Arya Belog

Dari Rodovid ID

Revisi per 21:33, 17 Februari 2010; 114.121.57.39 (Pembicaraan)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi sekarang (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Langsung ke: panduan arah, cari
Marga (saat dilahirkan) Singhawardhana
Jenis Kelamin Pria
Nama lengkap (saat dilahirkan) Arya Belog
Orang Tua

Brawijaya V / Bhre Kertabumi / Raden Alit [Wangsa Rajasa] d. 1478

Endang Sasmitapura [Tdk ada Catatan]

Halaman-wiki [[1]]
[1]

Momen penting

gelar: Arya Belog dibawah pimpinan saudaranya Arya Kenceng dalam pemerintahan penguasa Bali yang menjadi bawahan Majapahit. Arya Belog dianggap sebagai leluhur Tabanan dan Badung.

Catatan-catatan

Penaklukan Bali Nama Arya Damar ditemukan dalam Kidung Pamacangah dan Usana Bali sebagai penguasa bawahan di Palembang yang membantu Majapahit menaklukkan Bali pada tahun 1343. Dikisahkan, Arya Damar memimpin 15.000 prajurit menyerang Bali dari arah utara, sedangkan Gajah Mada menyerang dari selatan dengan jumlah prajurit yang sama.

Pasukan Arya Damar berhasil menaklukkan Ularan yang terletak di pantai utara Bali. Pemimpin Ularan yang bernama Pasung Giri akhirnya menyerah setelah bertempur selama dua hari. Arya Damar yang kehilangan banyak prajurit melampiaskan kemarahannya dengan cara membunuh Pasung Giri.

Arya Damar kembali ke Majapahit untuk melaporkan kemenangan di Ularan. Pemerintah pusat yang saat itu dipimpin Tribhuwana Tunggadewi marah atas kelancangannya, yaitu membunuh musuh yang sudah menyerah. Arya Damar pun dikirim kembali ke medan perang untuk menebus kesalahannya.

Arya Damar tiba di Bali bergabung dengan Gajah Mada yang bersiap menyerang Tawing. Sempat terjadi kesalahpahaman di mana Arya Damar menyerbu lebih dulu sebelum datangnya perintah. Namun keduanya akhirnya berdamai sehingga pertahanan terakhir Bali pun dapat dihancurkan.

Seluruh Pulau Bali akhirnya jatuh ke dalam kekuasaan Majapahit setelah pertempuran panjang selama tujuh bulan. Pemerintahan Bali kemudian dipegang oleh adik-adik Arya Damar, yaitu Arya Kenceng, Arya Kutawandira, Arya Sentong, dan Arya Belog. Sementara itu, Arya Damar sendiri kembali ke daerah kekuasaannya di Palembang.

Arya Kenceng memimpin saudara-saudaranya sebagai penguasa Bali bawahan Majapahit. Ia dianggap sebagai leluhur raja-raja Tabanan dan Badung.

[sunting] Sumber-sumber

  1. Kepustakaan - * Babad Tanah Jawi, Mulai dari Nabi Adam Sampai Tahun 1647. (terj.). 2007. Yogyakarta: Narasi
    • C.C. Berg. 1985. Penulisan Sejarah Jawa. (terj.). Jakarta: Bhratara
    • H.J. de Graaf dan T.H. Pigeaud. 2001. Kerajaan Islam Pertama di Jawa. Terj. Jakarta: Grafiti
    • M.C. Ricklefs. 1991. Sejarah Indonesia Modern (terj.). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
    • Slamet Muljana. 2005. Runtuhnya Kerajaan Jindu-Jawa dan Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara (terbitan ulang 1968). Yogyakarta: LKIS
    • Slamet Muljana. 2006. Sriwijaya (terbitan ulang 1960). Yogyakarta: LKIS

Dari kakek nenek sampai cucu-cucu

Orang Tua
Kanjeng Ratu Handarawati / Siu Ban Ci
lahir: Level 1 = puteri dari Menurut Purwaka Caruban Nagari:Putri Tan Go Hwat dan Siu Te Yo dari Gresik. Tan Go Hwat merupakan seorang saudagar dan juga ulama bergelar Syaikh Bantong.
perkawinan:
perkawinan:
perkawinan: Brawijaya V / Bhre Kertabumi / Raden Alit
Brawijaya V / Bhre Kertabumi / Raden Alit
perkawinan: Kanjeng Ratu Handarawati / Siu Ban Ci
perkawinan: Endang Sasmitapura
perkawinan:
perkawinan: Puteri Wandhan
wafat: 1478, Raja Majapahit ke 11, Th. 1468 s/d 1478 Masehi; Ibu Kota Kerajaan di trowulan - Mojokerto.
Orang Tua
 
== 2 ==
Arya Belog
gelar: Arya Belog dibawah pimpinan saudaranya Arya Kenceng dalam pemerintahan penguasa Bali yang menjadi bawahan Majapahit. Arya Belog dianggap sebagai leluhur Tabanan dan Badung.
== 2 ==

Peralatan pribadi