Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario Mangkunegara III (Th:1835-1853) b. 16 Januari 1803 d. 27 Januari 1853 - Keturunan (Inventaris)
Dari Rodovid ID
perkawinan: <1> ♀ Raden Ayu Sekarkedhaton [Pakubuwono V]
gelar: 16 Januari 1843, Surakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegoro III
wafat: 27 Januari 1853, Astana Mangadeg
2
21/2 <1> ♀ Raden Ayu Dunuk [Mangkunegara III]3
perkawinan: <4> ♀ Bendoro Raden Ayu Pandamsari [Pandamsari]
perkawinan: <5> ♀ Bendoro Raden Ayu Marduwati [Marduwati]
perkawinan: <6> ♀ B. R. A. Poernamaningroem [Poernamaningroem] , <7> ♀ Bendoro Raden Ayu Purnamaningrum [Purnamaningrum]
4
perkawinan: <11> ♀ Raden Roro Mardewi [Wongsosoetirto]
perkawinan: <12> ♀ B. R. A. Setyowati [Setyowati]
perkawinan: <13> ♀ Mas Ayu Retnoningrum [Retnoningrum]
perkawinan: <14> ♀ Mas Ayu Sitaningrum [Sitaningrum]
perkawinan: <15> ♀ Mas Ayu Kamijem [Kamijem]
perkawinan: <16> ♀ B. R. A. Tedjowati [Tedjowati]
pekerjaan: 11 Januari 1916 - 1944, Surakarta, Sunan Surakarta bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario Mangkunegara VII
perkawinan: <17> ♀ Gusti Kanjeng Ratu Timur [Hb.7.65] (Bendoro Raden Ajeng Mursudarya) [Hamengku Buwono VII] , Surakarta
wafat: 19 Juli 1944
Mangkunegara VII adalah seorang penguasa yang dianggap berpandangan modern pada jamannya. Ia berhasil meningkatkan kesejahteraan di wilayah Praja Mangkunegaran melalui usaha perkebunan (onderneming), terutama komoditas gula. Mangkunegara VII juga seorang pencinta seni dan budaya Jawa, dan terutama mendukung berkembangnya musik dan drama tradisional.
Mangkunegara VII terlahir dengan nama Raden Mas Soerjo Soeparto. Ia adalah anak ketujuh atau anak lelaki ketiga dari 28 bersaudara anak-anak dari Mangkunegara V.
Anak putri tertua Mangkunegara VII, yaitu BRAy. Partini, menikah dengan P.A. Husein Djajadiningrat, seorang sejarawan dan ningrat dari Serang, Banten.
Mangkunegara VII, dikenal pada zamannya sebagai bangsawan modern yang berkontribusi banyak terhadap kelangsungan kebudayaan Jawa dan gerakan kebangkitan nasional. Ia sempat mengenyam pendidikan di Universitas Leiden di Belanda selama tiga tahun, sebelum pulang ke Indonesia untuk menggantikan pamannya, Mangkunegara VI yang mengundurkan diri tahun 1916.
Semangat Mangkunegara VII untuk mencari ilmu pengetahuan sudah tampak sejak muda, ketika pamannya Mangkunegara VI melarangnya untuk masuk HBS, ia memilih untuk berkelana dan menjalani hidup di luar keraton; menjadi penerjemah bahasa Belanda-Jawa dan mantri di tingkat kabupaten. Sedangkan kecintaannya terhadap budaya Jawa ditunjukkan melalui peranannya yang aktif dalam mendirikan lembaga studi Cultuur-Wijsgeerige Studiekring (Lingkar Studi Filosofi-Budaya) dan lembaga kebudayaan Jawa Java-Instituut, tidak luput juga karya ilmiahnya tentang simbolisme wayang Over de wajang-koelit (poerwa) in het algemeen en over de daarin voorkomende symbolische en mystieke elementen (1920).
Ia juga turut menjadi tokoh di dalam organisasi pergerakan nasional Boedi Oetomo dan penasihat di organisasi pelajar Jong Java. Pada tahun 1933, ia memprakarsai didirikannya radio pribumi pertama di Indonesia yaitu SRV (Solosche Radio Vereniging) yang memancarkan program-program dalam bahasa Jawa.
Selain itu ia juga seorang perwira KNIL dengan jabatan Kolonel pada masa hidupnya, dengan jabatan ini ia juga merangkap sebagai komandan Legiun Mangkunegaran, sebuah tentara kecil yang terdiri dari prajurit Mangkunegaran.perkawinan: <18> ♀ B. R. A. Catharina Bertha [Catharina Bertha]
perkawinan: <19> ♀ B. R. A. Soerjokoesoemo [Wreksodiningrat]
wafat: 22 September 1934, Klaten
penguburan: 23 September 1934, Astana Girilayu, Karanganyar
5
751/5 <22+18> ♀ R. A. Hendrarsi Soerjokoesoemo [Mangkunegara V]perkawinan: <24> ♂ Raden Mas Iskak Tjondrodipoero (K. R. M. T. Iskak Martonagoro) [Tjondrodipoero] b. 19 Oktober 1883
wafat: 22 September 1964, Surakarta
perkawinan: <25> ♂ Hoessein Djajadiningrat [Djajawinata] b. 8 Desember 1886 d. 12 November 1960
wafat: 1998
perkawinan: <59!> ♂ Raden Mas Soerjosoejarso [Mangkunegara V]
wafat: 10 November 2015, Bandung
Kecantikan Gusti Noeroel yang termasyhur ini juga dibarengi dengan kepiawaiannya menari. Suatu kali, di usianya yang masih 15 tahun, Gusti Noeroel diminta datang secara khusus untuk menari di hadapan Ratu Wilhelmina di Belanda. Tarian tersebut dipersembahkan sebagai kado pernikahan Putri Juliana. Menariknya, saat itu rombongan dari Mangkunegaran tidak membawa gamelan untuk mengiringi tarian Gusti Nurul. Tarian itu diiringi alunan gamelan yang dimainkan dari Pura Mangkunegaran dan dipancarkan melalui Solosche Radio Vereeniging, yang siarannya bisa ditangkap dengan jernih di Belanda[4].
Gusti Noeroel juga dikenal sebagai salah satu tokoh yang membidani berdirinya Solosche Radio Vereeniging, stasiun radio pertama di Indonesia.perkawinan: <26> ♂ w Soeharto [Kertoirono] b. 8 Juni 1921 d. 27 Januari 2008
wafat: 28 April 1996, Jakarta
wafat: 1978
perkawinan: <27> ♀ B. R. A. Setyowati [Setyowati]
perkawinan: <26!> ♂ R. M. Srijatto [Mangkunegara III]
6
perkawinan:
perkawinan: <35> ♂ Raden Mas Soedjarwadi [Gitodiprodjo] b. 3 Maret 1903 d. 6 Maret 1967
wafat: 1987
perkawinan: <36> ♀ Madelon Nieuwenhuis (Madelon Djajadiningrat-Nieuwenhuis) [Nieuwenhuis]
perkawinan: <37> ♀ Erna Santoso [Santoso]
wafat: 21 November 1977, GPH. Radityo Praboekoesoemo meninggal akibat kecelakaan lalu lintas.
perkawinan: <38> ♂ R. M. H. Rahadian Jamin (Kph. Surjadiningrat) [Khatib] d. 1979
perkawinan: <39> ♂ R. M. H. Hoediono Kadarisman Notohadiningrat [Notohadiningrat] b. 1937? d. 25 Juni 2020
perkawinan: <40> ♂ R. M. H. Hoedionoto Harjoto [Harjoto]
wafat: 24 Juni 2022, Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati
perkawinan: <41> ♂ Tinton Soeprapto [Soeprapto] b. 21 Mei 1945
perkawinan: <42> ♂ w Idris Sardi [Soekamto] b. 7 Juni 1938 d. 28 April 2014
perceraian: <43> ♂ Didi Abdoelkadir Hadjoe [Hadjoe] d. 6 April 2020
perkawinan: <44> ♂ Boerhan Noer Abdoellah [Abdoellah]
perkawinan: <47> ♀ Prisca Marina Jogi Soepardi (Gusti Kanjeng Putri Mangkunegara IX) [Soepardi]
perkawinan: <48> ♀ Raden Ayu Sukmawati Soekarnoputri [Hamengku Buwono II] b. 26 Oktober 1951
wafat: 13 Agustus 2021, Jakarta
penguburan: 15 Agustus 2021, Astana Girilayu, Karanganyar
perkawinan: <49> ♀ w Halimah Agustina Kamil [Kamil]
perkawinan: <50> ♀ w Agustina Majangsari [Poerbotjarito] b. 23 Agustus 1971
perkawinan: <51> ♂ w R. Prabowo Subianto Djojohadikoesoemo [Raden Patah] b. 17 Oktober 1951
wafat: 31 Juli 2012
perkawinan: <161!> ♀ Raden Ayu Ardhia Pramesti Regita Cahyani [Mangkunegara V] b. 2 April 1975
perkawinan: <53> ♀ Lani Banjaranti [Banjaranti]
perkawinan: <54> ♀ Sandy Harun [Harun]
7
1711/7 <127+35> ♀ R. A. Dewi Soelastri Soedjarwadi [Gitodiprodjo]wafat: 16 Desember 1996, Delft
perkawinan: <60> ♀ Reynavenzka Retno Deyandra [Deyandra] b. 24 Maret 1992
perkawinan: <61> ♀ Raden Roro Faradina Mufti [Faradina Mufti] b. 1 Desember 1989
Film yang pernah dibuatnya antara lain Tusuk Jelangkung, yang dibintangi oleh Marcella Zalianty, Iqbal Rizantha, Dinna Olivia dan Samuel Rizal.
Film Tusuk Jelangkung (2003)
30 Hari Mencari Cinta (2004)perkawinan: <64> ♀ Irna Mareta [Mareta]
perceraian: <64!> ♀ Irna Mareta [Mareta]
perkawinan: <65> ♀ w Shenty Feliziana [Sudirman] b. 18 Agustus 1989
wafat: 2020
perkawinan: <69> ♂ Adrianto Supoyo [Supoyo]
perkawinan: <70> ♂ M. Ali Reza [Reza]
perkawinan: <72> ♀ w Luciana Tobing [Tobing] b. 21 November 1977
perceraian: <72!> ♀ w Luciana Tobing [Tobing] b. 21 November 1977