RA. Miranda Diponegoro (aim)
Dari Rodovid ID
Marga (saat dilahirkan) | Hamengku Buwono |
Jenis Kelamin | Wanita |
Nama lengkap (saat dilahirkan) | RA. Miranda Diponegoro (aim) |
Orang Tua |
Momen penting
lahir: Jakarta (150650)
kelahiran anak: ♂ 2. R. Fahran Zarfiel [Hamengku Buwono]
kelahiran anak: ♂ 1. R. Feelmar Garfield [Hamengku Buwono]
Catatan-catatan
ASAL-USUL
SILSILAH KELUARGA (Pancer Bapak)
#0. KANJENG SULTAN HAMENGKU BUWANA KAPING III ING NGAYOGYAKARTA #1. BPH. Dipanegara #2. Pangeran Abdul Madjid Diponegoro #3. Pangeran Abdullah Diponegoro #4. RM Ahmad Diponegoro #5. RM Iskandar Johan Diponegoro #6. RA Miranda Diponegoro - Terlampir Kekancingan -
PENDIDIKAN
- - - -
PEKERJAAN/PROFESI
- - - -
FOTO KELUARGA
I. KUNJUNGAN KE KERATON YOGYAKARTA (Yogya, 20 Oktober 2012)
Atas undangan Adik kandung Sultan HB-X yaitu GBPH. Joyokusumo, pada Oktober 2012 kami yang berjumlah kurang lebih 20 orang melakukan kunjungan ke Keraton Yogyakarta. Agenda utama kunjungan antara lain :
- Silaturahmi Keluarga Pangeran Diponegoro dengan Pihak Keraton Yogyakarta;
- Membahas Kekancingan Keluarga (Semacam Sertifikat / Surat Pengukuhan Hak) yg dikeluarkan oleh Tepas Darah Dalem;
- Pembentukan Nama Organisasi Keturunan Pangeran Diponegoro;
- Masalah-masalah lain keluarga.
Dalam acara kunjungan ini Gusti Joyokusumo didampingi BRAy. Hj. Nuraida/BRAy. Joyokusumo bercerita banyak tentang kondisi Keraton, kondisi kesehatan Gusti Joyo dan sekilas tentang tatakrama Keraton. Dalam kesempatan ini juga kami semua diajak berkeliling oleh BRAy. Joyokusumo mengenai isi Keraton serta sejarahnya, juga berkunjung ke Museum Kereta Kencana Keraton. Pada jamuan makan siang, kami diperkenankan mencicipi kue hidangan pembuka kesukaan dan tradisi Sultan-sultan Yogyakarta yang bernama "Kue Rondo Mendem" semacam "Pancake" juga dihidangkan minuman "Stuff Jambu Merah" khas Keraton Yogyakarta.
II. PENTAS PENGASINGAN SANG PANGERAN Ke 1 (Magelang, 8 Januari 2014)
III. UNDANGAN IKA UNDIP (Senayan City, 27 Januari 2014)
- IV. PENTAS PENGASINGAN SANG PANGERAN KE 2 (Bentara Budaya Jakarta, 6 Maret 2014)
[sunting] Sumber-sumber
Dari kakek nenek sampai cucu-cucu