16. Asy Syaikh Sayyid Zainal Alam Barkat / Muhammad Berkat Nurul Alam b. 1406
Dari Rodovid ID
Marga (saat dilahirkan) | Azmatkhan |
Jenis Kelamin | Pria |
Nama lengkap (saat dilahirkan) | 16. Asy Syaikh Sayyid Zainal Alam Barkat / Muhammad Berkat Nurul Alam |
Orang Tua
♂ 1. Sayyid Syarif *Makdhum Jamaluddin Akbar/ Jumadil Kubro* ? (Al Husaini) [Al Husaini] b. ~ 1310 d. ~ 1453 | |
Halaman-wiki | [[1]] |
Momen penting
kelahiran anak: ♂ 16.3. Sunan Gresik (Sunan Tandhes) [Azmatkhan]
kelahiran anak: ♂ 16.1. Abdul Gafhur [Azmatkhan]
kelahiran anak: ♂ 16.2. Ahmad Zainal Alam / Mawlana Maghribi [Azmatkhan]
Catatan-catatan
Official Link. Adm : Hilal Achmar.
Sayyid Zaenal Alam Barakat Al-Huseini, putra kedua Maulana Jamaluddin Husein Akbar, melalui perjalanan darat merantau ke Gujarat.
SILSILAH 12 IMAM AHLUL BAYT RASULULLAH SAMPAI KE WALISONGO
Bismillah
Assalam mu’alaikum wr wb
Allohumma Sholli ‘alaa Muhammad wa Aali Muhammad…
Dari jalur Abdullah Ibn Abd.Muthalib
HASYIM (pemuka bani hasyim) | Abd.Muthalib | Abdullah | Muhammad Saw | Fatimah Az-Zahra
Dari Jalur Abu Thalib
Hasyim | Abd.Muthalib | Abu Thalib | ‘Ali Al-Murtadha (imam ke 1, syahid dibunuh)
Dari jalur imam ‘Ali Al-Murtadha dan Fatimah Az-Zahra
‘Ali Al-Murtadha-Fatimah Az Zahra | Imam Hasan (imam ke 2 syahid diracun) – Imam Husein (imam ke 3 syahid terbunuh) – Zainab Al Kubra
Anak cucu Imam Hasan as
Imam Hasan as | Hasan Al-Mutamma | Abdullah Al-Mahdi | Muhammad Al_Nafs Al Zakkiyah | Ibrahim | Idris (Imam Syi’ah Idrisiyah)
Anak Cucu Imam Husein as
Imam Husein as | ‘Ali Zainal Abidin (imam ke 4 syahid diracun) – ‘Ali Akbar – ‘Ali Asghar | Zaid (imam syi’ah Zaidiyah) – Muhammad Al-Bakir (imam ke 5 syahid diracun)
Dari jalur Muhammad Al-Bakir
Muhammad Al-Bakir | Ja’Far As-Shadiq (imam ke 6 syahid diracun dan guru dari 3 imam besar ahlulsunnah) | Ismail (imam syi’ah Ismaliyah) – Musa Al-Kadzim (imam ke 7 syahid diracun) – Muhammad Al-Dibaj – ‘Ali Al-Uraidhi – Abdullah Al-Fatah
Dari jalur Musa Al-Kadzim
Musa Al-Kadzim | ‘Ali Ar-Ridha (imam ke 8 syahid diracun) | Muhammad Al-Jawad Al-Taqi (imam ke 9 syahid diracun) | ‘Ali Al-Hadi (imam ke 10 syahid di racun) | Hasan Al-Askari (imam ke 11 syahid diracun) | Muhammad Al-Mahdi Al-Muntadzar (imam ke 12 ghaib kubra)
SILSILAH WALISONGO
Jafar Ash-Shadiq (imam ke 6) | ‘Ali Al-Uraidhi | Muhammad Al-Naqib | Isa | Muhammad Ilallah Al-Muhajir (Pemuka kaum Sayyid Awaliyyin yg hijrah ke hadramaut bertaqiyah karena hendak dihabisi oleh kekhalifahan yg berkuasa dgn cara mengikuti mazhab syafi’i ) | Abdullah / Ubaidullah | Alwi | Muhammad | Alwi | ‘Ali Khali’ Qasam | Muhammad Sabib Marbath | ’Ali dan Alwi | Keturunan ‘Ali = Muhammad Al-Aqih Al-Muqaddam (pemuka kaum awaliyyin yg hjrah ke indonesia abad 17 Masehi).
Dari jalur Muhammad Sabib Marbath | ’Ali dan Alwi | Keturunan Alwi = Abdul Malik (hijrah ke India pendiri kesultanan Adzamat Khan) | Abdullah Khan | Ahmad Jalal Syah | Jamaludin Husain Al-Akbar (hijrah ke kerajaan Bugis – Wajo pemuka islam di sulawesi) | Ibrahim Zain Al-Akbar (hijrah ke Aceh) – ‘Ali Nurul Alam –
Dari jalur Zain Al-Akbar melalui ‘Ali Murtadha (cucunya)
Ibrahim Zain Al-Akbar | Zainal Abidin Syah (samudera pasai) | ‘Ali Murtadha dan Maulana Ishaq | Ahmad Rahmatullah (Sunan Ampel) | Hasyim Syarifudin (Sunan Drajat) – Ahmad Hasanudin (Sunan Lamongan) – Ibrahim (Sunan Bonang) | Zainal Abidin | Adipati Wilatikta | Raden Said (Sunan Kalijaga) | Umar Said (Sunan Muria)
Dari jalur Zain Al-Akbar melalui Maulana Ishaq (cucunya)
Ibrahim Zain Al-Akbar | Zainal Abidin Syah (samudera pasai) | ‘Ali Murtadha dan Maulana Ishaq | Muhammad ‘Ainul Yakin (Sunan Giri) | Sunan ‘Ali Sumodiro | Fadhullah (Sunan Prapen) | Pangeran Kadilangu
Melalui Jalur ‘Ali Nurul Alam bin Jamaludin Husain Al-Akbar
Jamaludin Husain Al-Akbar | ‘Ali Nurul Alam | Abdullah | Babullah (Sunan Ternate) – Syarif Hidyatullah (Sunan Gunung Jati) | Hasanudin (Sultan Banten) | Yusuf – Pangeran Maulana Yusuf
Melalui jalur Zainal Alam Barkat bin Jamaludin Husain Al-Akbar
Jamaludin Husain Al-Akbar | Zainal Alam Barkat | Maulana Malik Ibrahim (Hijrah ke Jawa) – Ahmad Zainal Alam | Abdurrahman Rumi dari Maja
DAPAT DIAMBIL KESIMPULAN DENGAN RINGKAS SBB :
RASULULLAH MUHAMMAD SAW | IMAM ‘ALI AL-MURTADHA BIN ABU THALIB | IMAM HUSEIN AS-SAYYID BIN IMAM ‘ALI AL-MURTADHA BIN ABU THALIB | IMAM ‘ALI ZAINAL ABIDIN bin IMAM HUSEIN AS-SAYYID | IMAM MUHAMMAD AL BAQIR bin IMAM ‘ALI ZAINAL ABIDIN | IMAM JA’FAR ASH-SHADIQ bin IMAM MUHAMMAD AL BAQIR | ‘ALI AR-URAIDHI bin IMAM JA’FAR ASH-SHADIQ (Leluhur Jamaludin Husein Al-Akbar) | JAMALUDIN HUSEIN AL-AKBAR (LELUHUR WALI SONGO) | WALISONGO http://anhar07.wordpress.com/2010/01/23/silsilah-12-imam-ahlul-bayt-rasulullah-sampai-ke-walisongo/
SEKILAS TENTANG SIAPA AHLUL BAIT NABI SAWW?
Berkembangnya Ahlul-Bait walaupun sepanjang sejarah kekuasaan Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah mengalami penindasan luar biasa, adalah berkah dari do’a Muhammad kepada mempelai pengantin Fatimah putri beliau dan Ali di dalam pernikahan yang sangat sederhana.
Doa Nabi SAW adalah,”Semoga Allah memberkahi kalian berdua, memberkahi apa yang ada pada kalian berdua, membuat kalian berbahagia dan mengeluarkan dari kalian keturunan yang banyak dan baik”
Setelah mengalami titik noda paling kelam dalam sejarah Bani Umayyah, dimana cucu Nabi SAW, al-Husain bersama keluarga dibantai di Karbala, pemerintahan berikutnya dari Bani Abbasiyah yang sebetulnya masih kerabat (diturunkan melalui Abbas bin Abdul-Muththalib) tampaknya juga tak mau kalah dalam membantai keturunan Nabi SAW yang saat itu sudah berkembang banyak baik melalui jalur Ali Zainal Abidin satu-satunya putra Husain bin Ali yang selamat dari pembantaian di Karbala, juga melalui jalur putra-putra Hasan bin Ali.
Setelah berakhirnya Bani Abbasiyah Menurut berbagai penelaahan sejarah, keturunan Hasan bin Ali banyak yang selamat dengan melarikan diri ke arah Barat hingga mencapai Maroko. Sampai sekarang, keluarga kerajaan Maroko mengklaim keturunan dari Hasan melalui cucu beliau Idris bin Abdullah, karena itu keluarga mereka dinamakan dinasti Idrissiyyah.[6] Selain itu pula, ulama-ulama besar seperti Syekh Abu Hasan Syadzili Maroko (pendiri Tarekat Syadziliyah) yang nasabnya sampai kepada Hasan melalui cucunya Isa bin Muhammad.
Mesir dan Iraq adalah negeri yang ulama Ahlul Baitnya banyak dari keturunan Hasan dan Husain. Abdul Qadir Jaelani seorang ulama yang dianggap sebagai Sufi terbesar dengan julukan ‘Mawar kota Baghdad’ adalah keturunan Hasan melalui cucunya Abdullah bin Hasan al-Muthanna.
Persia hingga ke arah Timur seperti India sampai Asia Tenggara (termasuk Indonesia) didominasi para ulama dari keturunan Husain bin Ali. Bedanya, ulama Ahlul Bait di tanah Parsi banyak dari keturunan Musa al-Kadzim bin Ja'far ash-Shadiq seperti Ayatullah Ruhollah Khomeini karena itu ia juga bergelar Al-Musawi karena keturunan dari Imam Musa al-Kadzim, sedangkan di Hadramaut (Yaman), Gujarat dan Malabar (India) hingga Indonesia ulama Ahlul Baitnya banyak dari keturunan Ali Uraidhi bin Jafar ash-Shadiq terutama melalui jalur Syekh Muhammad Shahib Mirbath dan Imam Muhammad Faqih Muqaddam ulama dan sufi terbesar Hadramaut di zamannya (abad 12-13M).
Walaupun sebagian besar keturunan Ahlul Bait yang ada di Nusantara termasuk Indonesia adalah dari Keturunan Husain bin Ali namun terdapat juga yang merupakan Keturunan dari Hasan bin Ali, bahkan Keturunan Hasan bin Ali yang ada di Nusantara ini sempat memegang pemerintahan secara turun temurun di beberapa Kesultanan di Nusantara ini yaitu Kesultanan Brunei, Kesultanan Sambas dan Kesultanan Sulu sebagaimana yang tercantum dalam Batu Tarsilah / Prasasti dan beberapa Makam dan juga Manuscript yang tersebar di Brunei, Sambas (Kalimantan Barat) dan Sulu (Selatan Filipina)yaitu melalui jalur Sultan Syarif Ali (Sultan Brunei ke-3) yang merupakan keturunan dari Syarif Abu Nu'may Al Awwal.
Kaum Sufi menyepakati bahwa semua pendiri Tariqah Mu'tabaroh mestilah dari golongan Ahlul Bait, yaitu berasal dari keturunan Hasan bin Ali atau Husain bin Ali.
Para masyaikh pendiri tariqah-tariqah Islam setelah wafatnya Rasulullah yang merupakan golongan Ahlul Bait, misalnya:
- As-Sayyid As-Syaikh Bahau'uddin Naqsyabandi (Tariqah Naqsyabandi)
- As-Sayyid Al-Faqih Muqaddam Muhammad bin 'Ali BaAlawi Al-Husaini (Tariqah Al-Baalawi)
- As-Sayyid As-Syaikh Abdul Qadir Jilani Al-Hasani (Tariqah Qadiriyah)
- As-Sayyid As-Syaikh Ahmad bin Idris Al-Hasani (Tariqah Ahmadiyah Idrissiyah)
- As-Sayyid As-Syaikh Abil Hasan Asy-Syazuli (Tariqah Syadziliyyah)
Silsilah ajaran mereka kebanyakannya melalui Imam Ja'far ash-Shadiq, dan semuanya mendapat sanad dari Ali bin Abi Thalib. Tariqah Naqsyabandiah adalah satu-satunya tariqah yang juga mendapat sanad dari Abu Bakar.
Azmatkhan atau Azmatkhan Al-Husaini adalah salah satu marga komunitas Hadramaut di Asia Tenggara. Nama Azmatkhan berasal dari penggabungan dua kata dalam bahasa Urdu Azmat yang berarti mulia, terhormat; dan Khan yang memiliki arti komandan, pemimpin, atau penguasa. Nama ini disandangkan kepada Sayyid Abdul Malik bin Alawi Ammul-Faqih setelah ia menjadi menantu bangsawan Nasirabad. Gelar “Khan” diberikan sebagaimana kepada keluarga bangsawan atau penguasa setempat lainnya.[1] Namun karena Sayyid Abdul Malik dari bangsa “syarif” (mulia) keturunan keturunan Al-Husain putra Fatimah binti Rasulillah SAW, maka mereka menambah kalimat “Azmat” sehingga menjadi “Azmatkhan”. Dengan huruf Arab, mereka menulis عظمت خان bukan عظمة خان, dengan huruf Latin mereka menulis “Azmatkhan”, bukan “Adhomatu Khon” atau “Adhimat Khon” seperti yang ditulis sebagian orang.
Riwayat
Sayyid Abdul Malik lahir di kota Qasam, sebuah kota di Hadhramaut, sekitar tahun 574 Hijriah. Ia juga dikenal dengan gelar “Al-Muhajir Ilallah”, karena beliau hijrah dari Hadhramaut ke Gujarat untuk berdakwah sebagaimana kakeknya, Sayyid Ahmad bin Isa, digelari seperti itu karena ia hijrah dari Iraq ke Hadhramaut untuk berda’wah. Menurut Sayyid Salim bin Abdullah Asy-Syathiri Al-Husaini (Ulama' asli Tarim, Hadramaut, Yaman), keluarga Azmatkhan yang merupakan leluhur Walisongo di nusantara adalah dari Qabilah Ba'Alawi atau Alawiyyin asal Hadramaut, Yaman, daro gelombang pertama yang masuk di nusantara dalam rangka penyebaran Islam. Silsilah
Sayyid Abdul Malik bin Alawi (Ammul Faqih Muqaddam) bin Muhammd Shahib Mirbath bin Ali Khali’ Qasam bin Alawi bin Muhammad bin Alawi bin Ubaidillah bin Ahmad al-Muhajir bin Isa ar-Rumi bin Muhammad an-Naqib bin Ali al-Uraidhi bin Ja'far ash-Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali bin Husain bin Ali bin Abu Thalib dan Fatimah az-Zahra binti Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam Keturunan
Di antara dari keturunan Sayyid Abdul Malik Azmatkhan yang tersebar di Nusantara ialah seperti yang dituliskan dibawah ini : Al-Muhajir Ilallah Al-Imam As-Sayyid As-Syarif Abdul Malik Azmatkhan, berputra : Al-Amir Al-Mu’azhzham As-Sayyid As-Syarif Abdullah, berputra : Al-Amir Al-Mu’azhzham As-Sayyid As-Syarif Ahmad Syah Jalaluddin, berputra : Ad-Da'i Ilallah As-Sayyid As-Syarif Maulana Jamaludiin Akbar, berputra : (diantaranya) Ibrahim Zainuddin Akbar, Ali Nuril Alam, Barakat Zainal Alam. dari sinilah yang kemudian menjadi cikal bakal ulama yang dikenal dengan Walisongo http://id.wikipedia.org/wiki/Azmatkhan
Foto Makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik, anak dari Zainal Alam Barakat (http://www.eastjava.com/tourism/gresik/photo-gallery.html)
[sunting] Sumber-sumber
- ↑ http://anhar07.wordpress.com/2010/01/23/silsilah-12-imam-ahlul-bayt-rasulullah-sampai-ke-walisongo/ -
- ↑ http://anhar07.wordpress.com/2010/01/23/silsilah-12-imam-ahlul-bayt-rasulullah-sampai-ke-walisongo/ -
- ↑ http://pecintaahlulbaitnabi.blogspot.com/ -
- ↑ http://id.wikipedia.org/wiki/Azmatkhan -
- ↑ http://www.eastjava.com/tourism/gresik/photo-gallery.html -
Dari kakek nenek sampai cucu-cucu
perkawinan: ♂ 1. Sayyid Syarif *Makdhum Jamaluddin Akbar/ Jumadil Kubro* ? (Al Husaini)
perkawinan:
CONF: Datang Ke Jawa tahun 1404
imigrasi: WISATA ZIARAH KE SYEKH MAULANA MAGHRIBI PARANGTRITIS
perkawinan:
perkawinan: ♀ 4.3.1.2. Dewi Rasa Wulan-Cloning1
wafat: 1419, Desa Gapurosukolilo-Kota Gresik-Jawa Timur
perkawinan:
perkawinan:
gelar: 1432 - 1467, Pateh Arya Gajah Mada. Perdana Mantri of Kelantan-Majapahit II
penguburan: Pemakaman Gunung Santri - Cilegon - Banten
gelar: 1453, Menjadi Syekh Mufti Kesultanan Gowa, bertepatan dengan wafatnya Sayyid Husain Jamaluddin Jumadil Kubra
wafat: 1591, Wajo, Sulawesi Selatan