R Soebroto, Prof. DR b. 19 September 1923
Dari Rodovid ID
Marga (saat dilahirkan) | R Tumenggung Sinduredjo |
Jenis Kelamin | Wanita |
Nama lengkap (saat dilahirkan) | R Soebroto, Prof. DR |
Orang Tua
♂ R Tumenggung Sinduredjo [Kanjeng Panembahan Senopati 1582-1601] |
Momen penting
19 September 1923 lahir: Surakarta, Level 1 = Putera; Putera ke 7 dari 8 bersaudara putera puteri R Tumenggung Sinduredjo dari Pancer Trah Kanjeng Panembahan Senopati 1582-1601
perkawinan: ♀ Trisnawati [Tdk ada Catatan] b. 1931
1961 kelahiran anak: Level 2 = Cucu; dari R Tumenggung Sinduredjo dari Pancer Trah Kanjeng Panembahan Senopati 1582-1601 / atau adalah keturunan ke 1 dari 3 bersaudara putera puteri Prof DR Soebroto + Trisnawati , ♂ Aswin Kartiko [R Tumenggung Sinduredjo] b. 1961
1964 kelahiran anak: Level 2 = Cucu; dari R Tumenggung Sinduredjo dari Pancer Trah Kanjeng Panembahan Senopati 1582-1601 / atau adalah keturunan ke 2 dari 3 bersaudara putera puteri Prof DR Soebroto + Trisnawati , ♂ Baruno Sapto [R Tumenggung Sinduredjo] b. 1964
1969 kelahiran anak: Level 2 = Cucu; dari R Tumenggung Sinduredjo dari Pancer Trah Kanjeng Panembahan Senopati 1582-1601 / atau adalah keturunan ke 3 dari 3 bersaudara putera puteri Prof DR Soebroto + Trisnawati , ♂ Hananto Seno [R Tumenggung Sinduredjo] b. 1969
Catatan-catatan
[[Jejak Inspiratif]] Siapa Subroto? Pria ramah dan murah senyum ini lahir di Kampung Sewu, Solo, 19 September 1923. Ia terlahir sebagai anak ketujuh dari delapan bersaudara pasangan Martosuwignyo Ibu Sindurejo. Saat kecil ia dipanggil dengan nama kesayangan Ndoro Menggung oleh orangtua dan saudara-saudaranya. Pemilihan nama Subroto pun punya makna khusus. Bahwa kelak diharapkan menjadi seseorang yang mau melakukan pengabdian demi memayu-ayuning bawono atau kemaslahatan banyak orang. Meski anak priyai, ia tak memperoleh hak istimewa, termasuk mengenyam pendidikan di HIS maupun pendidikan luar sekolah seperti Gerakan Kepanduan. Selepas HIS, Subroto melanjutkan sekolah di MULO dan Sekolah Menengah Tinggi (SMT). Situasi pada saat itu memaksa Subroto mendaftarkan diri masuk PETA. Sayangnya, ia harus ditolak karena terlalu kurus. Pada 1 November 1945, ia diterima sebagai kadet (taruna) di Militer Academie (MA) di Yogya. Ada kebanggaan karena dari 197 angkatan pertama ia adalah lululusan Terbaik II dan menyandang pangkat Letnan II. Sebagai tentara Subroto bersama rekan-rekannya seperti Wiyogo Atmodarminto, Soesilo Soedarman, Himawan Sutanto, Ali Sadikin, Yogi Supardi, dan Sayidiman Suryohadiprodjo ikut bertempur melawan penjajah hingga tahun 1950. Selepas medan pertempuran, Subroto kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) hingga meraih gelar Sarjana Muda tahun 1952. Kesempatan terbuka lebar. Subroto melanjutkan kuliah di Mc Gill University, Montreal, Canada. Pada 1958 meraih gelar doktor ekonomi di UI. Gelar guru besar segera diperoleh.
Berbagai kepercayaan terus diberikan. Pernah menjabat Dirjen Penelitian dan Pengembangan Departemen Perdagangan RI. Tahun 1971–1973 menjabat Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Koperasi Kabinet Pembangunan II. Tahun 1978 menjadi Menteri Pertambangan dan Energi. Program Listrik Masuk Desa adalah program yang ia rintis kala itu. Tahun 1988, Subroto mendapat kepercayaan menjadi Sekretaris Jenderal Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang berkedudukan di Wina, Austria. Dari Wina, Austria ini ia masih sempat memikirkan nasib anak bangsa yang masih terbelit kebodohan, keterbelakangan, kemiskinan, dan keterpurukan. Kondisi ini mendorong Subroto dan sekretarisnya, Rizal Sikumbang mendirikan Yayasan Bina Anak Indonesia (YBAI) yang concern di bidang pendidikan. Di usia senja ia terus berkarya dan mengabdi. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro mengaku buku ini lahir dari sebuah inspirasi waktu Subroto menyampaikan pidatonya di Lengkong Wetan, pilot project YBAI di bidang pendidikan.
Prof. Dr. SubrotoGuru Besar Ilmu Ekonomi; Take time to read, that is what knowledge is made of Prof. Dr. Subroto adalah Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Mantan Sekjen OPEC yang sekarang ini menjabat Ketua Dewan Penasihat Yayasan Bina Anak Indonesia ternyata memiliki perhatian besar terhadap masalah pendidikan untuk anakanak. Hal ini diwujudkan beliau dengan mendirikan serta mengelola sekolah plus untuk anak-anak di desa. Pria kelahiran Surakarta 19 September 1923 ini adalah lulusan Sarjana Muda pada FEUI. Beliau memperoleh gelar Master of Arts dari McGill University, Montreal, Canada, serta gelar Doktor dalam Ilmu Ekonomi dari UI. Disamping itu, beliau juga telah memperoleh pendidikan ekonomi pada Stanford University dan Harvard University di Amerika Serikat. Beberapa Karya publikasi ilmiah yang telah beliau sajikan diantaranya “Indonesian Terms of Trade after the Second World War”, Master’s thesis, McGill University, Montreal, Canada 1956, “Kerjasama Ekonomi antara Negara-Negara Asia”, majalah ekonomi 1959, “Menyusun Sendi-Sendi Ekonomi Berdasarkan Prinsip ekonomi”, didalam Simposium Kebangkitan Semangat 1966. Pengalaman beliau dalam bidang ekonomi juga tidak kalah hebatnya dengan ekonom lainnya. Beliau merupakan orang kedua yang pernah menjabat sebagai Sekjen OPEC pada tahun 1980. Selain itu, beliau beliau juga pernah menjabat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi, Dirjen Penelitian dan Pengembangan Departemen Perdagangan, Menteri Transmigrasi dan Koperasi (1971-1973), serta Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi, Koperasi (1973-1978)
Ada teladan yang bisa dipetik dari riwayat Prof Dr Subroto yaitu ".....bagaimana anak-anak dan remaja belajar, berpikir, bertindak dalam kehidupan sehari-hari. Ke depan bangsa ini harus bangkit mengejar ketertinggalan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan teknologi dan sosial ekonomi, dengan fokus perubahan di desa-desa di seluruh pelosok Tanah Air......"
Dari kakek nenek sampai cucu-cucu
pekerjaan: Jajar Kebayan Keparak Tangen
perkawinan: ♀ R Ngt Djantoko
wafat: 1888
perkawinan: ♂ R Wiryoprasonto
perkawinan:
perkawinan: ♂ K R M T Sumonagoro
perkawinan: ♂ Kyai Sontowikromo
perkawinan: ♂ Raden Danu, bin Kyai Djantoko
perkawinan: ♀ Mariam
perkawinan: ♂ R Ng Sastromarsono