R Ayu Ismini ( Niek ) - Kediri
Dari Rodovid ID
Marga (saat dilahirkan) | Ki Ageng Brondong |
Jenis Kelamin | Wanita |
Nama lengkap (saat dilahirkan) | R Ayu Ismini ( Niek ) - Kediri |
Orang Tua
♀ Raden Ayu Istijati / Raden Ayu Panji Sadikin Adiwinoto [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo] d. 1946 |
Momen penting
lahir: Level 9 = Debok bosok dari Pancer Ki Ageng Brondong, (Pancer Laki) / Level 6 = Udeg udeg RAP Tjokronegoro II/ RP Notokusumo, Bupati Kasepuhan Surabaya (Pancer Perempuan)
1911 lahir: Surabaya, Putera ke 4 dari 6 bersaudara
kelahiran anak: ♂ Raden Setiono (Tony ) [Poerwoaminoto] d. 1992
kelahiran anak: ♂ Raden Bagiono [Poerwoaminoto] d. 1932
perkawinan: ♂ Raden Soewarno Poerwoaminoto [Poerwoaminoto]
1928 kelahiran anak: Putera ke 1 dari 8 Putera R Ay Ismini ( Niek ) menikah dengan Raden Soewarno Poerwpaminoto, ♀ R.Rara Ismie Soewarti (Titiek) [R Soewarno Poerwoaminoto] b. 1928
1930 kelahiran anak: Putera ke 2 dari 8 Putera R Ay Ismini ( Niek ) menikah dengan Raden Soewarno Poerwpaminoto, ♂ R Ismoe Soewarto Poerwoaminoto ( Subur ) [Poerwoaminoto] b. 1930 d. 1991
1934 kelahiran anak: Putera ke 4 dari 8 Putera R Ay Ismini ( Niek ) menikah dengan Raden Soewarno Poerwpaminoto, ♂ R Slamet Moeljadi Poerwoaminoto [Poerwoaminoto] b. 1934
1936 kelahiran anak: Putera ke 5 dari 8 Putera R Ay Ismini ( Niek ) menikah dengan Raden Soewarno Poerwpaminoto, ♂ Raden Ismoe Hardjono Poerwoaminoto ( Djon ) [Poerwoaminoto] b. 1936
1941 kelahiran anak: Putera ke 7 dari 8 Putera R Ay Ismini ( Niek ) menikah dengan Raden Soewarno Poerwpaminoto, ♀ Raden Rara Ajiek Sri Lestari [Poerwoaminoto] b. 1941 d. 1944
1944 kelahiran anak: Putera ke 8 dari 8 Putera R Ay Ismini ( Niek ) menikah dengan Raden Soewarno Poerwpaminoto, ♀ Raden Rara Isti Poedji Rahayoe (Tatiet) [Poerwoaminoto] b. 1944 d. 1997
Catatan-catatan
Dengan mengucap Syukur Ke hadirat ALLAH SWT, Putra, wayah dan Trah keluarga / keturunan Kyai Brondong (Pangran Lanang dangiran-Surabaya), , Trah Kyai Mohammad Kasan Besari - Ponorogo, Trah Pangeran Timur Mangkudiningrat (kel Puro Mangkunegara-Sala), telah mengunggah dengan memperoleh petunjuk dari sumber seratan para pinisepuh Trah Kasepuhan Surabaya, antara lain :
1)Serat Sara Silah K5 (Kasepuhan-Kanoman-Kromodjayan-Ke Sambongan Surabaya) oleh R Tumrnggung Arya Notoadikoesoemo/Zainal Fattah) dan Yayasan Sentono Boto Putih Surabaya, Selesai pada tgl 06-12-1956. 50 Halaman 2)Serat Sara Silah Kasepuhan-Kanoman-Kromodjayan-Ke Sambongan-Nitiadingrat_Notodiningrat-Bustaman-Poesponegoro-HAN dinasty, oleh R.Bagus Yasin/R Ngabei Kromodjoyoadirono, Selesai pada tgl 10 Maret 1960, 102 halaman. 3)Silsilah Pangeran Lanang Dangiran / Kyai Ageng Brondong, oleh R Panji Arya Makmoer; Selesai tgl 01-08-1966. 4)Serat sara Silah yang ditulis tangan dalam selembar kertas oleh R Ismoe Kadinoto, di kediamannya Jl slamet Riyadi 307, Surakarta 5)Silsilah "Pedigre Keluarga Kyai Ageng Kasan Besari ( Kyai Ageng Tegalsari I, Th.1760 s/d Kanjeng Lider Raden Mas Tjokronegoro I, Bupati Ponorogo 1811-1900, ditulis oleh putra wareng DR Ismoe Soekanto Suwelo, Msc, selesai pada Tahun 1996
Sypnoses Serat Sara Silah : Dari putra puteri Raden Sadikin Adiwinoto (Asisten Wedana Polisi - Surabaya) memperoleh keturunan:
Dari RADEN AYU ISMINI SOEWARNO : PANCER AYAH : Leluhur berasal dari alur : Pangeran Lanang Dangiran, dikenal Ki Ageng Brondong, menurunkan Raden Adipati Onggodjoyo (Pasuruan), menurunkan raden Panji Onggowidjoyo Tjondronegoro (Panembahan Surabaya 1978), menurunkan Raden Panji Djayengrono Tjokronegoro I (Kasepuhan Surabaya), menurunkan Raden Panji NOTOKUSUMO TJOKRONEGORO II (Bupati kasepuhan Surabaya 1785-1818), menurunkan putera ke 17 Raden Ngabei Poerbokusumo (Wedana jenggala/Taman-Sidoarjo), menurunkan R Ngabei Adikusumo (Wedana Mojokerto), menurunkan Raden Ngabei Adiatmodjo / Hadiwidjoyo (partkelir Mojokerto), menurunkan Raden Ngabei Sadikin Adiatmodjo (Ass.Wedana Polisi Surabaya) menikah dengan R.Ayu Istiati (trah Kyai Kasan Besari, Tegalsari Ponorogo,kapernah wayah KRMTAA Tjokronegoro I sami sumare wonten belakang mesjid Kauman Ponorogo), menurunkan Raden Ismini Soewarno putera ke 4 dari 6(enam) bersaudara.
1. Raden Ismoekadinoto, Jaksa di Surakarta. B: Surbaya,1899; D:Solo,1965 2. Raden Ismoenandar. B:1902 3. R Ayu Ismilah / R Ayu Mohamad Iman Soewelo ( Nok ) B:1907 4. R Ayu Ismini ( Niek ) / R Ayu Soewarno Poerwoaminoto. B:1911 5. R Ayu Ismijatin Wirosandjojo, B: 191x 6. Raden Ismoehaji B:1916
PIWELING TERHADAP MERAWAT SERAT SARA-SILAH : Raden Sastrodihardjo dalam Penutup Sarasilah Diposoepanan (sebagi contoh), berwasiat yang sangat penting sebagai PIWELING / PENGET: "Serat sarasilah poeniko kasimpen ingkang ngatos-atos, kengingo kangge tjepenganipoen poetro wajah panjenengan ing tembe wingking. Kedjawi saking poeniko, menawi wonten lepatipoen, kirang-langkoengngipoen, toewin wonten ewah-ewahanipoen, kadosto ewahing poetro, moegi karsohon ngewahi pijambak." ( Silsilah ini untuk disimpan dengan hati-hati, agar dapat dipergunakan sebagai pegangan anak cucu semua dibelakang hari. Selain dari hal tersebut, apabila ada kesalahan, kurang lebihnya serta ada perubahan, seperti misalnya tambahnya putra. Sudi apakiranya untuk menambahkan.")
Dalam menjalankan amanat PENGET tersebut, perlu pengunggah tegaskan bahwa setiap SILSILAH YANG DIBUAT OLEH SIAPAPUN, --> TUJUAN ADALAH: 1) MEMBENTUK KARAKTER MANUSIA DAPAT SELALU MENGHORMAT DAN MENCINTAI PARA LELUHUR, TERIRING DOA. 2) UNTUK MEMBANGUN KEMBALI KEAKRABAN/SILATUROCHMI KELUARGA SEMATA, GUNA MENCAPAI IKATAN KEKERABATAN YANG KUAT_ SEHAT_SEJAHTERA, --> TERLEPAS DARI HAL-HAL NEGATIF (Kasta, Agama, Kepentingan pribadi, Memanipulasi data keluarga dan Diskriminasi); THE GENEALOGICAL / SILSILAH ADALAH MERUPAKAN INFORMASI DATA YANG TERBATAS DALAM HAL TERKAITAN HUBUNGAN KELUARGA SEDARAH, YANG TELAH DITULIS OLEH LELUHUR DAN KEMUDIAN DIWARISKAN SEBAGAI WASIAT KEPADA ANAK CUCU KETURUNAN SAMPAI DENGAN DIPAPARKAN DI WEBSITE RODOVID, atau MEDIA YANG LAIN. --> BILAMANA DIKEHENDAKI YBS TDK DITULIS ASAL KETURUNAN DSB. DIDALAM SUATU SILSILAH / ATAU MENGHENDAKI MENIADAKAN DIRINYA DARI SILSILAH MAKA KEHENDAK SEPIHAK TSB. TERLEPAS DARI TANGGUNGJAWAB PENGUNGGAH; DAN INI HANYA BERLAKU BAGI YBS DENGAN KELUARGA DIRINYA SENDIRI, TIDAK BERLAKU KEPADA SAUDARA SAUDARA SEKANDUNG.
DARI SUDUT AGAMA : Mengingat kemajuan Jaman dan Kaidah Agama, maka keberadaan Silsilah dapat dipakai sebagai pedoman untuk beberapa hal yang perlu dihindari dalam hidup berkeluarga, dijelaskan dalam Kitab suci Al Qur'an,bagi penganut AGAMA ISLAM :
Surat ke 36 Yasin
ayat 36 : Mahasuci Allah yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui
Surat ke 49 Al-Hujurat
ayat 11 : Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang dzalim.
ayat 13 : Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Surat ke 4 An Nisaa
ayat 1 : Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.
ayat 23 Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan; saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu istrimu (mertua); anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dari istri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,
ayat 24 dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu. Dan dihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri dengan hartamu untuk dikawini bukan untuk berzina. Maka istri-istri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka, berikanlah kepada mereka maharnya (dengan sempurna), sebagai suatu kewajiban; dan tiadalah mengapa bagi kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya, sesudah menentukan mahar itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Sedangkan pratijau dari Ilmu pengetahuan yang dijelaskan dalam: Dasar-dasar Genetika Biokemis Manusia ( Prof Dr,M.Ismadi –Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta ( akibat in-sex ); serta Hukum dan Budaya.
Catatan :
Jenjang susunan pada Silsilah Keluarga atau Genealogy Diagram dibuat / dimulai dari atas yaitu yang tertua kebawah s/d. keturunan termuda, ini menganut pakem budaya Jawa Kasunanan Surakarta Hadiningrat khususnya dan pada umumnya, atau dikenal dengan nama Trah = Keturunan. Penulisan silsilah dibuat rentang jenjang setiap /sampai ke 10(sepuluh) level / graad). Dibuat berdasarkan petujuk membuat silsilah dalam buku "Serat Piagem Sentana “ (gebookteakte) ngrewat sala-silahing ing Kasunanan Surakarta Adiningrat (Paku Buwana)", yaitu dimulai dari:
Pancer …………… = Trah adalah nama nenek moyang/leluhur yang dijadikan pedoman cikal bakal yang menurunkan Level/urutan 1 = Anak / putera Level/urutan 2 = Cucu Level/urutan 3 = Buyut Level/urutan 4 = Canggah Level/urutan 5 = Wareng Level/urutan 6 = Udeg-udeg Level/urutan 7 = Gantung Siwur Level/urutan 8 = Gropak senthe Level/urutan 9 = Debog bosok Level/urutan 10 = Galih Asem.
Urutan penulisan dimulai dari Pancer, misal yang dianut pancer laki-laki (patrinial), yang kemudian sampai rentang keturunan kesepuluh (Galih Asem), dan yang kemudian akan menjadi “Pancer” Trah/Keturunan berikutnya. Dengan adanya fasilitas dari genealogical chart di website http://id.rodovid.org/wk/...., maka 10(sepuluh) level / graad oleh penulis diterapkan. Sedangkan dalam hardcopy penyusun gunakan dalam bentuk simbul-simbul yang nampak pada pembagian kelompok level (dapat dilihat samping kiri & di kiri bawah lembar silsilah). Dapatlah kami sampaikan bahwa silsilah ini (Family Tree) pancer Laki-laki terbentuk dan akan berakhir jika keturunan berstatus perempuan. Artinya dari keturunan seorang Ibu yang semula dari marga A, anak keturunannya akan ikut pada suaminya misal marga B. Hal ini tidak mengubah makna apapun, ini hanyalah ilustrasi susunan keluarga walaupun menganut garis perempuan (matrinial) kesemuanya dibuat menganut petunjuk cara menulis silsilah yang benar.
Hormat Pengunggah, HR Widodo AS,
[sunting] Sumber-sumber
- ↑ Serat Sara Silah Keluarga - • Silsilah Trahketurunan Pangeran Lanang Dangiran, Penyusun R Panji Ario Makmoer di Kapaskrampung No.90 Surabaya, pada Hari senin Kliwon 01 Agustus 1966; 142 halaman • Buku Sejarah Trah Keturunan Kasepuhan - Kanoman - Kromojayan - Ke-sambongan Surabaya Penulis oleh : Zainalfattah, Raden Tumenggung Ario Notoadikusumo; Diturun dari aslinya oleh Paguyuban Keluarga Trah / Keturunan, dengan nama "Persatuan Keluarga Kasepuhan – Kanoman – Kromodjajan – Ke sambongan" yang disingkat "P.K.5" Surabaya, ditulis oleh Mas Ngabei Soekotjo Poerbokoesoemo; 02-12-1956 Dicetak oleh : Yayasan Sentono Botoputih Suroboyo, 1983; 49 halaman, • Notes on Java’s Regent Families, Part I, II Hearhet Sutherland, Based on gnenealogies provided by Raden Mas Panji Abdul Wahab Soerjodiningrat, Mrs.; 141 halaman • Asal Silah, penyusun Raden Anang Soekarso, 27 Agustus 2008; 66 halaman • Silsilah Pedigree Keluarga Kyai Ageng Kasan Besari – I, (Kyai Ageng Tegalsari I, Th.1760) sd Kanjeng Lider Raden Mas Adipati Tjokronegoro I (Th1811-1900), Kanjeng Bupati Ponorogo; Disusun oleh DR Ismu Sukanto Suwelo Msc, Th.1996, 363 halaman
Dari kakek nenek sampai cucu-cucu
lahir: 1835, Ponorogo, Putera ke 2 dari 10 bersaudara
pekerjaan: Madiun, Wedana Bagi - Madiun
wafat: Madiun, tahun: 19
lahir: 1838
wafat: tahun: 19
lahir: 1842, Putera ke 4 dari 10 bersaudara suami Penghulu di Pacitan
wafat: tahun: 19
lahir: 1842, Ponorogo, Putera ke 5 dari 10 bersaudara
wafat: tahun: 19
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo;
wafat: Maospati, tahun: 19
lahir: 1846, Ponorogo, Putera ke 7 dari 10 bersaudara
gelar: Ponorogo, Kanjeng Bupati Ponorogo
wafat: 1913
lahir: 1848, Ponorogo, Putera ke 8 dari 10 bersaudara
pekerjaan: Ponorogo, Mantri Kuto Ponorogo
wafat: tahun: 19
lahir: 1851, Ponorogo, Putera ke 9 dari 10 bersaudara Suami Wedana Ponorogo
wafat: Ponorogo, tahun: 19
lahir: 1855, Ponorogo, Putera ke 10 dari 10 bersaudara
pekerjaan: Asisten Wedana Babadan - Ponorogo
wafat: Ponorogo, tahun: 19
lahir: 1872, Ponorogo, Putera ke 11 dari 11 bersaudara
perkawinan: ♂ Raden Mas Tjokrodipoero , ♀ R Ayu Kalpikowarti - (Garwo ke 3) , ♀ (Tdk Diketahui Nama) - (Garwo ke 1) , ♀ R Ayu Warti / R Ayu Kapilkowarti - (Garwo ke 4)
perkawinan: ♂ Raden Mas Tjokrodipoero , ♀ R Ayu Kalpikowarti - (Garwo ke 3) , ♀ (Tdk Diketahui Nama) - (Garwo ke 1) , ♀ R Ayu Sedah - (Garwo ke 2)
pekerjaan: 19, Collecteur di Wonogiri
lahir: 1865
lahir: 1868, Ponorogo, putera ke 2 dari 8 bersaudara
perkawinan: ♂ R Tirtodipoero - Patih Pacitan
wafat: 1909, Pacitan
lahir: 1870, Ponorogo, putera ke 4 dari 8 bersaudara
lahir: 1871, Ponorogo, piutera ke 5 dari 8 bersaudara
lahir: 187, Ponorogo, putera ke 6 dari 8 bersaudara wafat usia muda
lahir: 1876, Ponorogo, putera ke 8 dari 8 bersaudara
pekerjaan: Mojokerto, Mantri C.R. di Pandaan

perkawinan: ♀ Raden Ayu Istijati / Raden Ayu Panji Sadikin Adiwinoto
lahir: 1899, Surabaya
perkawinan: ♀ R Ayu Liek Koessabandinah - Garwo (2)
perkawinan: ♀ R ayu Umini - Garwo (1)
pekerjaan: 1950, Jabatan Jaksa di 1. di kejaksaan Negeri I, Jombang 2. di Kejaksaan Negeri I, Surakarta
wafat: 1965, Surakarta
lahir: 1902, Tegalsari - Ponorogo, Putera ke 2 dari 6 bersaudara
pekerjaan: Jaksa di Kantor Kejaksanaan Negeri Ponorogo
perkawinan: ♀ E m m a - Garwo (1) , ♀ Siti Soedjati Poernomosidi (Tegalsari) - Garwo (2) , ♀ Sri Wahyuni (Nglunep-Sampung) - Garwo (3)
wafat: 1984, Tegalsari - Ponorogo
lahir: 1907, Ponorogo, Putera ke 3 dari 6 bersaudara
perkawinan: ♂ Mohamad Iman Suwelo .
wafat: 1987, Nganjuk
lahir: Madiun, Putera ke 5 dari 6 bersaudara tahun 19
perkawinan: ♂ S Wirosoendjojo
perkawinan: ♀ Bu Dar - Garwo (2)
perkawinan:
perkawinan: ♀ R Ayu Ismi Pradjantinah; / - R Ayu Samsoedi - Ngawi - (Garwo ke 1)
wafat: 1985