Arya Kenceng
Dari Rodovid ID
Marga (saat dilahirkan) | Singhawardhana |
Jenis Kelamin | Pria |
Nama lengkap (saat dilahirkan) | Arya Kenceng |
Orang Tua
♀ Dara Jingga / Indreswari (Li Yu Lan / Sri Tinuhanengpura) [Dharmasraya] ♂ Adwayawarman / Adwayadwaja (Rakryān Mahāmantri Dyah Adwayabrahma / Sri Wilatikta Brahmaraja I) [Singasari] | |
Halaman-wiki | [[1]] |
Momen penting
Catatan-catatan
Penaklukan Bali Nama Arya Damar ditemukan dalam Kidung Pamacangah dan Usana Bali sebagai penguasa bawahan di Palembang yang membantu Majapahit menaklukkan Bali pada tahun 1343. Dikisahkan, Arya Damar memimpin 15.000 prajurit menyerang Bali dari arah utara, sedangkan Gajah Mada menyerang dari selatan dengan jumlah prajurit yang sama.
Pasukan Arya Damar berhasil menaklukkan Ularan yang terletak di pantai utara Bali. Pemimpin Ularan yang bernama Pasung Giri akhirnya menyerah setelah bertempur selama dua hari. Arya Damar yang kehilangan banyak prajurit melampiaskan kemarahannya dengan cara membunuh Pasung Giri.
Arya Damar kembali ke Majapahit untuk melaporkan kemenangan di Ularan. Pemerintah pusat yang saat itu dipimpin Tribhuwana Tunggadewi marah atas kelancangannya, yaitu membunuh musuh yang sudah menyerah. Arya Damar pun dikirim kembali ke medan perang untuk menebus kesalahannya.
Arya Damar tiba di Bali bergabung dengan Gajah Mada yang bersiap menyerang Tawing. Sempat terjadi kesalahpahaman di mana Arya Damar menyerbu lebih dulu sebelum datangnya perintah. Namun keduanya akhirnya berdamai sehingga pertahanan terakhir Bali pun dapat dihancurkan.
Seluruh Pulau Bali akhirnya jatuh ke dalam kekuasaan Majapahit setelah pertempuran panjang selama tujuh bulan. Pemerintahan Bali kemudian dipegang oleh adik-adik Arya Damar, yaitu Arya Kenceng, Arya Kutawandira, Arya Sentong, dan Arya Belog. Sementara itu, Arya Damar sendiri kembali ke daerah kekuasaannya di Palembang.
Arya Kenceng memimpin saudara-saudaranya sebagai penguasa Bali bawahan Majapahit. Ia dianggap sebagai leluhur raja-raja Tabanan dan Badung.
[sunting] Sumber-sumber
- ↑ Kepustakaan - * Babad Tanah Jawi, Mulai dari Nabi Adam Sampai Tahun 1647. (terj.). 2007. Yogyakarta: Narasi
C.C. Berg. 1985. Penulisan Sejarah Jawa. (terj.). Jakarta: Bhratara
- H.J. de Graaf dan T.H. Pigeaud. 2001. Kerajaan Islam Pertama di Jawa. Terj. Jakarta: Grafiti
- M.C. Ricklefs. 1991. Sejarah Indonesia Modern (terj.). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
- Slamet Muljana. 2005. Runtuhnya Kerajaan Jindu-Jawa dan Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara (terbitan ulang 1968). Yogyakarta: LKIS
- Slamet Muljana. 2006. Sriwijaya (terbitan ulang 1960). Yogyakarta: LKIS
Dari kakek nenek sampai cucu-cucu

perkawinan:
perkawinan:
perkawinan: ♀ Gayatri / Rajapatni / Pusparasmi
perkawinan: ♀ Dara Jingga / Indreswari (Li Yu Lan / Sri Tinuhanengpura)
perkawinan: ♀ Tribhuwaneswari
perkawinan: ♀ Narendraduhita / Sri Mahadewi Dyah Dewi Narendraduhita,
perkawinan: ♀ Pradnya Paramita / Prajña Paramita / Sri Jayendra Dyah Dewi Prajña Paramita
perkawinan:
perkawinan: ♀ Dara Petak / Dara Pethak / Indreswari (Stri Tinuheng Pura)
gelar: 10 November 1293 - 1309, Majapahit, Prabu Majapahit I bergelar Nararya Sanggramawijaya Sri Maharaja Kertajasa Jayawardhana
wafat: 1309, Dimakamkan di Antahpura dan dicandikan di Simping

gelar: 1347 - 1375, Raja Malayapura I bergelar Sri Udayadityawarman Pratapaparakrama Rajendra Mauli Warmadewa
wafat: 1386, Wafat 1386. abu jenasah di dharmakan di Candi Sarwa -Jayapurwa, Desa Japan - Pasuruan
perkawinan: ♀ Putri II Brahmana Dari Ketepeng Reges
perkawinan: ♀ Putri Bendesa Mas di Desa Tegeh