Soekarno / Koesno Sosrodihardjo b. 6 Juni 1901 d. 21 Juni 1970

Dari Rodovid ID

Revisi per 23:49, 10 Desember 2021; Evremonde (Pembicaraan | sumbangan)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi sekarang (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Langsung ke: panduan arah, cari
Marga (saat dilahirkan) Hamengku Buwono II
Jenis Kelamin Pria
Nama lengkap (saat dilahirkan) Soekarno / Koesno Sosrodihardjo
Nama lainnya Achmed Soekarno
Orang Tua

Raden Mas Soekemi Sosrodihardjo [Hamengku Buwono II] d. 18 Mei 1945

Ida Ayu Nyoman Rai [?] b. 1881 d. 12 September 1958

Halaman-wiki wikipedia:Soekarno

Momen penting

6 Juni 1901 lahir: Surabaya

kelahiran anak: Bayu Soekarnoputra [Hamengku Buwono II]

kelahiran anak: Taufan Soekarnoputra [Hamengku Buwono II]

1921 perkawinan: Surabaya, Siti Oetari Tjokroaminoto [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo] d. 1981

24 Maret 1923 perkawinan: Bandung, Inggit Garnasih [?] b. 17 Februari 1888

1943 perceraian: Inggit Garnasih [?] b. 17 Februari 1888

1944 perkawinan: Jakarta, Fatmawati [?] b. 5 Februari 1923 d. 14 Mei 1980

3 November 1944 kelahiran anak: w Guntur Soekarnoputra [Hamengku Buwono II] b. 3 November 1944

18 Agustus 1945 - 20 Februari 1967 pekerjaan: Jakarta, Presiden Republik Indonesia

23 Januari 1947 kelahiran anak: Yogyakarta, Megawati Soekarnoputri [Hamengku Buwono II] b. 23 Januari 1947

27 September 1950 kelahiran anak: Jakarta, Rahmawati Soekarnoputri [Hamengku Buwono II] b. 27 September 1950

26 Oktober 1951 kelahiran anak: Jakarta, Raden Ayu Sukmawati Soekarnoputri [Hamengku Buwono II] b. 26 Oktober 1951

13 Januari 1953 kelahiran anak: Jakarta, Guruh Soekarnoputra [Hamengku Buwono II] b. 13 Januari 1953

7 Juli 1953 perkawinan: Istana Cipanas, Hartini [?] b. 20 September 1924 d. 12 Maret 2002

1959 perkawinan: Kartini Manoppo [Manoppo] b. 1939 d. 1990

1962 perkawinan: Ratna Sari Dewi [?] b. 6 Februari 1940

21 Mei 1963 perkawinan: Haryati [?]

6 Agustus 1964 perkawinan: Jakarta, Yurike Sanger [Sanger]

1966 perceraian: Haryati [?]

1966 perkawinan: Heldy Djafar [Djafar] b. 11 Juni 1947 d. 10 Oktober 2021

1967 kelahiran anak: Totok Suryawan Soekarno [Hamengku Buwono II] b. 1967

11 Maret 1967 kelahiran anak: Tokyo, Kartika Sari Dewi Soekarno [Hamengku Buwono II] b. 11 Maret 1967

21 Juni 1970 wafat: Jakarta

Catatan-catatan

Dr.(H.C.) Ir. H. Soekarno1 (ER, EYD: Sukarno, nama lahir: Koesno Sosrodihardjo) (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901 – meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun)[note 1][note 2] adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945–1966.[5]:11, 81 Ia memainkan peranan penting dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda.[6]:26-32 Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945. Soekarno adalah yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan ia sendiri yang menamainya.[6]

Soekarno menandatangani Surat Perintah 11 Maret 1966 Supersemar yang kontroversial, yang isinya —berdasarkan versi yang dikeluarkan Markas Besar Angkatan Darat— menugaskan Letnan Jenderal Soeharto untuk mengamankan dan menjaga keamanan negara dan institusi kepresidenan.[6] Supersemar menjadi dasar Letnan Jenderal Soeharto untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan mengganti anggota-anggotanya yang duduk di parlemen.[6] Setelah pertanggungjawabannya ditolak Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) pada sidang umum ke empat tahun 1967, Soekarno diberhentikan dari jabatannya sebagai presiden pada Sidang Istimewa MPRS pada tahun yang sama dan Soeharto menggantikannya sebagai pejabat Presiden Republik Indonesia.[6]

Ketika dilahirkan, Soekarno diberikan nama Kusno oleh orangtuanya.[5] Namun karena ia sering sakit maka ketika berumur sebelas tahun namanya diubah menjadi Soekarno oleh ayahnya.[5][7]:35-36 Nama tersebut diambil dari seorang panglima perang dalam kisah Bharata Yudha yaitu Karna.[5][7] Nama "Karna" menjadi "Karno" karena dalam bahasa Jawa huruf "a" berubah menjadi "o" sedangkan awalan "su" memiliki arti "baik".[7]

Di kemudian hari ketika menjadi presiden, ejaan nama Soekarno diganti olehnya sendiri menjadi Sukarno karena menurutnya nama tersebut menggunakan ejaan penjajah (Belanda)[7]:32. Ia tetap menggunakan nama Soekarno dalam tanda tangannya karena tanda tangan tersebut adalah tanda tangan yang tercantum dalam Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang tidak boleh diubah, selain itu tidak mudah untuk mengubah tanda tangan setelah berumur 50 tahun[7]:32. Sebutan akrab untuk Soekarno adalah Bung Karno. Achmed Soekarno

Di beberapa negara Barat, nama Soekarno kadang-kadang ditulis Achmed Soekarno. Hal ini terjadi karena ketika Soekarno pertama kali berkunjung ke Amerika Serikat, sejumlah wartawan bertanya-tanya, "Siapa nama kecil Soekarno?"[butuh rujukan] karena mereka tidak mengerti kebiasaan sebagian masyarakat di Indonesia yang hanya menggunakan satu nama saja atau tidak memiliki nama keluarga.

Sukarno menyebutkan bahwa nama Achmed didapatnya ketika menunaikan ibadah haji.[8] Dalam beberapa versi lain,[butuh rujukan] disebutkan pemberian nama Achmed di depan nama Sukarno, dilakukan oleh para diplomat muslim asal Indonesia yang sedang melakukan misi luar negeri dalam upaya untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan negara Indonesia oleh negara-negara Arab.

Dalam buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia (terjemahan Syamsu Hadi. Ed. Rev. 2011. Yogyakarta: Media Pressindo, dan Yayasan Bung Karno, ISBN 979-911-032-7-9) halaman 32 dijelaskan bahwa namanya hanya "Sukarno" saja, karena dalam masyarakat Indonesia bukan hal yang tidak biasa memiliki nama yang terdiri satu kata.


Dari kakek nenek sampai cucu-cucu

Kakek-nenek
Kakek-nenek
Orang Tua
Ida Ayu Nyoman Rai
lahir: 1881, Bali
perkawinan: Raden Mas Soekemi Sosrodihardjo
wafat: 12 September 1958, Blitar
Orang Tua
 
== 3 ==
Soekarmini
lahir: 29 Maret 1898, Bali
Fatmawati
lahir: 5 Februari 1923, Begkulu
perkawinan: Soekarno / Koesno Sosrodihardjo , Jakarta
wafat: 14 Mei 1980, Mekkah
Siti Oetari Tjokroaminoto
lahir: Level 6 = Udek-udek dari Pancer Kyai Ageng Kasan Besarai - Tegalsari, Ponorogo; Atau putera ke 5 dari 5 bersaudara R Mas Haji Oemar Said Tjokroaminoto + R Ayu Soeharsikin
lahir: 1905
perkawinan: Sigit Bachroensalam
perkawinan: Soekarno / Koesno Sosrodihardjo , Surabaya
wafat: 1981
Hartini
lahir: 20 September 1924, Jawa Timur
perkawinan: Soeswondo
perkawinan: Soekarno / Koesno Sosrodihardjo , Istana Cipanas
wafat: 12 Maret 2002, Jakarta
Heldy Djafar
lahir: 11 Juni 1947, Tenggarong, Kutai Kartanegara
perkawinan: Soekarno / Koesno Sosrodihardjo
perkawinan: G. Soeriansjah Noor
wafat: 10 Oktober 2021, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta
Soekarno / Koesno Sosrodihardjo
lahir: 6 Juni 1901, Surabaya
perkawinan: Siti Oetari Tjokroaminoto , Surabaya
perkawinan: Inggit Garnasih , Bandung
perceraian: Inggit Garnasih
perkawinan: Fatmawati , Jakarta
pekerjaan: 18 Agustus 1945 - 20 Februari 1967, Jakarta, Presiden Republik Indonesia
perkawinan: Hartini , Istana Cipanas
perkawinan: Kartini Manoppo
perkawinan: Ratna Sari Dewi
perkawinan: Haryati
perkawinan: Yurike Sanger , Jakarta
perceraian: Haryati
perkawinan: Heldy Djafar
wafat: 21 Juni 1970, Jakarta
== 3 ==
Anak-anak
Muhammad Taufiq Kiemas
lahir: 31 Desember 1942, Jakarta
perkawinan: Megawati Soekarnoputri
wafat: 8 Juni 2013, Singapura
Surindro Supjarso
perkawinan: Megawati Soekarnoputri
wafat: 22 Januari 1971, Irian Jaya
Anak-anak
Cucu-cucu
Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara X (Gusti Pangeran Haryo Bhre Cakrahutama Wira Sudjiwo)
gelar: 12 Maret 2022, Surakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X
Arie Adrianus Suprapto
lahir: 1960
wafat: 1977
Kiki Maria
lahir: 10 September 1962, Magelang
perkawinan: Abriyarso Priharto Boyoh
Puan Maharani
lahir: 6 September 1973, Jakarta
perkawinan: Happy Hapsoro
Cucu-cucu

Peralatan pribadi