Kyai Kramaleksana

Dari Rodovid ID

Orang:902225
Langsung ke: panduan arah, cari
Marga (saat dilahirkan) Brawijaya V
Jenis Kelamin Pria
Nama lengkap (saat dilahirkan) Kyai Kramaleksana
Orang Tua

Kyai Kramayuda (Sruni) [Brawijaya V]

[1][2]

Momen penting

lahir: Grade #10 Brawijaya V

kelahiran anak: 11. Ki Resadiwirya [Kramaleksana]

kelahiran anak: 10. Ki Kramatirta [Kramaleksana]

kelahiran anak: 12. MBok Mas Wiryayuda (Setrareja). [Kramaleksana]

kelahiran anak: 13. Mbok Mas Resapraja (Kramasentika). [Kramaleksana]

kelahiran anak: 15. Mbok Mas Jawidenta [Kramaleksana]

kelahiran anak: 14. Ki Honggawijaya [Kramaleksana]

kelahiran anak: 9. Ngabehi Kramataruna [Kramaleksana]

kelahiran anak: 7. Ki Kramadiwirya [Kramaleksana]

kelahiran anak: 2. Mbok Mas Dipayuda [Kramaleksana]

kelahiran anak: 1. Ngabehi Wiryakrama [Kramaleksana]

kelahiran anak: 3. Ngabehi Kramadirja [Kramaleksana]

kelahiran anak: 4. Bendoro Raden Ayu Handayahasmara / Mbak Mas Rara Ketul [Kramaleksana]

kelahiran anak: 6. Ki Secawijaya [Kramaleksana]

kelahiran anak: 5. Mbok Mas Kramayuda [Kramaleksana]

kelahiran anak: 8. Ngabehi Resadirja [Kramaleksana]

Catatan-catatan

Catatan Admin : Endang Suhendar alias Idang


PUTRA-PUTRI KYAI KRAMALEKSANA

Menurut beberapa sumber, Kramaleksana mempunyai istri dua orang. Isteri pertama adalah anak dari Tumenggung Kertinegara Sruni, sedangkan isteri kedua adalah anak dari Raden Tumenggung Wiraguna kartasura. Dari keduanya Kramaleksana memiliki lima belas (15) orang anak yaitu :

  1. Ngabehi Wiryakrama, mantri Gunung ing Tlagagapitan; (salah satu putrinya dijadikan isteri kelangenan dari Sultan Hamengku Buwana II dan bergelar Bandara Raden Ayu Nilaresmi, kemudian menurunkan Gusti Raden Ayu Pringgadirja).
  2. Mbok Mas Dipayuda
  3. Ngabehi Kramadirja, Mantri Nangkil Ngayogyakarta. Setelah selesai bertugas, ia kemudian kembali ke Selang dan berganti nama menjadi Ki Kramasentika, akan tetapi oleh masyarakat setempat kemudian lebih dikenal sebagai Ki Kramareja.
  4. Mbak Mas Rara Ketul, kemudian menjadi isteri Kelangenan Hamengku Buwana I dan bergelar Bandara Raden Ayu Handayahasmara, kemudian menurunkan : Bandara Pangeran Harya Hadikusuma, Bandara Raden Ayu Juru, dan Bandara Pangeran Harya Balitar.
  5. Mbok Mas Kramayuda
  6. Ki Secawijaya, setelah menjadi Mantri Nangkil ing Ngyogyakarta menggantikan saudara laki lakinya kemudian bergelar Ngabehi Kramadirja.
  7. Ki Kramadiwirya
  8. Ngabehi Resadirja, menikah dengan cicit/buyut Mangkunegaran Sambernyawa Surakarta.
  9. Ngabehi Kramataruna
  10. Ki Kramatirta
  11. Ki Resadiwirya
  12. MBok Mas Wiryayuda(Setrareja)
  13. Mbok Mas Resapraja (Kramasentika)
  14. Ki Honggawijaya, setelah menjadi Mantri bergelar Ngabehi Kramayuda, isterinya dari Surakarta, dan menurunkan salah satunya Ngabehi Jayapranata yang di kemudian hari menjadi Patih Mangkunegaran. Anak perempuan Ngabehi Jayapranata dijadikan isteri kelangenan Pangeran Mangkunagara III dan bergelar Mas Ajeng Handayaresmi, menurunkan dua orang yakni Raden Mas Suryahandaka dan Raden Ajeng Kuning (menikah dengan Pangeran Harya Gandahatmaja anak dari Pangeran Adipati Mangkunagara IV Surakarta).
  15. Mbok Mas Jawidenta

Anak – anak Kramaleksana tersebut di atas, mulai dari nomor 1 hingga 5 dilahirkan dari isteri pertamanya (Puteri Tumenggung Kertinegara Sruni), sedangkan anak nomor 6 hingga 15 dilahirkan dari isteri kedua (Puteri Tumenggung Wiraguna Kartasura).

[sunting] Sumber-sumber

  1. http://kebumen2013.com/kyai-kramaleksana-dalam-sejarah-nama-sebuah-jalan/ -
  2. http://agustbedhe.blogspot.com/2011/07/babad-sruni.html -


Dari kakek nenek sampai cucu-cucu

Kakek-nenek
Kyai Sutapraja (Sruni)
lahir: Grade #8 Brawijaya V
Kakek-nenek
Orang Tua
Kyai Kramayuda (Sruni)
lahir: Grade #9 Brawijaya V
Orang Tua
 
== 3 ==
Kyai Kramaleksana
lahir: Grade #10 Brawijaya V
== 3 ==
Anak-anak
1. Ngabehi Wiryakrama
gelar: Mantri Gunung ing Tlagagapitan;
3. Ngabehi Kramadirja
gelar: Mantri Nangkil Ngayogyakarta
Sri Sultan Hamengku Buwono I / Pangeran Haryo Mangkubumi (Raden Mas Sujono)
lahir: 5 Agustus 1717, Kartasura
perkawinan: Bendoro Mas Ayu Asmorowati
perkawinan: Gusti Kanjeng Ratu Kencono
perkawinan: BR Tiarso
perkawinan: Bendoro Mas Ayu Sawerdi
perkawinan: Bendoro Mas Ayu Mindoko [G.Hb.1.6]
perkawinan: Bendoro Raden Ayu Jumanten [G.Hb.1.8]
perkawinan: Bendoro Mas Ayu Wilopo [G.Hb.1.9]
perkawinan: Bendoro Mas Ayu Ratnawati [G.Hb.1.10]
perkawinan: Bendoro Mas Ayu Tandawati [G.Hb.1.12]
perkawinan: Bendoro Mas Ayu Tisnawati [G.Hb.1.13]
perkawinan: Bendoro Mas Ayu Turunsih
perkawinan: Bandara Mas Ayu Ratna Puryawati [G.Hb.1.15]
perkawinan: Bendoro Radin Ayu Doyo Asmoro [G.Hb.1.16]
perkawinan: Bendoro Mas Ayu Gandasari [G.Hb.1.17]
perkawinan: Bendoro Raden Ayu Srenggara
perkawinan: Bendoro Mas Ayu Karnokowati [G.Hb.1.18]
perkawinan: Bendoro Mas Ayu Setiowati [G.Hb.1.19]
perkawinan: Bendoro Mas Ayu Padmosari [G.Hb.1.20]
perkawinan: Bendoro Mas Ayu Sari [G.Hb.1.21]
perkawinan: Bendoro Mas Ayu Pakuwati [G.Hb.1.22]
perkawinan: Bendoro Mas Ayu Citrakusumo [G.Hb.1.23]
perkawinan:
perkawinan: 2. Mas Roro Juwati / Raden Ayu Beruk / KRK Kadipaten / KRK Ageng / KRKTegalraya (Kanjeng Ratu Mas)
perkawinan: 4. Bendoro Raden Ayu Handayahasmara / Mbak Mas Rara Ketul
perkawinan: Raden Ayu Wardiningsih
gelar: 29 November 1730 - 13 Februari 1755, Kartasura, Pangeran Mangkubumi
perkawinan: Bendoro Mas Ayu Cindoko [G.Hb.1.11] , Yogyakarta
gelar: 13 Februari 1755 - 24 Maret 1792, Yogyakarta
wafat: 24 Maret 1792, Imogiri, Yogyakarta
gelar: 10 November 2006, Jakarta, Pahlawan Nasional RI
6. Ki Secawijaya
gelar: Setelah menjadi Mantri Nangkil ing Ngyogyakarta menggantikan saudara laki lakinya kemudian bergelar Ngabehi Kramadirja.
8. Ngabehi Resadirja
lahir: menikah dengan cicit/buyut Mangkunegaran Sambernyawa Surakarta
14. Ki Honggawijaya
gelar: Mantri bergelar Ngabehi Kramayuda, isterinya dari Surakarta
Anak-anak
Cucu-cucu
Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario Paku Alam I [Hb.1.6] (Kanjeng Pangeran Haryo Notokusumo)
lahir: 21 Maret 1760, Pangeran Notokusumo / Pangeran Adipati Paku Alam I (1813-1829) Pendiri wangsa Pakualaman yang lahir pada tahun 1760 ini adalah peletak dasar kebudayaan Jawa dalam Kadipaten Pakualaman. Kepada para putra sentana, PA I memberi pelajaran sains dan tata negara. Beberapa karya sastranya adalah: Kitab Kyai Sujarah Darma Sujayeng Resmi (syair), Serat Jati Pustaka (sastra suci), Serat Rama (etika), dan Serat Piwulang (etika). Ia wafat pada tanggal 19 Desember 1829.
lahir: 21 Maret 1764, Yogyakarta
gelar: 28 Januari 1812 - 31 Desember 1829, Yogyakarta, Gusti Pangeran Adipati Paku Alam I [1812-1829]
wafat: 31 Desember 1829, Yogyakarta
Kanjeng Pangeran Adipati Dipowijoyo I [Hb.1.8] (Pangeran Muhamad Abubakar)
lahir: 1765
gelar: ~ 1810, Yogyakarta, Pangeran Muhamad Abubakar
8. Bendoro Pangeran Haryo Diposanto
lahir: 1762
wafat: < 1820
14. Bendoro Raden Mas Hadiwijaya / Bendoro Pangeran Haryo Panular
lahir: 1771
wafat: 30 Juli 1826, Nglengkong, Sleman
1. Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamengkunegoro Gusti Raden Mas Intu
gelar: Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anum Amangku Negara ingkang Sudibya Atmarinaja Sudarma Mahanalendra
penguburan: Agustus 1758, Imogiri, Yogyakarta
16. Bendoro Pangeran Haryo Mangkukusumo (1)
lahir: 1772
pekerjaan: Januari 1828, Wakil Dalem
Cucu-cucu

Peralatan pribadi