1.1.1.11. Ki Djasinga / Rd. Mas Tirtakusumah (Dalem Bayah) b. 1611c
Dari Rodovid ID
Marga (saat dilahirkan) | Sumedang Larang |
Jenis Kelamin | Pria |
Nama lengkap (saat dilahirkan) | 1.1.1.11. Ki Djasinga / Rd. Mas Tirtakusumah |
Nama belakang lainnya | Dalem Bayah |
Orang Tua
♂ 1.1.1. Pangeran Rangga Gede / Kusumadinata IV [Sumedang Larang] b. 1580c |
Momen penting
1611c lahir: Kalkulasi : (Tahun lahir ayah)+(Usia Nikah ayah)+(Anak ke 11 x 1 tahun) = 1580+20+11 = 1611
kelahiran anak: ♂ 1.1.1.11.1. Rd. Mas Urwa (Buyut Sampang) [Sumedang Larang]
Catatan-catatan
Catatan Admin : Endang Suhendar alias Idang
Keberadaan Ki Djasinga di Jasinga
"Ki Djasinga" atau "Dalem Bayah" adalah nama julukan yang diberikan keluarga kepada Raden Mas Tirta Kusumah putra ke sebelas dari Pangeran Rangga Gede / Kusumadinata IV karena menghilang dari Sumedang Larang, mengembara, beraktivitas dan menetap di daerah Djasinga (100 tahun kemudian Jasinga menjadi Kewedanaan Bogor/Buitenzorg). Ki Djasinga dikalkulasi lahir antara tahun 1611 sd 1616 (dihitung dari tahun kelahiran Pengeran Ranggagede tahun 1580 + nikah diusia 20 tahun + anak no 11). Di Djasinga, Ki Djasinga tidak sendirian, karena ada nama lain yang berasal dari Sumedang yaitu Kyai Singa Manggala saudara Kandung Kyai Tanudjiwa yang membuka wilayah Kampung Baru (Bogor) bekas Ibu Kota Kerajaan Pajajaran (Pakuan) pada tahun 1687. Menurut Pleyte dalam bukunya "Soendasche Schetsen", hal 120 :had Tanoedjiwa twee broers, Pralaya (sic) en Singamanggala. Dezen laatsten naam vind in do Tanggerangsche bovenlanden (Tanudjiwa memiliki dua saudara lelaki, Pralaya (sic) dan Singamanggala. Nama-nama tersebut berasal/ditemukan/berdomisili di daerah dataran tinggi Tanggerang). Yang dimaksud dataran tinggi Tangerang adalah wilayah sekitar Rumpin, Jasinga atau Lebak Banten.
Kyai Singa Manggala menurut kalkulasi lahir pada tahun 1612 dan bersama-sama dua saudaranya yaitu Kyai Perlaya dan Kyai Tanudjiwa ikut bergabung dalam rombongan tentara pasukan Dipati Ukur yang menyerang Batavia Ke 2 di tahun 1629. Pada tahun 1629 ini, baik Kyai Singa Manggala, maupun Ki Djasinga baru berusia 17-20 tahunan. (Lihat Koran De Locomotief, tanggal 22 Mei 1905)
"Ki Djasinga" di Jasinga menikah dengan Putri Maulana Yusuf, Sultan Banten ke 2 (1570-1582) yang bernama Ratu Ayu Kusumah / Ratu Wiyos, berputra Rd. Mas Urwa (Buyut Sampang) yang menikah dengan Putri ke 6 Kyai Singa Manggala yang bernama Nyai Enis Raksadikara Uak/Bude_nya MA. Salmun (Sastrawan Sunda yang menetap di Bogor), berputra 5 orang. Mengapa Ki Djasinga menikahkan putranya dengan putri Kyai Singa Manggala? Asumsi saya adalah :
- Ibunda Ki Djasinga adalah isteri ke dua Pangeran Rangga Gede yang bernama Nyimas Arsidah (Entien), putri Raden Sastra Pura Kusumah (Sutra Bandera) adik kandung Raden Aji Mantri Cucu Prabu Ragamulya (1567-1569), jadi Nyai Enis Raksadikara masih keponakan Ki Djasinga, sedangkan Ki Djasinga masih saudara Sepupu Kyai Singa Manggala;
- Kedatangan Ki Djasinga di Jasinga dimungkinkan berbarengan dengan Kyai Singa Manggala yang tergabung dalam pasukan Dipati Ukur yang menyerang Batavia ke 2 tahun 1629;
- Kedatangan/keberadaan Ki Djasinga, Kyai Singa Manggala dan Kyai Perlaya ke Jasinga, menempuh jarak yang cukup jauh (Sumedang-Jasinga, 208 km ditempuh 35 hari jalan kaki/7 hari berkuda) dan mengandung resiko besar selama di perjalanan, jadi alasan utama mereka ke Jasinga adalah Napak Tilas / Berziarah / Menelusuri Pusat Pemerintahan Pajajaran pada masa Kakek/Buyutnya Prabu Ragamulya di daerah PULOSARI (nama gunung dan nama tempat) yang dijadikan basis pertahanan Pajajaran dari ancaman Kesultanan Banten. Jadi sebagai pemuda dewasa yang masih keturunan Keluarga Raja Pajajaran terakhir, menyimpan rasa penasaran yang besar untuk mengetahui secara langsung (bukan dari cerita turun temurun) mengenai tempat atau minimal peninggalan leluhurnya yang pernah menjadi Raja di PULOSARI.
Ki Djasinga menjadi Abdi Sultan Ageng Tirtayasa
Pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1683) di Banten, terjadi kerusuhan di daerah Bayah, Lebak, Dalem Jasinga atau Ki Jasinga atau Rd. Mas Tirtakusumah diminta oleh Sultan Ageng Tirtayasa untuk mengendalikan situasi di Lebak Banten, maka sampai akhir hayatnya Rm. Tirta Kusuma atau Ki Jasinga beserta sebagian keluarganya menetap di Wilayah Banten
Silsilah Keluarga
Generasi ke-3 Silsilah Pangeran Santri Sumedang Larang
1.1.1 Pangeran Rangga Gede KOESOEMADINATA, IV 1.1.1.1 Dlm. Aria Bandajoeda . 1.1.1.2 Dlm. Djajoeda . 1.1.1.3 Dlm. Wargaita . 1.1.1.4 Dlm. Wangsasoebaja . 1.1.1.5 Dlm. Rangga Gempol II KOESOEMADINATA, V 1.1.1.6 Dlm. Loerah . 1.1.1.7 Rd. Singamanggala . 1.1.1.8 Ki Wangsaparamadja . 1.1.1.9 Ki Wiratama . 1.1.1.10 Ki Wangsaparadja . 1.1.1.11 Ki Djasinga 1.1.1.12 Ki Wangsasabadra . 1.1.1.13 Kiyahi Anggatanoe . 1.1.1.14 Ki Martabaja . 1.1.1.15 NM. Anggadasta . 1.1.1.16 NM. Nataparana . 1.1.1.17 NM. Arjapawenang . 1.1.1.18 NM. Martarana . 1.1.1.19 NM. Djagasatroe . 1.1.1.20 NM. Wargakarti . 1.1.1.21 NM. Bajoen . 1.1.1.22 NM. Wangsapatra . 1.1.1.23 NM. Warga Komara . 1.1.1.24 NM. Joedantaka . 1.1.1.25 NM. Toean Soekadana . 1.1.1.26 NM. Oetama . 1.1.1.27 NM. Kawangsa . 1.1.1.28 NM. Wirakarti . 1.1.1.29 NR. Nalawangsa .
1.1.1.11 Ki Djasinga 1.1.1.11X Ratu Ayu Wiyos / Ratu Ayu Kusuma Putri Panembahan Maulana Yusuf, Banten
1.1.1.11.1. Rd. Mas Urwa (Buyut Sampang) 1.1.1.11.1X Nyai Enis Raksadikara Putri Kyai Singa Manggala kakak kandung Kyai Tanujiwa / Ki Mas Tanu (Hoofd Demang Bogor, 1689-1705) 1.1.1.11.1.1.Rd. Mas Soleman 1.1.1.11.1.2.Rd. Mas Samaun 1.1.1.11.1.3.Nyai Sabariyah di Rangkasbitung 1.1.1.11.1.4.Nyai Sariyah di Ciseeng 1.1.1.11.1.5.Nyai Asih di Karawang
[sunting] Sumber-sumber
- ↑ https://cipakudarmaraja.blogspot.com/2021/03/keturunan-prabu-surya-kencana-dari-2.html?sc=1668265487474#c3195298258873137272 -
- ↑ https://cipakudarmaraja.blogspot.com/2020/11/makam-ki-jasinga-rd-mas-tirtakusumah.html -
- ↑ http://silsilah-ernimuthalib.blogspot.com/2012/08/silsilah-pangeran-santri-gen01-13-2012.html -
Dari kakek nenek sampai cucu-cucu
pekerjaan: Menikah : 1583
pekerjaan: 1580 - 1610, Penasehat Kerajaan Sumedang Larang
pekerjaan: 1610 - 1660, Mahaguru Perguruan "Sumedang Kahyangan"
wafat: 1660, Dusun Serang - Cimalaka - Sumedang
penguburan: Makam Kramat Gunung Keling / Sakawayana
wafat: Makamnya di Kampung Cijambe, Legok Paseh, Sumedang.
perkawinan: ♀ 3. Nyi Tanduran Ageung
emigrasi: di Pagaden dan Pamanukan
gelar: 1620, Adipati Sumedang I, merangkap Bupati Wadana Parahyangan (1610-1624)
wafat: 1624, Mataram, Dimakamkan di Bembem Yogyakarta
gelar: Bupati Sumedang Ke 3 (1633 – 1656)