Gusti Raden Mas Ontoseno (Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Mangkubumi I) - Keturunan (Inventaris)

Dari Rodovid ID

Orang:1301851
Langsung ke: panduan arah, cari
Generation of a large tree takes a lot of resources of our web server. Anonymous users can only see 7 generations of ancestors and 7 - of descendants on the full tree to decrease server loading by search engines. If you wish to see a full tree without registration, add text ?showfulltree=yes directly to the end of URL of this page. Please, don't use direct link to a full tree anywhere else.
11/1 <?> Gusti Raden Mas Ontoseno (Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Mangkubumi I) [Pakubuwono III]

2

21/2 <1> Raden Mas Haryo Sumowinoto [Pakubuwono III]

3

31/3 <2> Raden Mas Panji Sumotaruno [Pakubuwono III]

4

41/4 <3> Ratu Mandayaretna [Pakubuwono III]

5

51/5 <4+1> Kanjeng Susuhunan Pakubuwono XI [Pakubuwono XI]
Sri Susuhunan Pakubuwana XI (lahir: Surakarta, 1886 – wafat: Surakarta, 1945) adalah raja Kasunanan Surakarta yang memerintah pada tahun 1939 – 1945.

Riwayat Pemerintahan Nama aslinya adalah Raden Mas Antasena, putra Pakubuwana X yang lahir dari permaisuri Ratu Mandayaretna, pada tanggal 1 Februari 1886. Ia naik takhta sebagai Pakubuwana XI pada tanggal 26 April 1939.

Pemerintahan Pakubuwana XI terjadi pada masa sulit, yaitu bertepatan dengan meletusnya Perang Dunia Kedua. Ia juga mengalami pergantian pemerintah penjajahan dari tangan Belanda kepada Jepang sejak tahun 1942. Pihak Jepang menyebut Surakarta dengan nama Solo Koo.Ia digantikan Pakubuwana XII

6

161/6 <5+7> G. R. M. Soerjosoeksoro (G. P. H. Notopoero) [Pakubuwono XI]
lahir: 15 Juli 1922
62/6 <5+2> Kanjeng Susuhunan Pakubuwono XII [Pakubuwono XII]
lahir: 4 April 1925, Surakarta
perkawinan: <9> Kanjeng Raden Ayu Pradapaningrum [Pakubuwono]
perkawinan: <9!> Kanjeng Raden Ayu Pradapaningrum [Pakubuwono]
perkawinan: <10> K. R. A. Retnodiningroem [Retnodiningroem] b. 1928? d. 13 Mei 2021
perkawinan: <11> K. R. A. Poedjoningroem [Poedjoningroem]
gelar: 11 Juni 1945 - 11 Januari 2004, Surakarta, Raja Susuhunan Surakarta ke-11 [1945-2004]
wafat: 11 Juni 2004, Surakarta
Sri Susuhunan Pakubuwana XII (lahir: Surakarta, Jawa Tengah, 1925 – wafat: Surakarta, Jawa Tengah, 2004) adalah raja Kasunanan Surakarta yang memerintah pada tahun 1945 – 2004.

Riwayat Pemerintahan Nama aslinya adalah Raden Mas Suryaguritna, putra Pakubuwana XI yang lahir dari permaisuri Raden Ayu Kuspariyah pada tanggal 14 April 1925. Ia naik takhta sebagai Pakubuwana XII pada tanggal 11 Juni 1945.

Awal pemerintahan Pakubuwana XII hampir bersamaan dengan lahirnya Republik Indonesia. Negara baru ini menjadikan Yogyakarta dan Surakarta sebagai provinsi-provinsi berstatus Daerah Istimewa.

Belanda yang tidak merelakan kemerdekaan Indonesia berusaha merebut kembali negeri ini dengan kekerasan. Pada bulan Januari 1946 ibu kota Indonesia terpaksa pindah ke Yogyakarta karena Jakarta jatuh ke tangan Belanda.

Pemerintahan Indonesia saat itu dipegang oleh Sutan Syahrir sebagai perdana menteri, selain Presiden Sukarno selaku kepala negara. Sebagaimana umumnya pemerintahan suatu negara, muncul golongan oposisi yang tidak mendukung sistem pemerintahan Sutan Syahrir, misalnya kelompok Jenderal Sudirman.

Karena Yogyakarta menjadi pusat pemerintahan, secara otomatis Surakarta yang merupakan saingan lama menjadi pusat oposisi. Kaum radikal bernama Barisan Banteng yang dipimpin Dr. Muwardi dengan berani menculik Pakubuwana XII sebagai bentuk protes terhadap pemerintah Indonesia.

Barisan Banteng berhasil menguasai Surakarta sedangkan pemerintah Indonesia tidak menumpasnya karena pembelaan Jendral Sudirman. Bahkan, Jendral Sudirman juga berhasil mendesak pemerintah sehingga mencabut status daerah istimewa yang disandang Surakarta. Sejak tanggal 1 Juni 1946 Kasunanan Surakarta hanya berstatus karesidenan yang menjadi bagian wilayah provinsi Jawa Tengah. Pemerintahan dipegang oleh kaum sipil, sedangkan kedudukan Pakubuwana XII hanya sebagai simbol saja.

Pada awal pemerintahannya, Pakubuwana XII dinilai gagal mengambil peran penting dan memanfaatkan situasi politik Republik Indonesia, sehingga pamornya di mata rakyat kalah dibanding Hamengkubuwana IX di Yogyakarta.

Meskipun gagal secara politik, namun Pakubuwana XII tetap menjadi figur pelindung kebudayaan Jawa. Pada zaman reformasi, para tokoh nasional, misalnya Gus Dur, tetap menghormatinya sebagai salah satu sesepuh tanah Jawa.

Pakubuwana XII meninggal dunia pada tanggal 11 Juni 2004. Sepeninggalnya [[terjadi perebutan takhta]] antara Pangeran Hangabehi dangan Pangeran Tejowulan, yang masing-masing menyatakan diri sebagai Pakubuwana XIII.
73/6 <5+2> Gusti Raden Ajeng Sapariyam (G. K. R. Sekar Kedaton) [Pakubuwono XI]
84/6 <5+3> K. G. P. H. Mangkoeboemi [Pakubuwono XI]
95/6 <5+3> G. K. R. Hajoe [Pakubuwono XI]
106/6 <5+3> G. K. R. Bendoro [Pakubuwono XI]
117/6 <5+3> G. K. R. Tjondrokirono [Pakubuwono XI] 128/6 <5+5> G. R. M. Danoerwendo (K. G. P. H. Hangabehi) [Pakubuwono XI]
139/6 <5+5> G. R. M. Soerjolelono (K. G. P. H. Praboewidjojo) [Pakubuwono XI]
1410/6 <5+5> G. R. A. Koesoemodartojo [Pakubuwono XI]
1511/6 <5+7> G. R. M. Soerjodarmojo (G. P. H. Bintoro) [Pakubuwono XI]
1712/6 <5+2> G. K. R. Kedaton [Pakubuwono XI]

7

181/7 <6+9> Sri Susuhunan Pakubuwono XIII / Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Hangabehi (Gusti Raden Mas Suryo Partono) [Pakubuwono XIII]
lahir: 28 Juni 1948, Surakarta
perkawinan: <13> Kanjeng Raden Ayu Adipati Pradapaningsih [?]
perkawinan: <14> Nuk Kusumaningdiah (Kanjeng Raden Ayu Endang Kusumaningdiah) [Kusumaningdiah]
perkawinan: <15> Winarti Sri Harjani (Kanjeng Raden Ayu Winarti) [Harjani]
gelar: 18 Juli 2009, Surakarta, Raja Kasunanan Surakarta ke-12 [2009-...]
SISKS Pakubuwana XIII (Bahasa Jawa: Sri Susuhunan Pakubuwono XIII) adalah gelar yang mewakili Sunan Kasunanan Surakarta yang ke-13; yang awalnya diklaim oleh 2 pihak. Setelah meninggalnya Pakubuwana XII tanpa putra mahkota yang jelas karena ia tidak memiliki Ratu yang formal (permaisuri), maka dua putra Pakubuwana XII dari ibu yang berbeda saling mengakui tahta ayahnya. Putra yang tertua, Hangabehi, oleh keluarga didaulat sebagai penguasa keraton (istana) dan keluarga juga secara sepihak mengusir Pangeran Tejowulan; dua-duanya mengklaim pemangku tahta yang sah, dan masing-masing menyelenggarakan acara pemakaman ayahnya secara terpisah. Akan tetapi, konsensus keluarga telah mengakui bahwa Hangabehi yang diberi gelar SISKS Pakubuwana XIII. Pada tanggal 18–19 Juli 2009 diselenggarakan upacara di keraton untuk merayakan pengangkatan tahta dengan iringan Tari Bedhaya Ketawang yang biasanya hanya ditampilkan khusus pada acara ini saja. Para tamu yang hadir terdiri dari tamu penting lokal dan asing dan juga Pangeran Tejowulan. Namun saat ini konflik dua Raja Kembar telah usai setelah Pangeran Tejowulan melemparkan tahta Pakubuwana kepada kakaknya yakni Pangeran Hangabehi dalam sebuah rekonsiliasi resmi yang di prakarsai oleh Pemerintah Kota Surakarta bersama DPR-RI, dan Pangeran Tejowulan sendiri menjadi mahapatih (pepatih dalem) dengan gelar KGPHPA (Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Panembahan Agung)
222/7 <6+9> G. R. A. Koes Handarijah (Gusti Kanjeng Ratu Sekar Kencono) [Pakubuwono XII]
lahir: 1951?
perkawinan: <16> K. R. M. H. Himbokusumo [Himbokusumo]
wafat: 5 November 2020, Surakarta
penguburan: Imogiri, Bantul
323/7 <6+9> Gusti Raden Ayu Kus Isbandijah (Gusti Kanjeng Ratu Retno Dumilah) [Pakubuwono XII]
lahir: 24 Juli 1954
wafat: 26 Mei 2021
penguburan: Imogiri, Bantul
194/7 <6+10> Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Panembahan Agung Tedjowulan / Gusti Raden Mas Suryo Sutejo [Pakubuwono]
lahir: 3 Agustus 1954, Surakarta
perkawinan: <17> Raden Ayu Nanik Indiastuti ? (Gusti Kanjeng Ratu Hemas) [?]
gelar: Juni 2012, Surakarta, Mahapatih Kasunanan Surakarta
205/7 <6+9> G. R. A. Kus Indriah (Gusti Kanjeng Ratu Hayu) [Pakubuwono XII]
lahir: 19 Oktober 1961
216/7 <6+9> G. R. A. Kus Murtiah (Gusti Kanjeng Ratu Wandansari) [Pakubuwono XII] 257/7 <6+11> Gusti Raden Mas Nur Muchammad (Gusti Pangeran Haryo Cahyoningrat) [Pakubuwono XII]
lahir: 1962?
wafat: 9 Oktober 2020
penguburan: Astana Pajimatan Ki Ageng Ngenis, Laweyan, Surakarta
238/7 <6+9> G. R. M. Surjosuseno [Pakubuwono XII]
249/7 <6+9> G. R. A. Kus Supijah (Gusti Kanjeng Ratu Galuh Kencono) [Pakubuwono XII]
2610/7 <16> B. R. A. Gini Notopoero [Pakubuwono XI]
2711/7 <16> Bendoro Raden Mas Nugroho Iman [Pakubuwono XI]
2812/7 <16> Bendoro Raden Mas Dino Notopoero [Pakubuwono XI]
2913/7 <16> Bendoro Raden Mas Bowil Notopoero [Pakubuwono XI]
3014/7 <16> Bendoro Raden Mas Surjo Sugiharto [Pakubuwono XI]
3115/7 <12> K. P. H. Danursunu [Pakubuwono XI]
3316/7 <6+11> G. R. A. Kus Ismanijah [Pakubuwono XII]

8

361/8 <21+18> Bendoro Raden Ajeng Tulungayu [Supriono]
lahir: 1996
372/8 <21+18> Bendoro Raden Ajeng Sedah Mirah [Supriono]
lahir: 1999
443/8 <18+13> Gusti Raden Mas Suryo Haryo Mustiko (Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Purboyo) [Pakubuwono XIII]
perkawinan:
gelar: 27 Februari 2022, Surakarta, Gusti Pangeran Adipati Anom Sudibyo Raja Putro Nalendra Ing Mataram
344/8 <18+15> Gusti Raden Mas Suryo Suharto (Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Mangkubumi) [Pakubuwono XIII] 355/8 <18+14> Gusti Kanjeng Ratu Timoer Rumbai Kusuma Dewayani [Pakubuwono XIII] 386/8 <25> Kanjeng Raden Tumenggung Yulius Bagus Satriyo Condronagoro [Pakubuwono XII] 397/8 <25> Bendoro Raden Ajeng Ratnasari Nur Cahyani Kusumaningrum [Pakubuwono XII]
408/8 <22+16> Bendoro Raden Mas Parikesit Suryo Roseno (Kanjeng Raden Mas Haryo Suryo Manikmoyo) [Himbokusumo] 419/8 <32> Kanjeng Raden Mas Haryo Aditya Suryo Herbanu [Pakubuwono VII]
4210/8 <32> Kanjeng Raden Mas Haryo Herjuno Suryo Wijoyo [Pakubuwono VII]
4311/8 <33+19> Bendoro Raden Mas Inosensio Prabu Wasistho [Prasongko]
4512/8 <18+14> Gusti Raden Ayu Devi Lelyana [Pakubuwono XIII]
4613/8 <18+14> Gusti Raden Ayu Ratih Widyasari [Pakubuwono XIII]
4714/8 <18+15> Gusti Raden Ayu Sugih Oceani [Pakubuwono XIII]
4815/8 <18+15> Gusti Raden Ayu Putri Purnaningrum [Pakubuwono XIII]
Tampilan
Peralatan pribadi