8. Kanjeng Susuhunan Pakubuwono II / Raden Mas Gusti Prabu Suyasa b. 8 Desember 1711 d. 20 Desember 1749

Dari Rodovid ID

Orang:26093
Langsung ke: panduan arah, cari
Marga (saat dilahirkan) Pakubuwono II
Jenis Kelamin Pria
Nama lengkap (saat dilahirkan) 8. Kanjeng Susuhunan Pakubuwono II / Raden Mas Gusti Prabu Suyasa
Orang Tua

Prabu Amangkurat IV (Mangkurat Jawi) / Raden Mas Suryaputra (Prabu Mangkurat Jawa) [Amangkurat IV] d. 20 April 1726

Kanjeng Ratu Kencana / Kanjeng Ratu Amangkurat [Gp.Am.4.5] (Kanjeng Ratu Ageng) [Sunan Kudus]

Halaman-wiki [[1]]
[1]

Momen penting

8 Desember 1711 lahir: Surakarta

kelahiran anak: Kanjeng Susuhunan Pakubuwono III / Raden Mas Suryadi [Pakubuwono III] d. 26 September 1788

kelahiran anak: Ratu Alit ? (Pakubuwono II) [Pakubuwono II]

kelahiran anak: Raden Tumenggung Kertomenggolo [Pakubuwono II]

kelahiran anak: Kanjeng Raden Tumenggung Joyonegoro [Pakubuwono II]

perkawinan: Raden Ayu Srie Berie Budjang [?]

10 Juni 1726 perkawinan: Kanjeng Ratu Kencana / Ratu Mas (Raden Ayu Sukiya/Subiya) [Pakubuwono I]

Agustus 1726 perkawinan: Kertasura, Ratu Mas Wirasmoro [?] d. 15 Januari 1728

15 Agustus 1726 - 1742 gelar: Kartasura, Raja Kasunanan Kartasura

Februari 1732 perkawinan: Raden Ayu Tembelek [Pakubuwono I]

1736 perceraian: Raden Ayu Tembelek [Pakubuwono I]

Juli 1738 perkawinan: Raden Ajeng Sumila / Raden Ayu Suryowikromo [Amangkurat III] b. 1723

1739 perceraian: Raden Ajeng Sumila / Raden Ayu Suryowikromo [Amangkurat III] b. 1723

1740 kelahiran anak: Pasuruan, Lahir di Desa Groedo, distrik Kraton - Pasuruan. Level 1 = Putera PB II Kartosuro/Amangkurat Djowo bin PB I/Pangeran Puger bin Sultan Agung (Pangeran Rangsang) bin Sunan Sedokrapyak; , Kyai Adipati Nitiadiningrat I / Raden Garudo (Groedo) / Raden Bagus Ngabei Soemodrono [Pakubuwono II] b. 1740

1745 - 11 Desember 1749 gelar: Surakarta, Raja Susuhunan Surakarta Ke-I

20 Desember 1749 wafat: Surakarta

Catatan-catatan

Sri Susuhunan Pakubuwana II (lahir: Kartasura, 1711 – wafat: Surakarta, 1749) adalah raja terakhir Kasunanan Kartasura yang memerintah tahun 1726 – 1742 dan menjadi raja pertama Kasunanan Surakarta yang memerintah tahun 1745 – 1749.

Awal Pemerintahan Nama aslinya adalah Raden Mas Prabasuyasa, putra Amangkurat IV dari permaisuri keturunan Sunan Kudus. Ia dilahirkan pada tanggal 8 Desember 1711.

Pakubuwana II naik takhta tanggal 15 Agustus 1726 dalam usia 15 tahun. Karena masih sangat muda, beberapa tokoh istana bersaing untuk menguasainya. Para pejabat Kartasura pun terbagi menjadi dua kelompok, yaitu golongan yang bersahabat dengan VOC dipelopori Ratu Amangkurat (ibu suri), dan golongan anti VOC dipelopori Patih Cakrajaya.

Tokoh penting lain adalah Arya Mangkunegara kakak Pakubuwana II {lain ibu} yang dulu terlibat Perang Suksesi Jawa Kedua, namun menyerah dan diampuni ayahnya (Amangkurat IV). Kini ia menjadi tokoh kuat yang dibenci Patih Cakrajaya. Pada tahun 1728 Cakrajaya berhasil menjebaknya seolah ia berselingkuh dengan istri Pakubuwana II. Atas desakan Pakubuwana II, VOC terpaksa membuang Arya Mangkunegara ke Srilangka, kemudian ke Tanjung Harapan.

Pada tahun 1732 terjadi perselisihan antara Pakubuwana II dengan Patih Cakrajaya (yang juga bergelar Danureja). Pakubuwana II meminta VOC membuang patihnya itu tahun 1733. Tentu saja VOC melaksanakan permintaan tersebut dengan senang hati. Sebagai patih baru ialah Natakusuma yang ternyata juga anti VOC.

Hubungan Pakubuwana II dengan VOC pada awalnya memang cukup baik. Pakubuwana II secara rutin mengangsur hutang-hutang biaya perang sejak zaman kakeknya, Pakubuwana I dahulu.

Geger Pacinan Pemberontakan orang-orang Cina yang juga dikenal dengan nama Geger Pacinan pada Oktober 1740 menjadi penyebab runtuhnya Kartasura. Peristiwa ini dipicu oleh pembantaian warga Cina oleh masyarakat Eropa di Batavia atas izin Adriaan Valckenier, gubernur jenderal VOC saat itu.

Warga Cina yang selamat menyingkir ke timur melancarkan aksi penyerbuan terhadap pos-pos VOC yang mereka temui. Pakubuwana II didesak kaum anti VOC supaya mendukung pemberontakan Cina. Maka, pada bulan November 1741 Pakubuwana II pun mengirim 20.000 prajurit membantu kaum pemberontak mengepung kantor VOC di Semarang. Sebelumnya, ia juga menumpas garnisun VOC yang bertugas di Kartasura bulan Juli 1741.

Jatuhnya Kartasura Cakraningrat IV bupati Madura (barat) adalah ipar Pakubuwana II namun membenci pemerintahan Kartasura yang dianggapnya bobrok. Ia menawarkan diri membantu VOC asalkan dibantu lepas dari Kartasura. VOC terpaksa menerima tawaran itu.

Keadaan pun berbalik. Kaum Cina dipukul mundur. Pakubuwana II menyesal telah memusuhi VOC yang kini unggul setelah dibantu Madura. Perdamaian pun dijalin.[[ Kapten Baron von Hohendorff]] tiba di Kartasura bulan Maret 1742 sebagai wakil VOC menandatangani perjanjian damai dengan Pakubuwana II.

Perdamaian ini membuat para pemberontak sakit hati. Mereka mengangkat raja baru, yaitu Raden Mas Garendi (cucu Amangkurat III yang baru berusia 12 tahun) dengan gelar Amangkurat V alias Sunan Kuning (karena memimpin kaum kulit kuning). Mayoritas pemberontak kini bukan lagi kaum Cina, melainkan orang-orang Jawa anti VOC, yang semakin banyak bergabung.

Pada bulan Juni 1742 Patih Natakusuma yang anti VOC dibuang Pakubuwana II. Para pemberontak membalas dengan menyerbu Kartasura secara besar-besaran. Pakubuwana II dan von Hohendorff pun melarikan diri ke Ponorogo.

Mendirikan Surakarta Cakraningrat IV berhasil merebut Kartasura bulan Desember 1742 dan mendesak VOC agar Pakubuwana II dibuang saja karena dinilai tidak setia. Namun VOC menolak permintaan itu karena Pakubuwana II masih bisa dimanfaatkan. Cakraningrat IV terpaksa menyerahkan Kartasura karena khawatir VOC batal membantu kemerdekaan Madura.

Pakubuwana II kembali ke Kartasura bulan November 1743. Sebelumnnya, Sunan Kuning telah tertangkap pada bulan Oktober. Perjanjian dengan VOC semakin memberatkan Pakubuwana II. Selain hutang atas biaya perang yang wajib dilunasi, raja juga dilarang mengangkat putra mahkota dan patih tanpa mendapat persetujuan VOC terlebih dahulu.

Karena istana Kartasura sudah hancur, Pakubuwana II memutuskan untuk membangun istana baru di desa Sala, yang bernama Surakarta. Istana baru ini ditempatinya mulai tahun 1745.

Keadaan Surakarta Belum Aman Posisi Cakraningrat IV makin kuat. Ia banyak merebut daerah-daerah di Jawa Timur dalam penumpasan Geger Pacinan. Daerah-daerah tersebut ingin dimasukkannya ke dalam wilayah Madura, namun ditolak VOC.

Cakraningrat IV akhirnya memberontak pula. VOC secara resmi memerangi bekas sekutunya itu pada Februari 1745. Beberapa bulan kemudian Cakraningrat IV terdesak dan melarikan diri ke Banjarmasin. Namun, sultan negeri itu justru menangkap dan menyerahkannya kepada VOC. Cakraningrat IV pun dibuang ke Tanjung Harapan.

Sisa-sisa pendukung pemberontakan Cina yang masih bertahan adalah Raden Mas Said putra Arya Mangkunegara. Pakubuwana II mengumumkan sayembara berhadiah tanah Sokawati untuk siapa saja yang berhasil merebut daerah itu dari tangan Mas Said.

Pangeran Mangkubumi adik Pakubuwana II memenangkan sayembara itu tahun 1746. Ia dulu juga ikut mendukung pemberontakan Cina, namun kembali ke istana dan diterima Pakubuwana II. Saingan politiknya, yaitu Patih Pringgalaya membujuk raja supaya tidak menyerahkan hadiah sayembara tersebut.

Muncul pula[[ Baron van Imhoff]] gubernur jenderal VOC yang memperkeruh suasana. Ia datang ke Surakarta mendesak Pakubuwana II agar menyewakan daerah pesisir kepada VOC dengan harga 20.000 real tiap tahun. Pangeran Mangkubumi menentang hal itu. Terjadilah pertengkaran di mana Baron van Imhoff menghina Mangkubumi di depan umum.

Akhir Pemerintahan Pakubuwana II Pangeran Mangkubumi sakit hati dan meninggalkan Surakarta untuk bergabung dengan Mas Said sejak Mei 1746. Meletuslah perang saudara yang oleh para sejarawan disebut Perang Suksesi Jawa Ketiga.

Di tengah panasnya suasana perang, Pakubuwana II jatuh sakit akhir tahun 1749. Baron von Hohendorff, kawan lamanya yang kini menjabat gubernur pesisir Jawa bagian timur laut, tiba di Surakarta sebagai saksi VOC atas jalannya pergantian raja. Pakubuwana II bahkan menyerahkan kedaulatan kerajaan secara penuh kepada von Hohendorff.

Perjanjian pun ditandatangani tanggal 11 Desember 1749 sebagai titik awal hilangnya kedaulatan Kasunanan Surakarta ke tangan Belanda. Sejak itu, hanya VOC yang berhak melantik raja-raja keturunan Mataram (Surakarta, Yogyakarta, Mangkunegaran, dan Pakualaman). Peraturan ini terus berlaku sampai zaman kemerdekaan Indonesia.

Pakubuwana II akhirnya meninggal dunia akibat sakitnya itu tanggal 20 Desember 1749, dan digantikan putranya yang bergelar Pakubuwana III.

Catatan Pakubuwana III melanjutkan Perang Suksesi Jawa III melawan kaum pemberontak, yaitu:

1.Pangeran Mangkubumi, pamannya, kelak bergelar Hamengkubuwana I. 2.Raden Mas Said, sepupunya, kelak bergelar Mangkunegara I.

[sunting] Sumber-sumber

  1. http://www.royalark.net/Indonesia/solo5.htm -

Dari kakek nenek sampai cucu-cucu

Kakek-nenek
9. Pangeran Hario Panular
wafat: Agustus 1722?
2. Susuhunan Pakubuwono I / Pangeran Puger (Raden Mas Drajat)
perkawinan: 1. Ratu Mas Blitar / Ratu Pakubuwono
perkawinan: Raden Ajeng Sendhi
perkawinan: Mas Ajeng Tejawati
perkawinan: Mas Ajeng Retnowati
perkawinan: Mas Ayu Tjondrowati
gelar: 6 Juli 1704 - 1719, Kartasura, Sultan Mataram VI MATARAM KE 6, Sunan Kartasura III bergelar Susuhunan Paku Buwana Senapati Ingalaga Ngabdurahman Sayidin Panatagama Khalifatulah Tanah Jawa
wafat: 1719
3. Pangeran Arya Blitar IV.
gelar: 1704 - 1709, Bupati of Madiun Ke 11
1. Ratu Mas Blitar / Ratu Pakubuwono
perkawinan: 2. Susuhunan Pakubuwono I / Pangeran Puger (Raden Mas Drajat)
gelar: 1703 - 1704, Bupati Madiun Ke 10
wafat: 5 Januari 1732, Kertasura
Kakek-nenek
Orang Tua
Tumenggung Honggowongso / Tumenggung Arungbinang I Joko Sangrib (Kentol Surawijaya / Hangabehi Hangawangsa)
pekerjaan: Surakarta, Diangkat menjadi Mantri Gladak
perkawinan: Mas Ajeng Kuning
perkawinan: Mas Ajeng Dewi
perkawinan: Mas Ajeng Ragil
perkawinan: Dewi Retno Nawangwulan
gelar: 1749, Diangkat menjadi Bupati Nayaka dengan gelar Raden Tumenggung Aroeng Binang oleh Susuhunan Pakubuwono III
Prabu Amangkurat IV (Mangkurat Jawi) / Raden Mas Suryaputra (Prabu Mangkurat Jawa)
Orang Tua
 
== 3 ==
12. Gusti Pangeran Hario Hadiwijoyo
perkawinan: Raden Ayu Sentul
wafat: 1753, Kaliabu, Salaman, Magelang
Sri Sultan Hamengku Buwono I / Pangeran Haryo Mangkubumi (Raden Mas Sujono)
lahir: 5 Agustus 1717, Kartasura
perkawinan: Bendoro Mas Ayu Asmorowati
perkawinan: Gusti Kanjeng Ratu Kencono
perkawinan: BR Tiarso
perkawinan: Bendoro Mas Ayu Sawerdi
perkawinan: Bendoro Mas Ayu Mindoko [G.Hb.1.6]
perkawinan: Bendoro Raden Ayu Jumanten [G.Hb.1.8]
perkawinan: Bendoro Mas Ayu Wilopo [G.Hb.1.9]
perkawinan: Bendoro Mas Ayu Ratnawati [G.Hb.1.10]
perkawinan: Bendoro Mas Ayu Tandawati [G.Hb.1.12]
perkawinan: Bendoro Mas Ayu Tisnawati [G.Hb.1.13]
perkawinan: Bendoro Mas Ayu Turunsih
perkawinan: Bandara Mas Ayu Ratna Puryawati [G.Hb.1.15]
perkawinan: Bendoro Radin Ayu Doyo Asmoro [G.Hb.1.16]
perkawinan: Bendoro Mas Ayu Gandasari [G.Hb.1.17]
perkawinan: Bendoro Raden Ayu Srenggara
perkawinan: Bendoro Mas Ayu Karnokowati [G.Hb.1.18]
perkawinan: Bendoro Mas Ayu Setiowati [G.Hb.1.19]
perkawinan: Bendoro Mas Ayu Padmosari [G.Hb.1.20]
perkawinan: Bendoro Mas Ayu Sari [G.Hb.1.21]
perkawinan: Bendoro Mas Ayu Pakuwati [G.Hb.1.22]
perkawinan: Bendoro Mas Ayu Citrakusumo [G.Hb.1.23]
perkawinan:
perkawinan: 2. Mas Roro Juwati / Raden Ayu Beruk / KRK Kadipaten / KRK Ageng / KRKTegalraya (Kanjeng Ratu Mas)
perkawinan: 4. Bendoro Raden Ayu Handayahasmara / Mbak Mas Rara Ketul
perkawinan: Raden Ayu Wardiningsih
gelar: 29 November 1730 - 13 Februari 1755, Kartasura, Pangeran Mangkubumi
perkawinan: Bendoro Mas Ayu Cindoko [G.Hb.1.11] , Yogyakarta
gelar: 13 Februari 1755 - 24 Maret 1792, Yogyakarta
wafat: 24 Maret 1792, Imogiri, Yogyakarta
gelar: 10 November 2006, Jakarta, Pahlawan Nasional RI
Raden Ayu Srie Berie Budjang
lahir: Level 7 = Gantung siwur dari Raden Rachmat [Sunan Ampel di Surabaya] atau putri dari Pangeran Kertokoesoemo / Bodrokoesoemo di Drajat-Sedayu Lawas (wilayah Lamongan).
perkawinan: Raden Tumenggung Nitinegoro (Kyai Ngabei Wongsonegoro)
perkawinan: Susuhunan Paku Buwono I Pangeran Puger
== 3 ==
Anak-anak
Kanjeng Susuhunan Pakubuwono III / Raden Mas Suryadi
perkawinan:
perkawinan: Kanjeng Ratu Kencana
perkawinan: Mbok Ajeng Wiled
gelar: 15 Desember 1749 - 26 September 1788, Kartasura, Susuhunan Surakarta Ke-II bergelar Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Pakubuwono III DIPUTUS: 26145; 26151; 26153; 322833; 469952
wafat: 26 September 1788, Surakarta
Kyai Adipati Nitiadiningrat I / Raden Garudo (Groedo) / Raden Bagus Ngabei Soemodrono
lahir: 1740, Pasuruan, Lahir di Desa Groedo, distrik Kraton - Pasuruan. Level 1 = Putera PB II Kartosuro/Amangkurat Djowo bin PB I/Pangeran Puger bin Sultan Agung (Pangeran Rangsang) bin Sunan Sedokrapyak;
gelar: Dan setrusnya menjadi PANCER dari keturunannya ( Trah Kyai Adipati Nitidiningrat - Pasuruan )
perkawinan: Garwo Padmi [ Putri Dari Tjakraadiningrat V, Nama Tidak Tercatat ]
gelar: 27 Juli 1751 - 8 November 1799, Pasuruan, Bupati Pasuruan I bergelar Kyai Adipati Nitiadiningrat I
Anak-anak
Cucu-cucu
Kanjeng Susuhunan Pakubuwono IV / Raden Mas Subadya (Sunan Bagus)
lahir: 2 September 1768, Surakarta
perkawinan: Raden Ayu Pamogan
perkawinan: Kanjeng Raden Ayu Handoyo / Raden Ayu Adipati Anom (Ratu Kencana)
perkawinan: Ratu Kencanawungu / Raden Ayu Sukaptinah
perkawinan: Mas Ayu Rantansari Joyokartiko
perkawinan: Raden Retnodiningsih
gelar: 29 September 1788 - 2 Oktober 1820, Surakarta, Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pakubuwono Senopati Ing Ngalogo Abdur Rahman Sayyidin Panotogomo IV
wafat: 2 Oktober 1820, Surakarta
Raden Adipati Suroadinegoro / Babah Sam
pekerjaan: Bupati Ridder Bangil Th 1776-1810; Bupati Tuban Th 1816-1818, sd Pensiun
perkawinan: Raden Ayu Rawoeh
Raden Ayu Rawoeh
lahir: Level 1 = Putera ke 2 dari R Groedo / Kyai Adipati Nitiadiningrat + Garwo Padmi (Trah Tjakraadiningrat V - Sampang Madura
perkawinan: Raden Adipati Suroadinegoro / Babah Sam
Raden Panji Tumenggung Tjokronegoro I / Raden Panji Djangrana (Djayengrono) (Raden Notopuro)
lahir: Surabaya, level 3 = Buyut dari Ki Ageng Brondong, atau putera No: 4 R Onggodjoyo / Tumenggung Djimat Tjondronegoro I
pekerjaan: Bupati Sidoarjo Th.1763-1783 Pada 1859, berdasarkan Keputusan Pemerintah Hindia Belanda No. 9/1859 tanggal 31 Januari 1859 Staatsblad No. 6, daerah Kabupaten Surabaya dibagi menjadi dua bagian yaitu Kabupaten Surabaya dan Kabupaten Sidokari. Sidokare d
perkawinan: Raden Ayu Rame
perkawinan: putri Panembahan Tjakraningrat
Ki Tumenggung Djimat Djoyonegoro
lahir: level 3 = Buyut dari Ki Ageng Brondong, atau putera No:7, dari Kyai Tumenggung Djimat Tjondronegoro,
perkawinan: Putri (1) Ngabei Wangsengsari
perkawinan: Raden Ayu Rame
perkawinan: Raden Ajeng Roekminah / R Ayu Bawoon
pekerjaan: 1770 - 1815, Probolinggo, Bupati Banger/Probolinggo Karena ketangguhannya maka mendapat nama gelar : Djimat
wafat: Probolinggo, Dimakamkan dibelakang Masjid Probolinggo, tanpa cungkup diberi warna kuning.
Raden Ayu Rame
lahir: Level 1 = Putera ke 1 dari R Groedo / Kyai Adipati Nitiadiningrat + Garwo Padmi (Trah Tjakraadiningrat V - Sampang Madura.
gelar: (Isteri ke 1)
perkawinan: Raden Panji Tumenggung Tjokronegoro I / Raden Panji Djangrana (Djayengrono) (Raden Notopuro)
perkawinan: Ki Tumenggung Djimat Djoyonegoro
Raden Prawirokusumo / Raden Tumenggung Prawiroadiningrat
lahir: Level 1 = Putera ke 3 dari R Groedo / Kyai Adipati Nitiadiningrat + Garwo Padmi (Trah Tjakraadiningrat V - Sampang Madura.
pekerjaan: Bupati Puger, NB: Rumah kediaman keluarga di Klatak tepi laut pantai Selatan (segara kidul)
Puteri ke ...dari Raden Adipati Suroadinegoro / Babah Sam / Bupati Ridder
pekerjaan: Raden Adipati Suroadinegoro Bupati Bangil, dikenal nama Babah SAM (dinasty HAN / China )
perkawinan: Raden Adipati Nitiadiningrat II / Raden Bei Notokoesoemo
Raden Adipati Nitiadiningrat II / Raden Bei Notokoesoemo
lahir: Level 1 = Putera ke 4 dari R Groedo / Kyai Adipati Nitiadiningrat + Garwo Padmi (Trah Tjakraadiningrat V - Sampang Madura.
pekerjaan: Pasuruan, Bupati Pasuruan Th 1799-1809 dengan Surat Keputusan Pejabat Bupati: Besluit tg 28 Pebruari 1800, de jong dee XII No:498.
perkawinan: Puteri ke ...dari Raden Adipati Suroadinegoro / Babah Sam / Bupati Ridder
wafat: Dimakamkan di belakang Masjid Kota Bangil - Pasuruan - Jawa Timur
Raden Adipati Panji Notodiningrat I / Raden Panji Wilasmoro Kusumo
lahir: Level 1 = Putera ke 5 dari R Groedo / Kyai Adipati Nitiadiningrat + Garwo Padmi (Trah Tjakraadiningrat V - Sampang Madura
pekerjaan: Malang, Bupati Malang Th 1820-1839, menjabat Bupati Malang I adalah Raden Tumenggung Notodiningrat I yang diangkat oleh pemerintah Hindia Belanda berdasarkan resolusi Gubernur Jenderal 9 Mei 1820 Nomor 8 Staatblad 1819 Nomor 16.
wafat: Malang, Wafat dimakamkan di Pesarean Gribik di Malang
Raden Ayu Adipati Notodiningrat
lahir: * Dari Pancer Ki Ageng Dermoyudo pada Level 5 = Wareng;
perkawinan: Raden Panji Djayeng / Raden Adipati Notoadiningrat
Raden Panji Djayeng / Raden Adipati Notoadiningrat
lahir: Level 1 = Putera ke 6 dari R Groedo / Kyai Adipati Nitiadiningrat + Garwo Padmi (Trah Tjakraningrat V - Sampang Madura.
perkawinan: Raden Ayu Adipati Notodiningrat
pekerjaan: 14 November 1825, Bangil, Bupati Bangil Th.1825-1854 Th 1832 jadi Adipati
wafat: 1853, Wafat umur 70 tahun, dimakamkan di belakang Masjid Kota Bangil - Pasuruan
Mas Adipati Djoyodirono II
lahir: level 3 = Buyut dari Ki Ageng Brondong, atau putera No:1 dari 6 putera Kyai Mas Tumenggung Djoyodirono
pekerjaan: Bupati Kanoman di Surabaya, Th.1758-1785
perkawinan: Raden Ayu Sepi / Raden Ayu Gremis
wafat: Wafat di Surabaya, dimakamkan di Sentono Botoputih - Surabaya
Raden Ayu Sepi / Raden Ayu Gremis
lahir: Level 1 = Putera ke 7 dari R Groedo / Kyai Adipati Nitiadiningrat + Garwo Padmi (Trah Tjakraningrat V - Sampang Madura.
perkawinan: Mas Adipati Djoyodirono II
wafat: Wafat dimakamkan di Pesarean Kromodjayan Bibis (Utara Stasiun KA Semut Surabaya / Plaza Semut, belakang Masjid.
Raden Ayu Tumenggung Tjokronegoro
lahir: Level 1 = Putera ke 8 dari R Groedo / Kyai Adipati Nitiadiningrat + Garwo Padmi (Trah Tjakraningrat V - Sampang Madura.
gelar: Gelar tsb mengikuti jabatan suami Raden Tumenggung Tjokronegoro, Bupati Pati. NB: RB Yasin mencatat bahwa RT Tjokronegoro sebelumnya sebagai Prajurit/tentara berpangkat Letnan di Malang, dan yang menurunkan Embah Raden, di desa Pagentan/Tjungkup Singosar
Raden Djoyolelono
pekerjaan: Bupati Lumajang, nama gelar Raden tumenggung Djoyolelono
perkawinan: Raden Ajeng Roekminah / R Ayu Bawoon
Raden Ajeng Roekminah / R Ayu Bawoon
lahir: Level 1 = Putera ke 9 dari R Groedo / Kyai Adipati Nitiadiningrat + Garwo Padmi (Trah Tjakraningrat V - Sampang Madura.
perkawinan: Raden Djoyolelono
perkawinan: Ki Tumenggung Djimat Djoyonegoro
Raden Ayu Aspo
lahir: Level 1 = Putera ke 10 dari R Groedo / Kyai Adipati Nitiadiningrat + Garwo Padmi (Trah Tjakraningrat V - Sampang Madura.
Raden Ayu Manikoro / Raden Ayu Kertonegoro
lahir: Level 1 = Putera ke 11 dari R Groedo / Kyai Adipati Nitiadiningrat + Garwo Padmi (Trah Tjakraningrat V - Sampang Madura.
pekerjaan: R kertonegoro Patih Pasuruan
Raden Ayu Ardjo Koesoemo
lahir: Level 1 = Putera ke 12 dari R Groedo / Kyai Adipati Nitiadiningrat + Garwo Padmi (Trah Tjakraningrat V - Sampang Madura.
Raden Ayu Poerwo
lahir: Level 1 = Putera ke 13 dari R Groedo / Kyai Adipati Nitiadiningrat + Garwo Padmi (Trah Tjakraningrat V - Sampang Madura.
Raden Dangling
lahir: Level 1 = Putera ke 14 dari R Groedo / Kyai Adipati Nitiadiningrat + Garwo Padmi (Trah Tjakraningrat V - Sampang Madura.
Raden Tjitro Koesoemo
lahir: Level 1 = Putera ke 15 dari R Groedo / Kyai Adipati Nitiadiningrat + Garwo Padmi (Trah Tjakraningrat V - Sampang Madura.
Raden Gondo Koesoemo
lahir: Level 1 = Putera ke 16 dari R Groedo / Kyai Adipati Nitiadiningrat + Garwo Padmi (Trah Tjakraningrat V - Sampang Madura.
Raden Ayu Soeroredjo
lahir: Level 1 = Putera ke 17 dari R Groedo / Kyai Adipati Nitiadiningrat + Garwo Padmi (Trah Tjakraningrat V - Sampang Madura.
Raden Ayu Soemodrono
lahir: Level 1 = Putera ke 18 dari R Groedo / Kyai Adipati Nitiadiningrat + Garwo Padmi (Trah Tjakraningrat V - Sampang Madura.
Raden Ayu Soemodiwiryo
lahir: Level 1 = Putera ke 19 dari R Groedo / Kyai Adipati Nitiadiningrat + Garwo Padmi (Trah Tjakraningrat V - Sampang Madura.
Raden Koesoemodipuro
lahir: Level 1 = Putera ke 20 dari R Groedo / Kyai Adipati Nitiadiningrat + Garwo Padmi (Trah Tjakraningrat V - Sampang Madura.
Raden Ayu Djoyodipoero
lahir: Level 1 = Putera ke 21 dari R Groedo / Kyai Adipati Nitiadiningrat + Garwo Padmi (Trah Tjakraningrat V - Sampang Madura.
Raden Soemoredjo
lahir: Level 1 = Putera ke 22 dari R Groedo / Kyai Adipati Nitiadiningrat + Garwo Padmi (Trah Tjakraningrat V - Sampang Madura.
perkawinan:
Raden Soemowidjoyo
lahir: Level 1 = Putera ke 23 dari R Groedo / Kyai Adipati Nitiadiningrat + Garwo Padmi (Trah Tjakraningrat V - Sampang Madura.
Raden Ajeng Soelbiyah / Raden Ayu Kertokoeosoemo
lahir: Level 1 = Putera ke 24 dari R Groedo / Kyai Adipati Nitiadiningrat + Garwo Padmi (Trah Tjakraningrat V - Sampang Madura.
Raden Soero Koesoemo
lahir: Level 1 = Putera ke 25 dari R Groedo / Kyai Adipati Nitiadiningrat + Garwo Padmi (Trah Tjakraningrat V - Sampang Madura.
Cucu-cucu

Peralatan pribadi
Bahasa lain