Hartini b. 20 September 1924 d. 12 Maret 2002
Dari Rodovid ID
Marga (saat dilahirkan) | ? |
Jenis Kelamin | Wanita |
Nama lengkap (saat dilahirkan) | Hartini |
Halaman-wiki | wikipedia:Hartini |
Momen penting
20 September 1924 lahir: Jawa Timur
kelahiran anak: ♂ Bayu Soekarnoputra [Hamengku Buwono II]
kelahiran anak: ♂ Taufan Soekarnoputra [Hamengku Buwono II]
perkawinan: ♂ Soeswondo [?]
7 Juli 1953 perkawinan: Istana Cipanas, ♂ Soekarno / Koesno Sosrodihardjo [Hamengku Buwono II] b. 6 Juni 1901 d. 21 Juni 1970
12 Maret 2002 wafat: Jakarta
Catatan-catatan
Hartini (lahir di Ponorogo, Jawa Timur, 20 September 1924 – meninggal di Jakarta, 12 Maret 2002 pada umur 77 tahun) adalah istri keempat Presiden RI Soekarno. Ayahnya Osan adalah pegawai Departemen Kehutanan yang rutin berpindah kota. Hartini menamatkan SD di Malang dan ia diangkat anak oleh keluarga Oesman di Bandung. Hartini melanjutkan pendidikan di Nijheidschool (Sekolah Kepandaian Putri) Bandung. Hartini menamatkan SMP dan SMU di Bandung. Hartini remaja dikenal cantik, dan Hartini muda menikahi Suwondo dan menetap di Salatiga. Ia menjadi janda pada usia 28 tahun dengan lima orang anak. Tahun 1952 di Salatiga, Hartini berkenalan dengan Soekarno yang rupanya langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Saat itu Soekarno, dalam perjalanan menuju Yogyakarta untuk meresmikan Masjid Syuhada.
Setahun kemudian, Hartini dan Soekarno bertemu saat peresmian teater terbuka Ramayana di Candi Prambanan. Melalui seorang teman, Soekarno mengirimkan sepucuk surat kepada Hartini dengan nama samaran Srihana. Dua hari setelah Guruh Soekarno Putra lahir, tanggal 15 Januari 1953, Soekarno meminta izin Fatmawati untuk menikahi Hartini. Fatmawati mengizinkan, namun kemudian menyebabkannya menuai protes dari berbagai organisasi wanita yang dimotori Perwari yang anti poligami. Soekarno dan Hartini akhirnya menikah di Istana Cipanas, 7 Juli 1953. Tahun 1964 Hartini pindah ke salah satu paviliun di Istana Bogor. Hartini ikut mendampingi acara kenegaraan Soekarno di Istana Bogor, antara lain menemui Ho Chi Minh, Norodom Sihanouk, Akihito dan Michiko.
Pada masa tahun 1950-an, saat nasionalisme dan revolusi sangat kuat mewarnai citra diri Soekarno, membuat peran Hartini di Istana Bogor sangat besar dan ia menjadi satu-satunya istri yang paling lama bisa bertemu dengan Soekarno. Meski demikian dekat, Soekarno masih menikahi Ratna Sari Dewi (1961), Haryati (Mei 1963) dan Yurike Sanger (Agustus 1964). Namun sejarah mencatat, Hartini telah mengisi paruh kehidupan Soekarno. Dia lambang perempuan Jawa yang setia, nrimo, dan penuh bekti terhadap guru laki. Hartini meninggal di Jakarta 12 Maret 2002 dan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Karet Bivak. Hartini meninggalkan 6 anak yaitu Bayu Soekarnoputra dan almarhum Taufan Soekarnoputra (berayah Bung Karno) serta Herwindo, Triherwanto, Sri Wulandari, Riswulan, dan Sri Hariswati (berayah Soeswondo).
Dari kakek nenek sampai cucu-cucu
perkawinan: ♀ Siti Oetari Tjokroaminoto , Surabaya
perkawinan: ♀ Inggit Garnasih , Bandung
perceraian: ♀ Inggit Garnasih
perkawinan: ♀ Fatmawati , Jakarta
pekerjaan: 18 Agustus 1945 - 20 Februari 1967, Jakarta, Presiden Republik Indonesia
perkawinan: ♀ Hartini , Istana Cipanas
perkawinan: ♀ Kartini Manoppo
perkawinan: ♀ Ratna Sari Dewi
perkawinan: ♀ Haryati
perkawinan: ♀ Yurike Sanger , Jakarta
perceraian: ♀ Haryati
perkawinan: ♀ Heldy Djafar
wafat: 21 Juni 1970, Jakarta
perkawinan: ♂ Muhammad Hilmi
perkawinan: ♂ Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IX / Gusti Pangeran Haryo Sujiwokusuma
perkawinan: ♂ w Muhammad Taufiq Kiemas
perkawinan: ♂ w Surindro Supjarso