Kanjeng Kyai Kasan Besari - II / Kanjeng Kyai Tegalsari - IV b. 1799 d. 1862 - Keturunan (Inventaris)

Dari Rodovid ID

Orang:741871
Langsung ke: panduan arah, cari
Generation of a large tree takes a lot of resources of our web server. Anonymous users can only see 7 generations of ancestors and 7 - of descendants on the full tree to decrease server loading by search engines. If you wish to see a full tree without registration, add text ?showfulltree=yes directly to the end of URL of this page. Please, don't use direct link to a full tree anywhere else.
11/1 <?+?> Kanjeng Kyai Kasan Besari - II / Kanjeng Kyai Tegalsari - IV [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
PIWELING TERHADAP MERAWAT SERAT SARA-SILAH : Raden Sastrodihardjo dalam Penutup Sarasilah Diposoepanan, berwasiat yang sangat penting mengenai: PENGET: "Serat sarasilah poeniko kasimpen ingkang ngatos-atos, kengingo kangge tjepenganipoen poetro wajah panjenengan ing tembe wingking. Kedjawi saking poeniko, menawi wonten lepatipoen, kirang-langkoengngipoen, toewin wonten ewah-ewahanipoen, kadosto ewahing poetro, moegi karsohon ngewahi pijambak." ( Silsilah ini untuk disimpan dengan hati-hati, agar dapat dipergunakan sebagai pegangan anak cucu semua dibelakang hari. Selain dari hal tersebut, apabila ada kesalahan, kurang lebihnya serta ada perubahan, seperti misalnya tambahnya putra. Sudi apakiranya untuk menambahkan.")

Dalam menjalankan amanat PENGET tersebut, perlu pengunggah tegaskan bahwa setiap SILSILAH YANG DIBUAT OLEH SIAPAPUN, --> TUJUAN ADALAH: 1) MEMBENTUK KARAKTER MANUSIA DAPAT SELALU MENGHORMAT DAN MENCINTAI PARA LELUHUR, TERIRING DOA. 2) UNTUK MEMBANGUN KEMBALI KEAKRABAN/SILATUROCHMI KELUARGA SEMATA, GUNA MENCAPAI IKATAN KEKERABATAN YANG KUAT_ SEHAT_SEJAHTERA, --> TERLEPAS DARI HAL-HAL NEGATIF (Kasta, Agama, Kepentingan pribadi, Memanipulasi data keluarga dan Diskriminasi); THE GENEALOGICAL / SILSILAH ADALAH MERUPAKAN INFORMASI DATA YANG TERBATAS DALAM HAL TERKAITAN HUBUNGAN KELUARGA SEDARAH, YANG TELAH DITULIS OLEH LELUHUR DAN KEMUDIAN DIWARISKAN SEBAGAI WASIAT KEPADA ANAK CUCU KETURUNAN SAMPAI DENGAN DIPAPARKAN DI WEBSITE RODOVID, atau MEDIA YANG LAIN. --> BILAMANA DIKEHENDAKI YBS TDK DITULIS ASAL KETURUNAN DSB. DIDALAM SUATU SILSILAH / ATAU MENGHENDAKI MENIADAKAN DIRINYA DARI SILSILAH MAKA KEHENDAK SEPIHAK TSB. TERLEPAS DARI TANGGUNGJAWAB PENGUNGGAH; DAN INI HANYA BERLAKU BAGI YBS DENGAN KELUARGA DIRINYA SENDIRI, TIDAK BERLAKU KEPADA SAUDARA SAUDARA SEKANDUNG. DARI SUDUT AGAMA : Mengingat kemajuan Jaman dan Kaidah Agama, maka keberadaan Silsilah dapat dipakai sebagai pedoman untuk beberapa hal yang perlu dihindari dalam hidup berkeluarga, dijelaskan dalam Kitab suci Al Qur'an,bagi penganut AGAMA ISLAM :

Surat ke 36 Yasin

   ayat 36 : Mahasuci Allah yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui 

Surat ke 49 Al-Hujurat

   Ayat 11 : Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang dzalim. 
   Ayat 13 : Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. 

Surat ke 4 An Nisaa

   Ayat 1 : Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. 
   Ayat 23 Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan; saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu istrimu (mertua); anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dari istri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, 
   Ayat 24 dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu. Dan dihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri dengan hartamu untuk dikawini bukan untuk berzina. Maka istri-istri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka, berikanlah kepada mereka maharnya (dengan sempurna), sebagai suatu kewajiban; dan tiadalah mengapa bagi kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya, sesudah menentukan mahar itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. 
   Sedangkan pratijau dari Ilmu pengetahuan yang dijelaskan dalam: Dasar-dasar Genetika Biokemis Manusia ( Prof Dr,M.Ismadi –Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta ( akibat in-sex ); serta Hukum dan Budaya. 

Catatan : Jenjang susunan pada Silsilah Keluarga atau Genealogy Diagram dibuat / dimulai dari atas yaitu yang tertua kebawah s/d. keturunan termuda, ini menganut pakem budaya Jawa Kasunanan Surakarta Hadiningrat khususnya dan pada umumnya, atau dikenal dengan nama Trah = Keturunan. Penulisan silsilah dibuat rentang jenjang setiap /sampai ke 10(sepuluh) level / graad). Dibuat berdasarkan petujuk membuat silsilah dalam buku "Serat Piagem Sentana “ (gebookteakte) ngrewat sala-silahing ing Kasunanan Surakarta Adiningrat (Paku Buwana)", yaitu dimulai dari:

   Pancer …………… = Trah adalah nama nenek moyang/leluhur yang dijadikan pedoman cikal bakal yang menurunkan
   Level/urutan 1 = Anak / putera
   Level/urutan 2 = Cucu
   Level/urutan 3 = Buyut
   Level/urutan 4 = Canggah
   Level/urutan 5 = Wareng
   Level/urutan 6 = Udeg-udeg
   Level/urutan 7 = Gantung Siwur
   Level/urutan 8 = Gropak senthe
   Level/urutan 9 = Debog bosok
   Level/urutan 10 = Galih Asem. 

Urutan penulisan dimulai dari Pancer, misal yang dianut pancer laki-laki (patrinial), yang kemudian sampai rentang keturunan kesepuluh (Galih Asem), dan yang kemudian akan menjadi “Pancer” Trah/Keturunan berikutnya. Dengan adanya fasilitas dari genealogical chart di website http://id.rodovid.org/wk/...., maka 10(sepuluh) level / graad oleh penulis diterapkan. Sedangkan dalam hardcopy penyusun gunakan dalam bentuk simbul-simbul yang nampak pada pembagian kelompok level (dapat dilihat samping kiri & di kiri bawah lembar silsilah). Dapatlah kami sampaikan bahwa silsilah ini (Family Tree) pancer Laki-laki terbentuk dan akan berakhir jika keturunan berstatus perempuan. Artinya dari keturunan seorang Ibu yang semula dari marga A, anak keturunannya akan ikut pada suaminya misal marga B. Hal ini tidak mengubah makna apapun, ini hanyalah ilustrasi susunan keluarga walaupun menganut garis perempuan (matrinial) kesemuanya dibuat menganut petunjuk cara menulis silsilah yang benar.

Hormat Pengunggah, HR Widodo AS, Surabaya

2

31/2 <1+7> Raden Mas Achmad / Raden Mas Martodipuro [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Karanggebang, 17
lahir: Level 3 = Buyut dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo; Atau Level 1 = Putera ke 7 dari 14 bersaudara putera Kanjeng Kyai Kasan Besari II / Kanjeng Tegalsari IV
pekerjaan: Maospati - Madiun, Wedana Maospati
wafat: Katranggebang, 18
42/2 <1+7> Raden Ayu Saribanun / Raden Ayu Nyai Kasan Ripangi - Karanggebang [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Ponorogo, tahun 18
lahir: Level 3 = Buyut dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo; Atau Level 1 = Putera ke 8 dari 14 bersaudara putera Kanjeng Kyai Kasan Besari II / Kanjeng Tegalsari IV
53/2 <1+7> R Ayu Sadinah / R Ayu Martoredjo [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Ceper Tegalsari, tahun 18
lahir: Level 3 = Buyut dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo; Atau Level 1 = Putera ke 9 dari 14 bersaudara putera Kanjeng Kyai Kasan Besari II / Kanjeng Tegalsari IV
lahir: Ceper, Ponorogo, tahun 19
perkawinan: <8> Kyai Martoredjo - Coper Tegalsari [Kyai Iskak]
perkawinan: <8!> Kyai Martoredjo - Coper Tegalsari [Kyai Iskak]
64/2 <1+3> Ngaspan / Nyai Kasan Puro - Palang Gontor [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Palang Gontor, 17
lahir: Level 3 = Buyut dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo; Atau Level 1 = Putera ke 6 dari 14 bersaudara putera Kanjeng Kyai Kasan Besari II / Kanjeng Tegalsari IV
wafat: Gontor - Ponorogo, 18
85/2 <1+1> Kyai ILham / Kyai Ichsan Setono [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 3 = Buyut dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo; Atau Level 1 = Putera ke 2 dari 14 bersaudara putera Kanjeng Kyai Kasan Besari II / Kanjeng Tegalsari IV
lahir: Tegalsari - Ponorogo, 17
wafat: Tegalsari - Ponorogo, 18
96/2 <1+1> Mas Ayu Sanibi / Nyai Reksoniti - Surakarta [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 3 = Buyut dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo; Atau Level 1 = Putera ke 3 dari 14 bersaudara putera Kanjeng Kyai Kasan Besari II / Kanjeng Tegalsari IV
wafat: Surakarta
107/2 <1+2> Raden Bei Imam Besari [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Tegalsari - Ponorogo, 17
lahir: Level 3 = Buyut dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo; Atau Level 1 = Putera ke 4 dari 14 bersaudara putera Kanjeng Kyai Kasan Besari II / Kanjeng Tegalsari IV
wafat: Tegalsari - Ponorogo, 18
118/2 <1+2> R Bei Seno Besari / Kyai R Nedo Besari [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Sehwulan, Madiun - Tegalsari, 17
lahir: Level 3 = Buyut dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo; Atau Level 1 = Putera ke 5 dari 14 bersaudara putera Kanjeng Kyai Kasan Besari II / Kanjeng Tegalsari IV
wafat: Sehwulan, Madiun - Tegalsari, 18
129/2 <1+3> Nyi Kasanpuro .Gontor - Ponorogo [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 3 = Buyut dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo; Atau sjatu-satunya putera Kanjeng Kyai Kasan Besari dari pernikahan dengan garwo ke tiga, atau putera ke 6 dari 16 putera pernikahan dengan 7 isteri.
1310/2 <1+5> Kyai Tirto Besari Ngrukem - Mlarak [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 3 = Buyut dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo; Atau Level 1 = Putera ke 11 dari 14 bersaudara putera Kanjeng Kyai Kasan Besari II / Kanjeng Tegalsari IV; >> Atau satu-satunya putera Kanjeng Kyai Kasan Besari dari pernikahan dengan garwo ke empat.
lahir: Ponorogo, tahun: 18
wafat: Ngrukem - Ponorogo, tahun: 19
1511/2 <1+4> R Karyodirdjo / R Wongsodipuro - Palang Singkil [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 3 = Buyut dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo; Atau Level 1 = Putera ke 13 dari 14 bersaudara putera Kanjeng Kyai Kasan Besari II / Kanjeng Tegalsari IV ( No 2 dari 3 bersaudara putera Kanjeng Kyai Kasan Besari menikah dengan garwo ke enam)
1612/2 <1+4> R Martosari Tegalsari [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Tegalsari - Ponorogo, tahun: 18
lahir: Level 3 = Buyut dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo; Atau Level 1 = Putera ke 14 dari 14 bersaudara putera Kanjeng Kyai Kasan Besari II / Kanjeng Tegalsari IV; atau No ke 3 dari 3 bersaudara putera Kanjeng Kyai Kasan Besari menikah dengan garwo ke enam
wafat: Tegalsari - Ponorogo, tahun: 19
1713/2 <1+7> R Mas Bawadi [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: meninggal usia balita; Level 3 = Buyut dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo;
1814/2 <1+7> R.Aj. Andawijah (Salamah) [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 3 = Buyut dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo;
215/2 <1+7> Kanjeng Raden Mas Tumenggung Adipati Tjokronegoro I / Raden Mas Lantjoer / Raden Mas Koesen [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 3 = Buyut dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo; Atau Level 1 = Putera ke 10 dari 14 bersaudara putera Kanjeng Kyai Kasan Besari II / Kanjeng Tegalsari IV
lahir: 1811, Tegalsari - Ponorogo
gelar: - Kanjeng Raden Mas Tumenggung Adipati = gelar saat memangku jabatan sebagai Bupati Ponorogo - Raden Mas Adipati Arya = gelar saat memangku jabatan sebagai Bupati Surabaya
perkawinan: <9> Raden Ayu Adipati Tjokronegoro I - (Garwo ke 1) [Kanjeng Djogokarjyo - I, Tumenggung Jimat]
perkawinan: <9!> Raden Ayu Adipati Tjokronegoro I - (Garwo ke 1) [Kanjeng Djogokarjyo - I, Tumenggung Jimat] , <10> Mas Ayu Ismojowati - (Garwo ke 2) [Tdk ada Data] , <11> Mas Ayu ...(tidak ada Data ) - (garwo ke 3) [Tdk ada Data] , <12> Raden Ayu Soemodiwati - (Garwo ke 4) [Tdk ada Data] , <13> Raden Ayu Asmorowati - (garwo ke 5) [Tdk ada Data]
wafat: 28 Juli 1902, Surabaya, Wafat pada hari Senin kliwon 28 Juli 1902 (Bakdomulud 1832 Jawa, 24 Rabiulakhir 1320 H) jam: 06.30 pagi, dalam usia 75 tahun, dimakamkan di pesarean Boto Putih – Surabaya.
716/2 <1+1> Kyai Kasan Anom / Kyai Tegalsari - V [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Tegalsari, Level 3 = Buyut dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo; Atau Level 1 = Putera ke 1 dari 14 bersaudara putera Kanjeng Kyai Kasan Besari II / Kanjeng Tegalsari IV
penguburan: 1873, Tegalsari
1417/2 <1+4> Kyai Kasan Chalipah / Kyai Tegalsari VI [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 3 = Buyut dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo; Atau Level 1 = Putera ke 12 dari 14 bersaudara putera Kanjeng Kyai Kasan Besari II / Kanjeng Tegalsari IV
lahir: 1873, Tegalsari - Ponorogo
wafat: 1883

3

201/3 <13> Redjo Besari / - [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Putera ke 1 dari 11 Bersaudara;
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo;
242/3 <2+9> Raden Ayu Djamsikin / Raden Ayu Soerodirdjo [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Ponorogo, Putera ke 6 dari 10 bersaudara Suami Wedana Maospati tahun: 184
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo;
wafat: Maospati, tahun: 19
403/3 <7+?> Nyai Imam Ripangi - Kraton Kediri [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: putera ke 1 dari 6 bersaudara
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo;
414/3 <7+?> Nyai Ngabdoel Ngarip - Tegalsari [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Putera ke 2 dari 6 bersaudara
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo;
425/3 <7+?> Kyai Kasan Anom - II / Kyai Tegalsari VII [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Tegalsari - Ponorogo, Putera ke 3 dari 6 bersaudara
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo;
436/3 <7+?> Nyai Abdul Mukhtar / Nyai Abdul Moersad (Siman) - Tegalsari [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Teglasari - Ponorogo, Putera ke 4 dari 6 bersaudara
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo;
447/3 <7+?> Mas Kasanhardjo - Bekel - Tegalsari [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Tegalsari - Ponorogo, Putera ke 5 dari 6 bersaudara
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo;
458/3 <7+?> Mas Ajeng Mohamad Ismail - Garwo Naib Ponorogo [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Tegalsari - Ponorogo, Putera ke 6 dari 6 bersaudara
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo;
469/3 <8> Nyai Mohamad Kalipah - Naib Panggul [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo; > Putera ke 1 dari 3 bersaudara
4710/3 <8> Nyai Kadji Boenyamin - Tegalsari [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo; > Putera ke 2 dari 3 bersaudara
4811/3 <8> Nyai Iman Prawiro - Tegalsari [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo; > Putera ke 3 dari 3 bersaudara
4912/3 <9> Bei Diponiman - Surakarta [Reksoniti - Surakarta]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo ( Pancer: putri ) > Putera ke 1 dari 3 bersaudara
5013/3 <9> Mas Reksoniti - Surakarta [Reksoniti - Surakarta]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo ( Pancer: putri ) > Putera ke 2 dari 3 bersaudara
5114/3 <9> Bei Koedoesoelngalam - Pajang, Surakarta [Reksoniti - Surakarta]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo ( Pancer: putri ) > Putera ke 3 dari 3 bersaudara
5215/3 <10+?> Raden Imam Soehodo - Tegalsari [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo > Putera ke 1 dari 12 bersaudara
5316/3 <10+?> R Tirtodipoero [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo > Putera ke 2 dari 12 bersaudara
5417/3 <10+?> Bei Imam Redjo - Wonokerto [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo > Putera ke 3 dari 12 bersaudara
5518/3 <10+?> R Prawiroatmodjo - Tegalsari [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo > Putera ke 4 dari 12 bersaudara
5619/3 <10+?> R Karjodipoero [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo > Putera ke 5 dari 12 bersaudara
5720/3 <10+?> Bei Pontjodimedjo - Palang Blembeng [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo > Putera ke 6 dari 12 bersaudara
5821/3 <10+?> Raden Imam Prawiro - Tegalsari [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo > Putera ke 7 dari 12 bersaudara
5922/3 <10+?> Bei Hardjodikromo - Tegalsari [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo > Putera ke 8 dari 12 bersaudara
6023/3 <10+?> Bei Atmosoediro - Banjarsari [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo > Putera ke 9 dari 12 bersaudara
6124/3 <10+?> Bei Kadji Boenjamin - Naib, Pulung [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo > Putera ke 10 dari 12 bersaudara
6225/3 <10+?> Bei Kartoprawiro - Jintap [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo > Putera ke 11 dari 12 bersaudara
6326/3 <10+?> R Prawirosari - Tegalsari [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo > Putera ke 12 dari 12 bersaudara
6427/3 <11> R Kasan Boehari - Naib Kutung [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo > Putera ke 1 dari 4 bersaudara
6528/3 <11> R Djoyodirdjo - Palang Siwalan [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo > Putera ke 2 dari 4 bersaudara
6629/3 <11> Bei Atmoredjo [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo > Putera ke 3 dari 4 bersaudara
6730/3 <11> Imam Moekmin - Gambutan Surakarta [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo > Putera ke 4 dari 4 bersaudara
6831/3 <6> Bei Aspiah - Naib Josari [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo > Putera ke 1 dari 3 bersaudara
6932/3 <6> Bei Moestari - Gontor, Kutu [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo > Putera ke 2 dari 3 bersaudara
7033/3 <6> Djoemoro - Gontor, Kutu [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: putera ke 3 dari 3 bersaudara
7134/3 <3> Raden Ayu Mangoendipuro [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo > Putera ke 1 dari 5 bersaudara
7235/3 <3> Raden Mertodipoero [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo > Putera ke 2 dari 5 bersaudara
7336/3 <3> Raden Mangoensudiro [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo > Putera ke 3 dari 5 bersaudara
7437/3 <3> Raden Ayu Sosrosoebroto [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo > Putera ke 4 dari 5 bersaudara
7538/3 <3> Raden Ayu Atmoprawiro [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo > Putera ke 5 dari 5 bersaudara
7639/3 <4> Raden Mas Semaoen Prawirodipoero - Karanggebang [Kyai Kasan Ripangi]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo ( Pancer : R Ay Saribanun ) > Putera ke 1 dari 8 bersaudara
7740/3 <4> Raden Mas Djojodirdjo - Palang Siwalan [Kyai Kasan Ripangi]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo ( Pancer : R Ay Saribanun ) > Putera ke 2 dari 8 bersaudara
7841/3 <4> Raden Ayu Kasan Asrar - Naib Kanigoro [Kyai Kasan Ripangi]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo ( Pancer : R Ay Saribanun ) > Putera ke 3 dari 8 bersaudara
7942/3 <4> Raden Ayu Pontjoredjo - Karanggebang [Kyai Kasan Ripangi]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo ( Pancer : R Ay Saribanun ) > Putera ke 4 dari 8 bersaudara
8043/3 <4> R Mas Wongsoprawiro - Selodono - Pulung [Kyai Kasan Ripangi]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo ( Pancer : R Ay Saribanun ) > Putera ke 5 dari 8 bersaudara
8144/3 <4> Raden Ayu Wignyoprawiro [Kyai Kasan Ripangi]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo ( Pancer : R Ay Saribanun ) > Putera ke 6 dari 8 bersaudara
8245/3 <4> R Ayu Reksoprawiro - Karanggebang [Kyai Kasan Ripangi]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo ( Pancer : R Ay Saribanun ) > Putera ke 7 dari 8 bersaudara
8346/3 <4> R Ayu Wirjodikromo - Patih Magetan [Kyai Kasan Ripangi]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo ( Pancer : R Ay Saribanun ) > Putera ke 8 dari 8 bersaudara
8447/3 <5+8> R Ayu Karjoredjo R Ayu Lurah Sepuh [Martoredjo - Ceper Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo ( Pancer : R Ay Sadinah ) > Putera ke 1 dari 4 bersaudara
perkawinan:
perkawinan:
perkawinan:
perkawinan:
perkawinan:
8548/3 <5+8> R Ayu Sastroredjo - Wedana Ardjowinangun [Martoredjo - Ceper Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo ( Pancer : R Ay Sadinah ) > Putera ke 2 dari 4 bersaudara
8649/3 <5+8> R Ayu Tirtokoesoemo - Fiscaal Madiun [Martoredjo - Ceper Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo ( Pancer : R Ay Sadinah ) > Putera ke 4 dari 4 bersaudara
perkawinan: <14> R. Tirto Kusumo [?]
8750/3 <13> Djojo Besari [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Putera ke 2 dari 11 bersaudara;
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo;
8851/3 <13> Bei Boestari [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: putera ke 3 dari 11 bersaudara
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo;
8952/3 <13> Tirtoprawiro - Ngrukem [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: putera ke 4 dari 11 bersaudara
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo;
9053/3 <13> Bei Imam Nawawi [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: putera ke 5 dari 11 bersaudara
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo;
9154/3 <13> Kasan Misban [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: putera ke 6 dari 11 bersaudara
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo;
9255/3 <13> Soehoed - Dondong Uteran [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: putera ke 7 dari 11 bersaudara
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo;
9356/3 <13> Osoeop - Ngrukem [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: putera ke 8 dari 11 bersaudara
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo;
9457/3 <13> Soerowinoto - Ngrukem [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: putera ke 9 dari 11 bersaudara
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo;
9558/3 <13> Bei Sardjani - Ngrukem [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: putera ke 10 dari 11 bersaudara
9659/3 <13> Daroendijo - Ngrukem [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: putera ke 11 dari 11 bersaudara
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo;
9760/3 <14> R Djajeng Besari - Kamituwo Tegalsari [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: putera ke 1 dari 10 bersaudara
9861/3 <14> R Saleh [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: putera ke 2 dari 10 bersaudara
9962/3 <14> R Wongsosoediro - Tegalsari [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: putera ke 3 dari 10 bersaudara
10063/3 <14> R Rogodipoero [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: putera 4 dari ke 10 bersaudara
10164/3 <14> Bei Kromodipoero - Taman [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: putera ke 5 dari 10 bersaudara
10265/3 <14> R Pangat - Tegalsari [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: putera ke 6 dari 10 bersaudara
10366/3 <14> Bei Atmodimedjo - Palang Semanding [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: putera ke 7 dari 10 bersaudara
10467/3 <14> Bei Jahja - Ketib Ponorogo [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: putera ke 8 dari 10 bersaudara
10568/3 <14> Bei Kasan Hardjo - Kraton Kediri [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: putera ke 9 dari 10 bersaudara
10669/3 <14> Oemijatin [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: putera ke 10 dari 10 bersaudara
10770/3 <15> Djojodihardjo - Bekel Singkil [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: putera ke 1 dari 10 bersaudara
10871/3 <15> Raden Darmowidjojo [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: putera ke 2 dari 10 bersaudara
pekerjaan: Ponorogo, Guru Bantu
10972/3 <15> R Wongsodipuro - Tegalsari [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: putera ke 3 dari 10 bersaudara
11073/3 <15> Bei Sodihardjo - Ngasman [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: putera ke 4 dari 10 bersaudara
11174/3 <15> Wongsosoediro - Tegalsari [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: putera ke 5 dari 10 bersaudara
11275/3 <15> R Wirodipoero - Kamituwo, Singkil [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: putera ke 6 dari 10 bersaudara
11376/3 <15> Bei Mangoendihardjo - Kamituwo, Singkil [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: putera ke 7 dari 10 bersaudara
11477/3 <15> R Djajoesman - Tegalsari [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: putera ke 8 dari 10 bersaudara
11578/3 <15> R Djaswadi - Tegalsari [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: putera ke 9 dari 10 bersaudara
11679/3 <15> Marlijah - Taman, Sidoarjo [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: putera ke 10 dari 10 bersaudara
11780/3 <16> R Boerhan Setono - Gedong Kediri [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo; >> Putera ke 1 dari 8 bersaudara
11881/3 <16> Bei Dipokromo - Bekel, Watubonang [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo; >> Putera ke 2 dari 8 bersaudara
11982/3 <16> Bei Ngadelan - Kauman, Ngawi [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo; >> Putera ke 3dari 10 bersaudara
12083/3 <16> Bei Ramli - Ketib, Kutu [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo; >> Putera ke 4 dari 8 bersaudara
12184/3 <16> R Saparman - Tegalsari [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo; >> Putera ke 5 dari 8 bersaudara
12285/3 <16> R Moeso - Tegalsari [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo; >> Putera ke 6 dari 8 bersaudara
12386/3 <16> R Soekoheman - Tegalsari [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo; >> Putera ke 7 dari 8 bersaudara
12487/3 <16> R Soekarno - Tegalsari [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo; >> Putera ke 8 dari 8 bersaudara
1988/3 <2+9> R Ayu Adinah / R Ayu Prawirobroto [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo;
lahir: 1835, Ponorogo, Putera ke 2 dari 10 bersaudara
pekerjaan: Madiun, Wedana Bagi - Madiun
wafat: Madiun, tahun: 19
2189/3 <2+9> Raden Ayu Soelistijah / Raden Ayu Tjokrodiwirjo [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo;
lahir: 1838
wafat: tahun: 19
2290/3 <2+9> R Ayu Djamijadi / R Ayu Nyai Ichsan Posro [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo;
lahir: 1842, Putera ke 4 dari 10 bersaudara suami Penghulu di Pacitan
wafat: tahun: 19
2391/3 <2+9> R Ayu Djamijatoen / R Ayu Brotokoesoemo [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo;
lahir: 1842, Ponorogo, Putera ke 5 dari 10 bersaudara
wafat: tahun: 19
2592/3 <2+9> R Mas Imam Boechari / R Mas Tjokroamidjojo / R Tumenggung Tjokronegoro II [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo;
lahir: 1846, Ponorogo, Putera ke 7 dari 10 bersaudara
gelar: Ponorogo, Kanjeng Bupati Ponorogo
wafat: 1913
2693/3 <2+9> R Mas Safarman / R Mas Tjokrotenoyo [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo;
lahir: 1848, Ponorogo, Putera ke 8 dari 10 bersaudara
pekerjaan: Ponorogo, Mantri Kuto Ponorogo
wafat: tahun: 19
2794/3 <2+9> R Ayu Ngoeminandikin / R Ayu Padmodipoero [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo;
lahir: 1851, Ponorogo, Putera ke 9 dari 10 bersaudara Suami Wedana Ponorogo
wafat: Ponorogo, tahun: 19
2895/3 <2+9> R Mas Koenmaknawi / R Mas Tjokrowidjojo [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo;
lahir: 1855, Ponorogo, Putera ke 10 dari 10 bersaudara
pekerjaan: Asisten Wedana Babadan - Ponorogo
wafat: Ponorogo, tahun: 19
2996/3 <2+10> R Mas Soekardinomo / R Mas Tjokroamiseno [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo;
lahir: 1859, Ponorogo, Putera tunggal urutan ke 11 dari putera puteri Garwo I, II
pekerjaan: asisten Wedono Gemarang, kemudian Wedono Kleco - Madiun
wafat: tahun: 19
3097/3 <2+11> R Ayu Soetijatmi / R Ayu Sosrokoesoemo [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo;
lahir: 1860, Ponorogo, Putera ke 1 dari 5 bersaudara suami Jaksa di Madiun
wafat: Madiun, tahun: 19
3198/3 <2+11> R Ayu Parmijadi [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo;
lahir: 1863, Ponorogo, Putera ke 2 dari 5 berdsaudara
wafat: 1863, Ponorogo, Wafat usia balita ( umur 15 hari )
3299/3 <2+11> R Ayu Wijodinomo / R Ayu Sastroredjo [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo;
lahir: 1864, Ponorogo, Putera ke 3 dari 5 bersaudara Suami Colleceteur di Magetan
wafat: Magetan, tahun: 19
33100/3 <2+11> R Ay Wosmirah / R Ay Koesmirah / R Ay Nyai Anom Kasan Anom II / R Ay Nyai Tegalsari VII [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo;
lahir: 1867, Ponorogo, Putera ke 4 dari 5 bersaudara
penguburan: Tegalsari - Ponorogo, tahun : 19
34101/3 <2+11> R Ajeng Oemi Roebijah [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo;
lahir: 1869, Ponorogo, Putera ke 5 dari 5 bersaudara
wafat: 1872, Wafat dalam usia muda ( Umur 3 tahun )
35102/3 <2+9> R Mas Istijab / R Mas Notoamidjojo [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo;
lahir: 1872, Ponorogo, Putera ke 11 dari 11 bersaudara
36103/3 <2+12> R Ayu Sajidinapsi / R Ayu Djojoadikoesoemo [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo;
lahir: 1873, Putera ke 1 dari 4 bersaudara suami Wedono Keniten, kemudian Patih Pacitan
wafat: tahun: 19
37104/3 <2+12> Raden Ayu Kiswatin / Raden Ayu Djajidinapsi [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo;
lahir: 1874, Ponorogo, Putera ke 2 dari 4 bersaudara
38105/3 <2+12> R Ayu Djoharinanpsi / R Ayu Soemowinoto [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo;
lahir: 1877, Ponorogo, Putera ke 3 dari 4 bersaudara Suami Guru di Mojoroto
39106/3 <2+12> R Ayu Robingoemaratin / Rabingoenapsi / R Ayu Djojodiwirjo [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 4 = Canggah dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo;
lahir: 1880, Ponorogo, Putera ke 4 dari 4 bersaudara >> suami Wedana Kanigoro
125107/3 <12> Nyai Naib Arjosari (Pacitan) [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
126108/3 <12> Nyai Mustawi (Gontor) [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
127109/3 <12> Kyai Jaman (Gontor) [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
128110/3 <5+8> Ra. Sastroatmodjo [Martoredjo]

4

1291/4 <84> R Kardjodihardjo [Karjoredjo - Lurah Sepuh]
lahir: Level 1 = Putera dari Karjoredjo - Lurah Sepuh, menikah dengan putera ke 4 dari R Ay Sadinah > Putera ke 1 dari 3 bersaudara
1302/4 <85+?> R Ayu Wongsodipoero [Sastroredjo - Arjowinangun]
lahir: Level 1 = Putera dari R Ayu Sastroredjo - Wedana Ardjowinangun, (putera R Ay Sadinah) putera ke 1 dai 2 bersaudara
1313/4 <85+?> Raden Rara Tjitroadisari [Sastroredjo - Arjowinangun]
lahir: Level 1 = Putera dari R Ayu Sastroredjo - Wedana Ardjowinangun, (putera R Ay Sadinah) > putera ke 2 2 bersaudara
1324/4 <29> Raden Mas Oemar Djaman Tjokroprawiro [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 5 = Wareng dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo; Atau Putera ke 1 dari 12 bersaudara putera R Mas Soekardinomo / R Mas Tjokroamiseno .
1345/4 <29> Raden Ayu Tjokrodisoerjo [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 5 = Wareng dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo; Atau Putera ke 3 dari 12 bersaudara putera R Mas Soekardinomo / R Mas Tjokroamiseno .
pekerjaan: isteri Bupati Purwokerto saat itu
1356/4 <29> Raden Mas Poerwadi Tjokrosoedirjo [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 5 = Wareng dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo; Atau Putera ke 4 dari 12 bersaudara putera R Mas Soekardinomo / R Mas Tjokroamiseno .
pekerjaan: Bupati yang diperbantukan Residen Bojonegoro
1367/4 <29> Raden Mas Oemar Sabib Tjokrosoeprodjo [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 5 = Wareng dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo; Atau Putera ke 5 dari 12 bersaudara putera R Mas Soekardinomo / R Mas Tjokroamiseno .
pekerjaan: - Pensiunan Wedana - Anggota PSII (Partai Sarekat Islam Indonesia) dan Masyumi yang kemudian meninggal di Madiun di zaman yang terkenal dengan istilah ’Madiun Affair’
1378/4 <29> Raden Ajeng Adiati [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 5 = Wareng dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo; Atau Putera ke 6 dari 12 bersaudara putera R Mas Soekardinomo / R Mas Tjokroamiseno .
1389/4 <29> Raden Ayu Mamowinoto [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 5 = Wareng dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo; Atau Putera ke 7 dari 12 bersaudara putera R Mas Soekardinomo / R Mas Tjokroamiseno .
pekerjaan: isteri pegawai tinggi
13910/4 <29> Raden Mas Abikoesno Tjokrosoejoso [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 5 = Wareng dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo; Atau Putera ke 8 dari 12 bersaudara putera R Mas Soekardinomo / R Mas Tjokroamiseno .
pekerjaan: arsitek terkenal yang juga politikus ulung yang pernah menjadi ketua PSII dan sempat menjabat sebagai menteri di Kabinet Republik Indonesia;
14011/4 <29> Raden Ajeng Istingatin [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 5 = Wareng dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo; Atau Putera ke 9 dari 12 bersaudara putera R Mas Soekardinomo / R Mas Tjokroamiseno .
14112/4 <29> Raden Mas Poerwoto [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 5 = Wareng dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo; Atau Putera ke 10 dari 12 bersaudara putera R Mas Soekardinomo / R Mas Tjokroamiseno .
14213/4 <29> Raden Ayu Istidjah Tjokrosoedarmo [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 5 = Wareng dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo; Atau Putera ke 11 dari 12 bersaudara putera R Mas Soekardinomo / R Mas Tjokroamiseno .
pekerjaan: Pegawai Kementrian Kehutanan
14314/4 <29> Raden Ayu Istirah Mohammad Soebari [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 5 = Wareng dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo; Atau Putera ke 12 dari 12 bersaudara putera R Mas Soekardinomo / R Mas Tjokroamiseno .
pekerjaan: Jakarta, Pegawai kementerian Perhubungan RI
13315/4 <29> Raden Mas Oemar Said Tjokroaminoto / Haji Oemar Said Tjokroaminoto [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 5 = Wareng dari Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo; Atau Putera ke 2 dari 12 bersaudara putera R Mas Soekardinomo / R Mas Tjokroamiseno .
lahir: 16 Agustus 1882, Bakur, Madiun, Raden Mas Oemar Said Tjokroaminoto, dilahirkan di Bakur, sebuah desa yang sunyi di Madiun, Jawa Timur pada tanggal 16 Agustus 1882 bertepatan dengan tahun meletusnya gunung Krakatau di Banten. Peristiwa ini sering dikiaskan oleh orang Jawa bahwa gunung meletus itu akan banyak menimbulkan perubahan terhadap alam di sekelilingnya. Peristiwa ini pula yang kelak dikaitkan dengan meledaknya tuntutan H.O.S Tjokroaminoto terhadap pemerintah kolonial Belanda ketika ia menjadi pemimpin Sarekat Islam.
perkawinan: <15> Raden Ayu Soeharsikin [Senopati]
wafat: 17 Desember 1934
Tjokroaminoto adalah seorang anak yang nakal dan pemberani. Karena kenakalan dan keberaniannya pulalah maka semasa di bangku sekolah ia sering dikeluarkan dari sekolah yang satu ke sekolah yang lain. Walaupun demikian, karena kecerdasan otaknya, beliau dapat juga masuk ke sekolah OSVIA (Opleidings School Voor Inlandsche Ambtenaren) di Magelang dan pada tahun 1902 ia berhasil menyelesaikan studinya disana. Tidak begitu mengherankan sebenarnya beliau dapat masuk ke sekolah OSVIA tersebut, karena sudah menjadi tradisi anak-anak priyayi B.B.(Binnenland Bestuur) disekolahkan oleh orang tuanya di Sekolah Ambtenar. Tentu saja dengan harapan dapat menjadi seorang pejabat dalam dunia priyayi.

Sebagai seorang anak priyayi, Tjokroaminoto tentu saja dijodohkan oleh orangtuanya dengan anak priyayi pula yaitu Raden Ajeng Soeharsikin, puteri seorang patih wakil bupati Ponorogo yang bernama Raden Mas Mangoensomo. Raden Ajeng Soeharsikin, yang setelah menikah menjadi Raden Ayu Tjokroaminoto, dikenal sebagai seorang wanita yang sangat halus budi pekertinya, baik perangainya, besar sifat pengampunannya dan cekatan. Walaupun tidak tinggi pendidikan sekolahnya, namun ia sangat menyukai pengajaran dan pengajian agama. Menurut asal-usulnya, ia keturunan Panembahan Senopati dan Ki Ageng Mangir di Madiun. Keteguhan dan kecintaan Soeharsikin kepada suaminya dibuktikan sejak awal masa pernikahan yang ketika itu dirinya dipaksa untuk memilih antara berpisah dengan orang tuanya atau dengan Tjokroaminoto. Hal ini terjadi ketika Tjokroaminoto berselisih dengan mertuanya. Perselisihan ini bermula dari perbedaan pandangan di antara keduanya. Tjokroaminoto tidak berhasrat menjadi seorang birokrat sedangkan mertuanya menginginkan tjokroaminoto menjadi birokrat sebab mertuanya masih bersifat kolot dan cenderung elitis. Pada waktu itu, Tjokroaminoto sudah masuk dunia BB, dunia kaum priyayi. Selama tiga tahun ia menjadi juru tulis patih di Ngawi. Perbedaan antara mertua dan menantu ini semakin hari semakin tajam. Sadar akan kenyataan yang dihadapinya, Tjokroaminoto pun mengambil tindakan nekat. Dia meninggalkan rumah kediaman mertuanya tersebut walaupun istrinya sedang mengandung anak pertamanya. Tindakan nekat Tjokroaminoto ini menimbulkan kemarahan bahkan kebencian mertuanya. Mangoensoemo memaksa anaknya untuk bercerai dengan Tjokroaminoto sebab kepergiannya telah mencoreng martabat dan kehormatan keluarganya. Dihadapkan dengan situasi sulit ini, Soeharsikin secara tegas tetap memilih suaminya, Tjokroaminoto. Jawaban Soeharsikin itu membuat kedua orang tuanya tertegun dan tidak dapat berbuat apa-apa. Ketika Soeharsikin telah melahirkan anak sulungnya, ia bersama anaknya meninggalkan rumah untuk menyusul Tjokroaminoto. Namun, ia berhasil ditemukan oleh pesuruh ayahnya yang menyusulnya. Dalam pengembaraannya, Tjokroaminoto sampai di kota Semarang. Waktu itu, tahun 1905, beliau sudah meninggalkan pekerjaannya sebagai sebagai juru tulis patih di Ngawi. Untuk menyambung hidupnya, ia tidak segan-segan menjadi kuli pelabuhan disana. Malah, pengalaman yang tak terlupakan ini mendorongnya untuk memperhatikan kehidupan kaum buruh baik di perkebunan, kereta api, pengadilan, pelabuhan dan sebagainya ketika ia nantinya berkecimpung didunia pergerakan. Dia-lah yang mempelopori berdirinya ’sarekat sekerja’ yang bertujuan mengangkat harkat kaum buruh.5 Merasa sulit berkembang di kota Semarang, ia kemudian memutuskan pindah ke Surabaya. Di kota Surabaya ini ia bekerja pada sebuah firma yang bernama Kooy & Co. Disamping bekerja beliau juga tidak lupa meluangkan waktu untuk menambah ilmu pengetahuan. Pada tahun 1907-1910, dia mengikuti pendidikan di sekolah B.A.S (Burgerlijke Avond School). Setelah menamatkan sekolahnya di B.A.S, agaknya Tjokroaminoto sudah tidak tertarik lagi untuk meneruskan pekerjaannya di perusahaan dagang tersebut. Kemudian ia berhenti dan bekerja sebagai leerling machinist selama satu tahun lamanya yaitu dari tahun 1911 sampai 1912. Kemudian ia pindah bekerja lagi ke sebuah pabrik gula, Rogojampi Surabaya di dekat kota Surabaya sebagai seorang chemiker.

Diantara banyak pekerjaan yang dilakoninya, pekerjaan sebagai jurnalistik lah yang paling disukainya. Beliau mengembangkan bakatnya dalam bidang itu dengan memasukkan tulisan-tulisannya dalam berbagai surat kabar pada masa itu serta pernah menjadi pembantu pada sebuah surat kabar di kota Surabaya, yaitu Suara Surabaya. Bakatnya ini semakin tampak jelas semasa ia menjadi pemimpin Sarekat Islam dan PSII (Partai Sarekat Islam Indonesia) dimana ia mampu menerbitkan beberapa surat kabar harian dan mingguan serta majalah, yaitu surat kabar Oetoesan Hindia, surat kabar Fajar Asia, dan majalah Al-Jihad. Pada semua penerbitan itu ia selalu menjadi pemimpin redaksi. Ia memang menyadari fungsi surat kabar dan majalah sebagai salah satu alat perjuangan.6

Akhirnya, setelah cukup lama merantau, Tjokroaminoto memutuskan menetap di Surabaya dan membawa serta istri dan anak-anaknya yaitu Siti Oetari, Oetarjo alias Anwar, Harsono alias Moestafa Kamil, Siti Islamijah, dan Soejoet Ahmad. Walaupun dalam suasana sederhana, keluarga ini sangat harmonis dan berbahagia. Soeharsikin memberikan dukungan moral yang sangat besar kepada suaminya. Jika Tjokroaminoto bepergian, istri yang sederhana dan setia ini mengiringi kepergian suaminya dengan sembahyang tahajud, puasa dan berdoa untuk suaminya. Banyak orang mengakui bahwa ketinggian derajat yang diperoleh Tjokroaminto sebagian besar berkat bantuan istrinya. Untuk membantu ekonomi keluarga, Soeharsikin membuka rumahnya untuk indekos para pelajar di Surabaya. Pelajar yang mondok di rumah Tjokroaminoto sekitar 20 orang. Kebanyakan dari mereka bersekolah di M.U.L.O (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs), atau H.B.S (Hollands Binnenlands School). Di antara siswa yang mondok tersebut adalah Soekarno (kelak menjadi tokoh Nasionalis – Presiden pertama RI), S.M. Kartosoewiryo (kelak menjadi tokoh Islamis – Pemimpin DI / TII), Moesso (kelak menjadi tokoh Komunis / PKI), Sampoerno, Abikoesno dan Alimin. Mereka tidak hanya makan dan tidur di rumah Tjokroaminoto, tetapi juga berdiskusi baik dengan sesama teman maupun dengan Tjokroaminoto. Sehingga rumah Tjokroaminoto adalah ibarat kancah yang terus menerus menggembleng dan membangun ideologi kerakyatan, demokrasi, sosialisme, dan anti imperialisme. Dalam mendidik anak-anaknya maupun mengatur para pelajar yang indekos, Soeharsikin dan Tjokroaminoto sangat disiplin meskipun tetap akrab. Anak-anaknya diberi pendidikan dengan sebaik-baiknya. Tidak hanya pendidikan duniawi tetapi juga pendidikan agama sangat diperhatikannya seperti mendatangkan guru untuk mengajar membaca Al-Qur’an ke rumahnya. Sedangkan disiplin yang diterapkan pada pelajar adalah seperti yang digambarkan Soekarno : ”Bu Tjokro sendiri yang mengumpulkan uang makan kami setiap minggu. Dia membuat peraturan seperti makan malam jam sembilan dan yang terlambat tidak akan dapat makan, anak sekolah sudah harus ada di kamarnya jam 10 malam, anak sekolah harus bangun jam 4 pagi untuk belajar, dan main-main dengan anak gadis dilarang..” 7 Pada usia 35 tahun, Tjokroaminoto mencapai puncak karirnya sebagai pemimpin Sarekat Islam selama beberapa periode. Tetapi semua gerak langkahnya tidak akan berhasil, jika tidak mendapat dukungan dari istri tercintanya. Dengan ketaatan seorang istri pejuang yang juga ikut membanting tulang mencari nafkah dengan tiada rasa jerih payah. Hidup sang istri yang didorong oleh hati ikhlas dan jujur itu, akhirnya merupakan faktor yang terpenting pula, sehingga Tjokroaminoto menjadi manusia besar di Indonesia yang amat disegani oleh kawan maupun lawannya. Tetapi tidaklah lama Raden Ayu Soeharsikin dapat menyumbangkan darma baktinya kepada cita-cita suaminya, pada tahun 1921, beliau akhirya berpulang ke Rahmatullah meninggalkan suami dan kelima anaknya. Kematian beliau disebabkan sakit tipus dan sakit perut. Hal ini bermula dari anak bungsu beliau, Soejoet Tjokroaminoto, terkena tipus. Soeharsikin yang menjaga anaknya selama berbulan-bulan malah tertular penyakit anaknya tersebut dan akhirnya meninggal dunia. Almarhumah Soeharsikin kemudian dimakamkan di Botoputih, Surabaya.8 Keluarga Tjokroaminoto amat terpukul dengan kepergian beliau. Mereka larut dalam kesedihan yang mendalam. Terutama bagi Tjokroaminoto peristiwa ini merupakan pukulan yang amat berat. Ia tidak hanya kehilangan sosok seorang istri, tetapi juga kehilangan rekan seperjuangannya yang paling mengerti dirinya. Ketika semua orang berpaling dari dirinya, Soeharsikinlah satu-satunya orang yang masih setia.

Demikianlah kedukaan itu berlangsung beberapa lamanya. Namun betapapun kedukaan itu melanda dirinya, Tjokroaminoto tetap pada prinsip yang dipegangnya, berjuang untuk pembebasan bangsanya dari belenggu penjajahan. Untuk itu ia tidak pernah berhenti sampai pada akhir hayatnya.
14416/4 <42> Kyai Kasan Anom - III / Kyai R. Usman Haji [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
14517/4 <40> KH Asy'ari [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
14618/4 <41> Kyai Ngabdul Mustopo [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
14719/4 <41> Kyai Ahmad Ramli [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
14820/4 <41> Nyai H. Ali [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
14921/4 <41> Nyai Aminah [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
15022/4 <41> Kyai Muntahar [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
15123/4 <41> Kyai Muhammad Bajuri [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
15224/4 <41> Nyai Muhammad Jaelani [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
15325/4 <42> R. A. Cokro Prawira (Gep. Wedana Malang) [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
15426/4 <42> R. Muhammad Ismail (Tegalsari) [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
15527/4 <42> R. A. Adiwasita (Gep. Beheerder Bandhuis Solo) [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
15628/4 <42> R. Ahmad Amin Adikusumo (Kepala Desa Tegalsari) [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
15729/4 <42> R. Aljunani Adiseputra (Tegalsari) [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
15830/4 <43+?> Nyai Wongsodiharjo (Tegalsari) [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
15931/4 <43+?> Nyai H. Mansur (Arjosari, Jetis) [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
16032/4 <43+?> Nyai Harjomustopo (Naib Babadan) [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
16133/4 <43+?> Nyai 'Abdul Mukti (Naib Jetis) [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
16234/4 <43+?> Kyai 'Abdul Kasim (Naib Siman) [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
16335/4 <43+?> Kyai Muhammad 'Umar (Peg. Japen Jetis) [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
16436/4 <43+?> Nyai Murtosiyah (Siman) [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
16537/4 <43+?> Nyai Umi Sarpiyatin [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
16638/4 <44> Nyai H. Ilyas (Paron, Ngawi) [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
16739/4 <44> Kyai Muhammad Tarhim [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
16840/4 <44> Kyai Imam Hidayat [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
16941/4 <44> Kyai Muhammad Akrim Kasan Ngulomo [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
17042/4 <44> Nyai Suparmi [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
17143/4 <44> Kyai Syamsul 'Arif [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
17244/4 <44> Kyai Muhammad Rojilin [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
17345/4 <44> Ψ Lilik [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
17446/4 <44> Kyai Imam Sujani [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
17547/4 <45> Kyai Muhammad Sadeli Martodarsono [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
17648/4 <45> Kyai Muhammad Pajar [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
17749/4 <45> Nyai H. Mansur [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
17850/4 <45> Kyai Ahmadi [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
17951/4 <45> Nyai Tamsiratun / Nyai Martodiharjo [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
18052/4 <45> Nyai Ismiyatun / Nyai Harjotanoyo [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
18153/4 <45> Kyai Imam Mukayat (Naib Jetis) [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
18254/4 <84> RA. Atmodipuro / RA. Mangunpuro [Karjoredjo]
18355/4 <84> RA. Anompuro / RA. Pudjosumanti [Karjoredjo]
18456/4 <84> RA. Kromoredjo / Lurah Gandu Kepuh [Karjoredjo]
18557/4 <84> RA. Soetidjah Turen / R.Ng. Tirto Soebroto  [Karjoredjo] 18658/4 <84> RA. Kartodihardjo / Sarangan Kebonsari [Karjoredjo]
18759/4 <84> RA. Prawirodisastro  / Lurah Gandu Kepuh [Karjoredjo]
18860/4 <84> Ny. R. Hardjo Soemarto [R. Karjoredjo] 18961/4 <84> RA. Djojodihardjo [R. Karjoredjo]
19062/4 <84> R. Sartrodihardjo [R. Karjoredjo]

5

1911/5 <133+15> Oetarjo Anwar Tjokroaminoto [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 6 = Udek-udek dari Pancer Kyai Ageng Kasan besarai - Tegalsari, Ponorogo; Atau putera ke 1 dari 5 bersaudara R Mas Haji Oemar Said Tjokroaminoto + R Ayu Soeharsikin, binti Raden Mas Mangoensomo ( Trah Panembahan Senopati dan Ki Ageng Mangir di Madiun.)
lahir: 1871
1922/5 <133+15> Harsono Tjokroaminoto [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 6 = Udek-udek dari Pancer Kyai Ageng Kasan Besarai - Tegalsari, Ponorogo; Atau putera ke 2 dari 5 bersaudara R Mas Haji Oemar Said Tjokroaminoto + R Ayu Soeharsikin, binti Raden Mas Mangoensomo ( Trah Panembahan Senopati dan Ki Ageng Mangir di Madiun.)
lahir: 1872
1933/5 <133+15> Islamiyah Tjokroaminoto [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 6 = Udek-udek dari Pancer Kyai Ageng Kasan Besarai - Tegalsari, Ponorogo; Atau putera ke 3 dari 5 bersaudara R Mas Haji Oemar Said Tjokroaminoto + R Ayu Soeharsikin, binti Raden Mas Mangoensomo ( Trah Panembahan Senopati dan Ki Ageng Mangir di Madiun.)
lahir: 1873
1944/5 <133+15> Sujud Ahmad Tjokroaminoto [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 6 = Udek-udek dari Pancer Kyai Ageng Kasan Besarai - Tegalsari, Ponorogo; Atau putera ke 4 dari 5 bersaudara R Mas Haji Oemar Said Tjokroaminoto + R Ayu Soeharsikin, binti Raden Mas Mangoensomo ( Trah Panembahan Senopati dan Ki Ageng Mangir di Madiun.)
lahir: 1874
1955/5 <133+15> Siti Oetari Tjokroaminoto [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
lahir: Level 6 = Udek-udek dari Pancer Kyai Ageng Kasan Besarai - Tegalsari, Ponorogo; Atau putera ke 5 dari 5 bersaudara R Mas Haji Oemar Said Tjokroaminoto + R Ayu Soeharsikin
lahir: 1905
perkawinan: <17> Sigit Bachroensalam [Bachroensalam]
perkawinan: <18> Soekarno / Koesno Sosrodihardjo [Hamengku Buwono II] b. 6 Juni 1901 d. 21 Juni 1970, Surabaya
wafat: 1981
1966/5 <144+?> Ky. Setiatmo (Tegalsari) [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
1977/5 <144+?> R. Setyono (Ponorogo) [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
1988/5 <144+?> R. Setyajit (Jagan, Ponorogo) [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
1999/5 <144+?> R. Ngt. Setyadi / Nyai Saryadi (Ponorogo) [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
20010/5 <144+?> R. Ngt, Setyatmini (Surakarta) [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
20111/5 <144+?> R. Setyoso (Ponorogo) [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
20212/5 <144+?> R. Ngt. Setyatminah / Nyai Adisuryo (Bandung) [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
20313/5 <144+?> R. Setipramujo (Babadan) [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
20414/5 <144+?> R. Ngt. Setyatmilah / Nyai Muhammad Amin [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
20515/5 <144+?> R. Ngt. Setyatmirah / Nyai Sayuti (Tegalsari) [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
20616/5 <185+16> 2. MB.Adiwinoto [N.Rg Tirto Soebroto]
20717/5 <188> 2.a. Ra. Sripartidjah (Garwa Sepuh MB Adiwinoto) [R. Hardjo Soemarto] 20818/5 <188> Ra. Kisbandijah [R. Hardjo Soemarto]
20919/5 <188> Ra. Istilah [R. Hardjo Soemarto]
21020/5 <188> R. Soepangat Dirdjosumanto [R. Hardjo Soemarto]
21121/5 <188> Ra. Wosmirah [R. Hardjo Soemarto]
21222/5 <188> R. Soepawan [R. Hardjo Soemarto]
21323/5 <188> 2.b. RA. Soeparatoen [R. Hardjo Soemarto] 21424/5 <185+16> 1. Ny. Hardjo Soediro [N.Rg Tirto Soebroto]
21525/5 <185+16> 3. R. Soetedjo [N.Rg Tirto Soebroto]
21626/5 <185+16> 8. Ra. Soetirin [N.Rg Tirto Soebroto]
21727/5 <185+16> 10. Ra. Soelasikin [N.Rg Tirto Soebroto]

6

2181/6 <195+17> Harjono Sigit Bachroensalam [Bachroensalam]
lahir: 21 September 1939
perkawinan: <19> Koesthini [?]
2192/6 <196> Ny. Setyo W. (Keprabon Dalem Tegalsari) [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
2203/6 <197> DR. Setya Widagdo,SH., MH. [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo]
2214/6 <206+213!> 2.b.2. Hj. Ra. Sri Soeryati Soeryati (Soeryati) [MB Adiwinoto]
2225/6 <206+213!> 2.b.3. Hj. Ra. Sri Soetyaningsih Ningsih (Ningsih) [MB Adiwinoto]
2236/6 <206+213!> 2.b.4. Hj. Ra. Sri Adiwarni Adiwarni (Adiwarni) [MB Adiwinoto]
2247/6 <213+206!> 2.b.5. Ir. H. R. Iskandar Zulkanain [MB Adiwinoto]
2258/6 <213+206!> 2.b.6. Kol Zi Purn H. R. Soelaman Zulakarnain Zulakarnain (Zulakarnain) [MB Adiwinoto]
2269/6 <213+206!> 2.b.7. Hj. Ra. Sri Adiarti ? (Adiarti) [MB Adiwinoto]
22710/6 <206+207!> 2.a.1. Sri Widayati [MB Adiwinoto]
22811/6 <206+207!> 2.a.2. Hj. Ra. Sri Adisasi [MB Adiwinoto]
22912/6 <213> 2.b. Hj. Ra. Srimultasih [MB Adiwinoto]

7

2341/7 <218+19> w Maia Estianty [Bachroensalam]
lahir: 27 Januari 1976, Surabaya
perkawinan: <20> w Dhani Ahmad Prasetyo [Sastraatmadja] b. 26 Mei 1972
perkawinan: <21> Irwan D. Mussry [Mussry] b. 15 November 1962
2302/7 <218+19> Hendy Sutanto [Bachroensalam]
2313/7 <218+19> Winny Sulistianti [Bachroensalam]
2324/7 <218+19> Pingky Evianti [Bachroensalam]
2335/7 <218+19> Astri Meriyanti [Bachroensalam]
2356/7 <218+19> Syntia Livianti [Bachroensalam]
2367/7 <226> 2.b.7.1. Hj. Ir. Ra. Hesti Nugrahani [MB Adiwinoto]
2378/7 <226> 2.b.7.2. R. Unggul Prasetyo (Almarhum) [MB Adiwinoto]
2389/7 <225> 2.b.6..1. Airlangga Bharata Aji, ST, MM [Kol Zi Purn H. R. Soelaman Zulakarnain]
23910/7 <225> 2.b.6.2. Dyah Brawijaya Putri [Kol Zi Purn H. R. Soelaman Zulakarnain]
24011/7 <225> 2.b.6.3.Dyah Ratu Sriwijaya [Kol Zi Purn H. R. Soelaman Zulakarnain]
24112/7 <224> 2.b.5.1. Iswahyuni [Ir. H. R. Iskandar Zulakanain]
24213/7 <224> 2.b.5.2. Fajar Bahtiar [Ir. H. R. Iskandar Zulakanain]
24314/7 <224> 2.b.5.3. Dyah Adi Pertiwi [Ir. H. R. Iskandar Zulakanain]
24415/7 <223> 2.b.4.1. Ekowati Agustyaningsing [?]
24516/7 <223> 2.b.4.2. H. Yudo Wicaksono [Hj. Ra. Sri Adiwarni]
24617/7 <223> 2.b.4.3. Yudo Irianto [Hj. Ra. Sri Adiwarni]
24718/7 <223> 2.b.4.4. Gunawan Yuwono [Hj. Ra. Sri Adiwarni]
24819/7 <223> 2.b.4.5. Dwi Putri Yuliastuti [Hj. Ra. Sri Adiwarni]
24920/7 <223> 2.b.4.6. Wahyu Budi Utomo [Hj. Ra. Sri Adiwarni]
25021/7 <223> 2.b.4.7. Cahaya Hadi Wibawo [Hj. Ra. Sri Adiwarni]
25122/7 <222> 2.b.3.1. Dra. Sri Sunarwiyati [Hj. Ra. Sri Soetyaningsih]
25223/7 <222> 2.b.3.2. Arief Setiarso [Hj. Ra. Sri Soetyaningsih]
25324/7 <222> 2.b.3.3. Sri Sunar Wibawati [Hj. Ra. Sri Soetyaningsih]
25425/7 <222> 2.b.3.4. Puguh Setyono [Hj. Ra. Sri Soetyaningsih]
25526/7 <222> 2.b.3.5. Sigit Setyawan [Hj. Ra. Sri Soetyaningsih]
25627/7 <222> 2.b.3.6. Singgih Setyohadi [Hj. Ra. Sri Soetyaningsih]
25728/7 <222> 2.b.3.7. Dyah Sri Sulistyo Warni [Hj. Ra. Sri Soetyaningsih]
25829/7 <222> 2.b.3.8. Sri Suciati [Hj. Ra. Sri Soetyaningsih]
25930/7 <222> 2.b.3.9. Dra. Sri Ratnaningsih [Hj. Ra. Sri Soetyaningsih]
26031/7 <221> 2.b.2.1. Pramudya Syafick Nefianta, ST [Hj. Ra. Sri Soeryati]
26132/7 <221> 2.b.2.2. Sri Nugrahani, M.MPd, [Hj. Ra. Sri Soeryati]
26233/7 <229> 2.b.1.1. Hj. Nunuk Anggarwati [H. R.Soetoyo]
26334/7 <229> 2.b.1.2. R. H. Soehargono [H. R.Soetoyo]
26435/7 <229> 2.b.1.3. R. Agus Sumardjono [H. R.Soetoyo]
26536/7 <229> .2.b.1.4. R. Probo Sadewo [H. R.Soetoyo]
CORETAN PENA PAK DE PROBO

Malam semakin larut. Kurebahkan badanku menghilangkan rasa capek ku. Mata memandang langit2 kamar tak mau ku ajak tidur. Sayup aku dengar lagu kenangan dari radio usang satu satunya milikku. Lagu kenangan mengingatkanku pada seseorang. Bulan Agustua....yaaa, bulan Agustus. Aku latihan musik sama kamu. Aku pegang bas gitar kamu pegang gitar melodi. Memang kita sama sama seorang pemusik. Sering aku sama kamu latihan musik.

Beberapa kali aku dan kamu tampil di panggung, rambutmu panjang ala penyanyi Edi Silitonga dan rambutku ala mick jeger. Diatas panggung Aku dan kamu berupaya memuaskan para penonton. Aku sering main ke kantormu melihat kamu mengerjakan pekerjaanmu. Waktu itu kamu staf Pengurus KUD Wagir bagian Pembukuan. Kalau aku ke kantormu aku kau ajak ke warung kopi depan kantormu. Waktu itu kamu dan aku masih muda dan sama sama masih Jomblo. Ya...memang ada tiga cewek karyawan KUD Wagir sepertimu sama jomblonya yang kamu kenal sama aku sebagai temen biasa. Aku lupa nama nama cewek itu. Cewek pertama kulitnya putih, cewek kedua rambut lurus kulitnya item manis, cewek ke tiga rambut kriting kulitnya item. Aku sering kamu ajak bergabung sama ketiga cewek itu sewaktu jam istirahat untuk ngobrol dan sendaugurau bersama. Aku agek minder dengan statusku masih pengangguran belum dapat pekerjaan. Aku ingat waktu itu bang subur sering kekantor KUD mengantar pak Sugriwo Manager KUD. Bang Subur juga sering bergabung ikut ngobrol bersama. Pernah di suatu hari minggu bang Subur ngajak main ke rumahnya salah satu cewek karyawan KUD yang rumah orang tuanya di Donomulyo

Sebelum berangkat janjian kumpul di kantor KUD pagi jam tujuh utuk berangkat sama sama ke alamat yg di tuju. Tiba di kantor KUD kita bertiga sudah di tunggu ke tiga cewek itu. Bang Subur nggonceng cewek putih cantik, kamu nggonceng cewek yang item manis, aku nggonceng cewek item kriting mirip cewek irian. Dalam hati aku menggerutu " sialan "! Aku kamu kasih anak irian. He he he .... mungkin aku sebagai saudara tua harus mengalah. Sebetulnya sih aku pingin nggonceng cewek itu. Tapi kedahuluan kamu. Berangkatlah Bang Subur, aku dan kamu ke Donomulyo rumah temen kantormu. Aku Bang Subur dan kamu bermalam di rumah itu. Kita bersama Penuh canda ria. Kenangan itu masih membekas dalam hatiku. Kamu kini tinggal batu nisan dan tulisan " Edi Suryanto". Ber istirahatlah dengan tenang adik ku ". Walau kamu sudah tiada. Tapi kenangan itu tetap ada. Do'ku selalu mengiringimu.

Anakku…

Memang ayah tak mengandungmu.. Tapi… darahnya mengalir di darahmu. Darinya kau warisi namanya, kedermawanan, dan kerendahan hati. Memang ayah tak melahirkanmu.. Tapi… suaranyalah yang pertama mengantarkanmu pada Allah ketika kau lahir. Memang ayah tak menyususimu.. Tapi… dari keringatnyalah setiap suapan yang menjadi air susumu. Memang ayah tak menjagamu setiap saat.. Tapi… taukah kau dalam do’anya tak pernah terlupa namamu disebutnya. Tangisan ayah mungkin tak pernah kau dengar… Karena, dia ingin terlihat kuat, agar kau tak ragu untuk berlindung di lengannya dan di dadanya ketika merasa tak aman.

Pelukan ayahmu.. mungkin tak sehangat dan seerat ibu… Karena cintanya, dia takut tak sanggup melepaskanmu… Ayahmu ingin, kau kuatkan semangat agar ketika kami tiada, kau sanggup menghadapi semua sendiri… Ibu hanya ingin kau tahu… Bahwa cinta ayah kepadamu sama besarnya seperti cinta ibu kepadamu… Anakku… Dari dirinya juga terdapat syurga bagimu Hormati dan sayangi ayahmu… Karena, ibu adalah tulang rusuknya.


Sesepuh kita ada dua orang yang mempunyai keahlian sebagai Sniper ( Penembak jitu ). Yaitu Alm.pak de Joko ( putra pertama ) mbah putri dan Alm. p lik Dugel / bp. Sutodjo ( putra ragil ) mbah putri.

Keduanya mempunyai ke ahlian menembak. Satu peluru satu sasaran.

Sewaktu bapak sutoyo dinas di situbondo dan bapak dugel sering main ke Situbondo Dengan beliau Saya sering di ajak berburu mencari burung dengan menggunakan senapan angin uk 5,5. Yang di buru sebangsa burung Meliwis.

Setiap berburu dengan saya banyak orang2 madura Situbondo berbondong2 mengikuti kita melihat p lik dugel menembakkan senjatanya. [29/1 18:29] Probo Sadewo: Semua orang yang mengikuti kita terheran heran. Karena setiap tembakan p lik dugel pasti mengenai sasaran.

Demikian juga kisah p de joko alm. Putra pertama mbah wagir.Seorang Sniper ( jago tembak ).

Tapi sayang menurut cerita mbah putri......

Sewaktu p de joko menembak burung di atas makam mbah angleng. Di makam wagir. Setelah menembak mati burung belibis. Burung belebis di bawa pulang. Tapi sayang sesampai di rumah p de joko sakit keras dan meninggal dunia. Apakah gara2 menembak burung belibis di atas makam mbah Engleng ? Allo hu walam


Ini ayahnda p de Probo. Namanya Raden Sutoyo. Kata mbah putri wagir karena waktu kecil beliu gemuk ganteng mengemaskan di panggil gento.

Setelah lulus dari sekolah Belanda ( HIS SHCOL ) beliu ( bp sutoyo ) di masukkan mbah mantri kakung menjadi pegawai pengairan di pakisaji malang. Dengan harapan nantinya bisa menhganti mbah kakung sebagai Mantri Pengairan. Setelah waktu berjalan mbah kakung di sarankan oleh temannya seorang tentara jepang. Agar putranya masuk menjadi tentara jepang. Dari saran teman mbah kakung. Di panggillah bp sutoyo menghadap eyang kakung. Eyang kakung minta kepada bp.sutoyo untuk meninggalkan pekerjaannya di pengairan untuk mendaftar sebagai tentara Peta ( tentara didikan tentara jepang ) Lulus pendidikan diberi pangkat Budanco ( Komandan Regu )

Dalam perang kemerdekaan bp sutoyo bergabung dengan pasukan Sabar Sutopo. Dengan jabatan komandan peleton dalam memimpin pasukan gerilya di daerah ngajum Malang

Keluarga besar kita bersyukur. Alhamdulillah cucu keturunan keluarga wagir dapat hidup ayem tentrem.

Banyak yang berhasil dalam usaha maupun bekerja. Bahkan ada yang menduduki posisi penting suatu jabatan.

Semua itu berkat leluhur kita.

Tidak terjadi begitu saja tapi semua itu berkat perjuangan mbah wagir kita.

Kita tidak boleh

melupakan Sejarah tentang keberhasilan  kehidupan kita.

Mbah putri wagir menceritakan

kisah perjalanan hidupnya kepada saya Sewaktu saya duduk di bangku SD.
Beliu bercerita tentang masa lalu : masa masa sulit jaman perang kemerdekaan

Kala itu Ketika Belanda memasuki Malang pada thn. 1947, wilayah sekitar kota malang sudah terbakar di beberapa titik hancur lebur.

Belanda melakukan serangan udara dan membombardir kota yang memang sudah dibuat hancur. Hal ini ditambah masuknya pasukan darat belanda yang juga menyerang tentara gerilya di Malang dan desa wagir.

Walau sempat terjadi perlawanan yang alot dari pasukan gerilya, namun akhirnya Belanda berhasil menguasai kota Malang termasuk desa wagir. Para pejuang serta masyarakat wagir mengungsi ke wilayah ngajum. untuk mencari wilayah yang aman. Dalam perjalanan ke ngajum ke pengusian berlari menyelamatkan diri dari serangan tentara belanda .Mbah mantri dan mbah no menggendong putra putrinya menuju tempat pengusian. Waktu itu putra putri mbah wagir dan mbah no masih kecil2.

Kecuali p de toyo bulik marsono p lik jarwo dan p lik sur melakukan perlawanan secara gerilya. Perlawanan dengan senjata maupun membantu tentara gerilya.

Di pengusian itulah mbah putri wagir dan mbah no bisa melindungi putra putrinya. Dengan memberikan makan yang cukup. Karena pada waktu ibu mbah no jadi kepala Dapur bagi pasukan gerilya. Sehingga sering mengirimb makanan pada mbah wagir beserts putra putrinya yang kala itu masih kecil2.

Sekarang putra putri beliu sudah mememberikan cucu dan cicit.

Siapa cucu dan cicit itu ?

Kita semua keluarga wagir adalah cucu dan cicit mbah wagir

Apa balasan kita kepada beliu mbah wagir dan mbah no atas perjuangan beliu sehingga kita bisa jadi begini ?

Mari kita aktifkan kembali Silahturohmi yang kuat demi terwujudnya keinginginan leluhur kita. 🙏🙏
26637/7 <229> 2.b.1.5. Hj. Rr. Nunik Anggraeni [H. R.Soetoyo]
26738/7 <229> 2.b.1.6. R. Budi Artono [H. R.Soetoyo]
26839/7 <229> 2.b.1.7. Drs. R. Tavip Doyo Sartono [H. R.Soetoyo]
DAPAT KIRIMAN PUSAKA JANTI...

Peristiwa ini, sulit aku lupakan. Habis sholat Maghrib saya di ajak ngobrol ayahanda, bapak Soetoyo. Biasa...menanyakan hal hal terkait dengan pelajaran di sekolah, hingga keadaan teman2ku di Jalan Pulau Galang no. 17 Malang. Rumah kami kebetulan paling pojok dekat sungai sukun, rumah menghadap ke utara. Sekitar tahun 1977 an saya masih SMP. Di sela sela kami asyik ngobrol dengan ayahanda, di kejutkan datangnya benda seperti api namun berwarna kebiruan, dari arah depan rumah menuju belakang rumah, istilah orang Jawa ada cemelorot barang aneh. Saya tanya ke ayahanda, benda apa itu ? Ayahanda menjelaskan itu kejadian alam biasa. Kemudian ayahanda menyuruh saya masuk, untuk belajar, menyiapkan buku buku serta perlengkapan sekolah lainya untuk kepentingan belajar esok harinya....

Ke esok kan harinya,ketika ayahanda membangunkan aku, untuk sholat subuh, saya di kejutkan ada keris di sebelah saya tidur. Setelah saya sholat subuh saya bawa keris ke ayahanda, menanyakan apa keris yg ada disebelah ketika bangun apa milik ayahanda ?

Beliau berbalik bertanya ke saya, darimana mendapatkan keris itu ? Saya jawab sudah ada di samping saya ketika bangun tidur ? Ayahanda heran...saya perhatikan perlakuan ayahanda terhadap keris yang saya temukan, ditempelkan keris itu di telinga ayahanda, beberapa menit kemudian ayahanda bilang...le...Iki pusoko Janti...lek opo ? Kowe sing ngrumat opo bapak sing ngrumat ?

Karena saya gak ngerti keris, saya serahkan sepenuhnya keris itu ke ayahanda...hingga ayahanda wafat saya tidak tahu lagi dimana keris pemberian itu...menurut Ayahanda itu ...PUSOKO JANTI.
26940/7 <229> 2.b.1.8. R. Kurniadi Sukswanto [H. R.Soetoyo]
27041/7 <229> 2.b.1.9. R. Djoko Prisdianto [H. R.Soetoyo]
27142/7 <229> 2.b.1.10. Rr. Rini Kusbiantari [H. R.Soetoyo]
27243/7 <229> 2.b.1.11. R. Agus Wahyu Subroto [H. R.Soetoyo]
Cerita cerita keluarga

Malam jum'at

Aku ingat suatu kisah mistri yang dialami mbah wagir putri.

Zaman jepang mbah kakung sudah meninggal dunia.
Mbah putri mencoba  jualan mendol di rumah depan ( ruangh tamu ).

Mbah putri cerita mendol bikinan mbah putri begitu laris. Satu hari bisa habis satu bakul

Setelah waktu berjalan lama. Mendol bikinan mbah putri semakin terkenal karena rasanyau yang enak

Suatu hari menjelang malam hari. Karena mbah putri kecapekan. Beliu tertidur pulas di samping putra putrinya.

Menjelang subuh mbah putri mau bangun tidak bisa karena tubuh mbah putri di ikat jadi satu dengan putra putrinya.

Karena tidak bisa bangun karena tubuhnya terikat. Mbah putri teriak minta tolong ke bp Sutoyo. Waktu itu bude sastro dan p de sutoyo sudah besar. Dan beliu tidur di kamar sendiri sendiri. Mendengar teriakan mbah putri . P de toyo mendatangi mbah putri dan melihat mbah putri terikat jadi satu dengan putra putrinya. P de toyo heran semalam tidak ada yg datang dan tidak ada suara apa2 tapi mbah mantri ada yang mengikat tubuhnya

Bp sutoyo merasakan ada suatu kejadian yang ganjil ada nuansa mistis di rumah mbah putri waktu itu.

Dari saran teman bp sutoyo. Di sarankan sowan kyai Tebu Ireng.

Singkat cerita. Setelah kyai tebu ireng mendatangi rumah mbah mantri. Konon cerita kyai tebu ireng melihat bangsa Jin berada di rumah mbah putri

Kyai tebu ireng berusaha secara baik2 agar Jin yang berada di rumah mbah mantri supaya keluar dari rumah itu. Jin menolak dan melawan beliu. Terjadilah pergulatanseru Jin dan kyai tebu ireng. Orang lain tidak bisa melihat jin. Tapi kyai tebu ireng bisa melihat Jin tsb. Sehingga orang2 di luar melihat kyai tebu ireng berkelahi sendiri

Alhamdulillah Jin dapat di kalahkan kyai tebu ireng dan di pindahkan ke tempat lain. Baru di ketahui yg mengikat mbah putri dan putra putrinya adalah jin yang di kalahkan kyai tebu ireng

Dengan kejadian itu mbah putri tidak mau berjualan mendol lagi meskipun sudah terkenal
27344/7 <228> Sri Widijastuti [Hj. Ra. Sri Adisasi]
27445/7 <228> Sri Pudyaningsih, BSC [Hj. Ra. Sri Adisasi]
27546/7 <228> Pudyorini, SE. MAP [Hj. Ra. Sri Adisasi]
27647/7 <228> Ibnoe Assidikki, S.Pd [Hj. Ra. Sri Adisasi]
27748/7 <228> Dra. Sri Pudyo Utami [Hj. Ra. Sri Adisasi]

8

2781/8 <234+20> w Ahmad Al Ghazali [Sastraatmadja]
lahir: 1 September 1997, Jakarta
2792/8 <234+20> w Ahmad El Jallaludin Rumi [Sastraatmadja]
lahir: 30 Mei 1999, Jakarta
2803/8 <234+20> w Abdul Qodir Jaelani [Sastraatmadja]
lahir: 23 Agustus 2000, Jakarta
2814/8 <238> 2.b.6.1.1. Atasya Aulia Nurhalimah [Airlangga Bharata Aji, ST, MM]
2825/8 <239> 2.b.6.2.1. Rihaab Ma'shumma Almushthafaawie [Dyah Brawijaya Putri]
2836/8 <239> 2.b.6.2.2. Fathimah Zahra Almushthafaawie [Dyah Brawijaya Putri]
2847/8 <240> 2.b.6.3.1. Shafa Destin Nur Rosni [Dyah Ratu Sriwijaya]
2858/8 <240> 2.b.6.3.2. Farrel Baktiadi Rachmat [Dyah Ratu Sriwijaya]
2869/8 <240> 2.b.6.3.3. Athalla Reswara Rachmat [Dyah Ratu Sriwijaya]
28710/8 <241> 2.b.5.1.1. Talita Salsabila Santoso [Iswahyuni]
28811/8 <243> 2.b.5.3.1. Faid Adinata [?]
28912/8 <243> 2.b.5.3.2. Fahmi Ammar Dzaki [Dyah Adi Pertiwi]
29013/8 <243> 2.b.5.3.3. Akhmad Hisyam Arrafif [Dyah Adi Pertiwi]
29114/8 <251> 2.b.3.1.1. Dhanang Hartanto [Sri Sunarwiyati]
29215/8 <252> 2.b.3.2.1. Anis Yuli Setyowati [Arief Setiarso]
29316/8 <252> 2.b.3.2.2. Mohammad Mey Dwi Nor Setyo [Arief Setiarso]
29417/8 <252> 2.b.3.2.3. Anin Dita Febriantri Nor Setyo [Arief Setiarso]
29518/8 <252> 2.b.3.2.4. Dipta Setyarama [Arief Setiarso]
29619/8 <253> 2.b.3.3.1. Sri Sunaringsih Ika Wardoyo [Sri Sunar Wibawati]
29720/8 <253> 2.b.3.3.2. Tri Hutami Wardoyo [Sri Sunar Wibawati]
29821/8 <255> 2.b.3.5.1. Setyo Rahmawan, S.Pt [Sigit Setyawan]
29922/8 <256> 2.b.3.6.1. Dhani Setyobudi, SKm [Singgih Setyohadi]
30023/8 <256> 2.b.3.6.2. Adhika Setyobhakti [Singgih Setyohadi]
30124/8 <256> 2.b.3.6.3. Devi Fauzia Saraswati [Singgih Setyohadi]
30225/8 <260> 2.b.2.1.1. Pramudya Bintang Wisudanya [?]
30326/8 <260> 2.b.2.1.2. Regita Putri Nevianti [Pramudya Syafick Nefianta, ST]
30427/8 <261> 2.b.2.2.1. Sintya Lestari [Sri Nugrahani, M.MPd]
30528/8 <261> 2.b.2.2.2. Candra Nugraha [Sri Nugrahani, M.MPd]
30629/8 <251> 2.b.3.1.2. Radhin Widhita SH [Dra. Sri Sunarwiyati]
30730/8 <251> 2.b.3.1.3. Lestarining Hariyanti , S.St [Dra. Sri Sunarwiyati]
30831/8 <259> 2.b.3.9.1. Rakai Pikatan [Dra. Sri Ratnaningsih]
30932/8 <259> 2.b.3.9..2. Rakryan Pramsomnya [Dra. Sri Ratnaningsih]
31033/8 <244> 2.b.4.1.1. Noviana Dian Prasetyaningrum P, SE [Ekowati Agustyaningsih]
31134/8 <244> 2.b.4.1.2. Dwi Puspitasari, SE [Hj. Ra. Sri Soetyaningsih]
31235/8 <244> 2.b.4.1.3. Chandra Bagus Triwibowo, Amd [Hj. Ra. Sri Soetyaningsih]
31336/8 <244> 2.b.4.1.4. Yaniar Bagus Wicaksono, S.st [Hj. Ra. Sri Soetyaningsih]
31437/8 <245> 2.b.4.2.1. EY Prawira Akbar [H. Yudo Wicaksono]
31538/8 <245> 2.b.4.2.2. Ilham Prakarasa Imey Greskyanti [H. Yudo Wicaksono]
31639/8 <245> 2.b.4.2.3. Rizal Alamsah [H. Yudo Wicaksono]
31740/8 <247> 2.b.4.4.1. Seila Kusumadani [Gunawan Yuwono]
31841/8 <247> 2.b.4.4.2. Rizki Maulana Irawan [Gunawan Yuwono]
31942/8 <248> 2.b.4.5.1. Putri Kartika Sari [Dwi Putri Yuliastuti]
32043/8 <248> 2.b.4.5.2. Ailangga Satrio Bimantoro [Dwi Putri Yuliastuti]
32144/8 <248> 2.b.4.5.3. Alica Ayu Kusuma Pratiwi [Dwi Putri Yuliastuti]
32245/8 <250> 2.b.4.7..1. M Wildan Amrullah [Cahaya Hadi Wibawo]
32346/8 <250> 2.b.4.7.2. Safira Rizki Fadilah [Cahaya Hadi Wibawo]
32447/8 <263> 2.b.1.2.1. Letda Mar drg Yaniar Riga Purwana [Kapt Zi Purn H. Soehargono SH]
32548/8 <263> 2.b.1.2.2. Mahardika Dewanta SH [Kapt Zi Purn H. Soehargono SH]
32649/8 <264> Sri Lestari Sestiningsih [R. Agus Soemardjono]
32750/8 <265> 2.b.1.4.1. Pradita Puspita Rimbala [R. Probo Sadewo]
32851/8 <265> 2.b.1.4.2. Pradiko Kris Anugerah [R. Probo Sadewo]
32952/8 <265> 2.b.1.4.3. Pradina Rismaurin [R. Probo Sadewo]
33053/8 <266> 2.b.1.5.1. Susilaningtyas Purbawati , S.Ak [Hj. Rr. Nunik Anggraeni]
33154/8 <266> 2.b.1.5.2. Yulia Puspita [Hj. Rr. Nunik Anggraeni]
33255/8 <266> 2.b.1.5.3. Trimei Lina Lukitasari [Hj. Rr. Nunik Anggraeni]
33356/8 <267> 2.b.1.6.1. Ande Pebrianto [R. Budi Artono]
33457/8 <267> 2.b.1.6.2. Yaniar Margo Dwi Purwanto [R. Budi Artono]
33558/8 <267> 2.b.1.6.3. Sony Prabowo [R. Budi Artono]
33659/8 <268> Ra. Dipa Herfita Tavip Pery Sri Setyowati Rezanu Saputri Dewi, ST [Drs. H R. Tavip Doyo Sartono]
33760/8 <268> Ra. Denanda Mahayu Hayuning Yuli Astuti Tavip Pany, STr. Gz [Drs. H R. Tavip Doyo Sartono]
33861/8 <271> 2.b.1.10.1. Anggrian Yusuf Iswahyudi [Rr. Rini Kusbiantari]
33962/8 <271> 2.b.1.10.1.2. Deby Rizky Rosandi [Rr. Rini Kusbiantari]
34063/8 <271> 2.b.1.10.1.3. Bagus Renando Putro [Rr. Rini Kusbiantari]
34164/8 <271> 2.b.1.10.1.4. Rizka Dini Larasati [Rr. Rini Kusbiantari]
34265/8 <271> 2.b.1.10.1.5. Dinda Anggun Sobana [Rr. Rini Kusbiantari]
34366/8 <272> 2.b.1.11.1. Affandi Wardoyo Subroto [R. Agus Wahyu Subroto]
34467/8 <272> 2.b.1.11.2. Adwi Septiaji Wardoyo [R. Agus Wahyu Subroto]
34568/8 <272> 2.b.1.11.3. Andri Siswo Prasetyo Subroto [R. Agus Wahyu Subroto]
34669/8 <236+?> 2.b.7.1.1. Kartiko Anugrahutomo B.a. (Hons) [MB Adiwinoto]
34770/8 <236+?> 2.b.7.1.2. Tiara Shabrina Widyahutami B.a. (Hons) [MB Adiwinoto]
34871/8 <254> 2.b.3.4.1. Kenzo Diskarilang Pratama [Puguh Setyono]
34972/8 <262> 2.b.1.1.1. Hj. Kartikah Dyah Anggraeni, SH, M.hum [Hj. Ra. Nunuk Anggarwati]
35073/8 <262> 2.b.1.1.2. Hj. Aisyah Shinta  Dyah Anggardini, S.Psi [Hj. Ra. Nunuk Anggarwati]
35174/8 <262> 2.b.1.1.3. Letkol Infantri Adityo Nugroho [Hj. Ra. Nunuk Anggarwati]
Tampilan
Peralatan pribadi