Raden Kusen
Dari Rodovid ID
Marga (saat dilahirkan) | Arya Damar |
Jenis Kelamin | Pria |
Nama lengkap (saat dilahirkan) | Raden Kusen |
Nama lainnya | Husen / Kinsan / Kusen /Pecat Tondo Terung / Pangeran Pamalekaran /Raden Adipati Terung |
Orang Tua
♀ Siu Ban Ci [Tan] |
Momen penting
kelahiran anak: ♂ Aria Terung [Arya Damar]
Catatan-catatan
Menurut cerita, Putera Aria Damar yang bernama Raden Kusen berguru kepada Sunan Ampel Denta dan kemudian menjadi Adipati di Terung. Raden Kusen yang menikah dengan Nyai Wilis (puteri Sunan Ampel) menurunkan Pengeran Aria Terung (Adipati Sengguruh) dan Pangeran Aria Balitar (Adipati Blitar).
Pangeran Aria Terung (Adipati Sengguruh) memiliki lima orang putera, yaitu:2
1. Pangeran Aria Jeding menjadi Adipati Rawa 2. Pangeran Aria Kandung menjadi Rangga di Kadipaten Rawa 3. Pangeran Aria Sambit yang bergelar Ki Gede Macan Bang. 4. Mas Ayu Kembang Sore dinikahi Bupati Panaraga Tumenggung Nitidiningrat. 5. Pangeran Aria Banding
Aria Terung dan Aria Balitar terbunuh di sungai Brantas di Wilayah Kadipaten Rawa (Tulungagung) akibat serangan mendadak Adipati Srengat Nila Suwarna yang bersekutu dengan Adipati Panjer. Kadipaten Sengguruh jatuh dalam kekacauan tak lama setelah ada kabar tewasnya Aria Terung dan adiknya, Aria Balitar. Para sentana Sengguruh dan putera-puteri Sang Adipati yang tidak mampu menahan serbuan musuh, berhamburan meninggalkan Dalem Kadipaten berpencar satu sama lain. Pangeran Aria Banding, putera bungsu Adipati Sengguruh dikisahkan pergi ke Gresik dengan menggunakan nama samaran Ki Gaib
Sumber lain menyatakan bahwa Pangeran Kusumahdinata atau Pangeran Santri yang menjadi suami Ratu Pucuk Umun, adalah putera Pangeran Pamalekaran (Dipati Teterung)bin Aria Damar (Penguasa Palembang keturunan Majapahit). Pangeran Kusumahdinata lebih dikenal dengan julukan Pangeran Santri karena asalnya yang dari pesantren dan perilakunya yang sangat alim. Dengan beristerikan Ratu Pucuk Umun berakhirlah masa kerajaan Hindu di Sumedang Larang. Pasangan suami isteri ini menurunkan Geusan Ulun yang kemudian juga menjadi penguasa Sumedang (1580-1608 M) (Sumber : Wikipedia, diakses 31/10/2010, tentang Kerajaan Sumedang Larang)
Dari kakek nenek sampai cucu-cucu