Dear Rodovidians, please, help us cover the costs of Rodovid.org web hosting until the end of 2025.
84.8% Complete
Raden Mas Honggosurasto (R. M. P. Tjondrodiningrat)
Dari Rodovid ID
Orang:1343183
| Marga (saat dilahirkan) | Pakubuwono V |
| Jenis Kelamin | Pria |
| Nama lengkap (saat dilahirkan) | Raden Mas Honggosurasto |
| Nama belakang lainnya | R. M. P. Tjondrodiningrat |
| Orang Tua
♂ Bendoro Raden Mas Okotdiyat (Bendoro Pangeran Haryo Cokrodiningrat) [Pakubuwono V] | |
Momen penting
kelahiran anak: ♂ Raden Mas Suwandi [Pakubuwono V]
kelahiran anak: ♀ Raden Ajeng Sumasiyah (R. A. Djajengresmi) [Pakubuwono V]
kelahiran anak: ♂ Raden Mas Saban [Pakubuwono V]
kelahiran anak: ♂ Raden Mas Sumadi (Raden Mas Bekel Wignjopanembang) [Pakubuwono V]
penguburan: Astana Jambon, Surakarta
Dari kakek nenek sampai cucu-cucu
Kakek-nenek
lahir: 26 April 1807, Surakarta
perkawinan: ♀ Ratu Mas
perkawinan: ♀ Ratansari
gelar: 15 September 1823 - 1830, Susuhunan of Surakarta
wafat: 2 Juni 1849, Ambon, Pakubuwana VI meninggal dunia di Ambon pada tanggal 2 Juni 1849. Menurut laporan resmi Belanda, ia meninggal karena kecelakaan saat berpesiar di laut. Pada tahun 1957 jasad Pakubuwana VI dipindahkan dari Ambon ke Astana Imogiri, yaitu kompleks pemakaman keluarga raja keturunan Mataram. Pada saat makamnya digali, ditemukan bukti bahwa tengkorak Pakubuwana VI berlubang di bagian dahi. Menurut analisis Jend. TNI Pangeran Haryo Jatikusumo (putra Pakubuwana X), lubang tersebut seukuran peluru senapan Baker Riffle. Ditinjau dari letak lubang, Pakubuwana VI jelas bukan mati karena bunuh diri, apalagi kecelakaan saat berpesiar. Raja Surakarta yang anti penjajahan ini diperkirakan mati dibunuh dengan cara ditembak pada bagian dahi.
perkawinan: ♀ Ratu Mas
perkawinan: ♀ Ratansari
gelar: 15 September 1823 - 1830, Susuhunan of Surakarta
wafat: 2 Juni 1849, Ambon, Pakubuwana VI meninggal dunia di Ambon pada tanggal 2 Juni 1849. Menurut laporan resmi Belanda, ia meninggal karena kecelakaan saat berpesiar di laut. Pada tahun 1957 jasad Pakubuwana VI dipindahkan dari Ambon ke Astana Imogiri, yaitu kompleks pemakaman keluarga raja keturunan Mataram. Pada saat makamnya digali, ditemukan bukti bahwa tengkorak Pakubuwana VI berlubang di bagian dahi. Menurut analisis Jend. TNI Pangeran Haryo Jatikusumo (putra Pakubuwana X), lubang tersebut seukuran peluru senapan Baker Riffle. Ditinjau dari letak lubang, Pakubuwana VI jelas bukan mati karena bunuh diri, apalagi kecelakaan saat berpesiar. Raja Surakarta yang anti penjajahan ini diperkirakan mati dibunuh dengan cara ditembak pada bagian dahi.
Kakek-nenek
Orang Tua
♀ Gusti Raden Ajeng Sapariyem (Gusti Raden Ayu Cokrodiningrat)
perkawinan: ♂ Bendoro Raden Mas Okotdiyat (Bendoro Pangeran Haryo Cokrodiningrat)
wafat: 1882, Surakarta
wafat: 1882, Surakarta
Orang Tua
== 3 ==
♂ Raden Mas Syarif Saparkun Ali Muntoho (Raden Mas Djojosapoetro)
perkawinan: ♀ R. A. Djojosapoetro
perkawinan: ♀ Raden Nganten Setijoningsih
penguburan: Astana Turiloyo, Surakarta
perkawinan: ♀ Raden Nganten Setijoningsih
penguburan: Astana Turiloyo, Surakarta
== 3 ==
Anak-anak
Anak-anak
Cucu-cucu
Cucu-cucu

