1. Panembahan Singaperbangsa / Raden Adipati Kertabhumi IV (Kyai Panembahan Singaperbangsa)

Dari Rodovid ID

Orang:908181
Langsung ke: panduan arah, cari
LAMBANG           KABUPATEN KARAWANG
LAMBANG KABUPATEN KARAWANG
Marga (saat dilahirkan) Singaperbangsa
Jenis Kelamin Pria
Nama lengkap (saat dilahirkan) 1. Panembahan Singaperbangsa / Raden Adipati Kertabhumi IV
Nama belakang lainnya Kyai Panembahan Singaperbangsa
Nama lainnya (Dalem Kalidaun, Dalem Ciparage, Eyang Manggu).
Orang Tua

1.1.4.2. Rd. Kanduruan Singaperbangsa ( Adipati Kertabumi III ) [Galuh]

[1][2][3][4][5]

Momen penting

kelahiran anak: 1.2 NM Noermala or Sara [Singaperbangsa]

kelahiran anak: 1.1. Raden Anom Wirasuta / Panembahan Manggu (Raden Adipati Arya Panatayuda I) [Singaperbangsa]

1633 - 1677 gelar: Karawang, Adipati Karawang I

1654 - 1656 gelar: Galuh, Bupati Galuh Kertabhumi Terakhir / Kanduruan Singaperbangsa IV

Catatan-catatan

Catatan Admin : Endang Suhendar alias Idang


RADEN ADIPATI SINGAPERBANGSA (1633-1677)

Raden Adipati Singaperbangsa putra Wiraperbangsa dari Galuh (Wilayah Kerjaaan Sumedanglarang) Bergelar Adipati Kertabumi IV. Pada masa pemerintahan Raden Adipati Singaperbangsa, pusat pemerintahan Kabupaten Karawang berada di Bunut Kertayasa. Sekarang termasuk wilayah Kelurahan Karawang Kulon, Kecamatan Karawang Barat. Dalam melaksanakan tugasnya Raden Adipati Singaperbangsa didampingi oleh Aria Wirasaba, yang pada saat itu oleh kompeni disebut sebagai “ HET TWEEDE REGENT “, sedangkan Raden Adipati Singaperbangsa sebagai “HOOFD REGENT”. Raden Adipati Singaperbangsa, wafat pada tahun 1677, dimakamkan di Manggung Ciparage, Desa Manggung Jaya Kecamatan Cilamaya Kulon. Raden Adipati Singaperbangsa, dikenal pula dengan sebuatn Kiai Panembahan Singaperbangsa, atau Dalem Kalidaon atau disebut juga Eyang Manggung.

Pada tahun 1632, Sultan Agung mengutus kembali Wiraperbangsa dari Galuh dengan membawa 1000 prajurit dan keluarganya menuju Karawang tujuan pasukan yang dipimpin oleh Wiraperbangsa adalah membebaskan Karawang dari pengaruh Banten, mempersiapkan logistik sebagai bahan persiapan melakukan penyerangan kembali terhadap VOC (Belanda) di Batavia, sebagaimana halnya tugas yang diberikan kepada Aria Wirasaba yang telah dianggap gagal. Tugas yang diberikan kepada Wiraperbangsa dapat dilaksanakan dengan baik dan hasilnya dilaporkan kepada Sultan Agung atas keberhasilannya, Wiraperbangsa oleh Sultan Agung dianugerahi jabatan Wedana (setingkat Bupati ) di Karawang dan diberi gelar Adipati Kertabumi III, serta diberi hadiah sebilah keris yang bernama “KAROSINJANG”.Setelah penganugerahan gelar tersebut yang dilakukan di Mataram, Wiraperbangsa bermaksud akan segera kembali ke Karawang, namun sebelumnya beliau singgah dulu ke Galuh, untuk menjenguk keluarganya. Atas takdir Ilahi beliau wafat di Galuh, jabatan Bupati di Karawang, dilanjutkan oleh putranya yang bernama Raden Singaperbangsa dengan gelar Adipati Kertabumi IV yang memerintah pada tahun 1633-1677, Tugas pokok yang diemban Raden Adipati Singaperbangsa, mengusir VOC (Belanda) dengan mendapat tambahan parjurit 2000 dan keluarganya, serta membangun pesawahan untuk mendukung Logistik kebutuhan perang.

Hal itu tersirat dalam piagam Pelat Kuning Kandang Sapi Gede yang bunyi lengkapnya adalah sebagai berikut : “ Panget Ingkang piagem kanjeng ing Ki Rangga gede ing Sumedang kagadehaken ing Si astrawardana. Mulane sun gadehi piagem, Sun Kongkon anggraksa kagengan dalem siti nagara agung, kilen wates Cipamingkis, wetan wates Cilamaya, serta kon anunggoni lumbung isine pun pari limang takes punjul tiga welas jait. Wodening pari sinambut dening Ki Singaperbangsa, basakalatan anggrawahani piagem, lagi lampahipun kiayi yudhabangsa kaping kalih Ki Wangsa Taruna, ingkang potusan kanjeng dalem ambakta tata titi yang kalih ewu; dipunwadanahaken ing manira, Sasangpun katampi dipunprenaharen ing Waringipitu ian ing Tanjungpura, Anggraksa siti gung bongas kilen, Kala nulis piagem ing dina rebo tanggal ping sapuluh sasi mulud tahun alif. Kang anulis piagemmanira anggaprana titi “. Terjemahan dalam Bahasa Indonesia :

“Peringatan piagam raja kepada Ki Ranggagede di Sumedang diserahkan kepada Si Astrawardana. Sebabnya maka saya serahi piagam ialah karena saya berikan tugas menjaga tanah negara agung milik raja. Di sebelah Barat berbatas Cipamingkis, disebelah Timur berbatas Cilamaya, serta saya tugaskan menunggu lumbung berisi padi lima takes lebih tiga belas jahit. Adapun padi tersebut diterima oleh Ki Singaperbangsa. Basakalatan yang menyaksikan piagam dan lagi Kyai Yudhabangsa bersama Ki Wangsataruna yang diutus oleh raja untuk pergi dengan membawa 2000 keluarga. Pimpinannya adalah Kiayi Singaperbangsa serta Ki Wirasaba. Sesudah piagam diterima kemudian mereka ditempatkan di Waringinpitu dan di Tanjungpura. Tugasnya adalah menjaga tanah negara agung di sebelah Barat. Piagan ini ditulis pada hari Rabu tanggal 10 bulan mulud tahun alif. Yang menulis piagam ini ialah anggaprana, selesai. Tanggal yang tercantum dalam piagam pelat kuningan kandang sapi gede ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Karawang berdasarkan hasil penelitian panitia sejarah yang dibentuk dengan Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Karawang nomor : 170/PEM/H/SK/1968 tanggal 1 Juni 1968 yang telah mengadakan penelitian dari pengkajian terhadap tulisan :

  1. Dr. Brandes dalam “ Tyds Taal-land En Volkenkunde “ XXVIII Halaman 352,355, menetapkan tahun 1633;
  2. Dr. R Asikin Wijayakusumah dalam ‘ Tyds Taal-land En Volkenkunde “ XXVIII 1937 AFL, 2 halaman 188-200 (Tyds Batavissc Genot Schap DL.77, 1037 halaman 178-205) menetapkan tahun 1633;
  3. Batu nisan makam panembahan Kiyai Singaperbangsa di Manggungjaya Kecamatan Cilamaya tertulis huruf latin 1633-1677;
  4. Babad Karawang yang ditulis oleh Mas Sutakarya menulis tahun 1633.

Hasil Penelitian dan pengkajian panitia tersebut menetapkan bahwa hari jadi Kabupaten Karawang pada tanggal 10 rabi’ul awal tahun 1043 H, atau bertepatan dengan tanggal 14 September 1633 M atau Rabu tanggak 10 Mulud 1555 tahun jawa/saka.

SILSILAH PANEMBAHAN SINGAPERBANGSA (PECAHAN DARI SILSILAH PANGERAN KUSUMADINATA 1 / PANGERAN SANTRI-SUMEDANG LARANG)


Generasi ke-1

1 Panembahan Singaperbangsa (Kiyai Raden Adipati Kertabumi IV, Dalem Kalidaun, Dalem Ciparage, Eyang Manggu).
1.1 RAA. Panatayuda I 
1.2 NM Noermala or Sara

[sunting] Sumber-sumber

  1. Panembahan Singaperbangsa ( Silsilahnya menyatu dengan Rd. Kanduruan Singaperbangsa ( Adipati Kertabumi III ), Silsilah Pangeran Santri Kusumadinata I ) -
  2. http://silsilah-ernimuthalib.blogspot.com/search/label/85%20Panembahan%20Singaperbangsa -
  3. http://id.wikipedia.org/wiki/Raden_Adipati_Singaperbangsa -
  4. http://www.karawangkab.go.id/sites/default/files/pdf/sejarahkarawang.pdf -
  5. http://yusupcheguevara.blogspot.co.id/2013/02/sejarah-singkat-lahirnya-kabupaten.html -


Dari kakek nenek sampai cucu-cucu

Kakek-nenek
1.1.1. Pangeran Rangga Gede / Kusumadinata IV
lahir: 1580c, Perhitungan Tahun Lahir : 1625-45 = 1580
perkawinan: 6. NM. Kokom Ruhada (Nyimas Roro / Buyut Lidah)
perkawinan: 1.5.1.1. NM. Romlah
gelar: 1625 - 1633, memerintah di Canukur, Sukatali - Situraja lalu dipindahkan ke Parumasan, Conggeang, Naik Tahta pada usia 45 tahun, karena didahului oleh Raden Aria Suradiwangsa. Adipati Sumedang II
1.1.5. Kyai Aria Rangga Pati
emigrasi: di Haurkuning
1.1.9. Nyi Mas Rangga Wiratama
emigrasi: di Cibeureum
1.1.10. Rd. Rangga Nitinagara
lahir: 1587c, Kalkulasi: (1578+(9x1) = 1587
emigrasi: di Pagaden dan Pamanukan
1.1.14. Kiyai Demang Cipaku
emigrasi: di Dayeuh Luhur
1.1.15. Pangeran Rangga Gempol I / Kusumadinata III / Pangeran Aria Soeriadiwangsa
gelar: 1610 - 1620, Prabu Sumedang Larang II
gelar: 1620, Adipati Sumedang I, merangkap Bupati Wadana Parahyangan (1610-1624)
wafat: 1624, Mataram, Dimakamkan di Bembem Yogyakarta
1.1.4. Kiyai Rangga Patra Kelana / Kalasa / Pangeran Rangga Permana
pekerjaan: Raja Galuh Kertabumi Ke 1 (1585 – 1602 M)., Leluhur Galuh dan Karawang
perkawinan: 3. Nyi Tanduran Ageung
2. Maharaja Upama / Maharaja Utama
pekerjaan: (Kalipucang)
1. Maharaja Sanghyang Cipta Permana Prabudigaluh Salawe
gelar: 1579 - 1595, Raja Galuh Pangauban/Pangandaran
Kakek-nenek
Orang Tua
1.1.4.2. Rd. Kanduruan Singaperbangsa ( Adipati Kertabumi III )
lahir: beliau yang menurunkan para Bupati Galuh Kertabumi/ Ciancang
Orang Tua
 
== 3 ==
1. Panembahan Singaperbangsa / Raden Adipati Kertabhumi IV (Kyai Panembahan Singaperbangsa)
gelar: 1633 - 1677, Karawang, Adipati Karawang I
gelar: 1654 - 1656, Galuh, Bupati Galuh Kertabhumi Terakhir / Kanduruan Singaperbangsa IV
== 3 ==
Anak-anak
1.1.2.1. Raden Aria Wangsakara / Rd. Aria Wiaraja II
pekerjaan: 1633 - 1654, Keariaan Tangerang Periode 1, 1.RA.Suriadiwangsa II ( wawakil kabantenan ing parahiyang ) 2.RA.Wangsakara ( Aria lengkong ) 3.RA.Jayasantika ( papageur jaya )
pekerjaan: 1654 - 1665, Keariaan Tangerang Periode 2
1.2 NM Noermala or Sara
lahir: Isteri Ke 1
Anak-anak
Cucu-cucu
1.1.2.1.1. Rd. Joedanegara
pekerjaan: 1665 - 1693, Kearian Periode II
1.1.2.1.2. Rd. Raksanegara
pekerjaan: 1693 - 1704, Keariaan Tangerang Periode 2
Cucu-cucu

Peralatan pribadi