Kanjeng Susuhunan Pakubuwono XII b. 4 April 1925 d. 11 Juni 2004
Dari Rodovid ID
Marga (saat dilahirkan) | Pakubuwono XII |
Jenis Kelamin | Pria |
Nama lengkap (saat dilahirkan) | Kanjeng Susuhunan Pakubuwono XII |
Orang Tua
♂ Kanjeng Susuhunan Pakubuwono XI [Pakubuwono XI] b. 1886 d. 1945 ♀ Raden Ayu Kuspariyah / Gusti Kanjeng Ratu Pakoe Boewono [Pakubuwono] | |
Halaman-wiki | [[1]] |
Momen penting
4 April 1925 lahir: Surakarta
kelahiran anak: ♂ G. R. M. Surjosuseno [Pakubuwono XII]
kelahiran anak: ♀ G. R. A. Kus Ismanijah [Pakubuwono XII]
kelahiran anak: ♀ G. R. A. Kus Supijah (Gusti Kanjeng Ratu Galuh Kencono) [Pakubuwono XII]
perkawinan: ♀ Kanjeng Raden Ayu Pradapaningrum [Pakubuwono]
perkawinan: ♀ Kanjeng Raden Ayu Pradapaningrum [Pakubuwono]
perkawinan: ♀ K. R. A. Retnodiningroem [Retnodiningroem] b. 1928? d. 13 Mei 2021
perkawinan: ♀ K. R. A. Poedjoningroem [Poedjoningroem]
11 Juni 1945 - 11 Januari 2004 gelar: Surakarta, [[Special:Titleline/Raja Susuhunan Surakarta ke-11 [1945-2004]|Raja Susuhunan Surakarta ke-11 [1945-2004]]]
28 Juni 1948 kelahiran anak: Surakarta, ♂ Sri Susuhunan Pakubuwono XIII / Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Hangabehi (Gusti Raden Mas Suryo Partono) [Pakubuwono XIII] b. 28 Juni 1948
1951? kelahiran anak: ♀ G. R. A. Koes Handarijah (Gusti Kanjeng Ratu Sekar Kencono) [Pakubuwono XII] b. 1951? d. 5 November 2020
24 Juli 1954 kelahiran anak: ♀ Gusti Raden Ayu Kus Isbandijah (Gusti Kanjeng Ratu Retno Dumilah) [Pakubuwono XII] b. 24 Juli 1954 d. 26 Mei 2021
3 Agustus 1954 kelahiran anak: Surakarta, ♂ Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Panembahan Agung Tedjowulan / Gusti Raden Mas Suryo Sutejo [Pakubuwono] b. 3 Agustus 1954
19 Oktober 1961 kelahiran anak: ♀ G. R. A. Kus Indriah (Gusti Kanjeng Ratu Hayu) [Pakubuwono XII] b. 19 Oktober 1961
1962 kelahiran anak: Surakarta, ♀ G. R. A. Kus Murtiah (Gusti Kanjeng Ratu Wandansari) [Pakubuwono XII] b. 1962
1962? kelahiran anak: ♂ Gusti Raden Mas Nur Muchammad (Gusti Pangeran Haryo Cahyoningrat) [Pakubuwono XII] b. 1962? d. 9 Oktober 2020
11 Juni 2004 wafat: Surakarta
Catatan-catatan
Sri Susuhunan Pakubuwana XII (lahir: Surakarta, Jawa Tengah, 1925 – wafat: Surakarta, Jawa Tengah, 2004) adalah raja Kasunanan Surakarta yang memerintah pada tahun 1945 – 2004.
Riwayat Pemerintahan Nama aslinya adalah Raden Mas Suryaguritna, putra Pakubuwana XI yang lahir dari permaisuri Raden Ayu Kuspariyah pada tanggal 14 April 1925. Ia naik takhta sebagai Pakubuwana XII pada tanggal 11 Juni 1945.
Awal pemerintahan Pakubuwana XII hampir bersamaan dengan lahirnya Republik Indonesia. Negara baru ini menjadikan Yogyakarta dan Surakarta sebagai provinsi-provinsi berstatus Daerah Istimewa.
Belanda yang tidak merelakan kemerdekaan Indonesia berusaha merebut kembali negeri ini dengan kekerasan. Pada bulan Januari 1946 ibu kota Indonesia terpaksa pindah ke Yogyakarta karena Jakarta jatuh ke tangan Belanda.
Pemerintahan Indonesia saat itu dipegang oleh Sutan Syahrir sebagai perdana menteri, selain Presiden Sukarno selaku kepala negara. Sebagaimana umumnya pemerintahan suatu negara, muncul golongan oposisi yang tidak mendukung sistem pemerintahan Sutan Syahrir, misalnya kelompok Jenderal Sudirman.
Karena Yogyakarta menjadi pusat pemerintahan, secara otomatis Surakarta yang merupakan saingan lama menjadi pusat oposisi. Kaum radikal bernama Barisan Banteng yang dipimpin Dr. Muwardi dengan berani menculik Pakubuwana XII sebagai bentuk protes terhadap pemerintah Indonesia.
Barisan Banteng berhasil menguasai Surakarta sedangkan pemerintah Indonesia tidak menumpasnya karena pembelaan Jendral Sudirman. Bahkan, Jendral Sudirman juga berhasil mendesak pemerintah sehingga mencabut status daerah istimewa yang disandang Surakarta. Sejak tanggal 1 Juni 1946 Kasunanan Surakarta hanya berstatus karesidenan yang menjadi bagian wilayah provinsi Jawa Tengah. Pemerintahan dipegang oleh kaum sipil, sedangkan kedudukan Pakubuwana XII hanya sebagai simbol saja.
Pada awal pemerintahannya, Pakubuwana XII dinilai gagal mengambil peran penting dan memanfaatkan situasi politik Republik Indonesia, sehingga pamornya di mata rakyat kalah dibanding Hamengkubuwana IX di Yogyakarta.
Meskipun gagal secara politik, namun Pakubuwana XII tetap menjadi figur pelindung kebudayaan Jawa. Pada zaman reformasi, para tokoh nasional, misalnya Gus Dur, tetap menghormatinya sebagai salah satu sesepuh tanah Jawa.
Pakubuwana XII meninggal dunia pada tanggal 11 Juni 2004. Sepeninggalnya [[terjadi perebutan takhta]] antara Pangeran Hangabehi dangan Pangeran Tejowulan, yang masing-masing menyatakan diri sebagai Pakubuwana XIII.
Dari kakek nenek sampai cucu-cucu
wafat: 28 Mei 1944
perkawinan: ♀ Bendoro Raden Ayu Jatikusumo [Hb.7.78] (R. A. Soeharsi Widianti) , Yogyakarta
lahir: 1 Juni 1946 - 1 Maret 1948, Rembang, Panglima Divisi V Ronggolawe
pekerjaan: 1948 - 1949, Jakarta, Kepala Staf TNI Angkatan Darat I
pekerjaan: 1958 - 1960, Singapura, Duta Besar RI untuk Singapura
pekerjaan: 1959 - 1960, Jakarta, Menteri Muda Perhubungan Darat dan Pos, Telegraf dan Telepon Kabinet Kerja I
pekerjaan: 1960 - 1962, Jakarta, Menteri Perhubungan Darat dan Pos, Telegraf dan Telepon Kabinet Kerja II
pekerjaan: 1962 - 1963, Jakarta, Menteri Muda Perhubungan Darat dan Pos, Telegraf dan Telepon Kabinet Kerja III
wafat: 4 Juli 1992
perkawinan: ♀ Gusti Kanjeng Ratu Hangger II [Hb.7.33] , ♀ R. A. Setiopoespito
wafat: 16 Januari 1956
penguburan: Imogiri, Bantul
perkawinan: ♀ R. A. Retno Pradopo
perkawinan: ♀ R. A. Koeroetien
perkawinan: ♀ R. A. Pradoponingsih
wafat: 1972, Rumah Sakit Panti Kosala, Surakarta
penguburan: Astana Imogiri, Bantul
perkawinan: ♂ R. A. A. M. Sis Tjakraningrat
wafat: 10 Juli 1988, Ciputat, Tangerang Selatan
penguburan: Imogiri, Bantul
perkawinan: ♂ Kanjeng Susuhunan Pakubuwono XII
wafat: 13 Mei 2021
penguburan: Imogiri, Bantul