Syarif Muhammad Kebungsuan Pengging (Jaka Sengara)
Dari Rodovid ID
Marga (saat dilahirkan) | Pengging |
Jenis Kelamin | Pria |
Nama lengkap (saat dilahirkan) | Syarif Muhammad Kebungsuan Pengging |
Nama belakang lainnya | Jaka Sengara |
Nama lainnya | Pangeran Handayaningrat |
Orang Tua
♂ 1. Sayyid Syarif *Makdhum Jamaluddin Akbar/ Jumadil Kubro* ? (Al Husaini) [Al Husaini] b. ~ 1310 d. ~ 1453 ♀ 3. Puteri Selindung Bulan / Puteri Syahirah (Menikah Tahun 1390 M) [Kelantan] |
Momen penting
kelahiran anak: ♂ Abdullah (Saudara Ishak /P. Pethak) [(Saudara Ishak /P. Pethak)]
kelahiran anak: ♂ Ki Ageng Kebo Kenongo [Pengging]
pekerjaan: Pengging, Adipati Pengging bergelar Andayaningrat atau Ki Ageng Pengging I
Catatan-catatan
Kata Pengantar
Dewasa ini Maguindanao adalah salah satu provinsi yang terletak di pulau Mindanao di Filipina Selatan. Mayoritas penduduk provinsi ini memeluk agama Islam, Sebagai sebuah kesultanan, Maguindanao mengalami masa kejayaan selama abad ke 17 ketika diperintah oleh dua orang sultan secara berturut-turut yaitu Sultan Kudarat (1619-1671) dan Sultan Barahaman (1671-1699) yang memerintah dengan sikap tegas. Mereka berdua adalah pemimpin yang memiliki ketrampilan diplomatik yang mereka pergunakan untuk saling memainkan para ekspansionis Eropa yaitu bangsa Spanyol, Portugis, Inggris dan Belanda; dan mereka berhasil menjalankan perdagangan yang menguntungkan dengan dukungan dari pengikutnya. Kedua sultan berhasil melebarkan wawasan kekuasaannya dengan membangun kerjasama dengan para datu petinggi, yaitu para pemimpin setempat, dan dengan demikian menambah jumlah pengikutnya. Melalui jaringan kerjasama tersebut, mereka menerima upeti dalam bentuk hasil pertanian, kehutanan serta hasil kelautan serta juga para budak sehingga mereka mampu memupuk kekayaan serta memperkuat wibawa mereka.
Agama Islam Masuk
Berdasarkan yang tertulis dalam tarsila yaitu catatan silsilah kalangan atas Maguindanao, dapat diketaui bahwa agama Islam mulai diperkenalkan di kawasan Mindanao selatan oleh syarif Muhammad Kabungsuwan yang tiba berkat bantuan pelaut Samal dari Johor, sekitar tahun 1515. Ayahanda beliau adalah seorang syarif dari Arab yang menikah dengan seorang putri ningrat dari Johor.1 Sjarif Kabungsuwan dikenal sebagaiorang yang telah mengukuhkan serta menyebarkan agama Islam di Mindanao, kendati mungkin saja ada sejumlah ulama dan ustad dari Ternate yang telah bermukim lebih dahulu di tempat itu. Beliau menikah dengan seorang dari keluarga kerajaan setempat yang sudah mapan. Ketika Kumpeni VOC berinteraksi dengan para petinggi Mindanao, seperti yang mulai dilakukan oleh Matelief di tahun 1607, diketahui bahwa agama Islam sudah dianut serta dilaksanakan oleh penduduk kawasan Sibugay hingga Sarangany serta di sekitar Teluk Davao serta kepulauan yang terletak lebih di selatan.
[sunting] Sumber-sumber
Dari kakek nenek sampai cucu-cucu
perkawinan: ♂ 1. Sayyid Syarif *Makdhum Jamaluddin Akbar/ Jumadil Kubro* ? (Al Husaini)
CONF: Datang Ke Jawa tahun 1404
imigrasi: WISATA ZIARAH KE SYEKH MAULANA MAGHRIBI PARANGTRITIS
perkawinan:
perkawinan: ♀ 4.3.1.2. Dewi Rasa Wulan-Cloning1
wafat: 1419, Desa Gapurosukolilo-Kota Gresik-Jawa Timur
perkawinan:
perkawinan:
gelar: 1432 - 1467, Pateh Arya Gajah Mada. Perdana Mantri of Kelantan-Majapahit II
penguburan: Pemakaman Gunung Santri - Cilegon - Banten
gelar: 1453, Menjadi Syekh Mufti Kesultanan Gowa, bertepatan dengan wafatnya Sayyid Husain Jamaluddin Jumadil Kubra
wafat: 1591, Wajo, Sulawesi Selatan
perkawinan: ♂ Kanjeng Sultan Hadiwijaya / Sultan Hadiwijoyo (Mas Karebet)
perkawinan: ♂ Kanjeng Sultan Hadiwijaya / Sultan Hadiwijoyo (Mas Karebet)