2.b. Hj. Ra. Srimultasih - Keturunan (Inventaris)

Dari Rodovid ID

Orang:1599082
Langsung ke: panduan arah, cari
Generation of a large tree takes a lot of resources of our web server. Anonymous users can only see 7 generations of ancestors and 7 - of descendants on the full tree to decrease server loading by search engines. If you wish to see a full tree without registration, add text ?showfulltree=yes directly to the end of URL of this page. Please, don't use direct link to a full tree anywhere else.
11/1 <?> 2.b. Hj. Ra. Srimultasih [MB Adiwinoto]

2

21/2 <1> 2.b.1.1. Hj. Nunuk Anggarwati [H. R.Soetoyo]
32/2 <1> 2.b.1.2. R. H. Soehargono [H. R.Soetoyo]
43/2 <1> 2.b.1.3. R. Agus Sumardjono [H. R.Soetoyo]
54/2 <1> .2.b.1.4. R. Probo Sadewo [H. R.Soetoyo]
CORETAN PENA PAK DE PROBO

Malam semakin larut. Kurebahkan badanku menghilangkan rasa capek ku. Mata memandang langit2 kamar tak mau ku ajak tidur. Sayup aku dengar lagu kenangan dari radio usang satu satunya milikku. Lagu kenangan mengingatkanku pada seseorang. Bulan Agustua....yaaa, bulan Agustus. Aku latihan musik sama kamu. Aku pegang bas gitar kamu pegang gitar melodi. Memang kita sama sama seorang pemusik. Sering aku sama kamu latihan musik.

Beberapa kali aku dan kamu tampil di panggung, rambutmu panjang ala penyanyi Edi Silitonga dan rambutku ala mick jeger. Diatas panggung Aku dan kamu berupaya memuaskan para penonton. Aku sering main ke kantormu melihat kamu mengerjakan pekerjaanmu. Waktu itu kamu staf Pengurus KUD Wagir bagian Pembukuan. Kalau aku ke kantormu aku kau ajak ke warung kopi depan kantormu. Waktu itu kamu dan aku masih muda dan sama sama masih Jomblo. Ya...memang ada tiga cewek karyawan KUD Wagir sepertimu sama jomblonya yang kamu kenal sama aku sebagai temen biasa. Aku lupa nama nama cewek itu. Cewek pertama kulitnya putih, cewek kedua rambut lurus kulitnya item manis, cewek ke tiga rambut kriting kulitnya item. Aku sering kamu ajak bergabung sama ketiga cewek itu sewaktu jam istirahat untuk ngobrol dan sendaugurau bersama. Aku agek minder dengan statusku masih pengangguran belum dapat pekerjaan. Aku ingat waktu itu bang subur sering kekantor KUD mengantar pak Sugriwo Manager KUD. Bang Subur juga sering bergabung ikut ngobrol bersama. Pernah di suatu hari minggu bang Subur ngajak main ke rumahnya salah satu cewek karyawan KUD yang rumah orang tuanya di Donomulyo

Sebelum berangkat janjian kumpul di kantor KUD pagi jam tujuh utuk berangkat sama sama ke alamat yg di tuju. Tiba di kantor KUD kita bertiga sudah di tunggu ke tiga cewek itu. Bang Subur nggonceng cewek putih cantik, kamu nggonceng cewek yang item manis, aku nggonceng cewek item kriting mirip cewek irian. Dalam hati aku menggerutu " sialan "! Aku kamu kasih anak irian. He he he .... mungkin aku sebagai saudara tua harus mengalah. Sebetulnya sih aku pingin nggonceng cewek itu. Tapi kedahuluan kamu. Berangkatlah Bang Subur, aku dan kamu ke Donomulyo rumah temen kantormu. Aku Bang Subur dan kamu bermalam di rumah itu. Kita bersama Penuh canda ria. Kenangan itu masih membekas dalam hatiku. Kamu kini tinggal batu nisan dan tulisan " Edi Suryanto". Ber istirahatlah dengan tenang adik ku ". Walau kamu sudah tiada. Tapi kenangan itu tetap ada. Do'ku selalu mengiringimu.

Anakku…

Memang ayah tak mengandungmu.. Tapi… darahnya mengalir di darahmu. Darinya kau warisi namanya, kedermawanan, dan kerendahan hati. Memang ayah tak melahirkanmu.. Tapi… suaranyalah yang pertama mengantarkanmu pada Allah ketika kau lahir. Memang ayah tak menyususimu.. Tapi… dari keringatnyalah setiap suapan yang menjadi air susumu. Memang ayah tak menjagamu setiap saat.. Tapi… taukah kau dalam do’anya tak pernah terlupa namamu disebutnya. Tangisan ayah mungkin tak pernah kau dengar… Karena, dia ingin terlihat kuat, agar kau tak ragu untuk berlindung di lengannya dan di dadanya ketika merasa tak aman.

Pelukan ayahmu.. mungkin tak sehangat dan seerat ibu… Karena cintanya, dia takut tak sanggup melepaskanmu… Ayahmu ingin, kau kuatkan semangat agar ketika kami tiada, kau sanggup menghadapi semua sendiri… Ibu hanya ingin kau tahu… Bahwa cinta ayah kepadamu sama besarnya seperti cinta ibu kepadamu… Anakku… Dari dirinya juga terdapat syurga bagimu Hormati dan sayangi ayahmu… Karena, ibu adalah tulang rusuknya.


Sesepuh kita ada dua orang yang mempunyai keahlian sebagai Sniper ( Penembak jitu ). Yaitu Alm.pak de Joko ( putra pertama ) mbah putri dan Alm. p lik Dugel / bp. Sutodjo ( putra ragil ) mbah putri.

Keduanya mempunyai ke ahlian menembak. Satu peluru satu sasaran.

Sewaktu bapak sutoyo dinas di situbondo dan bapak dugel sering main ke Situbondo Dengan beliau Saya sering di ajak berburu mencari burung dengan menggunakan senapan angin uk 5,5. Yang di buru sebangsa burung Meliwis.

Setiap berburu dengan saya banyak orang2 madura Situbondo berbondong2 mengikuti kita melihat p lik dugel menembakkan senjatanya. [29/1 18:29] Probo Sadewo: Semua orang yang mengikuti kita terheran heran. Karena setiap tembakan p lik dugel pasti mengenai sasaran.

Demikian juga kisah p de joko alm. Putra pertama mbah wagir.Seorang Sniper ( jago tembak ).

Tapi sayang menurut cerita mbah putri......

Sewaktu p de joko menembak burung di atas makam mbah angleng. Di makam wagir. Setelah menembak mati burung belibis. Burung belebis di bawa pulang. Tapi sayang sesampai di rumah p de joko sakit keras dan meninggal dunia. Apakah gara2 menembak burung belibis di atas makam mbah Engleng ? Allo hu walam


Ini ayahnda p de Probo. Namanya Raden Sutoyo. Kata mbah putri wagir karena waktu kecil beliu gemuk ganteng mengemaskan di panggil gento.

Setelah lulus dari sekolah Belanda ( HIS SHCOL ) beliu ( bp sutoyo ) di masukkan mbah mantri kakung menjadi pegawai pengairan di pakisaji malang. Dengan harapan nantinya bisa menhganti mbah kakung sebagai Mantri Pengairan. Setelah waktu berjalan mbah kakung di sarankan oleh temannya seorang tentara jepang. Agar putranya masuk menjadi tentara jepang. Dari saran teman mbah kakung. Di panggillah bp sutoyo menghadap eyang kakung. Eyang kakung minta kepada bp.sutoyo untuk meninggalkan pekerjaannya di pengairan untuk mendaftar sebagai tentara Peta ( tentara didikan tentara jepang ) Lulus pendidikan diberi pangkat Budanco ( Komandan Regu )

Dalam perang kemerdekaan bp sutoyo bergabung dengan pasukan Sabar Sutopo. Dengan jabatan komandan peleton dalam memimpin pasukan gerilya di daerah ngajum Malang

Keluarga besar kita bersyukur. Alhamdulillah cucu keturunan keluarga wagir dapat hidup ayem tentrem.

Banyak yang berhasil dalam usaha maupun bekerja. Bahkan ada yang menduduki posisi penting suatu jabatan.

Semua itu berkat leluhur kita.

Tidak terjadi begitu saja tapi semua itu berkat perjuangan mbah wagir kita.

Kita tidak boleh

melupakan Sejarah tentang keberhasilan  kehidupan kita.

Mbah putri wagir menceritakan

kisah perjalanan hidupnya kepada saya Sewaktu saya duduk di bangku SD.
Beliu bercerita tentang masa lalu : masa masa sulit jaman perang kemerdekaan

Kala itu Ketika Belanda memasuki Malang pada thn. 1947, wilayah sekitar kota malang sudah terbakar di beberapa titik hancur lebur.

Belanda melakukan serangan udara dan membombardir kota yang memang sudah dibuat hancur. Hal ini ditambah masuknya pasukan darat belanda yang juga menyerang tentara gerilya di Malang dan desa wagir.

Walau sempat terjadi perlawanan yang alot dari pasukan gerilya, namun akhirnya Belanda berhasil menguasai kota Malang termasuk desa wagir. Para pejuang serta masyarakat wagir mengungsi ke wilayah ngajum. untuk mencari wilayah yang aman. Dalam perjalanan ke ngajum ke pengusian berlari menyelamatkan diri dari serangan tentara belanda .Mbah mantri dan mbah no menggendong putra putrinya menuju tempat pengusian. Waktu itu putra putri mbah wagir dan mbah no masih kecil2.

Kecuali p de toyo bulik marsono p lik jarwo dan p lik sur melakukan perlawanan secara gerilya. Perlawanan dengan senjata maupun membantu tentara gerilya.

Di pengusian itulah mbah putri wagir dan mbah no bisa melindungi putra putrinya. Dengan memberikan makan yang cukup. Karena pada waktu ibu mbah no jadi kepala Dapur bagi pasukan gerilya. Sehingga sering mengirimb makanan pada mbah wagir beserts putra putrinya yang kala itu masih kecil2.

Sekarang putra putri beliu sudah mememberikan cucu dan cicit.

Siapa cucu dan cicit itu ?

Kita semua keluarga wagir adalah cucu dan cicit mbah wagir

Apa balasan kita kepada beliu mbah wagir dan mbah no atas perjuangan beliu sehingga kita bisa jadi begini ?

Mari kita aktifkan kembali Silahturohmi yang kuat demi terwujudnya keinginginan leluhur kita. 🙏🙏
65/2 <1> 2.b.1.5. Hj. Rr. Nunik Anggraeni [H. R.Soetoyo]
76/2 <1> 2.b.1.6. R. Budi Artono [H. R.Soetoyo]
87/2 <1> 2.b.1.7. Drs. R. Tavip Doyo Sartono [H. R.Soetoyo]
DAPAT KIRIMAN PUSAKA JANTI...

Peristiwa ini, sulit aku lupakan. Habis sholat Maghrib saya di ajak ngobrol ayahanda, bapak Soetoyo. Biasa...menanyakan hal hal terkait dengan pelajaran di sekolah, hingga keadaan teman2ku di Jalan Pulau Galang no. 17 Malang. Rumah kami kebetulan paling pojok dekat sungai sukun, rumah menghadap ke utara. Sekitar tahun 1977 an saya masih SMP. Di sela sela kami asyik ngobrol dengan ayahanda, di kejutkan datangnya benda seperti api namun berwarna kebiruan, dari arah depan rumah menuju belakang rumah, istilah orang Jawa ada cemelorot barang aneh. Saya tanya ke ayahanda, benda apa itu ? Ayahanda menjelaskan itu kejadian alam biasa. Kemudian ayahanda menyuruh saya masuk, untuk belajar, menyiapkan buku buku serta perlengkapan sekolah lainya untuk kepentingan belajar esok harinya....

Ke esok kan harinya,ketika ayahanda membangunkan aku, untuk sholat subuh, saya di kejutkan ada keris di sebelah saya tidur. Setelah saya sholat subuh saya bawa keris ke ayahanda, menanyakan apa keris yg ada disebelah ketika bangun apa milik ayahanda ?

Beliau berbalik bertanya ke saya, darimana mendapatkan keris itu ? Saya jawab sudah ada di samping saya ketika bangun tidur ? Ayahanda heran...saya perhatikan perlakuan ayahanda terhadap keris yang saya temukan, ditempelkan keris itu di telinga ayahanda, beberapa menit kemudian ayahanda bilang...le...Iki pusoko Janti...lek opo ? Kowe sing ngrumat opo bapak sing ngrumat ?

Karena saya gak ngerti keris, saya serahkan sepenuhnya keris itu ke ayahanda...hingga ayahanda wafat saya tidak tahu lagi dimana keris pemberian itu...menurut Ayahanda itu ...PUSOKO JANTI.
98/2 <1> 2.b.1.8. R. Kurniadi Sukswanto [H. R.Soetoyo]
109/2 <1> 2.b.1.9. R. Djoko Prisdianto [H. R.Soetoyo]
1110/2 <1> 2.b.1.10. Rr. Rini Kusbiantari [H. R.Soetoyo]
1211/2 <1> 2.b.1.11. R. Agus Wahyu Subroto [H. R.Soetoyo]
Cerita cerita keluarga

Malam jum'at

Aku ingat suatu kisah mistri yang dialami mbah wagir putri.

Zaman jepang mbah kakung sudah meninggal dunia.
Mbah putri mencoba  jualan mendol di rumah depan ( ruangh tamu ).

Mbah putri cerita mendol bikinan mbah putri begitu laris. Satu hari bisa habis satu bakul

Setelah waktu berjalan lama. Mendol bikinan mbah putri semakin terkenal karena rasanyau yang enak

Suatu hari menjelang malam hari. Karena mbah putri kecapekan. Beliu tertidur pulas di samping putra putrinya.

Menjelang subuh mbah putri mau bangun tidak bisa karena tubuh mbah putri di ikat jadi satu dengan putra putrinya.

Karena tidak bisa bangun karena tubuhnya terikat. Mbah putri teriak minta tolong ke bp Sutoyo. Waktu itu bude sastro dan p de sutoyo sudah besar. Dan beliu tidur di kamar sendiri sendiri. Mendengar teriakan mbah putri . P de toyo mendatangi mbah putri dan melihat mbah putri terikat jadi satu dengan putra putrinya. P de toyo heran semalam tidak ada yg datang dan tidak ada suara apa2 tapi mbah mantri ada yang mengikat tubuhnya

Bp sutoyo merasakan ada suatu kejadian yang ganjil ada nuansa mistis di rumah mbah putri waktu itu.

Dari saran teman bp sutoyo. Di sarankan sowan kyai Tebu Ireng.

Singkat cerita. Setelah kyai tebu ireng mendatangi rumah mbah mantri. Konon cerita kyai tebu ireng melihat bangsa Jin berada di rumah mbah putri

Kyai tebu ireng berusaha secara baik2 agar Jin yang berada di rumah mbah mantri supaya keluar dari rumah itu. Jin menolak dan melawan beliu. Terjadilah pergulatanseru Jin dan kyai tebu ireng. Orang lain tidak bisa melihat jin. Tapi kyai tebu ireng bisa melihat Jin tsb. Sehingga orang2 di luar melihat kyai tebu ireng berkelahi sendiri

Alhamdulillah Jin dapat di kalahkan kyai tebu ireng dan di pindahkan ke tempat lain. Baru di ketahui yg mengikat mbah putri dan putra putrinya adalah jin yang di kalahkan kyai tebu ireng

Dengan kejadian itu mbah putri tidak mau berjualan mendol lagi meskipun sudah terkenal

3

131/3 <3> 2.b.1.2.1. Letda Mar drg Yaniar Riga Purwana [Kapt Zi Purn H. Soehargono SH]
142/3 <3> 2.b.1.2.2. Mahardika Dewanta SH [Kapt Zi Purn H. Soehargono SH]
153/3 <4> Sri Lestari Sestiningsih [R. Agus Soemardjono]
164/3 <5> 2.b.1.4.1. Pradita Puspita Rimbala [R. Probo Sadewo]
175/3 <5> 2.b.1.4.2. Pradiko Kris Anugerah [R. Probo Sadewo]
186/3 <5> 2.b.1.4.3. Pradina Rismaurin [R. Probo Sadewo]
197/3 <6> 2.b.1.5.1. Susilaningtyas Purbawati , S.Ak [Hj. Rr. Nunik Anggraeni]
208/3 <6> 2.b.1.5.2. Yulia Puspita [Hj. Rr. Nunik Anggraeni]
219/3 <6> 2.b.1.5.3. Trimei Lina Lukitasari [Hj. Rr. Nunik Anggraeni]
2210/3 <7> 2.b.1.6.1. Ande Pebrianto [R. Budi Artono]
2311/3 <7> 2.b.1.6.2. Yaniar Margo Dwi Purwanto [R. Budi Artono]
2412/3 <7> 2.b.1.6.3. Sony Prabowo [R. Budi Artono]
2513/3 <8> Ra. Dipa Herfita Tavip Pery Sri Setyowati Rezanu Saputri Dewi, ST [Drs. H R. Tavip Doyo Sartono]
2614/3 <8> Ra. Denanda Mahayu Hayuning Yuli Astuti Tavip Pany, STr. Gz [Drs. H R. Tavip Doyo Sartono]
2715/3 <11> 2.b.1.10.1. Anggrian Yusuf Iswahyudi [Rr. Rini Kusbiantari]
2816/3 <11> 2.b.1.10.1.2. Deby Rizky Rosandi [Rr. Rini Kusbiantari]
2917/3 <11> 2.b.1.10.1.3. Bagus Renando Putro [Rr. Rini Kusbiantari]
3018/3 <11> 2.b.1.10.1.4. Rizka Dini Larasati [Rr. Rini Kusbiantari]
3119/3 <11> 2.b.1.10.1.5. Dinda Anggun Sobana [Rr. Rini Kusbiantari]
3220/3 <12> 2.b.1.11.1. Affandi Wardoyo Subroto [R. Agus Wahyu Subroto]
3321/3 <12> 2.b.1.11.2. Adwi Septiaji Wardoyo [R. Agus Wahyu Subroto]
3422/3 <12> 2.b.1.11.3. Andri Siswo Prasetyo Subroto [R. Agus Wahyu Subroto]
3523/3 <2> 2.b.1.1.1. Hj. Kartikah Dyah Anggraeni, SH, M.hum [Hj. Ra. Nunuk Anggarwati]
3624/3 <2> 2.b.1.1.2. Hj. Aisyah Shinta  Dyah Anggardini, S.Psi [Hj. Ra. Nunuk Anggarwati]
3725/3 <2> 2.b.1.1.3. Letkol Infantri Adityo Nugroho [Hj. Ra. Nunuk Anggarwati]

4

381/4 <13> 2.b.1.2.1..1. Rania Anindira Zahra        [Letda Mar. drg Riga]
392/4 <15> Mayzahra Salsabilla [Sri Lestari Sestiningsih]
403/4 <16> 2.b.1.4.1.1. Zinni Elisa Rahmi     [Pradita Rimbalawati]
414/4 <18> 2.b.1.4.3.1. Zakia Khairina Azzahrah  [Pradina Rismaurin]
425/4 <18> 2.b.1.4.3.2. Muhammad Syafiq al Tsany [Pradina Rismaurin]
436/4 <19> 2.b.1.5.1.1. Safira Naomi Putri Kamaril [Susilaningtyas Purbawati]
447/4 <19> 2.b.1.5.1.2. Azarine Shaqila Almahra [Susilaningtyas Purbawati]
458/4 <20> 2.b.1.5.2.1. Nikeisha Kusuma Wardani [Yulia Puspita]
469/4 <20> 2.b.1.5.2.2. Rafika Miranda Zulkarnain [Yulia Puspita]
4710/4 <21> 2.b.1.5.3.1. Maezurra Calista Putri Ardian [Trimei Lina Lukitasari]
4811/4 <21> 2.b.1.5.3.2. Kinara Sharleeta Putri Ardian [Trimei Lina Lukitasari]
4912/4 <22> 2.b.1.6.1.1. Rizky Athallah [Andre Pebrianto]
5013/4 <23> 2.b.1.6.2.1. Rania Santika [Yaniar Margo Dwi Purwanto]
5114/4 <25> 2.b.1.7.1. R. M. Zein Dhamar Besari [Ra. Dipa Herfita Tavip Pery Sri Setyowati Rezanu Saputri Dewi, ST]
5215/4 <25> 2.b.1.7.2. R.Jaka Aditya Arya Satya [Ra. Dipa Herfita Tavip Pery Sri Setyowati Rezanu Saputri Dewi, ST]
5316/4 <25> 2.b.1.7.3. Ra. Dara Ayu Anindya [Ra. Dipa Herfita Tavip Pery Sri Setyowati Rezanu Saputri Dewi, ST]
5417/4 <25> 2.b.1.7.5. R. Moch Rafardan Harya Seta Anugerah [Ra. Dipa Herfita Tavip Pery Sri Setyowati Rezanu Saputri Dewi, ST]
5518/4 <25> R. Moch Rafansyah Dhamar Anugerah [Ra. Dipa Herfita Tavip Pery Sri Setyowati Rezanu Saputri Dewi, ST]
5619/4 <28> 2.b.1.10.1.2.1. Shalvina Shalsabila Sobana [Deby Riki Rosandi]
5720/4 <28> 2.b.1.10.1.2.2. Anggita Adellia Putri [Deby Rizky Rosandi]
5821/4 <28> 2.b.1.10.1.2.3. Shafiya Humaira Atasya [Deby Rizky Rosandi]
5922/4 <35> 2.b.1.1.1.1. Dinna Alief Nugrahani ,ST [Hj. Kartika Dyah Angraeni, Sh.m.hum]
6023/4 <35> 2.b.1.1.1.2. Letda. Czi. Bagaskoro Yudho Waskito [Hj. Kartika Dyah Angraeni, Sh.m.hum]
6124/4 <36> 2.b.1.1.2.1. Muhammad Hadrian [Hj. Aisyah Shinta  Dyah Anggardini, S.Psi]
6225/4 <36> 2.b.1.1.2.2. Muhammad Rafi Yanuar Habibie [Hj. Aisyah Shinta  Dyah Anggardini, S.Psi]
6326/4 <36> 2.b.1.1.2.3. Muhammad Rizky Abdillah Ramadhan [Hj. Aisyah Shinta  Dyah Anggardini, S.Psi]
6427/4 <37> 2.b.1.1.3.1. M.Pratama Adiputranto [Letkol Inf. Adityo Nugroho]
6528/4 <37> 2.b.1.1.3.2. Annisa Salsabila Amelia [Letkol Inf. Adityo Nugroho]
Tampilan
Peralatan pribadi