Ratu Mas
Dari Rodovid ID
Orang:657377
Marga (saat dilahirkan) | ? |
Jenis Kelamin | Wanita |
Nama lengkap (saat dilahirkan) | Ratu Mas |
Orang Tua
♂ Mangkubumi I [?] |
Momen penting
perkawinan: ♂ Kanjeng Susuhunan Pakubuwono VI / Raden Mas Sapardan (Sinuhun Bangun Tapa) [Pakubuwono VI] b. 26 April 1807 d. 2 Juni 1849
22 Desember 1830 kelahiran anak: Surakarta, ♂ Kanjeng Susuhunan Pakubuwono IX / Pangeran Prabuwijaya (Raden Mas Duksino) [Pakubuwono IX] b. 22 Desember 1830 d. 16 Maret 1893
Dari kakek nenek sampai cucu-cucu
Kakek-nenek
Kakek-nenek
Orang Tua
Orang Tua
== 3 ==
♂ Kanjeng Susuhunan Pakubuwono VI / Raden Mas Sapardan (Sinuhun Bangun Tapa)
lahir: 26 April 1807, Surakarta
perkawinan: ♀ Ratu Mas
perkawinan: ♀ Ratansari
gelar: 15 September 1823 - 1830, Susuhunan of Surakarta
wafat: 2 Juni 1849, Ambon, Pakubuwana VI meninggal dunia di Ambon pada tanggal 2 Juni 1849. Menurut laporan resmi Belanda, ia meninggal karena kecelakaan saat berpesiar di laut. Pada tahun 1957 jasad Pakubuwana VI dipindahkan dari Ambon ke Astana Imogiri, yaitu kompleks pemakaman keluarga raja keturunan Mataram. Pada saat makamnya digali, ditemukan bukti bahwa tengkorak Pakubuwana VI berlubang di bagian dahi. Menurut analisis Jend. TNI Pangeran Haryo Jatikusumo (putra Pakubuwana X), lubang tersebut seukuran peluru senapan Baker Riffle. Ditinjau dari letak lubang, Pakubuwana VI jelas bukan mati karena bunuh diri, apalagi kecelakaan saat berpesiar. Raja Surakarta yang anti penjajahan ini diperkirakan mati dibunuh dengan cara ditembak pada bagian dahi.
perkawinan: ♀ Ratu Mas
perkawinan: ♀ Ratansari
gelar: 15 September 1823 - 1830, Susuhunan of Surakarta
wafat: 2 Juni 1849, Ambon, Pakubuwana VI meninggal dunia di Ambon pada tanggal 2 Juni 1849. Menurut laporan resmi Belanda, ia meninggal karena kecelakaan saat berpesiar di laut. Pada tahun 1957 jasad Pakubuwana VI dipindahkan dari Ambon ke Astana Imogiri, yaitu kompleks pemakaman keluarga raja keturunan Mataram. Pada saat makamnya digali, ditemukan bukti bahwa tengkorak Pakubuwana VI berlubang di bagian dahi. Menurut analisis Jend. TNI Pangeran Haryo Jatikusumo (putra Pakubuwana X), lubang tersebut seukuran peluru senapan Baker Riffle. Ditinjau dari letak lubang, Pakubuwana VI jelas bukan mati karena bunuh diri, apalagi kecelakaan saat berpesiar. Raja Surakarta yang anti penjajahan ini diperkirakan mati dibunuh dengan cara ditembak pada bagian dahi.
== 3 ==
Anak-anak
♀ Gusti Raden Ajeng Sapariyem (Gusti Raden Ayu Cokrodiningrat)
perkawinan: ♂ Bendoro Raden Mas Okotdiyat (Bendoro Pangeran Haryo Cokrodiningrat)
wafat: 1882, Surakarta
wafat: 1882, Surakarta
Anak-anak
Cucu-cucu
♀ Gusti Kanjeng Ratu Hemas [Hb.7.61]
perkawinan: ♂ Kanjeng Susuhunan Pakubuwono X / Sunan Panutup (Raden Mas Malikul Kusno) , Yogyakarta
wafat: 28 Mei 1944
wafat: 28 Mei 1944
♂ Raden Mas Soesalit Djojoadhiningrat
lahir: 13 September 1904, Rembang
perkawinan: ♀ Raden Ayu Siti Loewijah
perkawinan: ♀ Gusti Bendoro Raden Ayu Moerjati
pekerjaan: 1 Oktober 1946 - 1 Juni 1948, Yogyakarta dan Magelang, Panglima Divisi III/ Diponegoro
wafat: 17 Maret 1962, Jakarta
perkawinan: ♀ Raden Ayu Siti Loewijah
perkawinan: ♀ Gusti Bendoro Raden Ayu Moerjati
pekerjaan: 1 Oktober 1946 - 1 Juni 1948, Yogyakarta dan Magelang, Panglima Divisi III/ Diponegoro
wafat: 17 Maret 1962, Jakarta
♂ K. R. A. Sosrodiningrat IV
pekerjaan: Patih Surakarta
perkawinan: ♀ Gusti Raden Ajeng Samsinah (G. R. A. Adipati Sosrodiningrat)
perkawinan: ♀ Gusti Raden Ajeng Samsinah (G. R. A. Adipati Sosrodiningrat)
Cucu-cucu