. Tetap bersikeras juga. Hanya mau turun ke bumi jika menyusui putrinya yang kala ditinggalkan, masih bayi.

Kisah selanjutnya kemudian Dewi Nawangsih dinikahkan dengan Pangeran Bondan Kejawan atau disebut juga dengan Lembu Peteng dari Majapahit.

Kisah cerita legenda Jaka Tarub dan 7 bidadari ditengarai peristiwanya berada di daerah Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Terbukti dengan adanya peninggalan cagar budaya, yang berupa lesung dari batu. Lesung adalah alat menumbuk padi. Peralatan pertanian yang lumrah ada di pedesaan. Lesung yang dipercaya sebagai peninggalan Jaka Tarub seperti terlihat pada gambar di atas, berlokasi di wilayah Giring. Dari Wonosari mengambil arah jurusan Paliyan kira-kira 8 km.

Dari tempat lesung peninggalan Jaka Tarub, ke arah Gua Maria, sekitar 5 km di atas bukit ada komplek pemakaman Jaka Tarub, Pangeran Bondan Kejawan, Dewi Nawangsih, dll.

Silahkan mengunjungi jika sampai di daerah Gunung Kidul, namun tidak akan menemukan bidadari yang mandi di sungai. Apalagi kalau musim kemarau, sungainya kering.

[Kisah Jaka Tarub dan 7 bidadari dicuplik dari Wikipedia, ditambah penuturan dari salah satu penduduk di sekitar lesung peninggalan Jaka Tarub.] http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2011/11/22/lesung-peninggalan-dari-kisah-legenda-jaka-tarub-dan-7-bidadari/

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah akan mempromosikan Makam Dewi Nawangsih dan Raden Bagus Sri Nangku di Desa Kandangmas, Kecamatan Dawe sebagai objek wisata religi baru.

"Makam Dewi Nawangsih dan Raden Bagus Sri Nangku berpotensi menjadi objek wisata unggulan, setelah Makam Sunan Muria dan Sunan Kudus yang telah dikenal sejak lama," kata Kepala Disparbud Kudus Abdul Hamid melalui Kasi Promosi Mutrikah di Kudus, Rabu.

Terlebih lagi, menurut dia, Dewi Nawangsih merupakan anak Sunan Muria, sedangkan Raden Bagus Sri Nangku merupakan kekasih Dewi yang bertekad menjalin cinta meskipun tidak mendapat restu dari Sunan Muria.

Selain itu, kata dia, hal lain yang menarik adalah tradisi warga setempat yang unik, yakni menggelar sedekah kubur menjelang bulan Ramadhan. "Masing-masing kepala keluarga (KK) di desa setempat membawa sesaji berupa nasi 'ingkung', dan kemudian paha ayam ditempatkan di makam tersebut," katanya.

Budaya dan tradisi warga setempat tersebut, menurut dia tentunya layak untuk ditonton, karena memiliki keunikan tersendiri, dan menjadi sebuah atraksi wisata.

Ia mengatakan upaya memperkenalkan objek wisata religi itu dilakukan sejak 2008 dengan menggelar tradisi sedekah kubur dua pekan menjelang bulan Ramadhan.

"Hanya saja, untuk merealisasikan rencana pengembangan makam itu menjadi objek wisata religi masih terkendala dalam pendanaan," katanya.

Menurut dia, dana yang dibutuhkan untuk mengembangkan makam tersebut menjadi objek wisata baru cukup besar, termasuk rencana membangun sarana dan prasarana di lokasi makam itu.

Sebab, kata dia, akses jalan sepanjang 500 meter menuju lokasi makam dari jalan utama di Desa Kandangmas belum diperkeras atau diaspal.

Ia menyebutkan di kompleks makam tersebut akan dibangun sarana dan prasarana di antaranya kios yang menjual cenderamata, makanan khas daerah setempat, serta sarana lain yang dibutuhkan pengunjung.***5*** (U.PK-AN/B/M008/M008) 19-08-2009 16:55:25 http://www.promojateng-pemprovjateng.com/detailnews.php?id=10185 Bersambung. Hilal Achmar

[sunting] Sumber-sumber

  1. http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2011/11/22/lesung-peninggalan-dari-kisah-legenda-jaka-tarub-dan-7-bidadari/ -
  2. http://www.promojateng-pemprovjateng.com/detailnews.php?id=10185 -

Dari kakek nenek sampai cucu-cucu

Kakek-nenek
Syarif Muhammad Kebungsuan Pengging (Jaka Sengara)
pekerjaan: Pengging, Adipati Pengging bergelar Andayaningrat atau Ki Ageng Pengging I
perkawinan:
14. Syarief Ali Nurul Alam (Patih Arya Gajah Mada II)
lahir: 1402, Chermin, Kelantan
perkawinan:
perkawinan:
gelar: 1432 - 1467, Pateh Arya Gajah Mada. Perdana Mantri of Kelantan-Majapahit II
penguburan: Pemakaman Gunung Santri - Cilegon - Banten
6. Maulana Muhammad Jumadil Kubra
lahir: 1311, Nasarabad India
9. Syaikh Maulana Wali Islam
lahir: 1317, Nasarabad India
2. Pangeran Pebahar As-Samarqandiy
lahir: 1300, Samarkand, Uzbekistan
3. Fadhal As-Samarqandiy (Sunan Lembayung)
lahir: 1302, Samarkand, Uzbekistan
5. Syekh Yusuf Shiddiq As-Samarqandiy
lahir: 1307, Samarkand, Uzbekistan
12. Siti ‘Aisyah (Putri Ratna Kusuma)
lahir: 1351, Kelantan, Malaysia
18. Sayyid Hasan Jumadil Kubra (1)
lahir: 1413, Wajo, Sulawesi Selatan
gelar: 1453, Menjadi Syekh Mufti Kesultanan Gowa, bertepatan dengan wafatnya Sayyid Husain Jamaluddin Jumadil Kubra
wafat: 1591, Wajo, Sulawesi Selatan
19. Sayyid Husain Jumadil Kubra Al-Asghar
lahir: 1443, Wajo, Sulawesi Selatan
15. 'Abdul Malik
lahir: 1404, Johor, Malaysia
1. Asy. Sayyid Maulana Maliq Ibrahim
lahir: 1297, Samarqand, Uzbekistan
CONF: Datang Ke Jawa tahun 1404
imigrasi: WISATA ZIARAH KE SYEKH MAULANA MAGHRIBI PARANGTRITIS
perkawinan:
perkawinan: 4.3.1.2. Dewi Rasa Wulan-Cloning1
wafat: 1419, Desa Gapurosukolilo-Kota Gresik-Jawa Timur
Kakek-nenek
Orang Tua
1.5. Syarifah Sarah
lahir: putranya diputus : 850376
Orang Tua
 
== 3 ==
14. R. Bondan Kejawan / Ki Ageng Tarub III (Ki Lembu Peteng)
lahir: Anak No.14 dari Brawijaya V Jurumertani sudah pada waktunya untuk mengirim Pajak Hasil Bhumi ke Kerajaan, dalam perjalanannya di ikuti oleh Bondan, yang tidak diketahui Jurumertani, Sesampainya di Kerajaan menyerahkan Pajakhasil Bumi, kemudian menghadap sang Prabu, Namun mendadak terdengan suara Gong Berbunyi, mengejutkan Sang Prabu dan seluruh isi kerajaan termasuk Jurumertani, setelah dikejar tertangkaplah seorang anak "Bondan", dan diserahkan pada sang Prabu, melihat kejadian itu Jurumertani terbelalak KAGET, dan menghampiri Prabu sambil berbisik Itu adalah Putera-sang Prabu. Sang Prabu menatap wajah si Bondan dengan seksama, kemudian penasehat spirituil Kerajaan menhampiri Sang Prabu berkata, Anak turun dari Anak itu (Bondan) akan menjadi Raja-raja ditanah jawa
lahir: Petilasan Makam dari Bondan Kejawan ada : 3 Tempat yaitu : 1. Desa Taruban-Purwodadi, dari kota Purwodadi ke arah Blora Km 13 ada perempatan belok Kanan 2km ada Situs yang dikelola oleh Kasunanan Surakarto, dsisin ada makam Ki Ageng Tarub I, dan R Bondan Kejawan ( Ki Ageng Tarub II) 2. 1 Km dari sini ( Ds Taruban ) arah ke perempatan ada Tandingan seolah-olah Makam Bondan Kejawan 3. Sebelah barat Kota Yogya ( Jl Wates dkt SPBU) ada dusun Kejawen disana ada makan Bondan Kejawan Pahlawan Majapahit
perkawinan: 1.3.1. Dewi Retno Nawangsih
perkawinan:
perkawinan: 1.3.1. Dewi Retno Nawangsih
== 3 ==
Anak-anak
1. Ki Ageng Wonosobo /Syeh Ngabdullah
wafat: Plobangan-Selomerto-Wonosobo
Anak-anak
Cucu-cucu
Ki Ageng Pandanaran / Pangeran Made Pandan I
lahir: Versi 1 : http://www.jatiningjati.com/2009/08/akan-banyak-orang-yang-tidak-percaya.html Versi 2 : http://kincho-ngerang.blogspot.com/ Versi 3 : http://kiagengmandaraka.blogspot.com/2011/06/saya-pengagum-beliau.html
perkawinan: 3.4.1.1.4. Ratu Mas Mantingan
Cucu-cucu

Peralatan pribadi
Bahasa lain