Raden Surya / Pati Unus / Pangeran Sabrang Lor d. 1521
Dari Rodovid ID
Marga (saat dilahirkan) | Demak |
Jenis Kelamin | Pria |
Nama lengkap (saat dilahirkan) | Raden Surya / Pati Unus / Pangeran Sabrang Lor |
Nama lainnya | Yunus Abdul Kadir |
Orang Tua | |
Halaman-wiki | [[1]] |
Momen penting
lahir: Syekh Khaliqul Idrus, setelah menikah dengan putri Ulama Gujarat keturunan Syekh Mawlana Akbar lahirlah seorang putra beliau yang bernama Raden Muhammad Yunus yang setelah menikah dengan seorang putri pembesar Majapahit di Jepara dipanggil dengan gelar Wo
gelar: Pati Unus atau Adipati Unus (1480–1521) adalah Sultan Demak kedua, yang memerintah dari tahun 1518 hingga 1521. Ia adalah menantu Raden Patah, pendiri Kesultanan Demak. Pati Unus dikenal juga dengan julukan Pangeran Sabrang Lor (sabrang=menyeberang, lo
1511 NMR:
1521 wafat: Pada tahun 1521, Pati Unus memimpin penyerbuan ke Malaka melawan pendudukan Portugis. Pati Unus gugur dalam pertempuran ini, dan digantikan oleh adik iparnya, Sultan Trenggana.
Catatan-catatan
TERDETEKSI ORANG YANG SAMA, DISARANKAN UNTUK DIGABUNGKAN Halaman ini seharusnya digabung dengan Pangeran Sabrang Lor / Dipati Unus (Raden Surya) (Brawijaya V, d. 1521). alasannya: tidak dijelaskan
Jika Anda tidak setuju, diskusikan di sini.
Anda memiliki batas waktu hingga 14 hari sejak Waktu Penandaan. Jika masih tidak diperbaiki, maka halaman ini akan langsung DIGABUNG. Waktu Penandaan: 27-5-2021 | Sisa Waktu: 39 hari |
Lihat semua halaman yang mengutip pesan ini.
Menurut sumber Portugis, di seluruh kerajaan, Pajajaran memiliki kira-kira 100.000 prajurit. Raja sendiri memiliki pasukan gajah sebanyak 40 ekor. Di laut, Pajajaran hanya memiliki enam buah Kapal Jung 150 ton dan beberaa lankaras (?) untuk kepentingan perdagangan antar-pulaunya (saat itu perdagangan kuda jenis Pariaman mencapai 4000 ekor/tahun)].
Keadaan makin tegang ketika hubungan Demak-Cirebon makin dikukuhkan dengan perkawinan putera-puteri dari kedua belah pihak. Ada empat pasangan yang dijodohkan, yaitu :
- [[Pangeran Hasanudin dengan Ratu Ayu Kirana (Purnamasidi).]]
- Ratu Ayu dengan Pangeran Sabrang Lor.
- [[Pangeran Jayakelana dengan Ratu Pembayun]].
- [[Pangeran Bratakelana dengan Ratu Ayu Wulan (Ratu Nyawa).]]
- [[Perkawinan Pangeran Sabrang Lor alias
Yunus Abdul Kadir dengan Ratu Ayu terjadi 1511.]]'
Sebagai Senapati Sarjawala, panglima angkatan laut, Kerajaan Demak, Sabrang Lor untuk sementara berada di Cirebon.
Persekutuan Cirebon-Demak inilah yang sangat mencemaskan Sri Baduga di Pakuan. Tahun 1512, ia mengutus putera mahkota Surawisesa menghubungi Panglima Portugis Alfonso d'Albuquerque di Malaka (ketika itu baru saja gagal merebut Pelabuhan Pasai atau Samudra Pasai). Sebaliknya upaya Pajajaran ini telah pula meresahkan pihak Demak.
Fadillah Khan memperistri Ratu Pembayun, janda Pangeran Jayakelana. Kemudian ia pun menikah dengan Ratu Ayu, janda Sabrang Lor (Sultan Demak II). Dengan demikian, Fadillah menjadi menantu Raden Patah sekaligus menantu Susuhunan Jati Cirebon. Dari segi kekerabatan, Fadillah masih terhitung keponakan Susuhunan Jati karena buyutnya Barkta Zainal Abidin adalah adik Nurul Amin, kakek Susuhunan Jati dari pihak ayah. Selain itu Fadillah masih terhitung cucu Sunan Ampel (Ali Rakhmatullah) sebab buyutnya adalah kakak Ibrahim Zainal Akbar ayah Sunan Ampel. Sunan Ampel sendiri adalah mertua Raden Patah (Sultan Demak I).
Dari kakek nenek sampai cucu-cucu
perkawinan: ♂ Sunan Ampel / Raden Rahmatillah / Sayyid Ahmad Rahmatillah
perkawinan: ♀ Ratu Asyikah
perkawinan: ♀ Putri selir / Garwa ampil