Gusti Raden Mas Janoko (G. P. H. Notodiningrat)

Dari Rodovid ID

Orang:1294608

Marga (saat dilahirkan)	Pakubuwono IX
Jenis Kelamin	Pria
Nama lengkap (saat dilahirkan)	Gusti Raden Mas Janoko
Nama belakang lainnya	G. P. H. Notodiningrat
Orang Tua ♂ Kanjeng Susuhunan Pakubuwono IX / Pangeran Prabuwijaya (Raden Mas Duksino) [Pakubuwono IX] b. 22 Desember 1830 d. 16 Maret 1893

Momen penting

kelahiran anak: ♂ K. R. M. T. H. Prawirodiningrat [Pakubuwono IX]

Dari kakek nenek sampai cucu-cucu

Kakek-nenek

♀ Raden Ayu Sekarkedhaton

perkawinan: ♂ Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario Mangkunegara III (Th:1835-1853)

♂ Gusti Pangeran Haryo Suryoningrat

perkawinan: ♀ Gusti Raden Ajeng Maknowiyah (Gusti Raden Ayu Suryaningrat)

♂ Gusti Pangeran Haryo Sinduseno

perkawinan:

♀ Ratansari

perkawinan: ♂ Kanjeng Susuhunan Pakubuwono VI / Raden Mas Sapardan (Sinuhun Bangun Tapa)

♂ Kanjeng Susuhunan Pakubuwono VI / Raden Mas Sapardan (Sinuhun Bangun Tapa)

lahir: 26 April 1807, Surakarta
perkawinan: ♀ Ratu Mas
perkawinan: ♀ Ratansari
gelar: 15 September 1823 - 1830, Susuhunan of Surakarta
wafat: 2 Juni 1849, Ambon, Pakubuwana VI meninggal dunia di Ambon pada tanggal 2 Juni 1849. Menurut laporan resmi Belanda, ia meninggal karena kecelakaan saat berpesiar di laut. Pada tahun 1957 jasad Pakubuwana VI dipindahkan dari Ambon ke Astana Imogiri, yaitu kompleks pemakaman keluarga raja keturunan Mataram. Pada saat makamnya digali, ditemukan bukti bahwa tengkorak Pakubuwana VI berlubang di bagian dahi. Menurut analisis Jend. TNI Pangeran Haryo Jatikusumo (putra Pakubuwana X), lubang tersebut seukuran peluru senapan Baker Riffle. Ditinjau dari letak lubang, Pakubuwana VI jelas bukan mati karena bunuh diri, apalagi kecelakaan saat berpesiar. Raja Surakarta yang anti penjajahan ini diperkirakan mati dibunuh dengan cara ditembak pada bagian dahi.

Kakek-nenek

Orang Tua

♀ Raden Ayu Chodidjah

♀ Gusti Raden Ayu Cokrodiningrat

wafat: 1882

♀ Gusti Raden Ajeng Sapariyem (Gusti Raden Ayu Cokrodiningrat)

perkawinan: ♂ Bendoro Raden Mas Okotdiyat (Bendoro Pangeran Haryo Cokrodiningrat)
wafat: 1882, Surakarta