1.1.1.11. Ki Djasinga / Rd. Mas Tirtakusumah (Dalem Bayah) b. 1611c

Dari Rodovid ID

Orang:860621
Langsung ke: panduan arah, cari
 Makam Raden Mas Tirta Kusuma (Dalem Bayah) di Kec.Bayah Kabupaten Lebak Propinsi Banten
Makam Raden Mas Tirta Kusuma (Dalem Bayah) di Kec.Bayah Kabupaten Lebak Propinsi Banten
Marga (saat dilahirkan) Sumedang Larang
Jenis Kelamin Pria
Nama lengkap (saat dilahirkan) 1.1.1.11. Ki Djasinga / Rd. Mas Tirtakusumah
Nama belakang lainnya Dalem Bayah
Orang Tua

1.1.1. Pangeran Rangga Gede / Kusumadinata IV [Sumedang Larang] b. 1580c

4 Nyimas Asidah [Pajajaran]

[1][2][3]

Momen penting

1611c lahir: Kalkulasi : (Tahun lahir ayah)+(Usia Nikah ayah)+(Anak ke 11 x 1 tahun) = 1580+20+11 = 1611

kelahiran anak: 1.1.1.11.1. Rd. Mas Urwa (Buyut Sampang) [Sumedang Larang]

Catatan-catatan

Catatan Admin : Endang Suhendar alias Idang

Keberadaan Ki Djasinga di Jasinga

"Ki Djasinga" atau "Dalem Bayah" adalah nama julukan yang diberikan keluarga kepada Raden Mas Tirta Kusumah putra ke sebelas dari Pangeran Rangga Gede / Kusumadinata IV karena menghilang dari Sumedang Larang, mengembara, beraktivitas dan menetap di daerah Djasinga (100 tahun kemudian Jasinga menjadi Kewedanaan Bogor/Buitenzorg). Ki Djasinga dikalkulasi lahir antara tahun 1611 sd 1616 (dihitung dari tahun kelahiran Pengeran Ranggagede tahun 1580 + nikah diusia 20 tahun + anak no 11). Di Djasinga, Ki Djasinga tidak sendirian, karena ada nama lain yang berasal dari Sumedang yaitu Kyai Singa Manggala saudara Kandung Kyai Tanudjiwa yang membuka wilayah Kampung Baru (Bogor) bekas Ibu Kota Kerajaan Pajajaran (Pakuan) pada tahun 1687. Menurut Pleyte dalam bukunya "Soendasche Schetsen", hal 120 :had Tanoedjiwa twee broers, Pralaya (sic) en Singamanggala. Dezen laatsten naam vind in do Tanggerangsche bovenlanden (Tanudjiwa memiliki dua saudara lelaki, Pralaya (sic) dan Singamanggala. Nama-nama tersebut berasal/ditemukan/berdomisili di daerah dataran tinggi Tanggerang). Yang dimaksud dataran tinggi Tangerang adalah wilayah sekitar Rumpin, Jasinga atau Lebak Banten.

Kyai Singa Manggala menurut kalkulasi lahir pada tahun 1612 dan bersama-sama dua saudaranya yaitu Kyai Perlaya dan Kyai Tanudjiwa ikut bergabung dalam rombongan tentara pasukan Dipati Ukur yang menyerang Batavia Ke 2 di tahun 1629. Pada tahun 1629 ini, baik Kyai Singa Manggala, maupun Ki Djasinga baru berusia 17-20 tahunan. (Lihat Koran De Locomotief, tanggal 22 Mei 1905)

"Ki Djasinga" di Jasinga menikah dengan Putri Maulana Yusuf, Sultan Banten ke 2 (1570-1582) yang bernama Ratu Ayu Kusumah / Ratu Wiyos, berputra Rd. Mas Urwa (Buyut Sampang) yang menikah dengan Putri ke 6 Kyai Singa Manggala yang bernama Nyai Enis Raksadikara Uak/Bude_nya MA. Salmun (Sastrawan Sunda yang menetap di Bogor), berputra 5 orang. Mengapa Ki Djasinga menikahkan putranya dengan putri Kyai Singa Manggala? Asumsi saya adalah :

  • Kedatangan Ki Djasinga di Jasinga dimungkinkan berbarengan dengan Kyai Singa Manggala yang tergabung dalam pasukan Dipati Ukur yang menyerang Batavia ke 2 tahun 1629;
  • Kedatangan/keberadaan Ki Djasinga, Kyai Singa Manggala dan Kyai Perlaya ke Jasinga, menempuh jarak yang cukup jauh (Sumedang-Jasinga, 208 km ditempuh 35 hari jalan kaki/7 hari berkuda) dan mengandung resiko besar selama di perjalanan, jadi alasan utama mereka ke Jasinga adalah Napak Tilas / Berziarah / Menelusuri Pusat Pemerintahan Pajajaran pada masa Kakek/Buyutnya Prabu Ragamulya di daerah PULOSARI (nama gunung dan nama tempat) yang dijadikan basis pertahanan Pajajaran dari ancaman Kesultanan Banten. Jadi sebagai pemuda dewasa yang masih keturunan Keluarga Raja Pajajaran terakhir, menyimpan rasa penasaran yang besar untuk mengetahui secara langsung (bukan dari cerita turun temurun) mengenai tempat atau minimal peninggalan leluhurnya yang pernah menjadi Raja di PULOSARI.


Ki Djasinga menjadi Abdi Sultan Ageng Tirtayasa

Pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1683) di Banten, terjadi kerusuhan di daerah Bayah, Lebak, Dalem Jasinga atau Ki Jasinga atau Rd. Mas Tirtakusumah diminta oleh Sultan Ageng Tirtayasa untuk mengendalikan situasi di Lebak Banten, maka sampai akhir hayatnya Rm. Tirta Kusuma atau Ki Jasinga beserta sebagian keluarganya menetap di Wilayah Banten

Silsilah Keluarga

Generasi ke-3 Silsilah Pangeran Santri Sumedang Larang

1.1.1 Pangeran Rangga Gede KOESOEMADINATA, IV
1.1.1.1 Dlm. Aria Bandajoeda .
1.1.1.2 Dlm. Djajoeda .
1.1.1.3 Dlm. Wargaita .
1.1.1.4 Dlm. Wangsasoebaja .
1.1.1.5 Dlm. Rangga Gempol II KOESOEMADINATA, V
1.1.1.6 Dlm. Loerah .
1.1.1.7 Rd. Singamanggala .
1.1.1.8 Ki Wangsaparamadja .
1.1.1.9 Ki Wiratama .
1.1.1.10 Ki Wangsaparadja .
1.1.1.11 Ki Djasinga
1.1.1.12 Ki Wangsasabadra .
1.1.1.13 Kiyahi Anggatanoe .
1.1.1.14 Ki Martabaja .
1.1.1.15 NM. Anggadasta .
1.1.1.16 NM. Nataparana .
1.1.1.17 NM. Arjapawenang .
1.1.1.18 NM. Martarana .
1.1.1.19 NM. Djagasatroe .
1.1.1.20 NM. Wargakarti .
1.1.1.21 NM. Bajoen .
1.1.1.22 NM. Wangsapatra .
1.1.1.23 NM. Warga Komara .
1.1.1.24 NM. Joedantaka .
1.1.1.25 NM. Toean Soekadana .
1.1.1.26 NM. Oetama .
1.1.1.27 NM. Kawangsa .
1.1.1.28 NM. Wirakarti .
1.1.1.29 NR. Nalawangsa .

1.1.1.11 Ki Djasinga 1.1.1.11X Ratu Ayu Wiyos / Ratu Ayu Kusuma Putri Panembahan Maulana Yusuf, Banten

  1.1.1.11.1. Rd. Mas Urwa (Buyut Sampang)
  1.1.1.11.1X Nyai Enis Raksadikara Putri Kyai Singa Manggala kakak kandung Kyai Tanujiwa / Ki Mas Tanu (Hoofd Demang Bogor, 1689-1705)
  1.1.1.11.1.1.Rd. Mas Soleman
  1.1.1.11.1.2.Rd. Mas Samaun
  1.1.1.11.1.3.Nyai Sabariyah di Rangkasbitung
  1.1.1.11.1.4.Nyai Sariyah di Ciseeng
  1.1.1.11.1.5.Nyai Asih di Karawang

[sunting] Sumber-sumber

  1. https://cipakudarmaraja.blogspot.com/2021/03/keturunan-prabu-surya-kencana-dari-2.html?sc=1668265487474#c3195298258873137272 -
  2. https://cipakudarmaraja.blogspot.com/2020/11/makam-ki-jasinga-rd-mas-tirtakusumah.html -
  3. http://silsilah-ernimuthalib.blogspot.com/2012/08/silsilah-pangeran-santri-gen01-13-2012.html -


Dari kakek nenek sampai cucu-cucu

Kakek-nenek
1. Raden Ajimantri / Raden Keling Sakawayana
lahir: 1555, Pakwan
pekerjaan: Menikah : 1583
pekerjaan: 1580 - 1610, Penasehat Kerajaan Sumedang Larang
pekerjaan: 1610 - 1660, Mahaguru Perguruan "Sumedang Kahyangan"
wafat: 1660, Dusun Serang - Cimalaka - Sumedang
penguburan: Makam Kramat Gunung Keling / Sakawayana
2. Nyimas Harim Hotimah
wafat: Makamnya di Bogor
3. Nyimas Sari Atuhu (Buyut Eres),
wafat: makamnya di Parugpug Paseh Legok - Sumedang
5. Istihilah Kusumah (Sutra Umbar / Mbah Ucing)
wafat: Makamnya di Tajur desa Cipancar Sumedang Selatan.
7. NM. Suniasih (Eusi Suntana)
wafat: Makamnya di Tajur desa Cipancar, Kecamatan Sumedang Selatan.
4. Sastra Pura Kusumah (Sutra Bandera)
wafat: makamnya di Tajur desa Cipancar Kecamatan Sumedang Selatan
Kakek-nenek
Orang Tua
1.1.4. Kiyai Rangga Patra Kelana / Kalasa / Pangeran Rangga Permana
pekerjaan: Raja Galuh Kertabumi Ke 1 (1585 – 1602 M)., Leluhur Galuh dan Karawang
perkawinan: 3. Nyi Tanduran Ageung
1.1.5. Kyai Aria Rangga Pati
emigrasi: di Haurkuning
1.1.9. Nyi Mas Rangga Wiratama
emigrasi: di Cibeureum
1.1.10. Rd. Rangga Nitinagara
lahir: 1587c, Kalkulasi: (1578+(9x1) = 1587
emigrasi: di Pagaden dan Pamanukan
1.1.14. Kiyai Demang Cipaku
emigrasi: di Dayeuh Luhur
1.1.15. Pangeran Rangga Gempol I / Kusumadinata III / Pangeran Aria Soeriadiwangsa
gelar: 1610 - 1620, Prabu Sumedang Larang II
gelar: 1620, Adipati Sumedang I, merangkap Bupati Wadana Parahyangan (1610-1624)
wafat: 1624, Mataram, Dimakamkan di Bembem Yogyakarta
1.1.1. Pangeran Rangga Gede / Kusumadinata IV
lahir: 1580c, Perhitungan Tahun Lahir : 1625-45 = 1580
perkawinan: 6. NM. Kokom Ruhada (Nyimas Roro / Buyut Lidah)
perkawinan: 1.5.1.1. NM. Romlah
gelar: 1625 - 1633, memerintah di Canukur, Sukatali - Situraja lalu dipindahkan ke Parumasan, Conggeang, Naik Tahta pada usia 45 tahun, karena didahului oleh Raden Aria Suradiwangsa. Adipati Sumedang II
1. Sutra Mulut
wafat: Pemakaman Umum Desa Baginda Kec. Sumedang Selatan
Orang Tua
 
== 3 ==
1.1.1.1. Dlm. Aria Bandajoeda
lahir: Baonya jadi Bupati Sumedang ke 12
1.1.1.5. Dlm. Rangga Gempol II / Kusumadinata V / Raden Bagus Weruh
lahir: 1606c, Kalkulasi:(Th Lhr Ayah)+(5+17+4)= 1580+26 = 1606
gelar: Bupati Sumedang Ke 3 (1633 – 1656)
1.1.1.12. Ki Wangsasabadra
lahir: 1.1.1.12 Ki Wangsasabadra . 1.1.1.12.1 Mas Anggatjitra . 1.1.1.12.2 Mas Ma'sang Tjitra .
1.1.1.13. Kiyahi Anggatanoe
lahir: 1.1.1.13 Kiyahi Anggatanoe . 1.1.1.13.1 Mas Masangtjitra
1.1.1.15. Nyi Mas Anggadasta
lahir: 1.1.1.15 NM. Anggadasta . 1.1.1.15.1 Mas Ngb. Anggadasta . 1.1.1.15.2 Kiai Bagoes Rangin . 1.1.1.15.3 Mas Anggamerta . 1.1.1.15.4 Mas Anggadinata . 1.1.1.15.5 Mas Wangsadinata .
1.1.1.17. Nyi Mas Arjapawenang
lahir: 1.1.1.17 NM. Arjapawenang . 1.1.1.17.1 Dlm. Tjengkok .
1.1.1.21. Nyi Mas Bajoen
lahir: 1.1.1.21 NM. Bajoen . 1.1.1.21X Rd. Wangsawidjaja Hariang .. 1.1.1.21.1 Mas Taroenadiwangsa . 1.1.1.21.2 NM. Majar . 1.1.1.21.3 NM. Poena . 1.1.1.21.4 NM. Boengsoe .
1.1.1.29. Nyi Rd. Nalawangsa
lahir: 1.1.1.29 NR. Nalawangsa . 1.1.1.29X Rd. Ngb. Natawangsa ., I, 1.1.1.29.1 Rd. Ngb. Natawangsa ., II 1.1.1.29.2 Mas Kartasara . 1.1.1.29.3 Mas Koean Bagoes . 1.1.1.29.4 NM. Abdoel Bakin .
1.1.1.11. Ki Djasinga / Rd. Mas Tirtakusumah (Dalem Bayah)
lahir: 1611c, Kalkulasi : (Tahun lahir ayah)+(Usia Nikah ayah)+(Anak ke 11 x 1 tahun) = 1580+20+11 = 1611
== 3 ==
Anak-anak
Anak-anak
Cucu-cucu
Cucu-cucu

Peralatan pribadi