2.1.1.1. Raden Aryawangsa / Sultan Muhamad Wangsa Adipati Pakuan

Dari Rodovid ID

Revisi per 10:38, 22 Februari 2014; Idang (Pembicaraan | sumbangan)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi sekarang (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Langsung ke: panduan arah, cari
Marga (saat dilahirkan) Azmatkhan
Jenis Kelamin Pria
Nama lengkap (saat dilahirkan) 2.1.1.1. Raden Aryawangsa / Sultan Muhamad Wangsa Adipati Pakuan
Orang Tua

2.1.1.1. Raden Abdullah [Azmatkhan]

4.1.1.1.3. Syarifah Fatimah / Ratu Winahon II [Banten]

Halaman-wiki [[1]]

Momen penting

gelar: Penasehat Sultan Banten III

Catatan-catatan

Kiprah Putra Pati Unus di Banten Sebagian riwayat turun temurun menyebutkan Pangeran Yunus (Raden Abdullah putra Pati Unus) ini kemudian dinikahkan oleh Mawlana Hasanuddin dengan putri yang ke III, Fatimah. Tidak mengherankan, karena Kesultanan Demak telah lama mengikat kekerabatan dengan Kesultanan Banten dan Cirebon. Selanjutnya pangeran Yunus yang juga banyak disebut sebagai Pangeran Arya Jepara dalam sejarah Banten, banyak berperan dalam pemerintahan Sultan Banten ke II Mawlana Yusuf (adik ipar beliau) sebagai penasehat resmi Kesultanan . Dari titik ini keturunan beliau selalu mendapat pos Penasehat Kesultanan Banten , seperti seorang putra beliau Raden Aryawangsa yang menjadi Penasehat bagi Sultan Banten ke III Mawlana Muhammad dan Sultan Banten ke IV Mawlana Abdul Qadir.

Ketika penaklukan Kota Pakuan terakhir 1579, Raden Aryawangsa yang masih menjadi Panglima dalam pemerintahan Sultan Banten ke II Mawlana Yusuf (yang juga paman beliau sendiri karena Ibunda beliau adalah kakak dari Mawlana Yusuf yang dinikahi Raden Abdullah putra Pati Unus) mempunyai jasa besar, sehingga diberikan wilayah kekuasaan Pakuan dan bermukim hingga wafat di desa Lengkong (sekarang dekat Serpong). Raden Aryawangsa menikahi seorang putri Istana Pakuan dan keturunannya menjadi Adipati Pakuan dengan gelar Sultan Muhammad Wangsa yang secara budaya menjadi panutan wilayah Pakuan yang telah masuk Islam (Bogor dan sekitarnya), tapi tetap tunduk dibawah hukum Kesultanan Banten.

Seperti yang disebut diatas, Raden Aryawangsa kemudian lebih banyak berperan di Kesultanan Banten sebagai Penasehat Sultan, setelah beliau wafat kiprah keluarga Pati Unus kemudian diteruskan oleh putra dan cucu beliau para Sultan Pakuan Islam hingga Belanda menghancurkan keraton Surosoan di zaman Sultan Ageng Tirtayasa (1683), dan membuat keraton Pakuan Islam ,sebagai cabang dari Keraton Banten, ikut lenyap dari percaturan politik dengan Sultan yang terakhir Sultan Muhammad Wangsa II bin Sultan Muhammad Wangsa I bin Raden Aryawangsa bin Raden Abdullah bin Pangeran Sabrang Lor bin Raden Muhammad Yunus Jepara ikut menyingkir ke pedalaman Bogor sekitar Ciampea.


Dari kakek nenek sampai cucu-cucu

Kakek-nenek
14.1.1.1. Panembahan Maulana Hasanuddin
lahir: 1478, Cirebon
perkawinan: 3.4.1.1.3. Ratu Ayu Kirana
gelar: 1552 - 1570, Sultan Banten I
wafat: 1570, Banten
Kakek-nenek
Orang Tua
14.1.1.1.1. Panembahan Maulana Yusuf
gelar: 1570 - 1582, Banten, Sultan Banten II
wafat: 1585
Orang Tua
 
== 3 ==
Raden Arya Darmawangsa
lahir: Versi : Malaysia
== 3 ==

Peralatan pribadi