1.1.1.5.2.1.1.1.3.4. Dalem Raden Soerialaga II / Raden Tumenggung Suryalaga II (Dalem Taloen) b. 1764c
Dari Rodovid ID
Marga (saat dilahirkan) | Sumedang Larang |
Jenis Kelamin | Pria |
Nama lengkap (saat dilahirkan) | 1.1.1.5.2.1.1.1.3.4. Dalem Raden Soerialaga II / Raden Tumenggung Suryalaga II |
Nama belakang lainnya | Dalem Taloen |
Orang Tua
♂ 1.1.1.5.2.1.1.1.3. Dalem. Rd. Soerialaga / Soerialaga I / Adipati Kusumadinata [Sumedang Larang] |
Momen penting
1764c lahir:
kelahiran anak: ♀ 16. NR. Sekarmirah [Sumedang Larang]
kelahiran anak: ♀ 17. NR. Warsamirah [Sumedang Larang]
kelahiran anak: ♀ 18. NR. Natamirah [Sumedang Larang]
kelahiran anak: ♀ 15. NR. Gandaningroem [Sumedang Larang]
kelahiran anak: ♀ 14. NR. Renggamoelja [Sumedang Larang]
kelahiran anak: ♂ 12. Rd. Djajadilaga [Sumedang Larang]
kelahiran anak: ♂ 13. Rd. Doelkaedah [Sumedang Larang]
kelahiran anak: ♀ 19. NR. Gandamirah [Sumedang Larang]
kelahiran anak: ♀ 20. NR. Moenisah [Sumedang Larang]
kelahiran anak: ♂ 8. Rd. Rangga Soeriadiningrat [Sumedang Larang]
kelahiran anak: ♂ 9. Rd. Soeriadiningrat (Jaksa Limbangan) [Sumedang Larang]
kelahiran anak: ♂ 24. Bapak Dari Rd Kartadjumena [Sumedang Larang]
kelahiran anak: ♂ 7. Rd. Soerianagara [Sumedang Larang]
kelahiran anak: ♀ 23. NR. Sitiningroem [Sumedang Larang]
kelahiran anak: ♂ 21. Rd. Tojim [Sumedang Larang]
kelahiran anak: ♂ 22. Rd. Ishak [Sumedang Larang]
kelahiran anak: ♂ 11. Rd. Tisnadilaga [Sumedang Larang]
kelahiran anak: ♂ 10. Rd. Natadilaga [Sumedang Larang]
kelahiran anak: ♀ 5. NR. Radjainten / NR. Siti Aminah [Sumedang Larang]
kelahiran anak: ♂ 3. Dlm. Tmg. Sindangradja Soeriadilaga, III / Rd. Hamzah [Sumedang Larang]
kelahiran anak: ♀ 6. NR. Radjamira [Sumedang Larang]
kelahiran anak: ♀ 1. NR. Moertiningrat [Sumedang Larang]
kelahiran anak: ♂ 2. Rd. Soeriabrata [Sumedang Larang]
perkawinan: ♀ 1.1.1.5.2.1.9.10. NR. Ratnanagara [Pajajaran] b. 1696
perkawinan: ♀ 14. Nyi Raden Hamsyiah [Wiratanudatar] b. 1768c
perkawinan: ♀ 1.1.1.4.1.6.1.1.4. Raden Ayu Radjanagara [Sumedang Larang] b. 1789c
1784 - 1789 pekerjaan: Cibalagung, Ciomas, Mantri Gudang Kopi pada perkebunan Kopi
1786c kelahiran anak: (1768+17+1), ♂ 4. Patih Rangga Candramenggala [Sumedang Larang] b. 1786c d. 1857
4 April 1801 - 1811 gelar: Bupati Bogor
15 Januari 1805 gelar: Mendapat Gelar Tommongong, Den regent van Buitenzorg vereerd met den titul van Tommongong, 15 Januari 1805.
1811 - 6 Maret 1812 gelar: Karawang, Bupati Karawang (bupati penyelang)
6 Maret 1812 - 16 Februari 1813 gelar: Indramayu & Kandanghaur
16 Februari 1813 - 29 September 1814 gelar: Singaparna, Bupati Sukapura
Catatan-catatan
Admin : Endang Suhendar alias Idang
RTA. SURYALAGA II /Raden Ema/Dalem Taloen
Raden Tumenggung Suryalaga II adalah putra ke 4 dari Dalem RAA. Suryalaga I, Bupati Sumedang ke 10 (1765-1773). Ketika masih anak-anak, namanya ialah Raden Ema dibesarkan bersama-sama Raden Jamoe (kelak menajdi Pangeran Kornel) saudara sepupunya, Dia putra bupati Sumedang ke 9 yang bernama Raden Adipati Surianagara (1761-1765). Pada saat ayahnya RAA. Surialaga I wafat pada tahun 1773, Raden Ema masih berusia 9 tahun, dan Raden Jamoe 11 tahun, kedua-duanya belum cukup dewasa untuk menjadi pengganti Ayahnya menjadi Bupati Sumedang. Baik Raden Jamu maupun Raden Ema harus menunggu dewasa untuk menjadi Bupati Sumedang, akhirnya selama 3 periode masa jabatan Bupati Sumedang dipimpin oleh Bupati Penyelang atas pilihan Belanda.
Pada masa itu ada kebiasaan bahwa yang diangkat sebagai pengganti bupati sesuatu daerah, haruslah keturunan langsung daripada bupati yang sebelumnya, artinya harus keturunan langsung Bupati setempat atau keluarga dekatnya. Tentu saja yang dianggap akan setia kepada “pemerintah agung”, yaitu Kompeni Belanda. Kalau calon yang berhak dianggap akan bersikap memusuhi Belanda, biasanya disingkirkan dengan berbagai cara. Terkecuali, kalau dari antara keluarga Bupati setempat tidak ada yang layak diangkat sebagai pengganti, dicarilah calon dari tempat lain yaitu yang sudah diketahui kecakapan dan kesetiaannya. Dalam hal ini agaknya Tumenggung Tanubaya dianggap memenuhi syarat itu.
Walaupun dengan perasaan kurang puas, namun keluarga menak Sumedang menerima pengangkatan itu karena memang calon Sumedang yang berhak sendiri masih belum sampai umur. Tetapi ketika dua tahun kemudian Tumenggung Tanubaya berhenti, ternyata yang diangkat bukanlah Jamu yang ketika itu sudah dewasa, melainkan Tumenggung Patrakusumah menantu Tumenggung Tanubaya. Tindakan pemerintah Belanda itu menimbulkan rasa tidak puas di kalangan keluarga menak Sumedang, tetapi juga menimbulkan kecurigaan di pihak Tumenggung Patrakusumah sendiri.
Suasananya sedemikain rupa, sehingga Jamu menganggap perlu untuk menghindar dari Sumedang. Kondisi ini telah menyebabkan seorang pengarang Sunda yang terkemuka, Memed Sastrahadiprawira (1897 – 1932) menulis sebuah roman berdasarkan riwayat hidup Jamu, berjudul Pangeran Kornel (1930) yang sudah pula diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Abdul Muis (1948). Di dalam roman itu Memed menampilkan seorang tokoh (yang mungkin) fiktif, yaitu Demang Dongkol, yang dilukiskan sebagai penghasut yang makin mengeruhkan hubungan antara Jamu dengan Tumenggung Patrakusumah, walaupun yang terakhir itu telah mengambil Jamu sebagai menantu.
Rd. Jamu menjadi Kepala Cutak, Rd. EMA menjadi Juru Tulis Di Cianjur
Jamu melarikan diri ke Malangbong, kemudian ke daerah Cianjur. Di Cianjur dia mendapat perlindungan dan kepercayaan dari Raden Aria Adipati Wiratanudatar VI yang ketika itu menjadi bupati (1776-1813). Bupati Wiratanudatar yang pernah mengenal ayah Jamu, bersimpati kepada anak muda itu. Diberinya pekerjaan di lingkungan kabupaten, dan ketika terbuka lowongan Kepala Cutak Cikalong Wetan, maka ditempatkannya di sana. Jamu pun dinikahkan dengan salah seorang kerabatnya yaitu Nyi Rd. Lenggang Kusumah Cucu RT. Natanagara (Bupati Bogor, 1769-1788).
Ketika Jamu duduk sebagai Kepala Cutak Cikalong Wetan itulah datang Ema Surialaga, adik sepupunya, yang juga merasa kurang aman hidup di tempat kelahirannya sendiri (Sumedang). Ema pun mendapat simpati Bupati Wiratanudatar. Dia diangkat sebagai Jurutulis Kabupaten, kemudian ketika ada lowongar, diangkat sebagai Mantri Gudang Kopi di Bogor, bahkan kemudian menjadi Bupati Bogor, Bupati Karawang dan Bupati Sukapura. Ema mengundurkan diri dari jabatan terakhir itu atas permintaannya sendiri.
Rd. Ema Suryalaga di Bogor
Pada saat Pangeran Kusumadinata IX / Pangeran Kornel menjadi Bupati Sumedang ke 14 (1791 – 1828), Raden Ema Suryalaga ditunjuk sebagai Mantri Gudang Kopi di Bogor antara tahun 1784-1789 (perkebunan Kopi di Bogor terkenal kualitasnya terbaik, berada di daerah Ciomas). Dalam posisinya sebagai Mantri Gudang Kopi, juga sebagai ningrat keturunan Sumedang Larang, karena usianya sudah cukup matang kedua orang tuanya menikahkan Raden Ema dengan Nyi Raden Hamsyah putri ke 14 dari Dalem Aria Wiratanudatar VI / Kyai Muhidin, Bupati Cianjur (1761-1776), dan menetap di Cibalagung-Bogor.
Belanda memindahkan pusat pemerintahan dari Batavia ke Buitenzorg pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels (1808-1810). Dengan sendirinya Buitenzorg disamping dikepalai oleh seorang Bupati juga terdapat Residen, Jaksa dan Gubernur Jenderal. Bupati yang menjabat di Buitenzorg tentunya harus memiliki Qualifikasi yang lebih dibanding daerah lainnya, oleh karena itu mengingat kecakapan dan pengalaman yang dimiliki RTA Suryalaga II cukup menonjol, juga karena sudah menguasai daerah Bogor / Buitenzorg, sekitar tahun 1801 ditunjuk menjadi Bupati Buitenzorg selama lebih kurang 10 tahun (1801-1811).
Raden Ema, semasa muda belia sampai menjadi Bupati dikenal sebagai orang yang tegas, berani dan jago ilmu bela diri. Tidak heran Pangeran Achmad Djajadiningrat dalam bukunya NOTES ON JAVA’S REGENT FAMILIES, 130 menulis: The English recreated his Regency but appointed as Bupati the "trouble shooter" R.A.A. Suria Laga (son of a Bupati of Sumedang, he was Regent of Kampong Baru/Bogor 1801-11, of Krawang 1811-13, of Tasikmalaya 1813-14 and, according to one account, also of Indramayu). But it was beyond the powers even of the "Fighting Sun" (Suria Laga)
RTA. Suryalaga II menjadi Bupati Penyelang di Karawang dan Bupati Indramayu(1811-1812)
Pada tahun 1811 Belanda kalah perang dengan Inggris, sehingga wilayah jajahan Belanda beralih kepada Inggris. Begitupun di Jawa, pergantian penguasa penjajah mengakibatkan banyak kebuntuan pada pemerintahan daerah termasuk Karawang. Pada masa gubernur jenderal Thomas Stamford Raffles banyak Bupati yang diganti dan dirotasi, termasuk Karawang.
Pada tahun 1811 Bupati Karawang dijabat oleh Raden Aria Sastradipura sebagai Bupati ke 6, oleh penguasa baru pada tahun 1811 digantikan oleh Raden Adipati Suryalaga II selama 2 tahun (1811-1812).
Dalam waktu yang hampir berbarengan, di Cirebon tepatnya di daerah Tomo (Kadipaten) terjadi kerusuhan yang akhirnya kerusuhan tersebut dapat dipadamkan atas dukungan RT. Suryalaga II yang akhirnya mendapatkan gelar Adipati dan kemudian dipindahkan ke Dermajoe (Indramayu).
RTA. Suryalaga II menjadi Bupati Penyelang di Sukapura (1813-1814)
Pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles berdasarkan usulan Residen Bogor J.Mc.Quid jeung van Lawick van Pabst di Buitenzorg 31 Desember 1812 :
- Bupati Karawang ditunjuk jadi Bupati Sukapura;
- Tumenggung Parakanmuncang jadi Bupati Limbangan.
Selanjutnya Raffles mengeluarkan keputusan 16 Pebruari 1813 :
- Kabupaten Sukapura didirikan kembali tanpa distrik Suci; Panembong; dan Malangbong. yang menjabat Bupati yaitu Rd. Tumenggung Surialaga II, dengan ibukota di Singaparna
Keturunan RTA. Surialaga II
Mengacu kepada beberapa sumber yang dipercaya Sejarah Sumedang dari masa ke masa, NOTES_ON_JAVA’S_REGENT_FAMILIES dan "Silsilah Pangeran Santri-Koesoemaadinata", serta data dari pihak keluarga/ahli waris, diperkirakan RTA. Surialaga II, menikah dengan 9 orang istri dengan jangka waktu yang berbeda. Istri yang pertama bernama NR. Ratnagara, tidak dikaruniai anak. Kemudian menikah yang kedua kalinya dengan Nyi Raden Hamsyah (puteri no 14 Dalem Aria Wiratanudatar V / Kyai Muhidin, Bupati Cianjur) yang dinikahinya pada saat beliau berusia Dewasa/Mapan antara tahun 1784-1789 dimana pada usia tersebut beliau sedang menjabat sebagai Mantri Gudang Kopi di Bogor, dari pernikahan pertama beliau dikaruniai 4 orang putra. Sedangkan perkawinan ke tiga dengan RA. Radjanagara putri bungsu Pangeran Kornel, dikaruniai 5 putera-puteri. Perkawinan ke empat dengan NR Anggin, dikaruniai 1 orang putera. Perkawinan ke 5 dengan NR OJO, berputra 5 orang. Sedangkan pernikahan yang ke 6 dengan NR MOEDA mempunyai 6 anak. Pernikahan ketujuh dengan NR RASIMAH dikaruniai 1 anak. Pernikahan kedelapan dengan NR DEMPLO mempunyai 2 anak. sedangkan yang kesembilan dengan Neneknya Rd KARADJUMENA, dikaruniai 1 anak. Silsilah lengkap keturunan RA. Surialaga II, yaitu :
1.1.1.5.2.1.1.1.3.4 Dlm. Rd. Soeriadilaga ., II (Dalem Taloen. Aom Ema) 1.1.1.5.2.1.1.1.3.4X0 NR. Ratnanagara, (1.1.1.5.2.1.9.10) 1.1.1.5.2.1.1.1.3.4X1 NR. Kamsyiah or RA Hamsiah 1.1.1.5.2.1.1.1.3.4.1 NR. Moertiningrat 1.1.1.5.2.1.1.1.3.4.2 Rd. Soeriabrata 1.1.1.5.2.1.1.1.3.4.3 Dlm. Tmg. Sindangradja SOERIADILAGA III / Rd. Hamzah 1.1.1.5.2.1.1.1.3.4.4 Patih Rangga Candramenggala / Rd. Husen 1.1.1.5.2.1.1.1.3.4X2 RA. Radjanagara, (1.1.1.4.1.6.1.1.4) 1.1.1.5.2.1.1.1.3.4.5 NR. Radjainten / NR. Siti Aminah 1.1.1.5.2.1.1.1.3.4.6 NR. Radjamira 1.1.1.5.2.1.1.1.3.4.7 Rd. Soerianagara 1.1.1.5.2.1.1.1.3.4.8 Pangeran Soeriadiningrat 1.1.1.5.2.1.1.1.3.4.9 Rd. Surianingrat 1.1.1.5.2.1.1.1.3.4X3 NM. Anggin .. 1.1.1.5.2.1.1.1.3.4.10 Rd. Natadilaga 1.1.1.5.2.1.1.1.3.4X4 NM. Oyo .. 1.1.1.5.2.1.1.1.3.4.11 Rd. Tisnadilaga 1.1.1.5.2.1.1.1.3.4.12 Rd. Djajadilaga 1.1.1.5.2.1.1.1.3.4.13 Rd. Doelkaedah 1.1.1.5.2.1.1.1.3.4.14 NR. Renggamoelja 1.1.1.5.2.1.1.1.3.4.15 NR. Gandaningroem 1.1.1.5.2.1.1.1.3.4X5 Nyi Muda .. 1.1.1.5.2.1.1.1.3.4.16 NR. Sekarmirah 1.1.1.5.2.1.1.1.3.4.17 NR. Warsamirah 1.1.1.5.2.1.1.1.3.4.18 NR. Natamirah 1.1.1.5.2.1.1.1.3.4.19 NR. Gandamirah 1.1.1.5.2.1.1.1.3.4.20 NR. Moenisah 1.1.1.5.2.1.1.1.3.4.21 Rd. Tojim 1.1.1.5.2.1.1.1.3.4X6 Nyi Rasimah .. 1.1.1.5.2.1.1.1.3.4.22 Rd. Ishak 1.1.1.5.2.1.1.1.3.4X7 Nyi Demplo .. 1.1.1.5.2.1.1.1.3.4.23 NR. Sitiningroem 1.1.1.5.2.1.1.1.3.4X7A Grand Mother of R Kartadjoemena . 1.1.1.5.2.1.1.1.3.4.24 Father or Mother of R Kartadjoemena
[sunting] Sumber-sumber
- ↑ Salakanagara Fans Page -
- ↑ Silsilah Bupati Sukapura-Tasikmalaya -
- ↑ Sumedang Dari Masa ke Masa -
- ↑ Sabudeureun Garut -
- ↑ Suryalaga Bupati Bogor : "Empat Sastrawan Sunda Lama", Depdikbud -
- ↑ Buitenzorg, ANRI -
- ↑ NOTES ON J A V A ’S REGENT FAMILIES, Achmad Djajadiningrat -
- ↑ Silsilah Pangeran Santri : Gen. 01-13/2016 -
- ↑ F. De Haan : "PRIANGAN", p. 142] -
Dari kakek nenek sampai cucu-cucu

gelar: Bupati ke 8 (1759-1761), tidak ada keturunan
perkawinan: ♂ 1.1.1.5.2.1.1.1.3.4. Dalem Raden Soerialaga II / Raden Tumenggung Suryalaga II (Dalem Taloen)
perkawinan: ♂ 1.1.1.5.2.1.1.1.3.4. Dalem Raden Soerialaga II / Raden Tumenggung Suryalaga II (Dalem Taloen)