Dear Rodovidians, please, help us cover the costs of Rodovid.org web hosting until the end of 2025.
Kanjeng Gusti Ratu Hemas ? (Bendoro Raden Ayu Mangkubumi) - Keturunan (Inventaris)
Dari Rodovid ID
nama semasa kecil: Tatiek Drajad Suprihastuti/ dan nama gelar lainnya : BRA Mangkubumi, Beliau adalah putri dari Kolonel Radin Subanadigda Sastrapranata, pada tahun 1968.
Sejak kecil, sebagai anak perempuan satu-satunya dari lima bersaudara, Gusti Kanjeng Ratu Hemas sudah dididik mengenai kedisiplinan dan kemandirian oleh ayahnya yang tentara. Bakat organisasi sudah diperolehnya sejak remaja, dan terus berlanjut ketika dia menjadi isteri calon raja Kraton Yogya. Sebagai isteri Pangeran Mangkubumi, dia terlibat aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Aktivitas sosial ini terus berlanjut dan semakin bertambah banyak ketika suaminya, Sri Sultan Hamengku Buwono X, diangkat menjadi Raja serta menjadi Kepala Daerah Setingkat Provinsi, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Dalam kegiatan karitas itu, GKR Hemas menemukan kenyataan tentang berbagai problem masyarakatnya; kemiskinan, anak-anak kurang gizi, orang-orang yang tidak bisa bekerja karena cacat, anak perempuan yang harus putus sekolah karena hamil di luar nikah, para manula dan sebagainya. Di tengah ketekunan beraktifitas dalam pemberdayaan masyarakatnya itu, GKR Hemas kian merasakan bahwa ranah politik merupakan jalur yang sangat strategis untuk lebih menyejahterakan masyarakat yang terpinggirkan tersebut. Karena kebijakan politik, baik legislatif maupun eksekutif, akan lebih efektif dalam mendorong pengambilan keputusan yang berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat..
Dukungan keluarga bagi GKR Hemas memang sangat penting. Suami dan kelima anaknya (GKR Pembayun, GRAy Nurma Gupita, GRAy Nurkamnari Dewi, GRAy Nurabra Juwita, dan GRAy Nur Astuti Wijareni), menantu serta cucu-cucu mendukung kiprahnya di jalur politik. Tanpa restu orang-orang yang dikasihinya itu, GKR Hemas merasa hambar dalam segala pencapaiannya di berbagai kegiatannya itu. Maka, dengan restu keluarga itu pula, GKR Hemas semakin termotivasi dalam melakoni tugasnya sebagai Anggota DPD. Segala konsekuensi yang diperolehnya selama berkiprah di ranah politik dirasakannya sangat ringan. Bahkan, yang sangat mengharukannya, keluarganya itu ikhlas kalau prioritas waktu maupun perhatian kepada mereka harus “diambil” oleh aktivitas politiknya. Tapi, di tengah kesibukannya, GKR Hemas tetap berupaya secara optimal dan berkualitas untuk berkomunikasi dan bercengkerama dengan kelurga. Di kala kepenatan dan tekanan dari kegiatan sosial menderanya, dan atau setelah berkecimpung dalam tugasnya di tengah kering-kerontang gurun politik, GKR Hemas menemukan kebahagiaannya dalam oase ketenangan dan kedamaian di tengah keluarganya2
perkawinan: <2> ♂ Kanjeng Pangeran Haryo Wironegoro ? (Nieko Messa Yudhana) [?] b. 28 April 1972, Yogyakarta
gelar: 5 Mei 2015, Yogyakarta, Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi Hamemayu Hayuning Bawono Langgeng ing Mataram
perkawinan: <3> ♂ Kanjeng Pangeran Haryo Suryokusumo ? (Ery Triawan) [?] , Yogyakarta
perceraian: <3!> ♂ Kanjeng Pangeran Haryo Suryokusumo ? (Ery Triawan) [?] , Yogyakarta
pekerjaan: 2015 - 2020, Yogyakarta, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) DIY
perkawinan: <4> ♂ Kanjeng Pangeran Haryo Purbodiningrat ? (Yun Prasetyo) [?] b. 1 Juni 1976, Yogyakarta
perkawinan: <5> ♂ Kanjeng Pangeran Haryo Notonegoro ? (Angger Pribadi Wibowo) [?] b. 27 Desember 1973, Yogyakarta
perkawinan: <6> ♂ Kanjeng Pangeran Haryo Yudonegoro ? (Achmad Ubaidillah) [?] b. 26 Oktober 1981, Yogyakarta

